Cover makalah

17
MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia “Menyusun Karangan yang Baik dan BenarDisusun oleh : 1. Sufitri 1584202159 2. Roseta 1584202149 3. Siti Yuliani 1584202090 4. Hanna Shofiah 1584202158 5. Talla Octaviana 1584202014 Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang 2015

Transcript of Cover makalah

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia

“Menyusun Karangan yang Baik dan Benar”

Disusun oleh :

1. Sufitri 1584202159

2. Roseta 1584202149

3. Siti Yuliani 1584202090

4. Hanna Shofiah 1584202158

5. Talla Octaviana 1584202014

Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Tangerang 2015

i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puji syukur

kami panjatkan kehadirat Allah swt atas segala nikmatNya, sehingga kami bias menyusun

makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia. Makalah ini

membahas tentang “Menyusun Karangan yang Baik dan Benar”. Sehingga, diharapkan pembaca

dapat memahami isi dan penjelasan dalam makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak:

1. Bapak Haerudin, M.Pd. Selaku dosen pembimbing mata kuliah bahasa Indonesia

2. Teman-teman seperjuangan

Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Sehingga, kami

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik

lagi.

Tangerang, 13-Desember-2015

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .………………………………………………………………. i

Daftar isi ……………………………………………………………………… ii

Bab I Pendahuluan

- Latar Belakang ………………………………………………………... 1

- Rumusan Masalah …………………………………………………….. 1

- Tujuan ……………….………………………………………………… 2

Bab II Pembahasan

- Pengertian Karangan ………………………………………………….. 3

- Jenis-jenis Karangan ………………………………………………….. 3

- Perencanaan Karangan ………………………………………………... 4

- Kerangka Karangan ………………………………………………….... 6

- Topik Karangan………………………………………………………... 9

- Judul Karangan ………………………………………………………. 10

Bab III

- Kesimpulan ………...………………………………………………… 12

Daftar Pustaka ………………………………………………………………...14

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mengarang adalah pekerjaan merangkai atau menyusun kata,

frasa, kalimat, dan alinea yang dipadukan dengan topic dan tema

tertentu untuk memperoleh hasil akhir berupa karangan.Dalam

praktiknya, kegiatan mengarang terbagi atas dua golongan besar, yaitu

mengarang fiksi dan non-fiksi. Untuk menulis karangan non-fiksi,

faktor bakat tidaklah dominan seperti halnya menulis karangan fiksi.

Faktor terpenting bagi penulis karangan non-fiksi adalah sikap rasional

dan daya intelektual didukung oleh pengetahuan tentang ilmu karang-

mengarang.

Untuk menyajikan suatu topik, seorang penulis akan

menggunakan cara atau teknik tertentu yang disesuaikan dengan pokok

bahasan dan tujuan yang hendak dicapai. Sehingga, sebelum penulis

memulai kegiatan mengarangnya diperlukan kemampuan dan

pengetahuan dasar mengenai cara penyusunan karangan yang baik dan

benar.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan karangan?

2. Apa saja jenis-jenis sebuah karangan?

3. Bagaimana merencanakan sebuah karangan?

4. Bagaimana menentukan topik karangan?

5. Bagaimana menentukan judul karangan?

2

C. TUJUAN

Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk

membantu pembaca memiliki kemampuan dan pengetahuan dasar

mengenai cara penyusunan karangan yang baik dan benar.

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karangan

Menurut Finoza (1993:189), ”Karangan adalah penjabaran suatu

gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok

gagasan. Mengarang adalah pekerjaan merangkai atau menyusun kata,

frasa, kalimat, dan alinea yang dipadukan dengan topik dan tema

tertentu untuk memperoleh hasil akhir berupa karangan (bandingkan

dengan pekerjaan merangkai bunga dengan hasil akhir berupa karangan

bunga).”

B. Jenis-Jenis Karangan

Menurut Finoza (1993:189), berdasarkan cara penyajian pokok

bahasannya, yaitu :

1. Karangan deskripsi (pelukisan)

2. Karangan narasi (pengisahan)

3. Karangan eksposisi (pemaparan)

4. Karangan argumentasi (pembahasan)

5. Karangan persuasi (mengajak)

Karangan narasi, eksposisi, dan persuasi sering ditemui sebagai

karangan yang utuh dan berdiri sendiri. Sedangkan, karangan deskripsi

dan argumentasi, jarang tampil sebagai karangan yang utuh. Kedua

bentuk karangan ini sering merupakan bagian dari karangan lain.

Keahlian untuk memadukan beberapa jenis karangan tentu tidak

diperoleh dengan mudah. Latihan yang intensif dan terus-menerus

merupakan syarat mutlak. Satu hal lagi pedoman yang harus diikuti oleh

4

calon penulis adalah keharusan mengetahui ciri setiap jenis karangan

sebelum mengombinasikannnya.

C. Perencanaan Karangan

a) Proses kreatif

Menulis merupakan proses kreatif. Proses kreatif ada 4 tahap yaitu

pertama tahap persiapan, kedua tahap inkubasi (pendadaran), tahap

ketiga iluminasi atau kejelasan, tahap keempat terivikasi.Karangan

mempunyai karakteristik umum yaitu objektif artinya setiap

pernyataan (kata, frasa, kalimat, paragraf) dapat diukur. Logis

artinya menggunakan penalaran yang sistematis dari topik

permasalahan, tujuan, analisis atau pembahasan, sampai dengan

kesimpulan dan saran. Empirik artinya menggunakan data yang

diperoleh melalui pengalama , pengamatan, atau pengertian.

b) Menentukan jenis karangan

Perencanaan karangan pada awal yaitu mentukan jenis jenis

karangan akan ditulis : makalah, skripsi, proposal, laporan, atau

jurnal.

c) Perencanaan karangan

Perencanaan karangan adalah proses awal mengarang sampai

dengan penulisan akhir.Perencanaan ini mencakup prapenulisan,

pengorganisasian keseluruhan penulisan, penulisan penyuntingan,

dan presentasi.

(1) Tahap penulisan :

Menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis.

5

Menyusun karangan (garis besar isi dan penyempurnaannya

menjadi kerangka karangan lengkap setelah datanya lengkap)

Menetapkan landasan teoritis

Menetapkan sumber data (primer, sekunder) dan cara

mengumpulkannya

Menetapkan metode pembahasan

Menyusun daftar pustaka sementara

Menjadwalkan pelaksanaannya

(2) Penulisan :

Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan

atau data yang diperlukan

Penulisan tersebut mencakup :

1. Bagian pelengkap pendahuluan (halaman judul, abstrak,

kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel).

2. Bagian naskah utama.

(a) Pendahuluan :

(i) Latar belakang menguraikan kesenjangan antara

kondisi ideal dengan fakta

(ii) Masalah berupa pertanyaan yang timbul sebagai

konsekuensi pembahasan pada latar belakang,

misalnya “bagaimana menjembatani konsep ideal dan

fakta”

(iii) Tujuan menjelaskan upaya yang hendak dicapai

(iv) Pembatasan masalah menjelaskan bagaimana

menjawab masalah dan tujuan yang hendak dicapai

atau ruang lingkup yang hendak dibahas, dan metode

pembahasan yang digunakan.

(b) Bahasan utama :

(i) Deskripsi teori menggambarkan teori variabel

pertama dan variabel kedua

6

(ii) Metode penelitian menjelaskan jenis metode yang

diguanakan (misalnya: deskriptif kualitatif, analisis

kuantitatif fungsi x terhadap y)

(iii) Deskripsi data yang sudah diolah

(iv) Analisis data dilakukan dengan metode penelitian

diatas

(v) Hasil analisis menyajikan temuan yang diperoleh

melalui analisis data

(c) Kesimpulan dan saran :

(i) Kesimpulan menyajikan penafsiran atas hasil analisis.

(ii) Saran (rekomendasi)menyajikan usulan pada

seseorang, sekelompok orang, pemimpin lembaga

untuk melakukan suatu perbaikan atas kekurangan

yang ditemukan dalam penelitian atau pembahasan.

(iii) Pelengkap kesimpulan (daftar pustaka, lampiran,

indeks).

(3) Penyuntingan (Editing) : penyuntingan naskah, penyuntingan

materi, dan penyuntingan bahasa.

(4) Penulisan naskah yang sudah sempurna, tanpa kesalahan.

(5) Presentasi yaitu menyajikan hasil akhir penulisan makalah atau

skripsi

D. Kerangka Karangan

Menurut Keraf (1970:132), “Kerangka karangan adalah suatu

rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang

akan digarap.” Kerangka karangan menjamin suatu penyusunan yang

logis dan teratur, serta memungkinkan seorang penulis membedakan

gagasan-gagasan utama dari gagasan tambahan.

7

Kerangka karangan memiliki manfaat yaitu kerangka karangan dapat

membantu penulis dalam hal-hal berikut :

a. Untuk menyusun karangan secara teratur

b. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda

c. Menghindarai penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau

lebih

d. Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu.

Macam-macam kerangka karangan tergantung dari dua

parameter yaitu: berdasarkan sifat perinciannya, dan berdasarkan

perumusan teksnya. Kerangka karangan berdasarkan sifat perinciannya

terdiri dari dua macam yaitu : kerangka karangan sementara (non-

formal), dan kerangka karangan formal. Sedangkan, kerangka karangan

berdasarkan perumusan teksnya yaitu: kerangka kalimat, dan kerangka

topik.

Lalu bagaimana membuat kerangka karangan yang baik?

Kerangka karangan memiliki beberapa syarat-syarat, yang apabila suatu

kerangka karangan dapat memenuhi syarat-syarat ini dapat idkatakan

sebagai kerangka karangan yang baik. Adapun syarat-syarat kerangka

karangan yang baik yaitu:

Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.

Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu

gagasan.

Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara

logis.

Harus mempergunakan pasangan simbol yang konsisten.

Dalam penyusunan kerangka karangan yang baik tidak sekali

dibuat. Penulis selalu akan berusaha menyempurnakan bentuk yang

8

pertama, sehingga diperoleh bentuk yang lebih baik, demikian

seterusnya. Untuk itu dapat dikemukakan beberapa langkah yang perlu

diikuti, terutama bagi mereka yang baru mulai menulis sebuah

karangan. Langkah-langkah sebagai tuntunan yang harus diikuti adalah

sebagai berikut :

a. Rumuskan tema

b. Mengadakan inventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap

merupakan perician dari tesis atau pengungkapan maksud tadi.

Dalam hal ini penulis boleh mencatat sebanyak-banyaknya topik-

topik yang terlintas dalam pikirannya, dengan tidak perlu

langsung mengadakan evaluasi terhadap topik-topik tersebut

c. Penulis berusaha mengadakan evaluasi semua topik yang telah

tercatat pada langkah kedua diatas. Evaluasi tersebut dapat

dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:

apakah topik tersebut mempunyai pertalian (relevansi) langsung

dengan tesis atau pengungkapan maksud. Jika tidak ada

hubungannya maka topik tersebut dicoret dari daftar diatas

semua topik yang tersisa dievaluasi lebih lanjut. Apakah ada dua

topic atau lebih yang sebenarnya merupakan hal yang sama, hanya

dirumuskan dengan cara yang berlainan. Jika terdapat hal seperti itu

maka harus diadakan perumusan baru yang mencakup semua topic

tadi.

Apakah semua topik itu sama derajatnya, atau ada topik yang

sebenarnya bawahan atau perincian dari topiklain. Bila ada

masukkanlah topik bawahan itu kedalam topik yang dianggap lebih

tinggi kedudukannya. Bila topik bawahan itu hanya satu usahakan

dilengkapi dengan topik-topik bawahan yang lain.

Ada kemungkinan bahwa ada dua topik atau lebih yang

kedudukannya sederajat, tetapi lebih rendah dari topik-topik

9

lainnya. Bila terdapat hal yang demikian, maka usahakan cari satu

topik yang lebih tinggi yang akan membawahi topik-topik tadi

d. Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang sangat

terperinci maka langkah kedua dan ketiga dikerjakan berulang-

ulang untuk menyusun topik-topik yang lebih rendah tingkatannya.

e. Langkah terakhir. Sesudah semuanya sudah siap, yaitu menentukan

pola susunan yang palingcocok untuk mengurutkan semua perincian

dari tesis atau pengungkapan maksud sebagai yang telah diperoleh

dengan mempergunakan semua langkah di atas.

E. Topik Karangan

Menurut Widjono (2007:243) “Topik karangan adalah ide

sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan uraian, deskripsi,

penjelasan, dan seluruh pembuktian. Topik merupkan inti bahasan yang

menjiwai seluruh karangan.” Salah satu hal yang harus dilakukan

penulis sebelum memulai menulis karangannya ialah menentukan topik

pembahasan dengan mempertimbangkan topik yang baik, menarik

untuk ditulis dan dibaca, penulis menguasai dengan baik, topik harus

terbatas (pembatasan mencakup: konsep, variabel, data, lokasi

pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data), dan topik harus

didukung oleh data yang valid,andal, dan terpercaya. Topik karangan

memiliki fungsi topik:

a) Mengikat keseluruhan isi.

b) Menjiwai seluruh pembahasan.

c) Mengendalikan variabel.

d) Memudahkan pengembangan ide bagi penulis, bagi pembaca

memudahkan pemahaman.

e) Memberikan daya tarik pembaca.

10

Indikator topik yang baik bagi penulis yaitu topik yang berbasis pada

kompetensi penulisnya, sesuai dengan:

a) Bidang keahlian.

b) Bidang studi yang dialami.

c) Pengalaman penulis.

d) Bidang kerja atau profesi.

e) Karakter penulis.

f) Temuan yang pernah diteliti.

g) Kualifikasi pengalaman.

h) Kemampuan memeuhi tuntunan masyarakat pembacanya

i) Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya.

j) Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang

diperlukan pembacanya.

Sedangkan topik yang baik bagi pembaca yaitu sesuai dengan:

a) Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.

b) Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi

pengembangan akademik, dan profesi.

c) Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.

d) Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.

e) Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.

f) Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya

g) Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan.

F. Judul Karangan

Setelah diperoleh topik yang sesuai, topik tersebut dinyatakan dalam

suatu judul atau title karangan. Syarat judul yang baik:

a) Sesuai dengan topik.

b) Sesuai dengan isi karangan.

11

c) Berbentuk frasa (bukan kalimat).

d) Singkat.

e) Jelas.

12

BAB III

KESIMPULAN

Menurut Finoza (1993:189), ”Karangan adalah penjabaran suatu

gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok gagasan.

Mengarang adalah pekerjaan merangkai atau menyusun kata, frasa , kalimat,

dan alenia yang dipadukan dengan topik dan tema tertentu untuk memperoleh

hasil akhir berupa karangan (bandingkan dengan pekerjaan merangkai bunga

dengan hasil akhir berupa karangan bunga).”

Menurut Finoza (1993:189), berdasarkan cara penyajian pokok bahasannya,

yaitu :

1. Karangan deskripsi (pelukisan)

2. Karangan narasi (pengisahan)

3. Karangan eksposisi (pemaparan)

4. Karangan argumentasi (pembahasan)

5. Karangan persuasi (mengajak)

Dalam merencanakan suatu karangan ada beberapa langkah berikut ini :

a) Proses kreatif

Menulis merupakan proses kreatif. Proses kreatif ada 4 tahap yaitu

pertama tahap persiapan, kedua tahap inkubasi (pendadaran), tahap

ketiga iluminasi atau kejelasan, tahap keempat terivikasi.

b) Menentukan jenis karangan

Perencanaan karangan pada awal yaitu mentukan jenis jenis karangan

akan ditulis : makalah, skripsi, proposal, laporan, atau jurnal.

c) Perencanaan karangan

Perencanaan karangan adalah proses awal mengarang sampai dengan

penulisan akhir.

13

Menentukan topik pembahasan dengan mempertimbangkan topik yang

baik, menarik untuk ditulis dan dibaca, penulis menguasai dengan baik, topik

harus terbatas (pembatasan mencakup: konsep, variabel, data, lokasi

pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data), dan topik harus didukung

oleh data yang valid,andal, dan terpercaya.

Setelah diperoleh topik yang sesuai, topik tersebut dinyatakan dalam suatu

judul atau title karangan. Syarat judul yang baik:

a) Sesuai dengan topik.

b) Sesuai dengan isi karangan.

c) Berbentuk frasa (bukan kalimat).

d) Singkat.

e) Jelas.

14

DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. 1993. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: DIKSI Insan Mulia

Keraf, Gorys. 1973. Komposisi. Jakarta : Nusa Indah

Widjono. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo