Daftar Isi
description
Transcript of Daftar Isi
INFORMASI UMUM
HALAMAN PENGESAHAN
1. Identitas Bahan Ajar
a. Judul Bahan Ajar : Rangkaian Listrik IIb. Mata Kuliah / Semester : Rangkaian Listrik/IIc. SKS (T-P) /Jam (T-P) : 2 (T) /4d. Jurusan
: Teknik Elektro
e. Program Studi : Teknik Listrike. Nomor Kode Mata Kuliah: KKEL1092 (7)2. Penulis Penulis 1
a. Nama : Dedi Nono Suharno. Ir,MT.b. NIP
: 131 932 814c. Pangkat / Golongan
: III.Cd. Jabatan Fungsional
: Lektore. Program Studi
: Teknik Listrikf. Jurusan
: Teknik Elektro
Bandung, Juni 2010Mengetahui,
Ketua KBK PDML
Penulis ,
Yusuf Sofyan. Ir,MT
Dedi Nono Suharno.Ir,MT NIP.19600712198601 1002
NIP.19550823199102 1001Menyetujui,
Ketua Jurusan / Program Studi
Drs. Hasan Surya. ST,MT
NIP. 1960030419872 1002KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swa, karena rachmatNya kami dapat menyelesaikan bahan ajar Rangkaian ListrikII dengan tujuan dapat membantu mahasiswa Program Studi Teknik Listrik didalam`mempelajari mata kuliah Rangkaian Listrik.
Pendekatan yang ditempuh dalam penyusunan buku ini adalah menumbuhkan proses bagi mahasiswa untuk memahami dengan mantap teori rangkaian listrik yang merupakan salah satu matakuliah dasar keahlian yang utama dalam kurikulum Program Studi Teknik Listrik. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan penggabungan analisis matematika, intuisi dan aplikasi yang diperkuat dengan praktikum. Bahannya disajikan sedemikian rupa agar mudah dipahami mahasiswa tahun pertama setelah mereka mendapat mata kuliah fisika yang mengupas berbagai konsep dasar mengenai listrik dan magnit disamping matematika. Diharapkan dengan bekal pengetahuan yang diperkuat dengan praktikum para mahasiswa akan mempunyai landasan yang cukup untuk analisis praktis mata kuliah yang didukungnya dalam bidang teknik listrik.
Sistematika buku ini agak berbeda dengan buku-buku Rangkaian Listrik yang sudah ada, dimana lingkup pembahasan meliputi : impedansi dan admitansi, arus dan tegangan pada impedansi, daya pada beban satu fasa, system tiga fasa dan analisis rangkian pada kondisi
Akhirnya sebagaimana peribahasa mengatakan tiada gading yang tak retak, kami menyadari keterbatasan sebagai manusia, tentu buku ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu mohon saran dan kritiknya demi perbaikan bahan ajar ini. Ucapan terimakasih kami sampaikan pada semua pihak yang telah membantu penulisan buku ini sebagai bahan ajar mata kuliah Rangkaian Listrik II.
Bandung, Juni 2010,
PenulisDAFTAR ISI
halaman
Lembar Pengesahani
Kata Pengantarii
Daftar Isiiii
Daftar Istilahiv
Daftar Tabelv
Daftar Gambarvi
Deskripsi Mata Kuliahvii
Petunjuk Penggunaanix
Bab VII. RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA7.1. Konsep Impedansi (Impedansi dan Admitansi) 17.2. Arus dan Tegangan pada Impedansi 367.3. Konsep Daya pada Beban Satu Fasa 507.4. Resonansi 73
Bab VIII. RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK TIGA FASA8.1. Tegangan Pada Sumber Tiga Fasa 80
8.1.1. Sumber Tiga Fasa Hubungan Bintang 81 8.1.2. Sumber Tiga Fasa Hubungan Delta 848.2. Beban Tiga Fasa Tidak Seimbang 868.2.1. Beban Tiga Fasa Tidak Seimbang Hubungan Delta 87
8.2.2. Beban Tiga Fasa Tidak Seimbang Hubungan Bintang 908.3. Beban Tiga Fasa Seimbang 958.3.1. Beban Tiga Fasa Seimbang Hubungan Delta 95 8.3.2. Beban Tiga Fasa Seimbang Hubungan Bintang 99
8.3.3. Model Satu Garis Sistem Tiga Fasa Beban Seimbang 105
Bab IX. TRANSIENT
9.1. Rangkaian dengan sumber DC 113
9.1.1. Rangkaian RL Seri. 1139.1.2. Rangkaian RC Seri 1229.1.3. Rangkaian RLC Seri 130
Daftar Pustaka
Lampiran
Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar.7. 1. Impedansi R,L seri 2. Gambar.7. 2. Diagram phasor impedansi R dan L seri 3. Gambar.7. 3. Impedansi fungsi (. 4. Gambar 7. 4. Sudut impedansi fungsi (.
5. Gambar.7. 5. Impedansi R,C seri
6. Gambar.7. 6. Diagram phasor impedansi R dan L seri7. Gambar.7. 7. Z fungsi (8. Gambar 7. 8. ( fungsi (9. Gambar.7. 9. Impedansi R,L dan C seri
10. Gambar 7.10. Digram phasor impedansi R, L, C seri (L = 1/(C
11. Gambar 7.11. Digram phasor impedansi R, L, C seri (L < 1/(C
12. Gambar 7.12. Impedansi rangkaian R,L paralel
13. Gambar.7.13. Diagram phasor impedansi RL paralel
14. Gambar 7.14. Impedansi rangkaian R,C paralel
15. Gambar 7.15. Diagram phasor impedansi RC paralel
16. Gambar 7.16. Rangkaian RLC parallel17. Gambar 7.17. Rangkaian RL parallel18. Gambar 7.18. Rangkaian R,C paralel19. Gambar 7.19. Rangkaian RLC parallel
20. Gambar.7.20. Admitansi R,L seri
21. Gambar.7.21. Admitansi R,C seri
22. Gambar.7.22 . Admitansi R,L dan C seri
23. Gambar 7.23. Rangkaian impedansi seri24. Gambar 7.24. Rangkaian impedansi paralel25. Gambar.7.25. Rangkaian kompleks26. Gambar 7.26. Rangkaian arus bolak-balik
27. Gambar 7.27. Rangkaian arus b.b. dengan beban induktif
28. Gambar 7.28. Gelombang tegangan dan arus pada beban induktif.
29. Gambar.7.30 Diagram phasor impedansi
30. Gambar.7.31. Diagram phasor arus31. Gambar 7.32. Gelombang tegangan dan arus pada beban kapasitif.32. Gambar.7.33 Diagram phasor impedansi
33. Gambar.7.34. Diagram phasor arus
34. Gambar.7.35 . Impedansi R,L dan C seri
35. Gambar 7.36. Gelombang tegangan dan arus impedansi resistif.
36. Gambar.7.37.Diagram phasor impedansi 37. Gambar.7.38.Diagram phasor tegangan dan arus
38. Gambar 7.39.Rangkaian abb dengan sebuah Impedansi39. Gambar.7.40.Segitiga daya40. Gambar 7.41.Segitiga daya beban induktif
41. Gambar.7.42.Segitga daya beban kapasitif
42. Gambar.7. 45.Rangkaian abb dengan n buah beban
43. Gambar.7.46.Rangkaian abb dengan 3 buah beban
44. Gambar.7.47.Penjumlahan segitiga daya45. Gambar 7.48. Kompensasi P tetap46. Gambar.7.49. Kompensasi S tetap47. Gambar 7.49. Diagram phasor arus ebelum dab sesuda dipasang C48. Gambar 7.50. Kompensasi P tetap 49. Gambar.7.51. Kompensasi S tetap50. Gambar.7.52. Rangkaian RLC seri 51. Gambar.7.53. Pengaruh frekuensi terhadap Z,Xc,XL, R, V,I dan P
52. Gambar.7.54.Diagram phasor impedansi 53. Gambar.7.55.Diagram phasor tegangan dan arus
54. Gambar 7.56. Rangkaian RLC paralel55. Gambar 7.58. Respon frekuensi dari RLC paralel56. Gambar 7.59. Diagram phasor admitansi dan arus saat resonansi
57. Gambar.8. 1. Hubungan delta pada terminal generator tiga fasa
58. Gambar 8. 2. Lambang sumber hubungan bintang
59. Gambar 8. 3. Gelombang ggl tiga fasa
60. Gambar.8. 4. Diagram vector tegangan jepit
61. Gambar 8. 5. Diagram vector tegangan hubungan bintang
62. Gambar.8. 6. Hubungan delta pada terminal generator tiga fasa
63. Gambar 8. 7. Lambang sumber hubungan delta
64. Gambar 8. 8. Gelombang ggl tiga fasa
65. Gambar 8..9. Rangkaian tiga fasa hubungan bintang model 4 kawat
66. Gambar 8.10. Rangkaian tiga fasa hubungan bintang model 3 kawat
67. Gambar 8.11. Beban seimbang hubungan delta
68. Gambar 8.12. Diagram vector arus beban seimbang hubungan delta
69. Gambar 8.13. Rangkaian tiga fasa hubungan bintang model 4 kawat
70. Gambar 8.14. Rangkaian tiga fasa hubungan bintang model 4 kawat
71. Gambar 8.15. Model diagram satu garis beban seimbang hubungan bintang ()72. Gambar 9. 1. Kurva keluaran system linier dengan masukan fungsi step
73. Gambar 9. 2. Rangkaian DC RL seri
74. Gambar 9. 3. Kurva arus dan tegangan pada RL saat diberi sumber tegangan DC
75. Gambar 9. 4. Kurva arus pengisian fungsi R dan fungsi L
76. Gambar 9. 5. Rangkaian RL seri tanpa sumber
77. Gambar 9. 6. Kurva arus dan tegangan pada RL saat pengosongan
78. Gambar 9. 7. Rangkaian DC RC seri
79. Gambar 9. 8. Kurva arus dan tegangan pada RC saat diberi sumber tegangan DC
80. Gambar 9. 9. Kurva arus dan vC pengisian fungsi R dan fungsi C
81. Gambar 9.10. Rangkaian RC seri tanpa sumber
82. Gambar 9.11. Kurva arus dan tegangan pada RC saat pengosongan
83. Gambar 9.12. Rangkaian pengisian dan pengosongan RC
84. Gambar 9.13. Rangkaian dc RLC seri
85. Gambar.9.15. Kurva arus aver damped
86. Gambar.9.16. Kurva arus critically dampedDESKRIPSI MATA KULIAH
1.1. Identitas Mata Kuliah
Judul Mata Kuliah: Rangkaian Listrik IINomor Kode / SKS: KKEL 1092/2
Semester / Tingkat: II/1
Prasyarat : Matematik dan Fisika, Rangkaian Listrik I
Jumlah Jam / Minggu : 4jam/minggu
1.2. Ringkasan Topik / Silabus
7. Rangkian Arus Bolak-Balik Satu Fasa7.1. Konsep Impedansi (Impedansi dan Admitansi) 7.2. Arus dan Tegangan pada Impedansi 7.3. Konsep Daya pada Beban Satu Fasa 7.4. .Resonansi
8. Rangkaian Arus Bolak-Balik Tiga Fasa.
8.4. Tegangan Pada Sumber Tiga Fasa
8.1.1. Sumber Tiga Fasa Hubungan Bintang 8.1.2. Sumber Tiga Fasa Hubungan Delta
8.2. Beban Tiga Fasa Tidak Seimbang
8.2.1. Beban Tiga Fasa Tidak Seimbang Hubungan Delta
8.2.2. Beban Tiga Fasa Tidak Seimbang Hubungan Bintang
8.3. Beban Tiga Fasa Seimbang 8.3.1. Beban Tiga Fasa Seimbang Hubungan Delta
8.3.2. Beban Tiga Fasa Seimbang Hubungan Bintang
8.3.3. Model Satu Garis Sistem Tiga Fasa Beban Seimbang 9. Rangkaian Kondisi Transient9.1. Rangkaian dengan sumber DC
9.1.1. Rangkaian RL Seri. 9.1.2. Rangkaian RC Seri 9.1.3. Rangkaian RLC Seri 1.3. Kompetensi Yang Ditunjang
Dapat membuat rangcangan instalasi listrik penerangan dan tenaga
1.4. Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep analisis rangkaian listrik pada rangkaian AC satu fasa maupun rangkaian AC tiga fasa1.5. Tujuan Pembelajaran Khusus
Mahasiswa dapat menghitung drop tegangan, arus dan daya pada rangkaian AC satu fasa maupun rangkaian AC tiga fasa dengan menggunakan Hukum Dasar Rangkaian dan Metoda yang tepatPetunjuk penggunaan
Pedoman Mahasiswa
Agar tujuan penulisan buku ajar ini dapat dicapai, kepada pembaca mahasiswa diharapkan mengikuti petunjuk berikut :
1. Sebelum membaca isi Bab, pelajari terlebih dahulu tujuan pembelajaran umum serta tujuan pembelajaran khusus dari isi bab tersebut.
2. Jawablah pertanyaan atau latihan-latihan yang terdapat pada lembar evaluasi.
3. Diskusikan isi tiap Bab.
4. Buatlah rangkuman isi tiap Bab.Pedoman Pengajar
Untuk pengajar buku ini dapat digunakan langsung sebagai materi minimum Rangkaian Listrik untuk mahasiswa Tknik Listrik, karena penekanannya lebih banyak kepada tenaga dan time respons bukan frekuensi responsPenggunaan Ilustrasi dalam Bahan Ajar
Dalam bahan ajar ini ilustrasi yang digunakan adalah contoh-contoh dalam peralatan listrik dan instalasi listrik untuk menambah tingkat penyerapan bagi mahasiswa
iiRangkaian ListrikIIiRangkaian ListrikII