Dak Parepare

2
PAREPARE – Penyerapan dana alokasi khusus (DAK) Kota Parepare hingga memasuki triwulan kedua baru mencapai tujuh persen dari total anggaran sebesar Rp. Rp. 50.362.700.000. Presentasi ini dinilai rendah bila dikaitkan dengan tahun anggaran berjalan yang telah memasuki bulan ketujuh. Sekretaris Daerah Kota Parepare, H.A. Faisal Andi Sapada, membuka rapat monitoring DAK, dana Tugas Pembanguan (TP) dan dana Urusan Bersama (UB) di Aula Kantor Bappeda Kota Parepare, Senin, 16 Juli, mendesak SKPD yang memiliki program yang didanai DAK segera melaksanakan pekerjaan mereka. Menurut Faisal, semestinya di bulan kelima telah ada penyerapan anggaran DAK yang signifikan. “Sekarang hampir seluruh nol persen. Seharusnya sudah ada realisasi, harus ada penyerapan,” tegasnya. Dia juga menyoroti proses pelaporan pelaksanaan kegiatan yang belum berjalan baik. Dia mendesak SKPD senantiasa mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan mereka dengan pemerintah kota. “Tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, harus ada koordinasi dengan pemda, sehingga jika ada kendala yang dihadapi bisa diberikan bantuan,” tegasnya. Proses pelaporan yang baik kata Faisal harus menjadi bagian dari prioritas, utamanya pelaporan akhir tahun yang sudah harus masuk di triwulan keempat. Ini penting karena pemerintah pusat akan memberikan penilaian sejauhmana daerah mampu melakukan penyerapan terhadap DAK yang diberikan. Rapat ini diikuti utusan SKPD. Kendati secara umum masih rendah, namun beberapa SKPD telah memperlihatkan peningkatan berarti dalam penyerapan anggaran mereka, utamanya penyerapan anggaran APBD secara umum. Rumah Sakit Umum Andi Makkasau misalnya, melaporkan telah dapat melakukan penyerapan anggaran APBD sebesar 53 persen. Secara umum, total penyerapan anggaran APBD Kota Parepare hingga triwulan kedua berdasarkam laporan yang masuk ke Bappeda Kota Parepare adalah sebesar Rp. 32.589.019.923,- atau 11,93 persen dari total APBD Kota Parepare Tahun 2012 sebesar Rp. 628.329.052.197, dan Belanja Daerah sebesar Rp. 552.411.690.552.

Transcript of Dak Parepare

Page 1: Dak Parepare

PAREPARE – Penyerapan dana alokasi khusus (DAK) Kota Parepare hingga memasuki triwulan kedua baru mencapai tujuh persen dari total anggaran sebesar Rp. Rp. 50.362.700.000. Presentasi ini dinilai rendah bila dikaitkan dengan tahun anggaran berjalan yang telah memasuki bulan ketujuh.

Sekretaris Daerah Kota Parepare, H.A. Faisal Andi Sapada, membuka rapat monitoring DAK, dana Tugas Pembanguan (TP) dan dana Urusan Bersama (UB) di Aula Kantor Bappeda Kota Parepare, Senin, 16 Juli, mendesak SKPD yang memiliki program yang didanai DAK segera melaksanakan pekerjaan mereka.

Menurut Faisal, semestinya di bulan kelima telah ada penyerapan anggaran DAK yang signifikan. “Sekarang hampir seluruh nol persen. Seharusnya sudah ada realisasi, harus ada penyerapan,” tegasnya.

Dia juga menyoroti proses pelaporan pelaksanaan kegiatan yang belum berjalan baik. Dia mendesak SKPD senantiasa mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan mereka dengan pemerintah kota. “Tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, harus ada koordinasi dengan pemda, sehingga jika ada kendala yang dihadapi bisa diberikan bantuan,” tegasnya.

Proses pelaporan yang baik kata Faisal harus menjadi bagian dari prioritas, utamanya pelaporan akhir tahun yang sudah harus masuk di triwulan keempat. Ini penting karena pemerintah pusat akan memberikan penilaian sejauhmana daerah mampu melakukan penyerapan terhadap DAK yang diberikan.

Rapat ini diikuti utusan SKPD. Kendati secara umum masih rendah, namun beberapa SKPD telah memperlihatkan peningkatan berarti dalam penyerapan anggaran mereka, utamanya penyerapan anggaran APBD secara umum. Rumah Sakit Umum Andi Makkasau misalnya, melaporkan telah dapat melakukan penyerapan anggaran APBD sebesar 53 persen.

Secara umum, total penyerapan anggaran APBD Kota Parepare hingga triwulan kedua berdasarkam laporan yang masuk ke Bappeda Kota Parepare adalah sebesar Rp. 32.589.019.923,- atau 11,93 persen dari total APBD Kota Parepare Tahun 2012 sebesar Rp. 628.329.052.197, dan Belanja Daerah sebesar Rp. 552.411.690.552.

Penyerapan dana yang rendah juga terjadi pada anggaran Tugas Pembantuan (TP). Hingga triwulan kedua baru mencapai 12 persen dari total anggaran TP yang tersebar di empat SKPD, yakni Rp. 799.000.000,- (Dinas Tenaga Kerja & UPTD Tenaga Kerja), Rp 726.000.000,- (Dinas Kesehatan), Rp 3.579.500.000,- (Dinas PKPK) serta Rp 12.000.000.000,- (Dinas Peridag Koperasi dan UKM).