Cropwat.lia

13
TUGAS TUTORIAL IRIGASI DANDRAINASE ETO DAN CROPWAT-8 DisusunOleh: Nama : AmaliaAfaiLubis NIM : 115040201111180 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Transcript of Cropwat.lia

Page 1: Cropwat.lia

TUGAS TUTORIAL

IRIGASI DANDRAINASE

ETO DAN CROPWAT-8

DisusunOleh:

Nama : AmaliaAfaiLubis

NIM : 115040201111180

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Cropwat.lia

PENDAHULUAN

Penyusunan perangkat lunak dimaksudkan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan terutama yang berkaitan dengan perencanaan dan perhitungan – perhitungan yang rumit, memerlukan iterasi atau presisi yangtinggi. Perangkat lunak disusun berdasarkan suatu teori atau model tertentu sehingga penggunaannya juga harus menguasai teori atau model tersebut sebelum mengoperasikannya. Disamping itu, pengguna juga harus mengetahui carapengoperasian dan data yang diperlukan serta kelebihan dan kelemahan perangkatlunak yang bersangkutan. Kesalahan dalam hal – hal tersebut akan berakibat kesalahan keluaran (output).

Penjadwalan (scheduling) irigasi dapat dievaluasi dengan bantuan perangkat lunak Cropwat for Windows. Data masukan yang diperlukan meliputi meteorology, hujan, tanah dan tanaman. Setelah data input yang diperlukan dimasukkan, model Cropwat for Windows dapat menghitung dalam setiap dekade.

Manfaat dari adanya aplikasi Cropwat ini sangat membantu pada penjadwalan Tanam pada lahan . Air hujan yang dapat dimanfaatkan akan sangat dapat membantu bagi petani yang memiliki masalah dalam pengiran . Namun kelemahan pada aplikasi ini menurut saya adalah adanya ketergantungan pada data klimatologi, yang pada kenyataannya saat ini adalah iklim merupakan suatu faktor abiotik yang terkadang sulit untuk dikendalikan . perubahan iklim yang tidak menentu pada setiap daerah dapat merubah data yang telah diperoleh sehingga akan terjadinya kesalahan pada saat penjadwalan .

Sasaran dari pengelolaan air adalah tercapainya 4 tujuan pokok: (1) efisiensi penggunaan air dan produksi tanaman yang tinggi; (2) efisiensi biaya penggunaan air; (3) pemerataan penggunaan air atas dasar sifat keberadaan air yang selalu ada tapi terbatas dan tidak menentu kejadian serta jumlahnya; (4) tercapainya keberlanjutan sistem penggunaan sumberdaya air yang hemat lingkungan.

Page 3: Cropwat.lia

PEMBAHASAN

CLIMATE/ ETO

Evapotranspirasi untuk tanaman tertentu dihitung dengan persamaan: ETC = Kc x ETo,. Nilai koefisien tanaman untuk tanaman padi disrankan menggunakan data dari FAO juga, karena nilai Kc padi dari beberapa literature di Indonesia umumnya menggunakan pendugaan evapotranspirasi tanaman acuan dengan metode yang berlainan.

Dalam praktikum ini, dilakukan perhitungan nilai ETo dengan menggunakan program CROPWAT. Data yang diperlukan adalah nama stasiun, altitude, latitude, data iklim rata-rata harian setiap bulan (Januari-Desember), suhu harian (oC), Kelembaban relative (%), curah hujan (mm), kecepatan angina (m/dt atau km/hari), penyinaran matahari (% atau jam/hari). Rata-rata dat iklim yang digunakan per bulan yang dipakai selama 10 tahun. Dalam data BMG, penyinaran matahari dinyatakan dalam persen; angka 100% berarti 8 jam (dari jam 08.00 – 16.00), konversi dari persen ke jam/hari dianjurkan untuk tidak menggunakan konversi seperti BMG. Input data dalam persen dihitung oleh CROPWAT sebagai nilai dari n/N (%). Menurut Barney and Partner (1985) untuk Indonesia menggunakan konversi :

S= 0.60 Z + 0.12

Z = X/100 ; dimana S: rasio dengan penyinaran 1 hari penuh

Z: rasio dengan penyinaran 8 jam/hari

X: rata-rata penyinaran matahari/bulan dalam 10 tahun

Konversi wind speed (kecepatan angin) sebagai berikut:

1 knots = 1 mil/jam = 0.5144 m/s

Pada data climate/ ETO sti stasioun Karangploso Malang, diatas dapat diketahui temperature maksimal, temperatue minimal yang dinyatakan dalam satuan oC, kelembaban yang dinyatakan dalam %, Kecepatan angina yang dinyatakan dengan Km/hari, sinar matahari yang dinyatakan dalam Jam. Data tersebut diperoleh dari asisten praktikum. Setelah semua data dimasukkan sesuai table yang telah disediakan, maka akan dihasilkan radiasi yangdinyatakan dalam MJ/m/day, dan juga ETo dalam mm/hari. Dar data yang telah diperoleh mulai dari bulan janari hingga desember diketahui rata-rata ETo dalam satu tahun adalah 4,34 mm/hari.

Page 4: Cropwat.lia

RAIN

Hujan efektif adalah bagian dari total hujan yang secara langsung memenuhi keperluan air untuk tanaman. Hujan efektif untuk padi sawah merupakan aspek yang masih dipertentangkan, sehingga asumsi hujan efektif dalam perencanaan proyek masih beragam. Hujan efektif untuk sawah tadah hujan hampir 100%, sedangkan pada sawah beririgasi dimana genangan dipertahankan penuh secara kontinyu maka hujan efektif dapat dikatakan nol.

Ketergantungan terhadap hujan di petakan bawah dapat ditanggulangi dengan menggunakan persentase hujan efektif yang lebih kecil dan menerima kenyataan bahwa sebagian hujan yang akan terbuang cukup besar. Apabila pemberian air dilakukan secara rotasi (giliran) maka hujan efektif akan lebih besar dari pada pemberian air kontinyu. Efektifitas hujan pada daerah irigasi berkisar antara 100% pada sawah tadah hujan dan 0% pada irigasi teknis sempurna

Pada data base yang tersedia dapat diketahui Eff. Rain Method menggunakan metode USDA S.C. total hujan 1 tahun adalah 1599,0 mm dan total hujan efektif 999,9 mm. Yang berartikan bahwa total hujan efektif yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh produktif dalam satu tahun adlah 999,9 mm

Pada grafik dapat diketahui yang berwarna gelap menunjukkan hujan, dan yang berwarna cerah menunjukkan hujan efektif keduanya dinyatakan dalam mm . hujan dan hujan efektif yang paling tinggi terdapat pada bulan maret karena terletak pada musim penghujan. Dan hujan serta hujan efektif terendah terdapat pad bulan September yang mana itu adalah penghujung bulan kering. Sehingga pasokan air tersedia sedikit

Page 5: Cropwat.lia

CROP

File data crop berisikan data lama waktu tahapan pertumbuhan, koefisien tanaman, kedalaman perakaran, tingkat deplesi (p) dan faktor respon hasil (Ky). Pada data base tanaman/crop, saya memilih crop name atau nama tanaman, Tuf Grass Warm. Dengan tanggal 14 Maret 2013 sebagai tanggal penanamannya. Dapat dilihat grafik yang tesedia menunjukkan adanya KC, stadium pertumbuhan tanaman mulai dari awal penanaman, prtumbuhan , masa pertumbuhan bunga, hingga late seasion. Pada grafik menunjukkan pertumbuhan akar/kedalam akar yang mampu dicapai oleh rumput tersebut.

Pada awal penanaman terdapat Kc 0,80, dan pada stage initial terdapat 150, yang berartikan untuk masa pertumbuhan, turf grass warm membutuhkan waktu selama 150 hari. Pasa stage development tanaman menbutuhkan waktu selama 40 hari untuk berkembang. Memasuki area mid seasion dan late seasion , adalah batas maksimal pertumbuhan akar atau rooting depth yaitu 0,50 m. sedangka untuk mid seasion tanaman membutuhkan 130 hari dan 45 hari untuk late seasion. Jika di jumlah total keseluruhan hari tanaman untuk tumbuh dan berkembang hingga mati adalah 365 hari atau kurang lebih 52 minggu.

Page 6: Cropwat.lia

SOIL

TAM (Total Available Soil Moisture Content). Total lengas tanah tersedia adalah perbedaan lengas tanah antara kapasitas lapang dan titik layu, dinyatakan dengan satuan mm/m (mm air per meter kedalaman tanah). Initial Soil Moisture Depletion (% TAM), menunjukan tingkat kekeringan tanah pada awal tanam. Lengas tanah awal dinyatakan dengan persentase deplesi dari kapasitas lapang. Nilai 0% menggambarkan pada kondisi kapasitas lapang, nilai 100% pada kondisi titik layu. Maximum Rooting Depth (Kedalaman akar maksimum). Kondisi genetik tanaman menentukan kedalaman perakaran maksimum, dalam beberapa kasus sangat ditentukan oleh kondisi profil tanah. Nilai default 900 cm, menunjukan bahwa tidak ada pembatas kondisi tanah dalam menentukan kedalaman perakaran. Maximum Rain Infiltration Rate (Laju infiltrasi maksimum, mm/hari). Diperlukan untuk menduga aliran permukaan dalam perhitungan hujan efektif. Nilai default 30 mm/hari.

Nama tanah yang digunakan pada Cropwat adalah Medium Soil. Pada table terdapat total available soil moisture, maximum rain infiltrasion, maximum rooting depth, initial soil moisture depletion dan initial available soil moisture. Seperti pada data crop sebelumnya terddapa maksimal perakaran yang dapat dicapai tanaman adalah 900 cm dan maksimum laju infiltrasi 40 mm/ hari.

Page 7: Cropwat.lia

CWR

Dalam perhitungan neraca air harian dalam irrigation schedulling, pasok hujan ditentukan berdasarkan basis harian dan losses hujan karena perkolasi dan limpasan permukaan diduga berdasarkan kondisi aktual lengas tanah di daerah perakaran. Dengan demikian hujan total (bukan hujan efektif) digunakan dalam perhitungan neraca air, kemudian hujan efektif dihitung selama total periode pertumbuhan tanaman. Perhitungan CWR dilakukan setiap dasarian (10 harian).

ETcrop = Kc x ETo

IRReq = ETcrop – Peff

Perhitungan CWR untuk padi sawah berbeda dengan tanaman non-padi, karena memerlukan air tambahan untuk pesemaian, penyiapan lahan (pelumpuran) dan laju perkolasi. Pada CROPWAT versi ini sudah dilengkapi dengan perhitungan kebutuhan air untuk padi sawah akan tetapi belum dengan penjadwalan Hujan. Tergantung pada keperluan, data hujan dapat digunakan rata-rata bulanan, hujan bulanan dengan peluang terlewati 80% untuk menggambarkan kondisi kering, atau peluang terlewati 20% (kondisi basah), atau data actual (data historis)

Pada data CWR turf grass warm total ETc adalah 1290,1 mm/dec dengan total hujan efektif adalah 999,0 mm/dec

Page 8: Cropwat.lia

SKEJULING

Kriteria skejuling yang dihgunakan pada praktikum ini untuk tanaman padi dan non padi ada 4. Untuk tanaman non padi yaitu :

1. Irrigation Timing : irrigate at critical depletion (100%)Irrigation Aplication: Refill soil to 100% field capacityPada tipe irigasi ini dapat diketahui total irigasi untuk rumput adalah 746,2 mm. dan air yan biasaynya digunakan oleh tanaman adalah 1287,mm. pada tipe ini didapatkan efisiensi jadwal irigasigasi 100 %. Yang menandakan irigasi ini sangat baik diguakan untuk tanaman rumput.efisiensi hujan yang didapat sebesar 47,8 %.

2. Irrigation Timing : irrigate at critical depletion (100%)Irrigation Aplication: Refill soil to 50% field capacityPada tipe irigasi ini dapat diketahui total irigasi untuk rumput adalah 754,0 mm. dan air yan biasaynya digunakan oleh tanaman adalah 1286,mm. pada tipe ini didapatkan efisiensi jadwal irigasigasi 100 %. Yang menandakan irigasi ini sangat baik diguakan untuk tanaman rumput.efisiensi hujan yang didapat sebesar 47,3 %.

3. Irrigation Timing : irrigate at given ET crop reduction perstageIrrigation Aplication: Refill soil to 100% field capacityPada tipe irigasi ini dapat diketahui total irigasi untuk rumput adalah 643,3 mm. dan air yan biasaynya digunakan oleh tanaman adalah 1202,2,mm. pada tipe ini didapatkan efisiensi jadwal irigasigasi 100 %. Yang menandakan irigasi ini sangat baik diguakan untuk tanaman rumput.efisiensi hujan yang didapat sebesar 47,0 %.

4. Irrigation Timing : irrigate at critical depletion (100%)Irrigation Aplication: fixed application depth (50 mm)Pada tipe irigasi ini dapat diketahui total irigasi untuk rumput adalah 785,7 mm. dan air yan biasaynya digunakan oleh tanaman adalah 1287,1 mm. pada tipe ini didapatkan efisiensi jadwal irigasigasi 100 %. Yang menandakan irigasi ini sangat baik diguakan untuk tanaman rumput.efisiensi hujan yang didapat sebesar 46,1 %.

5. Irrigation Timing : Rainfed (no irrigaion)Irrigation Aplication: -Pada tipe irigasi ini tidak dapat diketahui total irigasi , air yang biasanya digunakan oleh tanaman. Karena mmang tidak dilakukan irigasi.

Page 9: Cropwat.lia

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous a.. http://balittra.litbang.deptan.go.id Diakses pada 19 Maret 2013

Anonymous a. http://sulsel.litbang.deptan.go.id Diakses pada 19 Maret 2013

Anonymous a. http://www.diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/1706. Diakses pada 19 Maret 2013

Kusuma, Z, Prijono, S, 2009. RPKKPS Irigasi dan Drainase. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang