CT SCAN.docx

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedokteran adalah ilmu yang sarat teknologi tinggi dan selalu berkembang setiap saat. Penggunaan zat-zat radioaktif merupakan bagian dari teknologi nuklir yang relatif cepat di rasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini di sebabkan zat-zat radioaktif mempunyai sifat- sifat yang spesifik, yang tidak di miliki oleh unsur- unsur lain. Dengan memanfaatkan sifat-sifat radioaktif tersebut, maka banyak persoalan yang rumit yang dapat di sederhanakan sehingga penyelesaiannya menjadi lebih mudah. Salah satu sifat dari radiasi nuklir yaitu mampu untuk menembus benda padat. Sifat ini banyak di gunakan dalam teknik radiografi yaitu pemotretan bagian dalam suatu benda dengan menggunakan radiasi nuklir seperti sinar-x, sinar gamma dan neutron. Hasil pemotretan tersebut direkam dalam film sinar-x. Zat radioaktif banyak digunakan dalam bidang industri dan kedokteran. Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar 1

Transcript of CT SCAN.docx

Page 1: CT SCAN.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedokteran adalah ilmu yang sarat teknologi tinggi dan selalu berkembang

setiap saat. Penggunaan zat-zat radioaktif merupakan bagian dari teknologi nuklir

yang relatif cepat di rasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini di sebabkan zat-

zat radioaktif mempunyai sifat-sifat yang spesifik, yang tidak di miliki oleh unsur-

unsur lain. Dengan memanfaatkan sifat-sifat radioaktif tersebut, maka banyak

persoalan yang rumit yang dapat di sederhanakan sehingga penyelesaiannya

menjadi lebih mudah.

Salah satu sifat dari radiasi nuklir yaitu mampu untuk menembus benda

padat. Sifat ini banyak di gunakan dalam teknik radiografi yaitu pemotretan

bagian dalam suatu benda dengan menggunakan radiasi nuklir seperti sinar-x,

sinar gamma dan neutron. Hasil pemotretan tersebut direkam dalam film sinar-x.

Zat radioaktif banyak digunakan dalam bidang industri dan kedokteran.

Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam

dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan

menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan

struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi

oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan para

dokter untuk mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka

dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner (Computed

Tomography Scanner) dengan menggunakan radiasi nuklir seperti neutron, sinar

gamma dan sinar-x.

Ketepatan suatu diagnosa akan sangat membantu dalam penanganan terapi

suatu penyakit, oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas yang dapat menunjang

prosedur tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan itu dihadirkan failitas

pemeriksaan CT-Scan yang merupakan modalitas radiodiagnostik canggih.

1

Page 2: CT SCAN.docx

1.2 Rumusan masalah

1.1 Mengetahui definisi CT SCAN

1.2 Tujuan CT SCAN

1.3 Indikasi CT SCAN

1.4 Kontraindikasi CT SCAN

1.5 Persiapan pasien

1.6 Persiapan alat

1.7 Cara operasional/prosedur kerja

1.3 Tujuan

1.1 Mengetahui definisi CT SCAN

1.2 Mengetahui Tujuan CT SCAN

1.3 Mengetahui Indikasi CT SCAN

1.4 Mengetahui Kontraindikasi CT SCAN

1.5 Mengetahui Persiapan pasien

1.6 Mengetahui Persiapan alat

1.7 Mengetahui Cara operasional/prosedur kerja

2

Page 3: CT SCAN.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI CT SCAN

CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur yang

digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang

tengkorak dan otak. CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang

mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti

sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut.

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang

kuat antara suatu kelainan, yaitu :

1. Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses.

2. Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan

infark.

3. Brain contusion.

4. Brain atrofi.

5. Hydrocephalus.

6. Inflamasi.

Peralatan sistem CT Scan terdiri

atas tiga bagian, yaitu:

1) Sistem Pemroses Citra.

2) Sistem Komputer dan Kendali.

3) Stasiun Operasi dan Stasiun

Pengamat

3

Page 4: CT SCAN.docx

2.1.1 Sistem Pemroses Citra (Scanner)

Sistem pemroses citra terdapat dalam frame pipa dari mesin dan

merupakan bagian sistem yang langsung berhadapan dengan objek/pasien.

Scanner terdiri atas sumber sinar-x, collimator, detektor, dan bagian akuisisi

data.Diagram blok dari scanner mesin CT Scan dapat dilihat pada Gambar 2

Sumber sinar-x (x-ray tube dalam gambar di atas) menembakkan

sinar-x ke arah pasien. Collimator adalah penghalang sinar radiasi dan

berfungsi memfokuskan sinar-x yang ditembakkan oleh x-ray tube pada satu

slice (potongan) saja. Detektor radiasi biasanya berupa detektor ionisasi gas.

Jika tabung pada detektor ditembus oleh radiasa maka akan terjadi ionisasi

gas-gas di dalamnya. Ionisasi tersebut menimbulkan arus.

listrik pada keluaran detektor yang sebanding dengan intensitas sinar

radiasi yang mengenai receiver detektor. Keluaran detektor kemudian

dikirim ke bagian akuisisi data yang berfungsi mengubah besaran-besaran

listrik dari detektor menjadi sinyal analog yang kemudian akan melalui

4

Page 5: CT SCAN.docx

konversi Analog-to-Digital. Hasil pengkonversian A/D itu dikirim ke bagian

komputer dan kendali untuk di-compile oleh komputer.

2.1.2 Sistem Komputer dan Kendali.

Bagian komputer bertanggung jawab atas rekonstruksi gambar dan

sistem kendali seluruh sistem CT Scan. Sistem Komputer dan Kendali ini

terdiri atas prosesor, sistem I/O, dan hard disk.

Processor atau CPU (unit pemroses pusat) mempunyai fungsi untuk

membaca dan menginterprestasikan instruksi, melakukan penghitungan, dan

menyimpan hasil-hasil dalam memory. CPU yang digunakan mempunyai

bus data 16,32 atau 64 bit. Tipe komputer yang digunakan bisa mikro

komputer dan bisa mini komputer, namun harus memenuhi unjuk kerja dan

kebutuhan sistem CT Scanner. Harddisk mempunyai fungsi untuk

menyimpan data dan software.

2.1.3 Stasiun Operator dan Stasiun Pengamat.

CT Scanner pada umumnya dilengkapi dengan dua buah monitor dan

keyboard. Masing-masing sebagai operator station dan viewer station dan

keduanya mempunyai tugas yang berbeda. Operation Station mempunyai

fungsi sebagai operator kontrol untuk mengontrol beberapa parameter scan

seperti tegangan anoda, waktu scan dan besarnya arus filamen. Sedangkan

viewer station mempunyai fungsi untuk memanipulasi sistem pemroses

citra.

Bagian ini mempunyai sistem kontrol yang dihubungkan dengan

sistem keluaran seperti hard copy film, magnetic tape, dan paper print out.

Dari bagian ini dapat dilakukan pekerjaan untuk menganalisa hasil

scanning.

5

Page 6: CT SCAN.docx

Manfaat dari penggunaan CT Scanner antara lain: 

1. CT scan tidak menimbulkan rasa sakit, non-invasif dan akurat. 

2. Keuntungan utama dari CT Scan adalah kemampuannya untuk

pencitraan tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah, semua

pada waktu yang sama.

3. CT scan memberikan gambar sangat rinci dari banyak jenis

jaringan seperti paru-paru, tulang, dan pembuluh darah. 

4. Pemeriksaan CT Scan cepat dan sederhana dan dalam kasus-kasus

darurat dapat menunjukkan luka atau pendarahan dengan cukup

cepat untuk membantu menyelamatkan nyawa. 

5. Diagnosis dengan CT scan dapat menghilangkan kebutuhan untuk

eksplorasi operasi dan biopsi bedah.

6. Tidak ada radiasi yang masih berada dalam tubuh pasien setelah

pemeriksaan dan Sinar-X yang digunakan dalam CT scan

biasanya tidak memiliki efek samping.

2.2 Tujuan CT SCAN

Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik

scanning/pemeriksaan tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir

dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri

sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan

ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan

melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak

saat proses perekaman. CT scan sebaiknya digunakan untuk :

Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner,

emboli paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai

kelainan pembuluh darah lainnya.

Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak

kanker, dan jenis kanker.

Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan

trauma lainnya pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul

6

Page 7: CT SCAN.docx

penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan

saraf lainnya.

Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan

dll.

Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan

yang menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai “mata” dokter

untuk melihat lokasi yang tepat untuk melakukan tindakan.

Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan

radiologi lainnya kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak

memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT scan.

2.3 INDIKASI

1. Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik

scanning/pemeriksaan tanpa radioisotop.

2. Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner,

emboli paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai

kelainan pembuluh darah lainnya.

3. Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak

kanker, dan jenis kanker.

4. Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan

trauma lainnya pada kecelakaan. Biasanya harusdilakukan bila timbul

penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan

saraf lainnya.

5. Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan

dll.

6. Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan

yang menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai “mata” dokter

untuk melihat lokasi yang tepat untuk melakukan tindakan.

7. Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan

radiologi lainnya kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak

memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT scan

7

Page 8: CT SCAN.docx

2.4 KONTRAINDIKASI

1. Pasien dengan berat badan kurang dari145 kg.

2. Pasien tidak mempunyai kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan

perubahan selama 20-25 menit.

3. Pasien dengan alergi iodine

2.4 PERSIAPAN PASIEN

A. CT scan otak :

1. Klien dan keluarga klien sebaiknya di berikan informasi mengenai

pemeriksaan yang akan dilakukan Inform concent.

2. Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan serta resiko-

resiko yang timbul akibat pemeriksaan tersebut, khususnya akibat

pemakaian bahan kontras.

3. Pasien di anjurkan untuk puasa .Pasien sebaiknya puasa minimal 6 – 8

jam sebelum pemeriksaan. Hal ini bertujuan agar pasien pada saat

pemeriksaan tidak mual sebagai akibat penyuntikan bahan kontras

secara intra vena.

4. Injeksi dengan 50 cc bolus injeksi dan dengan 100 cc drip infus

melalui kontras intravena. tumor. Teknik injeksi secara Intra Vena

( Seeram, 2001)

Jenis media kontras : omnipaque, visipaque

Volume pemakaian : 2 – 3 mm/kg, maksimal 150 m

Injeksi rate : 1 – 3 mm/sec

8

Page 9: CT SCAN.docx

B. CT scan thorax :

1. Klien dan keluarga klien sebaiknya di berikan informasi mengenai

pemeriksaan yang akan dilakukan.

2. Inform concent.

3. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien dan keluarga .

4. Pasien di anjurkan untuk puasa .Pasien sebaiknya puasa minimal 6 –

8 jam sebelum pemeriksaan. Hal ini bertujuan agar pasien pada saat

pemeriksaan tidak mual sebagai akibat penyuntikan bahan kontras

secara intra vena.

5. Injeksi dengan 50 cc bolus injeksi dan dengan 100 cc drip infus

melalui kontras intravena. tumor. Teknik injeksi secara Intra Vena

( Seeram, 2001 ).

C. CT Scan abdomen

1. Klien dan keluarga klien sebaiknya di berikan informasi mengenai

pemeriksaan yang akan dilakukan.

2. Inform consent.

3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada klien.

4. Pasien meminum kontras :

Pasien minum kontras 300 cc 2 jam sebelum pemeriksaan.

Satu jam sebelum pemeriksaan pasien minum 200 cc yang

kedua.

9

Page 10: CT SCAN.docx

Ketika akan dilakukan pemeriksaan pasien minum bahan

kontras ke tiga sebanyak 200 cc, dimasukkan bahan kontras

per anal sebanyak 500 cc.

2.6 PERSIAPAN ALAT

Persiapan alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan untukpemeriksaan

kepala dibedakan menjadi dua, yaitu :

a) Peralatan sterill meliputi:

1) Alat-alat suntik.

2) Spuit.

3) Kassa dan kapas.

4) Alkohol.

b) Peralatan non-steril meliputi:

1) Pesawat CT-Scan.

2) Media kontras.

3) Tabung oksigen

Persiapan Media kontras dan obat-obatan dalam pemeriksaan CT-scan kepala

pediatrik di butuhkan media kontras nonionik, karena untuk menekan reaksi

terhadap media kontras seperti pusing, mual dan muntah serta obat anastesi jika

diperlukan. Media kontras digunakan agar struktur-struktur anatomi tubuh seperti

pembuluh darah dan orga-organ tubuh lainnya dapat dibedakan dengan jelas.

Selain itu dengan penggunaan media kontras maka dapat menampakan adanya

kelainan-kelainan dalam tubuh seperti adanya tumor.Teknik injeksi secara Intra

Vena ( Seeram, 2001 ).

1) Jenis media kontras : omnipaque, visipaque.

2) Volume pemakaian : 2 – 3 mm/kg, maksimal 150.

3) Injeksi rate : 1 – 3 mm/sec.

10

Page 11: CT SCAN.docx

2.7 CARA OPERASIONAL ALAT / PROSEDUR KERJA

A. Sebelum Penyinaran

1) Menyiapkan peralatan proteksi radiasi dan peralatan lain yang

diperlukan seperti surveimeter, personal dosimeter (film

badge/TLD/dosimeter saku), dan tanda radiasi.

2) Pekerja radiasi dan PPR yang akan menangani sumber harus

mengenakan film badge/TLD .

3) Hanya tenaga ahli, PPR dan orang yang ditunjuk yang dapat

mengerjakan pengoperasian CT-Scan dan berada di lokasi terebut.

4) Pakai monitor perorangan (TLD atau dosimeter saku).

5) Periksa survey meter yang akan digunakan untuk memonitor

lingkungan selama pelaksanaan pengoperasian CT-Scan.

Pemeriksaan meliputi sertifikat kalibrasi, kondisi baterai, faktor

kalibrasi, respon dan cara pemakaian. Nyalakan survey meter.

6) Tarik panel kontrol PLN pada posisi ON yang berada di ruang

gantry.

7) Lihat jarum penunjukan indikator tegangan pada stabilizer apakah

pada posisi 220 V (normal).

8) Perhatikan pendingin ruangan dan alat kelembaban udara bekerja

dengan baik. Lihat indikator thermometer dan humidifier yang ada

diruangan, dibawah 22º C dan 45% adalah kondisi yang ideal.

9) Tutup pintu pemisah ruang sinar-x (gantry) dan ruang kontrol

secara benar dan tertutup rapat .

10) Hidupkan CPU komputer pada ruang kontrol dengan menekan

tombol ON pada stabilizer yang berada diatas CPU dan tunggu

selama kurang lebih 5 menit.

11) Nyalakan lampu merah bahaya radiasi yang berada di dinding

dengan menekan saklar yang berada di samping pintu masuk ruang

tabung sinar-x (ruang gantry).

12) Ikuti perintah program software yang ada yang ada di kontrol

monitor untuk tahap pemanasan atau seasoning memastikan apakah

alat berjalan dengan baik.

11

Page 12: CT SCAN.docx

Setelah muncul tampilan Check-up tekan tombol checkup

Kemudian muncul tampilan automatic procedure, tekan tombol

START yang berlambang radiasi pada control box.

Check up akan meliputi current tube temperature, voltage, slice

thickness dll.

Tunggu sampai prosedur check-up selesai sekitar 2 menit.

Muncul tampilan menu utama  software  dan check-up selesai.

13) CT-Scan siap digunakan.

B. Proses Penyinaran (Scanning)

1) Atur letak atau posisi sample atau obyek yang akan dianalisa pada

meja scanning.

2) Masukkan data-data sample tersebut yaitu nama sample, ID, dll,

dengan memilih menu PATIENT→Register.

3) Kemudian klik EXAM.

4) Lakukan setting mA dan KV (30 – 180 mA dan 80; 130 kV) yang

diinginkan, panjang sample, posisi tube kemudian klik menu LOAD.

5) Scanning akan berjalan dalam hitungan detik .

6) Setelah selesai scanning secara memanjang, pilihlah beberapa titik

untuk dipotong (slicing) dan klik LOAD, secara otomatis akan

tertera di monitor slice image atau sayatan obyek tersebut. Setelah

selesai klik END EXAM.

7) Non aktifkan software system dengan shutdown yaitu klik menu

SYSTEM pilih END, kemudian dimonitor muncul dialog box End

Session. Pilihlah dan klik SHUTDOWN SYSTEM, kemudian tekan

YES.

8) Selama CT-Scan sedang beroperasi, lakukan survey radiasi disekitar

ruangan (tempat operator, pintu masuk dan ruang CT-Scan) dan catat

dalam log book.

9) Jika scanning sudah selesai pastikan sudah tidak ada paparan radiasi

diruang gantry atau sekitarnya dengan survey meter.

10) Matikan lampu tanda bahaya radiasi.

12

Page 13: CT SCAN.docx

C. Setelah Penyinaran (Scanning)

1) Tunggu waktu pendinginan minimal selama 15 (limabelas) menit

sampai tabung / tube menjadi dingin.

2) Matikan UPS dengan menekan tombol 0 atau OFF.

3) Turunkan panel kontrol PLN dengan menarik tuas ke posisi OFF

4) Baca penunjukan akhir dosimeter saku

5) Matikan survaimeter.

6) Membuat laporan pelaksanaan yang diketahui atau ditandatangani

oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR)

13

Page 14: CT SCAN.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur

yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari

tulang tengkorak dan otak. CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang

mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh,

seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut.

3.2 SARAN

Kami sebagai penyusun makalah ini berharap makalah ini dapat di

manfaatkan sesuai dengan fungsinya. Terjaganya makalah ini merupakan

harapan saya. Kepada pembaca yang menggunakan makalah ini dalam

berbagai bidang diharapkan dapat menjaga dengan sebaik-baiknya

14

Page 15: CT SCAN.docx

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Ilyas DKK, The Role of Computed Tomography Scans (CT Scans) In

Predicting Outcome of Patients With Acute Ischemic Stroke, Physiology

Department, Medical Faculty, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia, 2009

http://yesungbhi.blogspot.com/2013/06/definisi-ct-scan_3.html

http://fajrucmedicine.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-fungsi-ct-scan.html

http://rezasyahbandi.blogspot.com/2012/05/pemeriksaan-radiologi-lumbal-punksi-

ct.html

http://indonesian-medical.blogspot.com/2013/08/tata-cara-mengoperasional-alat-

ct-scan.html

15