Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

39
DAMPAK KORUPSI DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN TUGAS PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI OLEH KELOMPOK 7 Ni Made Ayu Rahayuni (P07120214001) Ida Ayu Rika Kusumadewi (P07120214002) Nyoman Wita Wihayati (P07120214006) Ni Made Ayu Lisna Prtiwi (P07120214009) Ida Ayu Diah Nareswari Keniten (P07120214039) POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN 1

description

corruption paper

Transcript of Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Page 1: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

DAMPAK KORUPSI DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

TUGAS PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI

OLEH

KELOMPOK 7

Ni Made Ayu Rahayuni (P07120214001)

Ida Ayu Rika Kusumadewi (P07120214002)

Nyoman Wita Wihayati (P07120214006)

Ni Made Ayu Lisna Prtiwi (P07120214009)

Ida Ayu Diah Nareswari Keniten (P07120214039)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2015

1

Page 2: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan

karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini

disusun sebagai tugas untuk mata kuliah Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi

Keberhasilan penulis dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas

dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh

dari sempurna dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Denpasar, 9 Maret 2015

Penulis

2

Page 3: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

DAFTAR ISI

Cover i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

1.4 Manfaat 3

BAB II

2.1 Definisi Korupsi 4

2.2 Definisi Pertahanan dan Keamanan 4

2.3 Hubungan Korupsi dengan Pertahanan dan Keamanan 6

2.4 Dampak Korupsi di Bidang Pertahanan dan Keamanan 10

BAB III

3.1 Kesimpulan 21

3.2 Saran 21

Daftar Pustaka 22

3

Page 4: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korupsi adalah setiap orang yang dikategorikan melawan hukum,

melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau

orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun

kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang

dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.(Undang-Undang

No.31 Tahun 1999). Dewasa ini di Indonesia banyak terjadi kasus korupsi yang

menyebabkan keterpurukan dalam berbagai aspek kehidupan. Semakin

merajalelanya kasus korupsi yang ada mnimbulkan banyak kesenjangan. Korupsi

membawa banyak efek negatif bagi suatu neg Seperti dalam bidang ekonomi,

politik, sosial, budaya, hukum, pertahanan dan keamanan, lingkungan, sosial, dan

budaya.

Dilihat dari sudut pandang pertahanan dan keamanan nasional, korupsi

dapat memberi dampak negatif bagi ketahanan dan keamanan nasional. Ketahanan

Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang

meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan

menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun

alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional. Ketahanan nasional berisi

keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan

kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,

hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan

4

Page 5: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Negara untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan

Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Dalam pengertian tersebut,

Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan.

Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa

yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat

menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan

nasional.

Dengan adanya korupsi yang mengganggu kondisi pertahanan dan

keamanan nasional, membuat ketidakstabilan dalan bidang pertahanan dan

keamanan nasional. Penulis akan membahas dampak tersebut dalam penjabaran

makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan korupsi?

1.2.2 Apakah yang dimaksud dengan pertahanan dan keamanan?

1.2.3 Bagaimanakah hubungan korupsi dengan pertahanan dan keamanan

negara?

1.2.4 Bagaimanakah dampak korupsi terhadap pertahanan dan keamanan?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari korupsi

1.3.2 Untuk mengetahui pengertian pertahanan dan keamanan

5

Page 6: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

1.3.3 Untuk mengetahui hubungan korupsi dengan pertahanan dan keamanan

negara

1.3.4 Untuk mengetahui dampak korupsi terhadap pertahanan dan keamanan

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat menjelaskan dampak korupsi dalam bidang

pertahanan dan keamanan nasional, agar selanjutnya dampak ini dapat dicegah

melalui pendidikan anti korupsi.

6

Page 7: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Korupsi

Kata Korupsi berasal dari bahasa latin, Corruptio-Corrumpere yang

artinya busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik atau menyogok. Menurut

Dr. Kartini Kartono, korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan

wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan,  dan merugikan

kepentingan umum. Korupsi menurut Huntington (1968) adalah perilaku

pejabat publik yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh

masyarakat, dan perilaku menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi

kepentingan pribadi. Maka dapat disimpulkan korupsi merupakan perbuatan

curang yang merugikan negara dan masyarakat luas dengan berbagai macam

modus.

2.2 Definisi Pertahanan dan Keamanan

 Pertahanan dan Keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya

seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem Pertahanan dan Keamanan Negara,

dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan

kehidupan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan

keamanan NKRI dilaksanakan dengan menyusun, mengarahkan dan

menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat di seluruh

bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi. Penyelenggaraan

pertahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungsi utama dari

pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI- POLRI sebagai intinya guna

7

Page 8: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan

nasional Indonesia.

           Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik

kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional

di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan

tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam baik secara langsung maupun

tidak langsung membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup

bangsa dan negara NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

          Wujud Ketahanan Pertahanan dan Keamanan tercermin dalam kondisi daya

tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang

mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara

yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan

mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

Analog dengan pengertian Ketahanan Nasional maka Ketahanan Pertahanan dan

Keamanan pada hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam

mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara, suatu perjuangan rakyat

semesta, dalam mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi, politik, ekonomi,

sosial, budaya, militer dan kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin,

terintegrasi dan terkoordinasi, untuk menjamin penyelenggaraan Sistem

Keamanan Nasional (dahulu Sishankamrata), menjamin kesinambungan

pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan.

8

Page 9: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Korupsi telah menjadikan bangsa Indonesia tidak memiliki ketahanan nasional

yang tangguh pada seluruh aspek kehidupan nasional, baik aspek statis yaitu tri

gatra (geografi, demografi dan sumber kekayaan alam) maupun aspek yang

dinamis panca gatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan

keamanan). Karena korupsi, Undang –undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi menjadi tidak berarti

sama sekali.

Korupsi merupakan tindakan kriminalitas yang merusak Ketahanan Nasional yang

notabene sebagai pedoman perkembangan suatu negara khususnya NKRI. Tidak

dapat dipungkiri apabila Korupsi semakin berkembang luas, akan memberikan

dampak negatif terhadap Ketahanan dan Keamanan Nasional.

2.3 Hubungan Korupsi dengan Pertahanan dan Keamanan

Perkara Korupsi, Kolusi dan nepotisme yang banyak menimpa para pejabat,

baik dari kalangan eksekutif, yudikatif maupun legislatif menunjukkan tidak

hanya mandulnya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999, tentang Penyelenggara

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan nepotisme, tetapi juga

semakin tidak tertibnya nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat. Kasus korupsi

yang diduga melibatkan para menteri, gubernur, bupati, dan lain sebagainya

menunjukkan bahwa para pejabat negara yang diharapkan menjadi teladan bagi

masyarakat luas mengenai tertib hukum dan tertib sosial, ternyata justru mereka

yang harus duduk dikursi pesakitan dengan tuntutan tindak pidana korupsi. Kasus

Bulog dan kasus dana non bugeter DKP yang begitu kusut hanyalah sedikit dari

sekian banyak perkara korupsi di negara yang berupaya mewujudkan good

goverment and clean goverment sebagai salah satu cita-cita reformasi.

9

Page 10: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan pisau analisa

Ketahanan Nasional yang mengacu kepada Wawasan Nusantara sebagai bagian

dari Paradigma Nasional di samping Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

korupsi telah menciptakan terjadinya kerawanan pangan, penurunan kredibilitas

pemerintah, dan bahkan korupsi telah menciptakan pengeroposan mentalitas

pembangunan bangsa, sehingga untuk memberantasnya dibutuhkan upaya khusus

melalui pembangunan ketahanan nasional.

Korupsi telah menjadikan bangsa Indonesia tidak memiliki ketahanan nasional

yang tangguh pada seluruh aspek kehidupan nasional, baik aspek statis yaitu tri

gatra (geografi, demografi dan sumber kekayaan alam) maupun aspek yang

dinamis panca gatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan

keamanan). Kondisi inilah yang menjadikan bangsa Indonesia kurang

diperhitungkan di dalam percaturan dunia internasional.

Dari artikel yang kami temukan, terdapat beberapa pendapat mengenai korupsi

dan ketahanan nasional. Berikut mennurut Samsuri, Ssos. MM. mengatakan

konsep ketahan nasional adalah keseimbangan dan keserasian dalam kehidupan

sosial melingkupi seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh

berlandaskan falsafah bangsa, ideologi negara, konstitusi, dan wawasan nasional.

Menurutnya, fenomena pendangkalan, dan erosi pemaknaan ketahanan nasional

dalam kehidupan di masyarakat jangan didiamkan berlarut-larut dan perlu segera

dibenahi melalui berbagai macam kegiatan, salah satunya melalui kegiatan

seminar atau diskusi. “Dan dalam persoalan pemikiran Ahmadiyah juga harus

diluruskan demi ketentraman kehidupan masyarakat Kabupaten Cirebon, karena

hal demikian juga merupakan salah satu korupsi pemikiran,” paparnya.

10

Page 11: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Sementara itu, Agus Alamsyah menuturkan bentuk korupsi sangat banyak

salah satu contohnya mengambil atau menyerobot hak orang lain pun bisa

dikatakan korupsi. “Sebenarnya penyebab dari orang korupsi adalah karena

kemiskinan yang membelenggu baik itu miskin harta, miskin hati, dan miskin

iman serta kerakusan dan keserakahan. Oleh karenanya adanya ketahanan sosial

masyarakat seperti mempunyai kemampuan untuk mengendalikan konflik yang

merupakan modal dalam membina persatuan,” tuturnya.

KH. Noor Zein menambahkan, tindak pidana korupsi masih sering terjadi

perbedaan penafsiran baik antara aparat penegak hukum (polisi, jaksa dan hakim)

maupun dengan pejabat daerah. Hal tersebut merupakan persoalan yang perlu

dikaji kembali, sehingga dapat diformulasikan model penegakan hukum di daerah

agar lebih efesien dan efektif.

Praktek korupsi seakan menjadi penyakit menular yang tidak ditakuti seperti

halnya flu burung. Adakalanya disebabkan karena pemenuhan kebutuhan seperti

yang dilakukan oleh pegawai rendahan, tapi ada juga yang karena pengaruh

budaya materialistis menumpuk kekayaan seperti koruptor-koruptor dari kalangan

pejabat tinggi yang kehidupannya sudah lebih dari "mewah". Karena adanya

pemerataan korupsi maka tidak salah kalau orang mengatakan bahwa korupsi

sudah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. Artinya pokok permasalahan

dari korupsi adalah bagaimana pola pikir masyarakat dalam pemenuhan

kebutuhan ekonomi? Apakah dilatarbelakangi budaya materi dengan menumpuk

kekayaan atau secukupnya sesuai kebutuhan dan bila berlebih akan disalurkan

bagi yang membutuhkan sebagaimana ajaran agama dan etika moral.

11

Page 12: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Hal ini berarti bicara bagaimana pola tingkah laku, peresapan ajaran agama,

moralitas dan hal-hal lain yang mempengaruhi mental seseorang. Begitu pula

halnya dengan kolusi dan nepotisme yang akar permasalahannya terletak pada

kekalahan dari idealisme sosial yang berisi nilai-nilai yang dapat menciptakan

keteraturan dalam masyarakat. Kolusi dan nepotisme telah menjadi kebiasaan

dalam struktural masyarakat kita. Hal ini bisa kita amati dalam kehidupan sehari-

hari. Pekerjaan merupakan barang yang mahal saat ini. Tapi untuk sebagian orang

yang melewati jalan belakang ini sangatlah mudah. Misalnya cukup dengan

membayar sejumlah uang dalam jumlah besar atau dengan membawa surat sakti

dari "orang kuat" atau melobi keluarga dekat yang berada dalam struktur lapangan

kerja yang diinginkan. Bila ini diimbangi dengan kualitas yang bagus tidak

masalah, walaupun rasa keadilan tetap masih ternodai. Tapi kalau kualitasnya

jelek, ini sama saja dengan menempatkan orang yang bukan ahlinya yang kelak

justru akan menambah pada kehancuran. Parahnya hal ini seakan telah menjadi

prosedural bukan saja diinstitusi swasta tapi juga di pemerintahan.

Pertanyaan berikutnya, apa ada jaminan pelaku tersebut dijerat oleh hukum?

Atau justru lepas dan ia akan terus membina kondisi ini dan akan terjadi

regenerasi terus-menerus. Lalu apakah masyarakat akan menentang jalur-jalur

belakang ini atau justru lahir sikap pembiaran karena ternyata juga telah menjadi

bagian dalam kehidupan masyarakat saat ini. Jadi jelaslah bahwa upaya preventif

dari pemberantasan KKN adalah dengan menciptakan tertib sosial dalam arti

adanya tertib nilai-nilai yang harus diaplikasikan dalam struktur masyarakat.

Dengan berubahnya pola tingkahlaku yang sesuai dengan nilai-nilai keadilan,

agama dan etika moral akan lebih efektif dibandingkan hanya dengan aplikasi

12

Page 13: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Undang-undang saja. Jadi perlu adanya keseimbangan antara tertib sosial dan

tertib hukum untuk dapat mencapai reformasi yang mensejahterakan masyarakat.

Ternyata korupsi di Indonesia memang sulit untuk di berantas, karena

hukuman dan sangsi yang terlalu ringan jika di bandingkan dengan hasil uang

negara yang mereka korupsi, sehingga tidak akan memberikan efek jera kepada

para pelakunya. Pemberantasan korupsi menjadi semakin sulit karena para aparat

penegak hukum yang ditugasi melaksanakan pemberantasan korupsi justru

memanfaatkan situasi dan ikut bermain dalam kasus yang mereka tangani,

sehingga para koruptor tidak terlalu memperhitungkan secara serius tentang resiko

dari perbuatan korupsi.

2.4 Dampak Korupsi di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Korupsi di Bidang Pertahanan dan Keamanan belum dapat disentuh oleh

agen-agen pemberantas kosupsi. Akibatnya tidak banyak kasus korupsi yang

terungkap dan sampai kepada putusan pengadilan yang terungkap di media masa,

namun apakah hal tersebut berarti institusi Pertahanan dan Keamanan Indonesia,

TNI dan Polri dapat dikatakan bebas dari kasus korupsi? Kesimpulan seperti itu

tidak dapat diambil begitu saja. Kasus yang sedang hangat dibicarakan akhir-akhir

ini adalah kasus Simulator SIM yang melibatkan Irjen Polisi Djoko Susilo. Diluar

kasus tersebut, kinerja kepolisian yang berhubungan langsung dengan masyarakat

sipil pun secara persepsi masih kental dengan tindakan korupsi mulai dari uang

damai, penyuapan, maupun jasa pengamanan illegal. Lain hal nya di tubuh

Tentara Nasional Indonesia, selama ini terkesan tidak terjamah oleh aparat

penegak hukum dalam hal penanganan pidana Korupsi. ICW meberitakan dalam

situsnya, telah ada bukti awal dan laporan terkait paling tidak untuk lima kasus

13

Page 14: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

korupsi yang diserahkan ke pihak Kejaksaan Agung namun belum diadakan

penyelidikan, yang dijadikan alasan tentunya undang-undang yang membatasi

kewenangan kejaksaan untuk menangani kasus korupsi di TNI. Sesuai ketentuan

perundang-undangan, kejaksaan harus menggandeng Mabes TNI untuk

membentuk tim penyidik koneksitas. Lalu kenapa KPK tidak turun tangan

menangani kasus-kasus seperti ini? Bukan kah KPK lembaga yang dibentuk

secara khusus dan peraturan yang mengatur kewenangannya pun diatus secara

khusus (lex spesialis)? Disini terlihat bahwa, sampai sekarang ranah Korupsi di

Bidang Pertahanan dan Keamanan belum dapat disentuh oleh agen-agen

pemberantas kosupsi.

Dalam bidang Pertahanan dan Keamanan, peluang korupsi, baik uang maupun

kekuasaan, muncul akibat tidak adanya transparansi dalam pengambilan

keputusan di tubuh angkatan bersenjata dan kepolisian serta nyaris tidak

berdayanya hukum saat harus berhadapan dengan oknum TNI/Polri yang

seringkali berlindung di balik institusi Pertahanan dan Keamanan.

Tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang dipimpin oleh

Dr. Indria Samego (1998) mencatat empat kerusakan yang terjadi di tubuh

ABRI akibat korupsi:

1. Secara formal material anggaran pemerintah untuk menopang kebutuhan

angkatan bersenjata amatlah kecil karena ABRI lebih mementingkan

pembangunan ekonomi nasional. Ini untuk mendapatkan legitimasi

kekuasaan dari rakyat bahwa ABRI memang sangat peduli pada

pembangunan ekonomi. Padahal, pada kenyataannya ABRI memiliki

sumber dana lain di luar APBN

14

Page 15: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

2. Perilaku bisnis perwira militer dan kolusi yang mereka lakukan dengan

para pengusaha keturunan Cina dan asing ini menimbulkan ekonomi biaya

tinggi yang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya bagi

kesejahteraan rakyat dan prajurit secara keseluruhan.

3. Orientasi komersial pada sebagian perwira militer ini pada gilirannya juga

menimbulkan rasa iri hati perwira militer lain yang tidak memiliki

kesempatan yang sama. Karena itu, demi menjaga hubungan

kesetiakawanan di kalangan militer, mereka yang mendapatkan jabatan di

perusahaan negara atau milik ABRI memberikan sumbangsihnya pada

mereka yang ada di lapangan.

4. Suka atau tidak suka, orientasi komersial akan semakin melunturkan

semangat profesionalisme militer pada sebagaian perwira militer yang

mengenyam kenikmatan berbisnis baik atas nama angkatan bersenjata

maupun atas nama pribadi. Selain itu, sifat dan nasionalisme dan janji

ABRI, khususnya Angkatan Darat, sebagai pengawal kepentingan nasional

dan untuk mengadakan pembangunan ekonomi bagi seluruh bangsa

Indonesia lambat laun akan luntur dan ABRI dinilai masyarakat telah

beralih menjadi pengawal bagi kepentingan golongan elite birokrat sipil,

perwira menengah ke atas, dan kelompok bisnis besar (baca: keturunan

Cina). Bila ini terjadi, akan terjadi pula dikotomi, tidak saja antara

masyarakat sipil dan militer, tetapi juga antara perwira yang profesional

dan Saptamargais dengan para perwira yang berorientasi komersial.

15

Page 16: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Adapun dampak-dampak yang nyata terlihat dari adanya korupsi di bidang

Pertahanan dan Keamanan dapat kami sampaikan sebagai berikut:

1. Kerawanan HANKAMNAS karena lemahnya ALUSISTA

Indonesia adalah negara nomor 15 terluas di dunia, dengan luas daratan

keseluruhan 1.919.440 km dan luas lautan 3.2 juta km2. Indonesia adalah

negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Indonesia

terbentang antara 6 derajat garis lintang utara sampai 11 derajat garis lintang

selatan, dan dari 97 derajat sampai 141 derajat garis bujur timur serta terletak

antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia/Oceania. Posisi strategis ini

mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kebudayaan, sosial, politik,

dan ekonomi.

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudra

Hindia dan Samudra Pasifik. Apabila perairan antara pulau-pulau itu

digabungkan, maka luas Indonesia akan sepanjang London sampai Iran, sebuah

wilayah yang sangat besar.

Lima pulau besar di Indonesia adalah: Sumatera dengan luas 473.606 km

persegi, Jawa dengan luas 132.107 km persegi, Kalimantan (pulau terbesar

ketiga di dunia) dengan luas 539.460 km persegi, Sulawesi dengan luas

189.216 km persegi, dan Papua dengan luas 421.981 km persegi.

Dengan penduduk yang 230 juta jiwa, tentara yang melindungi negara

berjumlah 316.00 tentara aktif dan 660.000 cadangan, atau hanya sekitar 0,14%

dibandingkan dengan jumlah penduduk. Dengan bentuk negara kepulauan

seperti ini tentunya masalah kerawanan hankam menjadi sesuatu yang sangat

penting. Alat pertahanan dan SDM yang handal akan sangat membantu

16

Page 17: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

menciptakan situasi dan kondisi hankam yang kondusif. Kondisi hankam yang

kondusif ini merupakan dasar dan penting bagi perkembangan dan

pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

Saat ini kita sering sekali mendapatkan berita dari berbagai media

tentang bagaimana negara lain begitu mudah menerobos batas wilayah Negara

Indonesia, baik dari darat, laut maupun udara. Hal ini mengindikasikan bahwa

sistem pertahanan dan keamanan Indonesia masih sangat lemah. Tentunya hal

ini sangat berhubungan dengan alat dan SDM yang ada.

Sudah seharusnya Negara Indonesia mempunyai armada laut yang kuat

dan modern untuk melindungi perairan yang begitu luasnya, serta didukung

oleh angkatan udara dengan pesawat-pesawat canggih yang cukup besar yang

mampu menghalau pengganggu kedaulatan dengan cepat, tentunya juga harus

dibarengi dengan kualitas dan integritas yang tinggi dari TNI yang kita

banggakan.Tentunya ini membutuhkan anggaran yang besar. Apabila anggaran

dan kekayaan negara ini tidak dirampok oleh para koruptor maka semua itu

akan bisa diwujudkan. Dengan ini Indonesia akan mempunyai pertahanan dan

keamanan yang baik yang pada akhirnya menghasilkan stabilitas negara yang

tinggi.

Salah satu contoh kasus korupsi yang berdampak pada pengadaan

ALUTSISTA di Indonesia dimuat pada harian Kompasiana pada tanggal 11

Desember 2014.

Bocornya Anggaran Alutsista, Kemana KPK?

17

Page 18: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Kasus korupsi di Indonesia sudah mencapai segala lini. Tidak hanya permainan di

bagian keuangan negara seperti Bank. Korupsi juga sempat menyambangi sisi

religious negara ini. Sebut saja kasus korupsi pengadaan Al Quran, kasus korupsi

anggaran haji atau kasus korupsi penyelewengan dana catering haji. Ketika

hampir sisi sudah dikuasai oleh korupsi, lantas kita mau apa?

Pagi ini saya membaca sebuah link berita tentang dugaan kasus penyelewengan

dana untuk pengadaan alat di TNI oleh Menteri Pertahanan. Link berita tersebut

adalah http://www.thejakartapost.com/news/2014/12/10/red-flag-raised-over-

arms-deal.html. Sungguh saya sangat kaget, walaupun saya tahu bahwa korupsi

sudah menjalar kemana-mana. Bagaimana tidak kaget, TNI salah satu garda

terdepan membela Indonesia telah dirasuki korupsi. Saya tidak habis pikir dan

terus berpikir tentang hal tersebut.

Dugaan korupsi ini terletak pada anggaran pembelian sistem roket multi-launcher

(MLS) yang dibeli dari Avibras (perusahaan aerospacial dari Brazil). Anggaran

diduga melebihi sebesar US $ 134.900.000 dengan nilai MLS sebesar US $

405.000.000. Inspetorat dalam tubuh TNI sendiri sudah menandai beberapa

kejanggalan dalam proses ini. Selain itu, sudah melanggar peraturan dari Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

MLS yang dibeli dari Avibras ini juga tidak memenuhi ekspektasi dan standar

yang diinginkan di Indonesia. Avibras hanya menyediakan 8 sistem kontrol api

dan memberikan 7 dari 38 kebutuhan suplai amunisi kendaraan. Hal ini sangat-

sangat merugikan negara Indonesia, terlebih di bidang pengamanan. Kita tidak

18

Page 19: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

ingin bukan, Indonesia menjadi sangat lemah ketika diserang oleh negara lain

dengan teknologi yang lebih canggih.

Dugaan korupsi sebesar US $ 134.900.000 ini dikarenakan Avibras sudah

mengadakan kerja sama terlebih dahulu dengan PT. Poris Duta Sarana. Dimana

kesepakatan mereka sangat merugikan negara ini. Bayangkan, uang sebesar itu

bisa untuk pengadaan barang untuk 1 batalion TNI. Hal ini diperparah dengan

statement Jendral Moeldoko pada berita

http://www.news.viva.co.id/news/read/528101-moeldoko–kpk-tak-bisa-usut-

pembelian-alutsista-tni. Dalam link berita tersebut Jendral Moeldoko mengatakan

“Tidak bisa (KPK periksa TNI). Ada sesuatu yang tidak bisa dibuka, seperti

belanja senjata karena memiliki standar rahasia.”

“Karena itu pengadaan alutsista harus dirahasiakan. Tetapi yang tidak

memiliki value rahasia, pasti akan dibuka.”

Dua pernyataan tersebut mengundang banyak spekulasi. Bisa saja memang untuk

kerahasiaan negara hal tersebut tidak bisa dibocorkan begitu saja. Tetapi spekulasi

lainnya, memang terjadi korupsi dibalik kerahasiaan tersebut. Walaupun Jendral

Moeldoko terus menerus menyangkal bahwa dalam tubuh TNI tidak akan ada

korupsi. Di sisi lain itu bisa saja terjadi kan?

Di akhir artikel ini saya ingin menambahkan sebuah informasi. Informasi ini

berasal dari teman saya bahwa ada campur tangan sosok “anak” dalam ini semua.

“anak” itu terkenal dimana-mana dan ayahnya adalah sosok “king maker”

sesungguhnya di Indonesia ini. Tapi sebelum terlalu jauh dan dituduh fitnah. Saya

19

Page 20: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

hanya ingin mengatakan bahwa semua hal bisa terjadi. Bahkan untuk sebuah hal

yang dianggap baik, belum tentu itu baik.

Bantai semua kasus korupsi di Indonesia ini.

Jangan biarkan mereka bernafas.

Sekian

2. Lemahnya Garis Batas Negara

Indonesia dalam posisinya berbatasan dengan banyak negara, seperti

Malaysia, Singapura, China, Philipina, Papua Nugini, Timor Leste dan

Australia. Perbatasan ini ada yang berbentuk perairan maupun daratan.

Daerah-daerah perbatasan ini rata-rata terisolir dan mempunyai fasilitas yang

sangat terbatas, seperti jalan raya, listrik dan energi, air bersih dan sanitasi,

gedung sekolah dan pemerintahan dan sebagainya. Kondisi ini mengakibatkan

masyarakat yang hidup di wilayah perbatasan harus menanggung tingginya

biaya ekonomi.

Kemiskinan yang terjadi di daerah-daerah tapal batas dengan negara lain,

seperti yang terjadi di wilayah Kalimantan Barat yang berbatasan langsung

dengan Malaysia, mengakibatkan masyarakat lebih cenderung dekat dengan

negara tetangga Malaysia karena negara tersebut lebih banyak memberikan

bantuan dan kemudahan hidup bagi mereka. Bahkan masyarakat tersebut rela

untuk berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara Malaysia apabila

kondisi kemiskinan ini tidak segera ditanggapi oleh pemerintah Indonesia.

20

Page 21: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Hal ini akan semakin menimbulkan kerawanan pada perbatasan dan berakibat

melemahnya garis batas negara. Kondisi ini ternyata hampir merata terjadi di

wilayah perbatasan Indonesia. Perekonomian yang cenderung tidak merata

dan hanya berpusat pada perkotaan semakin mengakibatkan kondisi wilayah

perbatasan semakin buruk.

Sisi lain dari permasalahan perbatasan, Indonesia mencatat kerugian yang

sangat besar dari sektor kelautan, seperti yang dilansir oleh kementerian

Kelautan dan Perikanan RI yang menyatakan bahwa Indonesia mengalami

kerugian 9,4 Triliun Rupiah per tahun akibat pencurian ikan oleh nelayan

asing (www.tempointeraktif.com/ hg/bisnis, 12 April 2011). Nelayan asing

dari Malaysia, Vietnam, Philipina, Thailand sering sekali melanggar Zona

Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan meneruk kekayaan laut yang ada di

dalamnya. Hal ini terjadi berulang kali dan sepertinya Indonesia belum

mampu mengatasi masalah ini.

Kondisi ini semakin jelas, bahwa negara seluas 1,9 juta km persegi ini ternyata

hanya dijaga oleh 24 kapal saja, dan dari 24 kapal tersebut hanya 17 kapal

yang dilengkapi dengan senjata yang memadai, seperti yang dijelaskan oleh

Syahrin Abdurahman, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan (Ditjen PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan RI

(www.tempointeraktif.com/ hg/bisnis/, 12 April 2011).

Selain itu wilayah tapal batas ini sangat rawan terhadap berbagai

penyelundupan barang-barang illegal dari dalam maupun luar negeri, seperti

bahan bakar, bahan makanan, elektronik, sampai penyelundupan barang-

barang terlarang seperti narkotika, dan senjata dan amunisi gelap. Selain itu

21

Page 22: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

juga sangat rawan terjadinya human trafficking, masuk dan keluarnya orang-

orang yang tidak mempunyai izin masuk ke wilayah Indonesia atau sebaliknya

dengan berbagai alasan.

Kita bisa bayangkan, andaikan kekayaan negara tidak dikorupsi dan

dipergunakan untuk membangun daerah-daerah perbatasan, maka negara ini

akan semakin kuat dan makmur.

3. Menguatnya Sisi Kekerasan Dalam Masyarakat

Kondisi kemiskinan pada akhirnya memicu berbagai kerawanan sosial lainnya

yang semakin membuat masyarakat frustasi menghadapi kerasnya kehidupan.

Kondisi ini membuat masyarakat secara alamiah akan menggunakan insting

bertahan mereka yang sering kali berakibat negatif terhadap orang lain dan

lingkungan sekitarnya.

Masyarakat menjadi sangat apatis dengan berbagai program dan keputusan

yang dibuat oleh pemerintah, karena mereka menganggap hal tersebut tidak

akan mengubah kondisi hidup mereka. Hal ini mengakibatkan masyarakat

cenderung berusaha menyelamatkan diri dan keluarga sendiri dibanding

dengan keselamatan bersama, dengan menggunakan cara-cara yang negatif.

Akumulasi dari rasa tidak percaya, apatis, tekanan hidup, kemiskinan yang

tidak berujung, jurang perbedaan kaya dan miskin yang sangat dalam, serta

upaya menyelamatkan diri sendiri menimbulkan efek yang sangat merusak,

yaitu kekerasan. Setiap orang cenderung keras yang pada akhirnya perkelahian

masal pemuda, mahasiswa dan anak sekolah setiap hari kita dapatkan

beritanya di koran dan televisi. Penyelesaian berbagai masalahpun pada

22

Page 23: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

akhirnya lebih memilih kekerasan dari pada jalur hukum, karena sudah tidak

ada lagi kepercayaan kepada sistem dan hukum. Belum lagi permasalahan lain

yang lebih dahsyat yang dihubungkan dengan agama dan kepercayaan.

Kekerasan seperti ini mengakibatkan perang saudara yang sangat merugikan

baik material maupun bahkan berimbas kepada budaya dan tatanan

masyarakat, seperti yang pernah terjadi di Ambon, Poso dan beberapa wilayah

di Indonesia.

23

Page 24: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Korupsi adalah perilaku pejabat publik yang menyimpang dari norma-

norma yang diterima oleh masyarakat, dan perilaku menyimpang ini

ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan pribadi.

Pertahanan dan Keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya

seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem Pertahanan dan Keamanan

Negara, dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi

kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara kesatuan Republik

Indonesia.

Dampak nyata yang terlihat dari adanya korupsi di bidang Pertahanan

dan Keamanan adalah kerawanan HANKAMNAS karena lemahnya

ALUSISTA, lemahnya garis batas negara, menguatnya sisi kekerasan

dalam masyarakat.

3.2 Saran

Dengan menulis makalah ini, penulis mengharapkan kepada

pembaca agar dapat mengetahui dampak korupsi terhadap HANKAM dan

dapat dijadikan sebagai motivatir agar kita tidak terjerumus oleh hal-hal

korupsi dan dapat menambah wawasan dan pemikiran yang intelektual

khususnya dalam mata kuliah anti korupsi sehingga kita dapat menekan

jumlah kasus korupsi di Indonesia.

24

Page 25: Dampak Korupsi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

DAFTAR PUSTAKA

Gebriel. 2011. Korupsi dan Ketahanan. (Online).(Available:

http://gebriellucifer.blogspot.com/2011/08/korupsi-dan-ketahanan-

negara.html) 9 Maret 2015

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi. 2011. Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Bagian Hukum Kepegawaian

Rahmat Hidayat. 2014. Makalah Dampak Tindakan Korupsi.(Online) (Available:

http://forester-untad.blogspot.com/2014/05/makalah-dampak-tindakan-

korupsi.html) 9 Maret 2015

Snezanayofanda.2013. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Kemanan. (Online)

(Available: http://snezanayofanda.blogspot.com/2013/06/pengaruh-aspek-

pertahanan-dan-keamanan.html) 9 Maret 2015

25