Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ........

101
Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sejarah Oleh : Rangga Ferry Setiawan NIM : 104314006 PROGRAM STUDI SEJARAH JURUSAN SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ........

Page 1: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail

1994-2004

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Program Studi Sejarah

Oleh :

Rangga Ferry Setiawan

NIM : 104314006

PROGRAM STUDI SEJARAH

JURUSAN SEJARAH FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

iv

PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur Skripsi ini kupersembahkan untuk eyang Musidi, kedua

orangtuaku Mulyo Subarry dan M. M Daldini, kedua kakakku mas Andi dan Mbak

Diah, semua dosen-dosen Prodi Sejarah, seluruh rekan kuliah, dan seluruh rekan

kerja di PT. Aseli Dagadu Djokdja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

v

MOTTO

Skripsi itu anak tangga yang SANGAT kecil, jika dibandingkan dengan karir di

masa depan. (Mario Teguh)

Kita harus meluangkan waktu lebih banyak untuk berterimakasih pada Tuhan

atas anugerahnya, sama seperti kita memintanya. (St. Vincent de Paul)

Tak ada orang yang terlalu tua untuk belajar. (Holbrook Jackson)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rangga Ferry Setiawan

NIM : 104314006

Program Studi : Sejarah

Fakultas : Sastra

Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 30 Juli 1992

Alamat : Blunyahan RT 46 Pendowoharjo, Sewon, Bantul.

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Dagadu Djokdja : Dari Kaki

Lima Menjadi Retail 1994-2004 adalah bukan jiplakan dan belum pernah diteliti

serta ditulis oleh orang lain.

Penggunaan pendapat dan ide orang lain dalam skripsi ini dilakukan sesuai etika

ilmiah dengan mencantumkan catatan kaki dan daftar pustaka.

Yogyakarta, 18 Februari 2015

Penulis

Rangga Ferry Setiawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Rangga Ferry Setiawan

Nomor Mahasiswa : 104314006

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Uni-

versitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

DAGADU DJOKDJA : DARI KAKI LIMA MENJADI RETAIL

1994-2004

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun mem-

berikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 18 Februari 2015

Yang menyatakan

( Rangga Ferry Setiawan )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

viii

KATA PENGANTAR

Bagi mahasiswa, menulis skripsi merupakan salah satu tujuan akhir yang

harus ditempuh untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Kerja keras selama 7

semester dituangkan dalam wujud penulisan skripsi. Suka duka selama 7 semester

itu pula yang akhirnya mengantar saya pada bagian ujung perkuliahan ini.

Lembar demi lembar, hari demi hari, bulan demi bulan, revisi demi revisi

saya kerjakan demi impian saya. Bahkan tidak jarang cobaan, godaan dan

kesulitan menghampiri saya dalam proses penulisan skripsi ini. Jatuh bangun

menulis skripsi yang dulu dialami kakak angkatan, benar-benar saya alami sendiri.

Namun akhirnya, kerja keras selama 10 bulan terakhir membuahkan hasil yang

menggembirakan. Skripsi ini dapat diselesaikan dan telah diterima oleh Panitia

Penguji pada program Studi Sejarah Universitas Sanata Dharma pada tanggal 25

Februari 2015.

Pada kesempatan yang membahagiakan ini, perkenankanlah penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Keluarga saya bapak Mulya Subarry dan ibu M. M. Daldini, simbah putri,

kedua kakakku mas Andi dan mbak Diah, yang senantiasa mendoakan

saya dalam proses perkuliahan ini.

2. Ibu Dr. Lucia Juningsih, M. Hum selaku Dosen pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing skripsi ini

sehingga dinyatakan layak diujikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

ix

3. Bapak Drs. Silverio Raden Lilik Aji Sampurno, M. Hum selaku Dosen

pembimbing akademik mahasiswa Prodi Sejarah angkatan 2010 yang

dengan tulus iklhas dan sabar mendampingi seluruh anak didiknya sampai

ke penghujung perkuliahan.

4. Bapak Dr. F. X. Siswadi, M. A selaku Dekan Fakultas Sastra yang telah

memberikan persetujuan untuk melakukan penelitian ini.

5. Para Dosen Prodi Sejarah Universitas Sanata Dharma yang telah

membimbing penulis selama 8 semester di bangku kuliah, Dr. H.

Purwanta, M. A, Drs. Ign. Sandiwan Suharso, Drs. Hb. Hery Santoso, M.

Hum, Drs. Manu Joyoatmojo, Dr. Yerry Wirawan, Dr. F. X. Baskara T.

Wardaya, S. J dan Dyah Palupi Normalasari, S. S, M. A. Terimakasih atas

ilmu dan bimbingan yang luar biasa ini.

6. Sekretaris Jurusan Mas Tri, terimakasih atas pelayanan administrasinya

yang selalu cepat dan tanggap melayani kebutuhan mahasiswa.

7. Keluarga Prodi Sejarah angkatan 2010, Magdalena, Adelfina, Daniela,

Hernowo, Stephanie, Erik dan Mbak Dyah terimakasih atas kebersamaan

suka dan duka dalam menjalani perkuliahan di Prodi Sejarah.

8. Teman-teman Prodi Sejarah dari angkatan 2007-2014 yang selalu menjadi

rekan diskusi ketika kuliah dan menulis skripsi.

9. Seluruh rekan kerja di PT. Aseli Dagadu Djokdja: Garda Depan 44,

Frontliner Omus, Oblong Training, tim Akunting, tim IT, tim Marketing,

tim security, tim kasir dan tim Supervisor mas Hans, mas Rho, mas Rikat,

mas Arta, mas Zakky, Tiwi, Reza, Tami, Vendri, Ibnu, Hepy, Dudun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

x

Bian, Alfa, Mirza, dan Cik Au, terimakasih atas pengalaman selama 32

bulan yang luar biasa hebat bersama orang-orang hebat.

10. Seluruh rekan kerja di Humas Universitas Sanata Dharma, Pak Budi,

Mbak Atik, Mas Tjahjo dan rekan staff PMB dan Humas 2013-2014 yang

sudah memberikan kesempatan pada saya untuk ikut dalam promosi

kampus ke berbagai pelosok daerah.

11. Seluruh rekan-rekan penerima beasiswa Dikti angkatan 2010 yang dengan

setia menjadi teman sharing perkuliahan.

12. Seluruh teman-teman, sahabat yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,

atas sumbangan waktu, pikiran dan tenaga dalam kesempatannya

membantu saya menulis skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih terlalu jauh untuk dikatakan

lengkap dan sempurna. Oleh karena itu, penulis tetap membuka diri bagi kritik

dan saran, demi perbaikan dan pengembangan di masa mendatang.

Yogyakarta, 18 Februari 2015

Penulis

Rangga Ferry Setiawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………….... ................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………. ................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………. ................................................. iv

HALAMAN MOTTO……………………….. ................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vii

KATA PENGANTAR………………………. ................................................ viii

DAFTAR ISI………………………………… ................................................ xi

DAFTAR TABEL…………………………….. .............................................. xiii

DAFTAR GAMBAR………………………………… ................................... xiv

ABSTRAK…………………………………………. ...................................... xv

ABSTRACT…………………………………. ................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………… ................................................. 1

B. Permasalahan dan Ruang Lingkup Penelitian ...................................... 4

C. Tujuan Penelitian……………………… ............................................. 5

D. Manfaat Penelitian………………….. ................................................. 5

E. Kerangka Berpikir…………………… ................................................ 6

F. Tinjauan Pustaka…………………….. ................................................ 7

G. Metode Penelitian……………………................................................. 10

H. Sistematika Penulisan……………….. ................................................ 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

xii

BAB II PENDIRIAN DAGADU DJOKDJA

A. Latar Belakang Pendirian…………………… ..................................... 13

B. Proses Pendirian…….……………….. ................................................ 18

BAB III DAGADU DJOKDJA TAHUN 1994 – 2004

A. Perkembangan Awal (1994-1998)…………………… ....................... 24

B. Pemalsuan………….……………….. ................................................. 35

C. Rekruitmen Tenaga Kerja…………………… .................................... 38

D. Upah Tenaga Kerja…….……………….. ........................................... 41

E. Masa Reformasi (1999-2004)…….……………….. ........................... 43

BAB IV PERAN DAGADU DJOKDJA BAGI KOTA YOGYAKARTA

A. Mengikonkan Yogyakarta…………………… .................................... 52

B. Bidang Ekonomi

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)…………………… ..................... 68

2. Bagi Sebagian Masyarakat Kota Yogyakarta….……………….. . 71

C. Bidang Sosial Budaya………………. ................................................. 73

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan……..…………………… ................................................ 77

B. Saran……..……..…………………… ................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA..…….……………….. ................................................ 80

LAMPIRAN.................................................... ................................................ 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Karyawan PT. Aseli Dagadu Djokdja tahun 2000........... 41

Tabel 2. Upah Minimum Regional Provinsi DIY tahun 1998-2004 ................ 42

Tabel 3. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Domestik

di Yogyakarta tahun 1994-2004 .......................................................... 68

Tabel 4. Omset Penjualan PT. Aseli Dagadu Djokdja tahun 1994-2000 ......... 71

Tabel 5. Besaran Pajak Penerimaan (PPn) tahun 1998-2000 ........................... 72

Tabel 6. Besaran Komisi yang Diperoleh dari PT. Aseli Dagadu Djokdja ...... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bahasa Walikan ......................................................................................... 22

Gambar 2. Desain Dagadu Djokdja tahun 1994.......................................................... 30

Gambar 3. Desain Ngasem Kawasan Bebas Ngoceh .................................................. 48

Gambar 4. Boneka Mallman ...................................................................................... 49

Gambar 5. Kaos Dagadu Bocah ................................................................................. 50

Gambar 6. Kaos Omus ................................................................................................ 52

Gambar 7. Desain Volitikus ....................................................................................... 53

Gambar 8. Desain Kasongan: Kawasan Pecah Belah ................................................. 55

Gambar 9. Desain Masangin di Alun-alun kidul ........................................................ 56

Gambar 10. Desain United Colours of Keraton .......................................................... 57

Gambar 11. Desain Visit Yogya Every Year, Visit Dagadu Every Day ...................... 58

Gambar 12. Desain Spoor Station Toegoe Kidoel (Stasiun Tugu) .............................. 59

Gambar 13. Desain Pusing Tugu Keliling ! .............................................................. 60

Gambar 14. Desain Andong Yogya ........................................................................... 61

Gambar 15. Desain Malioboro Siang OK!, Malam OK! ............................................ 61

Gambar 16. Desain Bakpia Coffe ................................................................................ 62

Gambar 17. Desain Waiting for Gudeg ....................................................................... 63

Gambar 18. Desain Kopi Joss .................................................................................... 64

Gambar 19. Desain Rondevous ................................................................................... 64

Gambar 20. Desain kipo-kopi ..................................................................................... 65

Gambar 21. Desain Sate Djokdja ............................................................................... 66

Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim) ........................................................... 67

Gambar 23. Desain Tamansari (Heritage) ................................................................. 69

Gambar 24. Desain Punokawan ................................................................................. 69

Gambar 25. Desain Djokdjalah Kebersihan! ............................................................. 76

Gambar 26. Desain Jangan Pipis Sembarangan di Sepanjang Malioboro! ................ 76

Gambar 27. Desain Blangkonku Tinggal Empat ....................................................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

xv

ABSTRAK

DAGADU DJOKDJA : DARI KAKI LIMA MENJADI RETAIL 1994-2004

Penelitian yang berjudul Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail

1994-2004 bertujuan untuk menjawab dua permasalahan. Pertama, bagaimana

proses Dagadu Djokdja didirikan, perkembangan apa saja yang muncul, serta

sejauh mana kontribusi perusahaan bagi pemerintah Kota Yogyakarta dan

masyarakat Kota Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode sejarah yakni pengumpulan sumber, kritik

sumber, analisis dan interpretasi, dan penulisan. Dalam pengumpulan sumber

dilakukan kritik sumber sehingga dapat menghasilkan data yang dipercaya. Data

yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis berdasarkan kerangka berpikir yang

sudah ditentukan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendirian perusahaan Dagadu

Djokjda dilatar-belakangi oleh iklim positif pariwisata Kota Yogyakarta serta

perkembangan industri kaos yang cukup pesat di Bandung, Bali, dan Yogyakarta.

Peluang bisnis ini kemudian dimanfaatkan sekelompok mahasiswa Jurusan

Arsitektur Universitas Gadjah Mada untuk ikut mendirikan perusahaan kaos

dengan berbagai kemudahan yang diberikan oleh salah seorang dosennya yakni Ir.

Wondoamiseno.

Dengan konsep dagang kaki lima yang sederhana, perusahaan ini

mengawali operasi perusahaan dengan manajemen yang sederhana. Dalam

perkembangannya, produk kaos Dagadu Djokdja dapat diterima oleh masyarakat

luas sebagai cinderamata yang khas dari Yogyakarta. Hal ini pula yang

mendorong perusahaan untuk mengelolanya lebih serius lagi dalam wujud

Perseroan Terbatas (PT).

Kontribusi perusahaan Dagadu Djokdja bagi pembangunan Kota

Yogyakarta yakni Pendapatan Asli Daerah melalui Pajak Penerimaan (PPn).

Dagadu Djokdja juga memberi kontribusi ekonomi bagi kelompok masyarakat

kecil seperti tukang becak, sopir dan pemandu wisata dengan memberi komisi

setiap kali mengantar tamu berbelanja di gerai Dagadu Djokjda. Selain itu,

Dagadu Djokdja juga memberi kontribusi dalam mempromosikan pariwisata

Yogyakarta melalui ikon-ikon yang ditampilkan dalam desain kaosnya.

Kata Kunci : Perusahaan, Dagadu Djokdja, Yogyakarta, Ikon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

xvi

ABSTRACT

DAGADU DJOKDJA: FROM A STREET VENDOR TO RETAIL

1994-2004

The title of the research is Dagadu Djokdja : From a Street Vendor to

Retail 1994-2004 aims to answer two problem statement. First, why Dagadu

Djokdja established, and what the developments which appear, then how is far the

role of the company, for the government and people of Yogyakarta.

This research is qualitative research. The method that used in the research

is history methodof collecting source, source criticism, analysis and interpretation,

and writing. In the collection of source the research also do criticism source so the

data will be accurate. The data that has been collected will be analyzed based on a

predetermined framework.

The results of this study indicate that the establishment of the company

Dagadu Djokjda was motivated by the positive climate of Yogyakarta tourism,

and industrial development of T-shirts which rapidly develop in Bandung, Bali

and Yogyakarta. Then, this business opportunity utilized by a group of students

from the Architecture Department of Gadjah Mada University, to establish the T-

shirts company with facilities which already provides by one of their lecturer Ir.

Wondoamiseno.

Starting with the concept of a simple street vendor, the company began the

operation with a simple management company. In the development, product of T-

shirts Dagadu Djokdja can accepted by the general public as special souvenirs

from Yogyakarta. This factor which motivates the company to manages more, and

more serious in the shape of a Limited businesses Company (PT).

Company of Dagadu Djokdja contributes for the development of the city

Yogyakarta, It seen through the original local revenue tax (PPN). It’s Not only

contributes in the development of the city, Dagadu Djokdja also contributes in

economy sector to small community groups such as; paddler pedicab, driver and

tour guide with giving commission to them, whenever they escorts guests to the

store of Dagadu Djokjda. Besides, Dagadu Djokdja also has role to promote the

tourism sector in Yogyakarta through the icons which display in the design of T-

shirt Dagadu Djokdja.

Keywords: Company, Dagadu Djokdja, Yogyakarta, Icon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat terelakkan dari

kemajuan teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat

telah mempermudah akses manusia untuk saling berhubungan dari satu wilayah

ke wilayah lainnya dalam waktu yang bersamaan. Pentingnya informasi di era

globalisasi kemudian menimbulkan ekonomi informasi yaitu kegiatan ekonomi

yang berbasis pada penyediaan informasi.1

Pada era globalisasi, daya saing merupakan kunci utama untuk dapat

sukses dan bertahan. Daya saing ini muncul tidak hanya dalam jumlah produk

yang banyak namun juga berkualitas. Kualitas produk dapat diperoleh melalui

inovasi produk-produk yang sudah ada. Dalam upaya ini, diperlukan kreativitas

yang tinggi untuk dapat menciptakan produk-produk yang inovatif. Oleh karena

itu, ekonomi kreatif merupakan salah satu peluang untuk menembus persaingan

global yang semakin ketat.

1 Suparwoko, “Pengembangan Ekonomi Kreatif Sebagai Penggerak Industri

Pariwisata”. Artikel, UII, Yogyakarta, hlm. 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

2

Ekonomi kreatif berbasis industri telah dikembangkan di berbagai daerah

di Indonesia dan menampilkan hasil positif yang signifikan antara lain berupa

penyerapan tenaga kerja, penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan

pencitraan daerah.2 Pencitraan daerah muncul ketika suatu daerah menjadi

terkenal karena produk kreatif yang dihasilkannya. Sebagai contoh, Kota

Bandung yang terkenal karena distro dan factory outlet3 serta Bali yang terkenal

dengan kaos Jogger-nya.

Pada tahun 1994 di Yogyakarta juga didirikan industri kreatif yang

memproduksi kaos oblong yakni perusahaan Dagadu Djokdja. Perusahaan ini

didirikan sekelompok mahasiswa UGM yang bekerja sama dengan Ir.

Wondoamiseno untuk menyalurkan bakat, ide, minat, dan gagasan lewat desain

grafis yang dituangkan dalam kaos oblong. Pertimbangan pemilihan kaos oblong

sebagai produk utama didasarkan pada 3 alasan. Pertama, pengalaman merancang

grafis telah dimiliki para pendiri perusahaan berkat kegiatan mereka yang

tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Arsitektur Universitas Gadjah Mada.

Kedua, Proses produksi kaos oblong cenderung lebih mudah dan murah. Hal ini

2 Ibid., hlm. 2.

3 Distro atau Distribution Store dan factory outlet adalah jenis toko yang menjual

pakaian dan aksesori yang dititipkan oleh pembuat pakaian atau diproduksi sendiri.

Produk yang dihasilkan distro tidak diproduksi massal untuk menjaga sifat ekslusif

produknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

3

penting mengingat keterbatasan modal yang ada. Ketiga, kaos oblong merupakan

media yangs sangat fleksibel untuk mengungkapkan gagasan maupun ide.4

Kaos Dagadu Djokdja memiliki berbagai keunikan yang berbeda dengan

produk kaos lainnya. Perbedaannya, desain kaos Dagadu lebih menekankan aspek

desain grafis yang menggabungkan unsur budaya lokal, kedaerahan, humor, dan

plesetan.5 Desain tersebut bercerita mengenai kehidupan sehari-hari, kultur

masyarakat termasuk bahasa yang diwujudkan dalam kata-kata dan gambar.6

Selain desain yang berbeda dengan produk kaos lainnya, konsep berdagang

Dagadu Djokdja berbeda dengan produk kaos lainnya. Jika produk kaos oblong

lainnya hanya dipasarkan di pasar ataupun pinggiran toko, kaos Dagadu Djokdja

berani memasarkan produknya di mall. Hal ini dikarenakan perusahaan dagadu

pada awalnya lebih berorientasi pada ide, minat, dan bakat daripada motif

ekonomi.

Berdasarkan uraian tersebut, dinamika Dagadu Djokdja menarik untuk

diteliti karena berbeda dengan industri kreatif lainnya seperti tempat berjualan,

desain serta konsepnya.

4 Wawancara dengan A.Noor Arif, 21 Februari 2014, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

5 Sumbo Tinarbuko, “Semiotika Desain Oblong Dagadu Djokdja”, dalam Jurnal

Ilmu Komunikasi, UAJY, volume 3, nomor 1, Juni 2006.

6 Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja, tahun 2002, hlm. 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

4

B. Permasalahan dan Ruang Lingkup Penelitian

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, permasalahan yang

dibahas yakni dinamika Dagadu Djokdja di tengah-tengah industri kreatif yang

semakin berkembang di Yogyakarta. Ada dua pertanyaan yang diajukan dalam

penelitian ini yakni bagaimana proses Dagadu Djokdja didirikan dan apa peran

Dagadu Djokdja bagi Pemerintah Kota Yogyakarta dan bagi kehidupan sebagian

masyarakat Yogyakarta.

2. Ruang Lingkup Penelitian

Batasan penelitian ini yakni tahun 1994-2004. Tahun 1994, dipilih sebagai

batasan awal karena pada tahun tersebut merupakan tahun pendirian Dagadu

Djokdja sebagai sebuah industri kreatif dengan desain-desain yang masih

sederhana dan tidak bertema khusus. Tahun 2004 dipilih sebagai batas akhir

waktu penelitian karena pada tahun tersebut Dagadu Djokdja mengeluarkan

desain-desain bertemakan pemilu. Hal ini berkaitan dengan diselenggarakannya

pemilihan umum di Indonesia. Sementara itu, Yogyakarta dipilih sebagai batasan

tempat penelitian karena Dagadu Djokdja lahir di Kota Yogyakarta dan hanya ada

di Kota Yogyakarta.

Dengan demikian dalam waktu 10 tahun dapat dilihat perubahan-

perubahan yang terjadi di perusahaan yang ditunjukkan dalam desain dan

manajemennya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki 3 tujuan. Pertama menjelaskan pendirian Dagadu

Djokdja sebagai sebuah industri kreatif. Kedua, menjelaskan peran Dagadu

Djokdja dalam mengikonkan kota Yogyakarta. Ketiga, menjelaskan kontribusi

ekonomi Dagadu Djokdja bagi pemerintah Kota Yogyakarta dan kelompok

masyarakat kecil.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi banyak manfaat. Pertama, bagi Ilmu

Sejarah penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian tentang sejarah

perusahaan. Kedua, bagi Dagadu Djokdja, diharapkan penelitian ini dapat

menjadi company profile bagi perusahaan. Ketiga, bagi Pemerintah Kota

Yogyakarta dan lembaga yang terkait, penelitian ini diharapkan dapat menggugah

semangat pemerintah untuk lebih memperhatikan dan membina industri kreatif.

Keempat, bagi masyarakat luas, penelitian ini diharapkan mendatangkan

wisatawan ke Yogyakarta. Kelima, bagi industri kreatif lainnya, diharapkan

penelitian ini dapat memberi inspirasi untuk mengembangkan industri kreatif

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

6

E. Kerangka Berpikir

Menurut Kementerian Perdagangan RI, ekonomi kreatif berasal dari

pemanfaatan kreativitas, ketrampilan, bakat individu untuk menciptakan

kesejahteraan dan lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya

kreasi dan daya cipta individu. Pemerintah telah mengidentifikasi ada 14 sektor

yang termasuk ekonomi kreatif yaitu periklanan, arsitektur, pasar barang seni,

kerajinan, desain, fashion, film, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan,

penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, radio dan

televisi, serta riset dan pengembangan.7

Menurut Dr. Mari Elka Pangestu dalam Konvensi Pengembangan

Ekonomi Kreatif 2009-20158, setidaknya ada 6 hal mengapa Industri Kreatif

perlu dikembangkan di Indonesia, yakni memberikan kontribusi Ekonomi yang

signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas

bangsa, berbasis kepada sumber daya yang terbarukan, menciptakan inovasi dan

kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa dan memberikan

dampak sosial yang positif

Dagadu Djokdja sebagai sebuah perusahaan yang memproduksi fashion

dan desain juga memenuhi kriteria ekonomi kreatif menurut Kementerian

7 www.kemendag.go.id. Diakses tanggal 29 Januari 2015.

8 Dr. Mari Elka Pangestu, “Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025”,

Pidato sambutan dalam Konvensi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015 yang

diselenggarakan pada Pekan Produk Budaya Indonesia 2008 pada tanggal 4-8 Juni

2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

7

Perdagangan RI. Dagadu Djokdja memanfaatkan kreativitas, ketrampilan dan

bakat yang dimiliki para pendiri perusahaan dalam bidang desain grafis untuk

menciptakan produk cinderamata yakni kaos oblong. Dalam kaos oblong tersebut,

terdapat desain yang lahir dari ide kreatif para desainer yang ditampilkan dalam

berbagai bentuk yakni bahasa plesetan maupun permainan antar bahasa. Dapat

dikatakan dalam proses produksi kaos, perusahaan Dagadu Djokdja banyak

bertumpu pada kualitas sumber daya manusia lewat ide dan gagasannya.

Selain pemanfaatan kreativitas, ketrampilan dan bakat dalam membuat

produk dan desain, keberadaan Dagadu Djokdja juga memenuhi kriteria ekonomi

kreatif Kementerian Perdagangan RI karena mampu menciptakan lapangan

pekerjaan dan memberi kesejahteraan bagi sebagian masyarakat di Kota

Yogyakarta. Dagadu Djokdja mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi

masyarakat sekitar baik itu tenaga profesional maupun para mahasiswa yang

sedang belajar di Yogyakarta. Dengan adanya lapangan pekerjaan yang

disediakan Dagadu Djokdja, maka perusahaan berkontribusi menciptakan

kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya.

F. Tinjauan Pustaka

Ada sejumlah sejumlah studi yang membahas Dagadu Djokdja, antara lain

Dagadu For Beginners, buku terbitan PT. Aseli Dagadu Djokdja ini berisi

mengenai awal mula pendirian Dagadu Djokdja di Yogyakarta serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

8

perkembangannya hingga tahun tahun 2000.9 Karya ini memberi kontribusi bagi

penelitian ini untuk menyediakan data-data yang berkaitan dengan perkembangan

perusahaan.

Karya yang lain adalah skripsi Agustiawan berjudul Dinamika PT. Aseli

Dagadu Djokdja dan Perkembangan Busana Kaos 1994-2003.10

Dalam skripsi

ini tersedia data-data yang cukup membantu untuk penelitian ini, seperti catatan

mengenai perkembangan industri kaos dalam periode 1994-2003. Namun yang

membedakan karya Agustiawan dengan penelitian ini adalah pemilihan sudut

pandang yang berbeda. Dalam karya Agustiawan tersebut lebih banyak

membahas mengenai perkembangan Dagadu dan industri kaos lainnya di

Yogyakarta, sementara dalam penelitian ini tidak hanya perkembangannya saja

namun juga perannya bagi Pemerintah Kota Yogyakarta dan sebagian masyarakat

Kota Yogyakarta. Selain sudut pandang yang berbeda, skripsi Agustiawan juga

bersifat deskriptif dan tidak menggunakan kerangka berpikir. Hal ini berbeda

dengan penelitian ini yang menggunakan kerangka berpikir mengenai konsep

industri kreatif dan menggunakan pendekatan ekonomi melalui aspek-aspek

ekonomi seperti harga, omset penjualan, besaran upah dan besaran pajak.

9 Dagadu For Beginners, (Yogyakarta: PT. Aseli Dagadu Djokdja, 2001)

10

Agustiawan, “Dinamika PT. Aseli Dagadu Djokdja dan Perkembangan Busana

Kaos 1994-2003”. Skripsi, UGM, Yogyakarta, 2003.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

9

Skripsi kedua karya Astuti Dwi Haryani berjudul Museum Trinil : Sejarah

dan Pengaruhnya Dalam Dunia Pariwisata tahun 1980-2000.11

Skripsi ini

membahas tema sejarah institusi negeri yakni Museum Trinil dan dinamikanya

tahun 1980-2000 serta perannya dalam dunia pariwisata. Tema skripsi ini hampir

sama dengan penelitian ini, yakni membahas institusi dan kontribusinya bagi

masyarakat sekitar. Hanya saja fokus permasalahannya lebih menitikberatkan

pada perannya di bidang pariwisata melalui analisa SWOT. Perbedaaan antara

penelitian ini dengan skripsi karangan Astuti Dwi Haryani terletak dari objek

penelitian dan pendekatannya. Bila skripsi membahas sejarah institusi negeri dan

pengaruhnya dalam bidang pariwisata, penelitian ini membahas mengenai sejarah

perusahaan dan kontribusinya bagi pemerintah kota dan sebagian masyarakat

melalui pendekatan ekonomi.

Karya lain yang relevan adalah Wacana Dagadu, Permainan Bahasa dan

Ilmu Bahasa oleh I Dewa Putu Wijana.12

Dalam karyanya ini dijelaskan mengenai

permainan bahasa yang ada dalam Dagadu ini tidak ubahnya seperti plesetan yang

sudah ada dalam masyarakat Yogyakarta. Pada tataran ini gaya plesetan

diwujudkan dalam desain kaos oblong Dagadu Djokdja. Ide dalam desain tersebut

merupakan realitas yang muncul dalam aktivitas sehari-hari yang datang secara

11

Dwi Haryani, Astuti, “Museum Trinil : Sejarah dan Pengaruhnya dalam Dunia

Pariwisata tahun 1980-2000”. Skripsi, USD, Yogyakarta, 2004.

12

I Dewa Putu Wijana, “Wacana Dagadu, Permainan Bahasa, dan Ilmu Bahasa”,

Pidato pengukuhan jabatan Guru Besar pada Fakultas Ilmu Budaya UGM pada tanggal

27 Februari 2003.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

10

tidak sengaja. Penggunaan bahasa selain sebagai sarana berkomunikasi juga dapat

sebagai sarana menciptakan humor yaitu melalui bahasa plesetan dan desain kaos

Dagadu Djokdja yang juga mengkomunikasikan ide dan gagasan dengan gaya

plesetan. Karya ini memberi kontribusi untuk mengupas sejauh mana desain-

desain Dagadu Djokdja mampu mengedukasi masyarakat luas melalui ikon-ikon

dan pesan moral yang ditampilkan dalam kaos.

G. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah.

Menurut Kuntowijoyo, penelitian sejarah dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu

pemilihan topik, pengumpulan sumber, kritik ekstern dan intern, analisis dan

interpretasi, dan penulisan.13

Penelitian ini menggunakan sumber sejarah primer dan sekunder.14

Sumber primer berupa arsip, booklet, website dan katalog produk yang diterbitkan

oleh PT. Aseli Dagadu Djokdja dan dokumen pemerintah seperti data UMP Kota

Yogyakarta dan data kunjungan wisatawan. Sumber sekunder yakni buku, jurnal,

dan skripsi. Dari sumber tersebut, kemudian dilakukan kritik sumber sehingga

13

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. (Yogyakarta: Bentang Budaya, 1995),

hlm. 81.

14

Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah. terjemahan Nugroho Notosusanto,

(Jakarta: UI Press, 1985), hlm. 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

11

diperoleh data yang dipercaya. Kritik sumber merupakan seleksi sumber yang

relevan dengan pokok penelitiannya.15

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisia. Analisa yang

digunakan berdasar pada kerangka berpikir yang sudah ditentukan yakni kerangka

berpikir industri kreatif menurut Kementrian Perdagangan RI. Data yang sudah

dianalisis kemudian disusun dalam sebuah cerita bermakna dengan

memperhatikan unsur kronologis, sistematis dan logika.

Selain sumber tertulis digunakan pula sumber lisan yang dilakukan

melalui metode wawancara. Wawancara ini dilakukan terhadap 13 orang yang

mengenal, memahami, terlibat langsung maupun tidak langsung dengan Dagadu

Djokdja diantaranya pendiri, karyawan, konsumen dan masyarakat. Metode

wawancara yang digunakan adalah wawancara terbuka yakni bertatap muka

dengan responden dan bercerita bebas tentang tema wawancara yang sudah

ditentukan.

Selain wawancara, digunakan juga metode pengamatan langsung dengan

mengunjungi perusahaan dan gerai-gerai Dagadu Djokdja. Dengan melakukan

pengamatan langsung, diharapkan dapat secara sungguh-sungguh melihat kondisi

PT. Aseli Dagadu Djokdja dan juga masyarakat yang terlibat didalamnya seperti

tukang becak, sopir dan pemandu wisata.

15

Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah.

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), hlm. 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

12

H. Sistematika Penulisan

Penulisan ini ditulis dalam lima Bab. Bab I Pendahuluan yang berisi latar

belakang penelitian, permasalahan dan ruang lingkup penelitian, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka berpikir, tinjauan pustaka, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

Dalam Bab II dibahas pendirian Dagadu Djokdja sebagai industri kreatif.

Pada Bab ini dibahas mengenai latar belakang pendirian Dagadu Djokdja, tujuan

pendirian serta proses pendirian sebagai perusahaan.

Dalam Bab III dibahas perkembangan Dagadu Djokdja dalam kurun

waktu 1994-2004. Pada Bab ini dibahas perkembangan perusahaan yang dibagi

dalam 2 periode yakni perkembangan awal (1994-1998) dan perkembangan masa

reformasi (1999-2004). Pada Bab ini dibahas pula mengenai proses rekruitmen

tenaga kerja, pengupahan, serta upaya menghadapi pemalsuan produk.

Dalam Bab IV di bahas peran PT. Aseli Dagadu Djokdja bagi Pemerintah

Kota Yogyakarta dan kehidupan masyarakat Kota Yogyakarta. Kontribusi

Dagadu Djokdja bagi pemerintah Kota Yogyakarta antara lain lewat Pendapatan

Asli Daerah, dan mengikonkan Yogyakarta. Sementara itu, peran Dagadu Djokdja

bagi masyarakat Kota Yogyakarta terutama dalam bidang ekonomi adalah

menambah penghasilan bagi kelompok masyarakat kelas bawah seperti tukang

becak, sopir, dan kusir andong. Dalam Bab V berisi simpulan yakni jawaban

terhadap permasalahan yang disampaikan dalam Bab pengantar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

13

BAB II

PENDIRIAN DAGADU DJOKDJA

A. Latar Belakang Pendirian

Faktor utama yang mendorong pendirian Dagadu Djokdja ialah kota

Yogyakarta sebagai kota pariwisata. Yogyakarta sebagai kota pariwisata memiliki

fasilitas pendukung seperti sarana dan prasarana transportasi yakni Bandara Adi

Sutjipto, Stasiun Kereta Api Tugu, Stasiun Kereta Api Lempuyangan, dan

Terminal Giwangan. Selain sarana dan prasarana itu, Yogyakarta memiliki objek

wisata seperti pantai, pegunungan, kebun binatang, museum, desa wisata, keraton,

candi, dan Jalan Malioboro.

Objek wisata pantai di Yogyakarta diantaranya pantai Congot, Parangtritis,

Glagah, Kukup, Krakal, Baron, Sundak, Samas, Pandansimo, dan Siung. Wisata

alam berupa Gunung Merapi dan sekitarnya yakni Kaliurang dan Kali Kuning.

Selain itu, Kebun Binatang Gembiraloka yang memiliki berbagai macam satwa.

Objek wisata lainnya yakni museum yang jumlahnya 47, diantaranya museum

Sasana Wiratama, museum Kereta Kraton, museum Dharma Wanita, museum

Perjuangan, museum Sono Budoyo, museum Biologi, dan museum Ullen Sentalu.

Selain museum, juga terdapat candi yang ramai dikunjungi yakni candi

Prambanan, candi Ijo, candi Gebang, candi Sambisari, dan candi Kalasan. Ada

pula desa yang menjadi objek wisata yakni desa wisata Kasongan yang terkenal

dengan keramik dan gerabahnya. Desa wisata Kotagede yang terkenal dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

14

kerajinan peraknya, serta desa wisata Krebet yang terkenal dengan kerajinan

wayang kulitnya.

Fasilitas pendukung wisata lainnya adalah ketersediaan hotel di

Yogyakarta, mulai dari hotel kelas melati sampai hotel berbintang. Hotel

berbintang yang ada di Yogyakarta diantaranya hotel Ambarrukmo, hotel Garuda,

hotel Melia Purosani, hotel Ibis, dan hotel Novotel. Sementara itu, hotel kelas

melati antara lain hotel Pantes, hotel Kurnia, hotel Oeyza, hotel Kristina dan

penginapan Pugeran yang banyak dijumpai di daerah Sosrowijayan dan

Prawirotaman.

Selain hal itu, Yogyakarta menyediakan berbagai cinderamata yang dapat

diperoleh diberbagai tempat seperti Malioboro. Malioboro adalah pusat kota

Yogyakarta yang sekaligus menjadi pusat perekonomian. Di sepanjang trotoar

Jalan Malioboro banyak para pedagang kaki lima1 yang menjual cinderamata khas

Yogyakarta seperti tas, sepatu, dompet, gambar tempel, gantungan kunci, gerabah,

wayang kulit, batik dan kaos oblong.

Pada tahun 1990-an kaos oblong sebagai cinderamata merupakan hal baru

jika dibandingkan dengan gerabah, wayang maupun keramik. Selain itu, kaos

oblong menjadi sarana untuk membawa pesan yang dapat dibaca dan

diinterpretasikan oleh para pembacanya. Kaos dapat mengkomunikasikan

berbagai lokasi diantaranya kaos yang menunjukkan tempat wisata seperti

1Pedagang kaki lima ialah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang

melakukan kegiatan komersial di atas daerah milik jalan (DMJ) yang diperuntukkan bagi

pejalan kaki. Penyebutan kaki lima adalah mereka yang yang berjualan dengan

menggunakan gerobak sehingga jumlah kaki pedagangnya lima. Lihat:

http://arsip.ugm.ac.id. Diakses tanggal 23 Maret 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

15

Borobudur, Prambanan, Bali dan Yogyakarta. Kaos yang mengkomunikasikan

bisnis seperti desain dengan gambar dan tulisan produk Coca-Cola, Pepsi,

Yamaha, Suzuki, dan Honda. Kaos yang menunjukan institusi seperti UGM,

USD, UAJY, UAD dan UMY. Kaos yang mengkomunikasikan kelompok seperti

Slemania (pendukung klub sepakbola PSS Sleman) dan Brajamusti (pendukung

klub sepakbola PSIM Yogyakarta).

Selain faktor utama tersebut, pendirian Dagadu Djokdja juga tidak lepas

dari pertumbuhan industri kaos yang berkembang di Bali dan Bandung. Pada

tahun 1990-an di daerah-daerah tersebut berdiri perusahaan kaos C59 dan Joger.2

Selain di 2 tempat tersebut, pada tahun 1992 di Yogyakarta berdiri perusahaan

kaos Jaran Ethnic yang didirikan sejumlah mahasiswa UGM di Condong Catur,

Depok, Sleman. Pada awalnya, usaha ini didirikan dengan tujuan untuk mencari

uang tambahan kuliah. Desain utama yang dijual adalah desain yang

menggambarkan etnik, klasik dan lama. Dari desain tersebut, industri ini berhasil

berkembang menjadi sebuah industri kaos yang tidak hanya sekedar mencari uang

tambahan kuliah, melainkan sebuah usaha yang berorientasi pada keuntungan.

Berdirinya perusahaan kaos Jaran Ethnic mendorong pertumbuhan perusahaan

kaos lain di Yogyakarta. Pertumbuhan ini ditandai dengan berdirinya perusahaan

kaos lain di Yogyakarta yakni Sarapan, Gojek, Megatruh, WTO, Galang,

Malioboroblong, Jangkrik, Waton T-Shirt, Iwak Bandeng, Dadung, dan Dagadu

Djokdja.

2 “Kaus Cerdas, Kaus Khas” www.indomedia.com/intisari. Diakses tanggal 12

Maret 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

16

Pada tahun 1994, 25 mahasiswa dari Fakultas Teknik jurusan Teknik

Arsitektur Universitas Gadjah Mada Yogyakarta angkatan 1985-1989 mendirikan

perusahaan kaos yakni Dagadu Djokdja. Mahasiswa tersebut yakni Adi Hutomo

Atmoko, Ahmad Noor Arief, Albertus Ari Basuki, Arya Aditya Wardhana, Djaka

Dwiandi Purwaningtyas, Edy Prayitno Hirsam, Evi Ailina, Hanif Budiman,

Hardilan M Arifin, Heri Ponco Nugroho, Hernowo Muliawan, Hetty Herawati,

Erwin Anindita, Muhammad Arif Arba’I, Nugroho Budhiharto, Ririn Choirina

Anggraini, Riza Arif Widani, Wiwik Sri Suhartati, Lapdo Pranowo, Edy Setijono,

Nowo Yuliarto, Agung Sekar Galih, Gigih Budi Abadi, Nur Aina dan Endi Nur

Endar Satria.3 Ke 25 mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa yang tergabung

dalam proyek penelitian Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kaltim dan

proyek Bali Tourism and Development Center di Nusa Dua yang dipimpin oleh

dosen mereka yakni Ibu Wiendu Nuryanti. Dalam menjalankan proyek penelitian,

para mahasiswa tersebut menempati studio yang berada di Jalan Suroto, Kotabaru,

Yogyakarta.4

Sekelompok mahasiswa ini memiliki kesamaan minat dalam

kepariwisataan, perkotaan dan desain grafis. Berbekal kesamaan minat dan ilmu

yang diperoleh dari kuliah, mendorong sekelompok mahasiswa tersebut

mendirikan sebuah perusahaan yang memproduksi dan memasarkan cinderamata

3 Wawancara dengan A.Noor Arif, 21 Februari 2014, di Kantor PT. AselDagadu

Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

4 Wawancara dengan Wiwik S. Suhartati, 14 Maret 2015, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

17

alternatif dari Yogyakarta berupa kaos oblong, gantungan kunci, dan gambar

tempel.

Selain faktor perkembangan industri kaos di berbagai daerah, terdapat dua

faktor yang mendorong kelompok ini untuk melakukan wirausaha ini, yakni

faktor internal dan faktor eksternal. Ada lima faktor internal yang mendorong

didirikannya perusahaan ini. Pertama, keinginan untuk mempublikasikan berbagai

gagasan artefak, peristiwa, bahasa, maupun budaya yang sesuai dengan citra kota

Yogyakarta. Kedua, keinginan untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan

tersebut melalui tampilan grafis yang menarik dan menggugah. Ketiga, keinginan

untuk ikut serta memberikan kontribusi dalam khasanah cinderamata di

Yogyakarta. Keempat, mempromosikan Yogyakarta sebagai kota pariwisata

melalui ikon-ikonnya. Kelima, ikut memberi kritik dan saran untuk Kota

Yogyakarta.

Faktor eksternal yang mendorong didirikannya perusahaan ini yakni

kemudahan untuk melakukan kegiatan usaha di Malioboro Mall yang diberikan

oleh Ir. Wondoamiseno5 berupa kapling berikut etalase seluas 8 x 5 m

2.

Kemudahan ini menekan biaya negosiasi dan kontruksi sarana fisik ruang jual.

Kemudahan yang lain yakni pihak Malioboro Mall memberi ongkos sewa yang

relatif kecil yakni besaran sewa dihitung berdasarkan persentase penjualan.

Dengan orientasi awal pada penyaluran minat dan idealisme daripada perolehan

laba, kelompok mahasiswa ini memulai kegiatan wirausahanya dengan

5 Selain sebagai Dosen di Jurusan Arsitektur UGM, Ir. Wondoamiseno juga

menjabat sebagai staff ahli di studio penelitian Wiendu Nuryanti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

18

menciptakan produk kaos dengan ide yang mereka dapat dibanding sisi

permintaan pasar. Kecenderungan ini dapat dilihat dari empat faktor. Pertama,

tidak ada sasaran pasar yang dirumuskan terlebih dahulu secara jelas dan spesifik.

Kedua, tidak ada analisis dan pencermatan terhadap kekuatan pasar yang sudah

ada. Ketiga, belum adanya target perolehan laba. Keempat, tidak adanya

perencanaan dalam jangka menengah dan jangka panjang dalam bidang produksi,

pemasaran, maupun pengelolaan administrasi dan keuangan.6

B. Proses Pendirian

Pada akhir Desember 1993, 25 mahasiswa yang tergabung dalam

penelitian Wiendu Nuryanti mendapat tawaran konsep berdagang kaki lima7 dari

Ir. Wondoamiseno di pusat perbelanjaan Malioboro Mall. Penawaran dari Ir.

Wondoamiseno ditanggapi secara beragam oleh para mahasiswa. Lebih dari

separuh mahasiswa tersebut menganggap bahwa konsep berdagang kaki lima di

Malioboro Mall membutuhkan modal yang besar. Selain itu, mereka juga

memprediksi bahwa berdagang di mall kalah bersaing dengan merek terkenal

seperti Polo Ralph House dan Nevada. Ir. Wondoamiseno terus memberi

semangat kepada para mahasiswa tersebut, sampai akhirnya mereka dapat

menerima konsep berdagang kaki lima di Malioboro Mall.8

6 Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja, hlm. 3.

7 Konsep berdagang kaki lima yang dimaksud Ir. Wondoamiseno ialah kegiatan

usaha dagang seperti para pedagang kaki lima yang memanfaatkan fasilitas umum seperti

trotoar dan badan jalan sebagai tempat berjualan. Namun yang membedakan konsep

berdagang kaki lima Ir. Wondoamiseno ialah tempat berjualannya di Mall Malioboro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

19

Setelah sepakat menerima konsep berdagang kaki lima, para mahasiswa

ini berdiskusi mengenai barang apa yang dijual kepada masyarakat. Dalam diskusi

itu, Ahmad Noor Arief mengusulkan agar barang yang diproduksi adalah pernak-

pernik seperti kaos, gantungan kunci, dan gambar tempel. Usulan ini mendapat

tanggapan beragam dari 24 mahasiswa lainnya. Para mahasiswa tersebut merasa

pesimis dengan prospek wirausaha ini. Mereka menganggap usaha produksi kaos

sudah terlalu banyak di Yogyakarta, sehingga jika membuat produk yang sama,

maka dapat kalah bersaing dengan perusahaan kaos yang sudah lebih dulu berdiri.

Salah satu pendiri yakni Ahmad Noor Arief meyakinkan, dengan bekal

kesamaan minat dan ilmu dalam bidang grafis, membuat usaha ini berbeda dengan

perusahaan kaos lain. Perbedaan tersebut terletak pada desain yang dicetak pada

kaos yang menggunakan bahasa plesetan. Pada awal 1990-an plesetan dinilai

sebagai bahasa subversive yaitu bahasa pecundang, pembangkang, penyabot,

revolusioner, pengkhianat, penghasut, dan tidak loyal.9 Pada awalnya, plesetan ini

hanya digunakan dalam pertunjukan dagelan dan ketoprak. Plesetan dalam bahasa

Jawa berarti kata terpeleset dari makna aslinya. Misalnya plesetan kata senar

(senar gitar) menjadi semar (tokoh pewayangan). Selain itu, ada pula plesetan

berdasarkan pada permainan kata-kata dan akronim, seperti sepur asepe soko

duwur (kereta api, asapnya dari atas), sepeda asepe ora ono (asapnya tidak ada),

8 Wawancara dengan A.Noor Arif, 21 Februari 2014, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

9 Budi Susanto, S.J. Imajinasi Penguasa dan Identitas Postkolonial. (Yogyakarta

: Kanisius, 2000), hlm. 127.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

20

becak asepe soko telak (asapnya dari tenggorokan), uwong asepe soko bokong

(orang, asapnya dari pantat).10

Selain itu, ada juga plesetan untuk menyindir situasi politik dan ekonomi.

Seperti dalam pertunjukan ketoprak, pemain menanyakan perbedaan konglomerat

dan petani. Pemain lainnya menjawab bahwa konglomerat adalah montore

mengkilat (motornya mengkilat) sedangkan petani gegere yang mengkilat

(punggungnya yang mengkilat).11

Sebagai tindak lanjut dari forum diskusi yang pertama, mereka kembali

berkumpul pada awal Januari 1994 untuk brainstorming mengenai nama usaha.

Mereka memilih nama Dagadu Djokdja sebagai merek dagang perusahaan. Nama

Dagadu Djokdja muncul secara tidak sengaja dan spontan, menjelang hari

pertama penjualan dan hanya sekedar didorong oleh kepentingan praktis sekaligus

labelisasi produk.12

Kata Dagadu secara tidak sengaja diucapkan Gigih Budi Abadi pada

waktu brainstorming. Pada waktu itu, ia mengumpat dengan kata Dagadu, yang

berarti matamu.13

Masyarakat Yogyakarta mengenal jenis plesetan ini dengan

membalik empat baris huruf Jawa atau yang biasa disebut bahasa walikan.

Permainan sandi dalam bahasa walikan ini dilakukan dengan cara menjadikan

baris pertama berpasangan dengan baris ketiga, baris kedua dengan baris keempat

10Dagadu For Beginners, (Yogyakarta: PT. Aseli Dagadu Djokdja, 2001), hlm.

21.

11

Ibid., hlm. 128.

12 Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja, loc. cit. hlm. 7.

13 Dagadu For Beginners, op. cit., hlm. 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

21

dan begitu pula sebaliknya baris ketiga berpasangan dengan baris pertama dan

baris keempat berpasangan dengan baris kedua. Kata dalam bahasa Indonesia

tinggal dipenggal-penggal berdasarkan suku katanya kemudian dipasangkan

berdasarkan urutan baris huruf Jawa tersebut, tanpa perlu mengubah huruf

vokalnya. Kata DA-GA-DU menjadi mudah dipahami yaitu DA pada baris kedua

dibaca MA yang ada di baris keempat, GA pada baris keempat dibaca TA di baris

kedua, dan DU (dari DA) berpasangan dengan MA(dari MU) sehingga Dagadu

berarti Matamu (Gambar 1).14

Gambar 1.

Bahasa walikan Dagadu

Sumber : www.dagadu.co.id

Kata matamu dalam bahasa Jawa bisa berarti umpatan yang kasar jika

diucapkan dengan nada marah dan intonasi tinggi. Akan tetapi dapat menjadi

ungkapan keakraban jika dituturkan dengan nada canda terutama di kalangan anak

muda.15

Bahasa walikan sering digunakan untuk membicarakan sesuatu hal yang

khusus untuk kalangan anak muda, sehingga orang lain di luar dari kalangan itu

14 www.Dagadu.co.id diakses tanggal 13 April 2014.

15 “Kaus Cerdas, Kaus Khas” www.indomedia.com/intisari. Diakses tanggal 12

Maret 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

22

tidak mengetahuinya. Bahasa walikan ini tidak bisa dipisahkan dari anak muda

yang mengerti bahasa Jawa, yang sering berkumpul di pos ronda, angkringan

maupun sudut-sudut gang. Jika seseorang marah dengan orang lain, maka

umpatan-umpatan dengan menggunakan bahasa walikan seperti dagadu, kesan

yang muncul justru tidak kasar. Orang yang diumpat pun tidak meresponnya

dengan emosi dan cenderung menanggapinya dengan canda dan humor. Suasana

ini justru menumbuhkan rasa keakraban, dan yang paling menakjubkan lagi

mereka mengutarakannya dengan tanpa banyak pikir dan persiapan.16

Kata Dagadu kemudian ditambah dengan kata Djokdja yang ditulis dalam

ejaan lama sehingga menjadi Dagadu Djokdja. Penekanan kata Djokdja

menunjukkan lokalitas produk kaos, sedangkan penggunaan ejaan lama

menujukkan sisi historis kota Yogyakarta.17

Kata Dagadu yang berarti matamu

kemudian direpresentasikan dalam sebuah logo yang bergambar mata. Mata pada

hakekatnya adalah indera, yakni alat untuk melihat dunia luar yang begitu indah.

Dalam bahasa Jawa mata atau mripat identik dengan kata ma’rifat yakni melihat

dengan pikiran dan mata hati. Sehingga dapat dikatakan mata adalah wujud

representatif dari sebuah kreatifitas.18

Setelah 25 mahasiswa menyepakati konsep dan merek dagang perusahaan,

mereka mulai mengumpulkan modal dengan cara patungan untuk membuka

16 I Dewa Putu Wijana, “Wacana Dagadu, Permainan Bahasa, dan Ilmu Bahasa”,

Pidato pengukuhan jabatan Guru Besar pada Fakultas Ilmu Budaya UGM pada tanggal

27 Februari 2003.

17Dagadu For Beginners, op. cit., hlm. 5.

18 Ibid,. hlm. 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

23

usaha. Sebagai modal awal, terkumpul uang sebesar Rp 4.200.000,00. Modal itu

digunakan untuk menyewa tempat di lower ground Malioboro Mall seluas 8 x 5

m2 dengan harga Rp 1.000.000,00 per bulan, sisanya Rp 3.000.000,00 digunakan

untuk memproduksi cinderamata berupa kaos oblong, gantungan kunci, dan

gambar tempel.19

Secara resmi pada Minggu Pon 9 Januari 1994 perusahaan ini didirikan di

rumah salah satu pendirinya yaitu Agung Sekar Galih di Jetis, Yogyakarta. Pada

waktu bersamaan, dibuka gerai pertama di lower ground Malioboro Mall yang

diberi nama Posyandu (Pos Pelayanan Dagadu). Selanjutnya dalam Bab III

dijelaskan mengenai perkembangan Dagadu Djokdja tahun 1994-2004 yang

meliputi desain, harga, rekruitmen tenaga kerja, upah tenaga kerja serta upaya

dalam menghadapi pemalsuan.

19Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja, op. cit., hlm. 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

24

BAB III

DAGADU DJOKDJA TAHUN 1994-2004

A. Perkembangan Awal (1994-1998)

Pada awal pendirian perusahaan Dagadu, kaos dijual dengan harga Rp

15.000,00 per kaos. Sementara itu, harga beras tertinggi pada saat itu adalah Rp

650,00 per kilonya.1 Dapat dikatakan harga kaos Dagadu cukup mahal. Walaupun

demikian masyarakat masih mampu membelinya. Hal ini dapat dilihat dari animo

masyarakat terhadap kaos yang cukup besar. Dalam waktu lima hari kaos sudah

habis terjual. Bahkan ketika persediaan kaos habis, permintaan pesanan dari

konsumen masih tinggi. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi

permintaan masyarakat karena kekurangan tenaga kerja.

Pada tahun pertama, rata-rata penjualan mencapai 150 kaos per hari.2

Jumlah penjualan terus meningkat dari hari ke hari, karena meningkatnya

permintaan dari konsumen. Tidak jarang konsumen bersedia antri untuk

memperoleh kaos di gerai, karena ada pembatasan penjualan kaos oleh pihak

perusahaan. Hal ini mengakibatkan suasana kurang nyaman, dan pihak

perusahaan mendapat peringatan dari pengelola Malioboro Mall agar menertibkan

1 www.bappenas.go.id. Diakses tanggal 19 Oktober 2014.

2 Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja, hlm. 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

25

konsumennya. Bahkan pihak pengelola tidak segan-segan untuk mencabut izin

usahanya apabila hal tersebut tidak segera direspon.3

Lokasi penjualan yang berada di Malioboro Mall juga mengangkat

popularitas produk Dagadu Djokdja. Bagi masyarakat Yogyakarta, mall adalah

tempat baru yang sebelum tahun 1990-an hanya dapat dijumpai di kota besar

seperti Jakarta. Akan tetapi pada tahun 1994, dengan didirikannya Malioboro

Mall banyak masyarakat yang antusias untuk berkunjung atau sekedar mengetahui

barang-barang yang dijual di dalam mall.

Barang yang diperdagangkan di dalam mall harganya lebih tinggi daripada

barang-barang yang dijual di pinggiran toko maupun pasar tradisional, walaupun

barang yang dijual memiliki kualitas sama. Harga barang di mall lebih mahal,

karena pajak sewa yang tinggi serta biaya untuk menggaji karyawan sesuai upah

minimum provinsi. Akan tetapi berbelanja di mall dinilai lebih bergengsi daripada

berbelanja di pasar tradisional, karena ada pandangan bahwa orang belanja di mall

adalah orang modern dan memiliki status sosial menengah ke atas. Dengan

demikian Dagadu Djokdja yang dijual di mall dipandang memiliki nilai yang

tinggi seperti produk lain, walaupun kaos merupakan produk massal yang

dianggap sebagai pakaian kelas dua atau low fashion.

Besarnya minat wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta mendorong

perusahaan untuk mengembangkan usahanya dan berinovasi menciptakan produk

yang baru, agar dapat memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini dapat dilihat dengan

3 Wawancara dengan A. Noor Arif, 21 Februari 2014, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

26

meningkatnya penjualan kaos dari 150 kaos menjadi 200 kaos per hari dengan

rata-rata penjualan Rp 3.000.000,00 per hari pada tahun 1994. Dengan adanya

peningkatan penjualan, perusahaan memerlukan tambahan studio produksi. Dalam

upaya itu, pada tahun 1995 Dagadu Djokdja mengontrak sebuah rumah di Jalan

Jetis Pasiraman dengan harga Rp 15.000.000,00 per tahun.4

Proses produksi berada dalam tanggung jawab penuh divisi produksi,

dibantu divisi-divisi lainnya seperti marketing, creative manager, desainer, dan

copy writer. Divisi produksi bertanggungjawab dalam merencanakan, mengawasi,

dan melaksanakan proses produksi seusai permintaan pasar yang dianalisis oleh

tim marketing.5 Tahap awal proses produksi kaos ialah pembuatan desain yang

dilakukan oleh tim desainer. Tim ini terdiri dari 25 orang mahasiswa pendiri

perusahaan. Desain sangat penting karena produk yang dijual ialah produk

bergambar yang menonjolkan unsur lokalitas dan humor, yang diharapkan

menjadi daya tarik utama produk ini.

Smart, smile, dan Djokdja adalah slogan utama dalam pembuatan desain.

Setiap membuat desain baru, Dagadu Djokdja selalu mengeksplorasi semangat

dan khasanah lokal Yogyakarta.6 Citra smart, smile, dan Djokdja harus

terkandung kuat dalam setiap desain kaos. Kebanyakan desain menggunakan kata-

kata plesetan yang telah dikenal masyarakat Yogyakarta, terutama di kalangan

4 Wawancara dengan A. Noor Arif, 21 Februari 2014, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

5 Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja, op.cit., hlm. 7.

6 Ibid., hlm. 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

27

anak muda. Kata-kata tersebut dikemas secara menarik dan lucu dalam sebuah

plesetan yang didalamnya terkandung kritik sosial terhadap perilaku masayarakat.

Menurut Prof. I Dewa Putu Wijana terdapat 7 macam jenis plesetan yang

dipilih Dagadu Djokdja. Pertama berbentuk permainan kata (play on words)

adalah penyimpangan penggunaan bahasa yang paling umum ditemukan dalam

plesetan Dagadu Djokdja. Penyimpangan ini bersangkutan dengan penggunaan

ketaksaan yakni kata-kata yang memiliki bentuk sama, tetapi makna yang berbeda

(homonim), atau kata-kata yang karena perluasan konteksnya memiliki makna

yang bermacam-macam (polisemi). Contoh plesetan permainan kata Dagadu

Djokdja adalah Bali wae neng Djokdja dan UGD (Unit Gawat Dagadu).

Kedua, permainan antar bahasa (interlangual pun) adalah pemanfaatan

kehomoniman aksidental kata-kata yang berasal dari leksikon bahasa yang

berbeda. Misalnya permainan kata seperti pada iklan rokok Wismilak yang

memadukan nama produknya dengan frase bahasa Inggris wish me luck yang

artinya doakan saya mendapat keberuntungan.

Ketiga, malapropisme adalah penggunaan kata yang aneh di tengah-tengah

formula tertentu yang telah mapan berdasarkan kesamaan ucapan sehingga efek

formula yang semula dihancurkan. Contoh plesetan malapropisme kaos Dagadu

Djokdja : Alon-alon waton on time, United Colours for Keraton, dan Rest in

Djokdja (RID).

Keempat, silap lidah adalah urutan kata, frase, kalimat, wacana yang

terbentuk dari atau dengan melibatkan bentuk-bentuk yang mirip bunyinya

sehingga bila teks itu dibaca dengan tempo yang cepat akan menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

28

kekacauan karena bunyi-bunyi yang menyusunnya mudah tertukar. Jadi, hanya

dengan membaca secara pelan-pelan dan hati-hati, seseorang dapat membacanya

dengan benar. Contoh plesetan silap lidah Dagadu Djokdja ialah: blong, oblong,

bolong dan bola bali bal-balan).

Kelima, slang adalah bahasa khusus yang diciptakan kelompok

masyarakat tertentu misalnya : remaja atau kelompok profesi. Bahasa slang

digunakan untuk berkomunikasi antar sesama anggota komunitas. Hal ini

bertujuan untuk memperjelas identitas komunitas itu serta untuk membingungkan

lawan bicara yang bukan dalam satu komunitas. Contoh plesetan Dagadu Djokdja

yang menggunakan bahasa slang ialah Escape from Gembiraloka zoo. Bebas Dab

!.

Keenam, adalah wacana indah. Wacana indah Dagadu Djokdja diciptakan

dengan formula-formula yang memiliki kesamaan bunyi atau persajakan akhir.

Contoh plesetan wacana indah Dagadu Djokdja ialah pecel lele lupa lalap, udad-

udud, leda-lede, ida-idu, dan muda foya-foya, tua kaya, mati masuk surga.

Ketujuh ialah kreasi dan translasi wacana. Plesetan jenis ini adalah

menerjemahkan sedemikian rupa wacana bahasa Inggris. Akan tetapi,

penerjemahannya tidak secara ketat mengikuti kaidah bahasa sasaran namun

sedikit santai. Contoh plesetan kreasi dan translasi wacana Dagadu Djokdja ialah

T Shirt diterjemahkan menjadi baju T (seharusnya kaos oblong).7

7 I Dewa Putu Wijana, “Wacana Dagadu, Permainan Bahasa, dan Ilmu Bahasa”,

Pidato pengukuhan jabatan Guru Besar pada Fakultas Ilmu Budaya UGM pada tanggal

27 Februari 2003, hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

29

Pada awal berdirinya sampai tahun 1997, para desainer Dagadu lebih

memilih desain bertema bebas tergantung dari ide yang didapat. Salah satu contoh

desain tahun 1994 adalah desain dengan bentuk permainan kata antar bahasa.

Frase As you wish (seperti yang anda kehendaki) diplesetkan menjadi frase bahasa

Jawa As yow wis (Ah, ya sudah) yang berarti mencerminkan sikap kepasrahan,

keputusasaan, dan menerima.8 (Gambar 2)

Gambar 2.

Desain Dagadu tahun 1994

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Rancangan tema desain tersebut, bisa muncul dari berbagai pihak misalnya saja

masyarakat, konsumen, pemerhati, karyawan, dan termasuk desainer itu sendiri.

Ide awal didiskusikan untuk rancangan desain alternatif oleh tim kreatif di studio.

Forum diskusi ini terbuka bagi seluruh karyawan. Forum ini mengundang kritikus

tamu seperti seniman, budayawan, peneliti dan pakar marketing untuk membaca

peluang pasar.

Desain awal yang didiskusikan dalam forum tersebut diuji kelayakannya

apakah desain tersebut layak diproduksi ataupun tidak. Jika tidak layak

8 Ibid., hlm. 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

30

diproduksi, maka desain tersebut disimpan dalam arsip tim kreatif. Desain yang

disimpan ini, tidak begitu saja dimusnahkan namun dapat diajukan kembali dalam

forum diskusi yang sama dengan memberi sentuhan lain sesuai permintaan pasar.9

Desain awal yang lolos uji kelayakan selanjutnya dicetak dan diproduksi.

Setelah dinyatakan layak untuk dicetak, desain awal kemudian dibuat

proof (contoh cetak sablon) dan disempurnakan tanpa mengubah makna desain

dan tujuan awal desain. Setelah itu, dimasukkan dalam proses produksi untuk

diperbanyak. Proses produksi kaos dijalankan oleh perusahaan yang sudah

menjadi mitra kerja, seperti Jaran Ethnic T-Shirt, WTO dan Megatruh. Hal ini

karena perusahaan tidak memproduksi kaos tetapi hanya membuat ide atau

gagasan. Perusahaan hanya memasarkan dan menjual barang-barang produksi

tersebut. Dalam pengadaan bahan baku, perusahaan juga bekerja sama dengan

produsen kain di wilayah Yogyakarta. Produsen kain yang menjalin kerjasama

dengan perusahaan Dagadu Djokdja, terlebih dahulu harus melaksanakan pakta

perjanjian untuk tidak menjual kain yang diproduksinya kepada perusahaan lain.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas kain agar tidak sama dengan perusahaan

lain.

Kain kaos tersebut kemudian dikirim ke bagian produksi untuk dijahit dan

disablon. Kerja sama perusahaan dengan beberapa mitra kerja itu bertujuan, agar

proses produksi dapat berjalan tepat waktu dan sesuai target produksi yang

ditetapkan tim marketing. Setelah semua selesai diproduksi oleh mitra kerja, kaos

9 Wawancara dengan Marsudi, pada tanggal 24 Juni 2014, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

31

dikirim kembali ke perusahaan untuk diberi label Dagadu Djokdja lengkap dengan

hologram laser penanda produk asli, size label, dan care label. Setelah proses

pelabelan selesai, kemudian dilakukan quality control untuk melihat kualitas

produk tersebut apakah layak atau tidak layak dijual. Kaos yang tidak lolos

quality control (disebut barang reject) dimasukan ke gudang untuk dijual dengan

harga khusus pada karyawan. Sementara itu, kaos yang lolos quality control

kemudian di pack (dibungkus), didistribusikan, dan dijual ke gerai resmi Dagadu

Djokdja.

Dalam setiap produksi kaos setiap macam desain tidak langsung

diproduksi dalam jumlah ribuan melainkan maksimal 500 ratus potong kaos

saja.10

Kemudian dievaluasi apakah kaos dengan desain tersebut diminati

masyarakat atau tidak. Jumlah barang yang terjual apabila tidak berbanding lurus

dengan waktu penjualan maka segera dievaluasi produksinya. Jika dalam waktu

tertentu dan sesuai target tertentu, misalnya dalam waktu satu bulan kaos dapat

terjual habis maka kaos dengan jenis desain tersebut diproduksi lagi.11

Untuk

setiap desain jumlah produksi ulang hanya dibatasi sampai 2 kali meskipun masih

banyak permintaan. Produksi ulang kaos dilakukan pada saat-saat tertentu saja

misalnya ulang tahun perusahaan dan bulan program nostalgia seperti Idul Fitri,

Natal dan Tahun Baru. Pembatasan produksi kaos yang hanya 2 kali ini

dimaksudkan untuk membuat kaos yang limited edition. Pembatasan proses

10 Wawancara dengan Marsudi, pada tanggal 28 Juni 2014, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

11Wawancara dengan Maya, pada tanggal 28 Juni 2014, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja , Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

32

produksi kaos yang laku di pasaran ini, mengakibatkan konsumen menungu-

nunggu produksi ulang kaos tersebut.

Warna awal kaos yakni putih, abu-abu, hitam, merah, dan biru.

Perkembangannya, warna kaos dikombinasikan dengan perpaduan warna lain

misalnya warna kaos putih dipadu dengan lengan warna biru muda, kuning,

orange dan merah. Ada pula perpaduan warna kaos seperti penggunaan warna lain

di luar warna dominan pada lingkar leher, tepian leher, dan tepian bawah kaos.

Pemilihan warna ini mempertimbangkan aspek corak (hue), nilai warna (value),

dan kekuatan warna (intensify). Corak warna merupakan penentu nama dari warna

tersebut sedangkan nilai warna merupakan terang atau gelapnya warna, sedangkan

kekuatan warna merupakan ukuran bercahayanya atau suramnya corak warna.12

Pemilihan warna gambar atau tulisan pada kaos cukup beragam. Pemilihan warna

terang lebih mendominasi dalam desain kaos, seperti warna merah, kuning, biru,

putih, hijau muda, dan warna terang lainnya.

Warna-warna yang digunakan dalam desain kaos Dagadu Djokdja tidak

monoton seperti warna kraton yang serba hijau atau kuning, melainkan warna-

warna yang digunakan merupakan pengembangan dari warna-warna pokok seperti

biru, hijau, merah, dan coklat menjadi biru royal, biru turkish, hijau army, merah

muda, merah bata, coklat tua, dan coklat kaki. Warna-warna tersebut dipadukan

sesuai permintaan pasar supaya diterima oleh semua kalangan masyarakat.13

12Wawancara dengan Marsudi, pada tanggal 28 Juni 2014, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

13Seno Aji Gumira, “Djokdja Tertawa Desain Kaos Oblong Dagadu”, dalam buku

Dagadu For Beginners. (Yogyakarta : PT. Aseli Dagadu Djokdja, 2001), hlm. 48.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

33

Pemilihan warna ini merupakan hasil kerjasama kolektif, antara desainer dan

marketing yang telah beradu pendapat dengan para komentator yang berasal dari

para seniman yang banyak menguasai teknik pewarnaan. Dengan adanya kritik

dari berbagai pihak tersebut, tim desainer tidak serta merta dapat menentukkan

warna begitu saja, melainkan melalui proses diskusi yang panjang.

Kaos dengan kualitas baik adalah kaos yang nyaman dipakai yakni tidak

panas dan menyerap keringat. Disamping itu, kekuatan serat kain yang baik

menjadikan kaos tersebut awet, tidak kusut, tidak mudah berubah bentuk, dan

mudah disetrika. Serat kain tersebut terdiri dari serat asli dan serat buatan. Serat

asli terbuat dari tumbuhan seperti kapas, linen, henep, sisal, dan ada yang terbuat

dari binatang diantaranya wol, sutera, kulit dan bulu. Untuk serat buatan atau

synthetis diantaranya cellulose yang menghasilkan rayon dan acetate, protein

yang menghasilkan fibrolane dan lanital, syntetis kimia, polyamide yang

menghasilkan nylon dan tynex, dan polyester yang menghaslikan dacron, lanon,

trivera, terylene, dan teteron jersey (tenun untuk kaos). Kaos Dagadu Djokdja

menggunakan komposisi jenis bahan yang terdiri 70% katun dan 30% polyester.

Dengan komposisi ini menjadikan kaos Dagadu Djokdja nyaman dipakai.

Pada tahun 1996, studio produiksi Dagadu Djokdja diperluas. Studio

produksi ini menempati rumah di Jalan Pakuningratan no. 17. Perluasan studio

dimaksudkan untuk peningkatan jumlah produksi kaos, sehingga penjualan kaos

Dagadu Djokdja diharapkan meningkat pula. Perluasan studio produksi ini,

berimbas pada pendapatan perusahaan yang meningkat. Pendapatan perusahaan

mengalami kenaikan menjadi rata-rata sebesar Rp 5.000.000,00 per hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

34

Kenaikan omset ini mendorong dibentuknya divisi pemasaran yang dikepalai

marketing manager (manajer pemasaran) yang membawahi bagian sales

(penjualan), promosi dan Public Relation atau humas, pengawas desain (studio

desain), dan brand manager. Tugas pokok dari divisi pemasaran ialah

merencanakan, mengawasi, melaksanakan program promo dan strategi penjualan

guna meningkatkan pendapatan perusahaan.

Setelah dibentuk, divisi pemasaran mengontrak rumah no. 15 di Jalan

Pakuningratan Yogyakarta dengan harga Rp 22.500.000,00. Rumah di Jalan

Pakuningratan no 17 difungsikan sebagai gerai UGD plesetan dari Unit Gawat

Dagadu sebagai ruang jual, sedangkan rumah no 15 sebagai studio produksi dan

kantor utama perusahaan Dagadu Djokdja. Penambahan gerai UGD tersebut

masih belum mampu menangani permintaan konsumen yang semakin meningkat.

Oleh karena itu, pada tahun 1997 dibentuk ULC (Unit Layanan Cepat) yang

mengadopsi akronim URC (Unit Reaksi Cepat) dari kepolisian. Konsumen dapat

memesan kaos lewat ULC, kemudian dengan mobil VW Combi tua membawa

pesanan kaos ke tempat konsumen.

Layanan ULC ini dikhususkan bagi konsumen yang berkelompok ataupun

rombongan wisatawan, yang tidak dapat mampir langsung ke gerai resmi Dagadu

Djokdja. Selain melalui ULC, konsumen dipermudah memperoleh kaos melalui

media pesanan lewat kawat (Pesawat) yakni website www.dagadu.co.id. Lewat

media ini, konsumen dari luar daerah bahkan luar negeri tidak perlu datang ke

Yogyakarta. Bagi para konsumen yang hendak membeli kaos lewat website cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

35

mengirimkan biodata lengkap lewat email. Dalam beberapa hari pesanan itu

dikirim ke konsumen.14

Dalam proses pengiriman barang, perusahaan bekerja sama dengan Elang

Express. Setiap barang yang dibeli dikenakan biaya pengiriman sesuai dengan

berat barang serta lokasi pengirimannya. Pelayanan kepada konsumen luar kota

semakin dipermudah, dengan cara membuat kerja sama dengan hotel-hotel dan

Dinas Pariwisata Yogyakarta. Setiap ada rombongan wisatawan yang datang ke

Yogyakarta diantar guidge ke gerai resmi. Para guidge wisatawan ini

mendapatkan 2 keuntungan uang yakni dari wisatawan dan bonus dari

perusahaan, yang besarnya sesuai dengan nilai barang belanjaan konsumen.

Besarnya komisi yang diberikan sangat variatif yakni 5 % untuk pembelanjaan Rp

100.000,00 – Rp 499.000,00 , 7% untuk pembelanjaan Rp 500.000,00 – Rp

1.499.000,00 dan 10% untuk pembelanjaan diatas Rp 1.500.000.00.15

Pemberian

komisi penjualan ini dimaksudkan untuk memerangi pemalsuan produk kaos

Dagadu Djokdja.

B. Pemalsuan

Produk kaos Dagadu banyak dipalsukan oleh pedagang kaki lima yang

menjual kaosnya di pinggiran toko. Hal ini dapat dilihat dengan adanya usaha

konveksi yang memakai Dagadu Djokdja sebagai merek dagangnya, bahkan tak

14 www.dagadu.co.id. Diakses tanggal 1 Agustus 2014.

15 Wawancara dengan Muhammad Kristopha, pada tanggal 27 Desember 2014 di

Kantor PT. Aseli Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

36

segan juga memasang baliho di depan usaha mereka seperti tampak di daerah

Kauman, Ngasem, dan di sepanjang trotoar Jalan Malioboro.

Penjual Dagadu palsu ini, menjual kaos secara terbuka bahkan tidak segan

menyebut kaos mereka sebagai kaos Dagadu Djokdja yang asli. Dengan semakin

menjamurnya kaos palsu tersebut, kaos Dagadu Djokdja menjadi kaos yang tidak

eksklusif lagi mengingat banyak dijumpai kaos Dagadu palsu di sudut-sudut kota

Yogyakarta. Kaos Dagadu palsu ini dibanderol dengan harga Rp 10.000,00

sampai dengan Rp 20.000,00 lebih murah daripada kaos Dagadu asli yang dijual

dengan harga Rp 40.000,00

Pemalsuan ini menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan dalam

bentuk materil maupun non materil. Dampak non materil yang paling

mengkhawatirkan ialah jatuhnya citra perusahaan yang berdampak pada citra

pariwisata Yogyakarta dan mengakibatkan persaingan bisnis yang tidak sehat.

Dampak materil yang dirasakan perusahaan memang tidak begitu besar karena

kualitas kaos Dagadu palsu yang rendah. Selain itu kaos Dagadu palsu jika

dipakai panas, tidak menyerap keringat, dan sablon mudah mengelupas.

Selain memiliki dampak negatif, di sisi lain pemalsuan ini juga memberi

dampak positif bagi perusahaan dan bagi sebagian kelompok masyarakat. Dampak

positif bagi perusahaan dengan adanya pemalsuan ini, dapat dikatakan bahwa

produk Dagadu Djokdja diterima oleh masyarakat. Pemalsuan produk Dagadu

juga semakin mengangkat produk Dagadu menjadi lebih terkenal.16

Selain bagi

16 Wawancara dengan Marsudi, pada tanggal 24 Juni 2014, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

37

perusahaan, dampak positif pemalsuan produk Dagadu ini menginspirasi sebagian

kelompok masyarakat untuk ikut membuat produk kaos dengan merek Dagadu

ataupun dengan merek mereka sendiri.

Untuk menanggulangi pemalsuan, perusahaan mendaftarkan merek

dagang Dagadu Djokdja kepada kantor urusan merek dengan nomor register

432142.17

Selain mendaftarkan hak paten merek dagang, perusahaan juga

melakukan langkah bertahap dalam menangani pemalsuan ini mulai dari

himbauan, somasi hingga menyerahkan kasus ini kepada pihak yang berwajib.

Dalam upaya itu, perusahaan juga melakukan beberapa strategi untuk

menanggulangi pemalsuan dengan beberapa cara antara lain warning strategy

(peringatan dan himbauan), withdrawal strategy (pembatasan jumlah gerai PT.

Aseli Dagadu Djodjka), prosecution strategy (pelibatan pihak-pihak hukum),

modification strategy (pemberian hologram laser pada kaos), dan consultation

(konsultasi hukum dengan budayawan, sosiolog, pemerintah Kota Yogyakarta,

ahli komunikasi dan jurnalis).18

Pada tahun 1997, menyikapi maraknya pemalsuan kaos Dagadu, para

pendiri yang masih aktif mengelola perusahaan semakin serius dalam mengelola

perusahaan. Keseriusan untuk mengembangkan bisnis ini ditunjukkan dengan

mendirikan sebuah Perseroan terbatas (PT) pada tanggal 11 November 1997

dengan nama PT. Aseli Dagadu Djokdja. Pejabat notaris yang mengesahkan

17 Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja, op. cit., hlm. 7.

18Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja. Marketing Comunication Strategy .hlm.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

38

adalah Muchammad Agus Hanafi, S. H, yang berkantor di Jalan Atmosukarto no

11 Kotabaru, Yogyakarta.19

Pendirian Perseroan Terbatas ini didasari dengan kesadaran bahwa usaha

yang dilakukan Dagadu Djokdja dipandang telah telanjur tumbuh dengan

melibatkan SDM yang tidak kecil lagi, perlunya status legal/ formal ke dalam

suatu badan hukum yang dilindungi oleh peraturan hukum di Indonesia, dan perlu

adanya suatu konsep usaha yang dirumuskan secara jelas dalam visi dan tujuan

perusahaan.20

Visi PT. Aseli Dagadu Djokdja ialah menjadi perusahaan kreatif

terkemuka di Indonesia yang berorientasi pada konsumen, lingkungan, mitra, nilai

investasi, organisasi dan produktivitas. Dengan didirikan perseroan terbatas ini,

arah haluan perusahaan sudah berubah, pada awalnya Dagadu sebagai kegiatan

penyaluran ide dan bakat, menjadi sebuah perusahaan mandiri yang berorientasi

pada keuntungan.

C. Rekrutmen Tenaga Kerja

Perseroan yang baru terbentuk ini menempatkan para pendiri sebagai

pemegang saham terbesar dalam perusahaan ini. Setiap tahunnya para pemegang

saham ini berkumpul untuk silaturahmi serta bertukar ide dan gagasan guna

mengembangkan perusahaan dalam forum yang disebut Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Dalam setiap RUPS tersebut para pemegang saham membuat

gambaran perencanaan program perusahaan dalam tahun selanjutnya.

Dibentuknya perusahaan PT. Aseli Dagadu Djokdja tersebut juga membuka

19 Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja bagian HRD. hlm. 3.

20 Ibid.,hlm. 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

39

peluang rekruitmen tenaga kerja setelah selama 3 tahun dikelola sendiri oleh para

pendiri.

Proses rekruitmen tenaga kerja yang awalnya ekslusif untuk mahasiswa

UGM saja menjadi terbuka untuk umum. Dalam proses rekruitmen ini, dapat

diikuti masyarakat umum yang berminat menjadi karyawan PT. Aseli Dagadu

Djokdja. Pada tahun pertama, PT. Aseli Dagadu Djokdja memiliki 85 orang

karyawan yang terdiri dari 30 orang karyawan tetap, 55 karyawan kontrak dan

freelance.21

Secara umum karyawan yang ada terdiri atas 2 kelompok yaitu

karyawan tetap dan karyawan kontrak. Karyawan tetap ialah karyawan yang

menempati divisi pokok dan telah melewati proses sebagai karyawan kontrak

dalam 1 kali masa periode kontrak yakni 1 tahun. Sementara karyawan kontrak

ialah karyawan yang dikontrak dalam 1 kali periode kontrak selama 1 tahun.

Setelah periode kontrak itu, mereka di evaluasi apakah layak menjadi karyawan

tetap atau tidak akan diperpanjang lagi masa kontraknya.

Jadwal kerja karyawan yakni dari Senin sampai Jumat, dari jam 08.00

WIB sampai 17.00 WIB, istirahat selama 1 jam mulai pukul 12.00 WIB – 13.00

WIB. Pada hari Sabtu dan Minggu seluruh karyawan diliburkan. Jadwal kerja ini

berlaku bagi seluruh karyawan tetap maupun kontrak. Sementara itu jadwal kerja

karyaw an di gerai yang berlaku bagi supervisor, kasir, dan gardep (garda depan)

terdiri dari shift 1 mulai pukul 08.30 WIB – 15.00 WIB dan shift 2 mulai pukul

15.00 WIB – 21.30 WIB ,lama kerja 6,5 jam. Sementara itu, bagi gardep lama

kerja selama 4,5 jam, yang terdiri dari 3 shift per hari meliputi shift 1 pukul 08.30

21 Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja bagian HRD, op. cit., hlm. 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

40

WIB – 13.00 WIB, shift 2 mulai pukul 13.00 WIB – 17.30 WIB, dan shift 3 mulai

pukul 17.30 WIB – 21.30 WIB. Mengingat supervisor, kasir dan gardep

merupakan mahasiswa aktif, dalam menentukan jadwal kerja setiap bulan masing-

masing divisi bermusyawarah agar agenda akademik seperti ujian, praktek kerja

lapangan maupun praktek di kampus tidak terganggu.

Untuk menjadi karyawan di PT. Aseli Dagadu Djokdja baik sebagai

karyawan tetap maupun karyawan kontrak diperlukan tes seleksi yang ketat.

Untuk meniti karir ketika masih menjadi mahasiswa, biasanya dimulai dari posisi

gardep yang perekrutannya diadakan 4 bulan sekali untuk kontrak kerja gardep

selama 8 bulan dan tidak dapat diperpanjang, agar terjadi rotasi yang baik yang

diisi oleh mahasiswa baru di Yogyakarta. Setiap 4 bulan sekali PT. Aseli Dagadu

Djokdja menyelenggarakan 3 kali seleksi gardep.

Rata-rata jumlah pendaftar mencapai 500 hingga 750 setiap periodenya.22

Syarat menjadi seorang gardep ialah masih berstatus mahasiswa aktif semester 3 –

semester 8, memiliki IPK minimal 2,75, belum menikah, berpenampilan menarik,

dan mampu berkomunikasi dengan baik.23

Disamping syarat-syarat tersebut untuk

menjadi gardep harus melewati berbagai tahapan seleksi yang terbagi dalam 7

tahap yakni Front Interview, tes tertulis, Focus Group Discussion, User Interview,

Indoor Training, Outdoor Training, dan magang.

22 Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja bagian HRD, op. cit., hlm. 8.

23 www.dagadu.co.id. Diakses tanggal 1 Agustus 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

41

D. Upah Tenaga Kerja

Setelah menjadi Perseroan Terbatas pada tahun 1997, karyawan PT. Aseli

Dagadu Djokdja digolongkan menjadi 3 yakni karyawan tetap, karyawan kontrak,

dan karyawan honorer.24

Jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini sampai

dengan tahun 2000 berjumlah 76 orang (Tabel 1).

Tabel 1.

Komposisi Karyawan PT. Aseli Dagadu Djokdja tahun 2000

Status Jabatan Jumlah

Karyawan tetap

1. Desainer

2. Pemasaran

3. Keuangan

4. Produksi

5. Umum dan

administrasi

3

10

1

6

6

Karyawan Kontrak 1. Desainer

2. Pemasaran

3. Keuangan

4. Produksi

5. Umum dan

Administrasi

6. Garda Depan

7. Penyelia

(Supervisor)

8. Kasir

9. Keamanan

3

4

1

3

24

3

3

4

Karyawan honorer 1. Pelipat

2. Tukang potong

kain

1

4

Jumlah 76

Sumber : Divisi Litbang PT. Aseli Dagadu Djokdja

Besarnya upah karyawan berdasarkan pada status dan posisi dalam

struktur perusahaan. Karyawan tetap mendapat fasilitas gaji pokok beserta

tunjangan-tunjangan lain yakni tunjangan kehadiran, tunjangan transport,

24 Arsip Divisi Litbang PT. Aseli Dagadu Djokdja, hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

42

tunjangan kesehatan, tunjangan makan, dan bonus penjualan yang diberikan

sesuai dengan tercapai tidaknya target minimal perusahaan. Sementara itu bagi

karyawan kontrak dan karyawan honorer tidak menerima tunjangan kesehatan dan

tunjangan transport. Rata-rata upah yang diterima seluruh karyawan sesuai dengan

besaran Upah Minimum Regional Yogyakarta (Tabel 2).25

Tabel 2. Upah Minimum Regional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

tahun 1998-2004

Tahun

Besaran UMP per Bulan

(Rp.)

Kebutuhan Hidup

Minimum per Bulan

(Rp.)

1998 122.500 172.767

1999 130.000 250.120

2000 194.500 -

2001 237.500 -

2002 321.750 257.035

2003 360.000 321.756

2004 365.000 355.000

Sumber: Disnakertrans Provinsi DIY

Berdasarkan Tabel 2, upah minimum yang diterima karyawan PT. Aseli

Dagadu Djokdja dari tahun 1998-2004 terus mengalami kenaikan walaupun tidak

signifikan. Akan tetapi, pada tahun 1998-1999 kenaikan upah karyawan tidak

sesuai dengan besaran kebutuhan hidup minimum per bulan yang ditetapkan

pemerintah. Hal ini dikarenakan perusahaan sedang mengalami masa peralihan

menjadi sebuah Perseroan Terbatas, sehingga perusahaan belum mampu

membayar upah sesuai angka kebutuhan hidup minimum.26

Mulai tahun 2002,

perusahaan telah memberikan upah yang sesuai dengan angka kebutuhan hidup

25 Wawancara dengan Permaditha Kurniawati, 4 Desember 2014, di Kantor PT.

Aseli Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

26 Wawancara dengan A.Noor Arif, 21 Februari 2014, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

43

minimum yang ditetapkan pemerintah DIY. Sehingga dapat dikatakan bahwa

mulai tahun 2002, seluruh karyawan di PT. Aseli Dagadu Djokdja sudah

mendapat upah minimum yang layak.

Selain upah yang diterima, perusahaan juga memberi tunjangan hari raya

sesuai agamanya, dan dana sosial bagi karyawan ataupun keluarganya yang

sedang sakit. Disamping itu setiap bulannya seluruh karyawan diberi kaos sebagai

jatah bulanan yang dipakai setiap hari Sabtu dan Minggu bagi karyawan di

gerai.27

E. Masa Reformasi (1998-2004)

Pada tahun 1997, krisis ekonomi melanda negara-negara di Asia Tenggara

termasuk Indonesia. Krisis ekonomi di Indonesia diawali dengan menurunnya

nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Krisis ekonomi juga berdampak pada

banyaknya perusahaan yang ditutup, sehingga membuat angka pengangguran

meningkat. Keadaan ini memicu kelompok masyarakat kampus yang terdiri dari

mahasiswa, dosen dan rektor menyuarakan pendapatnya melalui berbagai media

seperti seminar, mimbar bebas hingga aksi demonstrasi. Mereka menganggap

bahwa krisis yang terjadi, merupakan kesalahan Presiden Soeharto dalam

mengurus pemerintahannya.

Di Yogyakarta, aksi demonstrasi juga terjadi untuk melawan pemerintah

Soeharto. Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan ribu masyarakat Yogyakarta

berkumpul di alun-alun utara untuk mendengarkan maklumat dari Sri Sultan

27 Wawancara dengan Auditia Setiobudi, pada tanggal 30 Juli 2014, di Pos

Layanan Dagadu, lower ground Malioboro Mall.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

44

Hamengku Buwono X dan Sri Paku Alam VII. Inti dari maklumat tersebut ialah

menganjurkan kepada masyarakat untuk menggalang persatuan dan kesatuan

bangsa.

Dampak krisis ekonomi Indonesia juga mulai melanda perusahaan Dagadu

Djokdja. Hal ini dapat ditunjukkan dari omset penjualan perusahaan tahun 1997

yang mengalami penurunan sebesar Rp 106.600.000,00 atau setara 5%.28

Penurunan omset ini disebabkan dengan adanya kenaikan harga sembako dan

terjadi PHK besar-besaran yang berdampak pada penurunan daya beli masyarakat.

Akibatnya perusahaan harus membuat suatu kebijakan agar omsetnya tidak terus

menurun.

Dalam upaya itu, pada tahun 1998 perusahaan membuat suatu kebijakan

untuk memperbanyak produksi pernak-pernik meliputi stationery, household, dan

aksesori yang memiliki harga Rp 5.000,00 -Rp 10.000,00 lebih rendah daripada

harga kaos yang mencapai Rp 35.000,00. Sementara itu harga beras tertinggi

mencapai Rp 3.100,00 per kilo29

, sehingga jika dibandingkan dengan harga pernik

Rp 5.000,00, harga tersebut masih terjangkau masyarakat. Dapat dikatakan

dengan strategi ini, mampu menaikkan omset perusahaan walaupun tidak

signifikan yakni sebesar 0,98%.30

Selain memproduksi pernak pernik yang memiliki harga lebih murah,

perusahaan juga melakukan inovasi-inovasi dalam membuat desain. Pada awal

28 Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja, Bagian Keuangan.

29Syaikhu Usman, “Gejolak Harga Beras Agustus-September 1998: Penelusuran

Sebab dan Akibat”. Laporan Konsultan World Bank, 1998.

30 Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja, loc. cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

45

berdirinya sampai tahun 1997, para desainer Dagadu lebih mengutamakan kritik

terhadap kondisi sosial dan kultural yang berkembang di masyarakat seperti

kebersihan kota, sikap budaya yang sudah saatnya dirubah, keamanan lingkungan

dan berbagai kondisi yang merugikan masyarakat. Melalui pesan yang dituangkan

dalam desain tersebut, perusahaan diharapkan dapat ikut berperan dalam

pembangunan kota Yogyakarta. Akan tetapi kritik tersebut hanya terbatas pada isu

lokal di Yogyakarta, mengingat kebebasan berpendapat pada masa Presiden

Soeharto sangat dibatasi.31

Pasca pergantian presiden, pemerintah mengeluarkan UU No. 40 tahun

1999 tentang pers. UU ini menjadi hadiah istimewa bagi masyarakat khususnya

pelaku dunia pers seperti wartawan dan jurnalis karena selama 30 tahun

kebebasan berpendapat dan berpolitik merupakan komoditi yang mahal di

Indonesia.32

UU pers ini juga berpengaruh bagi perusahaan Dagadu Djokdja

dalam membuat desain-desainnya.

Menjelang tahun 1998, tim desainer Dagadu membuat satu desain pada

cangkir yang mengandung sebuah ajakan bernuansa politik. Desain tersebut

bertuliskan “Aku tidak mau kuning lagi” dengan gambar menunjuk pada gigi

yang kuning. Secara tersirat, desain tersebut mengajak masyarakat untuk

menghentikan laju partai Golkar yang sudah berkuasa selama 30 tahun di

31 Wawancara dengan Marsudi, 24 Juni 2014, di Kantor PT. Aseli Dagadu

Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan Bantul.

32 Wawancara dengan Marsudi, 6 Januari 2015, di Kantor PT. Aseli Dagadu

Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

46

Indonesia.33

Hanya dalam tempo satu minggu, produksi 400 cangkir dengan

desain tersebut sudah habis dibeli masyarakat.

Setelah mengeluarkan desain tersebut dan mendapat tanggapan yang

positif dari masyarakat, tim desainer Dagadu tampil lebih berani lagi dalam

membuat desain-desain yang bernuansa politis dan kritikan terhadap pemerintah.

Pada tahun 1998, perusahaan membuat desain “Ngasem Kawasan Bebas Ngoceh”

(Gambar 3). Dalam desain tersebut, secara tersirat tim desainer ingin mengajak

masyarakat untuk aktif dalam mengkritik dan memantau kinerja pemerintah.34

Desain ini sekaligus sebagai perwujudan ungkapan syukur atas dimulainya era

demokrasi di Indonesia.

Gambar 3.

Desain Ngasem Kawasan Bebas Ngoceh

Sumber : Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

33 Setelah habis dijual pada masyarakat, desain “Aku tidak mau kuning lagi”

sudah tidak diproduksi ulang lagi, bahkan arsip desain tersebut juga sudah dimusnahkan

demi keamanan perusahaan. Wawancara dengan Marsudi, 24 Juni 2014, di Kantor PT.

Aseli Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan Bantul.

34 Wawancara dengan Marsudi, 24 Juni 2014, di Kantor PT. Aseli Dagadu

Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

47

Pada tahun 1998, perusahaan juga membuat satu produk baru maskot

Dagadu. Maskot berupa boneka Mallman (Malioboro Man) hasil karya desainer

Dagadu Djokdja yakni Gigih Budi Abadi berupa kreasi boneka anak-anak yang

didesain menggunakan blangkon, berkacamata, dan tampil layaknya Superman

(Gambar 4). Dalam maskot tersebut, makna yang disampaikan adalah perwujudan

orang Yogyakarta yang modern tanpa meninggalkan kekhasannya sebagai orang

Yogyakarta yang memakai blangkon. Pembuatan maskot dengan desain Mallman

ini dimaksudkan agar anak-anak tidak terlalu berkiblat pada tokoh-tokoh barat

seperti Superman ataupun Superboy, tetapi meneladani tokoh-tokoh dan hasil

karya anak bangsa Indonesia sendiri yang ditunjukkan dengan anak Yogyakarta

yang memakai blangkon dan kacamata yang tampil sebagai sosok pemberani

layaknya Superman.35

Pembuatan maskot ini juga merupakan salah satu strategi

agar perusahaan dapat bertahan dari ancaman krisis ekonomi yang melanda

Indonesia.

Gambar 4.

Boneka Mallman

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

35 Wawancara dengan Marsudi, pada tanggal 24 Juni 2014 di Kantor PT.Aseli

Dagadu Djokdja , jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

48

Selain memproduksi maskot dan kaos untuk orang dewasa, pada tahun

1998 perusahaan juga memproduksi kaos untuk anak-anak. Jenis yang diproduksi

adalah kaos oblong yang diberi nama Dagadu Bocah (Gambar 5). Produk awal

Dagadu Bocah terdiri dari kaos oblong, dan kaos oblong krah selain itu diproduksi

pula sweater, dan topi yang dibordir yang semuanya juga bergambar dan

menggunakan teknologi screen printing. Produk Dagadu Bocah merupakan hasil

masukan dari berbagai pihak yang menginginkan adanya kaos Dagadu Djokdja

untuk anak-anak sehingga satu keluarga dapat memakai kaos yang seragam.

Gambar 5.

Kaos Dagadu Bocah

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Salah satu keunikan dari kaos oblong Dagadu Bocah adalah pada lengan

kanannya yang diberi warna beda dibanding dengan lengan kirinya misalnya

perpaduan merah – kuning, hitam – kuning, hijau muda – hijau tua dan merah -

hitam. Pembedaan pada warna lengan ini dimaksudkan untuk mengenalkan lebih

dini kepada anak-anak bahwa fungsi tangan kanan dan tangan kiri berbeda. Hal ini

sekaligus ingin memberikan pembelajaran pada anak-anak agar lebih terbiasa

menggunakan tangan kanan saat melakukan aktivitasnya misalnya makan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

49

berjabat tangan ataupun menerima sesuatu.36

Bagi orang Indonesia secara

umumnya tangan kanan merupakan simbol kebaikan untuk segala aktivitas yang

baik pula sementara tangan kiri simbol hal yang kurang baik.

Pada tahun 2000 untuk meningkatkan penjualan yang sedang lesu setelah

krisis ekonomi, perusahaan mengeluarkan produk baru sebagai sister brand

(saudara) Dagadu Djokdja yaitu kaos Afterhour. Afterhour merupakan bagian

usaha baru dari divisi pemasaran di PT. Aseli Dagadu Djokdja. Afterhour

mempunyai target konsumen yang berbeda dengan Dagadu Djokdja yaitu

masyarakat yang lebih mementingkan gaya fashion dan model pakaian. Tempat

penjualan Afterhour ada di lantai I Galeria Mall yang terletak di Jalan Jenderal

Soedirman Yogyakarta. Produk Afterhour dijual seharga Rp 85.000,00 lebih

mahal dari produk Dagadu Djokdja yang dijual seharga Rp 45.000,00. Berbeda

dengan Dagadu Djokdja, Afterhour menerapkan strategi distribusi multi outlet

dengan menggunakan jarungan distribusi seperti department store dan pusat-pusat

perbelanjaan .

Seiring dengan perkembangan kebutuhan pasar dan persaingan yang

semakin ketat, pada tahun 2002 PT. Aseli Dagadu Djokdja melebarkan pangsa

pasarnya dengan memproduksi kaos Omus (Oblong Muslim Stylish). Pembuatan

kaos ini untuk mengakomodir para dagaduers37

yang mengenakan jilbab, sehingga

di buat dengan model lengan panjang (Gambar 6). Dalam gambar desainnya, kaos

Omus tidak menggunakan bahasa plesetan seperti kaos Dagadu tetapi

36 Wawancara dengan Dyah Retna Utami, pada tanggal 24 Desember 2014 di

Kantor PT.Aseli Dagadu Djokdja , jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

37Sebutan bagi penggemar kaos Dagadu Djokdja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

50

menggunakan bahasa-bahasa spirit dan motivasi seperti: keep smile, let’s smile be

energy, start the day with smile, dan may the smile be with you. Pembuatan kaos

Omus ini berhasil mendongkrak penjualan kaos Dagadu Djokdja dengan rata-rata

penjualan 50 kaos per hari.

Gambar 6.

Kaos Omus

Sumber: https://www.facebook.com/Omusphere

Pada tahun 2004, selain memproduksi kaos untuk di jual di gerai,

perusahaan juga membentuk tim Daya Gagas Dunia yang bertugas menerima

pesanan kaos dari instansi-instansi ataupun mitra kerja. Tim ini bertugas untuk

menyiapkan desain khusus sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Tidak

hanya melayani pemesanan kaos, tim Daya Gagas Dunia juga menerima pesanan

merchandise seperti gantungan kunci, sticker, sweater, stationery (pembatas buku,

block notes, sticker, scot light, dan kartu remi), household (cangkir, tatakan

cangkir, magnet kulkas dan bantal), dan aksesori (pin, bandana, tas kain, dompet,

dan tempat pensil).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

51

Pada tahun 2004 juga bertepatan dengan diselenggarakanya pemilu di

Indonesia, Dalam upaya itu, perusahaan memanfaatkan event tersebut dengan

membuat desain plesetan yang juga bernuansa politis. Contoh desain yang

bernuansa politis ialah desain Volitikus plesetan dari politikus (Gambar 7). Desain

ini digambarkan dalam gambar 2 tikus yang sedang memperebutkan uang, desain

ini dibuat untuk menyindir banyaknya pejabat publik yang melakukan tindakan

korupsi.

Gambar 7.

Desain Volitikus

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Pada Bab IV dibahas mengenai peran Dagadu Djokdja bagi Kota

Yogyakarta. Peran tersebut dibagi menjadi tiga yakni peran mengikonkan Kota

Yogyakarta, peran ekonomi bagi Pemerintah Kota Yogyakarta dan sebagian

masyarakat Kota Yogyakarta serta peran dalam bidang sosial dan budaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

52

BAB IV

PERAN DAGADU DJOKDJA BAGI KOTA

YOGYAKARTA

A. Mengikonkan Yogyakarta

Peran Dagadu Djokdja bagi kota Yogyakarta salah satunya adalah

mengikonkan Yogyakarta. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ikon adalah

suatu tanda, simbol, gambaran atau lukisan yang menggambarkan situasi yang

diharapkan mirip dengan kondisi objek yang dijadikan tanda itu. Dalam kaitannya

dengan peran mengikonkan Yogyakarta, Dagadu Djokdja mengambil simbol-

simbol tentang Yogyakarta dalam setiap desainnya.

Ikon-ikon Yogyakarta kemudian dituangkan dalam desain yang ada dalam

media kaos. Melalui kaos tersebut, Dagadu menggambarkan objek-objek yang

identik dengan Yogyakarta lewat desain-desain yang dikreasikan dengan gambar

dan aneka bahasa plesetan untuk menciptakan humor.1 Desain-desain tersebut

menampilkan ikon-ikon Yogyakarta yang sudah terkenal seperti Kasongan,

Masangin, Prajurit Keraton, Stasiun Tugu, Tugu Yogyakarta, Malioboro, dan

Tamansari.

Kasongan merupakan nama sebuah desa yang terletak di wilayah

kabupaten Bantul, yang terkenal dengan kerajinan gerabahnya (Gambar 8).

1I Dewa Putu Wijana, “Wacana Dagadu, Permainan Bahasa dan Ilmu Bahasa‟,

dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar FIB UGM pada tanggal 27 Februari 2003.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

53

Gerabah merupakan benda berbahan dasar tanah liat dan dibakar secara sengaja

dibawah suhu kurang dari 1000° C. Bahan baku berupa tanah liat memiliki sifat

lentur dan mudah dibentuk sesuai yang dikehendaki.2

Gambar 8.

Desain Kasongan : Kawasan Pecah Belah

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Seorang perajin bernama Jembuk (1860-1942) adalah perajiin pertama

yang memulai membuat gerabah untuk peralatan rumah tangga di Kasongan.

Berkat ketrampilannya mengolah tanah liat, Jembuk dipercaya untuk mendesain

pot tanaman pada taman di kraton Yogyakarta semasa pemerintahan Sri Sultan

Hamengku Buwana VIII sampai IX. Dengan berkendara pedati, Jembuk mengirim

pesanan pot ke kraton. Kedekatan Jembuk terhadap Kraton dan berkat

kreatifitasannya membuat gerabah, membuat Jembuk diangkat menjadi abdi

dalem. Berkat kegigihan Jembuk banyak warga di desa Kasongan belajar padanya

untuk membuat kerajinan dari tanah liat.

2 Timbul Raharjo, “Kreativitas Keramik Kasongan: Proses Inovasi dan

Perubahan.” Artikel. ISI Yogyakarta, hlm. 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

54

Perkembangan Kasongan menjadi sebuah desa wisata tidak lepas dari

peran para pengajar Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) serta tokoh pecinta

gerabah yang berasal dari luar Kasongan seperti Larasati Soeliantoro Soelaiman,

Sapto Hudojo, Widayat, Narno. S, S. P. Gustami, M. Soehadji, Ponimin, dan A.

Zainuri.3

Yogyakarta sebagai sebuah daerah kerajaan yang memiliki kraton,

memiliki dua buah alun-alun yang terletak di utara kraton (alun-alun lor) dan

selatan kraton (alun-alun kidul). Masing-masing alun-alun memiliki dua buah

pohon beringin ditengahnya.

Gambar 9.

Desain Masangin di Alun-alun Kidul

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Di alun-alun selatan terdapat sebuah permainan yang bernama masangin

(Gambar 9). Permainan ini dilakukan dengan cara berjalan melintas pohon

beringin dengan mata tertutup menggunakan kain. Banyak mitos yang

berkembang dalam masyarakat Yogyakarta, jika seseorang dapat berjalan tepat di

tengah-tengah pohon beringin kembar dan mampu melewati dengan posisi lurus

3 Ibid., hlm. 13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

55

tanpa menabrak atau berbalik arah, maka orang tersebut akan mendapat berkah.4

Salah satu keunikan dan kekhasan masangin ini adalah permainan ini tidak dapat

ditemukan di alun-alun daerah lain, bahkan juga di alun-alun utara Yogyakarta.

Kraton Yogyakarta juga memiliki beragam jenis prajurit yang bertugas

untuk menjaga kraton. Prajurit-prajurit tersebut antara lain lombok abang,

patangpuluh, bugis, surakarsa, nyutra, prawirotomo, dan jogokaryo. Masing-

masing prajurit memiliki seragam dan keunikannya sendiri-sendiri. Misalnya

prajurit lombok abang yang khas dengan seragam merah dan topi merahnya serta

prajurit patangpuluh dengan seragam luriknya

Gambar 10.

Desain United Colours of Keraton

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Dalam desain united colors of keraton ini (Gambar 10), Dagadu

bermaksud menggambarkan keberagaman prajurit kraton. Keberagaman tersebut

ditunjukkan dengan gambar tiga orang prajurit yang mengenakan seragam yang

berbeda-beda.

4 Wawancara dengan Sigit, pada tanggal 5 Januari 2015, di alun-alun selatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

56

Dalam desain visit Yogya every year, visit Dagadu every day, Dagadu

Djokdja menggabungkan ikon-ikon kota Yogyakarta dalam satu desain kaos

tersebut (Gambar 11). Monjali, parangtritis, kraton, tugu dan malioboro dipilih

sebagai ikon-ikon yang dianggap merepresentasikan kota Yogyakarta dalam dunia

pariwisata. Logo mata Dagadu juga diletakkan dalam desain tersebut, dengan

maksud bahwa mulai tahun 1994 terdapat lagi satu ikon kota Yogyakarta, yakni

Dagadu Djokdja.5

Gambar 11.

Desain Visit Yogya Every Year, Visit Dagadu Every Day !

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Stasiun Tugu Yogyakarta terletak di pusat kota Yogyakarta dan berada di

sebelah utara kraton Yogyakarta. Pembangunan stasiun kereta api ini tidak lepas

dari peran badan usaha milik Belanda yakni SS (De Staatsspoor en Tramwegen)

5 Wawancara dengan Marsudi, 6 Januari 2015, di Kantor PT. Aseli Dagadu

Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan Bantul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

57

yang bergerak di bidang kereta api.6 Stasiun Tugu memiliki peran penting bagi

Yogyakarta yakni pengubung dengan kota-kota lain di pulau Jawa. Oleh karena

itu, Dagadu membuat desain Stasiun Tugu dengan bertulisakan Spoor SS 1887.

Maksud dari tulisan tersebut adalah Stasiun Tugu dibangun oleh SS pada tahun

1887 (Gambar 12).

Gambar 12.

Desain Spoor Station Toegoe Kidoel (Stasiun Tugu)

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Tugu Yogyakarta atau tugu golong-gilig7 merupakan ikon yang melekat

pada kota Yogyakarta. Tugu Yogyakarta dibangun pada tahun 1755 oleh Sri

Sultan Hamengku Buwono I bersamaan dengan dibangunnya Kerajaan

Ngayogyakarta Hadiningrat. Tugu Yogyakarta memiliki nilai simbolis dan

merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton

Yogyakarta dan gunung Merapi. Tugu ini menggambarkan Manunggaling

Kawula Gusti yang berarti semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk

6 Deaz Prabowo, Recharduz, “Sejarah dan Perkembangan Stasiun Kereta Api

Tugu di Yogyakarta 1887-1930”. Skripsi, USD, Yogyakarta, 2013. Hlm. 49.

7 Sebelum dinamakan Tugu Yogyakarta, tugu ini diberi nama tugu golong-gilig.

Golong berarti berbentuk bulat, sementara gilig berbentuk tabung/ silinder sehingga

dinamakan tugu golong-gilig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

58

melawan penjajah.8 Dalam „pusing tugu keliling‟ merupakan plesetan dari kalimat

„pusing tujuh keliling‟. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan Tugu Yogyakarta

sebagai ikon kota Yogyakarta dengan bahasa plesetan yang sederhana (Gambar

13).

Gambar 13.

Desain Pusing Tugu Keliling

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Andong merupakan salah satu transportasi tradisional yang memanfaatkan

tenaga kuda sebagai penggeraknya. Karena kekhasannya tersebut andong tetap

dipertahankan untuk beroperasi di kota Yogyakarta khususnya di kawasan

Malioboro. Selain menampilkan andong dalam gambar desainnya, Dagadu juga

menyelipkan pesan yakni „antri dong‟. Dalam pesan tersebut menggambarkan

bahwa untuk menaiki andong harus antri terlebih dahulu mengingat jumlah

andong yang terbatas (Gambar 14).

8 www.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

59

Gambar 14.

Desain Andong Yogya

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Malioboro merupakan ikon wisata belanja Yogyakarta. Pada siang hari di

sepanjang jalan ini berjejer para pedagang kaki lima yang menjajakan

dagangannya mulai dari pernak-pernik sampai makanan oleh-oleh khas

Yogyakarta. Sementara itu, ketika malam hari para pedagang kaki lima lebih

banyak didominasi oleh penjual makanan seperti ayam goreng, pecel lele dan

gudeg. Oleh karena aktivitas perekonomiannya dari pagi sampai malam hari,

maka Dagadu mengikonkan malioboro dalam sebuah desain yang

menggambarkan malioboro siang ok, malam ok (Gambar 15).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

60

Gambar 15.

Desain Malioboro siang ok! malam ok!

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Bakpia merupakan salah satu makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari

campuran kacang hijau dengan gula yang dibungkus dengan tepung lalu

dipanggang. Sentra pembuatan bakpia dapat ditemui kawasan di Jalan Aipda K. S.

Tubun yang ada di kawasan Pathuk, Ngampilan. Bakpia Pathuk menjadi ikon bagi

kota Yogyakarta karena di sepanjang jalan ini dapat dengan mudah ditemui sentra

pembuatan bakpia (Gambar 16).

Gambar 16.

Desain Bakpia Coffee

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Selain bakpia Pathuk, salah satu ikon makanan khas Yogyakarta lainnya

adalah Gudeg. Gudeg terbuat dari buah nangka muda yang dimasak dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

61

santan. Gudeg Yogyakarta yang terkenal banyak terdapat di daerah Wijilan dan

Mbarek.

Dalam desain waiting for gudeg tersebut, Dagadu menggambarkan

seorang yang mengenakan surjan dan blangkon sedang menyantap gudeg

(Gambar 17). Melalui desain ini, Dagadu Djokdja ingin menggambarkan lokalitas

orang Jawa yang mengenakan surjan dan blangkon. Gambar tersebut ditambah

dengan tulisan waiting for gudeg yang dimaksudkan untuk memberi himbauan

agar sabar dalam mendapatkan gudeg, karena biasanya butuh waktu untuk

mendapatkannya.9

Gambar 17.

Desain Waiting for Gudeg

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagdu Djokdja

Selain ikon yang sudah terkenal, Dagadu Djokdja juga membantu

mempromosikan ikon-ikon yang belum terkenal yang tergabung dalam desain

bertema kuliner seperti kopi joss, wedang ronde, kipo-kopi, dan sate Imogiri.

Desain bertema kuliner ini bermaksud untuk mempromosikan makanan-makanan

yang belum popular, kemudian divisualisasikan dalam sebuah desain kaos.

9 Wawancara dengan Marsudi, 6 Januari 2015, di Kantor PT. Aseli Dagadu

Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

62

Kopi joss merupakan salah satu ikon baru bagi Yogyakarta. Kopi joss

merupakan minuman kopi hitam yang dicampur dengan arang yang masih

menyala. Kopi ini banyak dijual di sebelah utara Stasiun Tugu. Kekhasan dari

kopi inilah yang mengundang banyak wisatawan untuk datang dan mencoba kopi

ini (Gambar 18).

Gambar 18.

Desain Kopi Joss

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Desain rondevous merupakan visualisasi dari wedang ronde yang banyak

ditemui di sekitaran alun-alun selatan maupun di jalanan Kota Yogyakarta. Dalam

desain rondevous digambarkan semangkuk wedang ronde dengan dua bola-bola

ketan (Gambar 19). Selain bola ketan, wedang ronde juga berisi potongan roti

tawar, kolang-kaling, potongan agar-agar, dan kacang tanah. Walaupun tidak khas

dari Yogyakarta, tetapi minuman ini sudah menjadi juga menjadi ikon baru bagi

masyarakat Kota Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

63

Gambar 19.

Desain Rondevous

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Salah satu desain bertema kuliner yang lain adalah desain kipo-kopi

(Gambar 20). Desain ini menggambarkan salah satu makanan khas dari Kotagede

yakni kipo. Kipo merupakan makanan berbahan dasar adonan tepung beras ketan

yang diberi warna hijau yang berisi daun pandan. Sementara untuk isinya ialah

parutan kelapa dan adonan gula jawa. Sajian kipo sangat cocok jika disantap

sambil minum kopi.

Gambar 20.

Desain Kipo-kopi

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

64

Dalam desain Sate Djokdja, digambarkan urutan seseorang memakan sate

(Gambar 21). Di Yogyakarta banyak ditemui penjual sate ayam, sate kambing,

dan sate klathak. Sate kambing dan sate klathak merupakan salah satu makanan

yang mudah ditemui di sepanjang Jalan Imogiri. Oleh karena itu, Dagadu Djokdja

memvisualisasikan Sate Djokdja dengan mengikonkan Jalan Imogiri sebagai

sentra industri sate.

Gambar 21.

Desain Sate Djokdja

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja.

Berdasar desain-desain tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan

Dagadu konsisten untuk mengikonkan Yogyakarta dalam setiap desainnya. Selain

desain-desain yang sudah diuraikan diatas, Dagadu Djokdja juga memproduksi

kaos Oblong Pedia (Oped) yang khusus yang menggambarkan heritage (tempat

bersejarah), toponim (nama-nama jalan dan kampung di Yogyakarta), dan

pewayangan. Kaos Oped di desain hanya dalam dua warna yakni hitam dan putih,

hal ini bertujuan agar unsur historis dari kaos tersebut lebih nyata.10

Dalam setiap

10 Wawancara dengan Marsudi, 24 Juni 2014, di Kantor PT. Aseli Dagadu

Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan Bantul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

65

desain Oped, disertai deskripsi dari gambar desain kaos yang melibatkan seorang

copywriter dalam menulis deskripsi obyek desain tersebut. Dalam penulisan

deskripsi tersebut, copywriter melakukan riset atas objek yang hendak ditulisnya.

Riset dilakukan dengan membaca buku sejarah, pencarian sumber di internet, dan

wawancara dengan abdi dalem kraton.11

Salah satu desain toponim Oped ialah Patangpuluhan. Patangpuluhan

adalah nama kampung yang letaknya 2 km arah barat kraton. Kampung ini

awalnya merupakan tempat tinggal prajurit patangpuluh. Penamaan prajurit

patangpuluh ini karena jumlah pasukannya sebanyak 40 orang. Jumlah itu

kemudian berkembang menjadi 4 perwira berpangkat panji, 8 bintara berpangkat

sersan, 72 prajurit bersenjata bedil (pistol), dan 1 pembawa bendera panji-panji.12

Gambar 22.

Desain Patangpuluhan (Toponim)

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja.

Pada desain patangpuluhan digambarkan seorang prajurit bregada

patangpuluh mengenakan seragam berupa jas dengan baju dalam putih, penutup

11 Wawancara dengan Bima Surya, 7 Januari 2015, di Kantor PT. Aseli Dagadu

Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul.

12 Arsip copywriter PT. Aseli Dagadu Djokdja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

66

kepala (songkok) dan sepatu laras panjang (Gambar 22). Dalam

perkembangannya, kampung patangpuluhan sudah tidak menjadi tempat tinggal

para prajurit, akan tetapi sudah penuh dengan rumah-rumah penduduk.

Salah satu contoh desain heritage ialah Taman Sari (Gambar 23). Taman

Sari atau water castle merupakan salah satu tempat rekreasi berbentuk kompleks

permandian keluarga kraton yang dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan

Hamengku Buwana I. Letak bangunan Taman Sari berada di sebelah selatan

kraton Yogyakarta. Kompleks Taman Sari ini terdiri dari umbul sari (untuk

permandian Sultan, permaisuri, dan selir-selir) serta umbul muncar (untuk

permandian puta-putri dan para sentana). Salah satu bagian yang terkenal ialah

sumur gemuling. Bangunan sumur gemuling ini merupakan bangunan masjid

bawah air yang terdiri dari dua lantai berbentuk melingkar. Bangunan ini berupa

sebuah sumur besar dengan yang dindingnya dibuat berongga dan bertingkat.

Bangunan sumur gemuling ini juga sering dijadikan tempat untuk bersembhayang,

hal ini dibuktikan dengan adanya mihrab untuk imam.13

13Yoki Imam Subhekti, “Perkembangan Taman Sari sebagai Kawasan Konservasi

dan Pariwisata Kota Yogyakarta”. Skripsi, Undip. Yogyakarta, 2005, hlm. 47.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

67

Gambar 23.

Desain Taman Sari (Heritage)

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Salah satu contoh desain pewayangan adalah desain Punokawan (Gambar

24). Punokawan merupakan tokoh pewayangan yang tidak ada dalam kisah klasik

Mahabharata dan Ramayana versi asli dari India. Sosok Punokawan yang terdiri

dari Semar, Gareng, Petruk dan Bagong hadir sebagai representasi rakyat kecil,

pelayan, pembantu, atau bawahan yang setia tanpa pamrih dalam mengabdi

kepada majikannya.14

Gambar 24.

Desain Punokawan (pewayangan)

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

14 Arsip copywriter PT. Aseli Dagadu Djokdja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

68

B. Bidang Ekonomi

1. Pendapatan Asli Daerah

Jumlah kunjungan wisatawan merupakan salah satu indikator keberhasilan

pembangunan pariwisata di daerah.15

Pada tahun 1994-2004 jumlah wisatawan

yang berkunjung ke Yogyakarta cenderung mengalami pasang surut (Tabel 3).

Tabel 3.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik di Yogyakarta

tahun 1994-2004.

Tahun Jumlah Wisatawan Pertumbuhan (%)

1994 963.995

1995 1.181.530 22,56

1996 1.253.117 6,05

1997 916.339 -27,00

1998 387.946 -57,66

1999 514.347 32,58

2000 619.410 20,47

2001 832.219 34,36

2002 979.137 17,65

2003 1.234.690 26,09

2004 1.792.000 45,14

Sumber: Baparda DIY, 2004.

Berdasarkan Tabel 3, kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik ke

Yogyakarta mengalami pasang surut. Pada tahun 1997-1998 jumlah kunjungan

wisatawan ke Yogyakarta mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan

karena citra pariwisata Indonesia sedang mengalami keterpurukan akibat krisis

ekonomi. Akan tetapi pada tahun 1994-1996 dan 1999-2004 jumlah wisatawan

mengalami peningkatan. Hal ini karena didukung oleh stabilitas politik dan

15 James J. Spillane, Ekonomi Pariwisata : Sejarah dan Prospeknya. (Yogyakarta

: Kanisius, 1987), hlm. 13-14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

69

keamanan dalam negeri yang kondusif.16

Peningkatan jumlah kunjungan

wisatawan ini menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi juga mengalami

kenaikan, karena permintaan produk pariwisata juga mengalami kenaikan.17

Dagadu Djokdja juga diuntungkan dengan adanya kenaikan jumlah wisatawan

yang datang ke Yogyakarta, yang dapat dilihat dari Tabel omset Dagadu Djokdja

(Tabel 4).

Tabel 4.

Omset PT. Aseli Dagadu Djokdja tahun 1994-2000.

Tahun Omset Penjualan (Rp)

1994 1.051.400.00

1995 1.769.100.000

1996 2.020.700.000

1997 1.914.100.000

1998 1.915.300.000

1999 1.896.700.000

2000 2.320.900.000

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djodkdja

Berdasarkan Tabel 4, pada tahun 1994-1996 omset Dagadu Djokjdja

mengalami peningkatan. Peningkatan ini disebabkan karena kaos bergambar

plesetan ini tergolong produk baru di Yogyakarta.18

sehingga banyak masyarakat

yang ingin membelinya sebagai oleh-oleh. Pada tahun 1997 omset Dagadu

Djokdja mengalami penurunan. Penurunan ini sebagai akibat dari krisis ekonomi

yang melanda Indonesia. Akan tetapi penurunan omset ini tidak begitu signifikan

karena perusahaan mengantisipasinya dengan membuat produk selain kaos yakni

16 Dwi Pangastuti Ujiani, Peranan Jasa Pariwisata dan Sektor Pendukungnya

Dalam Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta. (Bogor: IPB, 2006), hlm. 3.

17 Ibid., hlm. 3.

18 Wawancara dengan A. Noor Arief, 20 Oktober 2014, di Kantor PT. Aseli

Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

70

pernak-pernik yang memiliki harga jual lebih murah di kisaran Rp 5.000,00 – Rp

10.000,00 seperti pembatas buku, tatakan gelas, dan jepit rambut.

Pembuatan pernak-pernik ini bertujuan untuk menyesuaikan penurunan

daya beli masyarakat akibat krisis ekonomi.19

Strategi ini cukup berhasil untuk

menahan dampak krisis ekonomi, sehingga omset perusahaan sedikit mengalami

kenaikan di tahun 1998. Secara perlahan omset perusahaan terus mengalami

kenaikan. Kenaikan ini disebabkan makin gencarnya usaha promosi serta

optimalisasi penjualan lewat ULC dan pesanan online.

Kenaikan omset ini juga berarti menambah Pendapatan Asli Daerah Kota

Yogyakarta. Sebelum tahun 1997, ketika belum terbentuk badan hukum,

perusahaan tidak wajib membayar pajak pada pemerintah. Sejak menjadi sebuah

Perseroan Terbatas (PT) tahun 1997, perusahaan secara rutin membayar Pajak

Penjualan (PPn) pada pemerintah (Tabel 5). Besarnya pajak yang disetorkan pada

pemerintah ialah flat 10% dari harga barang yang dijual.20

Berdasarkan asumsi

tersebut, dapat diperoleh data PPn PT. Aseli Dagadu Djokdja selama 3 tahun dari

kurun waktu 1998-2000.

19 Wawancara dengan Muhammad Kristopha 20 November 2014, di Kantor PT.

Aseli Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan Bantul.

20Wawancara dengan Permaditha Kurniawati, 4 Desember 2014, di Kantor PT.

Aseli Dagadu Djokdja, Jalan IKIP PGRI, Sonosewu, Kasihan Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

71

Tabel 5.

Besaran Pajak Penerimaan (PPn) tahun 1998-2000

Tahun Besarnya Pajak (Rp)

1998 191.530.000

1999 189.670.000

2000 232.090.000

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Berdasarkan Tabel itu, dapat dilihat bahwa semakin besar omset

perusahaan maka semakin besar pajak yang dibayarkan kepada pemerintah. Oleh

karena itu, PAD yang diserahkan pada pemertintah Kota Yogyakarta juga

mengalami pasang surut sesuai omset penjualannya. Pada tahun 1998-1999 PAD

yang disetorkan perusahaan mengalami penurunan walaupun tidak signifikan. Hal

ini dikarenakan omset penjualan perusahaan mengalami penurunan akibat dampak

krisis ekonomi yang sedang melanda Indonseia. Sementara itu pada tahun 2000,

PAD yang disetorkan perusahaan mengalami peningkatan cukup signifikan

seiring dengan meningkatnya omset penjualan perusahaan. Pembayaran pajak ini

membuktikan bahwa, perusahaan peduli dan turut serta dalam proses

pembangunan di Yogyakarta.

2. Bagi Sebagian Masyarakat Kota Yogyakarta

Selain memberi kontribusi bagi pemerintah Kota Yogyakarta, PT. Aseli

Dagadu Djokdja juga memberi kontribusi bagi kehidupan ekonomi sebagian

kelompok masyarakat Yogyakarta. Tukang becak, sopir, kusir andong, dan

pemandu wisata juga mendapatkan keuntungan apabila mengantar wisatawan

berbelanja di Dagadu Djokdja. Jika mereka mengantar wisatawan ke gerai Dagadu

Djokdja, mereka mendapatkan komisi dari perusahaan. Dalam sekali mengantar

wisatawan, mereka mendapat komisi yang bervariasi antara 5% sampai 10% dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

72

jumlah pembelian (Tabel 4). Semakin besar jumlah pembelian yang dilakukan

oleh wisatawan, maka semakin besar pula komisi yang diperolehnya.

Bagi tukang becak yang sering mengantar konsumen di gerai Dagadu,

tambahan komisi yang diberikan perusahaan ini cukup menambah penghasilan

mereka sehari-hari. Pada hari kerja rata-rata mereka dapat mengantar 2-4

konsumen ke gerai Dagadu, akan tetapi bila memasuki liburan akhir pekan bisa

mencapai 6-8 konsumen. Dalam satu minggu, tambahan pendapatan yang

diperoleh dari komisi PT. Aseli Dagadu Djokdja mencapai Rp 50.000,00.21

Bagi pemandu wisata jumlah komisi yang diperoleh bisa lebih banyak

daripada yang diperoleh tukang becak. Hal ini dikarenakan para pemandu wisata

tidak hanya mengantar 2 atau 3 konsumen tetapi bisa mencapai 5-10 bus dalam

sekali kunjungan ke gerai Dagadu. Dalam satu minggu, tambahan pendapatan

yang diperoleh dari PT. Aseli Dagadu Djokdja mencapai Rp 150.000,00.22

Selain

mendapatkan komisi berwujud uang tunai, setiap Idul Fitri mengumpulkan para

tukang becak, sopir dan pemandu wisata dalam acara mitra gathering.23

Dalam

acara ini mereka diajak untuk diskusi dan makan bersama para pimpinan

perusahaan.

21 Wawancara dengan Tukijan, 8 Januari 2015, di Pos Pelayanan Dagadu 2, Jalan

Pekapalan 7 kompleks Alun-alun utara.

22 Wawancara dengan Kadarwati, 8 Januari 2015, di Pos Pelayanan Dagadu 2,

Jalan Pekapalan 7 kompleks Alun-alun utara.

23Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja bagian Marketing Comunication Officer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

73

Tabel 6.

Besaran Komisi yang Diperoleh dari PT. Aseli Dagadu Djokdja

Jumlah pembelanjaan wisatawan Besarnya komisi

< Rp 100.000,- Rp 5.000,00

Rp 101.000,00 – Rp 499.000,00 Rp 5.050,00 – Rp 24.950,00

Rp 500.000,00 – Rp 1.499.000,00 Rp 35.000,00 – Rp 105.000,00

>Rp 1.500.000,00 > Rp 150.000,00

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

C. Bidang Sosial Budaya

PT. Aseli Dagadu Djokdja sebagai sebuah industri yang berada di tengah

masyarakat Yogyakarta juga turut serta dalam upaya pembangunan lingkungan di

sekitarnya. Bentuk kepedulian terhadap masyarakat diwujudkan dalam berbagai

kegiatan sosial seperti Omami (Obrolan Malam Minggu) yang banyak membahas

tentang permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Forum diskusi tersebut

menghadirkan tamu seperti akademisi, peneliti, dan tokoh agama yang dianggap

relevan dengan topik diskusi mingguan tersebut. Melalui kegiatan ini, diharapkan

dampak negatif dari perkembangan budaya dan gaya hidup dapat diminimalkan

terutama di kalangan anak muda.

Peran penting Dagadu Djokdja juga terlihat dari desain-desain kaos yang

menampilkan budaya dan kondisi masyarakat Yogyakarta. Seperti dalam desain

yang bertuliskan Djokdjalah Kebersihan! (Gambar 25) , didalamnya mengandung

makna agar masyarakat dan semua orang yang ada di Yogyakarta selalu menjaga

kebersihan lingkungannya. Bahasa plesetan tersebut diambil dari slogan “Jagalah

Kebersihan” .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

74

Gambar 25.

Desain Djokdjalah Kebersihan!

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Desain Dagadu lainnya yang ikut berperan dalam kritik terhadap kondisi sosial

yang ada adalah desain Jangan Pipis Sembarangan 00.00 – 24.00 di Sepanjang

Malioboro (Gambar 26). Desain ini mengkritik kawasan Malioboro yang sering

berbau tidak sedap. Bau tersebut disebabkan air limbah warung pkl, air kencing

kuda bahkan manusia. Dalam desain itu, memplesetkan slogan Dilarang Parkir!

dengan gambar huruf P ysng dicoret. Melalui desain ini perusahaan ingin

menyampaikan pesan agar masyarakat tidak membuang limbah sembarangan di

Jalan Malioboro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

75

Gambar 26.

Desain Jangan Pipis Sembarangan di Sepanjang Malioboro!

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja

Perusahaan juga aktif dalam mempromosikan kebudayaan Jawa. Salah

satu desain tersebut ialah Blangkonku tinggal empat plesetan dari penggalan lirik

lagu Balonku ada lima (Gambar 27). Dalam desain itu digambarkan seorang anak

yang sedang memegang empat blangkonnya. Melalui desain itu pula, perusahaan

ingin terlibat dalam pengenalan kebudayaan Jawa pada anak-anak.

Gambar 27.

Desain Blangkonku Tinggal Empat

Sumber: Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja.

Keterlibatan PT. Aseli Dagadu Djokdja dalam proses pelestarian budaya

Jawa membuat produknya mendapat penghargaan dari beberapa pihak. Asosiasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

76

Pertekstilan Indnesia (API) memberikan penghargaan pada tahun 1999 atas

prestasinya dalam pengembangan industri tekstil yang mengakomodir budaya

Jawa. Pada tahun 2000 PWI Yogyakarta juga memberikan penghargaan pada

Dagadu Djokdja sebagai produk yang konsisten melestarikan kebudayaan Jawa

dalam gambar desainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dagadu Djokdja sebagai perusahaan yang masuk kategori ekonomi kreatif

mengalami perkembangan pesat selama kurun waktu 1994-2004. Perkembangan

yang pesat ini salah satunya disebabkan pada proses pendiriannya tidak

menemukan kendala yang berarti seperti urusan perijinan yang bersifat birokrasi.

Indikator-indikator perkembangan ini dapat dilihat dari meningkatnya omset

penjualan, meningkatnya jumlah produksi dan adanya struktur perusahaan yang

lebih professional dalam berbentuk perseroan terbatas.

Dagadu Djokdja juga tidak membuka gerai di kota-kota lain. Walaupun

demikian kaos Dagadu Djokdja tetap diminati wisatawan yang datang ke

Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya omset penjualan

Dagadu Djokdja ketika musim liburan sekolah. Setiap hari gerai Dagadu Djokdja

selalu ramai dikunjungi wisatawan yang terdiri pelajar dari berbagai daerah.

Selain para pelajar, gerai Dagadu Djokdja juga ramai dikunjungi para pegawai

ataupun karyawan dari berbagai Instansi di Indonesia. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa kaos Dagadu Djokdja diterima semua kalangan karena

kualitasnya yang baik dan desain-desainnya yang menarik. Hal ini berpengaruh

pada siapapun yang memakai kaos Dagadu Djokdja merasa bangga dan percaya

diri, sehingga produk kaos Dagadu menjadi layak dibeli bahkan dikoleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

78

PT. Aseli Dagadu Djokdja juga mempunyai kontribusi ekonomi yang

cukup signifikan bagi Kota Yogyakarta. Kontribusi tersebut dapat dilihat dari

pembayaran pajak penerimaan (PPn) perusahaan yang diambil dari setiap

transaksi penjualan kaos Dagadu Djokaja. Dengan membayar PPn, perusahaan

ikut menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Yogyakarta. Melalui PAD

Kota Yogyakarta, maka dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung Dagadu

Djokdja memberi kontribusi dalam pembangunan infrastruktur umum di Kota

Yogyakarta.

Pembentukan Perseroan Terbatas dan menjadi perusahaan professional,

PT. Aseli Dagadu Djokdja secara rutin membuka peluang rekruitmen tenaga kerja

bagi mahasiswa. Setiap 4 bulan sekali perusahaan merekrut mahasiswa menjadi

garda depan (gardep). Dengan adanya perekruitan ini, para mahasiswa dibekali

soft skill sebagai seorang costumer service sehingga dapat dijadikan bekal

sekaligus pengalaman sebelum terjun di dunia kerja yang sesungguhnya.

Pemilihan mahasiswa sebagai costumer service ini sekaligus untuk

mempertahankan kualitas pelayanan bagi konsumen. Selain merekrut mahasiswa,

perusahaan juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bekerja di PT.

Aseli Dagadu Djokdja. Dengan adanya kesempatan itu, perusahaan berperan

untuk membantu mengurangi angka pengangguran di Kota Yogyakarta.

PT. Asli Dagadu Djokdja juga berperan dalam mempromosikan pariwisata

Yogyakarta melalui desain-desain yang ditampilkannya. Lewat desain-desain

yang ada di dalam kaos, perusahaan mengikonkan Kota Yogyakarta melalui ikon-

ikon yang sudah ada dan terkenal seperti bakpia, gudeg, Kasongan, Tugu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

79

Keraton, Tamansari, dan Stasiun Tugu. Selain itu, mempromosikan ikon yang

sudah terkenal, Dagadu Djokdja juga berhasil mengangkat dan mengenalkan ikon-

ikon baru Yogyakarta yang belum terkenal seperti kopi joss, wedang ronde, sate

Djokdja, dan kipo.

Dari seluruh kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa Ekonomi kreatif

dan sektor pariwisata merupakan dua hal yang saling berpengaruh dan dapat

saling bersinergi apabila dikelola dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari konsep

kegiatan wisata yang dapat didefinisikan melalui tiga faktor yakni something to

see (terkait dengan atraksi di daerah tujuan wisata), something to do (terkait

dengan aktivitas wisatawan di daerah wisata), dan something to buy (terkait

dengan cinderamata yang dibeli dari daerah wisata sebagai kenang-kenangan).

Dari tiga faktor tersebut, ekonomi kreatif dapat masuk melalui something to buy

dengan menciptakan produk-produk inovatif khas daerah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa PT. Aseli Dagadu

Djokdja memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi masyarakat dan

pemerintah Kota Yogyakarta. Akan tetapi, permasalahan mengenai pemalsuan

produk terus membayangi perusahaan ini. Perlindungan hukum dan pematenan

hak cipta ternyata tidak menjamin perusahaan dapat terhindar dari kasus

pemalsuan. Dalam uapaya ini, diperlukan ketegasan dari manajemen perusahaan

untuk serius menangani problem pemalsuan ini. Jika mengalami kasus pemalsuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

80

sebaiknya langsung melakukan tindakan serius apabila langkah persuasif

diabaikan.

Selain lebih tegas dalam menghadapi pemalsuan, perusahaan juga

diharapkan memberikan edukasi mengenai bahaya pemalsuan. Selain berdampak

pada citra perusahaan dan kota Yogyakarta, pemalsuan produk juga menyebabkan

persaingan bisnis yang tidak sehat. Dalam upaya ini, perusahaan juga harus

melakukan tindakan pencegahan yakni dengan publikasi dan promosi terhadap

masyarakat dan konsumen tentang hak paten merek dagang perusahaan. Dengan

adanya publikasi dan promosi secara berkala ini, diharapkan masyarakat dan

konsumen dapat mengenali keaslian dari produk yang mereka pakai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

80

DAFTAR PUSTAKA

ARSIP

Dagadu For Beginners

Arsip Kepegawaian PT. Aseli Dagadu Djokdja

Arsip Laporan Keuangan PT. Aseli Dagadu Djokdja

Arsip Copywriter PT. Asli Dagadu Djokdja

ARTIKEL dan JURNAL

Mari Elka Pangestu, 2008, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Pidato

sambutan dalam Konvensi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015 yang

diselenggarakan pada Pekan Produk Budaya Indonesia 2008 pada tanggal 4-8 Juni 2008.

Sumbo Tinarbuko, 2006, Jurnal Semiotika Desain Oblong Dagadu Djokdja. Yogyakarta:

UAJY.

Suparwoko, Pengembangan Ekonomi Kreatif Sebagai Penggerak Industri

Pariwisata. Yogyakarta: UII.

Timbul Raharjo, Kreativitas Keramik Kasongan: Proses Inovasi dan

Perubahan.Yogyakarta: ISI.

Usman Syaikhu, 1998, Gejolak Harga Beras Agustus-September 1998: Penelusuran

Sebab dan Akibat. Laporan Konsultan World Bank.

Wijana, I Dewa Putu, 2003, Wacana Dagadu, Permainan Bahasa, dan Ilmu

Bahasa. Pidato pengukuhan jabatan Guru Besar pada Fakultas Ilmu Budaya UGM

pada tanggal 27 Februari 2003.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

81

BUKU

Budi Susanto, 2000, Imajjinasi Penguasa dan Identitas Postkolonial. Yogyakarta:

Kanisius.

Kuntowijoyo, 1994, Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kuntowijoyo, 1995, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang

Budaya.

Gottschalk, Louis, 1975, Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia.

Sartono Kartodirdjo, 1992, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Spillane, James, 1991, Ekonomi Pariwisata : Sejarah dan Prospeknya.

Yogyakarta: Kanisius.

SKRIPSI

Agustiawan, 2003, “Dinamika PT. Aseli Dagadu Djokjdja dan Perkembangan

Busana Kaos 1994-2003”, Skripsi, Universitas Gadjah Mada, unpublished.

Deaz Prabowo, Rechardus, 2013, “Sejarah dan Perkembangan Stasiun Kereta Api

Tugu di Yogyakarta 1887-1930”, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

unpublished.

Dwi Haryani, Astuti, 2004, “Museum Trinil : Sejarah dan Pengaruhnya Dalam

Dunia Pariwisata Tahun 1980-2000”, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

unpublished.

Imam Subhekti, Yoki, 2005, “Perkembangan Taman Sari sebagai Kawasan Konservasi

dan Pariwisata Kota Yogyakarta”, Skripsi, Universitas Diponegoro, unpublished.

Pangastuti Ujiani, Dwi, 2006 “Peranan Jasa Pariwisata dan Sektor Pendukungnya Dalam

Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta” Skripsi, IPB, unpublished.

Puspita, P. Arum, 2002, “Pengaruh Promosi Terhadap Volume Penjualan, Studi

Kasus Pada Produk Kaos Oblong PT. Aseli Dagadu Djokdja di Yogyakarta”,

Skripsi, Universitas Sanata Dharma, unpublished.

Kurniawati, Permadhita, 2012, “Evaluasi Pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan

Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, Studi Kasus: PT. Aseli Dagadu Djokdja”,

Skripsi, Univesitas Sanata Dharma, unpublished.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

82

Wayan Arianto, Andrianus, 2002, “Analisis Dampak Biaya Promosi Terhadap

Penjualan Sebelum dan Selama Krisis Ekonomi, Studi Kasus: PT. Aseli Dagadu

Djokdja”, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, unpublished.

WEBSITE

www.Dagadu.co.id

www.omusphere.co.id

www.indomedia.com/intisari

www.bappenas.go.id

www.kemendagri.go.id

DAFTAR INFORMAN

No Nama L /

P

Usia Pekerjaan Alamat

1 Ahmad Noor Arief L 43 Dirut PT. Aseli Dagadu

Djokdja

Pringgolayan,

Kotagede,

Yogyakarta

2 Anastasia Hapsari P 26 Marketing Officer

Dagadu Djokdja

Terban,

Gondokusuman,

Yogyakarta

3 Auditia Setiobudi P 25 Supervisor Gerai PT.

Aseli Dagadu Djokdja

Perum Kutu

Asem,Sinduadi,

Mlati, Sleman

4 Bima Surya L 28 Desainer PT. Aseli

Dagadu Djokdja

Kemasan,

Kotagede,

Yogyakarta

5 Dyah Retna Utami P 24 Marketing Officer

Dagadu Bocah

Timbulharjo,

Sewon, Bantul

6 Helena Maya P 32 Creative Manager PT.

Aseli Dagadu Djokdja

Bantul

7 Kadarwati P 42 Pemandu wisata Jakarta

8 Sigit L 49 Security PT. Aseli

Dagadu Djokdja

Banguntapan,

Bantul

9 Marsudi L 48 Desainer PT. Aseli

Dagadu Djokdja

Tegalmulyo,

Pakuncen,

Yogyakarta.

10 Kristopha

Muhammad

L 44 Marketing Manager

PT. Aseli Dagadu

Djokdja

Sinduadi, Mlati,

Sleman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

83

No Nama L /

P

Usia Pekerjaan Alamat

11 Permadhita

Kurniawati

P 25 Accounting PT. Asli

Dagadu Djokdja

Tamansiswa,

Mergangsan,

Umbulharjo

Yogyakarta

12 Tukijan L 53 Tukang becak Suryowijayan,

Gedongkiwo,

Mantrijeron

13 Wiwik S. Suhartati P 45 Direktur Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: Dagadu Djokdja : Dari Kaki Lima Menjadi Retail 1994-2004 · PDF fileDesain Sate Djokdja ..... 66 Gambar 22. Desain Patangpuluhan (Toponim ... kecil seperti tukang becak,

PT. ASELIDAGADUDJOKDJA STANDARD Kode Dokumen : SH – 0001Tanggal efektif :

DEPARTEMEN HRM-GA STRUKTUR ORGANISASI PT. ASELI DAGADU DJOKDJA TAHUN 2014 Revisi : 0Halaman : Hal 1 dari 1

DIREKTUR

BM DAGADU BM OMUS PPIC MANAGER

SC IT SC FINANCE

DESIGNER MO DAGADU MO OMUS MARCOM CHIEF SPV COOK HR OFFICER IT SUPPORT

COPYWRITER CRO

SPV OMUS SPV GERAI KASIR SECURITY KASIR

`BARISTA EKSPEDISI OPR SABLON

WAITERS OPR. CUTTING

SUPERBOY

PHL JAHIT

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

GM MARKETING

GM OPERASIONAL

CREATIVE MANAGER

HRM - GA MANAGER

CREATIVE DIRECTOR

ACCOUNT COORDINATOR

STORE HEAD

SC GENERAL AFFAIRS

SC PURCHASING

AE DAYA GAGAS DUNIA

MO HIRUK PIKUK

ONLINE SALES

CHIEF SECURITY

COST ACCOUNTING

SPV ADMIN PRODUKSI

SALES ACCOUNTING

FINANCIAL ACCOUNTINGPRODUCT

DEV. SPTMATA

RANTAIFL KEDAI

KOEDAPANOBLONG TRAINING

RUMAH TANGGA

PURCHASE SUPPORT

OPR RAW MATERIAL

OPR SCANNING BARCODE

ADMIN PRODUKSI

FRONTLINER OMUS

GARDA DEPAN

OPERATOR FINISHGOO

D

FRONT OFFICE

OPR QC PRODUKSI

MAINTENANCE

BORONGAN LIPAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI