COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari...

52
COVER DEPAN (FILE TERPISAH)

Transcript of COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari...

Page 1: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

COVER DEPAN(FILE TERPISAH)

Page 2: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

2 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Dari Redaksi

DALAM hal pemberantasan korupsi, ada kabar baik di tahun 2020. Setidaknya jika diukur dari hasil Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) tahun 2020. Badan Pusat Statitik (BPS), merilis nilai indeks semakin mendekati 5, ini menunjukkan bahwa masyarakat berperilaku semakin anti korupsi, sebaliknya nilai IPAK yang semakin mendekati 0 menunjukkan bahwa masyarakat berperilaku semakin permisif terhadap korupsi. Untuk diketahui IPAK Indonesia tahun 2020 sebesar 3,84, lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2019 sebesar 3,70

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan sekaligus mengingatkan agar lembaga penegak hukum tindak pidana korupsi untuk tidak cepat berpuas diri dengan hasil Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia yang menunjukkan perbaikan.

Bagaimana upaya perbaikan di sektor kesehatan? KPK memaparkan empat hal terkait kajian pencegahan korupsi di sektor kesehatan. Pertama, diperlukan percepatan implementasi e-katalog untuk pengadaan alkes kendati hal tersebut sudah dilakukan oleh Kemenkes sejak 2017. Alasannya, dirasa belum ada perubahan lantaran masih kerap terjadi kasus korupsi di pengadaan alkes. Kedua, masih adanya pemborosan alkes, tidak tepat spesifikasi dan jumlah kebutuhan di beberapa daerah.

Ketiga, KPK mengidentifikasi masih sedikitnya produk alkes yang terawasi baik sebelum dan sesudah edar. Menurut KPK, hal ini lantaran masih minimnya SDM dalam melakukan pengawasan sehingga lembaga antirasuah itu menyarankan adanya perbaikan dan peningkatan fungsi pengawasan di tingkat kementerian dan balai secara efektif. Terakhir, keempat, adanya beberapa regulasi yang diminta untuk diselesaikan terutama terkait

TIM REDAKSI BULETIN INFORWAS

PELINDUNGInspektur Jenderal

PENASEHATInspektur IInspektur IIInspektur IIIInspektur IVInspektur Investigasi

PENANGGUNG JAWABSekretaris Inspektorat Jenderal

REDAKTURPemimpin Redaksi

Kepala Bagian Program dan Informasi

Anggota Dewan RedaksiKepala Bagian TU, Hukum dan KepegawaianKepala Bagian APTLHPKepala Bagian Keuangan dan BMNKepala Sub Bagian Evaluasi, Informasi dan Humas

Penyunting/EditorKanser Arif Ardianto, SKMdr. Doli Wilfried H.S, M.Kes, CFrAWarseno, S.Kom, MM, QRMAAchmad Rofik, SKM, MMHadi Gusnaidi, SKM, MMYelma, S.Kom, MMDr.drg. Ossie Sosondoro W.W., MPH, QRMABondan Wicaksono Adhi, SE, MBAMohamad Taufiq Nugroho, SEdr. Dian RamadhaniNurhayati, SE

Design Grafis

Ario Agung Bramanthi, S.KomAndri Rubiana, S.KomLenggo Geni, S.KomInti Rohdika, S.Kom

FotograferJuwita Puspita, S.I.KomLisa Yuliana, S.PdGita Lestari Ade Novindry, S.PdTitin Suprihatin, S.KomLailatus Syarifah, S.Kom

SekretariatAdhitya Andy Widyatmono, SE, AkWidyastuti, SEIta Oktavianti Gartiwa, SEAsep Rizkana, SKMRizki Agus Priana, SKM

Page 3: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

3INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Pedoman Umum & Etika Penulisan:

1. Naskah/artikel merupakan tulisan, gagasan pemikiran, opini, ulasan, pembahasan atau penjelasan atas peraturan, pengalaman di lapangan, dengan prioritas bidang pengawasan. Redaksi juga menerima tulisan selain bidang pengawasan yang berkaitan dengan program kesehatan, pengetahuan umum dan lainnya.

2. Naskah/artikel harus merupakan karya asli atau saduran. Bila mengambil atau mencuplik kalimat penulis lain, harus mencantumkan nama penulis atau sumbernya, yang kemudian diikuti dengan muatan analisis atau kajian dari penulis, sehingga tidak semata-mata hanya menyadur/menjiplak kalimat/tulisan orang lain saja tanpa ulasan penulis.

3. Naskah/artikel dikirim dalam format microsoft words, theme fonts arial 12, paragraph 1,5 line spasing, diberi judul singkat, jelas dan informatif, yang menggambarkan materi yang akan disampaikan, memuat juga foto-foto pendukung, tabel/grafik sesuai kebutuhan.

4. Sistematika penulisan naskah meliputi: judul, penulis, pendahuluan, sub-sub judul sesuai kebutuhan, analisis permasalahan dan pembahasan saran penulis, penutup atau kesimpulan, dan kepustakaan/rujukan/referensi.

5. Redaksi berhak merubah tulisan tanpa merubah substansi materi tulisan artikel.6. Penulisan kepustakaan/rujukan/referensi terdiri dari nama pengarang, tahun, judul, edisi, penerbit.7. Naskah/artikel ditulis dalam bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa asing agar dicetak miring, dan

sedapat mungkin diberi makna/arti.8. Nama penulis sedapat mungkin ditulis lengkap termasuk gelar, jabatan, dan unit organisasi, serta alamat/

alamat email penulis, dan dapat disertai dengan electric file pasfoto penulis. Untuk satu naskah/artikel, penulisnya dibatasi maksimal 3 orang (dengan menyebutkan penulis utama dan penulis pembantu).

9. Setiap naskah/artikel yang dimuat akan diberikan honor sesuai dengan Standar Biaya yang berlaku, sedangkan naskah/artikel yang tidak dimuat akan diberikan tanggapan (dapat secara lisan atau tertulis) kepada penulis yang bersangkutan.

Untuk pengiriman/penyampaian naskah/artikel dapat disampaikan langsung ke tim redaksi atau dikirim ke: [email protected] dan ke [email protected]

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK).Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi

Itjen. Inforwas edisi ini mengangkat tema tentang upaya yang dilakukan dalam da;am pencegahan korupsi disatu sisi, namun disisi lain diungkapkan pula berbagai bentuk apresiasi atas upaya yang telah dilakukan. Tentu, ini bagian dari upaya menuju tagline kami, sehat tanpa korupsi. Diluar tema itu, ada sejumlah artikel yang diharapkan juga memberi warna dan manfaat.

Hormat Kami,

Rudi Supriatna Nata Saputra, S.Kp, M.Kep, QRMA Pemimpin Redaksi

Page 4: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

4 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

LAPORAN UTAMA

DAFTAR ISI INFORWAS

EDISI IV . TAHUN 2020

Itjen & Kinerja Inisiatif Pencegahan KorupsiKerja keras tak kenal lelah telah dilakukan karena menjadi tanggungjawab Inspektorat Jenderal dalam mengawasi dan mencegah segala bentuk tindakan yang dapat mengarah kepada korupsi. Dengan dukungan seluruh unit terkait, upaya yang telah dilakukan membuahkan hasil yang membanggakan, ini terbukti dengan beberapa prestasi yang diraih oleh Kementerian Kesehatan Tahun 2019 dimana Inspektorat Jenderal mempunyai andil dan memegang peranan penting dalam pencapaiannya. Berikut kinerja dan hasilnya.6

18 IPK 2019 dan Visi Indonesia Emas 2045

Hasil Tak Membohongi Usaha

Kegiatan Penunjang Keberhasilan Anti Korupsi

Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia

Hakordia dan Pencegahan Korupsi

Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

10

16

24

20

22

Page 5: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

5INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Penghargaan Pada SATKER WBK Tingkat Kementerian

Remunerasi di Rumah Sakit BLU

Data Analitik dan Modal Auditor dalam Audit Investigasi

ARTIKEL

Menjawab Kegagalan Tender CepatKarena Tender Cepat tidak sama dengan Tender, maka ketentuan yang mengatur gagalnya Tender tidak serta merta berlaku untuk gagalnya Tender Cepat.

Tender Cepat dan Aturan E-Tender Cepat Sesuai Perpres TerbaruTender Cepat adalah proses pemilihan penyedia barang/konstruksi/jasa lainnya dengan memanfaatkan Sistem Informasi Kinerja Penyedia Barang/Jasa (SIKaP) yang tidak memerlukan penilaian kualifikasi, administrasi, dan teknis dengan tahapan sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden (Perpres) No 16 Tahun 2018.

Risiko Keterlambatan Pekerjaan Konstruksi Bagi Perencana dan PengawasBerakhirnya masa penyelesaian pekerjaan konstruksi oleh penyedia pekerjaan konstruksi bukan berarti berakhirnya masa pekerjaan konsultan perencana jika belum terjadi serah terima. Hal tersebut dapat diartikan bahwa belum terlambat bagi konsultan perencana untuk menyelesaikan kewajibannya jika belum terjadi serah terima.

39

32

37

26

40

45

pu.go.idak

sele

ran.

co.id

blog

.pro

cure

port

.com

Page 6: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

6 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

KERJA KERAS TAK KENAL LELAH TELAH DILAKUKAN KARENA MENJADI TANGGUNGJAWAB INSPEKTORAT JENDERAL DALAM

MENGAWASI DAN MENCEGAH SEGALA BENTUK TINDAKAN YANG DAPAT MENGARAH KEPADA KORUPSI. DENGAN DUKUNGAN SELURUH UNIT TERKAIT, UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN

MEMBUAHKAN HASIL YANG MEMBANGGAKAN, INI TERBUKTI DENGAN BEBERAPA PRESTASI YANG DIRAIH OLEH KEMENTERIAN

KESEHATAN TAHUN 2019 DIMANA INSPEKTORAT JENDERAL MEMPUNYAI ANDIL DAN MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM

PENCAPAIANNYA. BERIKUT KINERJA DAN HASILNYA.

Itjen & Kinerja Inisiatif Pencegahan Korupsi

6 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

laporan utama

Page 7: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

7INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Selama tahun 2019 terdapat beberapa Kegiatan Inisiatif Pencegahan Korupsi yang dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal antara lain:

A. Diterbitkannya produk hukum baru yaitu Permenkes No 24 Tahun 2019 tentang Pedoman Penanganan Konflik Kepentingan di Lingkungan Kementerian Kesehatan dan Permenkes No 25 Tahun 2019 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan;

B. Diseminasi Petunjuk Pelaksanaan Joint Audit Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2018 dan 2019 kerja sama antara Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan dengan Badan Pengawas Keuangan Pemerintah (BPKP). Diseminasi ini bertujuan untuk: a) mendapatkan informasi terkait

kebijakan DAK fisik bidang kesehatan dan program strategis yang didukung oleh dana tersebut;

b) memberikan persamaan persepsi auditor dalam melaksanakan audit; dan

c) memberikan informasi terkait dengan prosedur audit dan kertas kerja audit yang akan digunakan dalam pelaksanaan audit termasuk penyusunan laporan hasil audit dan kompilasi laporan audit tingkat nasional

Hasil yang akan dicapai dalam pelaksanaan audit DAK yaitu:a) Penguatan SPIP pengelolaan DAK

Fisik dan peningkatan kapabilitas APIP daerah;

b) Melaksanakan Manajemen risiko pada pengelolaan DAK Fisik dan

Risk Based Audit Planning pada pengawasan kegiatan DAK Fisik; serta

c) Melaksanakan koordinasi dan sinergi antar APIP dalam melakukan pengawasan DAK Fisik sejak perencanaan sampai dengan pelaporan

C. Advokasi Tata Kelola Pencegahan dan Penanganan Kecurangan (Fraud) Program JKN. Melalui Permenkes Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanganan Kecurangan serta Pengenaan Sanksi Administrasi terhadap Kecurangan Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan diharapkan dapat mengatasi segala bentuk penyimpangan yang ada dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan, agar pelaksanaan program JKN dapat berjalan dengan baik.

Sebagai wujud komitmen antara pusat dan daerah dalam memberantas fraud dalam pelaksana an Jaminan Kesehatan Nasional maka Kemenkes telah membentuk Tim pencegahan dan Penanganan Kecurangan (Fraud) Tingkat Pusat dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan yang tertuang dalam Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/718/2019.

D. Pembinaan SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah) dilakukan oleh Inspektorat Jenderal dalam rangka meningkatkan level maturitas SPIP, sehingga sudah ada 26 satuan kerja yang mencapai level rintisan (level 1), 66 satuan kerja mencapai level berkembang (level 2), 11 satuan kerja yang sudah mencapai level terdefinisi

Page 8: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

8 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

(level 3), dan 1 satuan kerja yang sudah mencapai level terkelola (level 4) ;

E. Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN) Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.03.01/MENKES/066/I/2010 sebagaimana telah diperbaharui dengan Permenkes No. 35 Tahun 2017 tentang Wajib Lapor Harta Kekayaan bagi Pejabat di Lingkungan Kementerian Kesehatan, Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan mendorong pelaporan LHKPN tersebut kepada seluruh satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 dari jumlah wajib lapor Penyelenggara Negara sebanyak 3.385 orang, yang telah menyampaikan LHKPN adalah sebanyak 3.385 orang (100%)

F. Pelaporan Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian Kesehatan melalui Unit Pengendalian Gratifikasi Kementerian Kesehatan. Pada tahun 2019 terdapat 153 laporan gratifikasi yang diterima oleh UPG Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Inspektorat Jenderal. Dari 153 barang gratifikasi yang telah dilaporkan tersebut telah mendapatkan status dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu: 10 menjadi Milik Negara, 1 dikelola Instansi, 1 dimanfaatkan oleh pelaporan, 38 diserahkan ke pihak yang membutuhkan, 26 dikelola untuk kepentingan Instansi, 1 tidak diketahui, dan 76 masih dalam proses;

G. Pengelolaan sponsorship yang melapor baik secara mandiri maupun melalui instansi dalam memberi dan

menerima sponsorship selama tahun 2019, terdapat 598 penerima Institusi, 12 penerima praktik perorangan, dan 18.957 perusahaan pemberi;

H. Pembentukan zona integritas dan pembinaan satker berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) atau Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Selama tahun 2019 terdapat usulan satker untuk dinilai sebagai satker WBK/WBBM dari masing-masing unit utama sebanyak 75 satker dan telah dilakukan Assesment sehingga sebanyak 19 satker memperoleh predikat WBK dari Menteri Kesehatan. Kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal selama tahun 2019 berhasil membawa satuan kerja Kementerian Kesehatan, yakni RS Orthopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta dan Balai Besar

Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan mendorong pelaporan LHKPN tersebut kepada seluruh satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 dari jumlah wajib lapor Penyelenggara Negara sebanyak 3.385 orang, yang telah menyampaikan LHKPN adalah sebanyak 3.385 orang (100%)

laporan utama

Page 9: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

9INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta berhasil mendapatkan penghargaan dari Kemenpan dan RB sebagai unit kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi;

I. Hasil survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2018 yang diberikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada bulan Oktober 2019, Kementerian Kesehatan menduduki posisi pertama yang memiliki indeks integritas Kementerian/Lembaga tertinggi dengan nilai rata -rata 74,75. SPI ditujukan untuk mengidentifikasi area rentan korupsi dan indikator keberhasilan pencegahan korupsi, yang dilakukan oleh Direktorat Penelitian Pengembangan KPK dibantu Badan Pusat Statistik (BPS) dalam kurun waktu 2 bulan yaitu pada bulan Oktober.

Survei Penilaian integritas tersebut dinilai dengan skala 0-100, semakin tinggi angka indeksnya maka menunjukkan tingkat integritas yang semakin baik. Bila angka

indeksnya rendah maka menunjukan tingkat interitas yang lebih buruk atau lebih rawan terjadi korupsi;

J. Workshop Satuan Kepatuhan Internal (SKI) yang bertujuan mempersiapkan terbentuknya SKI yang bertugas memastikan terlaksananya tata kelola organisasi yang akuntabel, pengendalian intern, dan manajemen risiko pada Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan;

K. Kerjasama Pengawasan dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) lain Kerjasama pengawasan dilakukan dengan aparat pengawasan lain yaitu Inspektorat Jenderal Kementerian/Lembaga, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) maupun Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota. n

Penulis:

Rudi Supriatna Nata Saputra, S.Kp, M.Kep, QRMAKepala Bagian Program & Informasi Itjen Kemenkes RI

dial

eksi

s.co

m

Page 10: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

10 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Hakordia dan Pencegahan Korupsi

Penghargaan Jumlah Laporan Gratifikasi Terbanyak

10 Desember 2015

KPK Memberikan

Penghargaan kepada

Kemenkes sebagai

Kementerian/Lembaga

yang telah menerapkan

Program Pengendalian

Gratifikasi dengan Jumlah

Laporan Gratifikasi

Terbanyak tahun 2015,

penghargaan tersebut

diberikan pada saat acara

Hari Anti Korupsi

Internasional, di Bandung

Setiap tanggal 9 Desember, masyarakat dunia, termasuk Indonesia, memperingati Hari Antikorupsi Sedunia ( Hakordia). Di Indonesia, Hari Antikorupsi

Sedunia diperingati dengan beragam agenda dan kegiatan dengan semangat pencegahan dan pemberantasan korupsi. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian terhadap maraknya kasus korupsi.

Menurut sejarahnya, seperti ditulis kompas.com edisi 9 Desember 2019 disebutkan Majelis Umum PBB mendesak semua negara dan organisasi untuk menandatangani Konvensi PBB melawan korupsi ini sesegera mungkin.

Pada tahun 2005, PBB memiliki slogan khusus dalam pemberantasan korupsi, yakni “You can stop corruption”. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat umum tentang berbagai bentuk tindak korupsi. PBB juga berharap masyarakat memiliki kekhawatiran terhadap korupsi karena penyebarannya

yang sangat luas. Tercatat, setidaknya terdapat 1 triliun dollar AS yang digelontorkan sebagai uang suap.

Sementara, untuk jumlah uang yang dicuri atau dikorupsi lebih fantastis lagi, yakni sebesar 2,6 triliun dollar AS. Angka ini

setara dengan lebih dari 5 persen dari PDB global. Bahkan, di negara-negara berkembang, dana yang hilang

laporan utama

Page 11: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

11INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

karena korupsi diperkirakan 10 kali lipat dari jumlah bantuan pembangunan yang ada. Untuk itu, ada sebuah keyakinan yang ingin ditanamkan melalui slogan yang diusung, bahwa setiap individu dapat secara aktif terlibat dalam menghentikan praktik-praktik tidak jujur semacam korupsi.

Hakordia

Dari waktu ke waktu Itjen Kemenkes selalu terlibat dalam kegiatan ini. Tidak hanya secara seremonial, namun semangat untuk memujudkan Indonesia yang bebas Korupsi dengan slogan ‘sehat tanpa korupsi’ terus dilakukan. Dalam beberapa kesempatan

Itjen bahkan mendapat penghargaan. Misalnya, pada Hakordia 2015, KPK memberikan Penghargaan kepada Kemenkes sebagai Kementerian/Lembaga yang telah menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi dengan Jumlah Laporan Gratifikasi Terbanyak tahun 2015, penghargaan tersebut diberikan pada saat acara Hari Anti Korupsi Internasional,

di Bandung. Pada kesempata itu KPK juga memberikan Penghargaan kepada Kemenkes sebagai Kementerian dengan UPG Terbaik.

Pada tahun 2016, Kemenkes kembali menerima penghargaan dari KPK sebagai Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik pada acara Hari Anti Korupsi Internasional 2016 di Pekanbaru. Selanjutnya, penghargaan yang sama dan momentum Hakordia juga di dapat oleh Kemenkes pada tahun 2018.

Tahun 2020Bagaimana dengan kondisi

Pemberantasan Korupsi di tahun 2020? Menarik mengupas hasil Indeks Perilaku

aclc

.kpk

.go.

id

Page 12: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

12 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

IPAK Indonesia, 2020

37

IPAK Indonesia 2020 sebesar 3,84 dari skala 0 – 5. Angka ini lebihtinggi 0,14 poin dibandingkan dengan IPAK 2019 sebesar 3,70.

Semakin mendekati 5, masyarakat cenderung semakinANTI KORUPSI,

Semakin mendekati 0, masyarakat cenderung semakinpermisif terhadap korupsi.

Makna Indeks

3,84

Sangat Anti Korupsi

3,55 3,63 3,61 3,59 3,71 3,66 3,70 3,84

0

1

2

3

4

5

2012 2013 2014 2015 2017 2018 2019 2020

Target RPJMN

2020

Sangat Anti Korupsi

SangatPermisif

4,00

Perkembangan IPAK Menurut Dimensi, 2012- 2020

38

Dari dimensi persepsi, menunjukkan masyarakat semakin permisif terhadap korupsi di tahun 2020

Dimensi pengalaman cenderung fluktuatif, tetapi semakin anti korupsi di tahun 2020

IPAK 2020 naik dibanding IPAK 2019

3,54

3,663,71 3,73

3,813,86

3,80

3,68

3,58

3,58

3,49

3,39

3,60 3,57

3,65

3,91

3,55

3,63 3,61 3,59

3,713,66

3,70

3,84

2012 2013 2014 2015 2017 2018 2019 2020

Dimensi Persepsi Dimensi Pengalaman IPAK

48

Persentase Masyarakat yang Mengeluarkan Uang/Barang/Fasilitas Melebihi Ketentuan Ketika Berurusan dengan Layanan Publik, Tahun 2020

8,847,95

83,21

Ya, sendiri Ya, dengan perantara Tidak

SDG’s Goal 16.5.1

16,79 persen masyarakat membayar suap kepada petugas atau diminta untuk menyuap petugas, baik ketika mengakseslayanan sendiri maupun melalui perantara pada tahun 2020.

laporan utama

Page 13: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

13INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Anti Korupsi (IPAK) tahun 2020. Kepala Badan Pusat Statitik (BPS), Suhariyanto dalam rilisnya yang disampaikan secara virtual, Senin (15/6/2020) mengatakan nilai indeks semakin mendekati 5 menunjukkan bahwa masyarakat berperilaku semakin anti korupsi, sebaliknya nilai IPAK yang semakin mendekati 0 menunjukkan bahwa masyarakat berperilaku semakin permisif terhadap korupsi.

Setidaknya ada enam hal yang menjadi catatan penting dari IPAK 2020 dalam hal perilaku anti korupsi. Pertama, Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Indonesia tahun 2020 sebesar 3,84 pada skala 0 sampai 5. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2019 sebesar 3,70. Kedua, Nilai indeks semakin mendekati 5 menunjukkan bahwa masyarakat berperilaku semakin anti korupsi, sebaliknya nilai IPAK yang semakin mendekati 0 menunjukkan bahwa masyarakat berperilaku semakin permisif terhadap korupsi.

Ketiga, Indeks Perilaku Anti Korupsi disusun berdasarkan dua dimensi, yaitu Dimensi Persepsi dan Dimensi Pengalaman. Pada tahun 2020, nilai Indeks Persepsi sebesar 3,68, menurun sebesar 0,12 poin

dibandingkan Indeks Persepsi tahun 2019 (3,80). Sebaliknya, Indeks Pengalaman tahun 2020 (3,91) naik sebesar 0,26 poin dibanding indeks pengalaman tahun 2019 (3,65). Keempat, pada tahun 2020, IPAK masyarakat perkotaan lebih tinggi (3,87) dibanding masyarakat perdesaan (3,81). Kelima, Semakin tinggi pendidikan, masyarakat cenderung semakin anti korupsi. Pada tahun 2020, IPAK masyarakat berpendidikan di bawah SLTA sebesar 3,80; SLTA sebesar 3,88; dan di atas SLTA sebesar 3,97. Dan keenam, masyarakat pada usia 40 tahun ke bawah paling anti korupsi dibanding kelompok usia lain. Tahun 2020, IPAK masyarakat berusia di bawah 40

aclc

.kpk

.go.

id

Page 14: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

14 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

tahun sebesar 3,85; usia 40–59 tahun sebesar 3,84; dan usia 60 tahun atau lebih sebesar 3,82.

Atas hal ini Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan sekaligus mengingatkan agar lembaga penegak hukum tindak pidana korupsi untuk tidak cepat berpuas diri dengan hasil Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia yang menunjukkan perbaikan.

“Indeks Persepsi Korupsi Indonesia tahun 2019 meningkat dari 38 menjadi 40. Namun demikian, kita jangan berpuas diri dulu, karena Indonesia masih berada di posisi 85

dari 180 negara, serta peringkat ke empat di lingkungan ASEAN, setelah Singapura, Brunei Darussalam dan Malaysia,” kata Ma’ruf

Amin saat menutup acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) dari Jakarta, Rabu, seperti dikutip Antara.

Kasus korupsi di Indonesia juga tercatat cukup tinggi, kata Ma’ruf. Merujuk pada data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Desember 2019, setidaknya masih ada 127 kasus korupsi yang sebagian besar dilakukan oleh kepala daerah, pejabat struktural dan pihak swasta.

“Masih tingginya tindak pidana korupsi tersebut menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa sistem pencegahan korupsi harus lebih mampu menutup celah dan peluang terjadinya korupsi,” tukasnya.

Pemerintah juga berkomitmen kuat dalam upaya pencegahan korupsi tersebut, kata Ma’ruf. Kebijakan reformasi birokrasi, di tingkat kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) serta

Wapres Ma’ruf Amin

laporan utama

akcd

n.de

tik.n

et.id

med

iain

done

sia.

com

Page 15: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

15INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

pemerintah daerah, terus dilaksanakan. “Pemerintah juga menilai bahwa pencegahan korupsi akan berjalan efektif apabila melibatkan partisipasi publik melalui keterbukaan informasi,” katanya.

Upaya pencegahan korupsi tersebut juga harus diimbangi dengan pengawasan yang optimal dan efektif, baik secara internal maupun eksternal. Salah satunya, kata Ma’ruf, ialah dengan mengembangkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di lingkungan instansi pemerintahan.

“Pemerintah juga mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk menutup peluang korupsi, antara lain melalui pengembangan SPBE yang mencakup e-planning, e-procurement, e-budgeting, dan e-government,,” ujarnya.

Masih Kalah dengan negara AseanSejalan dengan hal itu, Alexander

Marwata, Wakil Ketua KPK menyebut Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia saat ini di

angka 40. Ia menyebut angka itu masih jauh dibanding IPK dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

“IPK kita itu angkanya 40 dari skala 0-100. Di negara ASEAN kita di bawah Singapura, di bawah Malaysia artinya kalau liat dari angkanya gapnya dengan negara-negara masih jauh, mereka angkanya rata-rata 90-an, masih jauh,” kata Alexander Marwata

“Kalau menilai apakah Indonesia masih termasuk negara yang korup atau tidak, ukurannnya selama ini adalah Indeks Persepsi Korupsi (IPK) itu yang menilai adalah Transparency International. Ada 180-an negara lebih yang dinilai, disurvei,Indonesia itu masih berada di urutan 90 dari 180-an negara,” kata Alex.

Menurut Alex, peringkat itu masih masih jauh di bawah Malaysia dan Singapura yang memiliki IPK rata 90. Untuk itu, ia berharap ada peran serta masyarakat agar IPK Indonesia meningkat lebih cepat. “Makanya butuh ini banyak keterlibatan masyarakat ini, karena apa? Ya kalau hanya mengandalkan KPK, hanya bergerak sendiri rasa-rasanya mungkin perlu 1 abad lagi baru kita lihat hasilnya,” tuturnya. n

Alexander Marwata

“Kalau menilai apakah Indonesia masih termasuk negara yang korup atau tidak, ukurannnya selama ini adalah Indeks Persepsi Korupsi (IPK) itu yang menilai adalah Transparency International. Ada 180-an negara lebih yang dinilai, disurvei,Indonesia itu masih berada di urutan 90 dari 180-an negara,”

indozone.id

Page 16: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

16 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

PERINGATAN Hakordia ini sebagai momentum upaya penyadaran publik atas bahaya korupsi, yang menjadi salah satu persoalan krusial di negeri ini. Korupsi, menurutnya merupakan suatu kejahatan yang bersifat sistemik dan menjadi masalah serius bagi pembangunan di Indonesia, karena menghambat efektivitas mobilisasi dan alokasi sumber daya pembangunan.

“Arahan Presiden kepada seluruh anggota kabinet pada saat pelantikan tanggal 23 Oktober 2019 yang lalu, yaitu: ‘Jangan korupsi. Ciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi,’ Pernyataan ini merupakan komitmen pencegahan dan pemberantasan korupsi yang dipimpin langsung oleh Bapak Presiden,” ujar Ma’ruf.

Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI

Kata MerekaTentang Hakordia

HAKORDIA menjadi momentum untuk menyadarkan seluruh pihak untuk mencegah dan menindak setiap pelanggaran yang dilakukan pejabat ataupun penyelenggara negara dalam sebuah kasus korupsi. “Karena sebenarnya korupsi itu memotong urat nadi bangsa. Kekayaan itu kan urat nadi, tubuh bangsa Indonesia, tubuh negara Indonesia. Kalau korupsinya banyak berarti nadinya dipotong-potong, mudah-mudahan kita sadar kalau itu berbahaya,” pungkasnya.

Mahfud MDMenkopolhukam

16 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

laporan utama

akcdn.detik.net.idge

ncil.

new

s

Page 17: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

17INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Sumber: https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5deeeb12823de/hakordia-di-mata-wapres-dan-sejumlah-tokoh/

PERINGATAN Hakordia kali ini justru jauh dari rasa semangat. Alasannya perjuangan pemberantasan korupsi sekarang ini tengah diserang berbagai sisi. Diketahui, Hakordia tahun ini merupakan kali pertama sejak berlakunya UU No. 19 Tahun 2019. “Baik KPK-nya yang dilemahkan, serangan-serangan yang dibiarkan, dan justru malah terkesan ada kemenangan bagi koruptor,” ujar Novel.

Pencegahan korupsi, menurut Novel seperti yang dicanangkan pemerintah memang penting dilakukan. Tapi jangan lupa, penindakan juga tak kalah penting dalam aspek penegakan hukum dalam upaya pemberantasan kasus korupsi yang merupakan salah satu bentuk kejahatan luar biasa.

Novel Baswedan Penyidik Senior KPK

PERINGATAN ini menjadikan KPK bisa melaksanakan tugasnya dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi lebih baik lagi meskipun kini sudah menggunakan UU No. 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK). Ia juga mengucapkan terima kasih atas kinerja lima komisioner KPK yang akan habis masa jabatannya dalam beberapa hari kedepan.

“Tentu MPR akan mengawal keberadaan KPK ini agar tetap ada dalam sistem ketatanegaraan kita dan kita mendorong ke DPR juga tetap menjaga KPK agar tetap bisa bekerja dengan sebaik-baiknya,” ujar pria yang kerap disapa Bamsoet ini.

Bambang SoesatyoKetua MPR

17INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

genc

il.ne

ws

akam

aize

d.ne

t

Penulis:Gita Lestari AN, SpdAnalis Hubungan Masyarakat Itjen Kemenkes RI

Titin Suprihatin, S.KomAnalis Data dan Informasi Itjen Kemenkes RI

Page 18: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

18 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Pada tanggal 23 Januari 2020, Transparency International Indonesia (TII) merilis Corruption Perception Index 2019 (Indeks Persepsi Korupsi-IPK 2019) sebagai

laporan hasil riset mengenai persepsi korupsi di suatu negara dengan parameter penilaian 0 (nol) artinya dipersepsikan sangat korup dan sebaliknya 100  (seratus) sangat bersih.

Indonesia menduduki peringkat 85 dari 180 dengan skor 40, meningkat 2 poin dari tahun sebelumnya dengan skor 38. Jika dibandingkan dengan negara anggota ASEAN  lainnya, Indonesia berada di posisi  4.

Pengukuran IPK 2019 mengacu kepada 13 survei dan penilaian ahli. Meskipun tahun 2019 menjadi tahun yang sangat “sibuk” dalam menyelenggarakan pemilihan umum, namun nyatanya melalui sumber survey Political Risk Service, IPK Indonesia mengalami peningkatan skor dibanding tahun sebelumnya. Kontribusi utama peningkatan skor IPK Indonesia adalah dari IMD World Competitiveness Yearbook dengan posisi skor 48 dibandingkan tahun sebelumnya dengan skor 38. Hal ini karena adanya penegakan hukum yang tegas kepada pelaku suap dan korupsi dalam sistem politik. Sedangkan, penurunan empat poin yang sebelumnya 50 berdasarkan World Economic Forum EOS, disebabkan masih maraknya suap dan biaya tambahan illegal pada proses ekspor-

impor, pelayanan publik, pembayaran pajak tahunan, serta proses perizinan dan kontrak.

Walaupun IPK Indonesia belum signifikan, tetapi skor yang meningkat dari tahun ke tahun, menunjukkan tren positif untuk Indonesia. Upaya pemberantasan korupsi sudah seharusnya dilakukan selaras dengan perwujudan Visi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Visi ini memfokuskan pembangunan Indonesia melalui empat pilar, yakni:

Pilar Pertama: Pembangunan Manusia dan Penguasaan IPTEK yang berkaitan dengan pendidikan di Indonesia, peran kebudayaan dalam  pembangunan, IPTEK, kesehatan dan kualitas hidup rakyat. Pilar Kedua: Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan melalui peningkatan iklim investasi, perdagangan luar negeri, pengembangan ekonomi kreatif, pariwisata, pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, energi, dan lingkungan hidup.

Pilar Ketiga: Pemerataan Pembangunan, dengan percepatan pengentasan kemisikan, pemerataan pendapatan, wilayah serta pembangunan infrastruktur merata dan terintergrasi. Terakhir, Pilar Keempat: Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Pemerintahan, melalui upaya peningkatan demokrasi Indonesia menuju demokrasi yang mengemban amanah rakyat, reformasi birokrasi dan kelembagaan, memperkuat sistem hukum nasional dan antikorupsi, pelaksanaan politik luar

IPK 2019 dan Visi Indonesia Emas 2045

laporan utama

18 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Page 19: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

19INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

negeri yang bebas aktif, serta penguatan pertahanan dan keamanan. Berdasarkan Empat Pilar Indonesia Emas 2045 tersebut, maka peran Indonesia dalam memberantas korupsi ada pada Pilar Keempat.

Ada catatan penting yang diberikan TII pada IPK Indonesia tahun ini, yakni adanya pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi kontradiktif terhadap misi Pemerintah Indonesia untuk memprioritaskan investasi asing dan pertumbuhan ekonomi. Upaya pemberantasan korupsi sudah seharusnya menjadi enabler untuk iklim bisnis dengan

Gambar IPK 2019 di Negara-Negara Anggota ASEAN (sumber: transparency international indonesia)

kompetisi yang sehat sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan rakyat yang makmur dan sejahtera sebagai ultimate beneficiaries visi Indonesia Emas. Tata kelola pemerintahan yang bersih dan bisnis berintegritas merupakan budaya yang menjadi prioritas menuju Indonesia Emas 2045. n

Sumber: http://sustain.id/2020/02/13/indeks-persepsi-korupsi-transparency-international-2019-dan-visi-indonesia-emas-2045/

19INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Penulis:Inti Rohdika, S.KomAnalis Sistem Informasi Itjen Kemenkes RI

Page 20: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

20 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Berbagai penghargaan telah diraih Kementerian Kesehatan sepanjang tahun 2019. Dengan adanya penghargaan yang diraih, diharapkan dapat terus memacu

semua lini Kementerian kesehatan untuk meningkatkan kinerja.

Berikut adalah penghargaan yang diterima/diinisiasi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan

1. Inspektorat Jenderal Meraih Penghargaan sebagai Satker Terbaik Ke-2 Kategori Pagu DIPA Sedang dalam Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan II TA 2019 Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan mendapatkan penghargaan Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan

HASIL TAKMEMBOHONGI USAHA

II Tahun Anggaran 2019 sebagai Satuan Kerja Terbaik II dengan Kategori Pagu DIPA Sedang, oleh Kantor Pelayanan Perbendah araan Negara (KPPN) Jakarta VII. Setiap Satker yang memperoleh penghargaan akan menjadi mitra prioritas, sebagai dasar menyampaikan SPM, LPJ Bendahara dan layanan CSO tanpa antrian yang berlaku sampai batas waktu yang telah ditentukan.

2. Kementerian Kesehatan menempati posisi pertama yang memiliki indeks integritas Kementerian/Lembaga tertinggi. Komisi Pemberantasan Korupsi merilis hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Tahun 2018, di Kantor KPK. Survei tersebut sebagai upaya pencegahan tindak pidana korupsi terhadap 6 (enam) Kementerian/

40

Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pagu anggaran program Inspektorat Jenderal

tahun 2019, turun sebesar Rp1.810.611.000,- atau sebesar 1.51% dibandingkan

dengan pagu anggaran tahun 2018.

Tabel Rincian Realisasi Anggaran Tahun 2019

Alokasi Anggaran Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan pada tahun 2019

untuk mewujudkan sasaran Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Kesehatan adalah sebesar Rp118.172.589.000,- terdiri dari Belanja

Pegawai Rp40.396.454.000,- dan Non Belanja Pegawai yang terdiri dari Belanja

Barang sebesar Rp76.095.271.000,- dan Belanja Modal sebesar

Rp1.680.864.000,-. Dari alokasi yang dianggarkan tersebut, sampai dengan

tanggal 31 Desember 2019 telah direalisasikan sebesar Rp114.600.192.101,-

(96,98%), terdiri dari Belanja Pegawai Rp40.354.456.991,- dan Non Belanja

Pegawai yang terdiri dari Belanja Barang sebesar Rp72.594.098.010,- dan

Belanja Modal sebesar Rp1.651.637.100,-. sedangkan anggaran yang tidak

terserap sebesar Rp3.572.396.899 (3,12%).

Realisasi Belanja Pegawai tahun 2019 dan 2018 masing-masing adalah

Rp40.354.456.991,- dan Rp39.307.968.984,- Realisasi belanja pegawai tahun

2019 mengalami kenaikan sebesar 2,66% dari tahun 2018. Hal ini disebabkan

antara lain oleh:

1. Adanya Perubahan Tarif Gaji Pokok untuk PNS, TNI , Polri PP No. 15,16,17

thn 2019;

2. Adanya Kenaikan Pangkat Golongan sebanyak 27 Orang;

2018

PAGU ANGGARAN

REALISASI ANGGARAN

REALISASI ANGGARAN

Belanja

Belanja Pegawai 40.396.454.000 40.354.456.991 39.307.968.984 2,66

Bealanja Barang 76.095.271.000 72.594.098.010 74.863.609.801 (3,03)

Belanja Modal 1.680.864.000 1.651.637.100 1.525.181.432 8,29

Belanja Bantuan Sosial - - - -

Jumlah Belanja 118.172.589.000 114.600.192.101 115.696.760.217 -0,95

2019

% (Kenaikan / Penurunan)

URAIAN

laporan utama

20 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Page 21: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

21INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

41

Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI

3. Adanya Kenaikan Gaji Berkala sebanyak 83 orang;

4. Adanya Perubahan Jabatan Fungsional Umum menjadi fungsional Khusus

sebanyak 8 orang.

Untuk Realisasi Belanja Barang tahun 2019 dan 2018 masing-masing adalah

sebesar Rp72.594.098.010,- dan Rp74.863.609.801,- Realisasi Belanja Barang

tahun 2019 mengalami penurunan sebesar (3,03%) dari Realisasi Belanja Barang

Tahun 2018. Hal ini antara lain disebabkan adanya kegiatan yang pelaksaannya

bersamaan dalam satu waktu (audit, TLHP, Monev DAK), adanya kebijakan dan

Menteri Kesehatan terkait dengan belanja perjalan dinas luar negeri terutama ke

Arab Saudi yang dibayarkan hanya 30%, adanya efisiensi belanja operasional

pemeliharaan dan mesin.

Belanja Modal tahun 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebesar

Rp1.651.637.100,- dan Rp1.525.181.432,-. Realisasi Belanja Modal pada tahun

2019 mengalami kenaikan sebesar 8,29% dibandingkan tahun 2018 disebabkan

oleh kebutuhan pembelian aset di tahun 2019 lebih besar dibandingkan tahun

2018.

Tabel Persentase Realisasi Anggaran Tahun 2019

Jika melihat pada tabel diatas maka realisasi anggaran Inspektorat Jenderal

Kementerian Kesehatan pada tahun 2019 adalah sebesar 96,98%.

NO JENIS BELANJA PAGU ANGGARAN TA 2019

REALISASI (Netto) %

1 Belanja Pegawai 40.396.454.000 40.354.456.991 99,90 2 Belanja Barang 76.095.271.000 72.594.098.010 95,40 3 Belanja Modal 1.680.864.000 1.651.637.100 98,26

118.172.589.000 114.600.192.101 96,98 Jumlah Belanja

Lembaga dan 20 Pemerintah Provinsi. Kementerian Kesehatan menempati posisi pertama yang memiliki indeks integritas Kementerian/Lembaga tertinggi dengan nilai rata-rata 74,75. Hasil survei ditampilkan dengan skala 0-100. Semakin tinggi angka indeksnya maka menunjukan tingkat integritas yang semakin baik. Bila angka indeknya rendah maka menunjukan tingkat interitas yang lebih buruk atau lebih rawan terjadi korupsi.

3. Inforwas Raih Peringkat Harapan I Kategori Terbitan Majalah Berkala pada Malam Penghargaan Publikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Tahun 2019. INFORWAS Bulletin yang dimiliki oleh Inspektorat Jenderal berhasil mendapatkan

Peringkat

Harapan I Kategori Terbitan Berkala Kategori Majalah dan Buletin, yang diikuti oleh 68 terbitan berkala di lingkungan Kementerian Kesehatan. Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional Syarif Bando dan diterima oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal, Heru Arnowo.

4. Inspektorat Jenderal Meraih Penghargaan sebagai Pengelola Kearsipan Terbaik Ke-3 Tingkat Unit Utama dan Salah Satu Pegawai Itjen Kemenkes Menerima Penghargaan Arsiparis Berprestasi Tingkat Keterampilan Pada tahun ini HKN mengambil tema “Generasi Sehat,

Indonesia Unggul”. Pada hari kedua acara, Inspektorat Jenderalmendapatkan penghargaan sebagai Unit Pengelola Kearsipan terbaik ke-3 antar unit utama di lingkungan Kemenkes, dan salah satu pegawai Itjen Tumirah mendapatkan penghargaan sebagai arsiparis terbaik ke-3 tingkat terampil. n

21INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Penulis:Lailatus Syarifah, S.komAnalis Sistem Informasi Itjen Kemenkes RI

Page 22: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

22 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Kegiatan Penunjang Keberhasilan Anti KorupsiBeberapa kegiatan penunjang untuk mendukung pencapaian sasaran ini dilakukan upaya antara lain :1. Kegiatan Penguatan Kapasitas APIP

antara lain:• Partisipasi Itjen Kemenkes Dalam

Seminar Nasional/Internasional antara lain : o Seminar Nasional Internal Audit

2019 dengan Tema Energizing Internal Audit: Bridging to The Future tanggal 23 - 26 April 2019

o The IIA’S International Conference 2019 & On Site Learning Program 2019 di Anaheim California Selatan Amerika Serikat tanggal 6-14 Juli 2019, dan

o International Workshop Best Practices in Implementing Governance, Riks dan Control in Era Revolution Industry 4.0;

• Workshop Investigative Interview Skill tanggal 13-16 Agustus 2019;

• Kegiatan Risk Management Fundamentals Workshop tanggal 18-20 November 2019;

• Inspektorat Jenderal Kemenkes bekerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID) CEGAH untuk peningkatan kapasitas APIP antara lain: Coaching Clinic, Pelatihan Audit Kinerja , dan Executive Workshop;

2. Sosialisasi Anti Korupsi antara lain: Sosialisasi Permenkes Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanganan Kecurangan (Fraud) Serta Pengenaan Sanksi Administrasi Terhadap Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan.

3. Koordinasi Lintas Sektor antara lain:Pertemuan Pembahasan Hasil Pelaksanaan Telaah Sejawat Ekstern Tahun 2019 di Bogor pada bulan November 2019, pertemuan tersebut

22 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

laporan utama

min

ews.

id

Page 23: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

23INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

dihadiri oleh perwakilan APIP dari Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Inspektorat Provinsi D.I. Yogyakarta, dan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah;

4. Penguatan Manajemen Pengawasan antara lain: • Rapat Kerja Pengawasan (Rakerwas)

Tahun 2019 dalam rangka untuk menghasilkan rumusan perencanaan pengawasan Inspektorat Jenderal yang terintegrasi, pada tanggal 26 Februari s.d 1 Maret 2019 bertempat di Yogyakarta, Kegiatan kali ini mengambil tema “Penguatan Tata Kelola Pengawasan Intern dalam mendukung Pembangunan Kesehatan menyongsong periode RPJMN 2020 –2024”. Kegiatan Rakerwas tahun 2018 dihadiri oleh seluruh jajaran eselon II, eselon III, eselon IV, perwakilan auditor, dan fungsional lain di lingkungan Inspektorat Jenderal;

• Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) Tahun 2019 dilaksanakan dengan mengambil tema “Sinergitas Penguatan Pengawasan Intern terhadap Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan untuk Mewujudkan Pencapaian Pembangunan Kesehatan yang Berkualitas.” Diselenggarakan pada tanggal 2 s.d 5 Juli 2019 di Sentul Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk mensinkronisasi program pengawasan dengan satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan.

• Kegiatan Rekonsiliasi Pemutakhiran Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan Inspektorat Jenderal, BPKP, dan BPK RI. Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan menyelenggarakan acara Rekonsiliasi Pemutakhiran Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan Inspektorat Jenderal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Badan Pengawas Keuangan (BPK). Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 18 s.d 21 Juni 2019 yang diselenggarakan di Tangerang Provinsi Banten. Kegiatan dihadiri oleh para satuan kerja baik Kantor Pusat, Kantor Daerah maupun Dekonsentrasi;

• Dalam rangka keterbukaan informasi publik Inspektorat Jenderal secara berkala mempublikasikan hasil kinerjanya melalui berbagai saluran informasi baik melalui website maupun media sosial. Informasi yang diakses seperti Laporan Kinerja, Laporan Triwulanan, pengumumann LHKPN, Jumlah Pengaduan, dan lainnya.

• Partisipasi Inspektorat Jenderal dalam Seminar Nasional Internal Audit, The IIA’S International Conference 2019 & On Site Learning Program 2019 Anaheim di California Selatan Amerika Serikat, dan International Workshop Best Practices In Implementing Governance, Risk And Control In Era Revolution Industry 4.0. n

Sumber: https://docplayer.info/183518709-Inspektorat-jenderal-kementerian-kesehatan-ri-ringkasan-eksekutif.html

23INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Penulis:Lenggo Geni, S.KomPranata Komputer Ahli Pertama Itjen Kemenkes RI

Page 24: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

24 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 202024 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan di hadapan 191 anggota Majelis Umum PBB pada 30 Oktober 2003 silam. Empat puluh hari kemudian, PBB menyetujui Perjanjian Antikorupsi pertama di dunia. Perjanjian tersebut ditandatangani di Merdia, Meksiko pada 9-11 Desember 2003. Waktu penandatanganan perjanjian tersebut kini diperingati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia, yaitu pada 9 Desember setiap tahunnya.

Ditetapkan PBB Dilansir dari laman Anti-Corruption

Clearing House (ACCH) milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Konvensi PBB

tentang Antikorupsi diadopsi dalam Sidang Majelis Umum ke-58 melalui Resolusi Nomor 58/4 pada tanggal 31 Oktober 2003.

Penyusunan perjanjian tersebut bermula ketika Majelis Umum PBB dalam sidang ke-55 melalui Resolusi 55/61 pada 6 Desember 2000 memandang perlu merumuskan instrumen hukum internasional terkait antikorupsi. Instrumen hukum internasional itu diperlukan

Ini Sejarah PeringatanHari Antikorupsi Sedunia“PRAKTIK KORUPSI SANGAT MELUKAI PERASAAN KAUM MISKIN. KORUPSI MENJADI PENYEBAB UTAMA MEMBURUKNYA PEREKONOMIAN SUATU BANGSA, DAN MENJADI PENGHALANG UPAYA MENGURANGI KEMISKINAN DAN PEMBANGUNAN.”

laporan utama

gesu

ri.id

Page 25: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

25INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020 25INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

untuk menjembatani sistem hukum yang berbeda dan sekaligus memajukan upaya pemberantasan korupsi secara efektif.

Majelis Umum kemudian membentuk komite ad hoc yang bertugas merundingkan draf perjanjian. Butuh waktu dua tahun bagi komite yang diisi oleh negara-negara anggota PBB itu untuk merampungkan penyusunan draf tersebut. Setelah draf rampung disusun, perjanjian itu kemudian diajukan ke Majelis Umum PBB untuk disetujui.

Dilansir dari Harian Kompas, Kofi Annan menyatakan, perjanjian yang telah disusun itu merupakan sebuah terobosan besar dalam upaya mengembalikan aset negara yang dikorup oleh orang tak bertanggungjawab.

Terlebih bagi negara-negara berkembang, yang khawatir bila praktik korupsi justru akan membuat kesejahteraan masyarakat terenggut.

Perjanjian itu menetapkan tindakan suap, penggelapan, dan pencucian uang publik sebagai sebuah tindakan kejahatan. Ketetapan ini diharapkan dapat mendorong lahirnya UU di setiap negara yang akan mengurangi praktik korupsi serta membuat pemerintah di masing-masing negara membongkar praktok korup di segala lini, dan mengembalikan hasil kejahatan korupsi itu kepada negara.

Di dalam perjanjian itu juga disebutkan bahwa segala bentuk tindakan penghalangan penyelidikan merupakan sebuah kejahatan. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama di tingkat internasional untuk mengantisipasi tindakan korupsi, menyelidiki, dan menuntut para pelakunya. n

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2019/12/09/05060041/ini-sejarah-peringatan-hari-antikorupsi-sedunia-?page=all#page2.

Kompas.com - 09/12/2019, 05:06 WIB

Kofi Annan

afict

a.af

rica

Penulis:Ario Agung Bramanthi, S.KomPranata Komputer Ahli Pertama Itjen Kemenkes RI

Page 26: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

26 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Bagi Perencana dan PengawasBagi Perencana dan Pengawas

RISIKO KETERLAMBATAN RISIKO KETERLAMBATAN PEKERJAAN KONSTRUKSIPEKERJAAN KONSTRUKSI

BERAKHIRNYA MASA PENYELESAIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI OLEH PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI BUKAN BERARTI BERAKHIRNYA MASA PEKERJAAN KONSULTAN PERENCANA

JIKA BELUM TERJADI SERAH TERIMA. HAL TERSEBUT DAPAT DIARTIKAN BAHWA BELUM TERLAMBAT BAGI KONSULTAN

PERENCANA UNTUK MENYELESAIKAN KEWAJIBANNYA JIKA BELUM TERJADI SERAH TERIMA.

artikel

Page 27: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

27INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Setiap pengadaan barang dan jasa pemerintah memiliki risiko; dan secara umum, pengadaan konstruksi memiliki risiko yang lebih tinggi probabilitas maupun

dampaknya jika dibandingkan dengan pengadaan barang, jasa konsultan maupun jasa lainnya. Sebagai contoh : pengadaan konstruksi yang baru dimulai pada semester 2 (dua) pada tahun anggaran memiliki risiko yang besar untuk wanprestasi atau penyelesaian lewat tahun.

Pelaksana konstruksi merupakan penyedia yang berfungsi untuk melaksanakan pekerjan konstruksi fisik dan bertugas sejak SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) diterbitkan sampai dengan serah terima akhir pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan konstruksi terikat dengan waktu sehingga pekerjaan yang tidak selesai sampai batas akhir pelaksanaan pekerjaan dapat dinyatakan wanprestasi atau terlambat jika diberikan kesempatan penyelesaian pekerjaan. Selanjutnya atas keterlambatan tersebut, maka akan dikenakan denda keterlambatan yang dapat diperhitungkan dari hari keterlambatan dan pembayaran yang diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Konsultan perencana adalah pihak yang melaksanakan pekerjaan perencanaan (sebelum pelaksanaan) sedangkan konsultan pengawas adalah pihak yang melaksanakan pengawasan pekerjaan konstruksi (selama pelaksanaan). Pembayaran Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas terikat dengan kemajuan pekerjaan fisik konstruksi. Jika pelaksana konstruksi terlambat, apakah Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas ikut dinyatakan terlambat dan harus dikenakan denda keterlambatan?

Pekerjaan KonstruksiPekerjaan Konstruksi adalah

keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan. Pada pengadaan konstruksi, yang dimaksud dengan bangunan adalah Bangunan Gedung Negara yaitu bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi barang milik negara atau daerah dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana APBN, APBD, dan/atau perolehan lainnya yang sah.

pu.g

o.id

Page 28: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

28 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Pembangunan Bangunan Gedung Negara diatur oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018. Pengadaan konstruksi bersifat spesifik sehingga Standar Dokumen Pengadaan khusus konstruksi ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, bukan oleh LKPP sebagaimana Standar Dokumen Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya.

Biaya pembangunan gedung negara terdiri atas biaya perencanaan teknis, biaya

pelaksanaan konstruksi, biaya pengawasan teknis dan biaya pengelolaan kegiatan. Untuk itu, pada pengadaan konstruksi terdapat 3 penyedia yaitu pelaksanaan konstruksi, konsultan perencana dan konsultan pengawas.

Kewajiban Konsultan Pada Lampiran IV Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 tercantum Kegiatan dan Tugas Penyedia Jasa Konstruksi. Pada lampiran tersebut juga tercantum masa kerja konsultan perencana konstruksi dan konsultan pengawas konstruksi.

Pekerjaan perencanaan teknis meliputi perencanaan lingkungan atau site atau tapak bangunan dan perencanaan fisik bangunan gedung negara. Untuk itu, penyedia jasa perencanaan konstruksi mulai bertugas sejak ditetapkan berdasarkan SPMK mulai dari tahap perencanaan sampai dengan serah terima pertama pekerjaan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.

Penyedia jasa pengawasan konstruksi berfungsi melaksanakan pengawasan pada tahap pelaksanaan konstruksi. Untuk itu, penyedia jasa pengawasan konstruksi mulai bertugas sejak ditetapkan berdasarkan SPMK sampai dengan paling lambat 2 (dua) minggu setelah serah terima akhir pekerjaan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.

Berdasarkan ketentuan di atas, secara logis dapat dinyatakan bahwa kewajiban perencana konstruksi dan pengawas konstruksi dibatasi dalam masa kerja. Oleh karena itu, kewajiban konsultan-konsultan tersebut tetap ada sampai dengan selesainya masa kerja. Sebagai pendukung pekerjaan konstruksi, kewajiban para konsultan tidak dibatasi oleh waktu pengerjaan namun dibatasi oleh selesainya suatu pekerjaan.

Ketentuan yang mengatur masa kerja konsultan perencana teknis dan konsultan

pengawasan konstruksi penting untuk dipahami

guna menghindari sengketa dengan penyedia terkait

pembayaran dan denda keterlambatan. Untuk

itu, penetapan masa kerja sesuai Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/

PRT/M/2018 perlu dicantumkan secara

jelas dalam perikatan dengan penyedia.

artikel

Page 29: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

29INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Keterlambatan Penyelesaian Denda keterlambatan dikenakan

sebagai sanksi apabila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan (Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018). Keterlambatan seharusnya dinyatakan jika kewajiban belum terselesaikan sampai dengan akhir masa kerja. Secara formal, masa kerja dicantumkan dalam kontrak sehingga penting untuk menyatakan masa kerja (sebagaimana dicantumkan di atas) secara jelas dalam kontrak guna kesesuaian kontrak dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018.

Berakhirnya masa penyelesaian pekerjaan konstruksi oleh penyedia pekerjaan konstruksi bukan berarti berakhirnya masa pekerjaan konsultan perencana jika belum terjadi serah terima. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa belum terlambat bagi konsultan perencana untuk menyelesaikan kewajibannya jika belum terjadi serah terima.

Pada pasal 53 ayat (10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 dinyatakan bahwa terdapat kewajiban berupa Laporan Akhir Perencanaan yang harus diserahkan pada batas akhir pekerjaan yaitu serah terima pertama (provisional hand over). Berdasarkan ketentuan ini, konsultan perencana seharusnya tidak dinyatakan terlambat jika dapat menyerahkan Laporan Akhir Perencanaan hingga saat serah terima pertama, meskipun serah terima pertama tersebut terjadi setelah batas akhir pekerjaan konstruksi dan penyedia pekerjaan konstruksi dikenai denda keterlambatan.

Hal serupa juga seharusnya berlaku bagi konsultan pengawas. Berdasarkan pasal 55

kkpb

atam

.com

Page 30: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

30 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

ayat (6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 dinyatakan bahwa pengawasan teknis yang dilakukan oleh penyedia jasa pengawasan konstruksi meliputi: pengawasan persiapan konstruksi; pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama pekerjaan konstruksi; dan pengawasan tahap pemeliharaan pekerjaan konstruksi sampai dengan serah terima akhir pekerjaan konstruksi.

Khusus untuk pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi diatur dalam pasal 53 ayat (8) bahwa penyedia jasa pengawasan konstruksi atau penyedia jasa manajemen konstruksi membuat laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, dan laporan akhir pengawasan teknis. Hal ini dapat diartikan bahwa konsultan pengawas tidak terlambat jika dapat menyelesaikan kewajibannya pada tahap pelaksanaan konstruksi hingga serah terima akhir.

Sisi lain penetapan batas keterlambatan Pemahaman akan masa kerja konsultan

perencana konstruksi dan konsultan pengawas konstruksi akan mempengaruhi pengenaan sanksi denda keterlambatan bagi mereka. Hal ini cukup penting terutama pada

situasi dimana denda keterlambatan bagi penyedia pekerjaan konstruksi tidak dapat dihindari seperti: pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan melewati tahun anggaran. Perlu dicermati bahwa sanksi denda keterlambatan bagi penyedia pekerjaan konstruksi tidak serta merta berarti denda keterlambatan bagi perencana maupun pengawas.

Di sisi lain, pemahaman ini akan mengikat konsultan perencana dan konsultan

pengawas hingga selesainya kewajiban dalam masa kerja. Belum selesainya suatu pekerjaan konstruksi tidak melepaskan kewajiban para konsultan meskipun tahun anggaran telah terlewati. Hal ini akan mempengaruhi pembayaran yang dapat diberikan bagi mereka.

Tinjauan kasusKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Batam telah menganggarkan belanja modal gedung dan bangunan di tahun 2017 untuk konstruksi kantor induk. Pada akhir tahun 2017, belanja tersebut tercatat sebagai KDP (Konstruksi Dalam Pengerjaan) karena baru pekerjaan perencanaan teknis konstruksi yang terselesaikan dan terbayarkan.

Pekerjaan konstruksi dianggarkan pada tahun 2020 sehingga konsultan perencana konstruksi masih memiliki kewajiban untuk melakukan pengawasan berkala hingga serah terima pertama. Terhadap konsultan perencana konstruksi tersebut masih dilakukan retensi pembayaran sebesar 15% dari nilai kontrak perencanaan teknis sejak tahun 2017. Pembayaran 100% baru akan dilakukan jika telah terjadi serah terima pertama. Penerapan retensi ini sesuai dengan Bab IV Pembiayaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara pada Peraturan

artikel

Page 31: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

31INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/PRT/M/2007 (ketentuan yang berlaku untuk Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara pada saat kontrak konsultan perencana teknis ditandatangani).

KesimpulanKetentuan yang mengatur masa kerja

konsultan perencana teknis dan konsultan pengawasan konstruksi penting untuk dipahami guna menghindari sengketa dengan penyedia terkait pembayaran dan denda keterlambatan. Untuk itu, penetapan masa kerja sesuai Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 perlu dicantumkan secara jelas dalam perikatan dengan penyedia. n

Referensi :1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor: 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara

2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara

3. Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia

Penulis: drg. Satrio Wicaksono, MPHAuditor Ahli Muda Inspektorat III Itjen Kemenkes RI

Dhany Assegaf, SEAuditor Ahli Pertama Inspektorat III Itjen Kemenkes RI

lean

cons

truc

tioni

ndon

esia

-

Page 32: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

32 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Menjawab Kegagalan Menjawab Kegagalan Tender CepatTender Cepat

KARENA TENDER CEPAT TIDAK SAMA DENGAN TENDER, MAKA KETENTUAN YANG MENGATUR GAGALNYA TENDER TIDAK SERTA

MERTA BERLAKU UNTUK GAGALNYA TENDER CEPAT.

Tender Cepat merupakan salah satu metode pemilihan penyedia yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018. Sebelumnya dikenal dengan

E-Lelang Cepat. Tender Cepat merupakan simplifikasi dari Tender.

Dikatakan simpel karena setidaknya ada empat alasan. 1. Lebih tepat sasaran dan memenuhi

kebutuhan user karena dimungkinkan penyebutan merek.

2. Peserta pemilihan telah terkualifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKAP) sehingga tidak diperlukan lagi evaluasi terhadap kualifikasi.

3. Kompetisi antar peserta pemilihan hanya dilakukan atas harga, sehingga tidak diperlukan lagi evaluasi terhadap teknis barang/jasa.

4. Evaluasi harga dilakukan melalui aplikasi dan pemenang adalah peserta dengan harga terendah.

akseleran.co.id

artikel

Page 33: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

33INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Disamping itu, perbedaan Tender Cepat dengan Tender terlihat dari mekanismenya, termasuk didalamnya penanganan atas kegagalan Tender Cepat.

Dari pengamatan penulis, masih banyak satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan yang belum memahami perbedaan ini. Kondisi ini ditunjukkan dengan adanya beberapa permintaan pandangan kepada Inspektorat Jenderal yang pada dasarnya adalah konsultasi untuk melakukan pemilihan penyedia dengan metode Penunjukan Langsung setelah dilakukan dua kali Tender Cepat dan seluruhnya dinyatakan gagal.

Memilih Tender Cepat sebagai metode pemilihan penyedia

Dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dikenal 5 metode pemilihan penyedia yaitu : a) E-Purchasing, b) Pengadaan Langsung, c) Penunjukan

Langsung, d) Tender Cepat dan e) Tender. Pada pasal 38 ayat (7) dinyatakan bahwa Tender (sebagai metode yang disebutkan terakhir) dilaksanakan dalam hal pemilihan penyedia tidak dapat menggunakan metode lainnya. Hal ini menimbulkan penafsiran bahwa pemilihan metode pemilihan bersifat gradual/bertingkat yaitu mengutamakan metode yang disebutkan lebih dulu dari E-Purchasing sampai Tender.

Pemilihan metode pemilihan penyedia (selain E-Purchasing dan Pengadaan Langsung) dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan sebagai bagian dari persiapan pemilihan penyedia. Dengan mengacu pada ketentuan di atas, maka pemilihan metode Tender Cepat oleh Pokja Pemilihan idealnya hanya dilakukan bila :1. Nilai pengadaan lebih dari 200 juta

rupiah.2. Barang/jasa yang akan diadakan tidak

tersedia dalam E-Catalogue.

peng

adaa

n.w

eb.id

Page 34: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

34 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

3. Tidak memenuhi salah satu dari 8 syarat/kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan Penunjukan langsung.

Jika Tender Cepat mengalami kegagalan, maka seharusnya tidak terdapat metode lain yang bisa dilakukan kecuali Tender.

Kegagalan Tender CepatGagalnya Tender Cepat (selain kondisi

dengan unsur fraud) dapat terjadi karena:1. Pemenang dan pemenang cadangan

tidak ada yang menghadiri verifikasi apabila ada perubahan data;

2. Tidak ada peserta atau hanya 1 (satu) peserta yang menyampaikan penawaran harga sampai batas akhir penyampaian penawaran, termasuk setelah ada pemberian waktu perpanjangan;

3. Ditemukan kesalahan dalam Dokumen Tender Cepat atau Dokumen Tender Cepat tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau aturan turunannya;

4. Seluruh penawaran harga lebih tinggi dari HPS;

5. Hanya 1 (satu) peserta yang menyampaikan penawaran harga tidak melebihi HPS setelah dilakukan pembukaan penawaran.

Apa yang harus dilakukan oleh Pokja Pemilihan dan PPK dalam menyikapi gagalnya Tender Cepat? Umumnya Pokja Pemilihan akan mengulangi pelaksanaan Tender Cepat, seringkali tanpa perbaikan apapun. Jika Tender Cepat ulang kembali mengalami kegagalan, maka Pokja Pemilihan dan PPK akan merujuk kepada pasal 51 ayat (10) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan melakukan Penunjukan Langsung.

Apakah keputusan ini tepat ?Karena Tender Cepat tidak sama dengan

Tender, maka ketentuan yang mengatur gagalnya Tender tidak serta merta berlaku untuk gagalnya Tender Cepat. Pengaturan mengenai Tender Cepat yang gagal tidak disinggung dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 maupun Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018. Namun ketentuan terkait tindak lanjut Tender Cepat gagal dapat ditemui dalam Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi Dan Kebijakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 3 Tahun 2018.

Jika Tender Cepat dinyatakan gagal, maka Pokja Pemilihan memberitahukan kepada seluruh peserta melalui aplikasi SPSE dan kepada PPK. PPK dan Pokja Pemilihan kemudian melakukan reviu atas penyebab Tender Cepat gagal. Hasil reviu atas penyebab Tender gagal menjadi dasar untuk melakukan perbaikan dalam melaksanakan tindak lanjut Tender Cepat gagal.

Tindak lanjut ditentukan setelah reviu dan dapat berupa 3 pilihan yaitu : Tender Cepat Ulang, Tender Cepat Ulang oleh Pokja Pemilihan Pengganti (selain Pokja Pemilihan awal yang menyatakan gagal) atau Tender Cepat dibatalkan. Jika Tender Cepat dibatalkan, maka perlu dipilih metode lain dan metode yang paling memungkinkan seharusnya adalah Tender.

Contoh KasusPelaksanaan pengadaan kendaraan

roda 6 oleh Satker XXX pada tahun 2019 telah dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali dengan metode Tender Cepat melalui LPSE Kemenkes. Kedua Tender Cepat tersebut mengalami kegagalan dengan penyebab :1. Tender Cepat pertama gagal karena

tidak ada peserta yang memasukkan penawaran.

artikel

Page 35: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

35INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

pkm

s.lk

pp.g

o.id

Page 36: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

36 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

2. Tender Cepat kedua gagal karena hanya ada 1 (satu) peserta yang memasukkan penawaran harga yang tidak melebihi HPS.

Atas kegagalan dua kali tender cepat tersebut, Kepala Satker XXX memohon pandangan Inspektorat Jenderal terhadap rencana pemilihan penyedia dengan metode Penunjukan Langsung. Penunjukan Langsung direncanakan dengan mempertimbangkan pasal 51 ayat (10) pada Perpres No.16 Tahun 2018 Tentang PBJ Pemerintah.

Pada kasus tersebut, Inspektorat Jenderal memberikan rekomendasi agar PPK dan Pokja Pemilihan segera melakukan reviu atas penyebab Tender Cepat kedua gagal dan menuangkannya dalam dokumen tertulis resmi. Hasil reviu tersebut menjadi dasar untuk melakukan perbaikan dalam melaksanakan tindak lanjut Tender Cepat gagal.

Apakah memungkinkan untuk dilakukan Penunjukan Langsung? Sesuai Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan LKPP Nomor 3 Tahun 2018, pemilihan penyedia dengan Penunjukan Langsung dimungkinkan jika reviu atas kegagalan Tender Cepat menyimpulkan bahwa penyebab kegagalan adalah permasalahan yang terkait dengan kondisi-kondisi yang dimungkinkan untuk dilakukan Penunjukan Langsung.

Mengingat bahwa Penunjukan Langsung seharusnya menjadi pertimbangan awal sebelum memilih metode Tender Cepat, maka dapat diduga bahwa pengadaan tersebut sejak awal tidak memenuhi kondisi-kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan Penunjukan Langsung sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 Tentang PBJ Pemerintah pada pasal 38 ayat (5).

Berdasarkan analisis yang logis terhadap kesesuaian dengan peraturan, maka pengadaan pada kasus tersebut dapat dilanjutkan dengan metode Tender; kecuali jika terjadi kejadian luar biasa yang dapat mempengaruhi kondisi pasar kendaraan roda 6.

PenutupGagalnya Tender Cepat membutuhkan

perhatian yang cukup dari PPK karena penanganannya yang khusus dan sifatnya yang time consuming jika kemudian pada akhirnya harus dilakukan pemilihan melalui metode Tender. Untuk itu, perlu dilakukan persiapan yang memadai untuk menghindari gagalnya Tender Cepat. Jika kegagalan tidak dapat dihindari, maka penanganan lebih lanjut harus dilakukan segera untuk menghindari berlarutnya proses pengadaan.

Referensi :1. Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

2. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia

3. Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Standar Dokumen Pemilihan Melalui Tender, Seleksi, dan Tender Cepat Untuk Pengadaan Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi. n

Penulis: drg. Satrio Wicaksono, MPHAuditor Ahli Muda Inspektorat III Itjen Kemenkes RI

Dhany Assegaf, SEAuditor Ahli Pertama Inspektorat III Itjen Kemenkes RI

artikel

Page 37: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

37INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Tender Cepat adalah proses pemilihan penyedia barang/konstruksi/jasa lainnya dengan memanfaatkan Sistem Informasi Kinerja Penyedia Barang/Jasa

(SIKaP) yang tidak memerlukan penilaian kualifikasi, administrasi, dan teknis dengan tahapan sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden (Perpres) No 16 Tahun 2018. Tender Cepat ini terbuka dan dapat diikuti oleh Pelaku Usaha Terkualifikasi.

Pokja Pemilihan mengumumkan pelaksanaan Tender Cepat melalui Aplikasi SPSE dan dapat ditambahkan di website Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, papan pengumuman resmi untuk masyarakat, surat kabar, dan/atau media lainnya.

Tender Cepat dapat dilakukan untuk Pengadaan Barang/Konstruksi/Jasa Lainnya dengan kriteria:1. spesifikasi teknis/KAK dan volume

pekerjaan telah ditentukan secara rinci sehingga persyaratan teknis tidak dikompetisikan;

2. dimungkinkan penyebutan merek dalam spesifikasi teknis/KAK sebagaimana dalam ketentuan pasal 19 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; dan

3. peserta telah terkualifikasi dalam SIKaP.  Metode penyampaian penawaran dalam Tender Cepat menggunakan penyampaian penawaran harga berulang (E-reverse Auction). Tahapan Undangan dalam E-Tender Cepat1. Pelaku usaha dalam SIKaP yang

memenuhi kriteria kualifikasi akan terundang melalui Aplikasi SPSE.

2. Pelaku usaha yang diundang untuk mengikuti Tender Cepat mendaftar sebagai peserta dan mengunduh Dokumen Tender Cepat melalui aplikasi SPSE.

3. Alur Kerja e-Tender Cepat sebagai berikut.

Tender Cepat dan Aturan E-Tender Cepat

Sesuai Perpres Terbaru

blog

.pro

cure

port

.com

Page 38: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

38 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Tender Cepat Gagal dan Tindak Lanjut Tender Cepat GagalPokja Pemilihan menyatakan Tender Cepat gagal, apabila:1. pemenang dan pemenang cadangan

tidak ada yang menghadiri verifikasi apabila ada perubahan data;

2. tidak ada peserta atau hanya 1 (satu) peserta yang menyampaikan penawaran harga sampai batas akhir penyampaian penawaran, termasuk setelah ada pemberian waktu perpanjangan;

3. ditemukan kesalahan dalam Dokumen Tender Cepat atau dalam Dokumen Tender Cepat tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau aturan turunannya; 

4. seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

5. seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak sehat;

6. seluruh harga penawaran lebih tinggi dari  HPS; 

7. hanya 1 (satu) peserta yang menyampaikan penawaran harga tidak melebihi HPS setelah dilakukan pembukaan penawaran; atau

8. KKN melibatkan Pokja Pemilihan/PPK.

Tindak lanjut dari hasil reviu penyebab tender cepat gagal berupa:a. Tender Cepat Ulang;b. Tender Cepat Ulang oleh Pokja Pemilihan

Pengganti; atauc. Tender Cepat dibatalkan.

Perbandingan Proses Tender dan E-Tendering

SiKAP membantu proses identifikasi data penyedia, sehingga pemilihan penyedia dapat dilakukan dengan cepat. Dengan e-Tender cepat ini maka setiap tender barang, jasa dan konstruksi yang dilakukan pemerintah akan dapat memapas prosedur yang sudah ada. Meski setiap tender spesifikasi sudah ditentukan, Penyedia barang/jasa hanya tinggal memasukan angka penawaran. Dalam e-tender cepat ini, agency pemerintah yang membutuhkan barang atau jasa tinggal menyesuaikan spesifikasi dan standar barang yang sudah tersedia di pasar. 

Dengan proses pemilihan penyedia ini, diharapkan pembangunan infrastruktur dan perekonomian akan semakin berjalan dengan baik. n

Sumber: https://www.pengadaan.web.id/2018/12/aturan-e-tender-cepat-sesuai-perpres.html

artikel

Penulis:Adhitya Andy Widyatmono, SE, AkKepala Sub Bagian Program & Anggaran Sekretariat Itjen Kemenkes RI

Page 39: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

39INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Kamis (12/11/2020), bertepatan pada Hari Kesehatan Nasional Ke-56 Tahun Menteri Kesehatan

Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto, memberikan apresiasi secara virtual kepada satuan kerja di Lingkungan Kementerian Kesehatan. Penghargaan tersebut diberikan kepada satker yang telah dinyatakan berhasil dalam memenuhi nilai-nilai Reformasi Birokrasi diantaranya Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, serta dua Indikator keberhasilan dalam terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik.

Pada tahun ini, menjadi tahun ke-5 Kemenkes memberikan penghargaan atas prestasi satuan kerja yang Berhasil memenuhi persyaratan nilai - nilai menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) tingkat Kementerian Kesehatan.

Penghargaan tersebut diberikan kepada 9 satuan kerja, yaitu:1. Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi2. Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Jakarta3. Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan

Salatiga4. Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta 5. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Makassar

6. Balai Pelatihan Kesehatan Semarang

7. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panjang,

8. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap

9. Balai Pelatihan Kesehatan Ciloto.

Selain itu Menkes juga memberikan penghargaan kepada 3 Satuan Kerja

Kemenkes yang berhasil mempertahankan dan meningkatkan nilai pembangunan Zona Integritas  menuju WBK selama 3 (tiga) tahun berturut sejak tahun 2018 hingga tahun 2020, satker tersebut adalah: 1) Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo Bandung; 2) Balai/Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Yogyakarta dan 3) Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia.

Satker yang memperoleh penghargaan tersebut sebelumnya telah dilakukan evaluasi dan penilaian oleh Tim Penilai Internal dari Kemenkes RI sejak awal tahun 2020 lalu hingga bulan Oktober.

Penghargaan yang diterima para satker diharapkan mampu menjadi penyemangat bagi satker lain untuk tetap perpegang teguh dalam melaksanakan nilai-nilai zona integritas dilingkungan kerjanya masing-masing, hingga mampu mendapatkan satker berpredikat WBK di tingkat Kementerian serta diharapkan mampu mendapatkan penilaian WBK tingkat Nasional. n

Penulis: Juwita Puspita, S.I.KomPranata Humas Ahli Pertama Sekretariat Itjen Kemenkes RI

Penghargaan Pada SATKER WBKTingkat Kementerian

39INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Page 40: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

40 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Remunerasi merupakan imbalan yang diberikan

atas pekerjaan yang telah dikerjakan tenaga kerja secara rutin sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam peraturan. Sayangnya, belum semua instansi yang menerapkan aturan tersebut dan terselenggara dengan benar. Masih banyak kejanggalan serta ketidakadilan dalam pemberian remunerasi bagi karyawannya.Hal itu kerap menimbulkan kecemburuan karyawan karena sistem perhitungan dan pembagian remunerasi yang tidak benar dan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terdapat pengaduan dari karyawan rumah sakit yang melaporkan adanya ketidakadilan dalam pembagian remunerasi antara karyawan, pejabat struktural dan jajaran direksi. Para karyawan rumah sakit merasa ada yang salah dalam kebijakan yang dibuat oleh jajaran direksi dan tim remunerasi.

Tim audit Kementerian Kesehatan RI menemukan kesalahan-kesalahan dalam sistem pembagian remunerasi di beberapa Rumah Sakit

1. Daftar Kehadiran (Check Clock)Masih adanya rumah sakit yang tidak konsisten dalam perhitungan check clock/daftar kehadiran, dimana diberlakukan pemotongan remunerasi untuk seluruh karyawan namun tidak diberlakukan untuk jajaran direksi.

Direksi yang seharusnya menjadi role model untuk para karyawannya,

REMUNERASI DIRUMAH SAKIT BLU

artikel

Page 41: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

41INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

justru menjadi garda terdepan yang melakukan pelanggaran tersebut. Perhitungan akumulasi datang terlambat dan ketidak hadiran yang tugas diluar rumah sakit cukup banyak dan sulit diprediksi. Hampir semua akumulasi keterlambatan dan ketidakhadiran diakibatkan oleh tugas luar rumah sakit dan lupa check clock. Tak jarang mereka juga mengabaikan berbagai administrasi pendukung seperti surat sakit, surat cuti, dan sebagainya.

Hal ini lah yang menimbulkan tanda tanya di benak karyawan lain. Mengapa peraturan yang seharusnya ditaati semua karyawan justru dilanggar sendiri oleh direksinya.

Dalam hal ini, konsistensi sangat penting agar segala sesuatu yang berkaitan bisa berjalan dengan lancar. Selain itu konsistensi juga dapat menciptakan suatu keadilan, karena suatu sistem yang konsisten dan adil merupakan keberhasilan dari sistem itu sendiri.

2. Tunjangan TetapTerdapat permasalahan pemberian tunjangan tetap satker BLU, dimana rumah sakit

membayarkan tunjangan tetap berupa tunjangan perumahan yang belum dibuatkan surat Keputusan oleh PK BLU.

Berdasarkan Pedoman Remunerasi Badan Layanan Umum (BLU) adalah Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 176/PMK.05/2017 tentang Pedoman Remunerasi Badan Layanan Umum (BLU).

Pasal 4 ayat (1) menyatakan Remunerasi merupakan imbalan kerja yang diberikan dalam komponen sebagai berikut:huuf c Tunjangan Tetap. Selanjutnya dalam Pasal 4 ayat (2) berbunyi Setiap pemberian komponan remunerasi harus ditetapkan dalam keputusan Menteri Keuangan mengenai penetapan remunerasi kepada masing-masing BLU. Pada Pasal 8 ayat (1) berbunyi: BLU dapat memberikan Tunjangan Tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c berupa: huruf b. tunjangan perumahan. Dan dalam pasal 8 ayat (3) dijelaskan bahwa Tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan tambahan

Page 42: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

42 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

pendapatan yang diberikan kepada pimpinan BLUdalam hal tidak mendapatkan fasilitas rumah dinas/rumah jabatan yang layak.

Hasil pembahasan dengan PK- BLU melalui video conference (zoom meeting aplication) diperoleh penjelasan bahwa tunjangan perumahan dapat diberikan apabila rumah sakit tidak mempunyai rumah dinas, apabila rumah sakit telah mempunyai rumah dinas walaupun dalam keadaan rusak, tidak diperbolehkan membayar uang tunjangan rumah dinas kepada jajaran direksi, rumah sakit harus memperbaiki rumah dinas tersebut. Dalam hal besaran uang yang dibayarkan, PK BLU menjelaskan bahwa besaran uang tunjangan rumah dinas berbeda di setiap daerah yang nantinya akan ditetapkan oleh PK-BLU.

Adanya kesalahan pemahaman dalam penggunaan dasar ketentuan, salah satu contoh adanya rumah sakit di Indonesia yang salah mengartikan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI tentang Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan Pegawai Badan Layanan Umum untuk rumah sakit tersebut dimana dalam surat tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat komponen tunjangan tetap, khususnya tunjangan perumahan.

Kesalahan dalam membaca dasar aturan menimbulkan kesalahan dalam penghitungan besaran remunerasi yang seharusnya diterima oleh karyawan. Nilai yang seharusnya terbagi keseluruh pegawai terfokus hanya kepada beberapa orang. Oleh karena itu dibutuhkan komunikasi dan pemahaman yang baik agar tidak terjadi kekeliruan dalam menggunakan pedoman dasar/ aturan di kemudian

hari.3. Pembayaran insentif kinerja (IKT)

Dalam pembayaran IKT, hampir disemua Rumah Sakit BLU melakukan kesalahan dimana Pembayaran IKT yang seharusnya diberikan kepada Pimpinan Rumah Sakit tetapi keadaan real di lapangan, justru jajaran direksi yang mendapatkan IKT, bahkan ada pula Rumah Sakit yang memberikan IKT kepada pejabat struktural Eselon 3 dan 4. Pemberian remunerasi berupa insentif kinerja seharusnya hanya diberikan kepada pemimpin BLU, berdasarkan realisasi capaian kinerja tahun berjalan, dimana pemimpin BLU merupakan Direktur Utama yang melakukan kontrak kinerja dengan Dirjen Perbendaharaan.

Perhitungan IKT dihitung dari kinerja dengan kontrak kerja Pimpinan kepada PK BLU, yang kemudian IKT tersebut diusulkan kepada PK-BLU. Selanjutnya PK BLU menerbitkan surat persetujuan tersebut, akan tetapi didalam surat persetujuan tidak menjelaskan secara rinci yang berhak mendapatkan imbalan atas kelebihan IKT, sehinga sehingga pihak Rumah Sakit menyimpulkan bahwa capaian IKT rumah sakit adalah akumulasi kontribusi kinerja dari jajaran direksi bahkan sampai dengan eselon 3 dan 4.

Dalam menghitung capaian kinerja, masih terdapat rumah sakit yang tidak memakai formula perhitungan yang telah ditetapkan dalam Perdirjen Perbendaharaan Nomor 5 Tahun 2017. Rumah sakit tidak memakai nilai C (skor capaian kinerja) sebagai dasar konversi formula dalam tabel dan tidak pernah menghitung nilai X (Indeks Remunersi Pemimpin BLU) yang keduanya

Dalam Perdirjen Perbendaharaan Nomor 5 Tahun 2017 Insentif kelebihan

artikel

Page 43: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

43INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

capaian IKT hanya diberikan kepada Direktur Utama berdasarkan kontrak kinerja Direktur Utama dengan Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan. Insentif yang diberikan kepada jajaran direksi dan pejabat stuktural, yang kemudian dalam kriteria remunerasi didefinisikan sebagai Pejabat Pengelola BLU, merupakan hal yang berbeda dengan insentif yang diberikan kepada Direktur Utama sebagaimana yang telah dijelaskan pada Perdirjen Perbendaharaan Nomor 5 Tahun 2017 dan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 307 Tahun 2018. Dalam Pasal 11 ayat (3) berbunyi Perhitungan realisasi capaian kinerja Pemimpin BLU sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menggunakan formula sebagaimana diatur dalam lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. Sedangkan dalam Lampiran III Perdirjen tentang Formula Perhitungan Skor Capaian Kinerja dimana dalam lampiran tersebut terdapat tabel konversi skor capaian kinerja.

Kesalahpahaman pada isi peraturan merupakan salah satu kesalahan fatal

dalam pembuatan kebijakan. Lebih lanjut seharusnya surat persetujuan yang dijadikan pegangan juga dijelaskan secara rinci untuk siapa saja yang berhak mendapatkan imbalan atas kelebihan IKT, sehingga tidak ada yang salah menerjemahkan surat itu dan mengambil keputusan berdasarkan interpretasinya sendiri.

4. Adanya Pemberian P2 rangkap jabatan Rumah sakit masih memberlakukan rangkap jabatan sebagai pejabat struktural dan tetap melaksanakan pekerjaan fungsional sebagai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP). Dimana hasil pencapaian target kinerja untuk jabatan strukturalnya mencapai 100% dari target dan untuk jabatan fungsionalnya dapat mencapai 330%. Perhitungan kinerja hanya memperhatikan kuantitas dan tidak mempertimbangkan kualitas, sikap dan perilaku. Penetapan nilai remunerasi tidak berdasarkan kajian dan dasar hukum yang memadai sehingga mengakibatkan ketidakpuasan atas penetapan kinerja dan pemberian remunerasi dari DPJP. Kondisi tersebut juga berisiko terhadap pemberian remunerasi yang tidak sesuai dengan aspek analisa remunerasi yaitu Proporsionalitas, Kesetaraan, Kepatutan dan Kinerja.Pada Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 176/PMK.05/2017 Tentang Pedoman Remunerasi Badan

Page 44: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

44 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Layanan Umum Bab III. System remunerasi huruf B.Remunerasi yang diusulkan, angka 1 yang menyetakan Perhitungan besaran remunerasi dilakukan dengan memperhatikan antara lain tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme, kinerja, serta kemampuan keuangan. Perhitungan besaran remunerasi dilakukan untuk semua komponen/ struktur remunerasi yang diusulkan seperti Gaji, Honorarium, Tunjangan Tetap, Insentif, pesangon, dan/ atau pensiun bonus atas prestasi.

Penetapan target harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan setiap individu mendapatkan porsi yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Adanya overlap jabatan akan mengakibatkan ketidakseimbangan dalam melaksanakan tugas. Penetapan kinerja juga harus objektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal itu dilakukan agar penetapan nilai remunerasi menjadi lebih adil dan penghitungannya berdasarkan pencapaian performa yang dilakukan setiap karyawan.

Setiap karyawan memang berhak untuk mendapatkan Tukin (Tunjangan Kinerja). Namun, Tukin diharapkan dapat seimbang dengan hasil yang diberikan kepada masyarakat. Kenyataannya, tidak semua karyawan mendapatkannya karena remunerasi lebih banyak dinikmati segelintir orang. Hal itu yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, justru berubah menjadi kecemburuan sosial antar karyawan karena perhitungan yang dianggap tidak adil.

Ketidakadilan yang terjadi akan mengakibatkan dampak buruk bagi performance Rumah Sakit secara keseluruhan. Adanya rasa iri dan tidak puas juga bisa muncul akibat penghitungan remunerasi yang tidak adil. Dibutuhkan pengawasan melekat dan dibuatnya manajemen resiko serta sistem yang dapat mengakomodir agar keadilan itu tercipta. n

Penulis: Dian Ambarini, S.Sos, MMAuditor Ahli Muda Inspektorat Investigasi Kemenkes RI

artikel

Page 45: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

45INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Dalam era revolusi industri 4.0 saat ini, hampir semua orang dapat menikmati kemajuan teknologi. Bahkan sebagian besar menggunakan tehnologi

tersebut secara aktif. Dari hasil survey Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tahun 2017, diketahui bahwa sebesar 66,31% penduduk Indonesia telah memiliki smartphone. Bahkan 83,04% dari penduduk perkotaan telah memilikinya sedangkan di pedesaan sudah mencapai 50,39 %. Dengan smartphone dan jaringan internet yang sudah menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia, kita mampu mengakses semua media sosial, menikmati hiburan bahkan mempelajari ilmu pengetahuan secara mudah dan cepat.

Kemajuan tehnologi informasi dan komunikasi ini memaksa Internal Auditor untuk ‘lebih cerdas’, cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Saat ini

hampir semua data yang dimiliki oleh organisasi sudah tersimpan dalam bentuk elektronik. Meskipun masih ada dalam bentuk manual, jumlahnya semakin berkurang.

Berlimpahnya data elektronik tidak akan berarti apabila kita tidak bisa menganalisisnya secara tepat. Hampir semua satuan kerja telah menyimpan semua data dan dokumennya dalam bentuk digital. Sehingga auditor internal dituntut mampu memanfaatkan data tersebut seoptimal mungkin. Termasuk auditor investigasi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menganalsis data elektronik yang tersedia dalam memecahkan sebuah kecurangan/fraud.

Dari data analisis dapat menghasilkan sebuah pola yang perlu pendalaman lebih lanjut dalam mengidentifikasi semua kecurangan. Pola data yang anomali bisa terjadi karena kesalahan input atau karena

Data Analitik dan Modal Auditor dalam Audit Investigasi

wegalvanize.com

Page 46: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

46 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

kelalaian, namun bisa juga disebabkan fraud. Sehingga perlu kehati-hatian dalam melakukan analisis.

5 Tahap Analisi DataMenurut Institute of Auditor Internals (IIA) ada 5 tahapan dalam melakukan analisis data, yaitu :

1. Menetapkan TujuanIni sangat penting guna memberikan arah pelaksanaan analisis tersebut. Dalam tahapan ini kita menetapkan hasil yang ingin kita capai. Tujuan harus jelas dan terkait dengan hipotesa yang telah ditetapkan. Untuk itu, Auditor harus bisa membayangkan bukti digital apa yang akan diperoleh dalam analisis data terkait pelaksanaan investigasi.

2. Memahami Sumber DataPenentuan sumber data sangat terkait dengan kematangan pengelolaan Informasi Tehnologi di satuan kerja tersebut. Pada tahap ini penting menentukan data apa yang kita butuhkan. Untuk mencari bukti adaanya kecurangan dalam penerimaan dana PNBP maka kita memerlukan data yang terkait penerimaan PNBP yang dimiliki oleh bendahara penerima. Apabila pengelolaan data di satuan kerja tersebut sudah bagus, maka kita bisa memperolehnya dari pengelola infomasi tehnologi. Kesalahan dalam menentukan data dan sumbernya menyebabkan tujuan yang telah ditetapkan akan tidak tercapai.

3. Mempersiapkan dataData yang sudah kita peroleh dari sumber primer biasanya belum langsung dapat dianalisi, karena biasanya data yang diterima masih data kotor, alias

data yang masih memiliki kesalahan dalam input maupun dalam kualitas data. Dalam tahap mempersiapkan data dikenal istilah data normalization dan data cleansing. Normalisasi data adalah memperbaiki kesalahan input, misalnya menulis nama untuk orang yang sama, Budi; budi; budhi; bhudi. Atau menulis angka dalam rupiah ; 1.000; 1,000; 1.000,00. Kesalahan satu karakter akan sangat mempengaruhi hasil analisis, karena penampilan data yang diinginkan tidak sesuai dengan data yang seharusnya. Selain untuk memperbaiki kesalahan karakter dalam input, juga

Semakin banyak waktu yang

dihabiskan untuk pekerjaanya,

semakin tajam insting yang dimilikinya.

Hal ini sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Malcolm Gladwell, yang menyebutkan

seseorang akan menjadi ahli

dalam bidang tertentu setelah dia melakukan

pekerjaan tersebut secara konsisten

selama 10.000 jam penuh.

artikel

Page 47: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

47INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

penting untuk menghilangkan adanya redudansi atau pengulangan data yang sama yang disimpan dalam file yang berbeda. Sedangkan data cleansing terkait kualitas data. Kita terkadang perlu menghapus data yang kualitasnya sudah rusak untuk bisa mengolah data yang tersedia secara baik

4. Menganalisi dataYakni mengolah data dengan instrument atau aplikasi yang tepat, jangan salah memilih aplikasi. Ada banyak aplikasi pengolah data, dari yang sederhana sampai data besar dan komplek. Pemilihan aplikasi yang tepat akan memberikan efektifitas dan efesiensi. Jangan membunuh satu tikus menggunakan senjata berat seperti bazooka. Untuk data sederhana dan ukurannya tidak terlalu besar, kita bisa menggunakan MS Exel, tidak perlu aplikasi yang mampu mengolah bigdata. Dalam audit investigasi, pemilihan software data analisi yang tepat juga akan mempengaruhi keberhasilan kita

dalam memecahkan satu kasus fraud. Keterampilan auditor sangat penting selain kemampuan aplikasi data analitik yang ada.

5. Melapokan hasilTahap akhir adalah melaporkan hasil analisis. Ini sangat penting. Kegagalan pimpinan memahami data yang kita sajikan dan laporkan, menjadi kegagalan proses analisis secara menyeluruh. Menjadi penting membuat suatu laporan yang ringkas, namun padat dan jelas. Saat ini banyak aplikasi yang mempu merubah data kualitatif menjadi tampilan visual baik dalam bentuk grafik atau data visual lainnya. Menggunakan informasi secara visual seperti grafik atau bagan akan mempermudah pimpinan atau pembaca laporan memahami apa isi laporan kita secara mudah dan cepat. Anomali data dari sebuah aktifitas yang curang akan lebih mudah kita pahami apabila disajikan secara visual dibanding disajikan secara naratif.

itchronicles.com

Page 48: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

48 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

Insting, Auditor dan Data Analitik Keberhasilan auditor invetigasi dalam

membongkar sebuah fraud tergantung kepada pengetahuan dan keterampilan auditor itu sendiri. Selain itu kepekaan perasaan atau insting juga sangat berperan dalam keahlian seseorang. Insting terkesan subjektif, tetapi itu sangat menentukan keahlian seseorang. Auditor yang memiliki kepekaan tinggi akan bisa merasakan sebuah kecurangan meskipun data yang disajikan terlihat seakan akan semuanya normal.

Pengalaman yang cukup lama akan melahirkan kepekaan ini. Insting ini tidak bisa diperoleh dari proses pendidikan atau pelatihan didalam kelas, namun tumbuh seiring “jam terbang” yang dimilikinya. Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk pekerjaanya, semakin tajam insting yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Malcolm Gladwell, yang menyebutkan seseorang akan menjadi ahli dalam bidang tertentu setelah dia melakukan pekerjaan tersebut secara konsisten selama 10.000 jam penuh.

Selain pengetahuan, keterampilan dan insting yang tajam, auditor investigasi juga membutuhkan kelengkapan peralatan yang memadai. Salah satu sarana yang harus ada adalah komputer dengan spek yang memadai dan softwere data analitik yang sesuai dengan beban data yang akan dianalisis. Ketersedian jaringan internet yang baik juga akan mempermudah auditor dalam melakukan data analitik.

Ada beberapa alasan menurut penulis mengapa pengetahuan dan keterampilan data analitik sangat penting untuk auditor dalam mengungkap sebuah kecurangan/fraud, diantaranya :

- Adanya perubahan tehnologi yang begitu pesat. Dalam rentang waktu sekitar 40 tahunan loncatan tehnologi

begitu besar. Di era tahun 1980 an, kita masih menggunakan mesin ketik untuk membuat kertas kerja dan laporan audit. Auditor masih membawa peraturan perundang undangan dalam bentuk buku sebagai refrensi kreterianya. Tetapi saat ini kita sudah tidak temukan lagi auditor menggunakan mesin ketik, semua sudah menggunakan laptop dan menyimpan peraturan perundang undangan dalam bentuk digital. Kalau dulu auditor memeriksa buka kas besarnya banar benar dalam bentuk buku dengan ukuran besar, tetapi saat ini semua sudah tersaji dalam bentuk data elektronik.

- Kejahatan/fraud di dunia maya semakin meningkat seiring kemajuan tehnologi. Semakin canggih tehnologi maka bentuk kejahatan/fraud juga semakin canggih. Fraudster cendrung memiliki kemampuan tehnologi diatas rata-rata orang biasa. Sehingga auditor seharusnya mampu mengimbanginya. Auditor memang tidak harus memiliki kompetensi seperti ahli IT, karena memang bukan itu kompetensi utamanya. Namun auditor harus memiliki kemampuan ini diatas rata-rata orang biasa sebagai kompetensi tambahannya. Minimal auditor mampu menemukan indikasi awal adanya anomali data yang diperiksanya. Auditor akan gagal mengungkap fraud apabila tidak mampu menemukan anomali data yang tersaji.

- Untuk memenuhi Standar Internal Audit yang merupakan panduan dalam melakukan melakuan tugasnya. Salah satu standar yang terkait dengan Kecakapan auditor menyebutkan bahwa Auditor Internal harus memiliki

artikel

Page 49: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

49INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Aktivitas audit internal, secara kolektif, harus memiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Untuk memenuhi standar tersebut, maka sangat penting bagi auditor mengembangkan diri dalam pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang terkait dengan data analitik. Salah satu bukti seorang auditor professional adalah ketika mampu menjalankan standar profesinya secara penuh.

PenutupBagaimanpun sempurnanya sebuah

kejahatan/fraud akan selalu meninggalkan jejaknya. Jejak fraud bisa kita deteksi melalui data elektronik. Berlimpahnya data yang tersimpan dalam bentuk digital akan mampu membantu pekerjaan auditor dalam mengungkap suatu kecurangan. Namun dengan catatan auditor tersebut mamiliki kecakapan professional sesuai yang ditetapkan dalam standar internal audit.

Dengan penguasaan keterampilan dan kelengkapan Imprastruktur tehnologi informasi data analitik maka akan sangat membantu auditor dalam menangani fraud. Untuk itu penting bagi Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan untuk memberikan perhatian dalam peningkatan kompetensi auditornya di bidang data analitik. Baik berupa pelatihan maupun sertifikasi keahlian di bidang terkait. Selain itu, perlu juga melengkapi para auditor dengan fasilitas yang memadai misalnya laptop yang dengan spek yang mampu menjalankan softwere atau aplikasi data analitik.

Dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pemenuhan sarana, diharapkan auditor khususnya auditor investigasi dapat mengungkap semua fraud yang diadukan oleh masyarakat. n

Referensi :1. Hasil Survey Penggunaan Tehnologi

Informasi dan Komunikasi, kominfo, tahun 2017

2. Dasar- dasar Data Analitik, Modul Tingkat Dasar Sertifikasi Qualified Internal Auditor, YPIA, Tahun 2019

3. Priantara Diaz, Fraud Auditing & Investigation, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2013.

Penulis: Kadek Pandreadi, S.Pd.,S.H.,M.M.,CFrAAuditor Ahli Madya Inspektorat Investigasi Kemenkes RI

Bagaimanpun sempurnanya sebuah kejahatan/fraud akan selalu meninggalkan jejaknya. Jejak fraud bisa kita deteksi melalui data elektronik. Berlimpahnya data yang tersimpan dalam bentuk digital akan mampu membantu pekerjaan auditor dalam mengungkap suatu kecurangan. Namun dengan catatan auditor tersebut mamiliki kecakapan professional sesuai yang ditetapkan dalam standar internal audit.

Page 50: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

50 INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

1 Pelantikan Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemenkes RI, drg. Rarit Gempari, MARS, QIA (19/8)

2 Serah Terima Jabatan Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemenkes RI, Heru Arnowo, SH, MM kepada drg. Rarit Gempari, MARS, QIA (19/8)

3 Menkes Memimpin Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-56 Tahun secara Virtual (12/11)

4 Pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh Inspektur Jenderal Kemenkes, drg. Murti Utami, MPH, QGIA pada Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-56 Tahun secara Virtual (12/11)

galeri foto

1

2

3

4

50

Page 51: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

51INFORWAS • EDISI IV • TAHUN 2020

5-6 Pemberian Apresiasi dari Menkes kepada Stuan Kerja yang telah menerapkan nilai-nilai zona integritas (Wilayah Bebas dari Korupsi) di lingkungan kerjanya pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-56 (12/11)

7 Para Peserta Upacara Virtual pada Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-56 (12/11)

8 Kunjungan Tim Inspektorat Jenderal Kemenkes ke Record Center dalam rangka penataan arsip (8/10)

Collected by: Titin Suprihatin, S.Kom

76

5

8

Page 52: COVER DEPAN (FILE TERPISAH) - kemkes.go.id · 2021. 1. 21. · Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia dan Pencegahan Korupsi Kata Mereka Tentang Hakordia (2019)

COVER BELAKANG(FILE TERPISAH)