Daftar Isi

62
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Proposal kegiatan Magang ini dapat diselesaikan. Pemagangan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi dan melengkapi Tugas Mata Kuliah Pemagangan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Ibu Dr. Yuni Pantiwati M.M, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Biologi, yang telah mendukung segala kegiatan jurusan saya. 2. Ibu Dra. Roimil Latifa M.M, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Pemagangan Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan proposal ini 3. Bapak Nungki Setyo Pambudi selaku pihak manager personalia dari Kusuma Agrowisata Batu yang senantiasa menerima dan membimbing saya dalam melaksanakan tugas. 4. Bapak Wiyono selaku manager Budidaya Tanaman Tahunan yang senantiasa mengarahkan dan membimbing dalam pemagangan biologi ini. 5. Semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam pelaksanaan pemagangan, terima kasih atas semangat yang telah diberikan. iii

description

Laporan Magang

Transcript of Daftar Isi

Page 1: Daftar Isi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah

sehingga Penyusunan Proposal kegiatan Magang  ini dapat diselesaikan.

Pemagangan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi dan melengkapi

Tugas Mata Kuliah Pemagangan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Dr. Yuni Pantiwati M.M, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Program Studi

Pendidikan Biologi, yang telah mendukung segala kegiatan jurusan saya.

2. Ibu Dra. Roimil Latifa M.M, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Mata

Kuliah Pemagangan Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang, yang

telah yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan

bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan

proposal ini

3. Bapak Nungki Setyo Pambudi selaku pihak manager personalia dari

Kusuma Agrowisata Batu yang senantiasa menerima dan membimbing

saya dalam melaksanakan tugas.

4. Bapak Wiyono selaku manager Budidaya Tanaman Tahunan yang

senantiasa mengarahkan dan membimbing dalam pemagangan biologi ini.

5. Semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

pemagangan, terima kasih atas semangat yang telah diberikan.

Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan yang telah

diberikan kepada penulis. Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari

sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat

diharapkan oleh penulis. Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Malang, 1 Desember 2015

Ika Wardani

iii

Page 2: Daftar Isi

DAFTAR ISI

Cover.................................................................................................................i

Lembar Persetujuan..........................................................................................ii

Kata Pengantar..................................................................................................iii

Daftar Isi...........................................................................................................iv

Daftar Tabel......................................................................................................v

Daftar Gambar..................................................................................................vi

Daftar Lampiran................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................1

1.2 Tujuan.................................................................................4

1.3 Manfaat Kegiatan................................................................5

BAB II KAJIAN LEMBAGA DAN PUSTAKA

2.1 Kajian Lembaga..................................................................7

2.2 Struktur organisasi Agrowisata Petik Buah........................7

2.3 Profil PT Kusuma Agrowisata............................................8

2.4 Tugas PT Kusuma Agrowisata...........................................9

2.5 Fungsi PT Kusuma Agrowisata..........................................9

2.6 Kegiatan PT Kusuma Agrowisata.......................................9

2.7 Produk PT Kusuma Agrowisata..........................................10

2.8 Pelayanan PT Kusuma Agrowisata..................................... 11

BAB III METODE PEMAGANGAN

3.1 Rencana Waktu Pemagangan.............................................. 12

3.2.Rencana Jadwal Pemagangan (buat dalam bentuk tabel). 12

3.3 Prosedur/Langkah-Langkah Pemagangan.......................... 12

3.4 Prosedur Pengolahan dan Analisis Data............................. 12

BAB IV HASIL KEGIATAN PEMAGANGAN

4.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1.1Sejarah Perusahaan ..........................................................14

4.1.2 Keadaan Wilayah.............................................................15

4.1.3 Lokasi Perusahaan...........................................................16

iv

Page 3: Daftar Isi

4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan.................................................17

4.1.5 Sarana dan Prasarana Perusahaan....................................17

4.1.6 Sistem Organisasi.............................................................18

4.1.7 Struktur Organisasi..........................................................19

4.1.8 Ketenagakerjaan...............................................................20

4.2 BUDIDAYA TANAMAN APEL

4.2.1 Tanaman Apel..................................................................20

4.2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Apel........................................21

4.2.3 Peremajaan Tanaman Apel..............................................21

4.2.4 Defoliasi buatan...............................................................23

4.2.5 Pemangkasan Tanaman Apel...........................................24

4.2.6 Pelengkungan Cabang Tanaman Apel.............................25

4.2.7 Pemupukan Tanaman Apel .............................................27

4.2.8 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)..27

4.2.9 Panen................................................................................29

BAB V KESIMPULAN.........................................................................30

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................31

LAMPIRAN......................................................................................................32

v

Page 4: Daftar Isi

Daftar Tabel

Tabel 1. Produksi rata-rata tanaman apel.........................................................22

Daftar Gambar

Gambar 2.2.1 Struktur organisasi Agrowisata Petik Buah............................... 7

Gambar 3.2.1 Struktur organisasi Agrowisata Petik Buah............................... 19

Gambar 1. Penyambungan tanaman................................................................. 23

Gambar 2. Hasil Pemangkasan pada Apel........................................................ 25

Gambar 3. Pelengkungan Cabang..................................................................... 26

Gambar 4. Mata tunas yang mulai terdeferensiasi............................................ 27

Gambar 5. Pemanenan dan hasil panen apel manalagi..................................... 29

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Peta wilayah.................................................................................32

Lampiran 2. Struktur organisasi .......................................................................33

Lampiran 3. Data karyawan .............................................................................34

Lampiran 4. Data panen atau produksi.............................................................35

Lampiran 5. Data pengunjung...........................................................................36

Lampiran 6. Data kegiatan magang..................................................................37

Lampiran 7. Data Surat.....................................................................................38

vi

Page 5: Daftar Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apel merupakan salah satu buah yang banyak disukai karena rasanya yang

khas dan enak. Selain sudah sangat populer buah yang satu ini juga sangat mudah

didapat dan harganyapun terjangkau.Buah ini banyak kita temui di beberpa kios

buah maupun agro wisata pemetikan buah apel. Buah apel memiliki warna merah

saat masak atau siap untuk dimakan, dan ada juga berwarna hijau dan kuning.

Banyak orang yang menyukai buah apel karena rasanya yang khas. Apel dapat

langsung dimakan atau dimasak terlebih dahulu untuk dibuat saus atau selai.

Buah yang satu ini juga mengandung quarcetin yang fungsinya sangat baik

untuk mencegah berbagai macam penyakit kanker yang akut. Buah ini bagus

dikonsumsi sebagai makanan penutup. Buah ini juga akan bisa menetralisir segala

macam racun yang ada didalam tubuh dan mencegah timbulnya penyakit pada

tubuh anda akibat racun tersebut. Kandungan gizi apel yang mampu mencegah

kanker adalah flavonoid.  Zat ini mampu menurunkan resiko terjadinya penyakit

kanker, terutama kanker paru-paru pada pria. Selain itu zat flavonoid ini dapat

mencegah pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh.  Apel juga memiliki

fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang

berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan

jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh

darah (Yulianti, 2007).

Kabupaten Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar)

Jawa Timur merupakan daerah sentra produksi apel (Malus sylvestris Mill.) di

1

Page 6: Daftar Isi

Indonesia. Pada daeah ini tanaman apel mulai diusahakan petani sekitar tahun

1950, dan setelah tahun 1960 tanaman tersebut berkembang sangat pesat, karena

pada tahun 1950 itu, telah ditemukan teknik budidaya dan pembuahan apel. Selain

Malang dan Pasuruan, daerah-daerah yang banyak ditnami apel antara lain

Kayumas (Situbondo, Jawa Timur), Tawangmangu (Jawa Tengah), dan Nusa

Tenggara Timur (Soelarso, 1997)

Produksi apel dipengaruhi oleh pelaksanaan teknis budidaya. Kegiatan

budidaya apel secara umum meliputi pembibitan, penanaman, pemupukan,

perompesan, pemangkasan, pelengkungan cabang, penyiraman, pengapuran,

penjarangan buah, dan pengendalian OPT. Pelaksanaan teknis budidaya yang

tepat diharapkan dapat meningkatkan produksi apel.

Wilayah tropika tidak memiliki musim gugur sehingga pohon apel tidak dapat

berbunga apabila tidak dirompes dan dipangkas. Perompesan berguna untuk

mematahkan dormansi sebagai pengganti musim gugur, sedangkan pemangkasan

untuk mendorong pecahnya tunas dan mempengaruhi banyaknya tunas bunga dan

tunas daun (tunas vegetatif) yang terbentuk (Aprilianti, 2011).

Prastowo et al. (2006) menyatakan, pemangkasan dapat meningkatkan

efisiensi pemanfaatan sumber energi (unsur hara dan sinar matahari) untuk

memperoleh percabangan yang ideal dan seimbang sehingga distribusi daun

merata dalam penerimaan sinar matahari, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

hasil produksi dan mutu buah.

Salah satu perusahaan diderah Malang (Jawa Timur) yang bergerak di bidang

agribisnis apel adalah PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya, atau lebih dikenal

dengan nama PT Kusuma Agrowisata. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

2

Page 7: Daftar Isi

agribisnis dan pariwisata. Memadukan antara bisnis pertanian (komoditas

holtikultura seperti apel, strawberry, jambu, sayuran, tanaman hias, dan

perkebunan kopi) dengan bisnis hotel dan restoran, serta menawarkan keindahan

panorama lokasi perusahaan yang dioperasikan sebagai kawasan wisata. Sejak

awal berdiri pada tahun 1989 perusahaan ini mempunyai bisnis inti (core

competence) pada bidang perkebunan apel .

Pemanenan di Kusuma Agrowisata dilakukan oleh pengunjung wisata dengan

memetik sendiri buah Apel. Dalam memenuhi kebutuhan panen bagi pengunjung

maka memerlukan rencana panen, menentukan waktu panen, dan jumlah produksi

buah yang cukup. Selain itu kontinuitas panen dan kualitas buah diperlukan untuk

memenuhi kepuasan bagi pengunjung.

Keberhasilan proses pembungaan sampai menjadi buah banyak dipengaruhi

oleh factor iklim. Adanya hujan lebat dapat mengganggu proses pembungaan dan

kegagalan fruit set akibatnya dapat menurunkan produksi buah. Selain factor

iklim, kondisi fisiologis tanaman seperti terpenuhinya kebutuhan hormone

pertumbuhan juga mempengaruhi keberhasilan pembungaan.

Magang merupakan salah satu upaya untuk mengetahui secara langsung

pengelolaan budidaya Apel di Kusuma Agrowisata. Budidaya Apel tersebut

meliputi pemeliharaan, panen, dan pasca panen dan pengelolaan buah apel.

Tujuan dari kegiatan magang tersebut adalah untuk mendapatkan pengalaman

serta meningkatkan kemampuan teknis dan menejerial dalam budidaya dan

pengeolaan apel.

3

Page 8: Daftar Isi

1.4 Tujuan

Pelaksanaan magang ini bertujuan untuk memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya bagi kami dan instansi selaku obyek pelaksanaan kegiatan magang ini.

1. Tujuan Umum

a. Mendapatkan informasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman tentang

aspek produksi, aspek teknis, dan pengelolaan perkebunan apel pada kondisi

yang sebenarnya.

b. Belajar menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah dengan kenyataan

kondisi lapang yang sebenarnya.

c. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung dilapangan.

d. Mengetahui gambaran mekanisme dan sistem kerja dilapangan dan situasi

organisasi struktural serta interaksi yang ada.

e. Memperluas wawasan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja yang

sebenarnya.

2. Tujuan Khusus

a. Menambah pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan wawasan keilmuan

dilapangan.

b. Menciptakan sumberdaya manusia yang mempunyai potensi pribadi dalam

tata cara hubungan masyarakat dalam lingkungan kerja.

c. Sebagai wahana untuk mengaplikasikan ilmu yang diterima dari bangku

kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan.

4

Page 9: Daftar Isi

1.5 Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat dari pelaksanaan magang mandiri ini antara lain:

1. Bagi Mahasiswa

a. Memperoleh informasi yang belum pernah diperoleh saat di bangku

perkuliahan.

b. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh di

bangku perkuliahan.

c. Mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan elemen lain dari luar kampus,

sehingga memperoleh wawasan dan pengalaman yang tidak diperoleh

dibangku perkuliahan serta menjembatani dunia akademik dengan realita

dalam masyarakat dan dunia kerja.

d. Mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja dan dapat

memberikan gambaran mengenai pekerjaan dalam artian yang sesungguhnya

sehingga lebih siap memasuki dunia kerja.

e. Memicu dan memacu kesadaran akan sikap profesional sebagai calon

profesional yang bertanggung jawab terhadap keprofesionalannya.

f. Memperoleh pengalaman-pengalaman praktis dan meningkatkan keterampilan

kerja serta krativitas pribadi.

2. Bagi Universitas Muhammadiyah Malang

a. Terjalinnya kerjasama “bilateral” antara Universitas dengan perusahaan.

b. Memperluas, mempercepat, dan meningkatkan kerjasama dengan masyarakat.

c. Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman

kerja Magang.

3. Bagi Instansi

a. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia industri/ perusahaan

sehingga perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan akademis.

b. Merupakan sarana yang menjembatani antara lembaga dan instansi.

c. Adanya kritikan-kritikan yang membangun dari mahasiswa-mahasiswa yang

melakukan Praktik Magang.

5

Page 10: Daftar Isi

d. Adanya orang yang mengaudit perusahaan tanpa mengeluarkan biaya dengan

adanya laporan-laporan magang yang diberikan kepada perusahaan.

6

Page 11: Daftar Isi

BAB II

KAJIAN LEMBAGA DAN PUSTAKA

2.1 Kajian Lembaga

1. Nama Lokasi : PT Kusuma Agrowisata

2. Alamat : Jl Abdul Gani Atas, Kec. Batu, PO BOX 36, Batu - Jawa

Timur, 65311 Indonesia.

3. No.Telpon/Hp : (0341) 593195 atau 593333

4. Faximile : (0341) 593196

2.2 Struktur Organisasi Agrowisata Petik Buah

Struktur organisasi PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dipimpin oleh

seorang general manager yang bertugas melapor kepada direktur utama.

Sementara general manager sendiri membawahi manager KUA, Trade dan juga

marketing. Berikut ini bagan struktur organisasi Agrowisata petik buah :

Gambar 2.2.1 Struktur Organisasi Agrowisata Petik Buah.

7

Page 12: Daftar Isi

2.3 Profil PT Kusuma Agrowisata Kota Batu

Profil Umum

Kusuma Agrowisata terletak di Jalan Abdul Gani Atas, Kota Batu,

Malang, Jawa Timur (Lampiran 6). Kota Batu terletak 19 km dari kota Malang

dan berada pada ketinggian antara 680-1.700 m dpl. Kota Batu sudah terkenal

sejak dahulu sebagai daerah tujuan wisata.

Kota Batu dikelilingi oleh rangkaian pengunungan, yaitu Gunung

Panderman (2 040 m), Gunung Arjuno (3 339 m), Gunung Welirang (2 156 m),

Gunung Anjasmoro (2 277 m), dan Gunung Kawi.(2 651 m). Kusuma Agrowisata

terletak di Desa Ngaglik, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sisir, sebelah

timur berbatasan dengan Desa Pesanggrahan, sebelah selatan berbatasan dengan

Gunung Panderman, sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngaglik.

Jenis tanah di Kusuma Agrowisata adalah andosol yang berbatu berwarna

cokelat kemerahan dan vertisol pada kebun kopi. Curah hujan 1 540 mm/tahun.

Menurut Schmidt Ferguson tipe iklim daerah Batu termasuk ke dalam tipe iklim D

(Lampiran 7). Menurut Pemerintah Kota Batu (2010) ketinggian tempat Kusuma

Agrowisata 900-1.000 m dpl dengan kemiringan 15-25º. Kelembaban nisbi 75-

98% dengan suhu sekitar 18-28ºC. Penyinaran matahari pada musim penghujan 5

jam per hari dan pada musim kemarau 8 sampai 10 jam per hari.

Total luas areal Kusuma Agrowisata yaitu 60 ha. Luas kebun untuk

kawasan wisata 29.63 ha yang terdiri dari 7.03 ha kebun apel, 6.6 ha kebun jeruk,

3.4 ha kebun jambu, 2 ha kebun stroberi, 9 ha kebun kopi, 1.6 ha kebun buah naga

(Lampiran 8). Selain kebun wisata kawasan Kusuma Agrowisata juga memiliki

fasilitas pendukung, yaitu bangunan green house sayuran hidroponik dan tanaman

hias, areal air softgun dan shooting area, flying fox, lokasi outbond, mini cross,

mini zoo, kedai apel dan stroberi, bangunan pengolahan kopi, bangunan industri

olahan apel, dan kawasan penjualan buah dan sayuran.

Kebun di Kusuma Agrowisata dibagi menjadi dua, yaitu kebun atas dan

kebun bawah. Kebun atas terdiri dari kebun jeruk, stroberi, dan buah naga,

sedangkan kebun bawah terdiri dari kebun apel, jeruk, stroberi, jambu, dan buah

naga.

8

Page 13: Daftar Isi

Kawasan untuk wisata petik apel memiliki luas 7.03 ha yang terdiri dari

tujuh blok pemetikan yaitu A, B, C, D, E, F, dan G. Setiap blok dibagi lagi

menjadi beberapa anak blok sehingga total blok pemetikan apel yaitu 32 blok

(Lampiran 9). Varietas apel yang ditanam di Kusuma Agrowisata adalah apel

Manalagi, Rome Beauty, Anna, dan Wanglin tetapi jumlah Wanglin hanya sedikit.

Satu blok petikan terdapat campuran berbagai varietas tetapi apel Manalagi adalah

varietas yang paling dominan jumlahnya di setiap blok.

2.4 Tugas PT Kusuma Agrowisata Kota Batu

Pelaksanakan sebagian tugas PT Kusuma Agrowisata Kota Batu adalah

menjadi wahana produktif dan berpartisipasi dalam pengembangan agrobisnis dan

agrowisata di Indonesia agar berdaya guna dan berhasil guna secara optimal.

2.5 Fungsi PT Kusuma Agrowisata Kota Batu

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, PT Kusuma

Agrowisata Kota Batu, mempunyai fungsi :

1. Berperan secara aktif dalam pembangunan berwawasan lingkungan,

peningkatan perekonomian regional, budidaya tanaman dan pengembangan

agrobisnis dan agrowisata agar dapat berhasil guna dan berdaya guna.

2. Memberikan pelayanan terbaik bagi setiap konsumen/pengunjung dan

menciptakan hubungan saling menguntungkan satu sama lain.

2.6 Kegiatan di PT Kusuma Agrowisata Kota Batu

Kegiatan yang dilakukan di PT.Kusuma Agrowisata Kota Batu, meliputi:

a.  Produksi minuman sari buah, yoghurt sari buah, kripik buah, cuka, selai,

dan jenang.

b.  Uji mutu dari produk yang dihasilkan

c.  Pembudidayaan tanaman sayur dan buah secara hidroponik

d. Perawatan tanaman dikebun

e.  Pemandu wisata baik wisatawan lokal maupun internasional

f. Resepsionist

9

Page 14: Daftar Isi

2.7 Produk PT. Kusuma Agrowisata Kota Batu

Produk yang dihasilkan oleh PT Kusuma Agrowisata Kota Batu adalah :

 a.     Siiplah 120 ml

Per karton berisi 32 pcs, Tersedia 8 pilihan Sari Buah, yaitu Sari Buah

Apel Anggur, Apel Leci, Apel Mangga, Apel Markisa, Apel (original) dan

Jambu Merah

b.     Siiplah 200 ml

Per Karton 24 pcs, Tersedia 5 Pilihan Sari Buah, Yaitu Sari Buah : Apel,

Apel Leci, Apel Mangga, Jambu, Sirsak

c.     Siiplah 300 ml

Per Karton 24 pcs, Tersedia 7 Pilihan Sari Buah, Yaitu Sari Buah : Apel,

Leci, Jambu, Sirsak, Apel Mangga, Jeruk

d.     Kusuma Botol 500 ml

Per karton berisi 24 pcs, Tersedia 6 pilihan sari buah Apel, Jambu Biji,

Sirsak, Strawberry, Jeruk

e.     Kusuma "Klasik" 220 ml

Per karton berisi 24 pcs, Tersedia 3 pilihan Sari Buah, yaitu Sari Apel,

Sirsak dan Jambu

f.       Sari Buah ukuran galon 5000 ml

Per karton berisi 4 pcs, Tersedia 6 Pilihan Sari Buah Apel, Apel Leci,

Jambu Biji, Sirsak, Strawberry, dan Jeruk

g.     Jenang Apel 200 gr

Per karton berisi 60 pcs, Pilihan Jenang Apel Manalagi (hijau) dan

Jenang Apel Rome Beauty (merah)

h.     Selai Strawberry 275 gr

Per karton berisi 24 pcs,

i.       Cuka Apel 300 ml

Per karton berisi 6 pcs,

10

Page 15: Daftar Isi

2.8 Pelayanan PT. Kusuma Agrowisata Kota Batu

Pelayanan publik yang bisa diberikan PT Kusuma Agrowisata Kota Batu :

1.  Menyediakan bibit tanaman hortikultura

2. Menyediakan aneka sayuran dan beberapa buah hortikultura dengan

penanaman hidroponik

3.  Menyediakan jasa dan paket wisata yang edukatif dan dekat dengan alam.

PT. Kusuma Agrowisata Kota Batu juga memberikan layanan kepada

masyarakat antara lain berupa:

a. Pelatihan atau workshop tentang penanaman hidroponik, produksi

yoghurt, fitopatologi, serta tour guide.

b.  Penelitian, Pemagangan dan praktek kerja lapangan.

11

Page 16: Daftar Isi

BAB III

METODE PEMAGANGAN

3.1 Rencana Waktu Pemagangan

3.1.1 Rencana Waktu Pemagangan

Magang ini dilakukan pada semester 7 tahun ajaran 2015/2016

yaitu dari tanggal 08 Oktober – 08 November 2015.

3.1.2 Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan magang yang akan dilaksanakan oleh

mahasiswa yaitu PT. Kusuma Agrowisata Batu, Jl. Abdul Gani Atas PO.

BOX 36 Kota Batu, Jawa Timur.

3.2 Rencana Jadwal Pemagangan

Sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi rencana materi

pemagangan yang dilakukan adalah pengetahuan umum tentang budidaya dan

pengelolaan buah apel. Selain itu materi berupa praktek kerja lapangan. Hal ini

dimaksudkan agar mahasiswa dapat lebih memahami dan mengerti pekerjaan

yang dilakukan.

3.3 Prosedur/Langkah-Langkah Pemagangan

Langkah-langkah pemagangan dilakukan dengan cara kerja praktik

seperti karyawan, melakukan budidaya dan pengelolaan Tanaman Apel untuk

membuat tanaman Apel berbuah sebelum waktunya (panen bergilir). Kegiatan

yang dikerjakan di lapangan sebagai karyawan lapangan meliputi penyulaman

tanaman, perompesan, pemangkasan, pelengkungan cabang, pengendalian OPT,

pemanenan, dan pengelolaan pasca panen. Dalam 1 minggu hanya ada 6 hari kerja

yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at dan sabtu dengan lama jam kerja 7 jam.

3.4 Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Data yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan seluruh aspek budidaya

dan aspek pembungaan dan pembuahan apel, diskusi dan wawancara dengan

pekerja, staf, dan pimpinan kebun. Data sekunder diperoleh dari arsip laporan

12

Page 17: Daftar Isi

manajemen (perbulan dan pertahun) yang berkaitan dengan keadaan umum

perusahaan sperti keadaan iklim, tata guna lahan, keadaan tanaman, dan produksi,

struktur organisasi, dan ketenagakerjaan.

13

Page 18: Daftar Isi

BAB IV

HASIL KEGIATAN PEMAGANGAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya (Kusuma Agrowisata) didirikan

oleh Ir. Edy Antoro pada lahan seluas 4 ha pada tahun 1989. Berdasarkan

pengalaman kerja sebagai seorang pengawas perkebunan kopi di PT. Perkebunan

Nusantara XII di daerah Bondowoso, beliau mendirikan usaha di bidang

agrowisata apel. Beliau menjual hasil panen apel ke pedagang sebelum berusaha

di bidang agrowisata. Hasil panen dijual ke Surabaya karena harga apel di pasar

lokal Batu sedang rendah disebabkan panen raya. Harga penjualan apel di

Surabaya ternyata lebih rendah daripada harga penjualan apel ditingkat pedagang

Batu sehingga mengalami kerugian. Akhirnya Bapak Edi menjual apel langsung

ke pembeli dengan konsep agrowisata, yaitu memetik sendiri di kebun.

Tahun 1990 Kusuma Agrowisata menanam apel pada lahan seluas 10 ha

dan jeruk seluas 2 ha. Badan usaha PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya

diresmikan pada tanggal 29 Mei 1990. Nama “Kusuma Agrowisata” sendiri

berasal dari nama perusahaan yaitu PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya.

Peresmian sarana agrowisata ditandai dengan peletakan batu pertama yang

dilakukan pada tanggal 20 Desember 1990 oleh pemilik sekaligus penyandang

dana tunggal yaitu Bapak Jacob Djojosubagjo.

Tahun 1992 mulai membangun cottage sebanyak 16 kamar kemudian pada

tahun berikutnya (1993) menambah kamar menjadi 66 buah dan fasilitas yang lain

diantaranya kolam renang, restoran, dan ruang pertemuan. Tahun 1995 dibangun

hotel tiga lantai sehingga total kamarnya menjadi 152 kamar. Tahun 1996

14

Page 19: Daftar Isi

dibangun rumah kaca (green house) untuk tanaman hias dan menanam jenis kopi

Arabika kerdil varietas Kartika 1 seluas 9 ha dan berikutnya pada tahun 1997

membuka usaha estate dan travel. Tahun 1998 hingga 2000 menambah jenis

tanaman untuk wisata agro yaitu stroberi dan membangun green house lagi untuk

sayur dan tanaman jenis hidroponik lainnya. Tahun itu pula dibangun home

industry dengan bahan utama buah apel.

4.1.2 Keadaan Wilayah

Kusuma Agrowisata terletak di Jalan Abdul Gani Atas, Kota Batu,

Malang, Jawa Timur. Kota Batu terletak 19 km dari kota Malang dan berada pada

ketinggian antara 680-1.700 m dpl. Kota Batu sudah terkenal sejak dahulu sebagai

daerah tujuan wisata.

Kota Batu dikelilingi oleh rangkaian pengunungan, yaitu Gunung

Panderman (2 040 m), Gunung Arjuno (3 339 m), Gunung Welirang (2 156 m),

Gunung Anjasmoro (2 277 m), dan Gunung Kawi.(2 651 m). Kusuma Agrowisata

terletak di Desa Ngaglik, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sisir, sebelah

timur berbatasan dengan Desa Pesanggrahan, sebelah selatan berbatasan dengan

Gunung Panderman, sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngaglik.

Jenis tanah di Kusuma Agrowisata adalah andosol yang berbatu berwarna

cokelat kemerahan dan vertisol pada kebun kopi. Curah hujan 1 540 mm/tahun.

Menurut Schmidt Ferguson tipe iklim daerah Batu termasuk ke dalam tipe iklim D

. Menurut Pemerintah Kota Batu (2010) ketinggian tempat Kusuma Agrowisata

900-1.000 m dpl dengan kemiringan 15-25º. Kelembaban nisbi 75-98% dengan

suhu sekitar 18-28ºC. Penyinaran matahari pada musim penghujan 5 jam per hari

dan pada musim kemarau 8 sampai 10 jam per hari.

15

Page 20: Daftar Isi

Total luas areal Kusuma Agrowisata yaitu 60 ha. Luas kebun untuk

kawasan wisata 29.63 ha yang terdiri dari 7.03 ha kebun apel, 6.6 ha kebun jeruk,

3.4 ha kebun jambu, 2 ha kebun stroberi, 9 ha kebun kopi, 1.6 ha kebun buah naga

. Selain kebun wisata kawasan Kusuma Agrowisata juga memiliki fasilitas

pendukung, yaitu bangunan green house sayuran hidroponik dan tanaman hias,

areal air softgun dan shooting area, flying fox, lokasi outbond, mini cross, mini

zoo, kedai apel dan stroberi, bangunan pengolahan kopi, bangunan industri olahan

apel, dan kawasan penjualan buah dan sayuran.

Kebun di Kusuma Agrowisata dibagi menjadi dua, yaitu kebun atas dan

kebun bawah. Kebun atas terdiri dari kebun jeruk, stroberi, dan buah naga,

sedangkan kebun bawah terdiri dari kebun apel, jeruk, stroberi, jambu, dan buah

naga.

Kawasan untuk wisata petik apel memiliki luas 7.03 ha yang terdiri dari

tujuh blok pemetikan yaitu A, B, C, D, E, F, dan G. Setiap blok dibagi lagi

menjadi beberapa anak blok sehingga total blok pemetikan apel yaitu 32 blok

(Lampiran 1). Varietas apel yang ditanam di Kusuma Agrowisata adalah apel

Manalagi, Rome Beauty, Anna, dan Wanglin tetapi jumlah Wanglin hanya sedikit.

Satu blok petikan terdapat campuran berbagai varietas tetapi apel Manalagi adalah

varietas yang paling dominan jumlahnya di setiap blok.

4.1.3 Lokasi Perusahaan

Lokasi sebuah perusahaan sangat menetukan maju tidaknya perusahaan

tersebut dalam melaksanakan aktivitasnya, dimana hal ini berkaitan dengan sarana

kemudahan transportasi. Di dalam pemilihan lokasi tempat perusahaan harus

berdasarkan pada pertimbangan- pertimbangan yang teliti dan terarah, atas faktor

16

Page 21: Daftar Isi

yang memiliki peranan dan hubungan yang penting dalam perusahaan yang

didirikan.

Lokasi PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Batu yang berlokasi di

Kelurahan Ngaglik Kecamatan Batu Kota Batu Propinsi Jawa Timur dan Kantor

pusatnya berada di Jalan Abdul Gani Atas PO. BOX 36 Batu. Letak perusahaan

ini bila ditinjau dari segi aktivitas berada di lokasi pegunungan dan ber udara

sejuk dimana sangat menunjang bagi masyarakat atau pengunjung ingin berlibur

atau melakukan aktivitasnya.

4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

Membangun Kusuma Agrowisata Group menjadi perusahaan terpercaya,

terkemuka,

yang tangguh dan mampu bersaing di pasar global.

Misi :

Menghasilkan produk dan jasa yang dapat diterima serta dapat

memberikan kepuasan konsumen.

Mendapatkan keuntungan untuk kelangsungan dan pengembangan

usaha serta kesejahteraan karyawan.

4.1.5 Sarana dan Prasarana Perusahaan

Kusuma Agrowisata khususnya Departemen BTT memiliki sarana dan

prasarana yang cukup lengkap. Sarana dan prasarana yang tersedia meliputi

bidang produksi, administrasi, dan transportasi. Sarana produksi digunakan dalam

kegiatan budidaya tanaman, diantaranya sarana untuk kegiatan pemupukan,

17

Page 22: Daftar Isi

penyiangan, pemangkasan, penyiraman, pemanenan, serta pengendalian hama dan

hama penyakit.

Sarana untuk kegiatan pemupukan diantaranya ember, timbangan, sprayer

tekanan tinggi, dan sprayer kabut. Sarana yang mendukung kegiatan

administrasi meliputi perangkat computer, alat tulis kantor, printer, dan telepon,

serta sarana transportasi berupa motor dan mobil pick up.

4.1.6 Sistem Organisasi

PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dipimpin oleh seorang direktur

utama yang membawahi lima kepala bagian (kabag sumber daya manusia, kabag

akuntansi keuangan, kabag pengadaan, kabag humas, serta kabag pengkajian dan

pengembangan) dan dua kepala biro (kabir pengawasan intern dan kabir direksi).

Perusahaan memiliki empat divisi yang dikepalai oleh seorang general

manager, yaitu divisi Hotel, divisi Agrowisata, Divisi estate, dan divisi

Agroindustri. Setiap divisi membawahi departemen yang dikepalai oleh seorang

kepala bagian yang bertindak sebagai manager. Divisi Agrowisata membawahi 7

departemen meliputi:

1. Departemen Budidaya Tanaman Tahunan (BTT)

2. Departemen Budidaya Tanaman Semusim (BTS)

3. Departemen Food Beverage dan Entertainment

4. Departemen Keuangan, umum, dn administrasi

5. Departemen Pemasaran Wisata

6. Departemen Klinik Agribisnis dan Agrowisata

7. Departemen Penjualan

18

Page 23: Daftar Isi

4.1.7 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dipimpin oleh

seorang general manager yang bertugas melapor kepada direktur utama.

Sementara general manager sendiri membawahi manager KUA, Trade dan juga

marketing. Struktur organisasi BTT (lampiran 2) Berikut ini bagan struktur

organisasi Agrowisata petik buah :

Gambar 3.2.1 Struktur Organisasi Agrowisata Petik Buah.

19

Page 24: Daftar Isi

4.1.8 Ketenagakerjaan

Tenaga kerja yang ada di Kusuma Agrowisata terdiri dari karyawan tetap,

karyawan kontrak satu tahun, dan tiga bulan, karyawan harian lepas (KHL), dan

karyawan borongan. Tingkat pendidikan karyawan untuk karyawan tetap dan

karyawan kontrak satu tahun terdiri dari SD, SLTP, SLTA, D1, D2, D3, dan S1.

Jumlah hari kerja karyawan tetap dn karyawan kontrak yaitu enam hari kerja

efektif dengan satu hari libur. Karyawan tetap di BTT bekerja mulai pukul 06.00

sampai 13.00 WIB dengan 1 jam istirahat yaitu pukul 11.30 sampai pukul 12.30.

Setiap karyawan tetap dan kontrak yang bekerja memiliki daftar hadir

yang harus di checklock ketika masuk dan keluar perusahaan. Daftar hadir

tersebut dibuat oleh personalia. Gaji karyawan tetap dan kontrak satu tahun

dibayar pada akhir bulan, sedangkan untuk karyawan kontrak tiga bulan dan KHL

setiap jum’at pagi. Data karyawan BTT (Lampiran 3)

4.2 Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Apel

4.2.1 Tanaman Apel

Tanaman apel termasuk dalam divisi Spermatophyta, subdivisi

Angiospermae, kelas Dicotyledonae, ordo Rosales, famili Rosaceae, genus Malus,

dan spesies Malus sylvestris Mill. Malus sylvestris Mill mempunyai

bermacammacam kultivar yang memiliki kekhasan tersendiri. Beberapa kultivar

apel unggulan di Indonesia yaitu Rome Beauty, Manalagi, Anna, Princess Noble,

dan Wanglin/Lali jiwo (Prihatman, 2000).

Apel merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia

Barat dengan iklim temperate. Tanaman apel di daerah tropika dapat dibungakan

tanpa tergantung musim dengan mengatur waktu perompesan dan pemangkasan.

Satu siklus pembuahan apel membutuhkan waktu 4.5-6 bulan tergantung kultivar

20

Page 25: Daftar Isi

dan cuaca sehingga dalam setahun apel dapat dibuahkan 2-3 kali (Prihatman,

2000). Berbeda dengan kawasan empat musim, pembungaan hanya terjadi pada

musim semi, sehingga apel hanya berproduksi sekali setahun (Hakim, 2008).

4.2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Apel

Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam,

mempunyai lapisan bahan organik tinggi, struktur tanahnya remah dan gembur,

serta mempunyai aerasi, penyerapan air, dan porositas yang baik sehingga

pertukaran oksigen, pergerakan hara, dan kemampuan menyimpanan airnya

optimal. Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol, dan Regosol. Derajat

keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7. Tanaman apel

membutuhkan kandungan air tanah yang cukup untuk tumbuh. Kelerengan yang

terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih

memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak untuk ditanami

(Prihatman, 2000).

Curah hujan yang ideal untuk tanaman apel adalah 1.500-2.500 mm/tahun

dengan hari hujan 110-150 hari/tahun. Banyaknya bulan basah dalam setahun

adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat

berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga diperlukan cuaca cerah saat

pembungaan (Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2008).

Kusumo (1986) menyatakan bahwa penggunaan penutup pohon dari bahan

plastik yang tembus sinar matahari dapat mengurangi risiko bunga gugur. Untung

(1994) menyatakan bahwa jika waktu musim hujan dapat dipastikan, maka masa

berbuah apel bisa diatur dengan menjadwalkan waktu perompesan daun. Tanaman

apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60 % setiap harinya,

terutama pada saat pembungaan. Suhu yang dibutuhkan antara 16-27oC,

kelembaban udara sekitar 75-85 %. Tanaman apel dapat tumbuh dan berbuah baik

di daerah tropika pada ketinggian 1.000-1.250 m dari permukaan laut (dpl) (Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2008).

4.2.3 Peremajaan Tanaman Apel

Produktivitas tanaman sangat dipengaruhi oleh kegiatan budidaya yang

diterapkan. Kegiatan budidaya yang dilakukan di Agrowisata Krisna antara lain

21

Page 26: Daftar Isi

peremajaan, perompesan, pemangkasan, pelengkungan cabang, pengendalian

hama dan penyakit tanaman, pengendalian gulma, pemanenan, serta pasca panen.

Apel mencapai produktivitas optimumnya pada umur 10 tahun dan akan

menurun pada tahun-tahun berikutnya. Apel biasanya dipelihara sampai umur 25-

30 tahun, setelah itu dibongkar dan ditanami kembali. Tanaman apel di

Agrowisata Krisna sudah berumur 36-41 tahun. Kondisi tanaman sudah tua dan

banyak terkena penyakit sehingga banyak cabang yang harus dipangkas. Selain

mempengaruhi produksivitas, umur juga mempengaruhi biaya operasional

perawatan masing-masing tanaman.

Produksi tanaman apel tujuh tahun terakhir di Kusuma Agrowisata dapat

dilihat pada (Lampiran 4). Produksi tersebut merupakan produksi dari kultivar

Rome Beauty dan Manalagi. Produksi yang dihasilkan masih rendah

dibandingkan dengan produksi rata-rata per pohon per musim yang ditetapkan

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Tabel 1). Produktivitas yang ingin dicapai

perusahaan sebesar 10 kg/pohon/musim belum tercapai.

Tabel 1. Produksi Rata-Rata Tanaman Apel berdasarkan Umur Tanaman

Peremajaan tanaman total tidak dilakukan atas pertimbangan biaya.

Peremajaan hanya dilakukan pada tanaman yang rusak oleh penyakit. Peremajaan

dilakukan dengan menyambung batang atas secara langsung di tempat tumbuh

batang bawah.

Batang bawah maupun batang atas diperoleh dari kebun sendiri. Batang

bawah menggunakan apel liar/apel alas (Malus pumilla). Prihatman (2000)

menyatakan, apel liar mempunyai sistem perakaran yang luas dan kuat, pohonnya

kokoh, dan mempunyai daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan. Anakan atau

siwilan tumbuh dari pangkal batang bawah tanaman produktif.

22

Page 27: Daftar Isi

Gambar 1. Penyambungan Tanaman; a) Trubus Malus sylvestris sebagai

batang bawah, b) Hasil Sambungan Batang Atas dan Batang

Bawah

Apel liar yang siap digunakan untuk batang bawah adalah siwilan dari

batang bawah tanaman yang akan disulam dengan tinggi lebih kurang 60 cm,

diameter lebih kurang 1 cm, dan kulit batangnya mudah dikelupas dari kayunya

sehingga mudah untuk dilakukan penempelan atau penyambungan (Prihatman,

2000). Batang atas diambil dari cabang/batang kultivar unggul yang sehat. Teknik

penyambungan yang digunakan di Kusuma Agrowisata adalah sambung pucuk

(top grafting). Jarak tanam antar tanaman berkisar antara 2.5 m x 2.5 m sampai

3 m x 3 m.

Kultivar Manalagi ditanam dalam satu lahan dengan kultivar Rome Beauty

karena adanya self incompatibility pada kultivar Manalagi. Secara umum cara

penyambungan sudah dilakukan dengan baik. Batang bawah dan batang atas yang

digunakan sudah sesuai dengan anjuran Prihatman (2000). Peremajaan tanaman

tetap perlu dilakukan secara bertahap untuk menggantikan tanaman yang sudah

rusak sehingga produksi dapat ditingkatkan.

4.2.4 Defoliasi Buatan

Apel merupakan tanaman asli daerah temperate yang akan mengalami

pengguguran daun secara alami di musim gugur. Di daerah tropika, defoliasi

dilakukan secara buatan (perompesan) untuk mematahkan dormansi tunas seperti

di daerah asalnya.

23

Page 28: Daftar Isi

Perompesan di Kusuma Agrowisata dilakukan sebanyak satu kali per

musim sekitar 10 hari setelah panen. Soelarso (1997) menyatakan, perompesan

yang dilakukan sebelum waktunya tidak akan membentuk bunga, melainkan daun

yang tumbuh kurang subur. Tanaman yang sudah siap dirompes ditandai dengan

tunas yang sudah padat dan daun-daun yang sudah tua tapi belum menguning.

Perompesan dapat dilakukan secara manual dan kimiawi. Perompesan secara

manual dapat mengakibatkan luka yang memungkinkan tanaman menjadi peka

terhadap serangan hama dan penyakit, sedangkan perompesan secara kimiawi

harus dilakukan dengan dosis yang tepat karena konsentrasi yang terlalu tinggi

dapat menjadikan tanaman menjadi kering (Soelarso, 1997). Kusuma Agrowisata

menggunakan cara manual dengan pertimbangan lahan yang ada tidak terlalu luas

dan sumber daya manusia yang tersedia termasuk murah. Secara teknis,

perompesan di Kusuma Agrowisata sudah dilakukan dengan baik, namun perlu

ditingkatkan pengawasan sehingga efisiensi kerja dapat ditingkatkan.

4.2.5 Pemangkasan Tanaman Apel

Pemangkasan pada apel dibagi menjadi pemangkasan bentuk,

pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan produksi. Pemangkasan bentuk

dilakukan pada tanaman berumur lebih kurang tiga bulan untuk membentuk

rangka tajuk tanaman apel menjadi perdu sehingga memudahkan pelaksanaan

pemeliharaan dan kegiatan budidaya. Tanaman apel yang tidak dipangkas akan

tumbuh ke atas karena dominansi tunas terminal.

Pemangkasan cabang yang sakit termasuk pemangkasan pemeliharaan.

Pemangkasan ini bertujuan untuk menghindari penyebaran penyakit yang lebih

luas ke bagian pohon yang lain. Sebagian besar penyakit menyerang melalui

cabang yang luka, baik akibat kesalahan teknik budidaya maupun akibat

lingkungan. Luka bekas pemangkasan dapat menjadi sarana penyebaran penyakit

sehingga harus dilumuri dengan cat minyak. Alat pangkas yang digunakan harus

tajam dan licin sehingga pemangkasan dapat dilakukan sekali potong untuk

memperkecil luka yang dihasilkan dan menghindari luka memar pada kulit.

Ranting dan cabang sisa pemangkasan dimanfaatkan sebagai kayu bakar.

emeriksaan kebun dilakukan beberapa hari sekali oleh manajer untuk melihat

kondisi kebun, apakah pemangkasan pemeliharaan perlu dilakukan atau tidak.

24

Page 29: Daftar Isi

Pemangkasan produksi dilakukan dengan memotong mata tunas yang kecil

atau mati, tangkai-tangkai bekas petikan buah, serta cabang yang kurus, tidak

produktif, atau terserang penyakit. Tujuan dari pemangkasan produksi adalah

untuk mendorong pecahnya tunas dan mempengaruhi banyaknya tunas bunga dan

daun yang terbentuk.

Pemangkasan tidak boleh terlalu dekat dengan mata tunas karena dapat

menyebabkan luka pada mata tunas dan mengundang penyakit. Arah pangkas

miring ke atas dan keluar dari mata tunas (Gambar 2).

Gambar 2. Hasil Pemangkasan pada Apel; a) Terlalu Dekat dengan Mata

Tunas, b) Hasil Pangkasan yang Benar

Pemangkasan produksi di Kusuma Agrowisata pada umumnya dilakukan

sebelum perompesan daun, akan tetapi tidak menutup kemungkinan pemangkasan

dilakukan setelah perompesan untuk menghemat tenaga kerja. Kekurangan dari

pemangkasan yang dilakukan sebelum perompesan daun adalah pemangkasan

menjadi kurang optimal karena pandangan pekerja tertutup daun yang masih lebat

sehingga sulit membedakan tunas yang produktif atau tidak. Penulis tidak

membandingkan hasil pemangkasan yang dilakukan sebelum perompesan dengan

pemangkasan setelah perompesan karena keterbatasan waktu. Secara teknis

pemangkasan sudah dilakukan dengan baik, tenaga kerja yang digunakan

merupakan tenaga kerja terlatih yang sudah berpengalaman dalam mengerjakan

pemangkasan. Pemangkasan sangat menentukan produksi yang dihasilkan

sehingga perlu dilakukan dengan benar.

4.2.6 Pelengkungan Cabang Tanaman Apel

Pelengkungan cabang dilakukan satu kali per musim setelah pemangkasan.

25

Page 30: Daftar Isi

Cabang dilengkungkan dengan menggunakan tali yang diikatkan longgar pada

tengah cabang, kemudian ditarik kearah luar tajuk dan diikatkan pada patok atau

batang bagian bawah apel itu sendiri.

Pelengkungan cabang dilakukan untuk mempercepat tumbuhnya tunas-

tunas baru dan mengatur bentuk pohon agar tidak tumbuh terlalu tinggi. Cabang

yang dilengkungkan adalah cabang yang sudah gemuk berwarna coklat tapi masih

lentur sehingga tidak patah ketika dilengkungkan. Arah pelengkungan cabang

sebaiknya ke bidang yang masih kosong sehingga antar cabang tidak saling

tumpang tindih dan menghalangi sinar matahari masuk (Gambar 3)

Gambar 3. Pelengkungan Cabang

Posisi pelengkungan cabang sangat diperhatikan oleh pekerja di Kusuma

Agrowisata, pertumbuhan tunas cabang agar tumbuh menjadi baik, sehingga tunas

lateral tumbuh merata pada cabang. Hal ini menunjukkan pengawasan pekerja

yang baik.

Mata tunas mulai terdiferensiasi dan mengalami pecah tunas 1-2 minggu

setelah perompesan dan pemangkasan (Gambar 4). Tunas yang muncul antara lain

tunas campuran, tunas tumpul yang ruasnya rapat seperti taji, dan tunas vegetative

(Kusumo, 1986).

26

Page 31: Daftar Isi

Gambar 4. Mata Tunas yang Mulai Terdiferensiasi; a) Tunas Campuran,

b) Tunas Vegetatif

4.2.7 Pemupukan Tanaman Apel

Saat magang dilakukan, pemupukan yang dilakukan hanya pemberian

pupuk kandang dari kotoran sapi sebanyak satu pick up (untuk ukurannya pupuk

perpohon kurang tahu, pada saat magang tidak mengikuti pemupukan karena beda

blok ). Pupuk kandang dapat memperbaiki dan mempertahankan kesuburan fisik,

kimia, dan biologi tanah. Untung (1994) menyatakan, kandungan pupuk kandang

dari kotoran sapi yaitu air 85 %, N 0.4 %, P 0.08 %, dan K 0.08%.

Berdasarkan pengetahuan dari pekerja, cara pemupukan yang digunakan

yaitu dengan membenamkan pupuk kandang melingkari tanaman dengan radius

satu meter. Pemupukan dilakukan setelah perlakukan perompesan karena

perompesan menyebabkan kandungan nitrogen di dalam daun-daun hilang

sebelum sempat disimpan di dalam jaringan kulit batang Soelarso (1997).

Tanaman apel untuk pertumbuhannya membutuhkan air yang memadai

sepanjang musim. Pertanaman apel di Kusuma Agrowisata pada musim kemarau

masih tumbuh baik tanpa pengairan karena iklimnya tergolong tropika basah dan

tanahnya mempunyai daya kapiler yang baik sehingga mampu mengikat air.

4.2.8 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Pengendalian OPT yang tidak dilakukan secara berkala akan menyebabkan

produktivitas dari tanaman apel menurun dan membutuhkan biaya perawatan

yang lebih besar. Kehadiran gulma di sekitar tanaman apel menimbulkan

persaingan dalam memperebutkan unsur hara, mengundang hama penyakit dan

27

Page 32: Daftar Isi

merusak perakaran tanaman apel.

Pengendalian gulma dilakukan setiap dua bulan sekali secara mekanis

maupun kimiawi yaitu menggunakan herbisida Round Up 486 SL. Round Up

mengandung bahan aktif isopropilamina glifosat 486 g/l (setara dengan glifosat

360 g/l). Gulma-gulma yang disemprot dengan Round Up akan kering dalam

waktu satu minggu. Pengendalian secara manual dilakukan dengan menggunakan

cangkul dan arit, seperti gulma pada batang tanaman Apel.

Asal tanaman apel yang bukan berasal dari daerah tropika menyebabkan

tanaman apel rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Hama yang sering

menyerang tanaman apel di Kusuma Agrowisata antara lain kutu hijau (Aphis

pomii), thrips, ulat grayak (Spodoptera litura), kutu sisik, lalat buah, kelelawar,

dan burung. Penyakit yang sering menyerang tanaman apel yaitu embun tepung,

bercak daun, kanker batang, busuk batang, busuk buah, dan mata ayam.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan penyemprotan sekali

seminggu. Pestisida yang digunakan bergantung kepada hama dan penyakit yang

sedang menyerang. Kutu hijau, thrips, dan ulat grayak dapat diatasi dengan

menggunakan insektisida berbahan aktif deltametrin atau beta sifultrin seperti

Decis dan Buldok dengan dosis 0.5 ml/l. Pengendalian juga dapat menggunakan

Dursban dengan bahan aktif klorpirifos 200 g/l, dosis yang digunakan 2-3 ml/l.

Pengendalian kutu sisik menggunakan pestisida berbahan aktif abamektin

dicampur dengan kelas penembus jaringan dimana penembus jaringan tersebut

yang akan digunakan untuk menembus lapisan lilin pada kutu sisik sehingga

pengobatan akan lebih efektif.

Pengendalian penyakit dilakukan selaras teknik budidaya dengan

mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat dan memangkas cabang yang

terkena penyakit. Pengendalian secara kimiawi menggunakan penyemprotan

dengan pestisida berbahan aktif klorotalonil untuk mengatasi busuk buah,

Tebukonazol untuk mengatasi bercak daun, Mancozeb dan Propineb untuk

penyakit yang disebabkan oleh jamur.

4.2.9 Panen

28

Page 33: Daftar Isi

Panen dilakukan pada saat buah matang secara fisiologis. Jika panen

dilakukan saat buah belum siap akan berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan

tanaman dan pembungaan pada musim berikutnya. Tanaman akan menghasilkan

tunas vegetatif yang berlebihan dan pembungaan pada musim berikutnya akan

banyak gagal terjadi fruit set. Buah yang dipetik terlalu muda akan cepat menjadi

keriput. Buah apel yang menjadi keriput beratnya susut mencapai 5.5 %,

sedangkan buah apel yang dipetik umur tua makin cepat lunak dan masir, cepat

mengalami penurunan padatan total terlarut (PTT) maupun jumlah komponen dan

konsentrasi cita rasanya dalam penyimpanan (Soelarso, 1997).

Ciri-ciri buah yang siap dipanen yaitu ujung buah membuka/merekah dan

kulit buah mengkilap. Panen dapat dilakukan lebih kurang 150 hari setelah

rompes (HSR) untuk kultivar Manalagi dan lebih kurang 165 HSR untuk kultivar

Rome Beauty. Apel Anna merupakan apel yang paling cepat dipanen, yaitu 135

HSR.

Apel yang dihasilkan oleh Kusuma Agrowisata antara lain Rome Beauty,

Manalagi, dan Anna. Apel yang dijual kepada pengepul hanya apel Rome Beauty,

Manalagi, dan Anna. Akan tetapi lebih banyak Apel Anna dan Manalagi yg di

setor ke pengepul, dipilih kondisi yang baik dan ukuran yang cukup besar. Apel

yang tidak memenuhi ukuran yang cukup digunakan sebagai wisata petik apel

oleh pengunjung yang datang ke kebun (Lampiran 5). Di Kusuma Agrowisata

paling banyak apel Manalagi, untuk apel anna di ambilkan dikebun Junggo yang

merupakan kebun kedua milik Kusuma Agrowisata.

Gambar 5. Pemanenan dan hasil Panen Apel Manalagi di Kusuma

Agrowisata

29

Page 34: Daftar Isi

BAB V

KESIMPULAN

Kegiatan magang telah memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

pengalaman tentang aspek produksi, aspek teknis, dan pengelolaan perkebunan

apel pada kondisi yang sebenarnya. Pengelolaan usaha perkebunan apel telah

dipelajari khususnya mengenai pengelolaan pemangkasan produksi. Pemangkasan

produksi yang dilaksanakan di Kusuma Agrowisata sudah dilakukan dengan baik

secara teknis, dilihat dari persentase pecah tunas campuran yang lebih banyak

terbentuk dibanding persentase pecah tunas vegetatif baik pada Rome Beauty

maupun Manalagi.

Waktu pemangkasan produksi yang tidak serempak menyebabkan adanya

tingkat perkembangan yang berbeda antara tanaman yang satu dengan yang lain

dalam satu blok, antara lain pada peubah pertambahan jumlah tunas vegetatif dan

pertambahan tunas campuran pada Rome Beauty dan Manalagi, serta jumlah buah

pada Rome Beauty. Pemangkasan pada 14 hari setelah panen memberikan hasil

lebih baik daripada pemangkasan pada 21 hari setelah panen dilihat dari jumlah

tunas campuran per cabang, jumlah bunga, serta pertumbuhan buah.

30

Page 35: Daftar Isi

DAFTAR PUSTAKA

Aprilianti, Nurul, Huda. 2011. Pengelolaan Pemangkasan Produksi Apel (Malus

Sylvestris Mill.) Di Agrowisata Krisna, Nongkojajar, Pasuruan, Jawa

Timur. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Bambang Soelarso, 1997. Budi Daya Apel. Yogyakarta : KANISIUS

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. 2008. Standard Operating Procedure

(SOP) Apel Rome Beauty. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten Pasuruan.

Hakim, L. dan Dian S. 2009. Status Apel Lokal Malang dan Strategi

Konservasinya Melalui Pengembangan Agrowisata. Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Brawijaya. Malang.

Kusumo, S. 1986. Apel (Malus sylvestris Mill.). C.V. Yasaguna. Jakarta. 131 hal

Prastowo N. H., J. M. Roshetko, G. Manurung, E. Nugraha, J. Tukan, dan F.

Harum. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman

Buah. World Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock International.

Prihatman, K. 2000. Tentang budidaya tanaman: Apel.

http://bebas.vlsm.org/v13/Data/bididaya%20pertanian/BUAH/APEL.PDF

[1 Desember 2015].

Student research. Institut Pertanian Bogor.

http://core.ac.uk/download/pdf/12354228.pdf. Diakses (1 oktober 2015)

Soelarso, B. R. 1997. Budidaya Apel. Kanisisus. Yogyakarta.72 hal.

Untung, O. Jenis dan Budidaya Apel. Penebar Swadaya. Jakarta.117 hal

Yulianti, Sufrida, dan Mufatis W. 2007. Khasiat & Manfaat Apel. Yogyakarta:

Aqro Media Pustaka.

31

Page 36: Daftar Isi

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Wilayah

32

Page 37: Daftar Isi

Lampiran 2. Struktur Organisasi

33

Page 38: Daftar Isi

Lampiran 3. Data Karyawan

34

Page 39: Daftar Isi

Lampiran 4. Data Panen atau produksi

35

Page 40: Daftar Isi

Lampiran 5. Data Pengunjung

36

Page 41: Daftar Isi

Lampiran 6. Data Kegiatan Magang

37

Page 42: Daftar Isi

Lampiran 7. Data Surat

38