d. Dokumen Pendukung (Administrasi Un)
-
Upload
velizaarheta -
Category
Documents
-
view
41 -
download
11
Transcript of d. Dokumen Pendukung (Administrasi Un)
w w w . m t ss a d a m . b lo gs p o t . c o m
D. DOKUMEN PENDUKUNGTAHUN PELAJARAN 2012/2013
MTs Syahid Darul Mu’minin
[Sebagai pedoman dan landasan kerja dalam melaksanakan Ujian Nasional 2013 madrasah tsanawiyah tahun pelajaran 2012/2013 dari mulai persiapan, pelaksanaan sampai pelaporan, Agar setiap personil mengetahui kedudukan serta tanggung jawab masing-masing sesuai dengan tugas dan wewenangnya, Agar setiap personil dapat melaksanakan setiap pekerjaan dangan baik tepat waktu dan konsisten]
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013
1
KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
A. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs
1. BAHASA INDONESIA SMP/MTs
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel, berita, iklan, tabel/diagram, bagan, grafik, peta, denah), berbagai karya sastra (puisi, antologi puisi, cerpen, buku kumpulan cerpen, cerita anak, buku cerita anak, novel remaja, novel angkatan 20 – 30-an, dan drama).
Mengidentifikasi isi dan bagian suatu teks.Menentukan persamaan isi berita.Menentukan perbedaan penyajian berita.Mengidentifikasi isi teks biografi/iklan.Menentukan kalimat fakta/opini dalam teks iklan.Menyimpulkan isi paragraf.Mengidentifikasi isi grafik, tabel, bagan, denah.Mengidentifikasi unsur intrinsik puisi.Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita pendek/cerita anak.Mengidentifikasi perbedaan karakteristik dua novel.Mengidentifikasi unsur intrinsik drama.
2. Menulis dan menyunting teks nonsastra dengan menggunakan kosakata yang bervariasi dan efektif dalam bentuk buku harian, surat pribadi, surat dinas, narasi dan pesan singkat, laporan, pengumuman, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan/ poster, iklan, resensi dan karangan, surat pembaca, teks pidato, dan karya ilmiah; menulis teks sastra dalam bentuk puisi, pantun, dongeng, cerpen, dan drama.
Menulis catatan pengalaman pada buku harian.Menulis pesan singkat sesuai konteks.Menulis laporan/pengumuman/resensi.Melengkapi surat pribadi/surat dinas/surat pembaca.Menulis rangkuman.Menulis teks berita sesuai konteks.Menulis slogan sesuai konteks.Menulis iklan sesuai konteks.Menyusun petunjuk melakukan sesuatu.Menulis teks pidato.Menulis rumusan masalah karya ilmiah/saran karya ilmiah/daftar pustaka.Menyunting kalimat, ejaan/tanda baca, pilihan kata.Melengkapi pantun.Melengkapi puisi.Melengkapi naskah drama.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013
2
2. BAHASA INGGRIS SMP/MTs
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. READING (Membaca) Memahami makna dalam wacana tertulis pendek baik teks fungsional maupun esai sederhana berbentuk deskriptif (descriptive, procedure, maupun report) dan naratif (narrative dan recount) dalam kontekskehidupan sehari-hari.
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau tujuan komunikatif dalam teks fungsional pendek berbentuk caution/notice/warning, greeting card, letter/e-mail, short message, advertisement, announcement, invitation, schedule.Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau tujuan komunikatif dalam teks berbentuk procedure.Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau tujuan komunikatif dalam teks berbentuk descriptive.Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau tujuan komunikatif dalam teks berbentuk recount.Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau pesan moral/tujuan komunikatif dalam teks berbentuk narrative.Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau tujuan komunikatif dalam teks berbentuk report.
2. WRITING (Menulis)Mengungkapkan makna secara tertulis teks fungsional pendek dan esai sederhana berbentuk deskriptif (descriptive, procedure, maupun report) dan naratif (narrative dan recount) dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Menentukan kata yang tepat untuk melengkapi teks rumpang bentuk recount/narrative sederhana.Menentukan kata yang tepat untuk melengkapi teks rumpang bentuk descriptive/procedure sederhana.Menentukan susunan kata yang tepat untuk membuat kalimat yang bermakna.Menentukan susunan kalimat yang tepat untuk membuat paragraf yang padu dan bermakna.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013
3
3. MATEMATIKA SMP/MTs
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan, bilangan berpangkat, bilangan akar, aritmetika sosial, barisan bilangan, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi bilangan berpangkat atau bentuk akar.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan atau koperasi dalam aritmetika sosial sederhana.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan dan deret.
2. Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan dan pertidaksamaan linier, persamaangaris, himpunan, relasi, fungsi, sistempersamaan linier, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Menentukan pemfaktoran bentuk aljabar.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linier atau pertidaksamaan linier satu variabel.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan himpunan.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi.Menentukan gradien, persamaan garis, atau grafiknya.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel.
3. Memahami konsep kesebangunan, sifat dan unsur bangun datar, serta konsep hubungan antarsudut dan/atau garis, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah menggunakan teoremaPythagoras.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling bangun datar.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan atau kongruensi.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan dua garis: besar sudut (penyiku atau pelurus).Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan garis- garis istimewa pada segitiga.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan unsur-unsur/bagian-bagian lingkaran atau hubungan dua lingkaran.
Memahami sifat dan unsur bangun ruang, dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Menentukan unsur-unsur pada bangun ruang.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kerangka atau jaring-jaring bangun ruang.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan bangun ruang.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013
4
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4. Memahami konsep dalam statistika, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Menentukan ukuran pemusatan atau menggunakannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian atau penafsiran data.
5. Memahami konsep peluang suatu kejadian serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013
5
4. ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menerapkan konsep zat dan kalor serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari.Menentukan konversi suhu pada termometer.
Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan suhu atau penerapan perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mendeskripsikan dasar-dasar mekanika (gerak, gaya, usaha, dan energi) serta penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan jenis gerak lurus atau penerapan hukumNewton dalam kehidupan sehari-hari.Menentukan besaran fisis pada usaha atau energi .
Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.Menentukan besaran fisis yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.
4. Memahami konsep-konsep dan penerapan, getaran, gelombang, bunyi, dan optik dalam produk teknologi sehari-hari.
Menentukan besaran fisis pada getaran atau gelombang.Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang berhubungan dengan cermin/lensa atau penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
5. Memahami konsep kelistrikan dan kemagnetan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan gejala listrik statis dalam penerapan kehidupan sehari-hari.Menentukan besaran-besaran listrik dinamis dalam suatu rangkaian (seri/paralel, Hukum Ohm atau Hukum Kirchhoff) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.Menentukan besaran fisis energi atau daya listrik dalam kehidupan sehari-hari.Menjelaskan cara pembuatan magnet dan kutub- kutub yang dihasilkan.Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau penerapannya pada transformator.
6. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi didalamnya.
Menjelaskan ciri-ciri anggota tata surya atau peredaran bumi-bulan terhadap matahari.
7 Mendeskripsikan konsep atom, ion dan molekul dihubungkan dengan produk kimia sehari-hari.
Mendeskripsikan atom, ion, dan molekul serta hubungannya dengan produk kimia sehari-hari.
8. Memahami klasifikasi zat serta Mendeskripsikan larutan asam, basa, atau garam.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013
6
NO KOMPETENSI INDIKATOR
perubahannya. Mendeskripsikan unsur, senyawa dan campuran termasuk rumus kimiaMendeskripsikan sifat kimia atau fisika zat tertentu serta perubahannya.
9. Mendeskripsikan pemakaian bahan kimia tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Mendeskripsikan bahan kimia tertentu yang terdapat dalam beberapa produk kimia.Mendeskripsikan bahan kimia adiktif dan obat psikotropika serta cara menghindarinya.
10. Mendeskripsikan ciri-ciri dan keanekaragaman makhluk hidup, serta pentingnya pelestarian makhluk hidup dalam kehidupan.
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri- cirinya.
11. Mendeskripsikan komponen ekosistem, interaksi antarmakhluk hidup dalam lingkungan, serta peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.
Menjelaskan interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem.Menjelaskan usaha manusia untuk mengatasi pencemaran/kerusakan lingkungan.Menjelaskan hubungan antara kepadatan populasi manusia dengan kualitas lingkungan berdasarkan hasil pengamatan/kasus.
12. Menjelaskan sistem organ pada manusia.
Menjelaskan sistem gerak pada manusia dan penyakit yang berhubungan dengannya.Menjelaskan sistem pencernaan manusia dan enzim- enzim yang berperan pada proses pencernaan.Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia dan penyakit yang berhubungan dengannya.Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia dan penyakit yang berhubungan dengannya.Menjelaskan sistem ekskresi dan reproduksi pada manusia dan penyakit yang berhubungan dengannya.Menjelaskan sistem saraf dan alat indera pada manusia.
13. Menjelaskan sistem organ dalam kehidupan tumbuhan
Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan (organ)pada tumbuhan.Menjelaskan cara beradaptasi (respon) tumbuhan terhadap pengaruh lingkungan luar.Menjelaskan proses fotosintesis melalui percobaan- percobaan tentang proses tersebut.
14. Mengaplikasikan konsep pertumbuhan dan perkembangan, kelangsungan hidup dan pewarisan sifat pada organisme serta kaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Memberi contoh adaptasi makhluk hidup dan seleksi alam dalam kelangsungan hidup makhluk hidup.
Menginterpretasi proses persilangan berdasarkan hukum Mendel.Menjelaskan pemanfaatan bioteknologi untuk kehidupan manusia.
PROSEDUR OPERASI STANDAR
PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONALSEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH,
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAHMENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, SERTA
PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C,
DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN2013
1
PERATURANBADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
NOMOR: 0020/P/BSNP/I/2013
TENTANG PROSEDUR OPERASI
STANDAR
PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, SERTA PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Menimbang : Bahwa Dalam Rangka Pelaksanaan Peraturan MenteriPendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3Tahun 2013 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan Dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Dan Ujian Nasional, Perlu Menetapkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Tentang Prosedur Operasi Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, Sekolah Menengah Kejuruan, serta Pendidikan Kesetaraan Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C KejuruanTahun Pelajaran 2012/2013;
2
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C;
7. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun2012 tentang Pendidikan Keagamaan Islam;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013 tentang tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TENTANG PROSEDUR OPERASI STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, SERTA PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
3
Pasal 2
Peraturan BSNP ini merupakan dasar dan acuan dalam penyelenggaraan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, Sekolah Menengah Kejuruan, Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan Tahun Pelajaran2012/2013.
Pasal 3
Hal-hal yang belum diatur dalam POS UN ini akan diatur lebih lanjut dalam keputusan BSNP.
Pasal 4
Peraturan BSNP ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di JakartaPada tanggal 29 Januari 2013
Ketua
Prof. Dr. Ir. M. A. Wirakartakusumah, M.Sc.
4
LAMPIRAN
PERATURANBADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
NOMOR: 0020/P/BSNP/I/2013
TENTANG
PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, SERTA PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
I. KETENTUAN UMUM
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional, selanjutnya disebut POS UN, Tahun Pelajaran 2012/2013 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan BSNP ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan BSNP ini.
2. Satuan pendidikan adalah satuan pendidikan dasar dan menengah yang meliputi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI, Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta lembaga pendidikan yang menyelenggarakan Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan.
3. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
4. Pendidikan kesetaraan adalah pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan setara SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK mencakup Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan.
5. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
6. Program Ula dan Program Wustha adalah pendidikan kesetaraan yang diselenggarakan pondok pesantren.
5
7. Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan selanjutnya disebut Ujian S/M/PK adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh sekolah/madrasah/program pendidikan kesetaraan.
8. Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian kompetensi lulusan SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
9. Ujian Nasional Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan, yang selanjutnya disebut UN, adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan yang dilakukan oleh Pemerintah secara nasional.
10. UN Susulan adalah ujian nasional yang diselenggarakan oleh SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK untuk peserta didik yang berhalangan mengikuti UN karena alasan tertentu yang dapat diterima oleh
sekolah/madrasah penyelenggara dan disertai bukti yang sah.11. Ujian kompetensi keahlian adalah ujian nasional yang terdiri atas ujian teori dan
ujian praktik kejuruan.12. Nilai Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan selanjutnya disebut Nilai S/M/PK
adalah nilai gabungan antara nilai ujian S/M/PK dan rata-rata nilai Rapor atau rata-rata Nilai Derajat Kompetensi (NDK).
13. Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut Nilai UN adalah nilai yang diperoleh peserta didik pada UN.
14. Nilai Akhir yang selanjutnya disebut NA adalah nilai gabungan antara NilaiS/M/PK dari setiap mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan Nilai UN;
15. Kriteria kelulusan adalah persyaratan pencapaian minimal untuk dinyatakan lulus;16. Kisi-kisi soal UN adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan soal UN
yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
17. Bahan UN adalah naskah soal, kaset listening comprehension (LC), LJUN, berita acara, daftar hadir, amplop, dan pakta integritas pengawas;
18. Lembar jawaban UN yang selanjutnya disebut LJUN adalah lembaran kertasyang digunakan oleh peserta didik untuk menjawab soal UN.
19. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SKHUN adalah surat keterangan yang berisi Nilai dari setiap mata pelajaran yang diujikan secara nasional (nilai S/M/PK, Nilai UN, dan NA).
20. Prosedur Operasi Standar yang selanjutnya disebut POS adalah urutan langkah baku yang mengatur teknis pelaksanaan Ujian S/M/PK dan UN yang diterbitkan oleh BSNP.
21. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia.
22. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.23. BSNP adalah Badan Standar Nasional Pendidikan yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
6
24. Perguruan Tinggi adalah perguruan tinggi negeri yang ditetapkan oleh BSNPberdasarkan rekomendasi dari Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia.
25. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.26. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, atau
Pemerintah Kota.
II. PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL
Penyelenggara UN adalah Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam rangka membantu tugas Menteri dan bekerjasama dengan Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kepolisian Republik Indonesia, Perguruan Tinggi Negeri, dan Pemerintah Daerah, yang dalam pelaksanaannya terdiri atas Penyelenggara UN Tingkat Pusat, Penyelenggara UN Tingkat Provinsi, Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota, dan Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah/Pondok Pesantren/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/Sanggar Kegiatan Belajar.
A. Penyelenggara UN Tingkat Pusat
1. Penyelenggara UN Tingkat Pusat ditetapkan dengan keputusan MenteriPendidikan dan Kebudayaan yang terdiri atas unsur-unsur:a. Badan Standar Nasional Pendidikan;b. Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;c. Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;d. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;e. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;f. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;g. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,;h. Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;i. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama;j. Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal, Kementerian Luar Negeri; dan k. Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri.
2. Penyelenggara UN Tingkat Pusat mempunyai tugas dan tanggungjawab:a. merencanakan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan UN;b. melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Agama, Kementerian Luar Negeri, dan Kepolisian Republik Indonesia;c. menentukan koordinator perguruan tinggi negeri pelaksana UN;d. memantau kesiapan pelaksanaan UN;e. menyusun Prosedur Operasi Standar (POS) UN;
7
f. menyusun Petunjuk Teknis Pengawasan untuk penggandaan dan pendistribusian bahan UN ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;
g. melakukan sosialisasi penyelenggaraan UN;h. mengadakan penandatangan pakta integritas dengan Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi dan Rektor Perguruan Tinggi Negeri;i. mengadakan penandatanganan pakta integritas dengan penyelenggara
UN di luar negeri melalui Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal;j. menetapkan jadwal pelaksanaan UN;k. menyiapkan kisi-kisi soal UN berdasarkan Standar Isi;l. mendistribusikan kisi-kisi soal UN;m. menyusun dan merakit soal UN;n. menjamin mutu soal UN;o. menyiapkan master naskah soal UN;p. menetapkan spesifikasi serta persyaratan teknis perusahaan penggandaan
dan distribusi bahan UN;q. melakukan pelelangan penggandaan dan pendistribusian bahan UN;r. melakukan serah terima master soal ke perusahaan penggandaan bahan
UN;s. memantau pelaksanaan proses penggandaan bahan UN di percetakan;t. mendistribusikan bahan UN yang mencakup naskah soal UN, LJUN, daftar
hadir, berita acara, tata tertib, dan pakta integritas ke satuan pendidikan penyelenggara melalui Penyelenggara UN Tingkat Provinsi, Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal, dan tempat lain yang ditetapkan sebagai penyelenggara UN;
u. mengembangkan sistem database peserta UN;v. mengirim database peserta UN SMA, MA, SMK, Paket C, dan Paket C
Kejuruan ke Perguruan Tinggi;w. mengembangkan sistem database penilaian akhir ujian sekolah, ujian akhir
pendidikan kesetaraan, dan ujian nasional;x. melakukan verifikasi dan pengawasan sistem komputerisasi;y. melakukan supervisi proses pemindaian lembar jawaban ujian nasional
(LJUN);z. melakukan penskoran hasil UN;aa. menerbitkan dan mendistribusikan surat keputusan bentuk blanko ijazah
ke provinsi;bb. mencetak dan mendistribusikan blanko surat keterangan hasil ujian
nasional (SKHUN) ke provinsi dan luar negeri;cc. mendistribusikan hasil UN ke provinsi dan luar negeri;dd. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan UN;ee. melakukan pemantauan dalam persiapan, pelaksanaan, dan selama
proses pemindaian LJUN;ff. menganalisis hasil UN dan mendistribusikan hasilnya kepada dinas
pendidikan provinsi dan kabupaten/kota serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama kabupaten/Kota;
gg. mengevaluasi pelaksanaan UN dan membuat laporan pelaksanaan dan hasil UN kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
8
B. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi
1. Gubernur bertanggung jawab dalam penyelenggaraan UN pada tingkat Provinsi.
2. Gubernur menetapkan Penyelenggara UN Tingkat Provinsi yang terdiri atas unsur-unsur:1. Dinas Pendidikan Provinsi;2. Kantor Wilayah Kementerian Agama3. Perguruan Tinggi Negeri4. Instansi tingkat provinsi yang terkait dengan pendidikan keahlian.
3. Dinas Pendidikan Provinsi dalam penyelenggaraan UN SMA, MA, SMK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:a. merencanakan penyelenggaraan UN di wilayahnya bersama perguruan
tinggi;b. melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN dan POS
UN ke Kabupaten/Kota di wilayahnya;c. melakukan penandatanganan pakta integritas dengan Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota;d. menyediakan kendaraan transportasi untuk distribusi bahan UN ke titik
simpan terakhir;e. melakukan pendataan dan menetapkan satuan pendidikan penyelenggara
UN dengan prosedur sebagai berikut:1) melakukan pendataan satuan pendidikan yang memiliki kelas/tingkat
tertinggi dan mengidentifikasi satuan pendidikan berdasarkan jenjang akreditasi serta aspek-aspek yang dipergunakan sebagai bahan penetapan satuan pendidikan penyelenggara UN;
2) memantau pelaksanaan uji kompetensi keahlian SMK;f. menetapkan Daftar Nominasi Tetap (DNT);g. mengawal pendistribusian bahan UN di bawah koordinasi Perguruan
Tinggi sampai titik simpan terakhir di Kabupaten/Kota;h. menjaga kerahasiaan bahan UN;i. menjaga keamanan penyelenggaraan UN bersama Dewan Pendidikan
Provinsi dan Kepolisian;j. mengkoordinasikan pengumpulan dan mengelola database peserta UN;k. mengkoordinasikan pengumpulan dan mengelola database nilai S/M/PK;l. mengirimkan nilai S/M/PK ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat paling
lambat tanggal 8 April 2013, khusus nilai ujian teori kejuruan dikirimkan paling lambat tanggal 29 April 2013;
m. menerima hasil penilaian (skor) dari Penyelenggara UN Tingkat Pusat;n. mencetak daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN) yang ditandatangani
oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi;o. mengisi SKHUN;p. mendistribusikan DKHUN dan SKHUN ke satuan pendidikan melalui dinas
pendidikan kabupaten/kota;
9
q. menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua proses di atas;
r. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Penyelenggara UN Tingkat Pusat yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN yang dilengkapi dengan:1) surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;2) data peserta UN;3) data satuan pendidikan penyelenggara UN;4) laporan kelulusan satuan pendidikan.
4. Dinas Pendidikan Provinsi dalam menyelenggarakan UN SMP/MTs, SMPLB, SMALB, Progam Paket A/Ula dan Progam Paket B/Wustha memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:a. merencanakan penyelenggaraan UN di wilayahnya;b. melakukan penandatanganan pakta integritas dengan Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kotac. melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN dan POS
UN ke Kabupaten/Kota di wilayahnya;d. menetapkan satuan pendidikan penyelenggara UN dan satuan pendidikan
yang bergabung dalam surat keputusan;e. menetapkan Daftar Nominasi Tetap (DNT);f. menjaga kerahasiaan bahan UN;g. menjaga keamanan penyelenggaraan UN bersama Dewan Pendidikan
Provinsi;h. mengkoordinasikan pendataan peserta dan mengelola database peserta
UN;i. menyediakan kendaraan transportasi untuk distribusi bahan UN ke titik
simpat terakhir;j. mengkoordinasikan pengumpulan dan entry data nilai
sekolah/madrasah/Pondok Pesantren/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar dan mengirimkannya ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat paling lambat tanggal 15 April 2013 untuk SMP/MTs, SMPLB, Program Paket A/Ula, dan Program Paket B/Wustha;
k. menetapkan tim pengolah hasil UN dengan tugas sebagai berikut:1) melakukan pemindaian (scanning) LJUN dengan menggunakan
software yang ditentukan oleh Penyelenggara UN Tingkat Pusat;2) mengirim hasil pemindaian LJUN ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat;
l. menerima nilai akhir UN dari Penyelenggara UN Tingkat Pusat;m. mendistribusikan nilai akhir UN ke satuan pendidikan melalui Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota;n. mencetak daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN)
persekolah/madrasah/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar yang ditandatangani oleh kepala dinas pendidikan provinsi;
o. mendistribusikan daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN) persekolah/madrasah/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
10
p. mencetak SKHUN untuk setiap peserta UN;q. mendistribusikan SKHUN ke Kabupaten/Kota;r. Mendistribusikan ijazah Paket A, Paket B dan Paket C ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota dan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
s. mengevaluasi penyelenggaraan UN di wilayahnya;t. menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua
proses di atas;u. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan
kepada Penyelenggara UN Tingkat Pusat yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN dan dilengkapi dengan:1) surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;2) data peserta UN;3) data sekolah/madrasah penyelenggara UN;4) laporan kelulusan satuan pendidikan.
5. Perguruan Tinggi dalam penyelenggaraan UN SMA, MA, SMK, Paket C, danPaket C Kejuruan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:a. merencanakan penyelenggaraan UN di wilayahnya bersama Dinas
Pendidikan Provinsi dan dapat melibatkan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan;
b. menetapkan koordinator pelaksanaan UN Kabupaten/Kota;c. melakukan penandatanganan pakta integritas dengan BSNP;d. membentuk tim kerja UN di tingkat provinsi yang terdiri atas:
1) tim pengawasan bahan UN di percetakan, yang mempunyai tugas dan tanggungjawab:a) mengkoordinasikan pengawasan penggandaan bahan UN di
percetakan;b) mengawasi proses penggandaan bahan UN di percetakan.
2) tim penerima bahan UN dari percetakan sebagai Panitia PenerimaHasil Pekerjaan (PPHP) memiliki tugas dan tanggungjawab:a) menerima bahan UN dari percetakan dan menandatangani berita
acara serah terima bahan UN dari percetakan di Provinsi;b) menyerahkan bahan UN ke tim distribusi bahan UN serta
menandatangani berita acara serah terima bahan UN.3) tim distribusi bahan UN ke titik simpan terakhir memiliki tugas dan
tanggungjawab:a) melakukan koordinasi distribusi bahan UN dengan Dinas
Pendidikan Provinsi dan Polri;b) melakukan distribusi bahan UN ke titik simpan terakhir di
kabupaten/kota;c) melakukan serah terima bahan UN dengan tim pengamanan bahan
UN Perguruan Tinggi di titik simpan terakhir.4) tim pengamanan bahan UN di titik simpan terakhir selama ujian
berlangsung memiliki tugas dan tanggungjawab:a) melakukan koordinasi pengamanan dan penyimpanan bahan UN
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Polri;
11
b) melakukan serah terima bahan UN ke tim pengawas satuan pendidikan.
5) tim pengawas satuan pendidikan memiliki tugas dan tanggungjawab:a) mengkoordinasikan pengawasan penyelenggaraan UN dengan
kepala sekolah satuan pendidikan;b) melakukan serah terima bahan UN dari tim pengamanan bahan UN
bersama dengan kepala sekolah satuan pendidikan c) melakukan pengawasan pelaksanaan Ujian.
6) tim pengolah hasil UN memiliki tugas dan tanggungjawab:a) melakukan pemindaian (scanning) LJUN dengan menggunakan
software yang ditentukan oleh Penyelenggara UN Tingkat Pusat;b) menyampaikan hasil pemindaian LJUN ke Penyelenggara UN
Tingkat Pusat.e. mensosialisasikan tugas dan tangggungjawab pengawas penyelenggaraan
UN di satuan pendidikan;f. menjamin objektivitas dan kredibilitas pelaksanaan UN di wilayahnya;g. melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Kantor Wilayah
Kementerian Agama dalam penyelenggaraan UN;h. menetapkan pengawas satuan pendidikan di setiap
sekolah/madrasah/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/Sanggar Kegiatan Belajar penyelenggara UN;
i. menetapkan pengawas ruang ujian berdasarkan masukan dari Dinas Pendidikan dan Kankemenag Kabupaten/Kota sebagai penyelenggara UN Kabupaten/Kota;
j. menetapkan tempat titik simpan terakhir bahan UN di Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
k. menjaga keamanan dan kerahasiaan dalam pendistribusian bahan UN dari tingkat provinsi sampai ke satuan pendidikan;
l. menjaga keamanan penyimpanan bahan UN di titik simpan terakhir selama ujian berlangsung;
m. menjaga keamanan dan kerahasiaan LJUN yang sudah diisi oleh pesertaUN serta bahan pendukungnya;
n. membawa LJUN dari satuan pendidikan ke Perguruan Tinggi didampingi oleh Dinas Pendidikan;
o. melakukan pemindaian dengan menggunakan perangkat lunak yang ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat Pusat;
p. menjamin keamanan proses pemindaian LJUN;q. menyerahkan hasil pemindaian LJUN ke Penyelenggara UN Tingkat
Pusat;r. menerima hasil penilaian (skor) dari Penyelenggara UN Tingkat Pusat;s. menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua
proses di atas;t. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan
kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui BSNP yang berisi tentang persiapan dan pelaksanaan UN;.
12
6. Perguruan Tinggi dalam menyelenggarakan UN SMP/MTs, SMPLB, SMALB, dan Program Paket B/Wustha terdiri atas empat tim memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:a. tim pengawasan bahan UN di percetakan memiliki tugas dan
tanggungjawab:1) mengkoordinasikan pengawasan penggandaan bahan UN;2) mengawasi proses penggandaan bahan UN di percetakan.
b. tim penerima bahan UN dari percetakan sebagai Panitia Penerima HasilPekerjaan (PPHP) memiliki tugas dan tanggungjawab:1) melakukan serah terima bahan UN dari percetakan di Provinsi;2) melakukan serah terima bahan UN ke tim Distribusi bahan UN.
c. tim distribusi bahan UN ke titik simpan terakhir memiliki tugas dan tanggungjawab:1) melakukan koordinasi distribusi bahan UN dengan Dinas Pendidikan
Provinsi dan Polri;2) melakukan distribusi bahan UN ke titik simpan terakhir di
kabupaten/kota;3) melakukan serah terima bahan UN dengan tim pengamanan bahan UN
Perguruan Tinggi di titik simpan terakhir.d. tim pengamanan bahan UN di titik simpan terakhir selama ujian
berlangsung memiliki tugas dan tanggungjawab:1) melakukan koordinasi pengamanan dan penyimpanan bahan UN
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Polri;2) melakukan serah terima bahan UN ke satuan pendidikan
penyelenggara.
C. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota
1. Bupati/Walikota bertanggungjawab menetapkan Penyelenggara UN TingkatKabupaten/Kota yang berasal dari unsur-unsur:a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota (Seksi yang menangani
pendidikan madrasah dan seksi yang menangani pendidikan norformal: Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C);
c. Perguruan Tinggi Negeri.
2. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota mempunyai tugas dan tanggung jawab:a. merencanakan penyelenggaraan UN di wilayahnya;b. melakukan penandatanganan pakta integritas dengan satuan pendidikan;c. melakukan pendataan satuan pendidikan penyelenggara UN dengan
prosedur sebagai berikut:1) mengidentifikasi satuan pendidikan yang memiliki kelas/tingkat tertinggi
dan satuan pendidikan berdasarkan jenjang akreditasi, serta memenuhi persyaratan kelayakan berdasarkan hasil penilaian dinas kabupaten/kota yang disampaikan ke dinas pendidikan provinsi;
13
2) menerima SK penetapan satuan pendidikan penyelenggara UN dan satuan pendidikan yang bergabung dari penyelenggara tingkat provinsi;
3) menyampaikan surat keputusan tersebut ke satuan pendidikan.d. mensosialisasikan penyelenggaraan UN di wilayahnya dan
mendistribusikan Permendikbud UN dan POS UN ke satuan pendidikan;e. melakukan pendataan calon peserta UN;f. melakukan pendataan calon pengawas UN SMA, MA, SMK, Program
Paket C, dan Program Paket C Kejuruan untuk disampaikan ke perguruan tinggi;
g. melakukan pendataan calon pengawas UN SMP, MTs, SMPLB, danSMALB dan Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha;
h. mencetak Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan mendistribusikan ke sekolah/madrasah/pondok pesantren/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar;
i. mengkoordinasikan pengumpulan dan entry data nilai sekolah/madrasah/ pondok pesantren/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar;
j. menyampaikan daftar tempat penyimpanan terakhir bahan UN ke perguruan tinggi;
k. mendistribusikan bahan UN dan LJUN untuk UN SMP, MTs, SMPLB, SMALB dan Program Paket A/Ula, Paket B/Wustha ke sekolah/madrasah/pondok pesantren/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar penyelenggara UN;
l. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UN;m. menjaga keamanan penyelenggaraan UN;n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya;o. mengumpulkan LJUN dan mengirimkannya ke Penyelenggara UN Tingkat
Provinsi dan didampingi oleh Perguruan Tinggi untuk SMP, MTs, SMPLB, SMALB, Program Paket A/Ula dan Program Paket B/Wustha ke Dinas Pendidikan Provinsi;
p. menerima DKHUN dan SKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Provinsi dan mengirimkannya ke sekolah/madrasah/pondok pesantren/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar penyelenggara UN;
q. menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua proses pelaksanaan UN;
r. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Kabupaten/Kota untuk disampaikan kepada Penyelenggara UN Tingkat Provinsi yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN dan dilengkapi dengan:1) surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;2) data peserta UN;3) data sekolah/madrasah/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan
Sanggar Kegiatan Belajar penyelenggara UN;4) data kelulusan satuan pendidikan.
s. menandatangani SKHUN dan mendistribusikannya ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota (untuk Pondok Pesantren) dan/atau satuan pendidikan nonformal.
14
D. Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan
1. Satuan Pendidikan yang dapat menyelenggarakan UN adalah:a. sekolah/madrasah yang memiliki peserta UN minimal 20 peserta didik
(SMPLB dan SMALB tidak ada batas minimal jumlah peserta UN), terakreditasi, serta persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
b. pondok pesantren, PKBM, dan SKB penyelenggara pendidikan kesetaraan yang telah ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
c. institusi yang ditetapkan oleh Atase Pendidikan dan/atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat berkoordinasi dengan Direktorat terkait atau langsung ditetapkan oleh Direktorat terkait untuk penyelenggara UN di luar negeri.
2. Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan ditetapkan oleh PenyelenggaraUN tingkat Kabupaten/Kota yang terdiri atas unsur-unsur:a. perguruan tinggi bersama kepala sekolah/madrasah/pondok pesantren /
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar dan guru/tutor dari satuan pendidikan, dan satuan pendidikan lain yang bergabung untuk UN SMA, MA, SMK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan;
b. kepala sekolah/madrasah/pondok pesantren/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar dan guru/tutor dari satuan pendidikan penyelenggara UN yang bersangkutan dan satuan pendidikan lain yang bergabung, untuk SMP, MTs, SMPLB, SMALB, Program Paket A/Ula dan Program Paket B/Wustha.
3. Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:a. memiliki dan memahami Permendikbud UN dan POS UN serta melakukan
sosialisasi kepada guru, peserta ujian, dan orang tua peserta;b. melaksanakan UN sesuai dengan POS UN;c. merencanakan penyelenggaraan UN di sekolah/madrasah/pondok
pesantren/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar;
d. mengirimkan data calonpeserta UN yang dilakukan oleh sekolah/madrasah/pondok pesantren/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
e. mengirimkan nilai sekolah/madrasah/pondok pesantren/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar berdasarkan penggabungan nilai rata-rata rapor dan nilai US/M untuk SMP/MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, dan SMK ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
f. mengirimkan nilai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar berdasarkan penggabungan nilai rata-rata laporan hasil belajar (NRLHB) dan nilai UAPK untuk Program Paket A/Ula, Program
15
Paket B/Wustha, Program Paket C dan Program Paket C Kejuruan kePenyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
g. mengambil naskah soal UN di tempat yang sudah ditetapkan olehPenyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
h. memeriksa dan memastikan amplop naskah soal UN dalam keadaan tertutup;
i. menjaga kerahasiaan dan keamanan naskah soal UN;j. menjaga keamanan dan ketertiban penyelenggaraan UN;k. memberikan penjelasan tentang tata tertib pengawasan ruang ujian dan
cara pengisian LJUN;l. membubuhkan stempel satuan pendidikan pada amplop pengembalian
LJUN;m. mengumpulkan LJUN SMP, MTs, SMPLB, SMALB, Program Paket A/Ula
dan Program Paket B/Wustha serta mengirimkannya kepada Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota, khusus Sekolah Indonesia Luar negeri, LJUN langsung di kirim ke penyelenggara tingkat pusat;
n. menerima DKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota, khusus Sekolah Indonesia Luar negeri, menerima DKHUN dari penyelenggara tingkat pusat;
o. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUN kepada pesertaUN SMP, MTs, SMPLB, SMALB, dan SMK;
p. membagikan SKHUN kepada peserta UN Program Paket A/Ula, PaketB/Wustha, Paket C, dan Paket C Kejuruan
q. menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua proses di atas;
r. khusus SMK melakukan kerjasama dengan industri mitra atau institusi pasangan dalam rangka uji kompetensi keahlian berdasarkan pedoman penyelenggaraan uji kompetensi keahlian dari Penyelenggara UN Tingkat Pusat;
s. menyampaikan laporan penyelenggaraan UN kepada Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota, khusus untuk sekolah Indonesia di luar negeri kepada Perwakilan RI setempat.
4. Penyelenggara UN Sekolah Indonesia di Luar Negeri adalah sebagai berikut:
NoNama SekolahIndonesia (SI)
Alamat Negara
1. S.I. WassenaarRijkstraatweg 679 2245 CB WassenaarTelp. 070-5178875
Belanda
2. S.I. MoskowNovokuznetskaya, Ulitsa 12, Moskow Rusia Telp. 7-095-2319549
Rusia
3. S.I. Cairo13 Babel Str. Dokki PO Box1661 Cairo-Egypt Telp.3372822
Mesir
16
NoNama SekolahIndonesia (SI)
Alamat Negara
4. S.I. RiyadhPrince Naif bin Abdul Aziz HayyUmmul Hamam GharbyPO Box 9434 Saudi Arabia
Saudi Arabia
5. S.I. Jeddahc/o Konsulat Jenderal RI POBox 10 Jeddah 21411 SaudiArabia
Saudi Arabia
6. S.I. IslamabadDiplomatic Enclave, Street 1Ramna 5/4 Islamabad PakistanTelp. 811291-4
Pakistan
7. S.I. Yangoon
100-Lower Kyimyindine RoadAhlone, Yangoon, MyanmarTelp. 20988600-602
Myanmar
8. S.I. BangkokPetchburi Road BangkokTelp. 253135-40 Thailand
9. S.I. Kuala LumpurLorong Tun Ismail 50480 KualaLumpur, Malaysia, Telp. 603-292 7682
Malaysia
10. S.I. SingapuraSiglap Road Singapura 455859Telp. 4480722 Singapura
Singapura
11. S.I. Tokyo4-6-6, Meguro-Ku, Tokyo 153Telp. 03-3719-1786, Jepang
Jepang
12. S.I. DamascusAl-Akrami Street No. 10 APO Box 3530, Damascus, Syria
Syria
13. S.I. DavaoDavao City Street, Davao,Filipina
Filipina
5. Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan di Luar Negeri adalah sebagai berikut:
No Negara Kota
1. Singapura Singapura
2. Malaysia Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, dan Kuching
3. Hongkong Hongkong dan Makau
4. Saudi Arabia Riyadh
17
III. PESERTA UJIAN NASIONAL
A. Persyaratan Peserta Ujian Nasional
1. Persyaratan peserta pendidikan formal adalah sebagai berikut:a. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir pada sistem paket atau SKS
di satuan pendidikan berhak mengikuti Ujian Nasional (UN);b. Peserta didik yang memiliki rapor lengkap penilaian hasil belajar pada
satuan pendidikan sampai dengan semester I tahun terakhir;c. Khusus peserta didik SMK yang telah menyelesaikan proses pembelajaran
untuk mata pelajaran yang diujikan secara nasional dapat mengikuti UN;d. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara,
atau berpenghargaan sama, dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurang- kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti ujian sekolah/madrasah, atau sekurang-kurangnya 2 tahun untuk peserta program akselerasi dan/atau SKS;
e. Peserta didik yang dapat menyelesaikan studinya selama 2 (dua) tahun dalam program akselerasi atau SKS harus menunjukkan bukti-bukti yang menunjukkan kemampuan istimewa yang dibuktikan dengan kemampuan akademik dari pendidik dan Intelligence Quotient (IQ) ≥ 130 (seratus tiga puluh) yang dinyatakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program studi psikologi terakreditasi atau lembaga psikologi lain yang direkomendasi BSNP;
f. Peserta didik sebagaimana tercantum pada butir 5 diwajibkan mengirimkan bukti-bukti kepada BSNP paling lambat
seminggu sebelum akhir pendaftaran;g. Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang
memiliki izin untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti UN pada sekolah/madrasah penyelenggara UN terdekat dengan persyaratan sebagaimana tercantum pada butir 1 sampai 4 di atas;
h. Warga negara Indonesia yang belajar di sekolah asing di luar negeri dapat mengikuti UN, yang ketentuannya diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jenderal terkait;
i. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN di satuan pendidikannya, dapat mengikuti UN di sekolah/madrasah lain pada jenjang dan jenis yang sama;
j. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN dapat mengikuti UN susulan;
k. Peserta didik yang belum lulus UN pada tahun pelajaran 2009/2010,2010/2011, atau 2011/2012 yang akan mengikuti UN tahun pelajaran2012/2013 harus:1) mendaftar pada sekolah/madrasah asal atau sekolah/madrasah
penyelenggara UN;2) memiliki nilai sekolah/madrasah;3) mengikuti semua mata pelajaran yang diujikan secara nasional;
18
l. Peserta didik yang telah lulus ujian nasional tetapi belum lulus satuan pendidikan yang akan mengikuti Ujian tahun pelajaran 2012/2013 harus:1) mendaftar pada sekolah/madrasah asal;2) nilai ujian nasional tahun sebelumnya dapat digunakan sebagai nilai
hasil ujian nasional tahun pelajaran 2012/2013.
2. Persyaratan peserta pendidikan nonformal adalah sebagai berikut:a. peserta terdaftar pada PKBM, SKB, dan Pondok Pesantren yang
memiliki izin dan memiliki laporan hasil belajar lengkap;b. memiliki kartu tanda peserta ujian nasional pendidikan formal dan
surat keterangan tidak lulus dari sekolah/madrasah atau bukti telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran di pendidikan formal;
c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar setiap derajat kompetensi pada masing-masing jenjang pendidikan kesetaraan satuan pendidikan nonformal;
d. Peserta dari kelompok belajar lainnya yang sejenis mendaftar pada PKBM, SKB, dan Pondok Pesantren yang memiliki izin;
e. Peserta didik Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha, Program
Paket C, dan Program Paket C Kejuruan dari pendidikan nonformal;f. Peserta didik yang pindah jalur dari pendidikan formal ke
pendidikan nonformal.
3. Peserta didik yang pindah jalur dari pendidikan formal ke pendidikan nonformal sebagai berikut:a. peserta harus terdaftar pada satuan pendidikan nonformal penyelenggara
program pendidikan kesetaraan yang telah mendapatkan izin operasional dari lembaga terkait;
b. memiliki kartu tanda peserta ujian nasional pendidikan formal dan surat keterangan tidak lulus dari sekolah/madrasah atau bukti telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran di pendidikan formal;
c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar setiap derajat kompetensi pada masing-masing jenjang pendidikan kesetaraan satuan pendidikan nonformal;
d. memiliki ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan minimum usia ijazah 3 tahun pelajaran untuk peserta Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan;
e. memiliki ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan minimum usia ijazah 2 tahun pelajaran apabila peserta didik:1) berusia 25 tahun atau lebih yang dibuktikan dengan nilai rata-rata UN
jenjang pendidikan sebelumnya minimal 7.00; atau2) menunjukkan kemampuan istimewa yang dibuktikan dengan
kemampuan akademik dari pendidik dan Intelligence Quotient (IQ) ≥ 130 (seratus tiga puluh) yang dinyatakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program studi psikologi terakreditasi atau lembaga psikologi lain yang direkomendasi BSNP.
f. khusus untuk peserta yang akan mengikuti ujian nasional Program Paket C Kejuruan harus sudah lulus ujian nasional kompetensi kejuruan;
19
g. Untuk Program Kulliyatul/Tarbiyatul Mu’allimin memiliki laporan hasil belajar lengkap yang membuktikan bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan program pendidikan selama tiga tahun di satuan pendidikan tersebut;
h. Peserta yang tidak lulus UN Pendidikan Kesetaraan pada periode sebelumnya yang akan mengikuti UN Pendidikan Kesetaraan tahun 2013 harus terdaftar pada satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan dan mengikuti proses pembelajaran yang diatur oleh satuan pendidikan yang bersangkutan. Peserta dapat menempuh seluruh mata pelajaran yang diujikan atau hanya mata pelajaran yang nilainya belum memenuhi syarat kelulusan yaitu Nilai Akhir (NA) mata pelajaran kurang dari4,0 sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional.
4. Peserta luar negeri sebagai berikut:a. terdaftar pada satuan pendidikan kesetaraan yang telah mendapatkan izin
dan memiliki laporan kegiatan tutorial dari lembaga pendidikan nonformal;b. minimum telah mengikuti proses pembelajaran untuk mencapai
stándar kompetensi pada setiap mata pelajaran sesuai dengan Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah ditetapkan dalam bentuk tatap muka, tutorial dan pembelajaran mandiri;
c. untuk Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan memiliki ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan minimum usia ijazah 3 tahun atau usia ijazah minimum 2 tahun bagi peserta UN yang berusia 25 tahun atau lebih;
d. adanya bukti kegiatan pembelajaran dan laporan lengkap penilaian hasil belajar yang sudah dicap dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga pendidikan nonformal penyelenggara, diserahkan pada saat mendaftar menjadi peserta UN Pendidikan Kesetaraan kepada Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal untuk diteruskan ke Penyelenggara Pusat. Dalam hal tidak berada dalam pembinaan Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal, diserahkan pada saat mendaftar menjadi peserta UN Pendidikan Kesetaraan kepada Penyelenggara UN Tingkat Pusat dengan verifikasi dari Direktorat terkait;
e. berkoordinasi dengan Atase Pendidikan pada KBRI dan/atau Konsulat Jenderal setempat atau langsung Direktorat terkait pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal tidak ada Atase Pendidikan atau tidak berada dalam pembinaan Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat.
20
B. Pendaftaran Peserta Ujian
1. Sekolah/madrasah penyelenggara UN melaksanakan pendataan calon peserta.
2. Sekolah/madrasah penyelenggara UN menerima pendaftaran peserta yang TIDAK LULUS UN tahun pelajaran 2009/2010, 2010/2011, atau 2011/2012, baik dari sekolah/madrasah asal maupun dari sekolah/madrasah lain.
3. Pendaftaran peserta UN yang tidak lulus sebagaimana dimaksud pada angka 2 dan 3 harus:a. mencantumkan nomor peserta UN pada lembar pendaftaran peserta UN
tahun 2012/2013;b. berkoordinasi dengan sekolah/madrasah asal bagi siswa yang mendaftar
di sekolah/madrasah lain.4. Sekolah/madrasah penyelenggara UN mengirimkan data calon peserta ke
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melalui Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 30 Desember 2012.
5. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mengkoordinasikan pendataan calon peserta dengan menggunakan perangkat lunak sesuai dengan POS pendataan peserta yang diterbitkan oleh Balitbang Kemdikbud.
6. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota mencetak dan mendistribusikan daftar nominasi sementara (DNS) ke sekolah/madrasah.
7. Sekolah/madrasah melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota.
8. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melakukan:a. pemutakhiran data;b. pencetakan daftar nominasi tetap (DNT);c. pengiriman DNT peserta UN SMA/MA dan SMK ke Penyelenggara UN
Tingkat Sekolah/Madrasah melalui Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 31 Januari 2013;
d. pengiriman DNT peserta UN SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB ke Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah melalui Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 29 Februari 2013.
9. Data peserta Sekolah Indonesia Luar Negeri dikirim ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat paling lambat tanggal 11 Februari 2013;
10. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara UN menerbitkan, menandatangani, dan membubuhkan stempel sekolah/madrasah pada kartu peserta UN yang telah ditempel foto peserta;
11. Mekanisme pendaftaran peserta UN Pendidikan Kesetaraan adalah:a. Penyelenggara Program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan
Program Paket C Kejuruan mendaftarkan peserta didik yang memenuhi persyaratan ke Unit Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan.
b. Penyelenggara Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C pada Pondok Pesantren mendaftarkan peserta didik yang memenuhi persyaratan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Selanjutnya Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melakukan entry dan verifikasi data calon peserta dengan menggunakan
21
software yang dibuat oleh Puspendik dan menyerahkannya kePenyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota.
c. Unit Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan melakukan verifikasi berkas pendaftaran dan menyusun Daftar Calon Peserta.
d. Unit Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan mengirimkan Daftar CalonPeserta ke Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota.
e. Penyelenggara UN Kabupaten/Kota melakukan entry data calon peserta dengan menggunakan software yang dibuat oleh Puspendik.
f. Penyelenggara UN Kabupaten/Kota mencetak dan mendistribusikan Daftar Nominasi Sementara (DNS) ke Unit Penyelenggara dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
g. Unit Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota.
h. Penyelenggara UN Kabupaten/Kota merekapitulasi dan mengirimkan DNS dalam bentuk file dan cetakan ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Tingkat Provinsi.
i. Penyelenggara UN Provinsi mengumpulkan, menggabungkan, menyusun daftar dan merekapitulasi data calon peserta.
j. Penyelenggara UN Provinsi menetapkan dan mendistribusikan Daftar Nominasi Tetap (DNT) ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota.
k. Penyelenggara UN Kabupaten/Kota mendistribusikan DNT ke Unit Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
l. Penyelenggara UN Provinsi mengirimkan soft copy DNT ke PenyelenggaraUN Pendidikan Kesetaraan Pusat.
m. DNT yang telah ditetapkan dan dikirim ke Penyelenggara UN Pusat sudah tidak dapat diubah lagi.
12. Mekanisme pendaftaran peserta UN Pendidikan Kesetaraan luar negeriadalah:a. Penyelenggara Paket A, Paket B, Paket C, dan Paket C Kejuruan
mendaftarkan peserta didik yang memenuhi persyaratan dalam bentuk DNS dan mengirimkan DNS ke Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat.
b. Atase Pendidikan dan/atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat melakukan verifikasi terhadap DNS yang diajukan oleh penyelenggara Program Pendidikan Kesetaraan untuk diteruskan ke Penyelenggara Pusat;
c. Penyelenggara Paket A, Paket B, Paket C, dan Paket C Kejuruan di luar negeri yang tidak berada dalam pembinaan Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat, menyusun dan mengajukan DNS secara langsung kepada Penyelenggara Pusat dalam hal ini Puspendik, Kemdikbud RI di Jakarta.
d. Penyelenggara Pusat melakukan verifikasi DNS dan menetapkannya menjadi Daftar Nominasi Tetap (DNT).
22
e. Penyelenggara Pusat mendistribusikan DNT ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan di luar negeri melalui Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat. Dalam hal Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan di luar negeri tidak berada dalam pembinaan Atase Pendidikan atau KonsulatJenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat, Penyelenggara Pusat mendistribusikan DNT secara langsung ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan di luar negeri atau melalui Direktorat terkait.
f. Penyelenggara Pusat menyimpan softcopy DNT.
III. BAHAN UJIAN NASIONAL
A. Penyusunan Kisi-Kisi Soal
Penyelenggara UN Tingkat Pusat menyusun kisi-kisi soal berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. menetapkan dosen, guru, dan pakar penilaian pendidikan untuk menyusun kisi- kisi soal;
2. melakukan validasi kisi-kisi soal dengan melibatkan dosen, guru, dan pakar penilaian pendidikan;
3. menetapkan kisi-kisi soal UN yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan soal UN pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2012/2013.
B. Penyiapan Bahan Ujian Nasional
1. Penyelenggara UN Tingkat Pusat membuat master copy naskah soal UNdengan langkah-langkah sebagai berikut:a. mengidentifikasi dan memilih butir-butir soal dari bank soal nasional sesuai
dengan kisi-kisi UN tahun pelajaran 2012/2013;b. merakit naskah soal UN dengan memperhatikan sebaran tingkat
kesukaran soal;c. menyiapkan bahan UN dalam bentuk Braille bagi peserta UN tunanetra;d. menyiapkan sejumlah paket naskah soal UN SMP/MTs, SMA/MA, SMK,
Program Paket C dengan mempertimbangkan kesetaraan antarpaket;e. menyiapkan 5 (lima) Paket soal UN yang berbeda untuk SMPLB, SMALB,
Program Paket C Kejuruan dengan mempertimbangkan kesetaraan antarpaket, dan Program Paket B/Wustha dan 1 (satu) Paket Soal untuk Program Paket A/Ula;
f. menyiapkan bahan UN Bahasa Inggris listening comprehension untukSMA, MA, SMALB dan SMK (kecuali tunarungu);
g. menyiapkan bahan UN Bahasa Inggris reading sebagai pengganti listening comprehension bagi siswa SMA, MA, SMALB, dan SMK yangmenyandang tunarungu (peserta didik inklusi);
23
h. menyiapkan pedoman penyusunan naskah soal UN Kompetensi Keahlian dengan melibatkan Direktorat Pembinaan SMK dan Dunia Usaha/ Industri/ Asosiasi Profesi di bawah koordinasi BSNP;
i. naskah soal UN menyatu dengan LJUN;j. menentukan paket-paket naskah soal UN dengan mempertimbangkan
kesetaraan antar paket;k. menentukan paket naskah soal UN untuk daerah terpencil (remote);l. memeriksa paket-paket naskah soal UN, dari segi kesetaraan tingkat
kesukaran, mutu, dan validitas;m. menata perwajahan (layout) paket naskah soal UN;n. memberi kode pada master naskah soal UN;o. menggandakan dan mengepak master naskah soal UN untuk dikirim ke
percetakan;p. menggandakan bahan UN Bahasa Inggris listening comprehension yang
terdiri atas naskah soal, kaset, dan petunjuk penggunaannya.
2. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN adalah sebagai berikut:
a. SMA/MA Program IPA
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit3. Matematika 40 120 menit4. Fisika 40 120 menit5. Kimia 40 120 menit6. Biologi 40 120 menit
b. SMA/MA Program IPS
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit3. Matematika 40 120 menit4. Ekonomi 40 120 menit5. Sosiologi 50 120 menit6. Geografi 50 120 menit
*
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit2. Matematika*) 40 120 menit3. Bahasa Inggris**) 50 120 menit
4.Kompetensi Keahlian: Teori Kejuruan dan PraktikKejuruan***)
1 paket 18 – 24 jam
24
c. SMA/MAProgram Bahasa
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit3. Matematika 40 120 menit4. Sastra Indonesia 40 120 menit5. Antropologi 50 120 menit
6.
Bahasa Asing**):Bahasa Arab Bahasa Jepang Bahasa Jerman Bahasa Prancis Bahasa Mandarin
50 120 menit
*) terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda.
**) Sesuai dengan pilihan
d. MA Program Keagamaan
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit3. Matematika 40 120 menit4. Tafsir 50 120 menit5. Hadis 50 120 menit6. Fikih 50 120 menit
*) terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untukpenyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda.
e. SMK
25
Kete ra n g an : *) terdiri atas tiga kelompok kejuruan:
(1) kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian;(2) kelompok Pariwisata, Seni dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtang-
gaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran;(3) program Keahlian Akuntansi dan Penjualan.
**) terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda
***) Ujian praktik kejuruan dilaksanakan sebelum pelaksanaan UN.
f. Paket C – IPS
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Pendidikan Kewarganegaraan 50 1202. Bahasa Indonesia 50 1203. Matematika 40 1204. Bahasa Inggris 50 1205. Ekonomi 40 1206. Geografi 50 1207. Sosiologi 50 120
g. Paket C – IPA
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Pendidikan Kewarganegaraan 50 1202. Bahasa Indonesia 50 1203. Bahasa Inggris 50 1204 Matematika 40 1205. Fisika 40 1206. Kimia 40 1207. Biologi 40 120
h. Paket C Kejuruan
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Pendidikan Kewarganegaraan 50 1202. Bahasa Indonesia 50 1203. Bahasa Inggris 50 1204. Matematika 40 120
26
i. SMP, MTs, dan SMPLB
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Matematika 40 120 menit
3. Bahasa Inggris 50 120 menit4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 40 120 menit
j. Paket B/Wustha
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Pendidikan Kewarganegaraan 50 1202. Bahasa Indonesia 50 1203. Matematika 40 1204. Ilmu Pengetahuan Alam 40 1205. Ilmu Pengetahuan Sosial 50 1206. Bahasa Inggris 50 120
k. SMALB Kekhususan Tunanetra (A), Tunadaksa (D), dan Tunalaras (E)
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit3. Matematika 40 120 menit
Kete ra n g an : *) terdiri dari 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda
l. Paket A/Ula
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Pendidikan Kewarganegaraan 50 1202. Bahasa Indonesia 50 1203. Matematika 40 1204. Ilmu Pengetahuan Alam 40 1205. Ilmu Pengetahuan Sosial 50 120
27
m. SMALB Kekhususan Tunarungu (B)
No Mata UjianJumlah
Butir SoalAlokasi Waktu
(menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit2. Bahasa Inggris 50 120 menit3. Matematika 40 120 menit
3. Pengiriman master copy naskah soal UN
a. Penyelenggara UN Tingkat Pusat mengirim master copy naskah soal UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK, Paket A/Ula, Paket B/Wustha, Paket C dan Paket C Kejuruan ke percetakan yang telah ditetapkan untuk mencetak naskah soal UN yang serah terimanya disertai berita acara;
b. Percetakan menerima dan memeriksa master copy naskah soal UN dariPenyelenggara UN Tingkat Pusat untuk SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK, Paket A/Ula, Paket B/Wustha, Paket C dan Paket C Kejuruan dengan ketentuan sebagai berikut:1) mengecek jumlah halaman setiap mastercopy sesuai dengan rincian
mata pelajaran yang diujikan;2) mengepak kembali semua dokumen yang telah diperiksa dan
menyimpan di tempat yang aman dan rahasia;3) mengisi dan menandatangani berita acara serah terima dengan saksi
dari Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Kementerian Agama, Perguruan Tinggi, dan Polri;
4) mencetak contoh soal untuk difiat oleh petugas sebelum dicetak missal;
5) menyimpan dan menjaga kerahasiaan contoh soal yang sudah difiat di brankas.
c. Penyelenggara UN Tingkat Pusat (Balitbang Kemendikbud) bertanggung jawab atas pengiriman bahan UN bagi peserta didik SMK yang sedang praktik kerja industri di luar negeri atau melaksanakan tugas negara;
d. Penyelenggara UN Tingkat Pusat (Balitbang Kemendikbud) mengirimkan naskah soal UN ke Sekolah Indonesia Luar Negeri sesuai dengan jumlah peserta UN;
C. Penggandaan Bahan UN
1. Pencetakan dan pendistribusian bahan UN dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis Pencetakan dan pendistribusian bahan UN yang ditetapkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Pengawasan pencetakan dan pendistribusian naskah soal UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK, Paket A/Ula, Paket B/Wustha, Paket C dan Paket C Kejuruan menjadi tanggungjawab perguruan tinggi yang ditetapkan oleh BSNP bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi.
28
IV. PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Ujian Nasional
1. UN dilakukan satu kali, yang terdiri atas UN dan UN Susulan untuk SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK.
2. UN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
3. UN dilakukan dua kali untuk Paket A/Ula, Paket B/Wustha, Paket C, dan Paket C Kejuruan. Periode pertama dilaksanakan bulan April dan periode ke dua bulan Juli, khusus untuk Paket A/Ula periode pertama dilaksanakan bulan Mei.
4. UN dilaksanakan secara serentak.5. Ujian Kompetensi Keahlian SMK:
a. ujian praktik kejuruan dilaksanakan paling lambat tanggal 15 Maret 2013;b. ujian teori kejuruan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 18 April
2013;c. pelaksanaan ujian praktik dan ujian teori kejuruan diatur tersendiri oleh
Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.6. Khusus bagi SMK program 4 tahun, ujian teori dilaksanakan pada tahun ke-3
dan praktik kejuruan dilaksanakan pada tahun ke-4.7. Tempat pelaksanaan UN Paket A/Ula, Paket B/Wustha, Paket C, dan Paket C
Kejuruan dilaksanakan pada sekolah/madrasah penyelenggara ujian nasional.8. Tempat pelaksanaan UN Susulan diatur oleh masing-masing Penyelenggara
Tingkat Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan jumlah peserta dan lokasi.
9. Tempat dan waktu pelaksanaan ujian pendidikan kesetaraan di luar negeri disesuaikan dengan kondisi setempat.
10. Jadwal pelaksanaan UN sebagai berikut.
29
JADWAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
UN dan UN Susulan
a. SMA dan MA
NoHari danTanggal
JamMata pelajaran
ProgramIPA
ProgramIPS
ProgramBahasa
MA ProgramKeagamaan
1.
UNSenin, 15April2013
07.30 – 09.30Bahasa
IndonesiaBahasa
IndonesiaBahasa
IndonesiaBahasa
IndonesiaUN SusulanSenin, 22April2013
2.
UN Selasa,16April 2013
07.30 – 09.30
10.30 – 12.30
Fisika
BahasaInggris
Ekonomi
BahasaInggris
Bahasa Asing
Bahasa Inggris
Tafsir
Bahasa InggrisUN SusulanSelasa,23April 2013
3.
UNRabu, 17April2013
07.30 – 09.30 Matematika Matematika Matematika MatematikaUN SusulanRabu, 24 April2013
4.
UNKamis, 18April 2012
07.30 – 09.30
10.30 – 12.30
Kimia
Biologi
Sosiologi
Geografi
Antropologi
SastraIndonesia
Fikih
HadisUN SusulanKamis, 25April 2013
b. SMK
No Hari dan Tanggal Jam Mata pelajaran
1.UN: Senin, 15 April 2013
07.30 – 09.30 Bahasa IndonesiaUN Susulan: Senin, 22 April 2013
2.UN: Selasa, 16 April 2013
07.30 – 09.30 Bahasa InggrisUN Susulan: Selasa, 23 April 2013
3.UN: Rabu, 17 April 2013
07.30 – 09.30 MatematikaUN Susulan: Rabu, 24 April 2013
30
c. SMALB
No Hari dan Tanggal Jam Mata pelajaran
1.UN: Senin, 15 April 2013
07.30 – 09.30 Bahasa IndonesiaUN Susulan: Senin, 22 April 2013
2.UN: Selasa, 16 April 2013
07.30 – 09.30 Bahasa InggrisUN Susulan: Selasa, 23 April 2013
3.UN: Rabu, 17 April 2013
07.30 – 09.30 MatematikaUN Susulan: Rabu, 24 April 2013
d. Paket C
No. Program HariTangga
l Jam Mata UjianPeriode I Periode II
1.Paket C IPS
Senin 15 April 2013 01 Juli 2013
13.30 – 15.30
16.00 –
Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia
Selasa 16 April 2013 02 Juli 201313.30 – 15.3016.00 –
SosiologiGeografi
Rabu 17 April 2013 03 Juli 201313.30 – 15.3016.00 –
EkonomiBahasa Inggris
Kamis 18 April 2013 04 Juli 2013 13.30 – 15.30
Matematika
2.Paket C IPA
Senin 15 April 2013 01 Juli 2013
13.30 – 15.30
16.00 –
Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia
Selasa 16 April 2013 02 Juli 201313.30 – 15.3016.00 –
BiologiKimia
Rabu 17 April 2013 03 Juli 201313.30 – 15.3016.00 –
FisikaBahasa Inggris
Kamis 18 April 2013 04 Juli 2013 13.30 – 15.30
Matematika
3.Paket C Kejuruan
Senin 15 April 2013 01 Juli 201313.30 – 15.30
16.00 –
PendidikanKewarganegaraanBahasa Indonesia
Selasa 16 April 2013 02 Juli 201313.30 – 15.3016.00 –
MatematikaBahasa Inggris
31
e. SMP, MTs, dan SMPLB
No Hari dan Tanggal Jam Mata pelajaran
1.UN: Senin, 22 April 2013
07.30 – 09.30 Bahasa IndonesiaUN Susulan: Senin, 29 April2013
2.UN: Selasa, 23 April 2013
07.30 – 09.30 Bahasa InggrisUN Susulan: Selasa, 30 April 2013
3.UN: Rabu, 24 April 2013
07.30 – 09.30 MatematikaUN Susulan: Rabu, 1 Mei 2013
4.UN: Kamis, 25 April 2013
07.30 – 09.30 Ilmu Pengetahuan AlamUN Susulan: Kamis, 2 Mei 2013
f. Paket B/Wustha
No. HariTanggal
Jam Mata UjianPeriode I Periode II
1. Senin 22 April 2013 1 Juli 201313.30 – 15.3016.00 –
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
2. Selasa 23 April 2013 2 Juli 201313.30 – 15.3016.00 –
Ilmu Pengetahuan Sosial
Matematika
3. Rabu 24 April 2013 3 Juli 201313.30 – 15.3016.00 –
Ilmu Pengetahuan Alam
Bahasa Inggris
g. Paket A/Ula
No. HariTanggal
Jam Mata UjianPeriode I Periode II
1. Senin 6 Mei 2013 1 Juli 201313.30 – 15.30
16.00 – 18.00
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
2. Selasa 7 Mei 2013 2 Juli 201313.30 – 15.30
16.00 – 18.00
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Alam
3. Rabu 8 Mei 2013 3 Juli 2013 13.30 – 15.30 Matematika
32
B. Ruang Ujian Nasional
Satuan pendidikan penyelenggara UN menetapkan ruang UN dengan persyaratan sebagai berikut:1. ruang ujian yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan UN;2. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 2 (dua) meja untuk dua
orang pengawas UN;3. setiap meja dalam ruang ujian diberi nomor peserta UN;4. setiap ruang ujian ditempel pengumuman yang bertuliskan “DILARANG
MASUK SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI”
5. setiap ruang UN disediakan denah tempat duduk peserta UN dengan disertaifoto peserta ditempel di pintu masuk ruang ujian;
6. setiap ruang UN disediakan lak/segel untuk amplop LJUN;7. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN dikeluarkan dari
ruang UN;8. tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut:
a. satu bangku untuk satu orang peserta UN;b. jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan
mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter;
c. penempatan peserta UN sesuai dengan nomor peserta.9. ruang ujian nasional program paket menggunakan ruang kelas
sekolah/madrasah penyelenggara.10. ruang ujian nasional paling lambat sudah siap 1 (satu) hari sebelum ujian
nasional dimulai.
C. Pengawas Ruang UN
1. Perguruan Tinggi menetapkan pengawas ruang di satuan pendidikan SMA, MA, dan SMK berdasarkan usulan dari Dinas Pendidikan dan Kankemenag kabupaten/kota sebagai penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota.
2. Pengawas ruang untuk UN SMA/MA dan SMK dilakukan oleh guru SMA/MAdan SMK yang diatur secara silang.
3. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota menetapkan pengawas ruang di satuan pendidikan SMP, MTs, SMPLB, dan SMALB.
4. Pengawas ruang untuk UN SMP/MTs dilakukan oleh guru SMP/MTs yang diatur secara silang.
5. Pengawas ruang harus dalam keadaan sehat dan sanggup mengawas ujian nasional dengan baik.
6. Pengawas Ruang UN Pendidikan Kesetaraan adalah pendidik pada SD, MI, SMP, MTs, SMA, MA, SMK, Pondok Pesantren, SKB, BPKB, PKBM, dan BPPNFI yang memenuhi persyaratan sebagai Pengawas UN Pendidikan Kesetaraan.
7. Pengawas ruang adalah guru yang mata pelajarannya tidak sedang diujikan.8. Pengawas ruang adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur,
bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan.
33
9. Pengawas ruang harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi pengawas ruang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN.
10. Pengawas ruang tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi elektronik ke dalam ruang ujian.
11. Penempatan pengawas ruang ditentukan dengan sistem silang dalam satu kabupaten/kota.
12. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas.
D. Tata Tertib Pengawas Ruang UN
1. Persiapan UNa. Empat puluh lima (45) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang telah
hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN;b. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua
penyelenggara UN;c. Pengawas ruang menerima bahan UN yang berupa naskah soal UN,
amplop pengembalian LJUN, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN;
d. Pengawas ruang memeriksa kondisi bahan UN dalam keadaan baik(masih tersegel).
2. Pelaksanaan UNa. Pengawas masuk ke dalam ruang UN 20 menit sebelum waktu
pelaksanaan untuk melakukan secara berurutan:1) memeriksa kesiapan ruang ujian;2) mempersilakan peserta UN untuk memasuki ruang dengan
menunjukkan kartu peserta UN dan meletakkan tas di bagian depan serta menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
3) memeriksa dan memastikan setiap peserta UN hanya membawa bulpen, pensil, penghapus, penajam pensil, dan penggaris yang akan dipergunakan ke tempat duduk masing-masing;
4) memeriksa dan memastikan amplop soal dalam keadaan tertutup rapat(tersegel), membuka amplop soal, disaksikan oleh peserta ujian;
5) membacakan tata tertib UN;6) membagikan naskah soal UN dengan cara meletakkan di atas meja
peserta dalam posisi tertutup (terbalik);7) memberikan kesempatan kepada peserta UN untuk mengecek
kelengkapan soal;8) mewajibkan peserta untuk menuliskan nama dan nomor ujian pada
kolom yang tersedia di halaman 1 (satu) naskah soal dan LJUN sebelum dipisahkan;
9) mewajibkan peserta ujian untuk memisahkan LJUN dengan naskah;10)mewajibkan peserta ujian untuk melengkapi isian pada LJUN secara
benar;
34
11)memastikan peserta UN telah mengisi identitas dengan benar sesuai dengan kartu peserta; dan
12)memastikan peserta ujian menandatangani daftar hadir.b. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang UN:
1) mempersilakan peserta UN untuk mulai mengerjakan soal;2) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara
menjawab soal.c. Kelebihan naskah soal UN selama ujian berlangsung tetap disimpan di
ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan;d. Selama UN berlangsung, pengawas ruang UN wajib:
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan; serta3) melarang orang memasuki ruang UN selain peserta ujian.
e. Pengawas ruang UN dilarang merokok di ruang ujian, memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal UN yang diujikan;
f. Lima menit sebelum waktu UN selesai, pengawas ruang UN memberi peringatan kepada peserta UN bahwa waktu tinggal lima menit;
g. Setelah waktu UN selesai, pengawas ruang UN:1) mempersilakan peserta UN untuk berhenti mengerjakan soal;2) mempersilakan peserta UN meletakkan naskah soal dan LJUN di atas
meja dengan rapi;3) mengumpulkan LJUN dan naskah soal UN;4) menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta UN;5) mempersilakan peserta UN meninggalkan ruang ujian;6) menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil dan
memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta, satu lembar berita acara pelaksanaan, kemudian ditutup dan dilem serta ditandatangani oleh pengawas ruang UN di dalam ruang ujian;
h. Pengawas Ruang UN menyerahkan amplop LJUN yang sudah dilem dan ditandatangani, serta naskah soal UN kepada Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan UN.
E. Tata Tertib Peserta UN
1. Peserta UN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum UN dimulai.
2. Peserta UN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/ Madrasah/ Pendidikan Kesetaraan, tanpa diberi perpanjangan waktu.
3. Peserta UN dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator keSekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan.
4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di dalam ruang kelas di bagian depan.
35
5. Peserta UN membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.
6. Peserta UN mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan.
7. Peserta UN mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta menandatangani pernyataan “mengerjakan UN dengan jujur”.
8. Peserta UN yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJUN dapat bertanya kepada pengawas ruang UN dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.
9. Peserta UN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.10. Selama UN berlangsung, peserta UN hanya dapat meninggalkan ruangan
dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang UN.11. Peserta UN yang memperoleh naskah soal/LJUN yang cacat atau rusak,
maka naskah soal dan LJUN tersebut diganti dengan satu set naskah soal cadangan yang terdapat di ruang tersebut atau di ruang lain.
12. Peserta UN yang tidak memperoleh naskah soal/LJUN karena kekurangan naskah, maka peserta yang bersangkutan diberikan satu set naskah soal dan LJUN cadangan yang terdapat di ruang lain atau sekolah/madrasah yang terdekat.
13. Peserta UN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti UN pada mata pelajaran yang terkait.
14. Peserta UN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu UN berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.
15. Peserta UN berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian.
16. Selama UN berlangsung, peserta UN dilarang:a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;b. bekerjasama dengan peserta lain;c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat
pekerjaan peserta lain;e. membawa naskah soal UN dan LJUN keluar dari ruang ujian;f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
V. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN NASIONAL
A. Pengumpulan Hasil Ujian
1. SMA/MA, SMK, Paket C, dan Paket C Kejuruana. Pengawas satuan pendidikan yang berasal dari perguruan tinggi
mengumpulkan amplop LJUN yang telah dilem oleh pengawas ruang UN;b. Pengawas satuan pendidikan dari perguruan tinggi menyampaikan amplop
LJUN ke perguruan tinggi negeri untuk dilakukan pemindaian;
36
c. Pengawas satuan pendidikan mengisi dan menandatangan berita acara kelengkapan bahan UN di ruang panitia sekolah/madrasah penyelenggara.
2. SMP/MTs, SMP, SMALB, SMPLB, Program Paket A/Ula, dan ProgramPaket B/Wusthaa. Ketua penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan mengumpulkan
LJUN yang telah dilem oleh pengawas ruang UN;b. Ketua penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan mengirimkan LJUN
ke penyelenggara tingkat Kabupaten/Kota untuk diteruskan ke Penyelenggara Tingkat Provinsi;
c. Pengiriman LJUN dari Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi langsung setelah ujian berakhir setiap harinya;
d. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi memeriksa kesesuaian jumlah amplop yang berisi LJUN dengan jumlah ruangan dari setiap satuan pendidikan penyelenggara UN dari setiap kabupaten/kota.
3. Atase pendidikan atau sekolah penyelenggara UN di luar negeri mengirimkan LJUN ke Puspendik paling lambat satu minggu setelah UN berakhir.
B. Pengolahan Hasil Ujian
1. Perguruan Tinggi Negeria. Menerima LJUN SMA/MA, SMK, Paket C, dan Paket C Kejuruan dari
Pengawas satuan pendidikan;b. Memindai dan memvalidasi LJUN SMA/MA, SMK, Paket C, dan Paket C
Kejuruan serta mengirimkan hasilnya ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat;c. Menyampaikan hasil pemindaian LJUN SMA/MA, SMK, Paket C, dan
Paket C Kejuruan ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat paling lambat tanggal 3 Mei 2013;
d. Menyampaikan hasil pemindaian LJUN Paket C, dan Paket C KejuruanPeriode II ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat paling lambat tanggal 15Juli 2013;
e. Proses pemindaian harus steril dari kepentingan pribadi atau kelompok terhadap hasil UN.
2. Dinas Pendidikan Provinsia. Menerima LJUN SMP/MTs, SMPLB, SMALB, Paket A/Ula, Paket
B/Wustha dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;b. Memindai dan memvalidasi LJUN SMP/MTs, SMPLB, SMALB, Paket
A/Ula, Paket B/Wustha serta menyampaikan hasilnya ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat;
37
c. Menyampaikan hasil pemindaian LJUN SMP/MTs, SMPLB, SMALB, PaketB/Wustha ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat paling lambat tanggal 11Mei 2013;
d. Menyampaikan hasil pemindaian LJUN Paket A/Ula ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat paling lambat tanggal 21 Mei 2013;
e. Hasil penskoran didistribusikan ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi paling lambat:1). tanggal 22 Mei 2013 untuk SMA/MA dan SMK dan Paket C;2). tanggal 27 Mei 2013 untuk SMP/MTs, SMPLB, SMALB, dan Paket
B/Wustha;3). tanggal 3 Juni 2013 untuk Program Paket A/Ula.
f. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mencetak DKHUN;g. DKHUN dikirim ke sekolah/madrasah/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
dan Sanggar Kegiatan Belajar melalui Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota disertai dengan berita acara;
h. Sekolah/madrasah/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar mengumumkan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan paling lambat:1). tanggal 24 Mei 2013 untuk SMA/MA, SMK, Paket C, dan Paket C
Kejuruan;2). tanggal 1 Juni 2013 untuk SMP/MTs, SMPLB, SMALB, dan Paket
B/Wustha;3). Tanggal 8 Juni 2013 untuk Program Paket A/Ula.
3. Penyelenggara Pusata. Menerima dan memindai LJUN dari sekolah Indonesia di luar negeri;b. Menskor hasil pemindaian;c. Mencetak DKHUN dan mengirimkannya ke Sekolah Indonesia di luar
negeri
VI. KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN
1. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d. lulus Ujian Nasional.2. Kelulusan peserta UN Pendidikan Kesetaraan dari satuan pendidikan Program
Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan ditetapkan oleh rapat dewan tutor dan pamong pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pembina dengan mempertimbangkan nilai akhir (NA) dan akhlak mulia.
38
VII. KELULUSAN UJIAN NASIONAL
1. Peserta didik dinyatakan lulus US/M SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.
2. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari:a. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5
untuk SMP/MTs dan SMPLB dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan40% untuk nilai rata-rata rapor.
b. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5 untuk SMA/MA, dan SMALB dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan40% untuk nilai rata-rata rapor.
c. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-ratarapor semester 1, 2 dan 3 untuk peserta yang menggunakan sistem kredit semester (SKS) dan dapat menyelesaikan program kurang dari tiga tahun.
d. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1 sampai 5 untuk SMK dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.
e. Nilai sekolah yang dikirimkan ke Penyelenggara UN Pusat harus diverifikasi oleh Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Provinsi, dan tidak dapat diubah setelah diterima oleh Penyelenggara UN Pusat.
3. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.4. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah:
a. gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian Kejuruan;
b. kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah minimum 6,0 ;5. NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 3 diperoleh dari gabungan Nilai S/M
dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dengan Nilai UN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan 60% untuk Nilai UN.
6. Pembulatan nilai gabungan nilai S/M dan nilai rapor dinyatakan dalam bentuk dua desimal, apabila desimal ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
7. Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu desimal, apabila desimal kedua ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
8. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 5 mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).
9. Peserta UN Pendidikan Kesetaraan dinyatakan lulus apabila memiliki rata-rata Nilai Akhir (NA) dari seluruh mata pelajaran yang diujikan mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima), dan NA setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).
10. NA diperoleh dari nilai gabungan antara Nilai Rata-rata derajat kompetensi (NDK) pada satuan pendidikan Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan Nilai UN Pendidikan Kesetaraan, dengan pembobotan 40% (empat puluh
39
persen) untuk NDK dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan 60% (enam puluh persen) untuk nilai UN Pendidikan Kesetaraan.
11. Peserta yang pindah jalur dari pendidikan formal ke pendidikan Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan, NDK diambil dari Nilai Sekolah (NS).
12. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan sebagaimana dimaksud pada VI.
VIII. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
1. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh Penyelenggara UN Tingkat Pusat, setiap Penyelenggara UN Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota serta satuan pendidikan sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
2. Penyelenggara UN Tingkat Pusat melakukan uji petik pelaksanaan UN SMA/MAdan SMK di sejumlah satuan pendidikan.
IX. BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL
A. Komponen biaya untuk penyelenggaraan UN meliputi biaya penyelenggaraan di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan.
B. Biaya penyelenggaraan UN menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
C. Biaya penyelenggaraan UN Tingkat Pusat mencakup komponen-komponen sebagai berikut:1. penyiapan Permendikbud dan POS UN;2. rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan UN;3. sosialisasi UN ke daerah;4. penyusunan soal dan pembuatan master copy;5. penggandaan master copy bahan UN dan kaset listening comprehension;6. penggandaan, penyampulan, pengepakan dan pendistribusian bahan UN ke
penyelenggara UN Tingkat Provinsi;7. pemantauan kesiapan pelaksanaan UN;8. visitasi percetakan;9. pengumpulan nilai ujian sekolah;10. pemantauan pelaksanaan UN;11. penskoran hasil UN;12. analisis hasil UN, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi;13. publikasi hasil UN;14. pencetakan blanko SKHUN;15. penerbitan SK bentuk blanko ijazah.
40
D. Penyelenggaraan UN Tingkat Provinsi dibiayai oleh Pusat melalui Dana Dekonsentrasi dan APBD Provinsi, mencakup komponen-komponen sebagai berikut:1. pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon peserta UN ke
kabupaten/kota;2. pengelolaan data peserta UN dan penerbitan kartu peserta UN;3. penggandaan dan pendistribusian Permendikbud UN dan POS UN ke
penyelenggara UN tingkat kabupaten/kota;4. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait di
provinsi yang bersangkutan dalam rangka persiapan pelaksanaan UN;5. pemindaian LJUN oleh penyelenggara tingkat provinsi;6. pencetakan dan pendistribusian DKHUN ke satuan pendidikan penyelenggara
melalui penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;7. pengisian dan pendistribusian SKHUN ke satuan pendidikan penyelenggara
melalui Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;8. pencetakan dan pendistribusian blanko ijazah ke satuan pendidikan;9. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN; dan10. penyusunan dan pengiriman laporan UN.
E. Penyelenggaraan UN Tingkat Kabupaten/Kota dibiayai oleh Pusat dan APBD Kabupaten/Kota, mencakup komponen-komponen sebagai berikut:1. pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon pengawas UN ke
satuan pendidikan;2. pengelolaan data pengawas ruang UN dan pengawas satuan pendidikan;3. penerbitan kartu pengawas UN;4. penggandaan dan pendistribusian Permendikbud UN dan POS UN ke satuan
pendidikan penyelenggara UN;5. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di
Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UN;6. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan UN;7. aktivitas pelaksanaan UN yang dilakukan oleh perguruan tinggi negeri;8. penyusunan dan pengiriman laporan.
F. Biaya penyelenggaraan UN Tingkat Satuan Pendidikan mencakup komponen- komponen sebagai berikut:1. pengisian dan pengiriman data calon peserta UN ke Penyelenggara UN
Tingkat Kabupaten/Kota;2. pengisian kartu peserta UN;3. pengambilan bahan UN dari tempat penyimpanan yang ditetapkan oleh
Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;4. pengiriman LJUN ke kabupaten/kota;5. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi penyelenggaraan UN;6. pengadaan bahan pendukung UN;7. pengawasan pelaksanaan UN di satuan pendidikan penyelenggara UN; dan8. penyusunan dan pengiriman laporan.
41
X. PROSEDUR TINDAK LANJUT
Langkah-langkah dan prosedur tindak lanjut pengaduan dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan Ujian Nasional tahun pelajaran 2012/2013 sebagai berikut.
1. Laporan tertulisPelapor harus menyampaikan laporan secara tertulis dan/atau lisan yang memuat:a. Identitas diri pelapor b. Bentuk pelanggaran c. Tempat pelanggaran d. Waktu pelanggaran e. Pelaku pelanggaran f. Bukti pelanggarang. Saksi pelanggaran
2. Jenis pelanggaran oleh peserta ujian:
a. Pelanggaran ringan meliputi:1) Meminjam alat tulis dari peserta ujian2) Tidak membawa kartu ujian
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) membuat kegaduhan di dalam ruang ujian2) membawa HP di meja kerja peserta ujian
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) Membawa contekan ke ruang ujian2) Kerjasama dengan peserta ujian3) Menyontek atau menggunakan kunci jawaban
3. Jenis pelanggaran oleh pengawas ruang Ujian a. Pelanggaran ringan meliputi:
1) lalai, tertidur, merokok, dan berbicara yang dapat mengganggu konsentrasi peserta ujian
2) lalai membantu peserta ujian mengisi identitas diri sesuai dengan kartu identitas
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) tidak mengelem amplop LJUN di ruang ujian2) memeriksa dan menyusun LJUN tidak di ruang ujian
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) memberi contekan2) membantu peserta ujian dalam menjawab soal3) menyebarkan/membacakan kunci jawaban kepada peserta ujian4) mengganti dan mengisi LJUN
4. Investigasi
42
Investigasi dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama oleh:
a. Inspektorat Jenderal Kemendikbud b. Badan Standar Nasional Pendidikanc. Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbudd. Perguruan Tinggi Negeri Koordinator Pengawas UN
5. Bentuk investigasi
a. Peninjauan ke tempat kejadian perkarab. Analisis pola jawaban per daerah (Kabupaten/Kota).
6. Hasil investigasiHasil investigasi dibahas dalam rapat Penyelenggara UN Tingkat Pusat untuk ditindaklanjuti
7. Rekomendasi
Rekomendasi tindaklanjut pelanggaran berat disampaikan kepada MenteriPendidikan dan Kebudayaan.
8. Hasil Rekomendasi
Menteri menetapkan keputusan hasil rekomendasi.
9. Pelaksanaan Keputusan
Penyelenggara UN Tingkat Pusat melaksanakan keputusan Menteri.
XI. SANKSI
1. Peserta UN yang melanggar tata tertib seperti dalam Bab X ayat 2 akan diberi sanksi oleh pengawas ruang UN maupun pengawas satuan pendidikan sebagai berikut:a. Pelanggaran ringan yang dilakukan oleh peserta ujian dengan sanksi diberi
peringatan tertulisb. Pelanggaran sedang yang dilakukan oleh peserta ujian dengan sanksi
pembatalan ujian pada mata pelajaran bersangkutanc. Pelanggaran berat yang dilakukan oleh peserta ujian dengan sanksi
dikeluarkan dari ruang ujian dan dinyatakan tidak lulus
2. Pengawas ruang UN yang melanggar tata tertib akan diberikan peringatan oleh pengawas satuan pendidikan. Apabila pengawas ruang UN tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi sebagai berikut:a. pelanggaran ringan yang dilakukan oleh pengawas ruang dengan sanksi
dibebastugaskan sebagai pengawas ruang ujianb. pelanggaran sedang dan berat yang dilakukan oleh pengawas ruang dengan
sanksi sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan
3. Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan penyelenggara UN yang melanggar ketentuan POS diberi sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
43
4. Pengawas satuan pendidikan yang melanggar ketentuan POS diberi sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5. Semua jenis pelanggaran harus dituangkan dalam berita acara.
Ditetapkan di JakartaPada tanggal 29 Januari 2013
Ketua
Prof. Dr. Ir. M. A. Wirakartakusumah, M.Sc.
44
Lampiran 1 : Tanggal Penting dalam Pelaksanaan UN Tahun 2012/2013
No Kegiatan Penanggungjawab Tanggal
1. Pendistribusian kisi-kisi soal UN Penyelenggara Pusat
2. Sosialisasi Permen dan POS UN Penyelenggara Pusat
3.Penandatanganan pakta integritas antara BSNP, Perguruan Tinggi Negeri Koordinator UN, dan Dinas Pendidikan Provinsi
Penyelenggara Pusat
4.Pendataan Peserta dan Pengumpulan nilai rapor SMA sederajat semester 3-5 dan SMP sederajat semester 1-5
Penyelenggara Provinsi dan Kab/Kota
5.
Pengiriman DNT peserta UN SMA/MA, SMK, Paket C, dan Paket C Kejuruan ke Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah/ pondok pesantren / Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar melalui Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota
PenyelenggaraProvinsi
31 Januari 2013
6.
Pengiriman DNT peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMALB, Program Paket A/Ula dan Program Paket B/Wustha ke Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah/ pondok pesantren / Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar melaluiPenyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota
PenyelenggaraProvinsi
28 Februari 2013
7.Pengiriman data peserta Sekolah Indonesia Luar Negeri ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat
KBRI/Konjen/Atase Pendidikan dan Kebudayaan
31 Jan 2013 (SMA/MA)
28 Feb 2013 (SMP/MTs)
8. Proses lelang pencetakan naskah Penyelenggara Pusat
9.Penggandaan dan pengepakan naskah master
Penyelenggara Pusat 12-23 Feb 2013
10.Penyerahan master soal ke percetakan pemenang
Penyelenggara Pusat 26 Feb-2 Maret
11. Pencetakan naskahPercetakan pemenang lelang
12. Pengawasan proses pencetakan naskah UNPenyelenggara Pusat dan Penyelenggara Provinsi
13.Melakukan verifikasi dan pengawasan sistem komputerisasi
Penyelenggara Pusat
14. Pengiriman bahan UN ke Provinsi/Kab/Kota Percetakan
45
No Kegiatan Penanggungjawab Tanggal
pemenang lelang
15.
Pengiriman nilai US/M SMA/MA, SMK (kecuali nilai ujian teori kejuruan), nilaiUAPK Program Paket C dan Program PaketC Kejuruan ke Pusat
PenyelenggaraProvinsi
1-8 April
16.Pengiriman nilai US/M SMP/MTs, nilai UAPK dan Program Paket B/Wustha ke Pusat
PenyelenggaraProvinsi
8-15 April 2013
17. Ujian praktik Keahlian KejuruanPenyelenggara UN Satuan Pendidikan
paling lambat15 Maret 2013
18. Ujian teori Keahlian KejuruanPenyelenggara UN Satuan Pendidikan
18 April 2013
19.Pengiriman nilai ujian teori kejuruan kePusat
Penyelenggara UN Satuan Pendidikan
19-29 April 2013
20.UN Utama SMA/MA, SMK, SMALB, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan
Penyelenggara UN Satuan Pendidikan
15 April 2013 –18 April 2013
21. UN Susulan SMA/MA, SMK, dan SMALBPenyelenggara UN Satuan Pendidikan
22 April 2013 –25 April 2013
22.UN Utama SMP/MTs, SMPLB, dan ProgramPaket B/Wustha
Penyelenggara UN Satuan Pendidikan
22 April 2013 –26 April 2013
23. UN Susulan SMP/MTs dan SMPLBPenyelenggara UN Satuan Pendidikan
30 April 2013 – 2Mei 2013
24.Pemindaian SMA/MA, SMK, Program PaketC dan Program Paket C Kejuruan
Perguruan Tinggi Negeri Koordinator UN
15 April-2 Mei
25.Pemindaian SMP/MTs, SMPLB, ProgramPaket A/Ula, dan Program Paket B/Wustha
Dinas PendidikanProvinsi
22 April-10 Mei
26.Pengiriman hasil pemindaian SMA/MA danSMK ke Pusat
Perguruan Tinggi Negeri Koordinator UN
3 Mei 2013
27.Verifikasi dan penskoran nilai SMA/MA, SMK, dan SMALB di Pusat
Penyelenggara Pusat 4-20 Mei 2013
28.Pengiriman nilai SMA/MA dan SMK dariPusat ke Perguruan Tinggi
Penyelenggara Pusat 21 Mei 2013
29.Pencetakan dan distribusi DKHUN SMA/MA SMK, Program Paket C, dan Paket C Kejuruan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Dinas PendidikanProvinsi
22-23 Mei 2013
30.Pengumuman Kelulusan SMA/MA, SMK danSMALB di satuan pendidikan
Penyelenggara UN Satuan Pendidikan
24 Mei 2013
31. Pengiriman hasil pemindaian SMP/MTs dan Dinas Pendidikan 11 Mei 2013
46
No Kegiatan Penanggungjawab Tanggal
SMPLB ke Pusat Provinsi
32.Verifikasi dan penskoran nilai SMP/MTs danSMPLB di Pusat
Penyelenggara Pusat 12-15 Mei 2013
33.Mencetak dan mendistribusikan blanko surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) ke provinsi dan luar negeri;
Penyelenggara Pusat 1-10 Juni 2013
34.Pengisian dan distribusi SKHUN SMA/MA, SMK dan SMALB oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Dinas PendidikanProvinsi
25 Mei-7 Juni
35.Pengiriman nilai SMP/MTs dan SMPLB dariPusat ke Dinas Pendidikan Provinsi Penyelenggara Pusat 26 Mei 2013
36.Pencetakan dan distribusi DKHUN SMP/MTs, SMPLB, dan Program Paket B oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Dinas PendidikanProvinsi
27-30 Mei 2013
37.Pengumuman kelulusan SMP/MTs danSMPLB di satuan pendidikan
Penyelenggara UN Satuan Pendidikan
1 Juni 2013
38.Pengisian dan distribusi SKHUN SMP/MTs dan SMPLB oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Dinas PendidikanProvinsi
1-14 Juni 2013
47
Lampiran 2: RINCIAN TUGAS POLRI DALAM PENGAMANAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013
No. Item DeskripsiWaktu
1. Pencetakan naskah Menjaga keamanan lokasi percetakanSelama proses pencetakan
2. Distribusi naskah UN
Mengawal pendistribusian naskah UN dari percetakan ke tempat titik simpan terakhir di Kabupaten/Kota.
Menjaga tempat penyimpanan bahan UN di tempat titik simpan terakhir di Kabupaten/Kota.
Mengawal pengiriman bahan UN dari penyelenggara UN Kab/Kota ke sub- rayon bagi sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil atau daerah yang sulit terjangkau.
Sebelum dan saat pelaksanaan UN
3. Pelaksanaan UN
Menjaga tempat penyimpanan soal UNdi penyelenggara UN Kab/Kota.
Berpakaian sipil bila bertugas di lingkungan sekolah.
Menindak pihak yang mengedarkan kunci jawaban palsu.
Menertibkan spanduk yang berisi penawaran atau pernyataan provokatif yang merugikan peserta UN.
Saat pelaksaanUN
TATA TERTIB PENGAWAS UJIAN NASIONAL (UN) TAHUN PELAJARAN 2012/2013
1. Persiapan UN
a. Empat puluh lima (45) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN.
b. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua penyelenggara UN.
c. Pengawas ruang menerima bahan UN yang berupa naskah soal UN, amplop pengembalian LJUN, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN.
d. Pengawas ruang memeriksa kondisi bahan UN dalam keadaan baik (masih tersegel).
2. Pelaksanaan UNa. Pengawas masuk ke dalam ruang UN 20 menit sebelum waktu pelaksanaan
untuk melakukan secara berurutan:1) memeriksa kesiapan ruang ujian;2) mempersilakan peserta UN untuk memasuki ruang dengan menunjukkan
kartu peserta UN dan meletakkan tas di bagian depan serta menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
3) memeriksa dan memastikan setiap peserta UN hanya membawa bulpen, pensil, penghapus, penajam pensil, dan penggaris yang akan dipergunakan ke tempat duduk masing-masing;
4) memeriksa dan memastikan amplop soal dalam keadaan tertutup rapat(tersegel), membuka amplop soal, disaksikan oleh peserta ujian;
5) membacakan tata tertib UN;6) membagikan naskah soal UN dengan cara meletakkan di atas meja
peserta dalam posisi tertutup (terbalik);7) memberikan kesempatan kepada peserta UN untuk mengecek
kelengkapan soal;8) mewajibkan peserta untuk menuliskan nama dan nomor ujian pada kolom
yang tersedia di halaman 1 (satu) naskah soal dan LJUN sebelum dipisahkan;
9) mewajibkan peserta ujian untuk memisahkan LJUN dengan naskah;10)mewajibkan peserta ujian untuk melengkapi isian pada LJUN secara
benar;
11)memastikan peserta UN telah mengisi identitas dengan benar sesuai dengan kartu peserta; dan
12)memastikan peserta ujian menandatangani daftar hadir.
b. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang UN:1) mempersilakan peserta UN untuk mulai mengerjakan soal;2) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara
menjawab soal.
c. Kelebihan naskah soal UN selama ujian berlangsung tetap disimpan di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan.
d. Selama UN berlangsung, pengawas ruang UN wajib:1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan; serta3) melarang orang memasuki ruang UN selain peserta ujian.
e. Pengawas ruang UN dilarang merokok di ruang ujian, memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal UN yang diujikan.
f. Lima menit sebelum waktu UN selesai, pengawas ruang UN memberi peringatan kepada peserta UN bahwa waktu tinggal lima menit.
g. Setelah waktu UN selesai, pengawas ruang UN:1) mempersilakan peserta UN untuk berhenti mengerjakan soal;2) mempersilakan peserta UN meletakkan naskah soal dan LJUN di atas
meja dengan rapi;3) mengumpulkan LJUN dan naskah soal UN;4) menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta UN;5) mempersilakan peserta UN meninggalkan ruang ujian;6) menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil dan
memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta, satu lembar berita acara pelaksanaan, kemudian ditutup dan dilem serta ditandatangani oleh pengawas ruang UN di dalam ruang ujian;
h. Pengawas Ruang UN menyerahkan amplop LJUN yang sudah dilem dan ditandatangani, serta naskah soal UN kepada Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan UN.
i. Pengawas Satuan Pendidikan wajib memonitor dan mengawasi terlaksananya UN di ruang ujian agar berjalan tertib sesuai dengan POS. Apabila terjadi pelanggaran baik oleh peserta UN maupun oleh pengawas ruang UN maka Pengawas Satuan Pendidikan membuat berita acara dan melaporkannya sesuai dengan tata tertib UN.
1
SALINAN
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2013
TENTANG
KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN
KESETARAAN DAN UJIAN NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
: bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 65 ayat (6), Pasal
67 ayat(3), dan Pasal 72 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/ Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang StandarNasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4496);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5105)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
2
66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan PenyelenggaraanPendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, TambahanLembaran Negara Nomor 5157);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara Republiksebagaimana telah beberapa kali diubah beberapa kali terakhirdengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 tentang
3
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia
Bersatu II sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor61/P Tahun 2012;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentangStandar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan PendidikanDasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untukSatuan Pendidikan Dasardan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
Tentang Standar Penilaian Pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan KesetaraanProgram Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C;
13. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3
4
Tahun 2012 tentang Pendidikan Keagamaan Islam.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN KESETARAAN DAN UJIAN NASIONAL.
5
BAB I KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Satuan pendidikan adalah satuan pendidikan dasar dan menengah yang meliputi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan Pondok Pesantren.
2. Pendidikan Kesetaraan adalah program pendidikan nonformal yang mencakup program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan.
3. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
4. Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan selanjutnya disebut Ujian S/M/PK adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh sekolah/madrasah/penyelenggara program pendidikan kesetaraan untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. UN Susulan adalah ujian nasional yang diselenggarakan bagi peserta didik yang berhalangan mengikuti UN karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah.
7. Ujian kompetensi keahlian adalah ujian nasional yang terdiri atas ujian teori dan ujian praktik kejuruan.
8. Nilai Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan selanjutnya disebut Nilai S/M/PK adalah nilai gabungan antara Nilai Ujian S/M/PK dan rata-rata nilai rapor atau rata- rata nilai derajat kompetensi (NDK).
9. Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut Nilai UN adalah nilai yang diperoleh peserta didik pada UN.
10. Nilai Akhir yang selanjutnya disebut NA adalah nilai gabungan antara Nilai S/M/PK
dari setiap mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan Nilai UN.
11. Kriteria kelulusan adalah persyaratan pencapaian minimal untuk
6
dinyatakan lulus.
12. Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disebut BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.
7
13. Ula adalah pendidikan dasar enam tahun pada Pondok Pesantren Salafiyah setingkat
Program Paket A dengan kekhasan pendalaman pendidikan agama Islam.
14. Wustha adalah pendidikan dasar tiga tahun pada Pondok Pesantren Salafiyah setingkat Program Paket B dengan kekhasan pendalaman pendidikan agama Islam.
15. Kisi-kisi soal UN adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan soal UN yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
16. Lembar jawaban UN yang selanjutnya disebut LJUN adalah lembaran kertas yang digunakan oleh peserta didik untuk menjawab soal UN.
17. Surat keterangan hasil ujian nasional yang selanjutnya disebut SKHUN adalah surat keterangan yang berisi Nilai S/M/PK dari setiap mata pelajaran yang diujikan secara nasional, Nilai UN, dan NA.
18. Prosedur Operasi Standar yang selanjutnya disebut POS adalah urutan langkah baku yang mengatur teknis pelaksanaan UN dan Ujian S/M/PK yang diterbitkan oleh BSNP.
19. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
20. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
21. Perguruan Tinggi adalah perguruan tinggi negeri yang ditetapkan oleh BSNP
berdasarkan rekomendasi dari Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia.
22. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
23. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, atau
Pemerintah Kota.
BAB II
KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN
PENDIDIKAN Pasal 2
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran yang terdiri atas:
1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;3) kelompok mata pelajaran estetika; dan4) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. lulus Ujian S/M/PK untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
8
teknologi;dan
d. lulus UN.
9
Pasal 3
(1) Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, untuk peserta didik:
a. SD/MI dan SDLB apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas I sampai dengan kelas VI;
b. SMP/MTs dan SMPLB apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas VII
sampai dengan kelas IX;c. SMA/MA, SMALB, dan SMK apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas X
sampai dengan kelas XII.d. SMP/MTs dan SMA/MA yang menerapkan sistem akselerasi atau
sistem kredit semester (SKS) apabila telah menyelesaikan seluruh mata pelajaran
yang dipersyaratkan.e. Program Paket A,
Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan apabila telah menyelesaikan keseluruhan derajat kompetensi masing- masing jenjang program.
(2) Ketentuan keikutsertaan peserta didik dari sekolah penyelenggara sistem akselerasi atau SKS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diatur dalam POS UN.
Pasal 4
Kriteria perolehan nilai baik untuk 4 (empat) kelompok mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Pasal 5
(1) Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian S/M/PK untuk semua mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M/PK.
(2) Nilai S/M/PK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari:
a. gabungan antara nilai Ujian S/M dan rata-rata nilai rapor:1) semester 7 (tujuh) sampai dengan 11 (sebelas) pada SD/MI
dan SDLB;2) semester 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) pada SMP/MTs, dan
SMPLB;3) semester 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) pada SMA/MA dan SMALB;4) semua mata pelajaran yang ditempuh dan yang diujikan secara
10
nasional pada SMP/MTs dan SMA/MA yang menerapkan sistem SKS;5) semester 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) pada SMK;
b. gabungan antara nilai Ujian PK dan rata-rata nilai derajat kompetensi (NDK) untuk Program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan;
terdiri atas 60% bobot dari nilai Ujian S/M/PK dan 40% bobot dari rata-rata nilai rapor/rata-rata nilai derajat kompetensi.
11
Pasal 6
(1) Kriteria kelulusan peserta didik dari UN untuk SD/MI/SDLB ditetapkan oleh satuan pendidikan dalam rapat dewan guru dan untuk Program
Paket A ditetapkan oleh rapat dewan tutor bersama pamong belajar dari SKB Pembina.
(2) Kriteria kelulusan peserta didik dari UN untukSMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK, Program Paket B, dan
Program Paket C apabila nilai rata-rata dari semua NA mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).
(3) NA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperoleh dari gabungan Nilai S/M/PK dari mata pelajaran yang diujikan secara
nasional dan Nilai UN, yaitu dengan pembobotan 40% Nilai S/M/PK dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan 60% dari Nilai UN.
Pasal 7
Kelulusan peserta didik:
a. SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rapat dewan guru;
b. Program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rapat dewan tutor bersama Pamong Belajar pada SKB Pembina;
berdasarkan kriteria kelulusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
BAB III
PERSYARATAN PESERTA DIDIK MENGIKUTI UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN KESETARAAN DAN UJIAN NASIONAL
Pasal 8
(1) Persyaratan peserta didik mengikuti Ujian S/M/PK dan UN:
a. telah atau pernah berada pada tahun terakhir pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu;
b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu mulai semester I tahun pertama sampai dengan semester I tahun terakhir; dan
c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada Pendidikan Kesetaraan.
12
(2) Persyaratan untuk Peserta didik Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan berasal dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pondok Pesantren penyelenggara program Ula dan/atau Wustha, dan kelompok belajar sejenis.
(3) Ketentuan tentang persyaratan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan (2) diatur lebih lanjut dalam POS Ujian S/M/PK atau POS UN.
13
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DIDIK DALAM UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN KESETARAAN DAN UJIAN
NASIONAL
Pasal 9
(1) peserta didik yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud padaPasal 8
berhak mengikuti Ujian S/M/PK dan UN.
(2) peserta didik tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 berhak mengikuti Ujian S/M/PK dan UN.
(3) peserta didik yang karena alasan tertentu dengan disertai bukti yang sah berhalangan mengikuti UN dapat mengikuti UN Susulan sesuai jadwal yang ditentukan dalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
(4) peserta didik yang tidak lulus Ujian S/M/PK dan UN dapat mengikuti Ujian S/M/PK
dan UN tahun berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak peserta didik dalam Ujian S/M/PK dan UN
diatur dalam POS US/M/PK atau POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
BAB V
PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN
KESETARAAN Pasal 10
Setiap satuan pendidikan menyelenggarakan Ujian S/M/PK untuk semua mata pelajaran.
Pasal 11
Ujian S/M/PK dilaksanakan oleh satuan pendidikan sesuai dengan POS Ujian S/M/PK yang ditetapkan oleh satuan pendidikan di bawah
koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Wilayah Kementerian Agama, dan Kantor Kementerian Agama.
Pasal 12
Ujian S/M/PK diselenggarakan sebelum penyelenggaraan UN sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.
14
Pasal 13
(1) Nilai S/M/PK diserahkan oleh setiap satuan pendidikan kepada BSNP.
(2) Nilai S/M/PK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk SMP/MTs, SMPLB, Program Paket B, SMA/MA, SMALB, SMK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan diterima oleh BSNP paling lambat tujuh hari sebelum penyelenggaraan UN.
(3) Nilai S/M/PK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk SD/MI, SDLB, dan Program Paket A diterima oleh penyelenggara UN SD/MI, SDLB dan Program Paket A tingkat provinsi paling lambat tujuh hari sebelum penyelenggaraan UN.
15
(4) Ketentuan mengenai penyerahan dan penerimaan NilaiS/M/PK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3) diatur lebih lanjut dalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 14
Ketentuan lebih lanjut tentang penyelenggaraan Ujian S/M/PK diatur dalam POS Ujian
S/M/PK yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
BAB VI PENYELENGGARAAN UJIAN
NASIONAL
Pasal 15
BSNP menyelenggarakan UN bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan
Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan satuan pendidikan.
Pasal 16
(1) BSNP memberikan wewenang kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan dan pengawasan UN SD/MI, SDLB, Program Paket A/Ula, SMP/MTs, SMPLB, SMALB, dan Program Paket B/Wustha.
(2) BSNP memberikan wewenang kepada Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan dan pengawasan UN SMA/MA, SMK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai wewenang penyelenggaraan UN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 17
(1) UN dilaksanakan 1 (satu) kali dalam satu tahun.
(2) UN untuk Pendidikan Kesetaraan dilaksanakan 2 (dua) kali dalam
satu tahun. (3) UN untuk SMA/MA, SMALB, dan SMK dilaksanakan
pada bulan April.
(4) UN untuk Pendidikan Kesetaraan periode pertama dilaksanakan pada bulan April dan periode kedua dilaksanakan pada bulan Juli.
(5) UN Susulan untuk SMA/MA, SMALB, dan SMK dilaksanakan setelah UN SMA/MA, SMALB, dan SMK.
16
(6) Ujian kompetensi keahlian kejuruan untuk SMK dan Program Paket C Kejuruan dilaksanakan paling lambat satu bulan sebelum penyelenggaraan UN SMA/MA, SMALB, SMK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan.
(7) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan SMA/MA, SMALB, SMK. Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan diumumkan oleh satuan pendidikan paling lambat satu bulan setelah penyelenggaraan UN SMA/MA, SMALB, SMK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan.
17
(8) UN untuk SMP/MTs, SMPLB, Program Paket B dilaksanakan pada bulan April setelah
UN SMA/MA, SMALB, SMK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan.
(9) UN susulan untuk SMP/MTs, SMPLB, Program Paket B dilaksanakan setelah UN SMP/MTs, SMPLB, Program Paket B.
(10) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan SMP/MTs, SMPLB, Program Paket B diumumkan oleh satuan pendidikan paling
lambat satu bulan setelah penyelenggaraan UN SMP/MTs, SMPLB, Program Paket B.
(11) UN untuk SD/MI, SDLB, Program Paket A dilaksanakan pada
bulan Mei. (12) UN susulan untuk SD/MI, SDLB dilaksanakan
setelah UN SD/MI, SDLB;
(13) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan SD/MI dan SDLB, Program Paket A diumumkan oleh satuan pendidikan paling
lambat lima minggu setelah penyelenggaraan UN SD/MI, SDLB, dan Program Paket A.
Pasal 18
Mata pelajaran yang diujikan pada UN diatur lebih lanjut dalam POS yang ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 19
(1) Ujian kompetensi keahlian kejuruan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (6)
terdiri atas teori kejuruan dan praktik kejuruan.
(2) Ujian teori kejuruan SMK dan Program Paket C Kejuruan diselenggarakan oleh dinas pendidikan provinsi.
(3) Ujian praktik kejuruan SMK dan Program Paket C Kejuruan dilaksanakan oleh satuan pendidikan bersama dunia industri dan/atau asosiasi profesi.
(4) Ketentuan mengenai ujian kompetensi keahlian kejuruan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 20
Orang perseorangan, kelompok, dan/atau lembaga yang terlibatdalam penyelenggaraan UN wajib menjaga kejujuran, kerahasiaan,
keamanan, dan kelancaran penyelenggaraan UN.
Pasal
18
21
Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan sosialisasi UN.
Pasal 22
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memetakan hasil UN pada tingkat sekolah/madrasah, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional
19
BAB VII
BAHAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN KESETARAAN DAN UJIAN NASIONAL
Pasal 23
(1) Satuan pendidikan menyusun naskah soal Ujian S/M/PK berdasarkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
(2) Penyelenggara Tingkat Pusat menyusun naskah soal UN berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
(3) Naskah soal UN sebelum digunakan diklasifikasikan sebagai dokumen negara.
Pasal 24
(1) Kisi-kisi soal Ujian S/M/PK disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
(2) Kisi-kisi soal UN disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A, Program Paket B, danProgram Paket C;
(3) Kisi-kisi soal Ujian S/M/PK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan.
(4) Kisi-kisi soal UN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun dan ditetapkan oleh
BSNP.
Pasal 25
(1) Penyiapan, penggandaan, dan distribusi bahan US/M/PK ditetapkan oleh satuan pendidikan.
(2) Pencetakan dan pendistribusian bahan UNSD/MI dan SDLB dilakukan oleh
Penyelenggara UN Provinsi.
20
(3) Penggandaan dan pendistribusian bahan UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK, dan PK dilakukan oleh penyelenggara Tingkat Pusat.
(4) Ketentuan mengenai penggandaan dan pendistribusian bahan UN sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur lebih lanjut oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
21
BAB VIII
BIAYA UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN KESETARAAN DAN UJIAN NASIONAL
Pasal 26
(1) Biaya penyelenggaraan Ujian S/M/PK menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah dan satuan pendidikan yang bersangkutan.
(2) Biaya penyelenggaraan UN menjadi tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
Pasal 27
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan satuan pendidikan dilarang memungut biaya penyelenggaraan UN dari peserta didik, orang tua/walinya, dan/atau pihak yang membiayainya.
BAB IX
SANKS
I
Pasal 28
(1) Orang perseorangan, kelompok, dan/atau lembaga yang terbukti secara sah melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, akan diproses dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Ketentuan mengenai pelanggaran dan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur lebih lanjut dalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
BAB X
PENUTU
P
Pasal 29
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
22
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 16 Januari 2013
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
MOHAMMAD NUH
23
Diundangkan di JakartaPada tanggal 18 Januari 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 107
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan
Organisasi,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,