BAB 3 KEBIJAKAN HEDGING DALAM MENSTABILKAN KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM
DAMPAK KENAIKAN BBM TERHADAP KETAHANAN EKONOMI INDONESIA.doc
-
Upload
inggar-ash -
Category
Documents
-
view
176 -
download
2
Transcript of DAMPAK KENAIKAN BBM TERHADAP KETAHANAN EKONOMI INDONESIA.doc
Dampak Kenaikan BBM Terhadap Ketahanan Ekonomi Indonesia
Disusun Oleh:Inggar SaputraNinin Herlina
Ihsan Jaenal Arif
Program Ketahanan NasionalKajian Stratejik Pengembangan Kepemimpinan
Universitas IndonesiaNovember
2013
Dampak Kenaikan BBM Terhadap Ketahanan Ekonomi IndonesiaOleh: Inggar Saputra dkk
a. Latar belakang
Dalam sebuah negara berkembang seperti Indonesia, Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah
komoditas yang berperan strategis dalam menentukan kelangsungan perekonomian Indonesia.
Hal itu disebabkan sebagian besar denyut nadi kehidupan ekonomi masyarakat tak dapat
melepaskan diri dari kebutuhan BBM sebagai sumber energi dalam menjalankan aktivitas
perekonomian. Kita dapat melihat misalnya bagaimana sektor transportasi, perdagangan barang
dan jasa membutuhkan kehadiran BBM sebagai sumber penggeraknya. Jika BBM mengalami
kenaikan harga, dapat dipastikan akan mempengaruhi kebutuhan berbagai sektor kehidupan
masyarakat tersebut1.
Namun, di tengah potensi kekayaan alam Indonesia, sejak tahun 2002 Indonesia gagal
memaksimalkan potensi itu. Negeri yang dikenal zamrud khatulistiwa ini lebih rajin melakukan
impor minyak mentah akibat penurunan produksi minyak dalam negeri dan tingginya harga
minyak dunia. Akibat kenaikan harga minyak mengakibatkan muncul pandangan untuk
menghapus subsidi jenis preminum yang selama ini diberikan kepada angkutan pribadi, angkutan
umum, kendaraan pelat merah dan TNI/Polri2 Namun pemikiran itu terus mengalami tarik ulur
akibat kepentingan politis antara Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah karena
bagaimanapun kenaikan itu akan berdampak kepada kepentingan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat. Penghapusan subsidi diyakini akan berdampak kepada menurunnya daya beli dan
menambah beban hidup kelompok masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Namun kenaikan BBM memang tak dapat terhindarkan jika melihat situasi perekonomian
dunia yang memburuk secara ekonomi dan politik. Seperti dijelaskan Menteri ESDM Republik
Indonesia, Jero Wacik, perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2011 berkembang baik
dimana pertumbuhan mencapai 6,55% . Ini merupakan pertumbuhan tertinggi di kawasan
ASEAN. Inflasi Indonesia juga mencapai 3,75% dan merupakan infasi terendah di Asia
Pasifik. Tapi catatan positif itu harus ternoda akibat gejolak ekonomi global dimana krisis Utang
Yunani tahun 2012 memicu krisis utang yang lebih luas di Eropa. Banyak negara maju
diperkirakan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi dan harga minyak dunia
1 Blueprint BPH Migas 2005-2025, Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia, 20052
mengalami kenaikan yang tinggi. Dengan alasan itulah, pemerintah menaikkan harga BBM yang
merupakan kebutuhan fundamental masyarakat Indonesia3
Tentu saja kenaikan BBM yang berujung kepada penghapusan subsidi mendapatkan
respon keras dari masyarakat. Untuk itu, pemerintah menyiasatinya dengan membuat program
berorientasi kepada kepentingan masyarakat miskin. Program itu terdiri dari lima bagian yakni
sebagai antisipasi dari dampak kenaikan BBM bersubsidi.
Pertama, Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang akan diberikan kepada siswa miskin
sebanyak 16,6 juta orang siswa di berbagai daerah. Setiap siswa Sekolah Dasar (SD) dari rumah
tangga miskin terdampak akan memperoleh Rp 450 ribu per tahun. Sementara siswa SMP akan
memperoleh Rp 750 ribu sementara siswa SMA memperoleh 1 juta. Selain itu akan diberikan
bantuan dalam bentuk buku, seragam, dan alat tulis.
Kedua, Program Keluarga Harapan yang akan diberikan khusus kepada 2,4 juta rumah
tangga sangat miskin, Bantuang diberikan dengan tingkat rata-rata sebesar Rp 1,8 juta per rumah
tangga terdampak.
Ketiga, pemerintah akan memberikan bantuan Raskin kepada sekitar 15,5 juta rumah
tangga dengan alokasi yang diberikan ditambah lebih panjang selama tiga bulan.
Keempat, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat akan diberikan sekitar 4 bulan bagi
15,5 juta rumah tangga terdampak. BLSM nantinya akan menyalurkan bantuan uang tunai
masing-masing sebesar Rp 150 ribu per bulan per rumah tangga miskin.
Kelima menyiapkan pembangunan infrastruktur dasar yang diharapkan bisa membantu
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Program ini dirancang untuk 11.750 desa atau
kelurahan di Indonesia dengan alokasi sebesar Rp 250 juta per desa atau kelurahan4
b. Permasalahan
Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri
menyebabkan perubahan perekonomian secara drastis. Kenaikan BBM mengakibatkan kenaikan
harga barang dan jasa, kenaikan tingkat inflasi dan mempersulit perekonomian masyarakat
khususnya masyarakat yang berpenghasilan tetap. Dalam perspektif hukum, kenaikan BBM jelas
melanggar konstitusi khususya Pasal 33 ayat (3) Undang Undang Dasar yang menyatakan,
“Bumi dan air, dan kekayaan alam yang ter-kandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
3 Jero Wacik, 2012, “ 10 Jawaban tentang kenaikan harga BBM bersubsidi”, www.esdm.go.id
4 Daftar Lengkap 5 Bantuan Pemerintah untuk Kompensasi BBM
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemak-muran rakyat”, dan Pasal 33 ayat (2) yang
menyatakan, “Cabang-cabang produksi yang pen-ting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara” 5
Sedangkan dalam perspektif ekonomi, kenaikan harga BBM akan mempengaruhi
permintaan (demand) dan penawaran (supply). Permintaan adalah keinginan yang disertai
dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan. Sementara
penawaran adalah banyaknya jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada
tingkat harga dan waktu tertentu. Permintaan dari masyarakat akan berkurang karena harga
barang dan jasa yang ditawarkan mengalami kenaikan. Begitu juga dengan penawaran, akan
berkurang akibat permintaan dari masyarakat menurun. Harga barang-barang dan jasa-jasa
menjadi melonjak akibat dari naiknya biaya produksi dari barang dan jasa. Ini adalah imbas dari
kenaikan harga BBM.
Masalah lain yang akan muncul akibat dari kenaikan harga BBM adalah kekhawatiran
akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Ini terjadi karena dampak kenaikan harga barang dan
jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang mengalami kenaikan. Kondisi perekonomian
Indonesia juga akan mengalami masalah. Daya beli masyarakat akan menurun, munculnya
pengangguran baru, dan sebagainya. Inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM tidak dapat
atau sulit untuk dihindari, karena BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi
barang.
c. Tinjauan Pustaka
Ketahanan Nasional yaitu dimana suatu kondisi dinamika negara yang telah meliputi
segenap aspek dalam kehidupan Nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan.
Yang banyak mengandung kemampuan dalam mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala problema dan ancaman-ancaman (gangguan) baik yang datang
dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun tidak langsung.
Ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi dapat tercermin dalam berbagai kondisi
kehidupan pereknomian bangsa yang mana dalam bangsa tersebut dapat memelihara
kemandirian Ekonomi Nasional. Dalam pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan
diperlukan pembinaan, diantaranya:
5 Bambang Setyo, 2012, “Mengapa Kita Menolak Kenaikan BBM”, www.bulanbintang.or.id
1. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan
monopolistis.
2. Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
3. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan
kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
4.Pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan
keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.
5. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam
keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa.
Dampak dari pengaruh ketahanan nasional dalam bidang ekonomi mengundang
pertanyaan dari berbagai kalangan masyarakat. Dalam kasus kenaikan harga BBM, masyarakat
semakin merasakan keresahan mendalam atas keputusan tersebut sehingga melahirkan banyak
aksi unjuk rasa. Para demonstaran umumnya kalangan menengah bawah dan masyarakat tidak
mampu seperti buruh, petani,nelayan pedagang dan mahasiswa yang dirugikan atas keputusan
tersebut. Mereka menilai kenaikan harga BBM merugikan rakyat kecil karena kemampuan
memenuhi kebutuhan hidup akan semakin sulit karena harga barang akan melonjak tinggi.
Di sisi lain, kenaikan harga BBM juga tidak dapat dihindari, karena membebani APBN.
Selain itu perlu dipahami, kenaikan harga BBM juga dapat menimbulkan dampak yang positif
seperti munculnya bahan bakar dan kendaraan alternatif baru seperti pemakaian Bahan Bakar
Gas (BBG) dan bahan bakar kelapa sawit dalam memenuhi kebutuhan energi khususnya dalam
sektor transportasi dan bisnis. Selain itu, akan muncul juga berbagai kendaraan pengganti yang
tidak menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang berbahan bakar gas, dan
kendaraan lainnya.
Kedua, pembangunan nasional akan lebih pesat sebab dana APBN yang awalnya
digunakan untuk memberikan subsidi BBM. Jika harga BBM naik, maka subsidi dicabut dan
dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan di berbagai wilayah hingga ke seluruh daerah.
Ketiga, menghemat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah
akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dapat diminimalisasi.
Keempat, mengurangi pencemaran udara. Jika harga BBM mengalami kenaikan,
masyarakat akan mengurangi pemakaian bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan
Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan terjadi inflasi. Terjadinya inflasi ini tidak
dapat dihindari karena bahan bakar, dalam hal ini premium, merupakan kebutuhan vital bagi
masyarakat, dan merupakan jenis barang komplementer. Meskipun ada berbagai cara untuk
mengganti penggunaan BBM, tapi BBM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat
sehari-hari.
Inflasi akan terjadi karena apabila subsidi BBM dicabut, harga BBM akan naik.
Masyarakat mengurangi pembelian BBM. Uang tidak tersalurkan ke pemerintah tapi tetap
banyak beredar di masyarakat. Jika harga BBM naik, harga barang dan jasa akan mengalami
kenaikan pula. Terutama dalam biaya produksi. Inflasi yang terjadi dalam kasus ini adalah “Cost
Push Inflation”. Karena inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan dalam biaya produksi. Ini jika
inflasi dilihat berdasarkan penyebabnya. Sementara jika dilihat berdasarkan sumbernya, yang
akan terjadi adalah “Domestic Inflation”, sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian
dalam negeri.
Kenaikan harga BBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan iklim berinvestasi.
Biasanya kenaikan BBM akan mengakibatkan naiknya biaya produksi, naiknya biaya distribusi
dan menaikan juga inflasi. Harga barang-barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot, kerena
penghasilan masyarakat yang tetap. Ujungnya perekonomian akan stagnan dan tingkat
kesejahteraan terganggu. Di sisi lain, kredit macet semakin kembali meningkat, yang paling
parah adalah semakin sempitnya lapangan kerja karena dunia usaha menyesuaikan produksinya
sesuai dengan kenaikan harga serta penurunan permintaan barang.
d. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan pemerintah dalam
menaikkan harga BBM merupakan kebijakan yang memiliki dampak positif dan negatif terhadap
ketahanan ekonomi Indonesia. Dampak positif adalah dana subsidi dapat dimanfaatkan untuk
menyukseskan program pembangunan seperti peningkatan infrastuktur, perekonomian rakyat,
penjaminan kesehatan dan pendidikan rakyat. Secara jangka pendek, resep ini snagat mujarab
dalam menahan gejolak rakyat yang meprotes kenaikan BBM sehingga mereka dapat menerima
kebijakan tersebut. Namun, tetap diperlukan pengawasan dan monitoring yang ketat dari
masyarakatar agar tidak terjadi penyimpangan seperti pemberian bantuan yang tidak tepat
sasaran atau penimbunan BBM oleh pihak tertentu sehingga menimbulkan kelangkaan di
kalangan masyarakat luas.
Namun tak dipungkiri, kebijakan kenaikan harga BBM berdampak negatif kepada
masyarakat akibat minimnya informasi kepada masyarakat terkait tujuan pemerintah mengambil
kebijakan itu. Apalagi banyak kalangan menilai, kenaikan BBM hanya dijadikan alat pencitraan
pemerintah menjelang Pemilu 2014 dan membuat rakyat semakin menderita. Apalagi sebagian
besar program yang dibuat sebagai pengganti subsidi terlalu bermuatan politis sehingga rakyat
meragukan kemampuan dan alasan pemerintah terkait kenaikan harga BBM. Untuk itu
dibutuhkan perhatian pemerintah untuk lebih tanggap, mampu bergerak cepat dalam
menyosialisasikan kebijakan kenaikan BBM sehingga tidak merugikan masyarakat secara luas
dan merusak ketahanan perekonomian Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Setyo.“Mengapa Kita Menolak Kenaikan BBM” www.bulanbintang.or.id, 7/10/2012
Jero Wacik. “ 10 Jawaban Tentang Kenaikan Harga BBM Bersubsidi” www.esdm.go.id,
18/03/2012
www.liputan6.com, “Daftar Lengkap 5 Bantuan Pemerintah Untuk Kompensasi BBM,”Jum’at,
21/06/2013
Blueprint BPH Migas 2005-2025, Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia, 2005
http://arizalkatiri.blogspot.com/2013/06/ketahanan-nasional-pada-aspek-ekonomi_1787.html
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58109/BAB%20I%20Pendahuluan.pdf
http://www.esdm.go.id/news-archives/102-menteri/5574-10-jawaban-tentang-kenaikan-harga-
bbm-bersubsidi.html