Daftar Pertanyaan Studi Banding BPPK + Jawaban

3
No Permasalahan Hasil Benchmark Dasar Pembayaran biaya perjalanan dinas dapat dilakukan melalui mekanisme UP dan/atau LS. PMK nomor 113/PMK.05/2012. Dokumen dasar pembayaran perjalanan dinas yang dilakukan melalui UP adalah : surat tugas, SPD rampung, bukti-bukti riil pengeluaran yang sah Dokumen dasar pembayaran perjalanan dinas yang dilakukan secara LS melalui Bendahara Pengeluaran adalah : daftar nominatif perjalanan dinas yang ditandatangani oleh Kepala KPPN. surat tugas, SPD rampung, bukti-bukti riil pengeluaran yang sah Dokumen dasar pembayaran perjalanan dinas yang dilakukan secara LS melalui penyedia jasa adalah : dokumen kontrak, surat penetapan penyedia jasa, Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara Pembayaran, kuitansi, SPTB, resume kontrak, daftar pelaksanaan/prestasi kerja (yang memuat nama/pangkat/golongan pegawai, tujuan, tanggal keberangkatan, jumlah biaya masing-masing pegawai). Peraturan Dirjen Perbendaharaan nomor 2 Pengajuan tagihan untuk pembayaran perjalanan dinas dilakukan dengan cara LS atau UP, cara manakah yang digunakan Pusdiklat BPK yang dianggap lebih baik? Masing-masing cara pembayaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing. Untuk perjalanan dinas DN yang bersifat massal (rombongan) dan akurasi biayanya sudah pasti, lebih baik menggunakan pembayaran secara LS. Untuk perjalanan dinas DN yang bersifat individual dan perhitungan biayanya belum pasti, digunakan cara pembayaran dengan mekanisme UP. 3 Terkait dengan mekanisme pengadaan tiket, apakah dilakukan secara perorangan oleh orang yang melakukan perjalanan dinas atau dipusatkan oleh sekretariat? Pengadaan tiket secara umum masih dilakukan secara perorangan, kecuali untuk tiket kepulangan peserta diklat yang dilaksanakan melalui proses pengadaan barang dan jasa. 4 Bilamana ada pegawai yang telah mendapatkan Surat Tugas untuk melaksanakan suatu perjalanan dinas lalu karena ada tugas kantor lain yang mendesak sehingga tidak bisa melaksanakan ST tersebut, tapi tiket perjalanannya sudah terlanjur dibeli, bagaimana perlakuannya? Pegawai yang bersangkutan harus membatalkan tiket perjalanan tersebut. Biaya pembatalan dapat diberikan penggantian dengan melampirkan bukti-bukti riil yang sah. 5 Dalam hal pengajuan nominatif untuk perjadin ini, apakah sebaiknya diproses sebelum kegiatan atau setelah kegiatan tersebut selesai? Apabila memungkinkan, daftar nominatif dapat disusun segera setelah pelaksanaan perjalanan dinas selesai. 6 Terkait dengan proses pertanggungjawaban (SPJ Rampung) perjalanan dinas, sering terjadi keterlambatan dari waktu yang telah ditetapkan, bagaimana kondisi yang terjadi di Pusdiklat BPK. Sesuai ketentuan, pelaksana SPD harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan perjalanan dinasnya paling lambat 5 hari kerja setelah perjalanan dinas selesai dilaksanakan. Namun demikian, masih ditemukan keterlambatan. Upaya yang dilakukan antara lain melakukan monitoring penyelesaian uang muka perjalanan dinas secara lebih intensif, serta mendorong pelaksanaan perjalanan dinas melalui penyedia barang dan jasa. 7 Dalam hal pelaksanaan perjalanan dinas, seorang pegawai sebelum atau sesudah melaksanakan tugas singgah terlebih dahulu ke tempat lain apakah diperbolehkan? Bagaimana perlakuannya? Kebijakan pembayaran atas perjalanan dinas di lingkungan BPK tidak mengakomodir istilah singgah, namun dimungkinkan bagi pegawai untuk transit apabila tidak ada moda transportasi secara langsung ke tempat tujuan. Batas waktu transit paling lama 1 (satu) hari menunggu moda transportasi sambungan. 8 Bilamana seorang pegawai yang melaksanakan perjadin, lebih awal keberangkatannya atau lebih lama kepulangannya (dari jadwal yang telah ditetapkan dalam surat tugas),apakah diperbolehkan (sebelum dan sesudah dalam kondisi libur)? Bagaimana perlakuannya? Keberangkatan dalam rangka perjalanan dinas tidak boleh mendahului tanggal terbitnya surat tugas. Kepulangan dapat melebihi waktu yang ditetapkan yang ditetapkan dalam surat tugas sepanjang memiliki dasar yang dapat diterima (sakit, cuti, dan/atau melaksanakan tugas lanjutan), dengan melampirkan dokumen pendukung. 9 Apabila seorang pegawai yang melakukan perjadin sebelum atau setelah melaksanakan perjalanan dinasnya didahului atau dilanjut dengan cuti/ijin, apakah diperbolehkan? s.d.a. 10 Bila ada kasus dimana bukti pengeluaran hilang, bagaimana cara memprosesnya? Mendorong kepada yang bersangkutan untuk melengkapi dengan salinan bukti pengeluaran yang hilang tersebut. Jika tidak ada, maka yang bersangkutan wajib membuat dan menandatangani Daftar Pengeluaran Riil. Permasalahan terkait perjalanan dinas di BPPK 1 Dokumen apa yang bisa dijadikan sebagai dasar pembayaran uang harian/transport perjadin kepada seorang pegawai?

description

study banding

Transcript of Daftar Pertanyaan Studi Banding BPPK + Jawaban

Page 1: Daftar Pertanyaan Studi Banding BPPK + Jawaban

No Permasalahan Hasil Benchmark Dasar

Pembayaran biaya perjalanan dinas dapat dilakukan melalui mekanisme UP

dan/atau LS.

PMK nomor 113/PMK.05/2012.

Dokumen dasar pembayaran perjalanan dinas yang dilakukan melalui UP adalah :

surat tugas, SPD rampung, bukti-bukti riil pengeluaran yang sah

Dokumen dasar pembayaran perjalanan dinas yang dilakukan secara LS melalui

Bendahara Pengeluaran adalah : daftar nominatif perjalanan dinas yang

ditandatangani oleh Kepala KPPN. surat tugas, SPD rampung, bukti-bukti riil

pengeluaran yang sah

Dokumen dasar pembayaran perjalanan dinas yang dilakukan secara LS melalui

penyedia jasa adalah : dokumen kontrak, surat penetapan penyedia jasa, Berita

Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara Pembayaran, kuitansi, SPTB, resume

kontrak, daftar pelaksanaan/prestasi kerja (yang memuat nama/pangkat/golongan

pegawai, tujuan, tanggal keberangkatan, jumlah biaya masing-masing pegawai).

Peraturan Dirjen Perbendaharaan

nomor

2 Pengajuan tagihan untuk pembayaran perjalanan dinas dilakukan dengan cara LS atau

UP, cara manakah yang digunakan Pusdiklat BPK yang dianggap lebih baik?

Masing-masing cara pembayaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

masing. Untuk perjalanan dinas DN yang bersifat massal (rombongan) dan akurasi

biayanya sudah pasti, lebih baik menggunakan pembayaran secara LS. Untuk

perjalanan dinas DN yang bersifat individual dan perhitungan biayanya belum pasti,

digunakan cara pembayaran dengan mekanisme UP.

3 Terkait dengan mekanisme pengadaan tiket, apakah dilakukan secara perorangan

oleh orang yang melakukan perjalanan dinas atau dipusatkan oleh sekretariat?

Pengadaan tiket secara umum masih dilakukan secara perorangan, kecuali untuk

tiket kepulangan peserta diklat yang dilaksanakan melalui proses pengadaan barang

dan jasa.

4 Bilamana ada pegawai yang telah mendapatkan Surat Tugas untuk melaksanakan

suatu perjalanan dinas lalu karena ada tugas kantor lain yang mendesak sehingga

tidak bisa melaksanakan ST tersebut, tapi tiket perjalanannya sudah terlanjur dibeli,

bagaimana perlakuannya?

Pegawai yang bersangkutan harus membatalkan tiket perjalanan tersebut. Biaya

pembatalan dapat diberikan penggantian dengan melampirkan bukti-bukti riil yang

sah.

5 Dalam hal pengajuan nominatif untuk perjadin ini, apakah sebaiknya diproses

sebelum kegiatan atau setelah kegiatan tersebut selesai?

Apabila memungkinkan, daftar nominatif dapat disusun segera setelah pelaksanaan

perjalanan dinas selesai.

6 Terkait dengan proses pertanggungjawaban (SPJ Rampung) perjalanan dinas, sering

terjadi keterlambatan dari waktu yang telah ditetapkan, bagaimana kondisi yang

terjadi di Pusdiklat BPK.

Sesuai ketentuan, pelaksana SPD harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan

perjalanan dinasnya paling lambat 5 hari kerja setelah perjalanan dinas selesai

dilaksanakan. Namun demikian, masih ditemukan keterlambatan. Upaya yang

dilakukan antara lain melakukan monitoring penyelesaian uang muka perjalanan

dinas secara lebih intensif, serta mendorong pelaksanaan perjalanan dinas melalui

penyedia barang dan jasa.

7 Dalam hal pelaksanaan perjalanan dinas, seorang pegawai sebelum atau sesudah

melaksanakan tugas singgah terlebih dahulu ke tempat lain apakah diperbolehkan?

Bagaimana perlakuannya?

Kebijakan pembayaran atas perjalanan dinas di lingkungan BPK tidak

mengakomodir istilah singgah, namun dimungkinkan bagi pegawai untuk transit

apabila tidak ada moda transportasi secara langsung ke tempat tujuan. Batas waktu

transit paling lama 1 (satu) hari menunggu moda transportasi sambungan.

8 Bilamana seorang pegawai yang melaksanakan perjadin, lebih awal

keberangkatannya atau lebih lama kepulangannya (dari jadwal yang telah ditetapkan

dalam surat tugas),apakah diperbolehkan (sebelum dan sesudah dalam kondisi libur)?

Bagaimana perlakuannya?

Keberangkatan dalam rangka perjalanan dinas tidak boleh mendahului tanggal

terbitnya surat tugas. Kepulangan dapat melebihi waktu yang ditetapkan yang

ditetapkan dalam surat tugas sepanjang memiliki dasar yang dapat diterima (sakit,

cuti, dan/atau melaksanakan tugas lanjutan), dengan melampirkan dokumen

pendukung.

9 Apabila seorang pegawai yang melakukan perjadin sebelum atau setelah

melaksanakan perjalanan dinasnya didahului atau dilanjut dengan cuti/ijin, apakah

diperbolehkan?

s.d.a.

10 Bila ada kasus dimana bukti pengeluaran hilang, bagaimana cara memprosesnya? Mendorong kepada yang bersangkutan untuk melengkapi dengan salinan bukti

pengeluaran yang hilang tersebut. Jika tidak ada, maka yang bersangkutan wajib

membuat dan menandatangani Daftar Pengeluaran Riil.

Permasalahan terkait perjalanan dinas di BPPK

1 Dokumen apa yang bisa dijadikan sebagai dasar pembayaran uang harian/transport

perjadin kepada seorang pegawai?

Page 2: Daftar Pertanyaan Studi Banding BPPK + Jawaban

No Permasalahan Hasil Benchmark Dasar

11 Dalam hal perjadin diklat, bagaimana dengan kebijakan untuk memberi uang harian

perjadin penuh selama satu hari sebelum dan satu hari sesudah pelaksanaan diklat?

(jika peserta diklat membutuhkan waktu tempuh untuk melakukan perjalanan dinas

menuju tempat tujuan dari tempat asal dan sebaliknya)

Waktu kedatangan dan kepulangan peserta diklat ditetapkan dalam nota

pemanggilan peserta diklat, yang lazimnya sudah memperhitungkan kecukupan

waktu kedatangan dan kepulangan bagi peserta diklat.

12 Bila ada biaya tambahan atas reschedule tiket, bagaimana perlakuannya? Apakah

dapat diberikan penggantian?

Biaya tambahan atas reschedule tiket dapat diberikan penggantian dengan

melampirkan bukti-bukti riil yang sah.

13 Jika ada keadaan dimana seorang pegawai yang mendapatkan ST untuk melakukan

perjadin ke kota B dari kota A, namun ternyata pegawai tersebut melampirkan bukti

keberangkatan dari kota A ke kota B, dan kepulangan dari kota B ke kota C,

bagaimana perlakuannya? Dan Sebaliknya.

Perjalanan dinas adalah perjalanan dari tempat kedudukan ke tempat tujuan dalam

rangka dinas. Dalam hal dimana perjalanan dapat dilaksanakan secara langsung,

maka pembayaran hanya dapat diberikan untuk keperluan dinas dari tempat

kedudukan/ke tempat tujuan. Oleh karena itu, dalam kondisi ini, yang dapat

dibayarkan adalah perjalanan ke tempat tujuan (A ke B) dan perjalanan dari tempat

kedudukan (B ke C). Sedangkan perjalanan dari C ke A tidak diakomodir. Namun

demikian, perjalanan B ke C harus memiliki dasar yang dapat diterima (sakit, cuti,

dan/atau melaksanakan tugas lanjutan), dengan melampirkan dokumen pendukung.

14 Jika ada keadaan lain dimana seorang pegawai mendapatkan ST untuk melakukan

perjadin ke kota B dari kota A (kantor tempat asal) namun ternyata pegawai tersebut

melakukan keberangkatan dari kota A ke kota C baru ke kota B, bagaimana

perlakuannya? Dan sebaliknya.

Perjalanan dinas adalah perjalanan dari tempat kedudukan ke tempat tujuan dalam

rangka dinas. Dalam hal dimana perjalanan dapat dilaksanakan secara langsung,

maka pembayaran hanya dapat diberikan untuk keperluan dinas dari tempat

kedudukan/ke tempat tujuan. Oleh karena itu, dalam kondisi ini, yang dapat

dibayarkan adalah perjalanan ke tempat tujuan (C ke B). Sedangkan perjalanan

dari A ke C tidak diakomodir .

15 Pelaksanaan perjalanan dinas dalam satu rombongan apakah diperbolehkan

golongan yang lebih rendah menggunakan kelas golongan tertinggi dalam

rombongan atas permintaan pimpinan rombongan (tiket pesawat/kereta api)

Kami hanya mengetahui dan mengakomodir ketentuan diperbolehkan menginap di

hotel yang sama untuk perjalanan dinas yang bersifat rombongan, dimana

golongan yang lebih rendah menggunakan fasilitas kamar dengan biaya terendah

pada penginapan dimaksud. Sedangkan kami tidak mengenal ketentuan

penggunaan kelas tertinggi untuk biaya transportasi dalam perjalanan dinas

rombongan bagi golongan yang lebih rendah.

16 Bagaimanakah jika ada penundaan pelaksanaan kegiatan perjalanan dinas yang sudah

terlanjur diajukan nominatifnya akibat adanya tugas kantor lain yang lebih

mendesak?

Sepanjang hal tersebut hanya bersifat penundaan (bukan pembatalan), kami masih

dapat mengakomodir hal tersebut. Pada prinsipnya, jika terdapat kelebihan dana

pada saat perhitungan rampung realisasi dari daftar nominatif tersebut, maka wajib

untuk disetorkan kembali sebagai pengembalian belanja.

17 Untuk kegiatan perjalanan dinas dimana pegawai menginap di hotel, apakah

diperbolehkan jika satu kuitasi hotel itu, digunakan sebagai dasar

pertanggungjawaban untuk 2 orang? Dalam kasus misalnya tarif hotel itu terlalu

tinggi untuk golongan pegawai tersebut, dan tidak ada hotel lain yang tersedia

sehingga tarif satu kamar ditanggung oleh dua orang.

Kami dapat mengakomodir penggunaan satu kamar hotel untuk 2 orang sepanjang

satu kuitansi hotel tersebut menyebutkan 2 nama orang tersebut. Perhitungan atas

biaya hotel tersebut : jika realisasi biaya masih di bawah tarif maksimum yang

ditetapkan maka biaya hotel tersebut dibebankan sama rata kepada masing-masing

orang; jika realisasi biaya melebihi tarif maksimum yang ditetapkan, maka

dibayarkan sesuai tarif maksimum.

Page 3: Daftar Pertanyaan Studi Banding BPPK + Jawaban

No Permasalahan Hasil Benchmark Dasar

18 Dalam hal pelaksanaan perjadin dengan menggunakan kendaraan pribadi, bagaimana

perlakuannya? Apakah semua pengeluarannnya dapat di-spj-kan? (dengan

mengumpulkan bukti pengeluaran)

Biaya transport dalam perjalanan dinas adalah biaya dari tempat kedudukan sampai

tempat tujuan keberangkatan dan kepulangan termasuk biaya ke terminal

bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan serta retribusi yang dipungut di

terminal bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan dan kepulangan. Dengan

demikian, penggantian biaya transport dalam rangka perjalanan dinas hanya

mengakomodir untuk penggunaan moda transportasi umum (bukan kendaraan

pribadi ataupun kendaraan operasional kantor).

19 Terkait dengan SPPD pindah, apakah dasar untuk menentukan besaran tarif angkutan

bagi pegawai yang bersangkutan? Selama ini, satker kami menggunakan Standar

Biaya dari Kementerian Perhubungan sebagai dasar untuk menentukan besaran

tarifnya.

Kami tidak menatausahakan SPPD pindah. SPPD pindah ditatausahakan oleh Biro

SDM di Kantor Pusat.

20 Dalam hal pembayaran pelaksanaan perjadin, penentuan tiket kepulangan

berdasarkan tiket keberangkatan, apakah diperbolehkan?

Pembayaran tiket kepulangan sesuai dengan bukti riil.

21 Seorang pegawai melakukan perjalanan dinas dengan maksud untuk

mengajar/menjadi narasumber, apakah kepada pegawai yang bersangkutan dapat

dibayarkan uang harian dan honor mengajarnya/honor narasumber? Atau hanya

salah satu yang bisa dibayarkan

Secara umum kami berpendapat pembayaran perjalanan dinas yang tekait dengan

pelaksanaan tusi hanya mencakup biaya perjalanan dinas sebagaimana diatur dalam

ketentuan perjalanan dinas. Untuk pegawai yang menjadi pengajar/narasumber di

luar tempat kedudukannya kami melakukan pembayaran uang harian dan honor

mengajarnya. Hal ini dilakukan mengingat uang harian merupakan pengganti biaya

makan, transport, dan uang saku selama pegawai tersebut melakukan perjalanan

dinas mengajar tersebut. Sedangkan, honor mengajar/honor narasumber diberikan

sebagai kompensasi karena pegawai tersebut melaksanakan tugas khusus di luar tusi

pokoknya. (Hampir keseluruhan pengajar/narasumber kami bukan widyaswara,

tetapi pegawai/praktisi yang relevan dengan materi ajar).

22 Apakah mengadakan MoU dengan pihak penyedia transportasi seperti Garuda, Lion,

dan maskapai lain terkait dengan pengadaan tiket dan hal-hal lain menyangkut

transportasi perjalanan dinas dimungkinkan, bagaimana mekanismenya?

Saat ini Pusdiklat sedang melakukan penjajakan dengan pihak maskapai Garuda dan

ULP masih mendalami teknis pemilihan metode pengadaan jasa yang paling tepat

sesuai ketentuan. Diharapkan jika sudah ditemukan formulasi yang tepat, maka

seluruh perjalanan dinas akan dilaksanakan melalui proses pengadaan jasa tiket dan

akomodasi, agar pelaksanaan perjalanan dinas lebih efisisen, efektif, terkendali,

transparan dan akuntabel.

23 Apakah dimungkinkan satker melakukan perikatan dengan travel terkait dengan

pengadaan tiket perjalanan dinas?

Sebagai upaya untuk lebih dapat mengendalikan pelaksanaan perjalanan dinas bagi

peserta diklat, saat ini Pusdiklat telah berupaya untuk melakukan proses pengadaan

jasa tiket kepulangan peserta diklat melalui proses pemilihan kepada beberapa

biro/agen perjalanan yang memenuhi persyaratan.

24 jika ada bukti pengeluaran, dimana kuitansi untuk penginapan (hotel) dikeluarkan

oleh agen travel, apakah diperbolehkan?

Bukti utama pertanggungjawaban biaya penginapan adalah bukti tagihan dari pihak

hotel. Voucher menginap atau bukti sejenis yang dikeluarkan oleh selain hotel

merupakan bukti sekunder, yang hanya membuktikan terjadinya pembayaran,

bukan penggunaan kamar hotel, yang dapat menjadi dasar untuk meyakinkan

bahwa pegawai ybs telah melakukan perjalanan dinas dan menginap di hotel

tersebut. Oleh karena itu, kami mendorong bukti utama sebagai dasar pembayaran.

25 Terkait dengan dokumen pertanggungjawaban perjalanan dinas, apakah

diperbolehkan jika tanda tangan penerima pada kuitansi yang digunakan sebagai

bukti pengeluaran kepada pegawai yang bersangkutan dari Bendahara, digantikan

dengan bukti transfer bank? hal ini semata-mata untuk mempermudah proses

pendistribusian pembayaran perjalanan dinas dan mempermudah proses

pertanggungjawabannya.

Sejalan dengan pembayaran gaji dan sebagian biaya honorarium secara LS dengan

sistem payroll (langsung dibayarkan ke rekening masing-masing pegawai) yang

tidak mewajibkan adanya penandatangan sebagai bukti penerimaan (melampirkan

bukti administrasi sistem payroll-nya), maka hal tersebut juga diberlakukan untuk

pembayaran perjalan dinas dengan mekanisme LS secara payroil melalui bendahara

pengeluaran. Sedangkan untuk perjalanan dinas secara individual, kami tetap

mewajibkan masing-masing pegawai ybs untuk melakukan penandatanganan

sebagai bukti penerimaan.