Crispy Wifey Part 7

20
Crispy Wifey~! | Part 7 | Part 1 | Part 2 | Part 3 |Part 4 | Part 5 | Part 6 | “ada satu hal yang ingin kukatakan padamu” “eomma juga sayang…ada kabar baik untukmu” “kabar baik?” tanya Alissa tidak yakin, “ada seseorang yang mencarimu” “eh? nugu?” Baru kim ahjumma membuka bibirnya, pintu kamar rawat terbuka lebih dulu, sosok pria chubby dengan membawa sebuket bunga serta keranjang buah… “ahjumma…” panggilnya, namun seketika terhenti saat melihat gadis yang wajahnya tak asing baginya, tak banyak yang berubah dari gadis itu dan ia masih bisa mengenalinya dengan jelas, Alissa. “a-Alissa?” ucap xiumin perlahan mendekat. “dia min seok, Alissa…kau pasti masih ingat kan?” ucap kim ahjumma, Alissa masih diam mematung. Tak percaya pria yang sejak dulu ia tunggu kedatangannya, pria yang paling dekat dengannya, ia anggap sebagai kakak yang ia yakini bisa melindunginya. “m-min seok…oppa…” *** “sudah lama minseok mencarimu, Alissa…eomma tidak bisa membantu apa-apa, karna kau sudah pindah lagi” ucap kim ahjumma, Alissa masih terdiam, begitu juga dengan xiumin yang terus menatapnya, antara terkejut dan juga senang. “Alissa?” “e-eh! Ne eomma?!” Kim ahjumma tersenyum lembut dan mengusap punggung tangan Alissa. “baiknya kalian bicara berdua, sepertinya banyak yang ingin minseok katakan padamu” ucapnya sambil melihat kearah min seok yang kini terlihat canggung. Cafeteria rumah sakit

description

mm

Transcript of Crispy Wifey Part 7

Page 1: Crispy Wifey Part 7

Crispy Wifey~! | Part 7

| Part 1 | Part 2 | Part 3 |Part 4 | Part 5 | Part 6 |

“ada satu hal yang ingin kukatakan padamu”

“eomma juga sayang…ada kabar baik untukmu”

“kabar baik?” tanya Alissa tidak yakin, “ada seseorang yang mencarimu”

“eh? nugu?”

Baru kim ahjumma membuka bibirnya, pintu kamar rawat terbuka lebih dulu, sosok pria chubby dengan membawa sebuket bunga serta keranjang buah… “ahjumma…” panggilnya, namun

seketika terhenti saat melihat gadis yang wajahnya tak asing baginya, tak banyak yang berubah dari gadis itu dan ia masih bisa mengenalinya dengan jelas, Alissa.

“a-Alissa?” ucap xiumin perlahan mendekat. “dia min seok, Alissa…kau pasti masih ingat kan?” ucap kim ahjumma, Alissa masih diam mematung. Tak percaya pria yang sejak dulu ia tunggu

kedatangannya, pria yang paling dekat dengannya, ia anggap sebagai kakak yang ia yakini bisa melindunginya.

“m-min seok…oppa…”

***

“sudah lama minseok mencarimu, Alissa…eomma tidak bisa membantu apa-apa, karna kau sudah pindah lagi” ucap kim ahjumma, Alissa masih terdiam, begitu juga dengan xiumin yang terus menatapnya, antara terkejut dan juga senang.

“Alissa?”

“e-eh! Ne eomma?!”

Kim ahjumma tersenyum lembut dan mengusap punggung tangan Alissa. “baiknya kalian bicara berdua, sepertinya banyak yang ingin minseok katakan padamu” ucapnya sambil melihat kearah min seok yang kini terlihat canggung.

Cafeteria rumah sakit

Page 2: Crispy Wifey Part 7

Alissa masih duduk diam sambil menatap jemarinya dibawah meja yang tidak bisa diam. gugup yang ia rasakan saat ini. sekian lama tidak bertemu dengan pria yang dulu ia anggap kakak, membuatnya canggung. Selama ini pun Alissa berusaha untuk melupakan min seok dalam hidupnya, beranggapan bahwa ia selamanya akan selalu sendiri…

“cukup lama tidak bertemu, Alissa…” ucap xiumin memulai pembicaraan. Alissa hanya tersenyum kecil, masih ada rasa kesal dalam hati kecilnya, jika mengingat dulu min seok pergi begitu saja tanpa mengucapkan kata perpisahan.

“sampai saat ini aku belum sempat minta maaf padamu…harusnya aku pamit padamu waktu itu, mianhae Alissa” lanjutnya lagi. “…gwaenchana…kalau waktu itu kau pamit padaku, aku pasti tidak mengizinkan kau pergi” ucap Alissa sambil berusaha memasang senyum paling manis yang ia punya. Xiumin menatap dalam gadis dihadapannya itu. Gadis yang dulu selalu terlihat tomboy dan rambut yang selalu dipotong pendek, kini berubah menjadi gadis manis.

“Alissa…kau masih menganggapku keluargamu kan?”

“tentu oppa…selamanya kau kakakku” balas Alissa, “kau…tidak akan pergi lagi kan?” harapnya,

“ahni…aku memutuskan untuk menetap disini”

Banyak hal yang ingin xiumin katakan, namun seketika lenyap begitu saja saat Alissa benar-benar berada dihadapannya. Ada rasa yang berbeda saat ia menatap Alissa saat ini dibanding saat mereka masih kecil dulu…

Malam harinya…

“aku antar kau pulang”

“t-tidak usah oppa”

“tak apa, biar aku tahu dimana kau tinggal” balasnya, seketika Alissa bingung, tujuannya hari ini bertemu dengan kim ahjumma adalah untuk memberitahu mengenai kabar pernikahannya dengan kris, namun saat tahu terjadi hal seperti ini…rasanya enggan jika xiumin tahu kalau kini ia sudah menikah.

“umm…oppa bisa menghubungku kalau mau ketemu, karna aku masih ada urusan setelah ini” ucapnya bohong, meski tidak yakin, namun xiumin pun tidak bisa memaksa dan setelah menyimpan nomor ponsel Alissa, ia pun mengantar Alissa hingga ke terminal bus depan rumah sakit. “hati-hati Alissa, kalau ada apa-apa kau bisa hubungiku” ucapnya dan hanya dibalas senyuman dan anggukan kecil dari gadis itu sebelum naik bus.

***

Page 3: Crispy Wifey Part 7

Yerim’s apartment

“how’s the honeymoon?”

“eh?”

“biar kutebak, kalian disana…tidak melakukan apapun?” ujar yerim dan kembali Alissa hanya memasang tampang polosnya, “astaga~ kau sudah menikah Alissa! Perlukah aku jelaskan lagi?!”

“i-iya, tapi ngapain?”

“ugh! Lupakan! Lalu sekarang apa yang sedang kau pikirkan lagi?!” ujar yerim jengah dengan ‘kelambatan otak’ temannya yang satu ini.

“banyak…” balasnya lesu, menaruh wajahnya di meja lesu. Banyak hal yang berkecamuk dalam benak hatinya. Masalah pernikahan hingga kehadiran min seok lagi. “yerim-ah…kau masih ingat ceritaku tentang anak lelaki kecil yang pergi ke china saat kami masih di panti?”

“anak kecil? Yang pindah ke china? Yang namanya min seok?”

“ne…dia kembali”

“jinja?! Kau sudah bertemu dengannya?!”

“Ne, tadi di rumah sakit…selama ini dia mencariku…”

“Lalu, masalahnya?”

“Tadinya aku berniat mau beritahu pernikahan ini pada eomma, tapi…saat tau dia kembali…entah kenapa aku lebih memilih untuk menyembunyikannya” jelasnya.

“Alissa…”

“Hn?”

“Apa kau menyukai kris?” Tanya yerim, seakan tahu isi hati gadis itu. Alissa diam sejenak, dan kembali teringat ucapan kris saat di bali kemarin. Ia menyukai kris, namun melihat kenyataan kris masih belum bisa melupakan josephine, ia berusaha mengubur perasaan tersebut, sebelum terjerumus lebih dalam.

“Kau menyukainya?”

“Mollayo…tapi aku harap dengan kembalinya minseok oppa…masalah ini bisa cepat terselesaikan” balasnya, meski tidak yakin.

Page 4: Crispy Wifey Part 7

***

Next day, The moon cafe

Suasana cafe kembali berjalan seperti biasa, hanya sedikit terlihat berbeda saat setiap Alissa melakukan pekerjaannya…

“Alissa-ssi, biar aku saja” ujar youngmi, salah satu waitress yang langsung mengambil nampan berisi piring kotor, “e-eh, tapi..” Sebelum ia menahan, dengan gerak cepat youngmi langsung kembali masuk ke dapur.

Alissa beralih menuju meja pelanggan yang baru datang, namun lagi-lagi didahului oleh minyoung yang mengambil alih pesanan. Ia kembali di balik meja kasir, mengambil lap dan mulai membersihkan beberapa meja kotor. Namun lagi-lagi pekerjaanya diambil alih oleh jinwoo. “Y-ya jinwoo, itu-“

“Biar aku saja noona” balasnya dan sedikit mendorong tubuh Alissa ke pinggir ruangan.

Seharian penuh semua pekerjaan Alissa selalu diambil alih semua pegawai yang ada, hasilnya, ia hanya bisa duduk sambil memasang wajah kesal melihat semua pekerjaannya diambil alih. “ya!” jengahnya,

“waeyo Alissa?”

“kalian ini kenapa?!”

“kami? Memang kami kenapa?” balas jinwoo, pura-pura tidak mengerti. Alissa memutar kedua bola matanya jenuh dan melipat kedua tangan di dada. “jangan lagi ambil pekerjaanku!” ujarnya dingin.

“Alissa-ya~ bagaimana bisa kita membiarkanmu yang notabenenya sekarang adalah nyonya besar pemilik cafe ini tetap kerja seperti kami” sela minyoung.

“Aish! Apa bedanya eonni?! Jangan juga anggap aku ini nyonya besar!”

“Tapi ini perintah dari mertuamu”

“M-mwo?!”

“sudahlah Alissa, memang seharusnya kau tidak kerja disini” lanjut minyoung, Alissa hanya bisa diam, pasrah karena kata apapun yang keluar dari bibirnya tidak akan mempan merubah pendirian mereka. “terserah! Aku pulang” gerutunya kesal lalu keluar pantry. Sesaat melihat ke ruangan kris diatas lalu kembali keluar café, sejak pagi tadi ia sama sekali tidak melihatnya, pria itu pun tak bilang sepatah katapun padanya kemana ia pergi.

Page 5: Crispy Wifey Part 7

“aish! lupakan Alissa! Jangan peduli apa yang ia lakukan!” ujarnya menasihati diri sendiri.

Alissa kembali mengeratkan jaket tebalnya, cuaca seoul terasa makin dingin ditambah lagi sisa-sisa salju kemarin malam yang masih ada. Ia pun baru menyadari kalau sebentar lagi natal akan tiba. Sesekali melihat sekeliling pertokoan yang penuh dengan ornament natal. Natal tahun ini…apa bisa lebih berkesan? Batinnya. Dalam hati kecilnya berharap bisa melewati hari tersebut bersama dengan pria yang kini berstatus suaminya, meski ia tahu ia tidak bisa berharap lebih.

Seumur hidupnya, ia hanya merayakan natal dalam panti, berdoa bersama dan berbagi makanan sederhana didalam sana. Tidak pernah ia mendapatkan kado natal, hanyalah kartu berisi ucapan dan harapan dari seluruh anak-anak panti, namun dengan hal sekecil itu pun amat berkesan untuknya, karena dengan itulah, mereka bisa mengetahui makna natal sebenarnya.

Tak jauh dari tempat tinggalnya, Alissa terhenti sejenak saat melihat sosok makhluk kecil dipinggir jalan, “omo~! Kenapa sendirian disini?!” ujarnya khawatir dan mengangkat mangkuk kecil yang terdapat anak kucing didalamnya. Kucing dengan mata yang penuh kotoran sehingga tidak bisa membuka matanya, hanya bisa mengeong lemah, reflex jiwa penyayang kucingnya kumat dan tanpa berpikir panjang langsung ia bawa kedalam rumah.

Sesampainya di rumah, ia ambil handuk serta kapas yang diberi air hangat dan dengan telaten membersihkan kucing tersebut. Tak lupa juga ia berikan susu hangat dan untungnya kucing tersebut meminumnya dengan lahap.

“kasihan… kau pasti kehilangan ibumu,huh?” ucapnya sendiri sambil mengelus anak kucing tersebut. “umm…kau kuberi nama…tiga, dan mulai sekarang ini rumahmu” lanjutnya lagi yang lalu membawa tiga, nama kucing tersebut –karena warna bulunya belang tiga- kedalam pangkuannya.

***

Page 6: Crispy Wifey Part 7

Wu’s corporation

“pikirkan kembali ucapanku tadi, kris” ucap Mr. Wu, sesekali menyesap kopinya di lounge dalam ruangan kantornya. “tapi bagaimana dengan café?”

“kau masih bisa mengontrolnya, lagipula sekarang sudah ada Alissa, aku yakin ia bisa membantumu” lanjutnya, kris kembali diam. inilah hal yang paling tidak ia sukai, menjadi penerus di perusahaan besar ayahnya yang lambat laun harus ia jalani.

“aku tidak memintamu untuk terjun langsung dalam perusahaan ini, tapi secara perlahan, mulailah belajar mengenai perusahaan ini” lanjut Mr. Wu lagi. Dalam benaknya ia bisa mengerti maksud ayahnya. Lahir sebagai anak tunggal dari keluarga terpandang pasti hanya ia yang menjadi pewaris tunggal perusahaan, meski ia tidak berminat dalam bidang tersebut dan mendirikan café adalah salah satu cara untuk menghindar dari ajakan ayahnya untuk bergabung dalam perusahaan.

“akan kupikirkan lagi” balasnya. Mr. Wu tersenyum dan mengangguk kecil, “pulanglah, istrimu pasti sudah menunggu” ucapnya, kris hanya mengangguk pelan lalu membungkukkan tubuhnya, pamit sebelum keluar ruangan.

Saat perjalanan pulang, ia baru menyadari bahwa sebentar lagi natal akan tiba. Dan satu hari sebelum natal lima tahun silam adalah hari terburuk baginya, hari dimana Josephine pergi untuk selama-lamanya.

“manager kim?” ucapnya lewat telfon,

“ne, sajangnim?”

“seperti biasa, pesankan aku tiket ke china”

“baik, untuk keberangkatan tanggal 23?”

“ne…untuk dua orang” ucapnya yang lalu memutuskan telfon tersebut.

***

Aekris apartment…

“Alissa?” Panggilnya, melihat keadaan rumah sepi, namun seluruh lampu menyala. Ia taruh sembarang tasnya dan merebahkan diri di sofa, kemana gadis aneh itu? Batinnya. Tak lama kemudian, ia mulai merasakan hal yang sedikit aneh, lengannya mulai terasa gatal, disusul oleh bagian tubuh lainnya. “Ke-kenapa jadi gatal gini-hua-huatchiiiim!!” Tak hentinya kris bersin-bersin dan menggaruk kulit putihnya yanbg kini jadi memerah, ia periksa sofa, namun tidak

Page 7: Crispy Wifey Part 7

menemukan apa-apa hingga matanya tertuju pada sosok makhluk mungil berbulu yang tidur di pojok sofa. “I-ini… ALISSA CHOI!!!”

“Ne?”

“YAH! Kenapa ada makhluk menjijikkan itu disini?!” Bentaknya sambil terus menggaruk serta bersin-bersin. Alissa yang habis kembali dari membeli peralatan untuk peliharaan barunya hanya menatapnya bingung. “Kau kenapa?”

“Buang binatang itu!”

“Y-ya~ dia masih kecil kris! Induknya hilang jadi aku yang merawatnya”

“Persetan dengan semua itu, sekarang buang makhluk itu!” Ucapnya makin kencang, lalu masuk ke kamarnya dengan membanting pintu kencang. Alissa menatap lesu tiga yang masih tetap tidur. “Apa dia alergi binatang?” Pikirnya, namun segera memasukkan tiga ke dalam kandang yang baru ia beli, dan membersihkan sofa hingga benar-benar bersih dari bulu kucing tersebut.

Ia taruh kucing didalam kamarnya dan menunggu dengan cemas. “k-kris…gwaenchana?” ujarnya sambil menempelkan daun telinga di pintu kamar kris, tak ada jawaban. “kris?” panggilnya sekali lagi namun tetap tak ada jawaban. Ia pun beranikan diri membuka pintu, mencari sosok pria tersebut, dan dilihatnya masih sibuk menggaruk tubuhnya yang shirtless. Cukup buat Alissa tertegun meski disaat tegang seperti ini.

“k-kris”

“buang binatang itu!” balasnya dingin, perlahan Alissa mendekat dan terlihat jelas hampir seluruh tubuh kris memerah, begitu juga wajah tampannya. “mianhae…aku tidak tahu kalau kau alergi kucing” sesalnya, kris hanya melihatnya datar lalu beranjak mengambil bedak tabur, menyerahkan pada Alissa, “taburi di punggungku” ucapnya,

“eh?”

“cepat! Kau tak tahu rasanya ini sangat menyiksa” gerutunya, Alissa hanya diam dan perlahan menaburi bedak tabur ke punggung kris. ini kali pertamanya ia bersentuhan lagsung dengan seorang pria, dan tak bisa ia pungkiri jantungnya berdegup kencang dan pipi merah merona. Sesekali Alissa mengusap punggung kris, berharap bisa membantu menghilangkan gatal. “mianhae” ucapnya pelan. Namun pria itu tetap tidak menjawab.

“apa mau kucarikan obat?”

“tak usah, kau bisa keluar” balasnya lagi tanpa mau menatap wajah Alissa. “ne” balasnya lesu lalu keluar kamar.

Page 8: Crispy Wifey Part 7

Alissa menghempaskan tubuhnya di kasur sambil menghela nafas berat, kedua matanya tertuju pada kucing kecil yang kini tengah seru bercanda sendirian dalam kandang. Ia tersenyum kecil dan mengeluarkan kucing tersebut, menaruhnya dalam pelukannya. “kau lucu, tapi kenapa dia membencimu? Mianhae tiga-ya…sepertinya aku harus kembali membuangmu, kau tidak bisa tinggal disini” lirihnya sambil mengusap pipi kucing itu. Perlahan matanya pun berkaca-kaca. Kelemahannya hanya satu, paling tidak bisa melihat binatang terlantar, terutama kucing. Apalagi ia menemukan kucing tersebut dalam keadaan yang kehilangan induknya, makin membuat rasa simpatinya makin besar. “mianhae…” ucapnya parau dan memeluk kucing tersebut hingga tertidur.

Diam-diam kris melihatnya dari celah pintu yang terbuka sedikit. Melihat wajah sendu Alissa membuat hatinya kembali bergejolak. Merasa tidak ingin melihat gadis itu sedih. Aish! jangan tunjukkan mimic wajah seperti itu, gadis aneh! Batin kris, perlahan membuat hatinya luluh. Ia rapatkan kembali pintu kamar Alissa dan kembali ke kamarnya.

Keesokan harinya, Alissa bangun pagi-pagi, ia sempatkan mencari obat untuk menyembuhkan alergi. Dan dengan informasi yang –seadanya- ia dapatkan, ia buatkan sup rumput laut yang dengan perjuangan juga tentunya saat membuatnya, entahlah rasanya seperti apa, karna ia sama sekali tidak mencicipinya.

“o~ kris, kau masih gatal-gatal?” ujar Alissa saat melihat kris kelur dari kamarnya, dan tubuh pria itu masih sedikit merah-merah. “ne! wae?!”

“aku buatkan sup, mungkin bisa menyembuhkan, ini…” balasnya sambil tersenyum lebar. Kris melihat Alissa sejenak dengan tatapan datar lalu beralih pada semangkuk sup yang…penampilannya saaangat abstrak. “ini namanya sup?!”

“n-ne…apa kau tidak suka?” tanyanya dengan wajah polos, yang kembali membuat kris mengurungkan niat untuk mencela masakannya. Pria itu mendengus pelan lalu duduk, mulai memegang sendok, meski ragu ia tetap memasukkan sesuap sup tersebut kedalam mulutnya…

Ini makanan?! apa gadis ini benar-benar tidak bisa masak?! Batinnya, meski tidak enak, namun ia tetap memaksakan diri untuk menghabiskan sup tersebut, karena Alissa terus memperhatikannya dengan mata berbinar, berpikiran bahwa ia berhasil memasak! “aku kenyang!” ujarnya menyingkirkan mangkuk tersebut, semoga habis ini tidak ada penyakit lain yang muncul karena makan masakannya batinnya lagi. “whoa~ kau tau kris, ini kali pertamanya aku memasak” ucapnya riang kebalikan dengan kris yang hanya menatapnya datar dan dengan tatapan pantas-saja. -..-

“hari ini kau ke café kah? Sepertinya aku sedikit terlambat”

“wae?”

Page 9: Crispy Wifey Part 7

“aku mau menaruh kucing itu ditempat penampungan” ucapnya dengan nada sedikit menurun, membuat kris merasa tidak enak hati. Kris menghela nafas pelan, lalu berkata, “kuizinkan dia tinggal disini-“

“be-benarkah?!” ujarnya langsung berubah dengan wajah berbinar,

“tapi dengan syarat… kucing itu diluar atau hanya boleh di kamarmu saja, kau juga harus sering bersihkan rumah ini dengan vacuum cleaner, arraseo?!”

“ne! aku mengerti! Gomawo kris!” ujarnya reflex memeluk lengan kris, “e-eh, mianhae…” segera ia lepas pelukannya sambil menunduk. “satu lagi…kemasi barangmu, besok kita ke china”

***

Alissa hanya bisa diam sambil terus melihat pemandangan kota Beijing menjelang malam hari. Ini kali pertamanya pula menginjakkan kaki di negeri berpenduduk terbesar didunia, China. Ia pun tak tahu apa maksud dan tujuan kris mengajaknya ke Beijing, karena sedari tadi pria ini hanya diam, namun bukan diam biasa, ada hal yang sepertinya ia sembunyikan dan itu membuat Alissa penasaran tentunya.

Mendengar nama china juga membuat Alissa kembali ingat min seok. Sedang apa pria itu sekarang karena setelah pertemuannya, min seok hanya beberapa kali menghubunginya. Dan setiap mendengar lagi suara min seok, tak bisa ia pungkiri rasa senang dalam hatinya. Ia merasa keluarganya telah kembali.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit, sampailah keduanya di rumah mewah yang berada dipinggir kota, kawasan yang jauh dari hingar-bingar kota china yang tak pernah padam. Dan sekali lagi Alissa hanya bisa mendecak kagum melihat rumah tersebut.

“ini rumah siapa?”

“granny…dulu kami sempat tinggal disini” jelasnya singkat dan berjalan lebih dulu. Rumah yang hanya dihuni oleh pelayan terlihat damai dan sepi. Saat masuk ke dalam ruang tamu, berbagai foto kris kecil terpajang disana dan menarik perhatian Alissa tentunya. Ia hiraukan kris yang jalan lebih dulu dan memilih melihat berbagai foto. Senyum pun terurai dari bibirnya saat melihat kris kecil tersenyum riang. Dari kecil memang sudah terlihat tampan.. batinnya.

Dan matanya pun tertuju pada satu bingkai foto paling besar di meja tersebut. Foto gadis cina berambut panjang dan cantik, terlihat tersenyum riang, ia tahu betul siapa gadis itu dan jauh dalam lubuk hatinya, ia merasa…cemburu. apalagi melihat kumpulan foto kris bersamanya yang terlihat begitu mesra. Senyum pria itu begitu tulus dan terpancar kebahagiaan saat menatapnya.

Page 10: Crispy Wifey Part 7

“Mau sampai kapan kau disitu?” celetuk kris tiba-tiba dari belakang.

“eh, hanya melihat-lihat” balasnya tanpa mau menatap kris. “kamarmu ada dilantai dua sebelah kiri, kalau perlu apa-apa tinggal bilang pada pelayan atau kau bisa melakukan apa yang kau mau disini, aku ada urusan sebentar” jelsanya singkat dan padat lalu pergi begitu saja, meninggalkan Alissa yang masih sibuk mencerna seluruh kata-katanya.

“a-aish! Apa maksudnya membawaku kesini dan sekarang meninggalkanku begitu saja?!” gerutu Alissa kesal, namun menghela nafas berat, “yah…berlakulah sesuka hatimu, kris” lirihnya dan memilih untuk beranjak ke kamar yang disebutkan kris tadi.

Dari dalam kamar, ia bisa melihat pemandangan kebun yang luas nan asri, “rumah ini nyaman, tapi pasti terasa sepi kalau tinggal hanya sendiri” pikirnya.

Ddrrtt!! *Zitao calling*

“zitao!” ujar Alissa riang,

“noona, kau dimana?”

“aku? Di china, hyung-mu tiba-tiba mengajakku kesini”

“dia mengajakmu?!”

“n-ne, waeyo zitao?”

“lalu sekarang dimana dia?”

“m-molla, tadi dia pergi begitu saja” jawab Alissa, tao hanya diam, kembali membuat Alissa bingung. “zitao, ada apa?”

Page 11: Crispy Wifey Part 7

“besok…hari peringatan kematian mei mei” ucap tao pelan, namun bisa jelas Alissa dengar. Gadis itu diam seribu bahasa, paham mengapa kris lebih pendiam dari biasanya, tapi mengapa juga harus mengajaknya kesini? Pikirnya.

“noona, gwaenchana?”

“ne, Zitao…aku akan menjaganya”

“noona, mianhae…”

“gwaenchanayo zitao…mungkin kris mengajakku agar granny serta omoni tidak curiga-“

“noona, aku segera kesana”

“mwo?! Zitao tak perlu”

“tunggu aku noona” ujarnya mengidahkan larangan Alissa dan memutuskan hubungan telfon. Alissa memeluk erat ponselnya dan membenamkan diri di sofa, hatinya kembali bergejolak saat tahu tujuan kris kembali ke china. Ia pun tak bisa membayangkan bagaimana keadaan hati pria itu, namun yang ia tahu, kris tetap mencintai josephine dan takkan pernah mengganti posisi josephine dengan siapapun.

***

“wufan…” ujar wanita paruh baya, senyum khas yang menurun pada anak gadisnya, Josephine. Kris tersenyum dan memeluk erat Ny. Liu, “lama tak berjumpa, mama” ujarnya. “kau tetap makin tampan, wufan, ayo masuk…” ajaknya dan hanya disinilah ia bisa tersenyum dengan tulus, dan merasakan kehadiran Josephine masih ada dalam rumah tersebut.

“kudengar dari ibumu, kau sudah menikah, benarkah?” tanya Ny. Liu, sedikit membuat raut wajah kris berubah. “aku turut berbahagia kris, dan penasaran gadis mana yang bisa menakhlukan hatimu” lanjutnya lagi, kris lagi-lagi hanya bisa tersenyum dan menggengam erat ibu yang sudah ia anggap ibunya sendiri. “mama sudah makan? Aku bawakan makanan kesukaan mama” ucapnya dan dibalas anggukan dari Ny. Liu.

Selesai makan malam, kris memilih untuk menghabiskan waktu didalam kamar Josephine yang sampai detik ini tertata rapi. Ia ambil salah satu bingkai foto yang ada di samping tempat tidur, menatapnya sayang. Kau tahu aku selalu mencintaimu dan hanya kau yang aku cintai. Batin kris. perlahan ia meringkuk sambil tetap memeluk erat foto tersebut, kegundahan dan kesedihan yang selama ini ia tahan, pecah malam ini, kris menangis dalam diam, dan terus menyebut nama Josephine. Hal yang setiap tahunnya selalu ia lakukan sejak meninggalnya Josephine.

Page 12: Crispy Wifey Part 7

Ny. Liu yang sudah terbiasa hanya bisa melihatnya dengan sedih. Bukan karena kepergian anaknya, melainkan keikhlasan kris melepas kepergian Josephine. Jikalau anak gadisnya masih hidup, ia yakin hanya kris yang bisa membahagikannya.

***

Alissa terbangun tengah malam dan menyadari bahwa kris belum kembali. Ia pun belum makan sedari siang, meski makanan sudah disajikan beberapa jam yang lalu. “kemana dia…” lirihnya dan memilih untuk keluar kamar dan berkeliling rumah. Baru saja hendak turun, ia dengar suara deruman mobil dari luar, dan berharap itu adalah kris.

“kris?!”

“noona~!” seru pria yang ternyata adalah Tao,

“zitao! Kau benar-benar kesini?!” seru Alissa, namun pria tu tersenyum lembut dan malah menarik tangan Alissa untuk masuk kembali ke dalam.

“aku yakin kris hyung pasti tidak ada dirumah, jadi aku menemanimu, noona” ucapnya setelah didalam, sedikit membuat Alissa terharu. “gomawo…”

“noona sudah makan?”

“aku baru bangun”

“aiya~ kajja, pasti makanannya sudah dingin!” ujarnya yang sudah tahu seluk-beluk rumah ini. “kris…apa kau tahu kemana dia pergi?” tanya Alissa masih belum menyentuh makanannya.

“kupanaskan makanannya dulu noona”

“zitao…aku tidak lapar, dan lebih baik kau ceritakan padaku semuanya” cegah Alissa, membuat Tao menyerah dan kembali duduk di meja makan.

“setiap tahun hyung pasti kembali ke china, menghadiri peringatan kematian mei mei, dan malam ini hyung pasti ada dirumah mei mei…dan dalam satu hari itu hyung pasti mengeluarkan semua perasaan yang ia pendam selama satu tahun ini…” jelasnya. Cukup membuat Alissa tahu sebesar apa rasa cinta kris pada Josephine.

“pasti…cintanya sangat besar pada gadis itu kan?”

“noona…”

“aku tidur dulu, zitao…kau juga menginap disini kan? selamat malam” ucap Alissa lalu beranjak bangun, gege…kapan kau bisa buka hatimu untuk Alissa noona? Batin zitao.

Page 13: Crispy Wifey Part 7

***

“ice cream!” seru tao sambil menyodorkan cup ice cream. Alissa tersenyum kecil dan menerima dalam diam. suasana hatinya dari kemarin masih belum membaik, apalagi ia hanya melihat kris yang pulang menjelang pagi lalu kembali pergi tanpa bilang sepatah kata pun padanya. meski untungnya selalu ada tao yang menemaninya.

“hyung mungkin akan pulang larut malam lagi”

“arraseo…”

“kajja~! Disini banyak tempat seru, dan khusus hari ini aku akan jadi guide noona secara gratis!” ujarnya sambil membusungkan dada dan menarik Alissa pergi.

Seharian penuh ia mengajak Alissa ketempat wisata yang ada di cina, sedikit membuat perhatian Alissa akan kris teralihkan dan tao bersyukur gadis itu bisa tersenyum lagi.

Baru menjelang malam keduanya baru kembali ke rumah, dan kris tetap belum pulang. “noona tidurlah, tak usah menunggu hyung” ucapnya, Alissa hanya tersenyum kecil dan mengangguk pelan lalu masuk ke kamarnya.

Hampir larut malam Alissa masih belum bisa tidur, ia terus memikirkan kris. apa dia baik-baik saja atau tidak. Ia pun kesal dengan dirinya sendiri yang tidak bisa untuk tidak mengkhawatirkan kris, meski sudah mati-matian ia mencoba untuk mengubur perasaan itu.

Tak lama terdengar suara deruman mobil, langsung ia keluar kamar, berharap itu adalah kris. dan benar saja, pria itu pulang dengan keadaan sedikit mabuk, “kris!” ujar Alissa yang langsung memapah kris masuk ke dalam kamarnya.

Bau alcohol yang begitu menyengat menyeruak dari bibir pria itu. Dengan wajah lesu, Alissa lepas jas serta sepatu kris, mengambil air hangat dan mengusap wajah kris yang kini terlelap. Diam-diam ia pandang wajah kris lekat, “kapan kau bisa buka hatimu? sampai kapan kau mau menyiksa dirimu sendiri? banyak orang yang masih menyayangimu, kris…dan…izinkan aku untuk bisa mencintaimu” lirih Alissa, memantapkan hatinya untuk bisa membuat pria ini tersenyum lagi dan membuka hatinya.

***

Alissa duduk diam sambil terus memandang lesu pria tinggi nan tampan yang berdiri tak jauh dari lounge bandara. Seperti biasa kris dengan wajah dinginnya, kadang membuat jantung gadis itu berdetak lebih cepat dan pipi merah merona. Dalam benaknya ia terus memikirkan ucapannya semalam dan memantapkan hati untuk belajar membuka hati untuk pria itu, dan terus berusaha pada tujuan utama mengapa ia menikah dengan kris, membuat kris tersenyum kembali.

Page 14: Crispy Wifey Part 7

“memang butuh waktu noona, jadi bersabar dan terus berjuang” celetuk tao seakan tahu isi hati Alissa.

“e-eh?! Apa maksudmu zitao?!” ujarnya panik, namun tao tersenyum lebar, “aku selalu ada disamping noona, hwaiting!” ujarnya sambil mengepal kedua tangan. Belum sempat Alissa ingin bicara, kris sudah kembali diantara mereka. “ayo, masuk” ujarnya.

“n-ne”.

Sama seperti kepulangan mereka dari bali, Alissa duduk diantara dua pria tampan. Tao yang sudah terlelap dan kris yang…entah apa yang ia kerjakan dengan iPadnya namun terlihat sangat serius. Ia pun hanya bisa diam dan menatap jenuh sekeliling kabin, hingga teringat pada.. “omo! Sekarang natal!’ serunya tiba-tiba, kris hanya melihat dengan tatapan yang biasa – datar- lalu menyeringit heran saat gadis itu sibuk membuat catatan kecil di kertas, entah apa yang ia lakukan, namun segurat senyum kecil tergambar diwajahnya, melihat wajah Alissa yang terlihat serius dan bingung, malah jadi hiburan tersendiri baginya.

Gimpo airport…

“kris, aku ada urusan penting dan mungkin akan pulang malam”

“kemana?”

“ke panti, sudah ya, zitao~ aku pulang’ pamitnya lalu berlari kecil mencari taksi. “hyung? Kau tidak mengantarnya?”

“dia tidak meminta” balasnya dingin lalu menarik kopernya dan juga milik Alissa keluar airport.

***

The orphanage

Suasana natal di panti tidak jauh berbeda dari natal sebelumnya, hanya saja ada beberapa anak yang kini sudah pergi dengan keluarga barunya. Sejak dulu, Setiap malam natal hanya satu permintaan yang Alissa pinta, yakni memiliki keluarga, dan saat menginjakkan kaki di panti saat ini,ia merasa keinginannya kini telah terkabul. Ia telah mempunyai keluarga serta pria yang ia sayangi.

“mengingat masa kecil kah?” celetuk seorang pria chubby, melihat Alissa sedari tadi tersenyum sendirian sambil memandang anak-anak panti yang berebutan memakan kue yang ia bawa.

“oppa! Kapan kau datang?”

Page 15: Crispy Wifey Part 7

“ey~ jawab pertanyaanku dulu” balas xiumin, Alissa terkekeh pelan, dan melihat senyum manis gadis itu membuat hati xiumin berdesir dan membuatnya nyaman. “aniyo oppa, aku hanya senang bisa melewatkan natal tahun ini bersama, apalagi ada kau lagi disini” balasnya sambil memandang kearah anak-anak. Xiumin hanya tersenyum dan terus memandang Alissa dalam diam, serasa waktu terhenti, dan keinginan untuk memiliki gadis itu semakin besar.

“Ah~! Aku ada sesuatu untukmu” ucapnya tiba-tiba, membuat xiumin mengalihkan pandangannya. “Ini…kuharap kau suka, oppa” ujarnya sambil menyerahkan paper bag berisi syal rajut warna biru muda.

“Kado natal?”

“Ne, mianhae, hanya ini yang bisa kubeli” ujarnya, xiumin kembali tersenyum dan langsung memakai syal tersebut. “Aku suka, gomawo Alissa” Ia pun mengeluarkan bungkus kado dari dalam tas punggungnya, “eh?”

“Kado natal” ucapnya.

“Whoa~ gomawo oppa”

“Kuharap kau suka” ucapnya, dan tanpa menunggu lama langsung ia buka, sebuah topi kupluk warna ungu. “Oppa…”

“Aku masih ingat warna kesukaanmu, ah~ apa topi yang sudah lusuh dulu itu masih ada?” Kenang xiumin pada kado natal yang diterima Alissa saat umur 10 tahun, dan itu menjadi benda yang berarti bagi Alissa.

“Masih kusimpan dengan baik oppa” balasnya dan langsung memakai topi tersebut. Keduanya pun larut dalam obrolan mengingat masa kecil, sedikit menghilangkan beban pikiran Alissa mengenai perasaannya terhadap kris.

Aekris apartment

Dengan tatapan datar, kris hanya bisa duduk diam didepan tv. Tangan kanannya memindahkan channel tv terus-menerus, tanpa dilihatnya sedikit pun. Bosan melihat tv, ia beranjak ke dapur, mencari makanan, namun hasilnya… “aish! apa dia sama sekali tidak belanja makanan?! apa yang dilakukan bocah itu kalau dirumah?!” gerutunya kesal, dan makin membuat moodnya makin memburuk. Ia lihat jam dinding menunjukkan pukul 10 malam dan gadis itu masih belum pulang juga.

Bergegas ia ambil jaket dan dompet dan keluar rumah, mungkin dengan jalan sambil mencari makan bisa lebih membuat moodnya membaik, pikirnya.

***

Page 16: Crispy Wifey Part 7

“sampai disini saja oppa” ucap Alissa, didepan halte bus.

“tak bolehkah aku tahu dimana kau tinggal?”

“b-bukan itu maksudku, hanya saja…aku tidak mau merepotkan oppa” elak Alissa,

“Alissa…apa ada yang kau rahasiakan dariku?” tanya xiumin mulai curiga,

“aniyo oppa, jika waktunya sudah tepat, pasti akan kuajak oppa ketempatku…busnya sudah datang oppa, aku pamit” ucapnya, beruntung bisa menghindar dari xiumin dan bergegas masuk ke dalam bus. dari luar xiumin terus memandang kepergian Alissa masih dengan rasa penasaran, namun tetap melemparkan senyuman saat Alissa melambaikan tangan.

Di dalam bus, Alissa menghela nafas berat dan menyandarkan kepalanya di kaca jendela, hatinya kembali berkecamuk, bingung harus dari mana ia jelaskan kalau kini ia telah menikah. Reaksi apa yang akan xiumin dapatkan jika ia mengatakan semuanya? Lalu bagaimana dengan perasaannya terhadap kris saat ini yang ia tahu tidak akan berakhir sesuai harapannya…

Alissa turun dari bus dan berjalan lesu menuju apartemen tak jauh dari sana. “argh! Semua ini karna kau! Bitchfacehusbandkris!” serunya kencang, beruntung jalanan sudah sepi. “haaah~ tapi kenapa semuanya jadi begini?!” rajuknya lagi. Ia duduk di salah satu bangku ayunan di taman, memandang kosong tumpukan salju didepannya, namun tak lama kemudian…

“ya! Apa kau mau mati kedinginan disana?!” suara kahs pria yang sedari tadi ia pikirkan tiba-tiba muncul dihadapannya. “k-kris?!” masih dengan memasang wajah datar, kris ebrjalan mendekatinya dan ikut duduk di ayunan sebelah Alissa. ada rasa sedikit senang saat melihat pria itu menemukannya.

“kau…habis dari mana?”

“beli makanan, apa kau tidak makan dirumah?!”

“mwo?”

“mulai sekarang belilah bahan makanan, dan kalau perlu uang atau apapun bilang padaku, lagipula ibuku sudah memberimu credit card bukan?”

“ne, besok aku akan belanja” balas Alissa tanpa menatapnya. Diam-diam kris melirik gadis dan juga paper bag disampingnya. “mery cristmast” ucap kris pendek, membuata Alissa mengangkat wajahnya, lalu perlahan tersenyum manis, cukup membuat hati kris berdebar melihatnya.

Page 17: Crispy Wifey Part 7

“merry cristmast, apa setiap natal kau tidak merayakannya dengan keluargamu?” tanya Alissa, dan dibalas gelengan pelan dari kris. “aku punya acara sendiri di hari natal” balasnya kembali dingin.

“ayo pulang! Aku tidak mau mati kedinginan disini” ujarnya sembari mengeratkan jaketnya. “umm, kris…ini” Alissa mengeluarkan sesuatu dari dalam paperbagnya, sebuah syal berwarna biru tua. “hadiah natal…mungkin bagimu ini hadiah paling murah, terserah mau kau gunakan atau tidak-“

“aku pakai!” potongnya dan langsung mengalungkan syal di lehernya lalu jalan lebih dulu. Sesaat Alissa tersenyum lembut, senang pria itu menghargai pemberiannya, meski hanya sebuah syal.

***

Dua hari kemudian…

“kau harus jelaskan semuanya Alissa-ya!” ucap yerim, yang saat itu tengah berada di salah satu café tak jauh dari aparte yerim.

“haruskah?”

“wajib! Kris pun juga harus tahu” timpal minyoung. Alissa hanya diam seraya meminum cappuchino miliknya.

“dari semua cerita yang kau ceritakan pada kami, bisa kutebak minseok masih punya keinginan untuk menjagamu, mungkin awalnya dari salah bersalah karna dulu meninggalkanmu, tapi tidak ada yang tahu bagaimana perasaannya kini terhadapmu kan?” tambah yerim lagi.

“ah~ benar itu! Lagipula, kau sudah menikah, kalau pun nantinya minseok suka padamu, dia tidak bisa berbuat apa-apa kan? dan untuk mengantisipasi agar dia tidak patah hati nantinya, kau bilang dari sekarang!” ujar minyoung. Lagi-lagi Alissa hanya diam. dalam hati kecilnya, ia takut minseok akan pergi darinya setelah tahu ia sudah menikah, dan ia pun takut tak lama lagi akan juga kehilangan pria yang mulai memenuhi hatinya karena perjanjian nikah kontrak tersebut.

Kalau pun ia katakan pada kris, apa pria itu tetap peduli? Mungkin ia akan menjadikan minseok sebagai alasan mereka untuk cepat bercerai, dan Alissa tidak mau itu sampai terjadi.

Ddrrtt!!

Sender: Mr. Angry Cepat ke rumah sakit, granny ingin kau menemuinya

Page 18: Crispy Wifey Part 7

“omo~! Aku harus pergi!” ujarnya tiba-tiba setelah mendapat pesan singkat dari kris.

“kemana?”

“granny, masuk rumah sakit lagi, aku pulang” balasnya dan langsung melesat keluar café.

***

Seoul Int. Hospital

“kris!”

“granny baru saja tidur, tadi sempat pingsan di rumah, dan keadaannya kini mulai membaik, kau masuk saja” ucap kris, dan tak membuang waktu lama, segera Alissa masuk ke dalam kamar. Sesaat ia bernafas lega karna granny baik-baik saja. Ia duduk disampingnya, membenarkan selimut granny. Lewat celah pintu kamar, kris melihat dalam diam. perhatian yang Alissa berikan padanya juga mengingatkannya akan Josephine dulu yang begitu perhatian terhadap granny. Segurat senyuman pun terhias diparas tampannya lalu meninggalkan keduanya pergi.

Alissa hanya diam dan terus memandang lembut granny yang masih terlelap, hingga pelahan terbangun. “Alissa?”

“aku disini, granny tidur saja ya” balasnya, granny menggeleng lemah dan tersenyum, mengusap pipi Alissa lembut. “kau terlihat lebih kurus, apa sudah makan?”

“sudah granny, akhir-akhir ini aku memang sedikit sibuk” balasnya. “kau harus tetap banyak makan dan jangan terlalu sibuk Alissa…biar kau cepat hamil” ucapnya, langsung membuat Alissa terdiam dan hanya bisa mengangguk kecil dan tersenyum, demi membuat hati granny tenang.

Menjelang tengah malam, keduanya baru kembali dari rumah sakit, itu pun dengan sedikit paksaan karena Alissa bersikeras untuk menemani granny di rumah sakit. dan ucapan granny pun terus terngiang dalam benaknya, hamil…

“oh, kau belum tidur?” ucap Alissa saat masuk ke dapur dan melihat kris duduk diam di bar kecil dekat dapur sambil meminum wine.

“tidak bisa tidur, kau sendiri?”

“lewat tengah malam sulit buatku terlelap lagi” ucapnya seraya menuang segelas susu dan ikut duduk disamping kris. suasana canggung kembali terasa diantara keduanya, bingung apa yang harus Alissa katakan, meski dalam hatinya banyak hal yang ingin ia bicarakan pada kris.

Page 19: Crispy Wifey Part 7

“granny…kembali menyinggung masalah…hamil” ucap Alissa pelan, namun masih jelas kris dengar. Kris hanya diam dan tetap menghabiskan wine miliknya. Alissa menatap paras tampan kris, kembali membuat jantungnya berdebar hebat, hanya dengan memandang wajahnya…

“…apa sebenarnya tujuan hidupmu kris? setelah semua ini terjadi…apa yang akan kau lakukan?”

“menurutmu? Apa aku masih punya tujuan hidup lagi?” kris berbalik tanya, menatap lekat wajah Alissa, ingin rasa ia marah,namun seakan sirna saat ia menatap wajah gadis disampingnya yang terlihat…bingung. “setidaknya kau punya semangat hidup untuk keluargamu, untuk granny…”

“lalu sekarang apa yang akan kau lakukan? Granny meminta anak dari kita…apa kau bisa menyanggupinya?”

“a-aku…” Alissa kembali terdiam dan menunduk, menggigit bibir bawahnya, bingung. Dan kembali membuat jantung kris berdetak kencang melihat ekspresi gadis tersebut. Entah dorongan dari mana atau mungkin pengaruh dari wine yang ia minum, kris mengangkat dagu Alissa dan dengan cepat mendaratkan ciuman lembut di bibir gadis itu.

Sontak Alissa kaget dan hendak mendorong bahu kris, namun pria itu makin dalam mencium Alissa, menahan kedua tangan Alissa dengan bibirnya yang terus melumat bibir Alissa. bibirnya…bau wine…dia pasti mabuk! Tapi…ciuman ini… perlahan pertahanan Alissa pun luntur, dari kedua tangan yang mengepal di dada bidang kris, beralih jadi memeluk leher jenjang nan putih kris, sesekali meremas rambut coklat kris dan memiringkan wajahnya, membuka bibirnya dan membiarkan ciuman kris mendominasi didalam bibirnya.

“phuhh…hh…hhh…k-krihmmp!” kris kembali mencium Alissa, tanpa memberi waktu Alissa untuk bernafas, dan menjadikan nafasnya sebagai oksigen baru bagi Alissa. kedua tangan besarnya kini mulai berpindah pada ujung kaos Alissa, perlahan menyelusup ke dalam, meraba perut S line Alissa hingga, meraba kaitan bra Alissa, berusaha melepasnya, namun…”hhh…k-kris!” ujarnya, seketika menghentikan aktifitas kris. ia tatap nanar wajah kris yang kini memerah, “kau…ingin melakukannya?” lirih Alissa,

“mianhae…Alissa…aku tidak bermaksud-”

“atas dasar apa kau lakukan ini padaku?” tanyanya lagi dengan kedua mata mulai berkaca-kaca.

“…lupakan yang baru saja aku lakukan” ucapnya kembali dingin lalu beranjak masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Alissa hanya masih diam mematung, dengan air mata yang perlahan mengalir. Meraba sentuhan kris yang baru ia rasakan, memang tidak ada celah bagiku untuk bsia mengisi hatimu… tidak ada kah kris…

To Be Continue…

Page 20: Crispy Wifey Part 7