Dampak Korupsi Terhadap Penegakan Hukum

9

description

dampak korupsi tugas pendidikan budaya anti korupsi

Transcript of Dampak Korupsi Terhadap Penegakan Hukum

Dampak Korupsi terhadap Penegakan HukumHukum dan korupsi adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Bahkan saat ini di Indonesia lembaga penegak hukum justru menjadi sorotan karena ada banyak oknum penegak hukum yang seharusnya menegakkan hukum, justru melakukan pelanggaran hukum. Mereka melakukan korupsi dalam skala yang sangat luas dan merugikan negara dalam jumlah yang sangat besar. Tidak sedikit oknum penegak hukum di Indonesia yang pernah terjerat kasus korupsi. Mereka berasal dari institusi Kejaksaan, Pengadilan hingga Kepolisian. Bukan hanya di level bawah, perilaku korupsi juga dilakukan sampai pucuk pimpinan dalam institusi tersebut. Korupsi mempersulit proses penegakan hukum oleh institusi hukum yang berwenang.Hukum sebagai pilar untuk menekan laju pertumbuhan tindak pidana korupsi, malah dijadikan sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan uang yang banyak atau dengan kata lain hukum dijadikan sebagai salah satu sarang dari perbuatan korupsi. Masyarakat cenderung meragukan citra dan kredibilitas suatu lembaga yang diduga terkait dengan tindak korupsi. Di sisi lain lembaga hukum sering diperalat untuk menopang terwujudnya kepentingan pribadi dan kelompok. Ini mengandung arti bahwa lembaga hukum telah dikorupsi untuk kepentingan yang sempit (vested interest). Dampak korupsi yang menghambat berjalannya fungsi pemerintahan, sebagai pengampu kebijakan negara, dapat dijelaskan sebagai berikut : Korupsi menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi, korupsi menghambat negara melakukan pemerataan akses dan asset serta korupsi juga memperlemah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politikDampak-dampak dari perbuatan korupsi dibidang hukum, misalnya banyak para aparat penegak hukum yang tidak bersih dikarenakan pada awalnya meraka melakukan pelanggaran hukum; hukum dijual belikan oleh aparat penegak hukum itu sendiri, sehingga putusan yang dihasilkan menjadi tidak adil; dan menjadikan rakyat tidak percaya lagi pada mekanisme hukum yang dikarenakan mental para aparat penegak hukum sengat rendah.Adapun dampak-dampak korupsi terhadap penegakan hukum antara lain sebagai berikut: a. Pelemahan Terhadap Institusi Penegak Hukum Hukum pada dasarnya dibuat sebagai pedoman dan aturan yang berfungsi melindungi kepentingan masyarakat dan sebagai alat untuk mengatur ketertiban dan keteraturan, serta menjamin terwujudnya keadilan sosial dalam masyarakat. Namun, adanya kepentingan-kepentingan pribadi dari para pemegang kekuasaan sering kali hukum yang dibuat tidak sebenar-benarnya untuk mewujudkan keadilan sosial dalam masyarakat. Salah satu fungsi Pemerintah adalah membuat Undang-Undang dan peraturan- peraturan lainnya. Pelaksanaan terhadap fungsi tersebut dapat disalahgunakan oleh oknum-oknum pembuat kebijakan yang memiliki kepentingan untuk melemahkan institusi penegak hukum. Bukan tidak mungkin sebuah pemerintahan yang korup membentuk suatu aturan hukum yang lemah, sehingga saat dia melakukan pelanggaran bisa lepas dari jeratan hukum dengan mudah. b. Merusak Moral Aparatur Penegak Hukum Aparatur penegak hukum adalah ujung tombak dalam mewujudkan masyarakat yang berkeadilan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya aparatur penegak hukum harus bertindak adil dan sepenuh hati menjunjung tinggi penegakan keadilan dalam masyarakat. Perilaku korup yang mencemari institusi hukum dapat merusak moral para aparatur penegak hukum. Hal ini tentu saja berpengaruh besar terhadap proses penegakan hukum secara menyeluruh. Adanya tebang pilih dalam proses peradilan, dan suap menyuap dalam menentukan tuntutan hukum maupun putusan hakim hanya sebagian hal yang mungkin terjadi apabila moral penegak hukum sudah dirusak oleh perilaku korup. Apabila penyelenggara hukum dapat disuap, maka akan menyebakan suatu ketidakadilan yang akan menyebabkan proses hukum menjadi tidak adil. Hal ini dapat memberi akibat yang buruk terhadap hukum di negara tersebut. Penegakan hukum di negara tersebut akan dinilai lemah karena dapat diintervensi oleh pihak ketiga. Hal tersebut tentu saja menjadikan hukum bagaikan harimau tanpa taring, yang tidak dapat melakukan tugasnya menghukum para pelaku kejahatan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan yang ada. Sebaik apapun undang-undang dan peraturan yang dibuat, jika aparatur yang melaksanakannya tidak memiliki moral dan kompetensi yang baik maka sistem peradilan tidak akan berjalan optimal.c. Masyarakat Kehilangan Kepercayaan Terhadap Institusi Hukum. Dampak utama korupsi yang terjadi dalam penegakan hukum adalah hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem dan institusi penegakan hukum, yang dikhawatirkan dengan meningkatnya korupsi maka angka kejahatan yang terjadi juga meningkat karena masyarakat sudah tidak percaya terhadap kemampuan institusi penegak hukum dalam melakukan tugas-tugas mereka. Fungsi hukum sebagai pelindung kepentingan masyarakat, mengatur ketertiban dan keteraturan, serta menjamin terwujudnya keadilan sosial yang tidak dapat direalisasikan oleh Pemerintah, membuat masyarakat kecewa dan tidak lagi percaya terhadap proses hukum dan institusi hukum yang menjalankannya. Hal ini berdampak sangat buruk terhadap kestabilan ketertiban dan keteraturan dalam masyarakat. Lemahnya sistem hukum dalam masyarakat akan memancing setiap orang untuk ikut melanggar aturan, karena mereka menganggap hukuman-hukuman yang diberikan sangat ringan apabila dibandingkan dengan keuntungan yang mereka peroleh apabila mereka melanggar hukum mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.d. Masyaratkat Kecil menjadi Semakin Tersisih Dimata HukumContoh kasus :Misalkan ada salah satu anggota masyarakat yang membuat kasus kriminal seperti, Seorang nenek yang ,mencuri singkong disekitar wilayah tanah salah sebuah perusahaan, dengan alasan ia mencuri untuk mengambil beberapa buah singkong yang akan ia masak dan nantinya akan ia makan bersama dengan seorang cucunya, nenek ini adalah rakyat kecil dengan kedaan ekonomi yang sangat memprihatinkan. Ketika perbuatannya itu diketahui oleh menejer dari perusahaan tersebut, ia merasa marah dan menginginkan masalah ini diproses pada jalur hukum, maka sang nenek pun terseret dalam jerat hukum karena menejer tersebut melaporkan sang nenek dengan tindakan pencurian maka nenek tersebut harus menanggung perbuatannya itu sendiri di meja hijau, ia di kenakan beberapa pasal dan dijatuhkan hukuman sesuai dengan perbuatannya dan dikenakan denda pula.Coba dipikirkan kembali nasib dari pada rakyat kecil yang untuk makan saja sangat susah, tetapi saat mengalami proses di meja hukum sangat dipersulit, jika dibandingkan dengan masyarakat dengan ekonomi tinggi yang mampu menyuap aparat aparat hukum untuk mendapat kelancaran dari proses hukum, dan tidak perlu diproses lebih lanjut lagi. Penyuapan dalam kasus hukum telah menjadi realita yang kita ketahui dizaman sekarang, pejabat pejabat yang terseret dalam kasus korupsi masih mampu mendapat keringanan dalam menjalani hukumannya, bagaimana dengan nasib rakyat kecil.Maka dampak dari korupsi akan membuat masyarakat kecil semakin tersisi dimata hukum.e. Penegakan Hukum tang tidak Merata di MasyarakatBanyak Masyarakat melihat penegakkan hukum hanya dari sudut pandang yang tinggi dan besar saja. Maksudnya penegakkan hukum seharusnya tidak hanya terfokus pada kasus kasus yang sudah sangat rumit saja, tetapi juga harus diawali pada yang lebih sederhana contoh kecil dari pada penegakan hukum yakni masyarakat yang usil dan tidak memperhatikan Kawasan Bebas Sampah atau Dilarang Membuang Sampah, penegakan hukum harusnya diterapkan secara ketat agar tidak ada lagi masyarakat yang melanggar dan membuang sampah, contoh korupsi kecil lain pula aturan rambu rambu lalu lintas yang dilanggar, merupakan hal hal yang sangat kecil tetapi memiliki dampak yang sangat besar, maka dari itu jika korupsi mampu dilakukan mulai pada masalah masalah yang kecil, maka itupun akan terbawa sampai pada masalah masalah yang ada dalam lingkup ruang lebih besar / luas. Peneggakan hukum harus merata disemua kalangan masyarakat, masyakat yang melanggar peraturan harus diberikan sanksi yang mampu memberikan efek jerah.

f. Merusak MoralDampak dari penegakan hukum yang tidak dilaksanakan dengan baik sesuai dengan hukum akan menjadi kebiasaan masyarakat / warga Negara, merusak moral karena penegakan hukum yang tidak adekuat sehingga mudah dikendalikan oleh hal hal yang mengarah pada sikap korupsi, penegakan hukum yang bisa dibeli, kerjasama dalam usaha membenarkan yang salah dalam penegakan hukum, akan membuat moral setiap orang menjadi rusak karena pemahaman pemahan yang demikian.

Rumus Koruptor : Keuntungan korupsi > kerugian bila tertangkap.

Keterangan :Konsekuensi bila ditangkap lebih rendah daripada keuntungan korupsi, saat tertangkap bisa menyuap penegak hukum sehingga dibebaskan atau setidaknya diringankan hukumannya.

Korupsi yang terjadi pada lembaga-lembaga negara seperti yang terjadi di Indonesia dan marak diberitakan diberbagai media massa mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut hilang.