d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis...

20
d. Macam-macam Pola Busana Bayi Pola busan bayi yang digunakan pada usaha konfeksi dapat berupa pola dasar dengan pecah polanya, seperti: pola gurita, pola popok, pola kemeja, pola celana, pola sepatu, pola cape. Pola dasar bayi adalah acuan di dalam mengubah pola busana bayi sesuai dengan model. Pola untuk membuat busana bayi di buat pada kertas pola dan dipergunakan pada saat memotong bahan. Pada usaha konfeksi busana bayi, pola dasar yang digunakan untuk pembuatan busana bayi dapat merupakan pola dasar kontruksi dengan sistem tertentu dan pola cetak. Pola dasar yang di pelajari pada kegiatan belajar pembuatan busana bayi yaitu pola dasar kontruksi dengan ukuran standar badan bayi. Macam-macam pola busana bayi dapat dikelompokan pada pola busana dalam (pola gurita, popok dan kutang), busana luar (pola celana, busana kodok dan sepatu), dan pelengkap busana bayi (pola cape bayi). Berikut contoh macam-macam pola busana bayi: 1) Busana Dalam a) Pola Gurita Bayi Keterangan: A – B = 60 Cm B – D = 12 Cm E – F = 45 Cm E – G = 11 Cm E – e’ = 2,5 Cm F – f’ = 8 Cm A C E G e’

Transcript of d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis...

Page 1: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

d. Macam-macam Pola Busana Bayi

Pola busan bayi yang digunakan pada usaha konfeksi dapat berupa pola dasar dengan

pecah polanya, seperti: pola gurita, pola popok, pola kemeja, pola celana, pola sepatu, pola

cape. Pola dasar bayi adalah acuan di dalam mengubah pola busana bayi sesuai dengan

model. Pola untuk membuat busana bayi di buat pada kertas pola dan dipergunakan pada saat

memotong bahan.

Pada usaha konfeksi busana bayi, pola dasar yang digunakan untuk pembuatan busana

bayi dapat merupakan pola dasar kontruksi dengan sistem tertentu dan pola cetak. Pola dasar

yang di pelajari pada kegiatan belajar pembuatan busana bayi yaitu pola dasar kontruksi

dengan ukuran standar badan bayi.

Macam-macam pola busana bayi dapat dikelompokan pada pola busana dalam (pola

gurita, popok dan kutang), busana luar (pola celana, busana kodok dan sepatu), dan

pelengkap busana bayi (pola cape bayi). Berikut contoh macam-macam pola busana bayi:

1) Busana Dalam

a) Pola Gurita Bayi

Keterangan:

A – B = 60 Cm B – D = 12 Cm E – F = 45 Cm E – G = 11 Cm E – e’ = 2,5 Cm F – f’ = 8 Cm

A C E G

e’

Page 2: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

b) Pola Dasar Badan Bayi Ukuran 1 tahun: Lingkar badan (l.b) = 54 cmpanjang punggung (p.p) = 20 cmlebar muka (l.m) = 19 cmbesar leher (b.l) = 25 cmpanjang bahu (p.b) = 6 cm

Keterangan:

A-B = ¼ lingkar badan (l.b)B-D = panjang punggungE-C = F-H = ½ lebar mukaA-a’ = 1/6 besar leher (b.l) + ½ cmA-a” = 1/6 besar leher(b.l)+1/2 cmB-b’ = 1/6 besar leher(b.l)+1/2 cmB-b” = turun 1 cm c) Pecah Pola Kutang Bayi Ukuran Tiga Bulan

Gambar 2.21 Pola Dasar Badan Bayi (Sumber :

A

C

E T M

a'

a'’

B

Gambar 2.20 Pola Gurita Bayi(Sumber :

A

= 54 cm = 20 cm = 19 cm = 25 cm = 6 cm

= ¼ lingkar badan (l.b) = panjang punggung = ½ lebar muka = 1/6 besar leher (b.l) + ½ cm = 1/6 besar leher(b.l)+1/2 cm = 1/6 besar leher(b.l)+1/2 cm

yi Ukuran Tiga Bulan

Gambar 2.21 Pola Dasar Badan Bayi (Sumber : Modul SMK, 2009)

B

D

F G H

T B

b’

b”

D F H

f’””

Gambar 2.20 Pola Gurita Bayi (Sumber : Modul SMK 2009 )

B

Page 3: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

Keterangan: Panjang bahu turun 1 cm Dari pinggang turun 5 cm Dari garis leher bagian depan turun 3 cm d) Pecah Pola Popok Bayi Ukuran 3 bulan lingkar badan = 48 cm Panjang celana=23 cm Panjang sisi =16 cm

Keterangan pola: A-B = CD = ¼ lingkar badan +2cm

Gambar 2.23 Pecah Pola dan Model Kutang Bayi (Sumber :

C

Dari garis leher bagian depan turun 3 cm

B = CD = ¼ lingkar badan +2cm

Gambar 2.23 Pecah Pola dan Model Kutang Bayi (Sumber : Modul SMK, 2009)

Gambar 2.5 Pecah Pola Popok Bayi (Sumber : Modul SMK, 2009)

D

Page 4: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

A-E = E-C = Panjang celana E-G = 1/3 E-F C-M = 8cm D-D’=1 ½ cm D-Q = B-N = Panjang Sisi L-K = E-G O-I = P-K 3cm F-J = 3cm 2) Busana Luar 1) Pecah Pola Celana Bayi Keterangan : A – B = ¼ b.l + 2

B – E = panjang celanaA – D = 1/3 ABB – C = 1/3 BE

b) Pecah Pola Busana Kodok

Ukuran 5 Bulan:

Lingkar leher : 25 cm

Lingkar badan : 54 cm

Lingkar panggul : 60 cm

Panjang punggung :19 cm

Lebar punggung :20 cm

Lebar muka : 20 cm

Gambar 2.28 Pecah Pola Celana Bayi

= ¼ b.l + 2 = panjang celana = 1/3 AB = 1/3 BE

: 25 cm

: 54 cm

: 60 cm

: 20 cm

Gambar 2.28 Pecah Pola Celana Bayi (Sumber : Modul SMK, 2009)

Page 5: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

Panjang pesak :21 cm

Tinggi duduk : 17 cm

Panjang celana : 15 cm

Panjang bahu : 6 cm

Keterangan: A-B = pinggang dinaikan 3 cmA-C = panjang celana C-D = ¼ lingkar badan + 2 cmA-E = panjang pesak E-F = 1/3 CD A-B : D: GH = pola celana belakang 3) Pola Pelengkap Busana Bayi a Pola dasar sepatu bayi

Gambar 2.29 Pecah Pola Busana Kodok (Sumber :

: 17 cm

: 15 cm

= pinggang dinaikan 3 cm

= ¼ lingkar badan + 2 cm

B : D: GH = pola celana belakang

3) Pola Pelengkap Busana Bayi

Gambar 2.29 Pecah Pola Busana Kodok (Sumber : Modul SMK, 2009)

Page 6: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

Keterangan: A - B = 13 cm ½ AB = E A – G = 2,5 cm A – H = 1,5 cm A – C = 5 cm F – E = 0,5 cm B – I = 3,5 cm b) Pecah pola sepatu bayi

c) Pecah pola cape bayi

Keterangan : A - B = 90 cm

e. Memotong Kain Busana Bayi

Gambar 2.30 Pola Dasar Sepatu Bayi (Sumber : Modul SMK, 2009)

Gambar 2.31 Pecah Pola Sepatu Bayi (Sumber : Modul SMK, 2009)

Gambar 2.32 Pola Cape Bayi (Sumber : Modul SMK, 2009)

Page 7: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

Tahapan yang perlu di lakukan sebelum memotong kain busana bayi, yaitu:

1) Merancang Kain

Merancang kain adalah merencanakan atau menghitung secara garis besar banyaknya

kain yang diperlukan dan perlengkapan lainya dalam membuat busana bayi. Merancang kain

untuk busana bayi dapat memperhatikan beberapa paktor yaitu : model busana bayi, lebar

kain, corak/motif kain dan tekstur kain. Berikut contoh rancangan bahan celana bayi sesuai

dengan sistem konfeksi.

Pada usaha konfeksi busana bayi, untuk mempermudah pembuatan rancangan kain

yang diperlukan dalam skala besar (jumlah banyak), maka dibuat cutting Repot sebagai upaya

menentukan jumlah busana bayi yang dihasilkan dari satu gulung kain dengan berbagai

ukuran standar. Cutting Report tidak hanya memuat bahan utama yang diperlukan tetapi juga

bahan pembantu/ pelengkap yang diperlukan dalam pembuatan busana bayi. Selain itu,

rancangan letak pola pada kain dibuat untuk mempermudah pada saat pemotongan. Kegiatan

ini membantu dalam memeriksa kelengkapan pola, panjang lipatan kain dan tata letak pola

pada saat memotong kain.

CUTTING REPORT

Gambar 2.33 Contoh Meletakan Pola Pada Kain (lay out)/ Rancangan Kain

Lebar kain

Panjang kain

Tabel 2.1 Contoh Cutting Report

Page 8: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

Ukuran Ukuran Model

Busana Jumlah

produk Jumlah Kain Keterangan

0 bulan 0,25 m 10 25 m 3 bulan 0,35 m 70 24,5 m 6 bulan 0,45 m 30 13,5 m

jumlah 200 67,5 m Sisa 0,5 meter

2) Meletakan Pola Pada Kain

Langkah awal yang harus dilakukan sebelum meletakan pola pada kain adalah kain

yang kusut disetrika terlebih dahulu, kemudian dilipat kearah lebar kain. Bagian pinggiran

kain, atas dan bawah disemat dengan jarum pentul supaya tidak bergeser. Pada saat

meletakan pola pada kain, harus diperhatikan tanda arah benang untuk menyesuaikan

penempatan pola yang benar. Penempatan pola pada kain dilakukan sehemat mungkin sesuai

dengan penempatan pola pada saat merancang kain, tetapi tetap mengikuti motif dan arah

serat kain.

3) Menggunting kain busana bayi

Kegiatan sebelum menggunting kain tahap pertama yang harus di lakukan yaitu

memeriksa pola dan kain. Pada tahapan memeriksa kain meliputi: periksa keadaan kain

apakah cacat atau tidak, sifat dan jenis kain, sedangkan memeriksa pola meliputi:

Kelengkapan jumlah pola sesuai lay out rancangan kain dan mengontrol besaran kampuh

setiap bagian. Kegiatan memotong kain pada usaha konfeksi biasanya menggunakan mesin

pemotongan sehingga dalam satu kali potong terdapat sepuluh sampai lima belas lembar kain.

f. Menjahit Busana Bayi Teknik menjahit busana bayi secara umum di kelompokan pada teknik menjahit

konfeksi dan teknik butik. Teknik menjahit konfeksi dibagi ke dalam tiga tingkatan yaitu

Model & Sampel kain

Page 9: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

tingkatan kasar, sedang dan rapi (Modul SMK 2010:23). Hasil produksi busana bayi dengan

teknik jahit tingkat kasar hasil jahitannya pun tidak terlalu rapi dan biasanya dipasarkan

dengan harga yang relatif murah dan dijual oleh pedagang kaki lima, sedangkan produksi

busana bayi dengan teknik jahit tingkat sedang hasil jahitannya rapi biasanya dijual di outlet

dan distro busana bayi, sementara hasil produksi busana bayi dengan tingkatan rapi hasil

jahitanya sangat rapi biasanya diekspor ke luar negeri.

g. Menyelesaikan Busana Bayi Dengan Jahitan Tangan

Penyelesaikan busana bayi dengan jahitan tangan pada sistem konfeksi busana bayi

biasanya digunakan pada proses pemasangan kancing dan asesoris busana bayi. Aktivitas

tersebut merupakan penyeleseian akhir produk busana bayi.

h. Melakukan Pengepresan Pada Busana Bayi

Pengepresan di lakukan untuk merapihkan setiap bagian kampuh busana bayi agar

terlihat licin dan tampak rapi pada saat busana bayi akan dikemas. Proses pengepresan

dilakukan pada bagian dalam busana bayi agar bakteri yang ada pada bagian dalam busana

bayi mati. Alat yang di gunakan pada saat pengepresan yaitu setrika uap dan setrika biasa,

gunakan cairan pelicin pakaian agar hasil setrikaan lebih bagus, tidak kusut dan harum.

i. Menghitung Harga Jual Busana Bayi

Menghitung harga jual busana bayi yaitu membuat daftar semua biaya yang di

perlukan dalam pembuatan busana bayi sesuai dengan rancangan bahan.

Tabel 2.2 Contoh Menghitung Harga Jual Busana Bayi

Jenis produk : kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 m (1 gulung) No Nama barang Banyaknya Harga @ Jumlah Ket

1. Kain katun 1 gulung Rp 600.000/gulung Rp 600.000

Page 10: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

2. Benang jahit 3 pak Rp. 10.000/pak Rp. 30.000

4. Obras 200 kutang Rp. 1000/kutang Rp. 200.000

JUMLAH Rp. 830.000 Jumlah biaya produk

1. Biaya Produk : Rp 830.000 2. Upah kerja (1000/kutang) 1000x200 : Rp 200.000 3. Keuntungan usaha(40% x biaya produk) 40% x 830.000 : Rp 332.000 4. Biaya listrik (2% x biaya produk) 2% x 830.000 :Rp 16.600 +

JUMLAH :Rp 1. 378.600

Jadi Harga Jual kutang bayi per buah adalah 1.378.000 : 200 = 6.893 Dibulatkan 7.000

Merancang harga terdiri dari:

1) Rancangan harga bahan utama berupa kain yang di perlukan untuk membuat sebuah

busana.

2) Rancangan harga bahan pelengkap/ pembantu yang di perlukan dalam mebantu dan

melengkapi pembuatan suatu busana. Contoh bahan pelengkap terdiri dari: benang,

obras, bahan pelapis, bahan pembentuk, bahan untuk belahan (rist, kancing,dsb).

3) Rancangan harga untuk garniture/ hiasan yang di perlukan bahan penghias busana

yang berupa: renda dan pita, talikur, dan sebagainya.

B. Hasil Belajar Pembuatan Busana Bayi

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah proses

belajar berlangsung, yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan pada peserta didik

yang mengalaminya. Hasil belajar tersebut mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotor. Pendapat tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom

(Nana Sudjana, 2001:22) bahwa, “Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang

mencakup kemampuan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor

(keterampilan)”. Ketiga aspek tersebut menekankan pada kemampuan peserta didik dalam

Page 11: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

mengkoordinasikan tindakan atau perilakunya yang akan menentukan berhasil atau tidaknya

proses belajar mengajar yang telah diikuti.

Keberhasilan peserta didik dalam proses belajar dapat di ketahui dengan adanya

penilaian. Tinggi rendahnya hasil belajar di nyatakan dengan angka atau nilai yang disebut

prestasi belajar dengan maksud untuk mengetahui sampai mana tingkat penguasaan

kompetensi dasar yang tercapai atau sejauh mana materi yang diberikan dapat di kuasai oleh

peserta didik.

2. Hasil Belajar Pembuatan Busana Bayi

Hasil belajar mata diklat Pembuatan Busana Bayi adalah tingkatan kemampuan atau

penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran Pembuatan Busana Bayi yang

mencakup kemampuan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor

(keterampilan).

a. Hasil Belajar Pembuatan Busana Bayi Ditinjau dari kemampuan Kognitif Hasil belajar Pembuatan Busana Bayi ditinjau dari kemampuan kognitif berkenaan

dengan perubahan intelektual peserta didik meliputi :

a. Pengetahuan (knowledge) merupakan kemampuan mengingat materi yang telah dipelajari

sebelumnya sebagai dasar menguasai konsep atau teori, misalnya peserta didik dapat

mengingat pengertian dan persyaratan busana bayi.

b. Pemahaman (understanding) merupakan kemampuan dalam memahami makna dan arti

dari suatu konsep atau ide dalam suatu konsep, misalnya peserta didik dapat memahami

model busana bayi sesuai fungsinya.

c. Penerapan (application) merupakan kemampuan dalam menerapkan suatu konsep atau

ide dalam situasi yang nyata dan baru, misalnya peserta didik memiliki pengetahuan

tentang jenis motif kain yang sesuai dengan persyaratan busana bayi.

Page 12: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

d. Analisis (Analysis) merupakan kemampuan untuk memecahkan atau menguraikan

sesuatu kedalam bagian atau unsur-unsur yang mempunyai arti dan dapat dipahami,

misalnya peserta didik dapat menganalisis pecah pola dalam pembuatan busana kodok.

e. Kreasi (Create) merupakan kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang baru atas

dasar prakarsa atau inisiatif sendiri, misalnya peserta didik memiliki pengetahuan

berkreasi dalam menentukan hiasan busana bayi.

f. Penilaian (Evaluation) merupakan kemampuan membuat penilaian pada suatu yang

dipelajari untuk suatu tujuan tertentu, misalnya peserta didik memiliki penilaian busana

bayi yang sesuai dengan persyaratan dan yang tidak sesuai dengan peryaratan busana

bayi.

b. Hasil Belajar Pembuatan Busana Bayi Ditinjau Dari Kemampuan Afektif Hasil Belajar dari kemampuan afektif dapat terwujud apabila ditinjau dari

kemampuan kognitif sudah tercapai. Nana Sudjana (1990:30) mengemukakan bahwa: “Tipe

hasil belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti

perhatianya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman

sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial”.

Kemampuan afektif berhubungan dengan penilaian terhadap sikap dan minat peserta

didik terhadap mata pelajaran dan proses pembelajaran meliputi :

a. Menerima (accepting) merupakan kepekaan menerima rangsangan dari luar baik

dalam bentuk masalah, situasi atau gejala, misalnya peserta didik dapat menerima

rangsangan dari luar baik dalam bentuk masalah, situasi atau gejala, misalnya peserta

didik dapat menerima kritikan dan saran dari guru atau peserta didik lain terhadap

hasil busana bayi yang dibuat dengan lapang dada.

Page 13: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

b. Menanggapi (appreciating) merupakan sikap yang menunjukan penghargaan

terhadap seseorang atau suatu benda, gejala dan perbuatan tertentu, misalnya peserta

didik menghargai pujian yang diberikan oleh peserta didik lain.

c. Membentuk (Forming) merupakan kemampuan dalam memadukan nilai-nilai yang

berbeda, menyelesaikan pertentangan dalam membentuk suatu nilai yang bersifat

konsisten dan internal, misalnya peserta didik dapat mengatasi permasalahan dalam

menambah ilmu dan wawasan tentang pemilihan kain yang sesuai dalam pembuatan

busana bayi.

d. Berpribadi (Personal) adalah mempunyai sistem nilai yang mengendalikan perbuatan

dalam menumbuhkan life style (gaya hidup) yang mantap, misalnya setelah mengikuti

pembelajaran pembuatan busana bayi, peserta didik menunjukan kedisiplinan dalam

membuat pola busana bayi.

c. Hasil Belajar Pembuatan Busana Bayi Ditinjau Dari Kemampuan Psikomotor Hasil belajar psikomotor tampak dalam keterampilan (skill) dari peserta didik. Hasil

belajar psikomotor ini terbentuk apabila hasil belajar aspek kognitif dan afektif telah di

miliki oleh peserta didik, memiliki kesiapan untuk bekerja pada usaha konfeksi busana bayi

sesuai tingkat kemampuan individu. Selain itu peserta didik mampu memberikan kepuasan

pada dirinya sendiri. Hasil belajar Pembuatan Busana bayi ditinjau dari kemampuan

psikomotor di manifestasikan dalam bentuk tingkah laku fisik berupa sekumpulan

keterampilan membuat busana bayi, meliputi :

a. Kekuatan (Strength) adalah upaya dan kemampuan untuk memperkuat dan memantapkan

hasil belajar, misalnya peserta didik mamapu membuat busana bayi sesuai dengan jumlah

pesanan.

b. Kecepatan (Speed) adalah kecepatan yang di miliki untuk menyeleseikan suatu masalah,

misalnya peserta didik dapat membuat pola busana bayi dengan cepat.

Page 14: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

c. Dorongan (Impulsion) adalah dorongan-dorongan yang berasal dari dalam dan dari luar

individu, misalnya peserta didik terdorong untuk terus berlatih membuat busana bayi

sesuai dengan model.

d. Ketelitian (Carefulness) adalah ketelitian dalam proses pemahaman masalah, misalnya

peserta didik dapat menentukan ukuran yang diperlukan dalam pembuatan topi bayi secara

tepat.

e. Keserasian (Compatible) adalah kemampuan dalam menuangkan ide yang dimiliki

kedalam pembuatan busana bayi, misalnya peserta didik dapat membuat busana bayi

sesuai dengan fungsi dan persyaratan busana bayi.

f. Keluwesan (Flexibility) adalah kemampuan dalam menghadapi situasi baru, misalnya

peserta didik dapat memasang karet pada sepatu bayi.

g. Daya tahan (Endurance) adalah daya tahan fisik dalam situasi tertentu, misalnya peserta

didik mampu menjaga dan mempertahankan kondisi fisiknya selama mengerjakan

pembuatan busana bayi.

C. Manfaat Kesiapan Bekerja Pada Konfeksi Busana Bayi

1. Kesiapan

Kesiapan sangat penting untuk memulai suatu pekerjaan, karena dengan memiliki

kesiapan, pekerjaan apapun akan dapat teratasi dan dikerjakan dengan hasil yang baik apabila

memiliki kesiapan yang matang. Pengertian kesiapan menurut Slameto (2003:113) yaitu :

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang/individu yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyeleseian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi mencakup setidak-tidaknya tiga aspek, yaitu;

1. Kondisi fisik,mental dan emosional 2. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan 3. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.

Pendapat lain yang menunjang pengertian kesiapan adalah yang dikemukakan oleh

wasty Soemanto (1990:180) bahwa: “kesiapan adalah kesediaan seseorang untuk membuat

Page 15: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

sesuatu.” Kesiapan merupakan kesediaan individu dalam memberi jawaban dengan segala

kondisi atau keadaan yang dimilikinya.

Prinsip-prinsip kesiapan menurut Slameto (2003:115) yaitu:

1) Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi). 2) Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari

pengalaman. 3) Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan. 4) Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa

pembentukan dalam masa perkembangan. Uraian Slameto di atas mengemukakan arti penting kesiapan bagi peserta didik tata

busana. Peserta didik harus menyiapkan semua aspek perkembangan, kematangan, jasmani

dan rohani, pengalaman serta kesiapan dasar yang terbentuk pada saat mengikuti

pembelajaran Pembuatan Busana Bayi sebagai bekal kesiapan bekerja pada usaha konfeksi.

Kesiapan merupakan kemampuan seseorang baik fisik maupun mental yang disertai

dengan pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Aspek-aspek

yang mempengaruhi kesiapan adalah:

a. Kematangan, adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai akibat

dari pertumbuhan yang mendasari perkembangan dimana perkembangan ini berhubungan

dengan fungsi tubuh dan jiwa sehingga terjadi diferensiasi.

b. Kecerdasan, merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan keberasilan seseorang

dalam melakukan pekerjaan.

c. Keterampilan merupakan salah satu aspek yang harus dimiliki dalam bekerja dan

mengelola suatu usaha.

d. Motivasi merupakan dorongan yang mendasar dan mempengaruhi setiap usaha serta

kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

e. Kesehatan merupakan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan tugasnya

dengan baik, karena jika kesehatan terganggu akan berpengaruhi pada aktivitas yang

dikerjakan.

Page 16: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

2. Bekerja pada Usaha Konfeksi Busana Bayi

Usaha konfeksi busana bayi merupakan salah satu jenis usaha yang memproduksi

(membuat) busana bayi dengan jumlah yang sangat besar (secara massal). Menurut Rulanti

Satyodirgo (1979:122): “Usaha konfeksi ialah usaha pembuatan busana secara massal atau

dalam jumlah bannyak, tidak diukur menurut ukuran pemesan tetapi mempergunakan ukuran

yang telah dibakukan seperti S (Small), M (Medium), L (Large) dan XL (Ekstra Large)”.

Proses pembuatan busana bayi atau disebut dengan kegiatan produksi pada usaha

konfeksi busana bayi dikerjakan dengan cara kerja secara cepat dan efisien. Jenis kegiatan

produksi dalam pembuatan busana bayi pada suatu usaha konfeksi busana bayi ada yang

memproduksi busana jadi (regular) ataupun berdasarkan pesanan. Jenis pekerjaan pada usaha

konfeksi busana bayi tidak hanya pada bagian menjahit (sewing) saja akan tetapi dibagi

menjadi tiga kelompok: bagian pola dan Cutting, bagian penjahitan (sewing) dan bagian

Quality Control (QC), maka peserta didik harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan

yang sesuai dengan masing-masing bagian yaitu:

a. Bagian Pola dan Cutting

1) Kemampuan mengukur,

2) Kemampuan membuat pola dasar dengan ukuran standar busana bayi,

3) Kemampuan menganalisis busana bayi,

4) Kemampuan membuat pecah pola busana bayi,

5) Kemampuan menyusun rancangan harga busana bayi,

6) Kemampuan meletakan pola busana bayi,

7) Kemampuan memotong bahan busana bayi

Page 17: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

b. Bagian penjahitan harus mempunyai kemampuan teknik menjahit yaitu: menjahit

kampuh, menjahit lapisan, menjahit saku, menjahit belahan, memasang lengan dan juga

menjahit kelim.

c. Bagian QC harus mempunyai kemampuan memeriksa jahitan dan keadaan busana,

memasang lebel dan mengemas produk akhir.

Seorang karyawan yang bekerja di usaha konfeksi busana bayi harus dapat bekerja

sesuai dengan sistem dan aturan yang berlaku. Oleh karena itu para pekerja harus memiliki

kemampuan bekerja secara lahir dan batin. Adapun menurut Uken Junaedi (2007:67)

kesejahteraan dalam bekerja dapat diperoleh jika:

a. Bekerja dengan keras, yaitu bekerja dengan memaksimalkan kemampuan yang ada, terutama peran energy/tenaga lebih dominan.

b. Bekerja dengan cerdas, yaitu bekerja dengan menggunakan kemampuan berfikir, menganalisa dan menyimpilkan masalah dalam bekerja.

c. Bekerja dengan ikhlas, yiatu berusaha melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin dan merupakan tanggung jawab yang harus diembanya untuk mengharap ridho Allah swt.

d. Bekerja dengan tangkas, yaitu bekerja dengan segala potensi dan kemampuan yang telah dikuasai sehingga dapat bekerja dengan baik, benar dan ideal sesuai dengan target perusahaan.

3. Manfaat Kesiapan Bekerja Pada Usaha Konfeksi Busana Bayi

a. Manfaat

1) Manfaat Dilihat Dari Segi Kognitif

Manfaat hasil belajar Pembuatan Busana Bayi ditinjau dari kemampuan kognitif

berkenaan dengan perubahan tingkah laku, meliputi: peserta didik mengetahui pengertian

busana bayi, memahami persyaratan busana bayi dan memahami fungsi busana bayi serta

mampu menganalisis pecah pola busana bayi sebagai bekal kesiapan bekerja pada konfeksi

busana bayi.

2) Manfaat Dilihat Dari Segi Afektif

Manfaat hasil belajar Pembuatan Busana Bayi di tinjau dari kemampuan afektif

berkenaan dengan sikap, meliputi: peserta didik dapat menerima saran dan kritikan dari guru

Page 18: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

atau peserta didik lain terhadap hasil busana bayi yang dibuat dengan lapang dada,

menghargai pujian yang di berikan oleh peserta didik lain, teliti dalam membuat busana bayi

dan menunjukan kedisiplinan dalam membuat busana bayi sebagai bekal kesiapan bekerja

pada konfeksi busana bayi.

3) Manfaat Dilihat Dari Segi Psikomotor

Manfaat hasil belajar Pembuatan Busana Bayi ditinjau dari kemampuan psikomotor

keterampilan membuat busana bayi, meliputi: peserta didik terampil dalam membuat busana

bayi dan terdorong untuk terus berlatih membuat busana bayi serta mampu menjaga dan

mempertahankan kondisi fisiknya selama mengerjakan pembuatan busana bayi sebagai bekal

bekerja pada konfeksi busana bayi.

b. Manfaat Kesiapan Bekerja Pada Konfeksi Busana Bayi

Peserta didik dapat dikatakan siap bekerja pada usaha konfeksi busana bayi apabila

memiliki kesiapan fisik serta memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam

pembuatan busana bayi sesuai dengan sitem konfeksi. Kesiapan sangat penting untuk

memulai suatu pekerjaan, karena dengan kesiapan berbagai pekerjaan dan hambatan akan

dapat teratasi dan dapat memperoleh hasil yang baik. Kesiapan seperti telah diungkapkan

pada penjelasan terdahulu merupakan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk

memberikan respon terhadap suatu situasi.

Kesiapan bekerja pada usaha konfeksi busana bayi dapat diartikan sebagai

keseluruhan kondisi dari peserta didik untuk melakukan pekerjaan membuat busana bayi

sesuai pesanan dengan sistem produksi yang efektif dan efisiensi pada suatu usaha konfeksi

busana bayi yang memproduksi (membuat) busana dengan jumlah yang sangat besar (secara

massal) dengan ukuran standar (S,M, L dan XL).

Manfaat aspek-aspek kesiapan bekerja pada konfeksi busana bayi harus dimiliki

peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar pembuatan busana bayi, agar ketika bekerja

Page 19: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

pada usaha konfeksi busana bayi dapat berjalan dengan lancar dan dapat menunjang

keberhasilan pekerjaannya.

D. Kerangka Berfikir

Hasil belajar Pembuatan Busana Bayi

kemampuan kognitif: Meliputi pengetahuan, pemahaman, analisis, kreasi dan penilaian yang berkaitan dengan pengetahuan macam-macam busana bayi, memotong bahan, menjahit busana bayi, menyeleseikan busana bayi dengan jahitan dangan dan melakukan pengepresan.

Kemampuan afektif: meliputi kecermatan, ketelitian, kesungguhan, penerimaan dan penilaian yang berhubungan dengan macam busana bayi, memotong bahan, menjahit busana bayi, menyeleseikan busana bayi dengan jahitan dangan dan melakukan pengepresan.

Kemampuan psikomotor: Meliputi keterampilan, kreasi dan penerapan yang berkaitan dengan macam busana bayi, memotong bahan, menjahit busana bayi, menyeleseikan busana bayi dengan jahitan dangan dan melakukan pengepresan.

Materi Mempelajari: - Pengetian busana bayi - Persyaratan busana bayi - Pengelompokan macam-macam

busana bayi - Membuat pola busana bayi - Membuat rancangan bahan dan

harga busana bayi - Meletakan pola bada kain busana

bayi - Menggunting kain busana bayi - Menjahit busana bayi - Menyelesaikan busana bayi dengan

Metodologi Metode: Deskriptif Populasi Peserta didik Program Keahlian Tata Busana kelas XI SMK Negri 2 Purwakarta tahun ajaran 2011/2012 berjumlah 40 orang Lokasi : SMK Negri 2 purwakarta Jl. Ahmad Yani No. 98 Purwakarta

Page 20: d. Macam-macam Pola Busana Bayia-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_056962_chapter2...Jenis Busana : Kutang Bayi Nama Kain : Katun Lebar kain : 1,15 m Panjang Kain : 68 meter/gulung

E. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian dimaksudkan sebagai acuan bagi penulis untuk mengumpulkan

data penelitian sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pertanyaan penelitian tersebut

adalah:

a. Manfaat apa yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar pembuatan busana bayi

ditinjau dari kemampuan kognitif yang meliputi meliputi pengetahuan, pengertian busana

bayi, persyaratan busana bayi, pemahaman, analisis dan penilaian tentang macam-macam

desain busana bayi, tahapan tahapan membuat pola busana bayi, tahapan-tahapan

memotong bahan busana bayi, teknik menjahit menjahit busana bayi, teknik pengepresan

dan cara menghitung harga jual sebagai kesiapan bekerja pada usaha konfeksi busana

bayi?

b. Manfaat apa yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar pembuatan busana bayi

ditinjau dari kemampuan afektif meliputi sikap teliti, disiplin, motivasi, menerima

kritikan dan keinginan belajar sebagai kesiapan bekerja pada usaha konfeksi busana bayi?

Manfaat apa yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar pembuatan busana bayi ditinjau dari kemampuan psikomotor meliputi meliputi kekuatan, kecepatan, dorongan ketelitian, keserasian, keluwesan dan daya tahan dan keterampilan dalam pembuatan macam-macam desain busana bayi, membuat pola, memotong bahan busana bayi, menjahit busana bayi, menyeleseikan busana bayi dengan jahitan tangan dan melakukan pengepresan dan menghitung harga jual sebagai kesiapan bekerja pada usaha konfeksi b

Peserta Didik SMK Negeri 2 Purwakarta Siap bekerja pada konfeksi busana bayi