Costing SPM Pendidikan
description
Transcript of Costing SPM Pendidikan
Slide 1
BIMTEK PENYUSUNAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DAN COSTINGBIDANG PENDIDIKAN1Puput Tri Komalasari
PPAPSI-FE UNAIR1
PENGERTIAN SPMJenis dan mutu pelayanan dasar sebagai tolok ukur kinerja penyelenggaraan urusan wajib daerah (kewenangan wajib daerah) yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal (PP No. 65/2005 ) SPM merupakan JANJI dari satuan kerja dalam menyediakan pelayanan wajib kepada masyarakat yang dilayani.
SPM : Dalam keterbatasan menghasilkan yg paling dibutuhkanKualitas hidup manusia terpenuhi :Untuk sehat fisikUntuk sehat akalUntuk sehat lingkunganUntuk sehat tempat tinggalUntuk sehat bekerjaDan sehat lainya Ujungnya adalah : BASIS UNTUK KESEJAHTERAAN TELAH DISIAPKAN3Minimal VS Kebutuhan Dasar
Tanpa hrs terkait langsung dgn VISI, hal yg mendasar ini harus dilaksanakan jika berniat mensejahterakan rakyatPondasiPertumbuhanSPMPILIHAN
Mengapa SPMKementerian sudah mengeluarkan (investasi) KEBIJAKAN pedoman dan peraturan terkait SPMSPM adalah area dimana rakyat dapat menuntut karena ada HAK yg melekat, dan pemerintah WAJIB melaksanakan. Meskipun tidak ada sanksi, tetapi dapat memberi nilai tambah yg significant untuk terbangunya pemerintahan yang akuntabel.
DASAR HUKUMSTANDAR PELAYANAN MINIMAL DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/KOTA6
REFORMASI BIROKRASI dalam rangka OTONOMI DAERAH7GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
SPM DAN PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
SUDAH ADA 15 SPM YANG DITUANGKAN DALAM PERATURAN MENTERI
*) SPM diterapkan ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota; Sumber : Kementerian Dalam Negeri, 17 Februari 201211
11
PENERAPAN SPM12Pemda menyusun rencana pencapaian SPMTarget tahunan pencapaian SPMRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)Kebijakan Umum Anggaran (KUA)Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD)Klasifikasi belanja daerah dengan pertimbangan kemampuan keuangan daerahMengacu padaDituangkan dalamDituangkan dalam
Berdasarkan
Muatan Inti:Jenis Pelayanan DasarIndikator dan Nilai SPMPengorganisasian SPMBatas waktu pencapaian SPM
PENGINTEGRASIAN SPM DALAM RPJMD13Urusan PemerintahanUrusan BersamaUrusan MutlakUrusan PilihanUrusan WajibPelayanan DasarStandar Pelayanan Minimal (SPM)Analisis Keuangan dan Kondisi Umum DaerahKondisi Umum DaerahUrusan Pemerintahan Kewenangan DaerahFaktor GeografisPerekonomian DaerahKondisi Sosial BudayaPrasarana dan SaranaPemerintahan UmumPrestasi Kerja Pelayanan Publik Berbasis SPMRancangan RPJMDStrategi Pembangunan DaerahArah Kebijakan UmumArah Kebijakan Keuangan DaerahProgram Prioritas DaerahRenstra-SKPDVisi, Misi dan TujuanStrategi dan KebijakanProgram, Indikasi Kegiatan, Prestasi Kerja Berbasis SPMPenetapan Perda tentang RPJMDRKPDRenja-SKPDRKA-SKPDMenjadi salah satu faktor dalam menggambarkan Menjadi acuan dalam penyusunan
PENGINTEGRASIAN SPM DALAM RAPBD14RKPDRancangan KUAStandar Pelayanan MinimalNota Kesepakatan KUANota Kesepakatan PPASStandar Satuan HargaSE KDH tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPDRKA-SKPDBadan Kepegawaian/ Daftar PegawaiAkuntansi/Laporan KeuanganPenyusunan Raperda APBDNota KeuanganRaperda APBDEvaluasi RaperdaPenetapan Perda APBDPer. KDH Penjabaran APBDAnalisis Standar BelanjaRancangan PPASPenyusunan Rincian Anggaran PendapatanPenyusunan Rincian Anggaran Belanja Tidak LangsungPenyusunan Rincian Anggaran Belanja LangsungPenyusunan Rincian Penerimaan Pembiayaan DaerahPenyusunan Rincian Pengeluaran Pembiayaan DaerahSKPD
APA KONSEKUENSI SPM? (PP 65/2005)
Rencana pencapaian target tahunan SPM dan realisasinya dipublikasikan kepada masyarakat (Permendagri 79/2007)
Tahapan Target, Rencana Kegiatan dan Penganggaran SPM
16
PEMBIAYAAN SPM
Mengkaji kesenjangan dalam pencapaian SPM
Menganalisa kapasitas daerah
Mengidentifikasi permasalahan dalam pencapaian SPM
Merencanakan langkah-langkah pencapaian SPM
Memberikan umpan balik bagi Pemerintah terkait dengan DAK, DEKON dan TPManfaat Perhitungan Pembiayaan
18
Dapat menentukan kewajaran biaya untuk melaksanakan suatu kegiatan.Meminimalisir terjadi pengeluaran yang kurang jelas yang menyebabkan anggaran tidak efisien Penentuan anggaran SPM berdasarkan pada tolok ukur kinerja yang jelas Penentuan besaran alokasi setiap kegiatan menjadi lebih obyektifPenyusunan anggaran menjadi tepat waktu.Manfaat Perhitungan Pembiayaan
19
JENIS KEGIATAN DI SKPD
TAHAPAN PERHITUNGAN PEMBIAYAAN SPM
VSTarget Nasional
Faktor PertumbuhanJuknis SPM
Permendagri 13/2006
CONTOH PENYUSUNAN SUB KEGIATANMelakukan analisis masalah
CONTOH PENYUSUNAN LANGKAH KEGIATAN SPM
Jumlah sasaran Semakin tinggi sasaran semakin tinggi anggaran yg dibutuhkan.Target pencapaian/Gap Semakin tinggi penambahan cakupan semakin banyak anggaran yg dibutuhkan tetapi semakin rendah kebutuhan anggaran rata-2 per sasaran Ketersediaan Sarana-Prasarana/InvestasiLetak Geografis semakin jauh/sulit/menyebar suatu daerah, semakin besar biaya dibutuhkan
HAL-2 YG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA KEBUTUHAN ANGGARAN PELAKSANAAN SPM
Harga satuan Kab./Kota setempat Semakin sulit geografi suatu daerah semakin tinggi unit cost semakin banyak anggaran yg dibutuhkan. Begitu juga semakin jauh suatu daerah dari lokasi produsen obat/bahan/alat semakin tinggi anggaran yg dibutuhkan.Frekuensi (volume) kegiatan tdk langsung karena belum ada pembakuan dr penanggung jawab program (frek./volume penyuluhan, pertemuan, pelatihan, dll.) Semakin banyak volume kegiatan tidak langsung, semakin tinggi anggaran yg dibutuhkan LANJUTAN
KETERKAITAN TARGET CAPAIAN DENGAN PEMBIAYAAN
CONTOH PERHITUNGAN PEMBIAYAAN
Mapping Daftar Kegiatan dan Program per Indikator SPM
SPM CostingPRINSIP PERHITUNGAN PEMBIAYAAN
Menghitung biaya langsung yaitu biaya untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka daerah memberikan pelayanan publik secara langsung.
Tidak menghitung biaya tidak langsung yaitu biaya untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka memberikan pelayanan publik yang bersifat tidak langsung. Klasifikasi Biaya Langsung dan Tidak LangsungLangkah 1
30
Tidak menghitung biaya investasi besar, hanya menghitung investasi sarana dan prasarana yang melekat langsung dengan keterlaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan spmInvestasi konstruksi prasarana tidak dilakukan secara regular (rutin setiap tahun)Investasi konstruksi prasarana harus tersedia, karena tanpa itu maka jenis maupun kualitas layanan itu tidak terlaksana / tercapai dan indikator SPM tidak tercapai.
BIAYA INVESTASILANGKAH 2
Tidak menghitung kebutuhan belanja urusan pemerintahan secara totalHanya menghitung kebutuhan biaya untuk menerapkan pelayanan dasar dengan SPM.Kebutuhan belanja urusan pemerintahan tertentu suatu daerah bukan hanya untuk menerapkan pelayanan dasar , tetapi juga non-pelayanan dasar yang menjadi kebutuhan nyata masyarakat.KEBUTUHAN BELANJA SPMLangkah 3
Menghitung kebutuhan belanja per-SKPDBila terdapat indikator SPM yang perhitungannya mengharuskan terjadi adanya tanggung jawab lintas SKPD, maka dalam pencatatannya dibebankan berdasarkan dengan tugas dan fungsi SKPD tersebut.Kebutuhan belanja masing-masing SKPD tergantung seberapa besar/banyak SKPD tersebut melaksanakan program kegiatan dalam mencapai indikator SPM.KEBUTUHAN BELANJA PER SKPDLANGKAH 5
Menghitung seluruh langkah kegiatan tanpa memandang sumber biayaSeluruh kebutuhan biaya untuk tercapainya indikator SPM suatu daerah harus diketahui, agar dapat ditetapkan juga berapa kebutuhan biaya yang ditanggung/dibebankan kepada setiap jenis sumber biaya, jika terdapat sumber-sumber biaya yang berbeda-beda;Jika terdapat sumber biaya yang berbeda, masing-masing sumber biaya akan menyediakan biayanya mengikuti besaran biaya hasil hitung sesuai modul, sehingga sesuai kebutuhan nyataSUMBER PEMBIAYAANLANGKAH 6
34
TERIMA KASIHSELAMAT MENCOBA