DALAM UPAYA PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL …eprints.ums.ac.id/58772/13/NASKAH PUBLIKASI-87.pdfTujuan...
Transcript of DALAM UPAYA PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL …eprints.ums.ac.id/58772/13/NASKAH PUBLIKASI-87.pdfTujuan...
ANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL
DALAM UPAYA PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL
TERHADAP INVESTASI SAHAM
(Studi pada Perusahaan yang Masuk dalam Perhitungan Indonesia Stock
Exchange Periode 2016 – 2017)
Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
oleh :
Julia Wahyu Ciptaningrum
B 100 140 429
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL DALAM
UPAYA PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL TERHADAP
INVESTASI SAHAM
(Studi pada Perusahaan yang Masuk dalam Perhitungan Indonesia Stock
Exchange Periode 2016 – 2017)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
Julia Wahyu Ciptaningrum
B 100 140 429
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen Pembimbing
Drs. Sri Padmantyo, M.BA
NIK 539
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL DALAM
UPAYA PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL TERHADAP
INVESTASI SAHAM
(Studi pada Perusahaan yang Masuk dalam Perhitungan Indonesia Stock
Exchange Periode 2016 – 2017)
Yang ditulis Oleh :
Julia Wahyu Ciptaningrum
B 100 140 429
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Hari Senin, 22 Januari 2018
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji :
1. Imron Rosyadi S.E, M.Si. (............................. )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Drs. Sri Padmantyo, MBA. (............................. )
(Sekretaris Dewan Penguji)
3. Basworo Dibyo S.E, M.Si. (............................. )
(Anggota Dewan Penguji)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. H. Syamsudin, MM.
NIDN 001702570
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu didalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 22 Januari 2018
Penulis
JULIA WAHYU CIPTANINGRUM
1
ANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL DALAM
UPAYA PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL TERHADAP
INVESTASI SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Yang Masuk Dalam Perhitungan Indonesia Stock
Exchange Periode 2016-2017)
ABSTRAK Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis pemilihan portofolio optimal pada
perusahaan yang masuk dalam IDX30 bila diukur dengan metode Capital Asset
Pricing Model periode 2016-2017 terhadap pengambilan keputusan investasi.
Data yang digunakan merupakan data sekunder sesuai dengan perusahaan dari
sampel yang tercantum pada BEI (Bursa Efek Indonesia) dan Bank Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan merupakan metode deskriptif. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan mengambil
sampel sebanyak 15 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saham
perusahaan yang efisien merupakan saham yang memiliki tingkat return realisasi
individu lebih besar daripada tingkat pengembalian yang diharapkan [Ri > E(Ri)]
atau [Ri > E(Rj)]. Selama periode penelitian dari tahun 2016-2017 terdapat 10
saham perusahaan yang efisien, sedangkan lima saham lainnya termasuk kedalam
perusahaan yang tidak efisien. Harga saham-saham yang termasuk dalam
kelompok saham efisien, akan mengalami kenaikan sehingga terjadi return
realisasi yang tinggi yang berbanding lurus dengan nilai beta. Dengan demikian
sebaiknya investor melakukan investasi pada kelompok saham yang efisien.
Kata Kunci : Capital Asset Pricing Model, Portofolio Optimal, Investasi
ABSTRACT The purpose of this study is to analyze the optimal portfolio selection on
companies that listed in IDX30 when measured by Capital Asset Pricing Model
method 2016-2017 period to investment decision making. The data used are
secondary data in accordance with the companies of the sample listed on the IDX
(Indonesia Stock Exchange), and Bank Indonesia. The research method used is
descriptive method. The sampling technique used purposive sampling by taking
samples of 15 companies. The results show that efficient stock companies are
stocks that have an individual realization return rate greater than expected
returns [Ri> E (Ri)] or [Ri> E (Rj)]. During the period of research from 2016-
2017 there were 10 stocks of efficient companies, while five other shares were
included into inefficient companies. Stock prices that are included in the efficient
stock group, will increase so that the return realization is high which is directly
proportional to the value of beta. Thus, investors should invest in efficient stock
groups.
Keywords: Capital Asset Pricing Model, Optimal Portfolio, Investmen
2
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pertumbuhan
investasi tinggi. Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada
tahun 2017 Triwulan 1 (periode Januari-Maret 2017) menunjukkan realisasi
investasi naik sebesar 13,2 % yang merupakan hasil dari perusahaan penanam
modal asing dan dalam negeri. Pertumbuhan investasi tersebut tidak lepas dari
prinsip high risk, high return. Artinya, masing-masing produk memiliki profil
berbeda-beda dari sisi keuntungan dan risikonya, umumnya berbanding lurus.
Pada umumnya, saham memberikan return yang lebih besar daripada obligasi.
Namun, tentu saja risiko berinvestasi di saham lebih besar karena fluktuasi
harga saham cenderung lebih besar daripada obligasi.
Penelitian ini fokus kepada penentuan portofolio optimal dengan
objek perusahaan yang masuk dalam pasar IDX30 dengan menggunakan
metode Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model CAPM merupakan
bagian terpenting dari penentuan portofolio optimal yang dianggap mampu
menilai tingkat pengembalian (return) dari investasi yang berisiko. Hal ini
diperkuat dengan pernyataan dari Indriana (2015) tentang model
keseimbangan portofolio Capital Asset Pricing Model merupakan model
analisis portofolio yang menghubungkan antara aset-aset berisiko dengan
indeks pasar dan aset bebas risiko serta untuk memahami bagaimana perilaku
investor terhadap kondisi pasar secara keseluruhan dan mengetahui
mekanisme pembentukan harga dan return pasar ke dalam bentuk yang lebih
sederhana. Peluang dalam penelitian ini nantinya dapat berguna untuk
menentukan portofolio optimal dengan metode CAPM.
Namun penelitian dari Sato, Miyazaki, & Mawaribuchi (2011)
menyatakan bahwa model penetapan harga aset dalam penelitian ini adalah
Inflasi-CAPM dan Inflasi-FF3 yang memasukkan faktor inflasi pada CAPM
yang terkenal atau model 3 faktor Fama-French (FF3). Hasil empiris untuk
strategi portofolio Inflasi-CAPM melaporkan bahwa kinerja (peluang strategi
portofolio, akumulasi return, tingkat wining, rata-rata return kuartalan dan
rasio Sharpe) lebih unggul daripada alpha strategy (strategi portofolio
3
CAPM). Kemudian penelitian dari Hasan, Abdu, & Mustafa (2012) tentang
risiko trade-return dalam struktur CAPM pada pasar Bursa Efek Dhaka. Hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa CAPM bukanlah penentu harga aset di
Bangladesh selama masa studi (Januari 2005-Desember 2009).
Dapat dilihat bahwa metode Capital Asset Pricing Model di kalangan
internasional sendiri masih diperdebatkan, dengan adanya perbedaan dari
negara yang mencoba melakukan penelitian terhadap metode tersebut. Maka
dari itu, penelitian fokus untuk bisa membuktikan bagaimana pemilihan
portofolio optimal degan metode Capital Asset Pricing Model. Sampel yang
digunakan merupakan perusahaan manufaktur, telekomunikasi, serta property
dan real estate yang berkaitan dengan banyaknya peluang investasi, karena
hampir sebagian besar orang Indonesia membutuhkan dan menggunakan
barang serta jasa dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Tingkat efisiensi pada suatu portofolio didasarkan pada portofolio
yang memberikan return yang diharapkan lebih besar dari risiko atau
memberikan risiko terkecil daripada return yang diharapkan. Penentuan
portofolio efisien dapat dilakukan dengan memilih meminimumkan tingkat
risiko kemudian memaksimumkan return yang diharapkan. Investor yang
rasional akan memilih portofolio yang efisien ini karena merupakan portofolio
yang dibentuk dengan mengoptimalkan return yang diharapkan atau risiko
portofolio (Putra, Darminto, & Z.A, 2013). Jadi, penelitian ini ingin
membuktikan seberapa efisien penentuan portofolio optimal menggunakan
metode Capital Asset Pricing Model. Mengingat pentingnya penentuan
portofolio optimal dalam pengambilan keputusan investasi. Apalagi sekarang
ini banyak yang beralih untuk berinvestasi jangka panjang untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar. Maka, untuk mengetahui bagaimana pemilihan
portofolio optimal untuk pengambilan keputusan investasi yang lebih baik,
peneliti tertarik melakukan penelitian dengan studi pada perusahaan yang
masuk dalam Indonesia Stock Exchange (IDX30) periode 2016-2017 untuk
dijadiakan acuan dalam pengambilan keputusan pada penelitian ini.
4
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Data yang digunakan
dalam penelitian adalah Data Sekunder yaitu berupa return saham individu
diperoleh dari ringkasan kinerja perusahaan di Bursa Efek Indonesia, retun
pasar diperoleh dari hasil indeks IDX 30 dan Risiko diperoleh dari kumpulan
suku bunga selama periode 2016-2017 dari masing-masing Perusahaan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan manufaktur,
telekomunikasi, serta property dan real estate yang ada dalam IDX30. Sampel
yang merupakan 15 Perusahaan yaitu Astra Internasional Tbk (ASII), Bumi
Serpong Damai Tbk (BSDE), Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN),
Gudang Garam Tbk (GGRM), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk (ICBP), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF),
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), Kalbe Farma Tbk (KLBF), Lippo
Karawaci Tbk (LPKR), Pakuwon Jati Tbk (PWON), Semen Indonesia
(Persero) Tbk (SMGR), Summarecon Agung Tbk (SMRA), Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Metode penentuan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan
purposive sampling/judgment sampling. Dalam penelitian ini data akan
dianalisis menggunakan metode Capital Asset Pricing Model. Proses analisis
data metode CAPM penelitian ini yaitu, menghitung tingkat pengembalian
saham individu (Ri) dan pengembalian pasar (Rm), menghitung Return Aktiva
Bebas Risiko/Risk Free (RBR), menghitung risiko sistematis (βi), Menghitung
tingkat pengembalian yang diharapkan [E(Ri)/E(Rj)], menghitung excess
return (ER), pengelompokan saham efisien, dan pengambilan keputusan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisa perhitungan dari masing-masing perusahaan dibahas
berdasarkan proses analisisnya yang dapat dilihat dari tabel 1 mengenai nilai
tingakt pengembalian saham individu dan pasar, tabel 2 mengenai tingkat suku
bunga, dan tabel 3 ringkasan hasil saham individu dan pasar sebagai berikut.
5
Tabel 1
Nilai Tingkat Pengembalian Saham Individu dan Pasar
KODE
SAHAM Ri Rm E(Ri) E(Rm)
ASII 0,3228093 0,0858306 0,02690078 0,00715255
BSDE 0,1321972 0,0858306 0,01101643 0,00715255
CPIN 0,0462662 0,0858306 0,00385551 0,00715255
GGRM 0,5484251 0,0858306 0,04570209 0,00715255
HMSP 1,5492920 0,0858306 0,12910766 0,00715255
ICBP -0,056572 0,0858306 -0,00471431 0,00715255
INDF 0,5483734 0,0858306 0,04569779 0,00715255
INTP 0,0299347 0,0858306 0,00249456 0,00715255
KLBF 0,2630491 0,0858306 0,02192076 0,00715255
LPKR -0,272552 0,0858306 -0,02271266 0,00715255
PWON 0,3655486 0,0858306 0,03046238 0,00715255
SMGR 0,1904822 0,0858306 0,01587351 0,00715255
SMRA -0,029051 0,0858306 -0,00242090 0,00715255
TLKM 0,2025104 0,0858306 0,01687586 0,00715255
UNVR 0,2501171 0,0858306 0,02084309 0,00715255
Sumber : Data Diolah
Hasil perhitungan tingkat pengembalian individu dan pasar per bulan
selama satu periode dari tahun 2016-2017 dapat diketahui dari total return
saham individu dan pasar dibagi dengan jumlah pengamatan yaitu 12 bulan.
Rata-rata tingkat pengembalian saham individu dari 15 sampel perusahaan
hanya 3 saham perusahaan yang nilai [E(Ri) < 0]. Saham perusahaan HMSP
memiliki rata-rata tingkat pengembalian yang tertinggi yaitu sebesar
1,54929197. Sedangkan, rata-rata tingkat pengembalian pasar selama satu
periode sebesar 0,00715255.
Tabel 2
Suku Bunga SBI Periode Februari 2016 – Januari 2017
Bulan Suku Bunga (%)
Februari 2016 7.00
Maret 2016 6.75
April 2016 6.75
Mei 2016 6.75
Juni 2016 6.50
Juli 2016 6.50
Agustus 2016 5.25
September 2016 5.00
Oktober 2016 4.75
6
November 2016 4.75
Desember 2016 4.75
Januari 2017 4.75
Rata-rata Setahun(%) 5.79 0.0579
Rata-rata Sebulan (%) 0.4825 0.004825
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 2 , dapat diketahui bahwa risk free rate per tahun
sebesar 5.79%. Dalam penelitian ini, risk free rate yang digunakan merupakan
rata-rata risk free per bulan dengan membagi masing-masing suku bunga
dengan 12 yang sesuai dengan jumlah periode yang diamati sebesar 0.4825%.
Tabel 3
Ringkasan Hasil Saham Individu dan Pasar
Kode
Perusahaan Ri βi E(Rj) ER
Evaluasi
Saham
ASII 0,3228093 3,761005 0,013578926 0,30923039 Efisien
BSDE 0,1321972 1,540211 0,008409917 0,12378729 Efisien
CPIN 0,0462662 0,539041 0,006079643 0,04018652 Efisien
GGRM 0,5484251 6,389622 0,019697162 0,52872788 Efisien
HMSP 1,5492920 18,05058 0,046838619 1,50245335 Efisien
ICBP -0,056572 0,659108 0,006359108 -0,0629308 Tidak
Efisien
INDF 0,5483734 6,389021 0,019695762 0,52867768 Efisien
INTP 0,0299347 0,348765 0,005636768 0,02429795 Tidak
Efisien
KLBF 0,2630491 3,064748 0,011958352 0,25109077 Efisien
LPKR -0,272552 3,175464 0,01221605 -0,2847680 Tidak
Efisien
PWON 0,3655486 4,258955 0,014737928 0,35081068 Efisien
SMGR 0,1904822 2,219281 0,009990486 0,18049169 Efisien
SMRA -0,029051 0,338467 0,005612798 -0,0346636 Tidak
Efisien
TLKM 0,2025104 2,359419 0,010316665 0,19219369 Efisien
UNVR 0,2501171 2,914078 0,011607661 0,23850939 Efisien
Sumber : Data Diolah
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 10 perusahaan yaitu Astra
Internasional Tbk (ASII), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Gudang Garam
Tbk (GGRM), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), Indofood Sukses Makmur Tbk
(INDF), Kalbe Farma Tbk (KLBF), Pakuwon Jati Tbk (PWON), Semen
7
Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
(TLKM) dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR), karena [(Ri) > E(Ri)] atau [Ri
> E(Rj)] menunjukkan bahwa saham-saham tersebut merupakan saham efisien
serta nilai beta lebih dari satu. Meskipun saham Charoen Pokphand Indonesia
Tbk (CPIN) dan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebenarnya
termasuk saham efisien tetapi nilai betanya kurang dari satu, sedangkan
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Lippo Karawaci Tbk (LPKR),
dan Summarecon Agung Tbk (SMRA) memenuhi kriteria tetapi tidak bisa
dikatakan efisien karena nilai [(Ri) < E(Ri)] atau [Ri < E(Rj)].
4. PENUTUP
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang
dapat diambil adalah :
Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap 15 saham perusahaan
menunjukkan bahwa analisis pembentukan portofolio optimal menggunakan
Capital Asset Pricing Model (CAPM) mampu menghasilkan 10 kandidat
saham pembentuk portofolio. Kandidat saham merupakan saham-saham
dengan nilai [(Ri) > E(Ri)] atau [Ri > E(Rj)]. Kesepuluh saham tersebut
merupakan saham perusahaan ASII, BSDE, GGRM, HMSP, INDF, KLBF ,
PWON, SMGR, TLKM dan UNVR. Meskipun saham perusahaan CPIN,
ICBP, INTP, LPKR, dan SMRA memenuhi kriteria tetapi tidak bisa dikatakan
sebagai kandidat karena tidak memenuhi kriteria yang sudah ditentukan.
Harga saham-saham yang termasuk dalam kelompok saham efisien, akan
mengalami kenaikan sehingga terjadi return realisasi yang tinggi yang
berbanding lurus dengan nilai beta. Dengan demikian sebaiknya investor
melakukan investasi pada kelompok saham yang efisien, supaya mendapatkan
keuntungan dari investasi saham tersebut.
Ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu :
Bagi perusahaan untuk manajer perusahaan sebaiknya aktif
mencari proyek-proyek investasi jangka panjang. Saran bagi investor yang
perlu memperhatikan karakteristiknya sebelum memilih berinvestasi dimana
8
ada beberapa karakteristik seperti risk taker sebaiknya memilih berinvestasi
pada perusahaan-perusahaan dengan beta saham yang tinggi, risk neutral yang
memilih netral terhadap risiko, sedangkan bagi investor dengan karakteristik
risk averse sebaiknya menghindari berinvestasi pada perusahaan-perusahaan
dengan beta saham yang tinggi. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
memasukkan variabel-variabel pengukur kinerja keuangan selain variabel
dalam penelitian ini sebagai variabel independent yang mungkin berpengaruh
kuat terhadap return saham. Selain itu, diharapkan peneliti selanjutnya dapat
memperluas objek penelitian dengan menggunakan perusahaan-perusahaan
yang terdapat di seluruh sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
variasi pasar saham lainnya, serta memperpanjang periode penelitian dengan
harapan hasil penelitian yang diperoleh menjadi lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar BI Rate. (n.d.).Diakses pada 25 November, 2017, pukul 17.33 WIB, dari
http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/data/Default.Aspx
Daftar BI 7 Day (Reverse) Repo Rate. (n.d.). Diakses pada 1 Desember , 2017,
pukul 18.49 WIB, dari http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-7day-
RR/data/Contents/Default.Aspx
Daftar Saham Indeks IDX30. (n.d.). Diakses pada 25 November, 2017, pukul
17.00 WIB, dari http://informasipedia.com/investasi/saham/daftar-saham-
indeks-idx30/864-daftar-saham-indeks-idx30-terbaru.html
Hasan, Z., Abdu, A., & Mustafa, A. (2012). Relationship Between Risk And
Expected Returns : Evidence From The Dhaka Exchange. Procedia
Economics And Finance, 2(12), 1–8. Diakses pada 20 September 2017, pukul
16.14 WIB.
Indriana, N. (2015). Analisis Kelayakan Investasi Saham Perusahaan Makanan-
Minuman Di BEI Dengan Pendekatan CAPM. Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen, 4(5), 1–22. Diakses pada 19 September 2017, pukul 05.23 WIB.
Putra, R. D., Darminto, & Z.A, Z. (2013). Analisis Pemilihan Investasi Saham
Dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model ( CAPM ) Dan
Reward To Variability Ratio ( RVAR ) Sebagai Penentu Pengambilan, 1(2),
21–30. Diakses pada 19 September 2017, pukul 05.54 WIB.
Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat. (n.d.). Diakses pada 25 November, 2017,
9
pukul 17.20 WIB, dari http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/publikasi/ringkasankinerjaperusahaantercatat.aspx
Sato, K., Miyazaki, K., & Mawaribuchi, J. (2011). Simple Portfolio Strategies
Utilizing Inflation Factor In Japanese Equity Market. Procedia Computer
Science, 4, 1716–1725. Diakses pada 20 September 2017, pukul 16.17 WIB.