Daftar Pertanyaan.docx

2
Daftar Pertanyaan 1. Bagaimana terapi oksigen dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru? Toksikasi oksigen dapat terjadi bila oksigen diberikan dengan fraksi lebih dari 50% terus-menerus selama 1-2 hari. Kerusakan jaringan paru terjadi akibat terbentuknya metabolik oksigen yang merangsang sel PMN dan H2O2 melepaskan enzim proteolotik dan enzim lisosom yang dapat merusak alveoli. 2. Apa saja cara mendeteksi terjadinya hipoksemia? A. Gejala klinis : sesak nafas, nafas cepat dan dangka, ada gerak cuping hidung, retraksi sela iga, sianosis, selain itu terdapat kelelahan, diorientasi, takikardia, bradikardia, aritmia, hipertensi, hipotensi dll B. Analisa Gas darah : Gold standart : hipoksia, dilihat dari kadar PaO2 dan SaO2 (jumlah O2 yang berikatan dengan Hb). normal Pa02<80 SaO2<95. Derajat saturasi tergantung dari kurun disosiasi oksi Hb C. Oksimetri : akurasi cukup baik bila SaO2 > 80 % D. Transkutaneus : dilihat dari tekanan oksigen 3. Apa tatalaksana hipoksemia? Hipoksemia ringan : (pao2 <80 mmhg) –nasal kateter 2-4 l/menit atau –sungkup 4 l/menit Hipoksemia sedang (pao2 < 60 mmhg) –tanpa retensi co2 : sungkup = 4 - 12 l/menit –dengan retensi co2 : sungkup venturi mulai dengan fio2 24% (pantau agd) Hipoksemia berat (pao2<40mmhg) –indikasi ventilasi mekanik

Transcript of Daftar Pertanyaan.docx

Page 1: Daftar Pertanyaan.docx

Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana terapi oksigen dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru?

Toksikasi oksigen dapat terjadi bila oksigen diberikan dengan fraksi lebih dari 50% terus-menerus selama 1-2 hari. Kerusakan jaringan paru terjadi akibat terbentuknya metabolik oksigen yang merangsang sel PMN dan H2O2 melepaskan enzim proteolotik dan enzim lisosom yang dapat merusak alveoli.

2. Apa saja cara mendeteksi terjadinya hipoksemia?

A. Gejala klinis : sesak nafas, nafas cepat dan dangka, ada gerak cuping hidung, retraksi sela iga, sianosis, selain itu terdapat kelelahan, diorientasi, takikardia, bradikardia, aritmia, hipertensi, hipotensi dll

B. Analisa Gas darah : Gold standart : hipoksia, dilihat dari kadar PaO2 dan SaO2 (jumlah O2 yang berikatan dengan Hb). normal Pa02<80 SaO2<95. Derajat saturasi tergantung dari kurun disosiasi oksi Hb

C. Oksimetri : akurasi cukup baik bila SaO2 > 80 %

D. Transkutaneus : dilihat dari tekanan oksigen

3. Apa tatalaksana hipoksemia?

Hipoksemia ringan : (pao2 <80 mmhg) –nasal kateter 2-4 l/menit atau

–sungkup 4 l/menit

Hipoksemia sedang (pao2 < 60 mmhg) –tanpa retensi co2 : sungkup = 4 - 12 l/menit

–dengan retensi co2 : sungkup venturi mulai dengan fio2 24% (pantau agd)

Hipoksemia berat (pao2<40mmhg) –indikasi ventilasi mekanik

–tanpa atau dengan peep

4. Kapan kita harus memberikan oksigen dengan sistem aliran rendah / aliran tinggi?

kriteria pemberian o2 dengan sistem aliran rendah : –kondisi klinik pasien harus stabil –volume tidal pasien dalam batas normal –frekuensi nafas normal –tipe pernafasan reguler dan menetap

Page 2: Daftar Pertanyaan.docx

apabila salah satu kriteria tsb tidak dipenuhi gunakan aliran tinggi

5.