DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT...

11

Transcript of DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT...

Page 1: DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI . Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong . TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Page 2: DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI . Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong . TEKNOLOGI PENGOLAHAN

DAFTAR ISI

PROMOTING LIVELIHOOD SUSTAINABILITY THROUGH

AGRICULTURAL RESOURCES MANAGEMENT

Panomsak Promburom

EKSOTISME BUDIDAYA GANDUM TROPIS MENDUKUNG

KERGAMANAN TANAMAN DAN PANGAN

Dr. Ir. Nugraheni Widyawati, MP

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TANAMAN KORO PEDANG

DI LAHAN SUB-OPTIMAL SEBAGAI PENDUKUNG KEMANDIRIAN

PANGAN

Maria Theresia Darini, Sri Endah Prasetyowati, Yacobus Sunaryo

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIE SUSU APEL PADA UMKM

Aurelia Tamba, Effy Yuswita, Heptari Elita Dewi

KAJIAN PELUANG USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN

MAJALENGKA DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PAKAN TERNAK

Zumi Saidah,Rani Andriani Budi Kusumo, Erna Rachmawati

MOTIVASI KERJA UTAMA PETANI DALAM KEMITRAAN

(Studi Kasus di Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali)

Vianeylisari dan Maria

ANALISIS PROYEK USAHA PETERNAKAN AYAM BURAS PEDAGING

Sri Haryani Sitindaon, Suroto, Alfan Sagito

FENOMENA PERMINTAAN BUAH LOKAL MASA PANDEMI COVID 19

DI DUA PASAR TRADISIONAL DI KOTA SALATIGA

Nur Baiti Cahya Ningrum W R H dan Tinjung Mary Prihtanti

STRATEGI PROMOSI PENJUALAN MADU

(Studi Kasus di PO. Madu Asli Senjaya)

Tito Alfaro Primaputra, Maria, Liska Simamora

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBELIAN PRODUK ORGANIK

Monika Shania Meisy, Maria, Liska Simamora

KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI KONSUMEN SAYURAN

YANG MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

Martiana Nur Nugraheni dan Tinjung Mary Prihtanti

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAYUR ORGANIK MERBABU

Danada Adita Putri, Maria

1-26

27-62

63-74

75-91

92-104

105-114

115-126

127-134

135-142

143-154

155-164

165-178

i

Page 3: DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI . Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong . TEKNOLOGI PENGOLAHAN

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP MANAJEMEN DAN

STRATEGI PEMASARAN SAYUR ORGANIK

(Studi Kasus di Kelompok Tani Tranggulasi Desa Batur, Kabupaten Semarang)

Illene Naomi Nugroho dan Yuliawati

PERKEMBANGAN KOMODITAS BASIS DAN NON-BASIS

SUB-SEKTOR TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN BANTUL

Dewi Masitoh, Abi Pratiwa Siregar, Meita Puspa Dewi, Moh. Ali Abdur Rohman, Ahmad

Samsudin

KONSEP PERANCANGAN SKATEPARK KOTA SALATIGA

Bio Pravasadipta dan Endang Pudjihartati

PENGARUH PERIODE KRITIS BEBAS GULMA PADA TANAMAN

GANDUM (Triticum aestivum L.)

Endi Irfani dan Yohanes Hendro Agus

UJI KUALITAS JAMU DARI BEBERAPA VARIAN “S’JAMU SALATIGA”

Wisnu Tri Hanggoro, Rama Wisnu Putra, Agung Rimayanto Gintu

POTENSI KADAR MINERAL “MUD VOLCANO” BANYU ASIN SANGIRAN

SEBAGAI SUMBER MINERAL UNTUK PERTANIAN LAHAN KERING

Agung Rimayanto Gintu, Rejo Wagiman, Marchelia Welma Salenussa dan Dwi Pramana

PENGARUH KONSENTRASI ENZIM PEKTINASE DARI LIMBAH KULIT

PISANG OLEH KAPANG Aspergillus niger TERHADAP KLARIFIKASI

MINUMAN FUNGSIONAL JAHE LEMON

Dyan Yulianti dan Maria Marina Herawati

KEANEKARAGAMAN HAYATI SEMUT (Hymenoptera: Formicidae)

DI HUTAN KOTA BENDOSARI, KOTA MADYA SALATIGA

Titus Septianjaya dan Yohanes Hendro Agus

TAHAPAN PENYUSUNAN ROADMAP DIVERSIFIKASI

PERKEBUNAN RAKYAT DENGAN TANAMAN OBAT

Akhmad Jufri, Djatmiko Pinardi, Armelia Tanjung

KAJIAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI BUNGA DAN BENIH SEBAGAI

INDIKATOR KEMASAKAN BENIH Artemisia annua L

Putri Rizky Lestari dan Endang Pudjihartati

TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM

TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI

Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong

TEKNOLOGI PENGOLAHAN VCO DENGAN DRY PROCESS

SKALA PEDESAAN DAN PENGARUH MUTUNYA SELAMA

PENYIMPANAN Adhitya Yudha Pradhana dan Ismail Maskromo

179-192

193-198

199-210

211-218

219-228

229-240

241-250

251-260

261-270

271-278

279-286

287-293

Page 4: DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI . Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong . TEKNOLOGI PENGOLAHAN

279

PROSIDING WEBINARKONSER KARYA ILMIAH TINGKAT NASIONAL TAHUN 2020

“Pengembangan Komoditas UnggulanMewujudkan Wilayah Perdesaan yang Berkelanjutan”

Kamis, 24 September 2020 | Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW

ISSN 2460 - 5506

TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPISPADA MASYARAKAT PETANI

Djoko Murdono1, Tinjung Mary Prihtanti 2, Sarlina Palimbong3

1Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW, Salatiga2Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis, UKSW, Salatiga

3Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UKSW, SalatigaKorespondensi Penulis Alamat e-mail: [email protected]

ABSTRACT

Although it has been tried for a long time, wheat cultivation has never been an important cropin the farming system. This paper analyzes the technical obstacles faced by taking a case studyof the introduction of wheat cultivation in a community service program conducted in WatesVillage, Getasan District, Semarang Regency. By examining these challenges, a picture ofsociety’s acceptance of wheat cultivation can be obtained, the obstacles faced in thedissemination of wheat cultivation to the community, so that an appropriate policy can betaken if a food crop diversification program is carried out. The introduction of tropical wheatcultivation to farming communities faces technical obstacles, including technical constraintsin the cultivation stage, harvest stage, as well as obstacles in the post-harvest stage of wheat.Strategies that can be taken include the SO, WO, ST, and WT strategies.

Key words: wheat, technical, introduction, farmer, Semarang

ABSTRAK

Meskipun telah diupayakan sejak lama, tetapi budidaya gandum tidak pernah menjadi tanamanpenting dalam sistem usaha tani. Tulisan ini menganalisis kendala teknis yang dihadapi denganmengambil studi kasus introduksi budidaya tanaman gandum dalam program pengabdian masyarakatyang dilakukan di Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Melalui penelaahantantangan ini, maka dapat diperoleh gambaran penerimaan masyarakat terhadap budidaya gandum,kendala yang dihadapi dalam penyebarluasan budidaya gandum kepada masyarakat, sehinggadapat diambil suatu kebijakan yang tepat jika dilakukan program diversifikasi tanaman pangan.Introduksi budidaya gandum tropis kepada masyarakat petani menghadapi kendala teknis, meliputikendala teknis dalam tahap budidaya, tahapan panen, maupun kendala dalam tahap pasca panengandum. Strategi yang dapat diambil meliputi strategi SO, WO, ST, dan WT.

Kata kunci: gandum, teknis, introduksi, petani, Semarang

TECHNICAL CHALLENGES INTRODUCTION OF TROPICAL WHEATCULTIVATION IN FARMING COMMUNITIES

Page 5: DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI . Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong . TEKNOLOGI PENGOLAHAN

280

PENDAHULUAN

Pengembangan komoditas gandum dirasasemakin penting mengingat konsumsimasyarakat Indonesia akan aneka panganberbahan baku tepung gandum sangat tinggi.Pemerintah menetapkan program pengembang-an gandum sebagai upaya pemerintah Indonesiauntuk menganekaragamkan tanaman danpangan agar tidak menggantungkan panganpokok hanya pada beras. Selain itu pemerintahjuga mengambil kebijakan bahwa salah satukomitmen penting yang diambil adalah negaratidak dengan mudah melakukan impor pangan,dimana komitmen ini perlu disertai dengankomitmen untuk memanfaatkan sumber dayalokal atau indigenous. Program mendorongpengembangan gandum di Indonesia sesuaidengan UU 12 tahun 1992 dan undang-undangpangan.

Pengembangan gandum telah ditempuhpemerintah sejak awal abad ke-18, dimanaupaya pengembangannya diawali olehKementerian Pertanian melalui uji adaptasigandum pada tahun 1978. Pada tahun 1981,Badan Litbang Pertanian melakukan penelitiangandum di Balai Penelitian Tanaman Pangan(Balittan) Sukarami di Sumatera Barat (Praptanadan Hermanto, 2016). Untuk memenuhikebutuhan pengembangan budidaya gandumtersebut, pemerintah terus berupaya bekerjasamadengan Lembaga penelitian, mengembangkanberbagai varietas gandum yang dapat tumbuhoptimal di lahan tropis, memiliki karakteristikunggul, berdaya hasil tinggi, tahan penyakit,berumur pendek, ataupun karakter lainnya. Ditahun 2019, Kementrian Pertanian (Kementan)hendak mencoba mengembangkan budidayatanaman gandum di bagian timur Indonesia,antara lain Nusa Tenggara Timur dan Papua.Menurut data Balai Besar Sumberdaya Lahan

Pertanian (BBSDLP) Kementan, potensipertanaman gandum paling besar di papuasekitar 976 ribu ha, di NTT bisa dikembangkansampai 52 ribu ha.

Pengembangan gandum secara bertahap diujicoba dan disebarluaskan kepada masyarakatoleh beberapa lembaga, baik Lembaga peme-rintah, Lembaga swadaya masyarakat, Lembagapenelitian, maupun Lembaga Pendidikan, dalambentuk penelitian maupun pengabdian masya-rakat. Pakpahan dan Suhartini (1989) menye-butkan bahwa pada dasarnya diversifikasipangan mencakup tiga lingkup pengertian yangsaling berkaitan, yaitu diversifikasi konsumsipangan, diversifikasi ketersediaan pangan, dandiversifikasi produksi pangan. Oleh karena itu,berbagai program pemerintah dilakukanmeliputi introduksi budidaya tanaman gandumdan mengenalkan berbagai makanan olahanberbahan baku gandum, baik untuk makananringan maupun makanan sehat mendukung gizikeluarga.

Meskipun telah diupayakan sejak lama, tetapibudidaya gandum tidak pernah menjadi tanamanpenting dalam sistem usaha tani. Beberapa faktorpembatas budidaya gandum di Indonesia,menurut Sleper dan Poehlman (2006) antaralain daya adaptasi terhadap iklim/agroekosistemterutama respon terhadap fotoperiodisitas, danperbedaan genetik yang mempengaruhi kualitasbiji yang pada akhirnya mempengaruhikarakteristik kimia dan fisika gluten yangterkandung dalam biji gandum. Kendala dalampenyebarluasan budidaya gandum dikemukakanbeberapa peneliti, antara lain viabilitas polenyang rendah (Natawijaya, 2012), ketersediaangalur yang cocok ditanam di iklim tropis(Suwarti dan Safrudin, 2016), pemasaran danrendahnya persepsi masyarakat terhadapbudidaya gandum (Wicaksono, 2018), dan

Page 6: DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI . Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong . TEKNOLOGI PENGOLAHAN

281

berbagai kendala teknis, ekonomi, maupunsosial lainnya.

Tulisan ini menganalisis kendala teknis yangdihadapi dengan mengambil studi kasusintroduksi budidaya tanaman gandum dalamprogram pengabdian masyarakat yang dilakukandi Desa Wates, Kecamatan Getasan, KabupatenSemarang. Tanaman gandum yang diintroduksiadalah gandum varietas Guri 5 dan dari hasilintroduksi tersebut, hendak dilihat tantangandalam introduksi budidaya gandum menurutpersepsi masyarakat mitra kegiatan tersebut.Melalui penelaahan tantangan ini, maka dapatdiperoleh gambaran penerimaan masyarakatterhadap budidaya gandum, kendala yangdihadapi dalam penyebarluasan budidayagandum kepada masyarakat, sehingga dapatdiambil suatu kebijakan yang tepat jikadilakukan program diversifikasi tanamanpangan maupun diversifikasi pangan.

METODE

Makalah ini merupakan sebagian hasil kegiatanpengabdian masyarakat berupa introduksibudidaya gandum dan olahan pangan berbahanbaku gandum kepada masyarakat petanisayuran (kelompok tani Madyo Laras) di DesaWates, Kecamatan getasan, Kabupaten Semarang.Kegiatan dilakukan sejak bulan Juli 2019, dengansasaran masyarakat yakni petani dan istri petani(wanita tani). Petani merupakan mitra dalammembudidayakan gandum sedangkan istri petanimenjadi mitra dalam mengembangkan olahanpangan berbasis gandum yang dihasilkan darihasil panen. Kegiatan pengabdian tersebutmenggunakan metode demplot 3 sistempertanaman, yakni budidaya gandum secaramonokultur, budidaya secara tumpangsarigandum-brokoli, dan gandum-tembakau.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini meng-gunakan metode penyuluhan meliputi tanamangandum, teknik budidaya, pengenalan panganberbahan baku gandum, dan pembuatandemplot partisipatif. Kuesioner dibagikan padapeserta penyuluhan. Data yang diperoleh darikuesioner kemudian dianalisis menggunakan ujistatistik deskriptif. Waktu pelaksanaan kegiatanpengabdian masyarakat dari bulan Mei hinggaDesember 2019. Analisis data tantangan teknismenggunakan pendekatan secara deskriptifkualitatif dan menggunakan analisis SWOTuntuk menganalisis faktor internal dan eksternalyang mempengaruhi aspek teknis budidayagandum tropis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik dan partisipasi masyarakatmitra

Profil petani mitra kegiatan antara lain umur danpendidikan, dapat dilihat pada Tabel 1. Petanimitra dalam program pengabdian masyarakatini sebelumnya telah mengenal budidaya gandummengikuti program yang dilakukan oleh DinasPertanian Kabupaten Semarang beberapatahun yang lalu. Kelompok tani Madyo Larasseringkali berkerjasama dengan banyak pihak,hal tersebut dimungkinkan terjadi karena usiaanggota kelompok tani yang relatif muda, rata-rata 44 tahun, selain itu pendidikan petani jugatidak semuanya rendah namun terdapat jugayang berpendidikan jenjang Sarjana.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan, ditemu-kan rata-rata petani sayuran di KecamatanGetasan berusia 44,2 tahun dan berpendidikanSD. Temuan tersebut menunjukkan bahwapetani tidak selalu didominasi berusia tua di atas60 tahun. Menurut …… Variabel yangberhubungan dengan ketertarikan masyarakatmengembangkan gandum adalah umur,

Page 7: DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI . Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong . TEKNOLOGI PENGOLAHAN

282

pengenalan produk sebelumnya, pernah tanamsebelumnya, dan minat menambah penghasilan.

Respon Masyarakat Mitra terhadapkegiatan

Hasil kegiatan terhadap peningkatan penge-tahuan, ketrampilan masyarakat mitra, dapatdilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Kepuasan Masyarakat Mitra terhadapKegiatan Introduksi Budidaya Gandum Guri 5

(Sumber: Observasi 2019)

Berdasarkan hasil analisis respon masyarakatyang tercatat dalam kuesioner, maka dapatdikatakan masyarakat petani mitra sangat puasdengan kegiatan yang dilakukan dan berharapdapat berlanjut di masa mendatang. Namun masihterdapat 20% petani yang cukup puas, dan20% puas. Hal tersebut menjadi evaluasi agarhal-hal yang belum memuaskan dapat diperbaiki.

Manfaat yang didapatkan petani mitra ber-dasarkan hasil wawancara, ditunjukkan padaGambar 2.

Karakter % Rerata Terendah Tertinggi Usia: <= 30 tahun 31 – 40 tahun 41 – 50 tahun 51 – 60 tahun >60 tahun

10 % 20 % 50 % 20 % 0 %

44,2 tahun

30 tahun

58 tahun

Pendidikan: Tidak sekolah SD SMP SMA Sarjana

0 %

40 % 10 % 20 % 30 %

Seimbang

antara Pendidikan rendah (SD)

dengan Pendidikan diatasnya

SD

Sarjana

Tabel 1 Kisaran usia dan Pendidikan Petani Mitra

Sumber: Data primer (2019)

Gambar 2 Manfaat yang Didapatkan petani Mitradalam Kegiatan Introduksi Budidaya Gandum Guri 5

(Sumber: Observasi 2019)

Produktivitas yang tercapai sekitar 2,5 ton perhektar di lahan monokultur, sedangkan di lahantumpangsari dengan Tembakau hanya 0,3 ton/ha, dan tumpangsari dengan sayuran 0,6 ton/ha.

Tantangan Teknis Budidaya Gandum

Upaya memperkenalkan dan penyebarluasaninformasi budidaya gandum telah dilakukan olehberbagai pihak dan berbagai cara, namun hinggakini budidaya gandum belum diminati masya-rakat petani, meskipun hanya sebagai tanaman“selingan”. Menurut Direktorat BudidayaSerealia saat ini pola pengembangan gandumtidak ditujukan untuk menggantikan tanamanutama seperti padi atau sayuran tetapi denganmemanfaatkan lahan kering yang ada denganpola tanam monokultur sayur-sayuran/umbi-umbian, gandum atau tumpang sari dengansayuran sehingga diharapkan dengan adanyatanaman gandum ini dapat meningkatkanpendapatan petani karena dapat dipasarkan

Page 8: DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI . Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong . TEKNOLOGI PENGOLAHAN

283

tiga jenis produk yaitu biji, tepung, dan anekamakanan serta memutus siklus hama danpenyakit pada tanaman dataran tinggi (Baga danPuspita, 2013).

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini,ditemukan beberapa jenis tantangan teknis dalamintroduksi budidaya gandum ke masyarakatpetani, meliputi tantangan teknis budidaya,tantangan saat panen, dan pasca panen, sebagaiberikut:1. Akses petani terhadap benih gandum.

Ketersediaan benih menjadi masalah karenapemasok benih gandum terbatas dan jikaakan dilakukan penanaman dalam skala luasmaka jumlah ketersediaanya tidak sesuaidengan jumlah yang dibutuhkan.

2. Persaingan lahan dengan tanaman lokal yangbiasa dibudidayakan petani. Penanamangandum secara monokultur di dataran tinggisangat kompetitif dan petani biasanyamengutamakan penanaman sayuran dantembakau. Jika harga sayuran ataupuntembakau dalam kondisi baik, maka petanilebih memilih menanam lokal yang biasamereka tanam daripada harus menanamgandum.

3. Musim tanam yang tidak sesuai jikaditumpangsarikan dengan tanaman sayurantertentu dan tembakau yang biasa ditamanpetani. Masyarakat petani mengutamakanbudidaya tanaman sayuran dan tembakau,sehingga pola penanaman tumpangsarigandum dengan tanaman lokal lebih dipilihdaripada penanaman dengan sistemmonokultur. Petani menentukan masa tanamsayuran dan tembakau terlebih dahulu danselanjutnya penanaman gandum menyesuai-kan. Waktu yang paling tepat untukmenanam gandum, yaitu pada akhir musim

hujan dan awal musim kemarau dimanamasih terdapat air untuk pertumbuhan benihgandum, sekitar bulan April, Mei, sedangkantanaman sayuran biasanya ditanam di musimpenghujan. Berbeda dengan tanam tembakau,yang terpenting dalam waktu tanam tembakauadalah menghitung agar waktu panen sinkrondengan waktu pembelian pabrikan. Masatanam yang tidak “kompak” antara tanamangandum tumpangsari dengan tanaman lainnyamenyebabkan pertumbuhan gandum kurangoptimal. Kekurangan ini ke depan dicobadengan sistem relay planting dengantanaman utamanya.

4. Serangan hama selama pertanaman dan saatmulai tumbuh malai gandum. Hama utamayang banyak menyerang tanaman gandumadalah Ulat tanah, Aphids, dan kepik. Saattumbuh malai, serangan yang muncul adalahkepik yang menyebabkan malai kosong danburung memakan bulir gandum.

5. Varietas unggul gandum yang tahan panasdan karakter unggul yang sesuai kondisilahan dan lingkungan petani masih terbatas.Dalam kegiatan pengabdian masyarakat diDesa Wates, diintroduksikan budidayagandum varietas Guri 5. Varietas Guri 5merupakan varietas yang adaptif terhadapketinggian 600 m dpl dan berdasarkan hasilkegiatan yang dilakukan di Wates, budidayagandum Guri 5 tidak banyak terserang hamadan penyakit. Meskipun demikian, produk-tivitas yang dihasilkan dari budidaya gandumGuri 5 baik secara monokultur ataupuntumpangsari tidak memberikan hasil yangterlalu baik.

6. Kendala teknis panen dalam budidayagandum yakni sulitnya panen tanamangandum khususnya jika ditanam secaratumpangsari dengan tembakau. Diperlukan

Page 9: DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI . Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong . TEKNOLOGI PENGOLAHAN

284

kehati-hatian dalam pemeliharaan/perawatantanaman gandum agar tidak merusak dauntembakau. Dalam proses perontokan bijigandum petani perlu menyediakan thresherpadi yang dimodifikasi.

7. Proses pasca panen yang dirasa rumit olehpetani dan sarana penyimpanan yangmembutuhkan ruang dan biaya.

Tantangan teknis dapat digambarkan sebagaiberikut:

Gambar 3 Faktor Kendala Teknis BudidayaGandum di Tingkat Petani

Alternatif Strategi menghadapi TantanganTeknis dalam Introduksi BudidayaTanaman Gandum

Tantangan teknis dalam introduksi budidayagandum dipengaruhi berbagai hal sejak tahappersiapan budidaya hingga tahapan pascapanen.Tantangan tersebut perlu dicari strategiuntuk memaksimalkan potensi budidayagandum, khususnya di Desa Wates, dan secaraumum di Indonesia. Rincian matriks SWOTtampak pada Tabel 2.

Strategi SO merupakan strategi mengoptimal-kan kekuatan yang ada dalam lingkungan petanidan memanfaatkan peluang/kesempatan yangada, meliputi strategi (1) memanfaatkan jejaringmitra untuk mengembangkan budidaya Guri 5di lahan petani maupun lahan tidur. (S1, S2,S3, S4, O1,O3), (2) Mengembangkan alat danmesin pertanian budidaya gandum (S4,O2,O3).

Strategi WO merupakan strategi meminimalkankelemahan dan memanfaatkan peluang, meliputi

(1) Kemitraan balai penelitian dan perguruantinggi sebagai unit pemasok benih gandumkepada petani (S1,O2,O3), (2) Memanfaatkanjejaring mitra untuk meningkatkan pengetahuandan ketrampilan dalam membudidayakan,panen dan pasca panen (W1,W2,W3,W4,01,02,03), (3) Penelitian menghasilkan varietasgandum tahan kering dan hama (W2,O1,O3),(4) Pengembangan alat dan mesin pasca panenhingga penepungan gandum (W4,O2,O3).

Strategi ST yakni strategi mengoptimalkankekuatan untuk mengatasi ancaman yang ada,meliputi strategi mengembangkan peluangbudidaya dan agribisnis gandum tropis olehkelompok tani mitra. (S1,S2,S3,S4,T1,T2).

Strategi WT merupakan strategi meminimalkankelemahan dan menghindari ancaman, meliputistrategi (1) Mendorong penelitian pasar tentangbenih unggul gandum yang dibutuhkan pasar(W1W2,T1), (2) Konsistensi upaya introduksibudidaya gandum kepada masyarakat petanimelalui pendampingan, penyuluhan, sertajejaring kemitraan budidaya hingga pemasaranproduk gandum (W1,W2,W3,W4,T1,T2).

KESIMPULAN

Introduksi budidaya gandum tropis kepadamasyarakat petani menghadapi kendala teknis,meliputi kendala teknis dalam tahap budidaya,tahapan panen, maupun kendala dalam tahappanen dan pasca panen gandum. Strategi yangdapat diambil meliputi (1) strategi SO yaknimemanfaatkan jejaring memperluas wilayahpengembangan dan inovasi teknologi alat mesinpertanian budidaya gandum tropis; (2) strategiWO yakni kemitraan uji varietas unggul gandumtropis tahan kering dan hama serta pengem-bangan teknologi panen dan pasca panen; (3)strategi ST yakni mengembangkan peluangbudidaya dan agribisnis gandum tropis oleh

Page 10: DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI . Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong . TEKNOLOGI PENGOLAHAN

285

Kekuatan (Strength-S) 1. Kecocokan kondisi lingkungan

untuk budidaya gandum. 2. Ketersediaan sarana produksi

budidaya gandum (pupuk, pengendalian pengganggu tanaman, sarana pengairan).

3. Terdapat varietas gandum Guri-5 yang adaptif terhadap kekeringan.

4. Kelompok tani yang berdaya.

Kelemahan (Weaknesses-W) 1. Akses petani terhadap benih

gandum. 2. Keterbatasan benih unggul tahan

kering dan hama. 3. Keterbatasan lahan untuk

budidaya gandum bersaing dengan tanaman lokal yang biasa ditanam petani.

4. Alat dan pengetahuan petani terhadap proses panen dan pasca panen gandum (proses pasca panen relatif panjang dan rumit bagi petani).

Peluang (Opportunities-O) 1. Jejaring kemitraan dengan

pemerintah dan perguruan tingi dalam hal budidaya.

2. Teknologi alat dan mesin terkait budidaya gandum, yang semakin berkembang, misal thresher, mini harvester, dan lain sebagainya.

3. Kebijakan pemerintah mendukung budidaya gandum dalam program diversifikasi tanaman dan pangan.

Strategi SO 1. Memanfaatkan jejaring mitra

untuk memperluas wilayah pengembangan budidaya Guri 5 di lahan petani.

2. Mengembangkan inovasi alat dan mesin pertanian budidaya gandum melalui jejaring industri dengan kelompok tani.

Strategi WO 1. Kemitraan balai penelitian dan

perguruan tinggi sebagai unit pemasok benih gandum kepada petani.

2. Penelitian menghasilkan varietas gandum tahan kering dan hama.

3. Penelitian memanfaatkan jejaring mitra untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam membudidayakan gandum hingga panen dan pasca panen gandum.

4. Pengembangan alat dan mesin pasca panen hingga penepungan gandum.

Ancaman (Threats-T) 1. Kebijakan pemerintah dalam

pengembangan teknologi gandum yang belum optimal dan serius.

2. Persaingan dengan harga benih dan produk gandum di pasaran yang relatif rendah.

Strategi ST 1. Mengembangkan peluang

budidaya dan agribisnis gandum tropis oleh kelompok tani mitra.

Strategi WT 1. Mendorong penelitian pasar

tentang benih unggul gandum yang dibutuhkan pasar.

2. Konsistensi upaya introduksi budidaya gandum kepada masyarakat petani melalui pendampingan, penyuluhan, serta jejaring kemitraan budidaya hingga pemasaran produk gandum.

Tabel 2 Matriks SWOT Budidaya Gandum

kelompok tani mitra, dan strategi WT yaknipenelitian pasar benih gandum tropis dankonsistensi upaya introduksi budidaya gandumkepada masyarakat petani melalui pendam-pingan, penyuluhan, serta jejaring kemitraanbudidaya hingga pemasaran produk gandum.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kegiatan pengabdian masyarakat yangdilakukan menggunakan pendanaan hibahProgram Kemitraan Masyarakat dariRistekdikti tahun 2019.

DAFTAR PUSTAKA

Baga, Lukman M, Agnes AD. Puspita. 2013.Analisis Daya Saing dan strategiPengembangan Agribisnis Gandum Lokaldi Indonesia. Jurnal Agribisnis Indonesia,Vol. 1 No. 1, Juni 2013, halaman 9-26.

Handayani, Alfina. 2011. Pengaruh ModelTumpangsari terhadap Pertumbuhan danHasil Tanaman Gandum dan tembakau.widyariset.pusbindiklat.lipi.go.id /index.php/widyariset/ article/download/438/360

Page 11: DAFTAR · 2021. 1. 13. · TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI . Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong . TEKNOLOGI PENGOLAHAN

286

Komalasari,O. and Hamdani, M. 2010. UjiAdaptasi Beberapa Galur/ VarietasGandum di NTT Pros. Pekan SerealiaNas.pp: 978-979.

Natawijaya, A. 2012. Analisis genetik danseleksi generasi awal segregan gandum(Triticum aestivum L.) berdaya hasiltinggi. Tesis. Bogor (ID): SekolahPascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Nur Trikoesoemaningtyas, Khumaida N., danSujiprihati S. 2012. Phenologi Pertum-buhan dan Produksi Gandum padaLingkungan Tropika Basah. ProsidingPekan Serealia Nasional.

Nur, Amin, Muh. Azrai, dan Made JayaMejaya. 2016. Pembentukan VarietasUnggul Gandum di Indonesia. Gandum:Peluang Pengembangan di Indonesia:135-152.