DAMPAK BIOLOGIS DARI RADIASI

24

Click here to load reader

Transcript of DAMPAK BIOLOGIS DARI RADIASI

Page 1: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Radiasi adalah proses hantaran energi yang luas pengertiannya. Berdasarkan

watak penghantarnya, ada dua jenis radiasi, yaitu radiasi gelombang elektromagnetik dan

radiasi partikel . Beda antara kedua jenis radiasi itu sudah jelas, radiasi gelombang

elektromagnetik adalah pancaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik,

termasuk di dalamnya adalah radiasi energi matahari sehari-hari di permukaan bumi.

Sedangkan radiasi partikel adalah pancaran energi dalam bentuk energi kinetik yang

dibawa oleh partikel-partikel bermassa, seperti elektron, dan sebagainya. Radiasi yang

timbul di sekitar reaktor nuklir adalah radiasi yang berasal dari bahan-bahan radioaktif,

dapat berupa gelombang elektromagnetik maupun partikel-partikel cepat. Secara alamiah

manusia hidup di dalam lautan radiasi. Selain radiasi dari matahari yang justru

mendukung kehidupan di bumi ini, setiap saat permukaan bumi dihujani radiasi sinar

kosmis yang terdiri dari gelombang elektromagnetik dan ratusan jenis partikel - partikel

cepat. Masih ada lagi radiasi yang berasal dari mineral-mineral radioaktif yang ada di

dalam bumi, sekaligus dengan turunannya yang terlarut dalam air dan yang terbawa angin

ke udara. Jadi setiap saat manusia menghirup udara yang mengandung partikel-partikel

radioaktif. Tanpa adanya reaktor nuklirpun kita tidak bebas dari radiasi radioaktif. Pada

jaman teknologi canggih seperti sekarang, terdapat pula radiasi buatan yang ditimbulkan

oleh peralatan-peralatan modern seperti sinar X pada peralatan medis, televisi, monitor

komputer, reaktor nuklir, percobaan bom nuklir dan lain-lain. Radiasi yang berlebihan

akan membahayakan kehidupan manusia. Oleh karena radiasi alamiah tidak

membahayakan kehidupan, manusia sebagai makhluk hidup tidak dilengkapi dengan

indera yang dapat memantau adanya radiasi ini. Tidak seperti bahaya panas yang dapat

kita ketahui secara dini melalui syaraf-syaraf kita, kita bahkan tidak menyadari

keberadaan sumber radiasi ! Radiasi buatan seringkali melewati ambang batas radiasi

yang dapat diterima tubuh manusia secara aman. Selain kecelakaan pada reaktor nuklir,

hulu-hulu ledak bom nuklir antar benua masih merupakan ancaman serius bagi kehidupan

1

Page 2: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

manusia dewasa ini. Akibat radiasi bom nuklir pada kehidupan manusia sudah dibuktikan

pada tahun pada tahun 1945, yakni peristiwa pengeboman kota Nagasaki dan Hiroshima

yang mengakhiri Perang Pasifik antara Sekutu melawan Jepang. Sampai sekarang

pengeboman ini adalah satu-satunya peristiwa yang memberikan data tentang akibat

radiasi berlebihan pada manusia. Sebuah lembaran hitam dalam sejarah teknologi umat

manusia yang diharapkan tidak akan terulang kembali.

Radiasi gelombang elektromagnetik yang berbahaya antara lain adalah sinar

ultraviolet, sinar X dan sinar gamma. Sinar-sinar ini memiliki energi yang tinggi. Sinar

ultraviolet yang berlebihan dapat menimbulkan radang bahkan kanker kulit. Untunglah

ionosfer bumi memiliki lapisan ozon yang mampu menahan sebagian besar sinar ultra-

violet dari matahari. Belakangan lapisan ozon yang melindungi kita ini mulai berlubang-

lubang akibat aktivitas manusia sendiri di permukaan bumi. Sinar X pancaran energi

akibat elektron yang diperlambat secara mendadak oleh atom-atom berat. Proses seperti

ini disebut bremsstrablung. Energinya begitu tinggi sehingga daya tembusnya amat besar.

Daya tembus ini dimanfaatkan dunia kedokteran untuk membuat citra bagian dalam

tubuh manusia, yang sering kita kenal sebagai foto rontgen. Gelombang elektromagnetik

yang terkuat adalah sinar gamma, sinar ini dihasilkan oleh inti atom radioaktif yang

meluruh ke tingkat energi lebih rendah. Sinar gamma pada sinar kosmis sebagian terjadi

akibat pertemuan partikel dengan anti-partikelnya seperti elektron dengan positron.

Radiasi partikel yang banyak dijumpai adalah radiasi elektron, misalnya sinar katoda

yang ada pada tabung TV dan monitor komputer. Kemudian proton, ion helium 4He,

elektron yang bersama-sama dengan neutron dan netrino menghujani bumi tiap saat

sebagai sinar kosmis. Unsur-unsur radioaktif yang banyak dikandung oleh batu-batuan

bumi memancarkan partikel-partikel alpha dan beta. Partikel alpha adalah inti helium 4He, sedangkan partikel beta sebetulnya adalah elektron, keduanya dihasilkan oleh

radioaktivitas dalam inti atom radioaktif seperti atom-atom anggota deret uranium-238,

deret thorium-232.

2

Page 3: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat diumuskan

permasalahannya, yaitu bagaimanakah pengaruh radiasi pada kesehatan manusia?

1.3 TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah

1. Mengetahui sumber-sumber radiasi

2. Mengetahui dampak negative radiasi pada manusia

3. Cara mengatasi bahaya radiasi

1.4 BATASAN MASALAH

Untuk mencegah agar isi serta uraian tidak menyimpang dari pokok permasalahan

maka perlu diberikan batasan mengenai ruang lingkup yang akan dibahas. Pembatasan

masalah dalam makalah seminar ini ditekankan pada pengaruh biologis radiasi terhadap

kesehatan manusia.

1.5 METODE PENULISAN

Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan secara normatif di mana

menitikberatkan pada beberapa teori yang diungkapkan oleh beberapa ahli Fisika, yang

bersumber pada data kepustakaan (library research) melalui penelaahan bacaan dan

literature-literatur mengenai paparan radiasi pada manusia.

3

Page 4: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ada empat besaran yang penting untuk mengukur radiasi secara kuantitatif, yaitu :

aktivitas radioaktif, eksposur, dosis serapan dan dosis ekivalen.

2.1 Aktivitas radioaktif (A)

Besaran ini merupakan ukuran aktivitas inti atom radioaktif yang menyatakan

banyaknya peluruhan yang terjadi per detik. Satuan SI untuk aktivitas adalah Becquerel

(bq) yang didefinisikan sebagai satu peluruhan per detik. Nama satuan ini diambil dari

nama fisikawan Perancis pemenang hadiah Nobel Henri Bequerel (1852-1908), penemu

gejala radioaktivitas alamiah pada tahun 1896. Satuan lain yang lebih sering dipakai

adalah curie (Ci) yang diambil dari nama suami-istri Piere (1859-1906) dan Marie Curie

(1867- 1934), pemenang hadiah Nobel fisika tentang radioaktivitas alamiah, Marie

sendiri menerima Nobel kimia pada tahun 1911 untuk penemuan unsur radium (Ra) dan

polonium (Po).

1 Ci = 3,7 x 1010 Bq

1 Ci sebetulnya adalah aktivitas 1 gram unsur radium. Tampak bahwa aktivitas sama

sekali tidak menampilkan jenis radiasi maupun besar energi yang dipancarkannya,

sehingga besaran ini tidaklah berguna untuk mengukur dampak radiasi terhadap makhluk

hidup. Jenis radiasi dan jenis penerima radiasi turut menentukan efek biologis yang

ditimbulkannya.

2.2 Eksposur (X)

Dampak radiasi yang paling menonjol adalah kemampuannya mengionisasi

materi – materi yang ditumbukinya. Sinar X dan gamma dengan mudah dapat mengusir

elektron dari tempatnya menghasilkan ion-ion bermuatan listrik. Demikian pula elektron,

ia menolak sesama elektron membentuk ion positif atau ia menempel pada suatu atom

membentuk ion negatif. Partikel positif seperti partikel alpha mampu merebut elektron

dari atom-atom yang dilewatinya. Bahkan partikel tak bermuatan seperti neutron pun

dapat mengionisasi walaupun secara tidak langsung. Kekuatan radiasi dalam hal

4

Page 5: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

kemampuan ionisasi inilah yang diukur oleh besaran eksposur. Satuan yang umum

dipakai untuk eksposur ini adalah roentgen (R) dimana 1 R didefinisikan sebagai

eksposur sinar X atau gamma yang menghasilkan muatan 1 esu di dalam 1 cc udara

kering dalam keadaan STP. Tampak satuan SI untuk eksposur adalah coulomb/kg, dan : 1

R = 2,58 x 10-4 C/kg Nama roentgen diambil dari fisikawan Jerman Wilhelm Roentgen,

penemu sinar X pada tahun 1895.

2.3 Dosis serapan (D)

Laju serapan energi yang timbul akibat radiasi ionisasi tergantung pada jenis

bahan yang diradiasi. Besaran yang dipakai sebagai standar serapan radiasi untuk

berbagai jenis bahan dosis serapan, yaitu jumlah energi radiasi yang terserap dalam 1

satuan massa bahan. Satuan SI untuk dosis serapan ini adalah gray (Gy), 1 Gy sama

dengan energi 1 joule yang terserap oleh 1 kg bahan. Satuan lain yang juga sering dipakai

adalah rad (radiation abssorbed doses) yaitu energi 100 erg yang terserap tiap gram

bahan, sehingga 1 Gy = 100 rad. Hubungan D dan X dapat dibuat jika bahan penyerap

energi radiasinya adalah udara STP. Eksposur 1 R mampu menghasilkan

= (2,58 x 10-4)/(1,6 x 10-19) ion/kg udara

Dengan 1,6 x 10-19 coulomb adalah muatan listrik yang dimiliki oleh sebuah elektron,

atau ion akibat kehilangan/kelebihan elektron. Untuk membentuk tiap ion udara rata-rata

dibutuhkan energi 34 eV, sehingga eksposur 1 R memberikan energi

= (1,61x1015)x(34x1,6x10-19)

= 0,0088 joule/kg udara.

Dengan demikian eksposur sinar X atau gamma sebesar 1 R di dalam udara

memberikan dosis serapan sebesar 0,0088 Gy atau 0,88 rad.

2.4 Dosis Ekivalen (DE)

Ketiga besaran radiasi di atas tidak satupun yang mengukur dampak radiasi

terhadap tubuh manusia, padahal tentu saja dampak biologis inilah yang terpenting untuk

diketahui awam, agar semua orang dapat mempertimbangkan bahaya radiasi yang

dialaminya. Jenis radiasi ikut menentukan dampak biologis ini, dampak radiasi gamma

5

Page 6: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

dan beta 1 rad tidak sama dengan dampak radiasi alpha 1 rad misalnya. Untuk itu

didefinisikan dosis ekivalen

DE = Q. D

Q adalah faktor kualitas radiasinya, untuk sinar X, beta dan gamma Q = 1, sedangkan

radiasi proton atau neutron berkisar 2 < Q < 5 untuk energi rendah (keV) dan 5 < Q < 10

untuk energi tinggi (MeV). Q tertinggi dimiliki oleh radiasi alpha atau ion berat lainnya,

yaitu dapat mencapai 20. Jadi radiasi alpha dapat memiliki kemampuan merusak sel-sel

tubuh 20 kali lebih besar daripada radiasi beta. Jika D dalam rad maka DE dalam rem

(roentgen equivalent in man), sedangkan satuan SI-nya adalah sievert (Sv). 1 Sv = 100

rem. Perlu dicatat di sini bahwa radiasi ion-ion berat macam partikel alpha tidak

membahayakan jika mereka berada di luar tubuh. Hal ini disebabkan oleh rendahnya

daya tembus partikel-partikel tersebut, kulit manusia sudah mampu untuk menahannya.

Mereka akan sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh baik melalui pernafasan atau

makanan/minuman. Ternyata tiap organ tubuh manusia tidak sama baiknya dalam hal

menyerap energi radiasi, sehingga akhirnya didefinisikan pula dosis ekivalen efektif yang

sama dengan DE dikalikan dengan suatu faktor pembobot. Faktor pembobotan ini

berbeda-beda untuk tiap organ tubuh, beberapa di antaranya dapat dilihat pada tabel-1.

Tabel 3-1 : Faktor pembobot organ tubuh

Organ Faktor pembobot

Testes / Ovarium 0,25

Payudara 0,15

Sumsum merah 0,12

Paru-paru 0,03

Kelenjar gondok 0,03

Permukaan tulang 0,03

Organ lainnya 0,30

6

Page 7: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

BAB III

PEMBAHASAN

Rekomendasi yang dikeluarkan oleh ICRP (International Commission on

Radiation Protection) untuk batasan radiasi adalah 0,5 rem per tahun untuk orang awam

dan maksimum 5 rem per tahun untuk pekerja di lingkungan beradiasi seperti reaktor

nuklir. Dampak radiasi bersifat kumulatif, sehingga dosis ekivalen yang diterima tiap saat

berlaku seumur hidup secara kumulatif. Tabel 3-1 berikut ini memberikan dampak

biologis yang ditimbulkan oleh dosis ekivalen yang diterima dalam sekali radiasi pada

seluruh tubuh. Dari penelitian yang sudah dilakukan, para ahli menyimpulkan bahwa

radiasi dapat memperpendek umur manusia, yaitu sekitar 3-5 hari per 1 rem dosis

serapan. Rata-rata tiap orang menerima dosis 20 rem selama hidupnya, berarti jika ia

dapat hidup tanpa radiasi umurnya akan bertambah selama 3 bulan.

Tabel 3-1: Dampak biologis radiasi

DE Dampak Biologis

50 Mulai tampaknya dampak biologis radiasi

100 Dampak serius muncul :

Selera makan hilang, rambut rontok, muntah, diare, pendarahan, pucat,

kemandulan tetap pada wanita, kemandulan 3-4 tahun pada pria. Mulai

timbulnya peluang penyakit seperti kanker, leukemia.

200 Kematian (10%) dalam beberapa bulan.

450 Kematian (50%) dalam beberapa bulan.

700 Kematian (90 %) dalam beberapa bulan.

1000 Kematian dalam beberapa hari

10000 Kematian dalam beberapa jam

100000 Kematian dalam beberapa menit

7

Page 8: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

3.1 RADIASI ALAMIAH

Sinar kosmis dan radioaktivitas batuan merupakan sumber radiasi alamiah.

Radiasi alamiah ini dapat terjadi secara eksternal maupun internal. Secara eksternal

maksudnya adalah dari luar tubuh manusia, sedangkan secara internal adalah radiasi dari

dalam tubuh setelah sumber radiasi masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan dan

makanan. Dosis serapan efektif rata-rata per tahun yang diterima oleh manusia dari

radiasi alamiah dapat dilihat dalam tabel-3 berikut. Jadi dari radiasi alamiah orang

menerima sekitar 0,2 rem tiap tahunnya. Suatu dosis radiasi yang kecil sekali, sama sekali

tidak menimbulkan dampak biologis secara langsung.

Tabel 3-2 : Radiasi alamiah

Sumber Radiasi DE eksternal (mrem) DE internal(mrem)

Sinar kosmis

- yang mengionisasi

- neutron

28

2,1

Radioaktivitas yang berasal

dari sinar kosmis 1,5

Radioaktivitas batuan

- 40 K

- 87 Rb

- Deret 238 U

- Deret 232 Tb

12 18

0,6

95,4

18,6

Jumlah 65,1 134,1

Dari tabel 3-2 di atas tampak sumber radiasi yang paling menonjol adalah unsure

– unsure radioaktif deret uranium-238, khususnya yang berasal dari sub-deret radon-222.

Rn- 222 adalah gas radioaktif yang tiap saat dipancarkan oleh permukaan tanah.

Akibatnya debu di udara maupun air terkontaminasi gas ini beserta turunannya. Air

minum, makanan dan pernafasan kita dengan demikian memasukkan unsur-unsur ini ke

dalam tubuh. Sebagian besar radiasi yang dipancarkan deret ini adalah radiasi alpha.

8

Page 9: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

Pemancar alpha biasanya mengendap dalam tulang, sehingga radiasinya

mempengaruhi kerja sumsum merah dalam proses pembentukan sel-sel darah. Radiasi

sinar kosmis yang diterima permukaaan bimi sebetulnya sudah teredam sebagian oleh

atmosfir. Dosis ekivalen yang tercantum dalam tabel 3-2 di atas adalah untuk tempat di

permukaan air laut. Untuk tempat yang tinggi tentu saja tebal atmosfir peredamnya

berkurang, sehingga dosis yang diterima orang di tempat itu lebih besar. Pertambahan

dosis ekivalen untuk tempat yang tinggi adalah sekitar 3 mrem per tahun tiap kenaikan

ketinggian 100 meter. Jadi penduduk kota Malang menerima dosis ekivalen sinar kosmis

sekitar 12 mrem lebih banyak daripada penduduk kota Surabaya. Malang terletak sekitar

400 meter di atas permukaaan air laut.

3.2 Radiasi Oleh Aktivitas Manusia

Pada era modern ini terdapat banyak sekali sumber radiasi buatan manusia. Di

dunia kedokteran radiasi justru dimanfaatkan dalam diagnosa maupun proses

penyembuhan penyakit. Alat-alat yang digunakan merupakan sumber radiasi yang

memberikan dosis serapan amat tinggi pada manusia. Oleh sebab itu sangat tidak

dianjurkan seorang pasien mengalami radiasi berkali-kali dalam tempo yang tidak begitu

lama. Dosis radiasi beberapa aktivitas medis dapat kita lihat dalam tabel 3-3. Perlu dicatat

bahwa dosis pada tabel 3-3 itu hanya berlaku untuk sekali aktivitas saja. Selain itu waktu

radiasinya juga singkat sekali dan sasaran radiasi terlokalisir di bagian tubuh tertentu.

Terapi radiasi untuk kanker yang berdosis 5 juta mrem hanya digunakan dalam waktu

singkat dan daerah sasaran yang seminimal mungkin yaitu bagian yang memang

dikehendaki mati sel-selnya. Jika radiasi itu dikenakan ke seluruh tubuh maka dapat

menyebabkan kematian berdasarkan tabel 3-1. Di Amerika Serikat tiap orang menerima

kira - kira 80 mrem per tahun dari aktivitas medis yang dilakukannya.

9

Page 10: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

Tabel 3 – 3:Dosis ekivalen radiasi aktivitas medis

Aktivitas medis DE (mrem)

Radiografi gigi (sinar X) 910 seluruh mulut

Memografi 1500

Barium enema 8000

Terapi radiasi (kanker) 5 juta

Foto sinar X :

- Dada

- Perut

22

500

Bekerja sebagai teknisi peralatan medis 50 - 300

Sumber radiasi buatan lain yang cukup besar adalah aktivitas tenaga nuklir, mulai

dari penambangan uranium, pengayaannya, penggunaannya dalam reaktor nuklir,

pembuangan sampah nuklir, sampai dengan percobaan senjata nuklir. Jika faktor

kecelakaan diabaikan, dosis yang timbul akibat aktivitas tenaga nuklir ini per tahunnya

dapat dilihat pada tabel 3-4.

Tabel 3-4: Dosis ekivalen radiasi aktivitas nuklir

Aktivitas DE (mrem)

Tinggal di dekat reactor nuklir 4 – 76

Tinggal 8 km di sekitar reactor 0,6

Aktivitas nuklir di seluruh dunia 0,04

Percobaan senjata nuklir 5

Bekerja di tambang uranium 100 ribu

Bekerja di PLTN 600-800

Dari tabel 3-4 dapat disimpulkan bahwa tanpa reaktor nuklir di dekat rumah kita,

kita tetep menerima dosis sekitar 5 mrem per tahun dari kegiatan nuklir di seluruh dunia.

10

Page 11: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

Jumlah ini amatlah kecil dibandingkan dengan dosis yang berasal dari radiasi alamiah,

apalagi jika dibandingkan dengan radiasi aktivitas medis. Kegiatan lain yang berperan

dalam akumulasi radiasi pada manusia per tahunnya ada dalam tabel 3-5 di bawah ini.

Merokok termasuk dalam tabel 3-5, disebabkan daun tembakau mengandung unsurunsur

radioaktif dari deret uranium. Bahkan orang yang tidak merokok tetapi ikut menghisap

asapnya juga akan memasukkan unsur radioaktif ini ke dalam paru-parunya.

Tabel 3-5; Sumber lain radiasi buatan

Aktivitas / alat DE (mrem)

Perjalanan lewat udara 2 (tiap 2400 km)

TV / monitor computer 2 (1 jam per harinya)

Arloji (radium);detektor asap;limbah

Industry

2

Merokok 40 (1 pak sehari)

Bekerja sebagai kru pesawat jet 140

3.3 RADIASI BERLEBIHAN

Radiasi eksternal yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar, rambut

rontok, dan gejala lain tersebut dalam tabel 3-1 di atas. Lensa mata yang terionisasi atom-

atomnya akan menimbulkan katarak. Ionisasi yang disebabkan radiasi akan memberikan

dampak kimiawi terhadap sel-sel tubuh, padahal banyak proses di dalam tubuh berjalan

secara kimiawi, akibatnya terjadilah penyimpangan fungsi organ tubuh. Pada umumnya

bahaya radiasi eksternal ditimbulkan oleh radiasi beta. Radiasi internal yang berlebihan

mempengaruhi proses pembentukan darah, tulang dan juga kerja kelenjar endokrin

seperti gondok. Radioisotop yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh sulit

dihilangkan. Hal ini disebabkan tubuh kita hanya dapat memilih zat berdasarkan sifat

kimiawinya, bukan sifat inti atomnya. Tubuh dapat membedakan unsur, bukan isotop.

Contohnya adalah unsur yodium yang dikumpulkan di dalam kelenjar gondok, seluruh

yodium yang masuk ke dalam tubuh, termasuk yang radioaktif, akan terakumulasi dalam

kelenjar gondok. Jika radiasi yodium radioaktif berlebihan kelenjar gondok dengan

11

Page 12: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

sendirinya akan rusak, dampaknya tentu ke fungsi seluruh tubuh. Berikut ini adalah

isotop-isotop yang berbahaya :

a Iodium-131 (131I)

Tubuh dapat menyerap yodium baik lewat alat pencernaan maupun lewat

paruparu. Isotop ini segera diangkut ke kelenjar gondok dan berada disana berbulanbulan.

b Cesium-134 ; Cesium-137 (134Cs ; 137Cs)

Isotop-isotop ini masuk tubuh lewat rantai makanan. Mereka akan terakumulasi

dalam otot sampai berbulan-bulan lamanya.

c Strontium-90 (90Sr)

Watak isotop ini mirip dengan kalsium bahan pembuat tulang. Ia masuk tubuh

menggantikan kalsium untuk berada di permukaan tulang. Radiasi berlebihan yang

dipancarkannya menyebabkan kanker tulang, jika sudah menahun dapat merusak sumsum

tulang menimbulkan leukemia.

d Karbon-14 (14C)

Ia memasuki tubuh lewat rantai makanan. Untunglah isotop ini cukup mudah

keluar kembali sebagai gas karbondioksida. Satu lagi bahaya radiasi adalah efek genetik

yang akan diturunkan ke generasi berikutnya. Sayangnya data efek genetik baik yang

diturunkan maupun tidak (berbagai macam kanker), hanya berasal dari radiasi yang kuat

saja, itupun dari percobaan terhadap tikus-tikus. Khusus untuk manusia data ini diperoleh

dari korban bom nuklir di Jepang. Padahal radiasi lemah, misalnya radiasi alamiah,

diduga kuat ikut berperan dalam proses mutasi dalam evolusi makhluk hidup.

12

Page 13: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

3.4 Mengurangi Bahaya Radiasi

Radiasi eksternal non-alamiah dapat kita kurangi dengan beberapa cara, antara

lain adalah

Pembatasan kuantitas dan jenis radiasi yang dipakai.

Menjaga jarak terhadap sumber radiasi.

Menjaga jarak terhadap sumber radiasi. Intensitas radiasi berbanding terbalik dengan

kuadrat jarak terhadap sumbernya. Maka jangan terlalu dekat dengan zat-zat radioaktif,

layar TV, peralatan sinar X yang sedang bekerja.

Mengurangi lama eksposur. Makin lama kita terkena radiasi, dampak yang kita terima

juga semakin besar, karena dampak radiasi bersifat kumulatif.

Memasang pelindung. Intensitas radiasi akan turun secara eksponensial terhadap

ketebalan suatu bahan pelindung. Untuk radiasi elektromagnetik bahan yang paling

efektif sebagai pelindung adalah timbal(Pb). Sinar gamma 5 MeV dapat ditahan

separonya oleh timbal setebal 1,42 cm, atau ditahan 90 % oleh ketebalan 4,73 cm.Sinar

beta4MeV cukup ditahan dengan aluminium setebal 1 cm saja. Sinar alpha paling

mudah menahannya, selembar kertas sudah cukup kuat menghadapi radiasinya. Yang

paling susah adalah radiasi partikel-partikel netral macam neutron, neutron banyak

dihasilkan di sekitar reaktor nuklir dari proses fisi nuklir bahan bakarnya. Penahan

radiasi neutron biasanya berupa lapisan beton sekitar 30 cm tebalnya.

Radiasi internal relatif lebih sulit mengatasinya, karena kerusakan yang

ditimbulkannya tergantung atas tiga hal : waktu paro radioaktif, waktu biologis dan

watak kimiawi sumbernya. Waktu paro radioaktif adalah waktu yang diperlukan agar

separo zat itu meluruh menjadi unsur atau isotop lain. Waktu paro biologis adalah

waktu yang diperlukan separo zat itu untuk keluar dari tubuh melalui proses ekskresi.

Beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi dampak biologis radiasi internal

adalah sebagai berikut :

Pencegahan agar sumber radiasi tidak termakan atau terhisap masuk ke dalam

tubuh.

Tidak makan, minum, merokok di dekat zat-zat radioaktif. Hindari aliran

udara di dalam ruang berisi zat-zat radioaktif. Tidak bernafas terlalu dekat dengan

13

Page 14: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

permukaan tanah dalam waktu yang lama, karena tanah memancarkan gas radon

beserta turunannya. Tidak sembarangan minum air di daerah pertambangan.

Pencegahan akumulasi sumber radiasi dengan atom pesaing.

Jika ke dalam tubuh dimasukkan atom-atom yang secara kimiawi mirip

dengan radioisotop sumber radiasi, maka terjadilah persaingan antar mereka untuk

diserapoleh organ tertentu.

Contoh : akumulasi yodium-131 di kelenjar gondok dapat dicegah dengan

menelan pil yodium stabil segera setelah terjadi keracunan. Garam-garam kalsium

harus segera dimakan begitu orang teracuni radium atau Sr-90, sehingga akumulasi

zat-zat ini di sumsum tulang dapat dicegah semaksimal mungkin.

Pencucian.

Minum soda pop atau bir sebanyak mungkin agar sumber radiasi dapat

terbawa keluar sebelum mereka tiba di tempat tujuannya. Penggunaan chelating

agent dapat membantu banyak. Chelating agent adalah senyawa yang dapat

bergabung dengan radioisotop tak larut dalam air membentuk senyawa baru yang

larut dalam air sehingga dapat dinbawa keluar tubuh. Chelating agent yang

berasal adalah EDTA (ethylene diamine tetracetic acid).

14

Page 15: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

BAB III

4.1 Kesimpulan

Radiasi yang berbahaya ternyata berasal dari aktivitas manusia. Radiasi terbesar

diberikan oleh aktivitas medis, baru kemudian disusul dengan aktivitas lainnya. Reaktor

nuklir ternyata tidak memberikan dosis yang berlebihan, dengan catatan semua proses

dikendalikan dengan baik. Sebab jika tidak, reaktor nuklir melalui keteledoran manusia

dapat membuat bencana yang tidak tanggung-tanggung. Dampak biologis yang

disebabkannya ada yang dapat segera dilihat, tapi ada pula yang tampak setelah puluhan

tahun lamanya. Radiasi alamiah walaupun tidak tinggi dosisnya diduga ikut berperan

dalam mutasi gen dalam sejarah evolusi makhluk hidup. Setiap detik kita di bumi

dihujani tak kurang dari 27000 partikel radioaktif atau foton gelombang elektromagnetik.

Setiap tumbukan berpotensi menimbulkan kanker yang mematikan, tetapi untunglah

kebolehjadiannya hanya 1 banding 5 x 1016, artinya 1000 orang terkena kanker akibat

sinar kosmis di antara 5 milyar manusia per generasi (65 tahun).

Dosis pada tabel – tabel di atas secara kumulatif dapat kita ketahui dampaknya

berdasarkan tabel 3-2 hanya mungkin jika ada kecelakaan di reaktor nuklir atau anda

terkena ledakan bom nuklir. Ingat setiap rem dosis radiasi berarti mengurangi usia

manusia 3-5 hari.

4.2 Saran

Diharapkan untuk sebisa mungkin meminimalkan aktivitas yang dapat

menyebabkan tubuh kia terpapar secara langsung. Misalnya menonton TV terlalu dekat,

menggunakan ponsel selama berjam-jam atau berinteraksi dengan komputer terlalu lama.

Karena pengaruhnya jelas-jelas buruk bagi tubuh.

15

Page 16: DAMPAK BIOLOGIS DARI  RADIASI

DAFTAR PUSTAKA

Harvard Project Physics: The Project Physics Course, Teacher Resource Book 6:

The Nucles, Holt, Rinehart & Winston, Inc., 1971

Meyer, Leo A. : Nuclear Power in Industry, American Technical Publisher, Inc.,

2nd ed., 1974

Horner, Jack K. : Natural Tadioavtivity in Water Supplies, Westview Press,

Inc., 1985

Krane, Kenneth S. : Introductory Nuclear Physics, John Wiley & Sons, Inc.,

1988

Miller, Jr., G. Tyler : Environmental Science : An Introduction, Wardsworth

Publishing Company, 1986

16