CP3

download CP3

of 8

description

j

Transcript of CP3

Presentasi Kasus 3KERATITIS NUMULARIS OKULI DEKSTRA

Oleh :Dante YustisiaH1A 008 035

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYABAGIAN ILMU PENYAKIT MATARUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUH PATUT PATJU GERUNGFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM2012PendahuluanKornea merupakan bagian anterior dari mata, yang merupakan bagian dari media refraksi. Kornea juga berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas cahaya menuju retina. Kornea terdiri atas lima lapis yaitu epitel, membran bowman, stroma, membran descemet, dan endotel. Endotel lebihpenting daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi dan cedera kimiawi atau fisikpada endotel jauh lebih berat daripada cedera pada epitel. Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya sifat transparan. Sebaliknya cedera pada epitel hanya menyebabkan edema lokal sesaat pada stroma kornea yang akan menghilang bila sel-sel epitel itu telah beregenerasi.Keratitis adalah suatu peradangan kornea yang disebabkan oleh bakteri,virus, dan jamur. Keratitis dapat diklasifikasikan berdasarkan lapis kornea yang terkena seperti keratitis superfisial dan profunda, atau berdasarkan penyebabnya yaitu keratitis karena berkurangnya sekresi air mata, keratitis karena keracunan obat, keratitis reaksi alergi, infeksi, reaksi kekebalan, reaksi terhadap konjungtivitis menahun. Manajemen yang tepat dapat mengurangi insidensi kehilangan penglihatandan membatasi kerusakan kornea. Kebanyakan gangguan penglihatan dapatdicegah, namun hanya bila di diagnosis penyebabnya ditetapkan secara dini dandiobati secara memadai.

I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. LUsia : 15 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Karang Langko Agama : IslamTanggal pemeriksaan : senin, 18 Juni 2012

II. ANAMNESA a) Keluhan Utama : Mata kanan kaburb) Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke poliklinik mata RSUP3 Gerung dengan keluhan mata kanannya kabur sejak seminggu yang lalu. Pasien merasakan tidak jelas melihat secara tiba-tiba. Pasien juga merasa silau, perih dan seperti bersisik pada matanya. 3 bulan yang lalu pasien pernah kelilipan padi dan matanya menjadi merah. c) Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien tidak pernah mengalami keluhan mata yang lain sebelumnya. d) Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada di keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.e) Riwayat Pengobatan : Sebelumnya pasien mengaku tidak pernah pergi berobat sebelumnya.f) Riwayat Alergi : Riwayat alergi makanan (+) kacang-kacangan, alergi obat - obatan (-).

III. PEMERIKSAAN FISIK A. Status Generalis Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis Tanda vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg Frekuensi napas : 22 x/menit Nadi : 92 x/menit Suhu : 36 CB. Status Lokalis

Bintik-bintik bulatODOSPemeriksaanMata kananMata kiri

Visus Naturalis Pin hole6/45Tidak dilakukan6/6Tidak dilakukan

KonfrontasiNormal pada segala arahNormal pada segala arah

Pergerakan bola mataGerakan lancar, jangkauan penuh, nyeri (-) Gerakan lancar, jangkauan penuh, nyeri (-)

Posisi bola mata HirschbergOrthoforia Orthoforia

Palpebra superior :EnteropionTrikiasisPseudoptosisEdemaHiperemiSkuama(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)

Palpebra inferior :EnteropionTrikiasisPseudoptosisEdemaHiperemiSkuama(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)

Fisura palpebra 10 mm10 mm

Konjungtiva palpebra superior :HiperemiFolikel/papilSikatriks

(+)(-)(-)

(-)(-)(-)

Konjungtiva palpebra inferior :HiperemiFolikel/papilSikatriks

(+)(-)(-)

(-)(-)(-)

Konjungtiva bulbi :Injeksi konjungtivaInjeksi siliarPterigium(-)(-)(-)(-)(-)(-)

KorneaCembung, keruh, terdapat bintik-bintik halus, bulat berbatas tegas berukuran 0,5-1 mm, berada ditengah Cembung, jernih.

COA :HifemaHipopionKesan dalam(-)(-)Kesan dalam(-)(-)

Iris :SinekhiaWarnaBentuk(-)KecoklatanRegular (-)KecoklatanRegular

Pupil :UkuranRefleks langsungRefleks tidak langsungNormal(+)(+)Normal(+)(+)

LensaJernihJernih

TIO :PalpasiTonometriNormalTidak dilakukanNormal Tidak dilakukan

FunduskopiTidak dilakukanTidak dilakukan

IV. GAMBARAN MATA PASIEN

Gambaran mata kanan pasienGambaran mata kiri pasien

V. IDENTIFIKASI MASALAH1. Mata merah dengan penurunan penglihatan tiba-tiba2. Terdapat infiltrat pada kornea

VI. ANALISA KASUS1. Mata merah dengan penurunan penglihatan tiba-tibaMata merah merupakan keluhan akibat terjadinya perubahan bola mata yang sebelumnya berwarna putih menjadi merah. Hiperemi konjungtiva terjadi akibat bertambahnya asupan pembuluh darah ataupun berkurangnya pengeluaran darah seperti pada pembendungan pembuluh darah. Mata terlihat merah akibat melebarnya pembuluh darah konjungtiva yang terjadi pada peradangan mata akut, misalnya pada konjungtivitis, keratitis atau uveitis. Untuk mata merah dengan penurunan visus dapat disebabkan oleh keratitis, glaucoma akut, ulkus kornea, dan uveitis. Diagnosis paling mendekati adalah keratitis. Glaucoma akut dapat disingkirkan karena tidak didapatkan penyempitan lapangan pandang maupun peningkatan TIO. Ulkus kornea juga disingkirkan karena kornea pasien belum terlihat adanya ulkus, hanya terlihat infiltrat saja. Untuk uveitis dapat disingkirkan karena disini ditemukan infiltrat pada kornea. Sedangkan pada uveitis terdapat presipitat kornea, dimana terdapat endapan pada COA yang menempel pada endotel kornea.2. Terdapat bintik-bintik bulat (infiltrate) pada korneaBiasanya terdapat pada penyakit keratitis dan uveitis. Pada keratitis ditemukan infiltrat pada kornea. Sedangkan pada uveitis terdapat presipitat kornea, dimana terdapat endapan pada COA yang menempel pada endotel kornea. Pada pasien infiltrate berbentuk bulat berbatas tegas yang seperti uang. Biasanya bentuk seperti ini terjadi pada keratitis numularis.

VII. ASSESMENT Diagnosis Kerja1. Keratitis numularis okuli dekstra

VIII. PLANNING DIAGNOSTIC1. Uji Flouresensi

IX. TATALAKSANA1. Diberikan air mata buatan2. Antibiotik untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

X. KIEPasien dapat menggunakan tutup mata/kacamata untuk melindungi mata dari cahaya terang, benda asing dan bahan iritatif lainnya saat berada diluar.

XI. PROGNOSISDubia ad bonam

XII. RINGKASAN AKHIRPasien berusia 15 tahun, datang dengan keluhan mata kabur. Mata merah dikeluhkan pasien sejak 1 minggu yang lalu. Pasien merasakan tidak jelas melihat secara tiba-tiba. Pasien juga merasa silau, perih dan seperti bersisik pada matanya. 3 bulan yang lalu pasien pernah kelilipan padi dan matanya menjadi merah.. Pemeriksaan fisik didapatkan VOD 6/45 dan VOS 6/6. Terdapat hiperemi pada konjungtiva palpebra superior dan inferior OD, dan terdapat infiltrate bulat pada kornea berukuran 0,5-1 mm ditengah.Pasien didiagnosa dengan keratitis numularis ocular dekstra. Pasien direncanakan untuk uji flourosensi. Tatalaksana pasien ini dengan memberikan air mata buatan dan antibiotik untuk mencegah infeksi. Prognosis penyakit ini adalah dubia ad bonam.