DAFTAR PUSTAKA

1. Chin, J. 2006. Manual Pemberantasan Penyakit Menular Edisi 17 Cetakan II.

Jakarta: CV Infomedika

Departemen Kesehatan RI. 2005. Pemerintah Berupaya Turunkan Jumlah

Penderita Kaki Gajah. Diakses 8 September 2015;

http://www.depkes.go.id/index.php

1. Departemen Kesehatan Republik indonesia. 2009. Epidemiologi

Filariasis. Jakarta: Ditjen PP & PL. Diakses 4 September

2015. www. depkes .go.id/download.php?

file .epidemiologi filariasis .pdf

2. Departemen Kesehatan Republik indonesia. 2010. Filariasis di

Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Surveillans Epidemiologi.

Diakses 4 September 2015. www. depkes .go.id/download.php?

file. filariasis .pdf

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Rencana Nasional

Akselerasi Eliminasi Filariasis di Indonesia. Diakses 4 September

2015; pppl.depkes.go.id//NATIONAL_ PLAN _ FILARIASIS _2010-

IND__2

4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Pedoman

Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Pengobatan Filariasis.

Diakses 8 September 2015. https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?

tabID=52

5. Dinas Kesehatan NTT. 2004. Buku Pegangan untuk Eliminasi

Filariasis. Diakses 4 September 2015;

www.batukarinfo.com/Handbook%20Lymphatic%20 Filariasis

%20(In .

6. Haryuningtyas, S. D., Subekti, D. T., 2006, Dinamika Filariasis di

Indonesia. Bogor: Balai Penelitian Veteriner

73

7. Malhotra, I., Ouma, J.H., dkk. 2003. Influence of Maternal Filariasis

on Childhood Infection and Immunity to Wuchereria Bancrofti in

Kenya. Diakses 8 September 2015.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC187356/

8. Masrizal. 2013. Penyakit Filariasis. Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Padang: Universitas Andalas. Diakses 4 September 2015.

jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/105

9. Nasry, N. 2006. Pengantar Epidemiologi Penyakit

Menular. Semarang: Rineka Cipta.

10. Nasrin. 2008. Faktor-faktor Lingkungan dan Perilaku yang

Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Bangka

Barat. Diakses 4 September 2015.

core.ac.uk/download/pdf/11718002.pdf

11. Priatna, H. 2012. Faktor Lingkungan yang Berhubungan dengan

Kejadian Filariasis di Wilayah Kerja Puskemas Sri Bintan

Kecamatan Teluk Sebung Kabupaten Bintan Kepulauan Riau Tahun

2012. Diakses 4 September 2015. stikeshangtuah-tpi.ac.id/Jurnal-

Volume-4-Nomor-1

12. Ramadhani, T. 2008. Filariasis Limfatik di Kelurahan Pabean Kota

Pekalongan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Diakses 4

September 2015;

jurnalkesmas.ui.ac.id/index.php/kesmas/article/viewFile/229

13. Soeyoko, D. T. M. 2002. Penyakit Kaki Gajah (Filariasis Limfatik):

Permasalahan dan Alternatif Penanggulangannya. Jogjakarta:

Universitas Gajah Mada. Diakses 4 September 2015.

repository.ugm.ac.id/digitasi/download.php?file

14. WHO. 2000. Lymphatic Filariasis. Diakses 8 September 2015;

. http://www.who.int/mediacentre/ factsheets/fs102/en/index.html

15. Windiastuti, I. A., Suhartono, Nurjazuli. 2013. Hubungan Kondisi

Rumah, Sosial Ekonomi, dan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian

Filariasis di Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan.

73

Diakses 4 September 2015; digilib.unimus.ac.id/download.php?

id=13189 .

73