Copy of Askeb Bulin

49
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang WHO memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya saat mengalami proses persalinan . Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia, sebagian besar akan mengalami suatu komplikasi atau masalah yang bisa menjadi fakta. Maka untuk bisa efektif dalam meningkatkan keselamatan ibu dan bayi baru lahir, asuhan antenatal harus lebih difokuskan pada intervensi yang telah terbukti bermanfaat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir (Pusdiknakes- WHO-JHPIEGO, 2009). Menurut data dari survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2008-2009, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, toxemia gravidarum, partus macet (persalinan kasep), abortus dan ruptur uteri (Depkes RI, 1992). Gambaran tersebut menunjukkan bahwa penyebab-penyebab langsung kematian ibu sebagian besar dapat dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan yaitu dengan pelaksanaan asuhan kebidanan atau biasa dikenal Ante Natal Care (ANC) serta dengan pertolongan persalinan yang aman. (Depkes RI, 1993). 1

description

askeb

Transcript of Copy of Askeb Bulin

Page 1: Copy of Askeb Bulin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

WHO memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan

berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat

mengancam jiwanya saat mengalami proses persalinan . Dari 5.600.000 wanita hamil di

Indonesia, sebagian besar akan mengalami suatu komplikasi atau masalah yang bisa

menjadi fakta. Maka untuk bisa efektif dalam meningkatkan keselamatan ibu dan bayi

baru lahir, asuhan antenatal harus lebih difokuskan pada intervensi yang telah terbukti

bermanfaat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir

(Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2009).

Menurut data dari survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2008-2009,

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup.

Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, toxemia gravidarum, partus

macet (persalinan kasep), abortus dan ruptur uteri (Depkes RI, 1992). Gambaran tersebut

menunjukkan bahwa penyebab-penyebab langsung kematian ibu sebagian besar dapat

dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan yaitu dengan pelaksanaan asuhan kebidanan

atau biasa dikenal Ante Natal Care (ANC) serta dengan pertolongan persalinan yang

aman. (Depkes RI, 1993).

Dari hal tersebut diatas, perlunya diadakan studi kasus dengan 7 langkah

varney dalam upaya membekali pengalaman penerapan pendekatan manajemen kebidanan

secara mandiri pada kasus normal, asuhan konsultasi dan kolaborasi.

Tujuan

Tujuan Umum

Sesuai dengan latar belakang diatas maka penyusunan laporan ini bertujuan

untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin menurut 7 langkah varney.

Tujuan Khusus

a. Untuk melakukan pengkajian data dasar (Data Subyektif dan Data Obyektif)

b. Untuk menginterpretasi data dasar dan identifikasi diagnosis masalah.

c. Untuk mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial.

1

Page 2: Copy of Askeb Bulin

d. Untuk mengidentifikasi kebutuhan segera.

e. Untuk melakukan rencana asuhan menyeluruh.

f. Untuk melakukan pelaksanaan asuhan menyeluruh atau implementasi.

g. Untuk melakukan evaluasi.

Manfaat

Bagi bidan atau petugas kesehatan, dapat mendeteksi adanya komplikasi pada ibu

bersalin dan dapat mengantisipasi komplikasi tersebut.

Bagi mahasiswa, dapat melakukan pengkajian keadaan dan pemeriksaan fisik pada

ibu bersalin dengan 7 langkah varney dan masalah-masalah yang terjadi pada ibu

bersalin sehingga dapat memberikan konseling pada ibu dan keluarga.

2

Page 3: Copy of Askeb Bulin

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

1) Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan

lahir (Saefuddin, AB.2002, Buku Acuan Pelayanan Maternal dan Neonatal, 2002

hal : 100)

2) Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari

uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia keamilan

cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. (Buku Acuan

APN, hal: 37)

3) Persalinan Normal adalah proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup

bulan, letak memanjang atau sejajar sumbu badan ibu, persentasi belakang kepala,

keseimbangan diameter kepala bayi dan panggul ibu serta dengan tenaga ibu

sendiri. (Standar Pelayanan Medik SMF Obstretri dan Ginrekologik RSU

Mataram, 2001, hal.41)

B. Etiologi

Sampai sekarang sebab-sebab mulai timbulnya persalinan tidak diketahui dengan

jelas, banyak teori yang dikemukakan, namun masing-masing teori ini mempunyai

kelemahan-kelemahan. Beberapa teori timbulnya persalinan :

1. Teori penurunan hormone

2. Teori placenta menjadi tua

3. Teori distensi rahim

4. Teori iritasi makanik

5. Induksi Partus

(Muchtar, 1998)

Sedangkan menurut (Wiknjosastro, 2005 hal 181) beberapa teori mengemukakan

etiologi dari persalinan adalah :

1. Penurunan kadar hormon estrogen dan progesterone

2. Pengaruh prostaglandin

3. Struktur uterus.

3

Page 4: Copy of Askeb Bulin

4. Sirkulasi uterus

5. Pengaruh saraf dan nutrisi.

C. Fisiologis Persalinan.

(Wiknjosastro, 2005 hal : 181)

Sebab-sebab terjadinya persalinan masih merupakan teori yang kompleks.

Perubahan-perubahan dalam biokimia dan biofisika telah banyak mengungkapkan mulai

dari berlangsungnya partus antara lain penurunan kadar hormon progesterone dan

estrogen. Progesterone merupakan penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya kadar

hormon ini terjadi 1-2 minggu sebelum persalinan. Kadar prostaglandin meningkat

menimbulkan kontraksi myometrium. Keadaan uterus yang membesar menjadi tegang

mengakibatkan iskemi otot-otot uterus yang mengganggu sirkulasi uteroplasenter

sehingga plasenta berdegenerasi. Tekanan pada ganglion servikale dari fleksus

frankenhauser di belakang serviks menyebabkan uterus berkontraksi.

Berlangsungnya persalinan dibagi dalam 4 kala yaitu :

1. Kala I

Disebut juga kala pembukaaan dimulai dengan pembukaan serviks sampai terjadi

pembukaan 10 cm. Proses membukanya serviks disebabkan oleh his persalinan /

kontraksi. Tanda dan gejala kala I :

- His sudah teratur. Frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit.

- Penipisan dan pembukaan serviks.

- Keluar cairan dari vagina bentuk lendir bercampur darah.

Kala I dibagi dalam 2 fase :

a. Fase Laten.

Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan

serviks secara bertahap, pembukaan serviks kurang dari 4 cm, biasanya

berlangsung hingga 8 jam.

Prosedur dan diagnostik :

Untuk menetukan apakah persalinan sudah pada waktunya :

(Saefuddin AB. Buku Acuan nasional pelayanan maternal dan neonatal. 2002)

maka :

a. Tanyakan Riwayat Persalinan :

4

Page 5: Copy of Askeb Bulin

Permulaan timbulnya kontraksi; pengeluaran pervaginam seperti lendir,

darah, dan atau cairan ketuban; terakhir kali makan dan minum;

masalah yang pernah ada.

b. Pemeriksaan Umum.

Tanda vital; BB; TB; Oedema; kondisi puting susu; kandung kemih.

c. Pemeriksaan Abdomen :

Bekas luka operasi; tinggi fudus uteri; kontraksi; penurunan kepala;

letak janin; besar janin; denyut jantung janin.

d. Pemeriksaan Vagina :

Pembukaan dan penipisan serviks; selaput ketuban penurunan dan

molase; anggota tubuh janin yang sudah teraba.

e. Pemeriksaan Penunjang

Urine : Warna, kejernihan, bau, protein, BJ, dan lain-lain.

Darah : Hb, BT/ CT, dan lain-lain

f. Perubahan Psikososial

Perubahan prilaku : Tingkat energi, kebutuhan dan dukungan.

b. Fase Aktif

Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus umumnya meningkat

(kontraksi dianggap adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih), serviks

membuka dari 4 cm ke 10 cm, biasanya kecepatan 0,5 cm per jam pada

primigravida, 1 cm per jam pada multigravida hingga pembukaan lengkap

(10 cm) dan terjadinya penurunan bagian terbawah janin.

Pemantauan kala I fase aktif persalinan :

Penggunaan Partograf.

Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan.

Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah :

Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai

pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam.

Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan dengan normal

Dengan demikian, juga dapat melakukan deteksi secara dini setiap

kemungkinan terjadinya partus lama.

Halaman depan partograf untuk mencatat atau memantau ;

5

Page 6: Copy of Askeb Bulin

1. Kesejahteraan janin

Denyut jantung janin (setiap jam), warna air ketuban (setiap

pemeriksaan dalam), penyusupan sutura (setiap pemeriksaan dalam).

2. Kemajuan Persalinan.

Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus (setiap jam), pembukaan

serviks (setiap 4 jam), penurunan kepala (setiap 4 jam).

3. Kesejahteraan Ibu.

Nadi (setiap jam), tekanan dara dan temperatur tubuh (setiap 4 jam),

produksi urine, aseton dan protein (setiap 2 sampai 4 jam), makan dan

minum.

2) Kala II (Kala Pengeluaran)

Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan

berakhir dengan lahirnya bayi.

Wanita merasa hendak buang air besar karena tekanan pada rektum. Perineum

menonjol dan menjadi besar karena anus membuka. Labia menjadi membuka dan

tidak lama kemudian kepala janin tampak pada vulva pada waktu his.

Pada primigravida kala II berlangsung 1,5-2 jam, pada multi 0,5-1 jam.

Tanda dan gejala kala II :

Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi

Perineum terlihat menonjol.

Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum dan atau

vaginanya.

Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka.

Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.

3) Kala III (Kala Uri)

Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya

plasenta dan selaput ketuban (Wiknjosastro, 2005). Dimulai segera setelah bayi

lahir sampai dengan lahirnya placenta (±30 menit). Setelah bayi lahir, uterus teraba

keras dan fundus uteri setinggi pusat. Beberapa menit kemudian uterus

berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta

keluar spontan atau dengan tekanan pada supra pubis ke arah dorsokranial.

6

Page 7: Copy of Askeb Bulin

Penatalaksanaan aktif pada kala III (pengeluaran aktif plasenta) membantu

meghindarkn terjadinya pendarahan pasca persalinan.

Tanda-tanda pelepasan plasenta :

Perubahan bentuk dan tinggi fundus

Tali pusat memanjang.

Semburan darah tiba-tiba.

Manajemen aktif pada kala III :

Tujuannya adalah menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga

memperpendek waktu kala III dan mengurangi kehilangan darah dibandingkan

dengan penatalaksanaan fsiologis, serta mencega terjadinya retensio plasenta.

Tiga Manajemen aktif pada kala III :

Berikan oksitosin 10 unit IM dalam waktu satu menit setelah bayi lahir, dan

setelah dipastikan kehamilan tunggal.

Lakukan peregangan tali pusat kendali.

Segera lakukan massase pada fundus uteri setelah plasenta lahir.

4) Kala IV (2 jam post partum)

Setelah plasenta lahir, kontraksi rahim tetap kuat dengan amplitudo 60 sampai 80

mmHg, kekuatan kontraksi ini tidak diikuti oleh interval pembuluh darah tertutup

rapat dan terjadi kesempatan membentuk trombus. Melalui kontraksi yang kuat

dan pembentukan trombus terjadi penghentian pengeluaran darah post partum.

Kekuatan his dapat dirasakan ibu saat menyusui bayinya karena pengeluaran

oksitosin oleh kelenjar hipofise posterior (Manuaba, 1998).

Tanda dan gejala kala IV : bayi dan placenta telah lahir, tinggi fundus uteri 2 jari

di bawah pusat.

Selama 2 jam pertama pasca persalinan :

Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih, dan perdarahan yang

terjadi setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam satu jam

kedua kala IV. Jika ada temuan yang tidak normal, lakukan observasi dan

penilaian secara lebih sering.

Lamanya persalinan pada primigravida dan multigravida ;

7

Page 8: Copy of Askeb Bulin

Primigravida Multigravida

Kala I 10-12 jam 6-8 jam

Kala II 1-1,5 jam 0,5-1 jam

Kala III 10 menit 10 menit

Kala IV 2 jam 2 jam

Jumlah (tanpa memasukkan kala IV yang

yang bersifat observasi)

12-14 jam 8-10 menit

D. Delapan Belas (18) Penapisan Dalam Persalinan :

Rujuk ibu, apabila didapati salah satu atau lebih penyulit seperti berikut :

1. Riwayat bedah sesar

2. Perdarahan pervaginam

3. Persalinan kurang bulan (usia keamilan kurang dari 37 minggu),

4. Ketuban pecah dengan mekonium yang kental.

5. Ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam),

6. Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (usia keamilan kurang dari 37

minggu),

7. Ikterus,

8. Anemia berat,

9. Tanda/ gejala infeksi,

10. Preeklampsia,

11. Tinggi fundus 40 cm/ lebih

12. Gawat janin,

13. Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin masih 5/5,

14. Persentasi bukan belakang kepala,

15. Persentasi ganda,

16. Kehamilan gemeli,

17. Tali pusat menumbung,

18. Syok.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan :

1. Power : His dan tenaga mengenjan,

8

Page 9: Copy of Askeb Bulin

2. Passage : Ukuran panggul dan otot-otot persalinan,

3. Passangger : terdiri dari janin, plasenta dan air ketuban,

4. Personality (Kepribadian) : yang diperatikan kesiapan ibu

dalam menghadapi persalinan dan sanggup berpartisipasi salama proses persalinan,

5. Provider (Penolong) :dokter dan bidan yang merupakan tenaga

terlatih dalam bidang kesehatan.

(Wiknjosastro, 2005)

F. Mekanisme persalinan dengan persentasi letak belang kepala.

1) Pengertian

Denominator atau petunjuk adalah kedudukan dari salah satu bagian depan janin

terhadap jalan lahir. Hipomoklion adalah titik putar atau pusat pemutaran.

2) Mekanisme persalinan letak belakang kepala

Engagement (Fiksasi) = Masuk,

Ialah masuknya kepala dengan lingkaran terbesar (Diameter Biparietal)

melalui PAP. Pada primigravida kepala janin mulai turun pada berumur kehamilan

kira-kira 38 minggu, kadang-kadang baru pada permulaan partus. (Wiknjosastro,

2005 hal 129).

Engagement lengkap terjadi bila sudah mencapaiHodge III. Bila

engagement suda terjadi maka kepala tidak dapat berubah posisilagi, seingga

posisinya seola-ola terfixer didalam panggul, ole karena itu engagement sering

juga disebut fiksasi. Pada kepala masuk PAP, maka kepala dalam posisi melintang

dengan sutura sekaligus melintang sesuai dengan bentuk yang bulat lonjong.

Seharusnya pada waktu kepala masuk PAP, sutura sagitalis akan tetap

berada di tenga yang disebut Synclitismus. Tetapi kenyataannya, sutura sagitalis

dapat bergeser ke depan atau ke belakang disebut Asynclitismus. Asynclitismus

dibagi 2 jenis :

a. Asynclitismus anterior : naegele obliquity yaitu bila sutura sagitalis

bergeser mendekati promontorium.

b. Asynclitismus posterior : litzman obliquity yaitu bila sutura sagitalis

mendekati symphisis.

Descensus (Penurunan)

9

Page 10: Copy of Askeb Bulin

Ialah penurunan kepala lebi lanjut kedalam panggul. Faktor-faktor yang

mempengaruhi descensus : tekanan air ketuban, dorongan langsung fundus uteri

pada bokong janin, kontraksi otot-otot abdomen, ekstensi badan janin.

Fleksi.

Ialah menekannya kepala di mana dagu mendekati sternum sehingga

lingkaran kepala menjadi mengecil →suboksipito bregmatikus (9,5 cm). fleksi

terjadi pada waktu kepala terdorong his ke bawa kemudian menemui jalan lahir.

Pada waktu kepala tertaan jalan lahir, sedangkan dari atas mendapat dorongan,

maka kepala bergerak menekan ke bawah.

Putaran Paksi Dalam (Internal Rotation)

Ialah berputarnya oksiput ke ara depan, sehingga ubun-ubun kecil kepala

berada di bawah sympisis (HIII). Faktor-faktor yang mempengaruhi : perubahan

arahbidang PAP dan PBP, bentuk jalan lahir yang melengkung, kepala yang bulat

dan lonjong.

Defleksi.

Ialah mekanisme lahirnya kepala lewat perineum. Faktor yang

menyebabkan terjadinya hal ini iala : lengkungan panggul sebelah depan lebih

pendek dari pada yang belakang. Pada waktu defleksi, maka kepala akan berputar

ke atas dengan suboksiput sebagai titik putar (hypomochlion) di bawa symphisis

sehingga berturut-turut lair ubun-ubun besar, dai, muka dan dagu.

Putaran Paksi Luar (Eksternal Rotation).

Ialah berputarnya kepala menyesuaikan kembali dengan sumbu badan

(arahnya sesuai dengan punggung bayi).

Expulsi : lahirnya seluruh badan bayi

(Cunningham, 2005)

BAB III

10

Page 11: Copy of Askeb Bulin

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S”

DENGAN PERSALINAN NORMAL

DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS KEDIRI

I. PENGUMPULAN DATA

Tanggal/waktu : Kamis, 29 April 2010

Pukul : 11.30 Wita

Tempat : Ruang Bersalin Puskesmas Kediri

A. Data Subyektif

1. Identitas

Nama Ibu : Ny “S” Nama Suami : Tn “M”

Umur : 24th Umur : 35th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Sasak Suku : Sasak

Pendidikan : SD Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Supir

Alamat : Karang Kuripan Alamat : Karang Kuripan

Tanggal masuk Puskesmas : 29 April 2010, pukul 11.30 wita.

2. Keluhan Utama : Ibu hamil 9 bulan mengeluh perut mulas hilang timbul, mau

melahirkan

3. Riwayat perjalanan penyakit :

Ibu hamil 9 bulan datang mengeluh sakit pinggang menjalar ke perut bagian bawah

sejak tanggal 28 April 2010 pukul 19.00 wita, disertai pengeluaran lendir bercampur

darah sejak tanggal 29 April 2010 pukul 06.00 wita. Gerakan janin masih sering

dirasakan lebih dari 10 kali dalam waktu 12 jam.

4. Riwayat Menstruasi

11

Page 12: Copy of Askeb Bulin

Menarche : 12 tahun

Siklus : 30 hari

Lama : 6 hari

Jumlah : 3x ganti pembalut per hari

Flour albus : Tidak ada

Kelainan : Tidak ada

5. Riwayat Kehamilan Sekarang

Hamil ke : I

HPHT : 20-07-2009 HTP : 27-04-2010

Umur Kehamilan : 9 bulan ( 40-41 minggu)

Pergerakan fetus dalam 12 jam terakhir : lebih dari 10x

Masalah / tanda bahaya yang dirasakan selama kehamilan ini : tidak ada

Imunisasi : TT 2x TT1 : 1-09-2009

TT2 : 4-11-2009

Jumlah Kunjungan : 9x di Posyandu.

Tablet Fe : 3 bungkus

Riwayat KB yang lalu : tidak ada.

Rencana KB : KB suntikan.

6. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :

Tidak ada, karena merupakan kehamilan yang pertama.

7. Riwayat penyakit yang pernah diderita

Penyakit Kardivaskuler : Tidak pernah

Penyakit Hipertensi : Tidak pernah

Penyakit DM : Tidak pernah

Penyakit Hepatitis : Tidak pernah

Penyakit Ginjal : Tidak pernah

Penyakit HIV/AIDS : Tidak pernah periksa

Penyakit kelamin : Tidak pernah

Penyakit Malaria : Tidak pernah

Penyakit campak : Tidak pernah

Penyakit TBC : Tidak pernah

12

Page 13: Copy of Askeb Bulin

Anemia Berat : Tidak pernah

Penyakit asma : Tidak pernah

Gangguan Mental : Tidak pernah

Lain-lain : Tidak ada

8. Riwayat Kembar : Tidak ada

9. Kebutuhan Biologis

a. Nutrisi

Makan

Makan terakhir : Tanggal 29 april 2010, pukul 19.00

Komposisi : Nasi, telur, sayur

Porsi : 5 sendok

Pantangan : Tidak ada

Masalah : Tidak ada

Minum

Minum terakhir :Tanggal 29 April 2010, pukul 20.45 wita

Jenis : Air putih, pocari sweat

Banyaknya : 1 gelas ( 100cc)

Masalah : Tidak ada

b. Eliminasi

BAK terakhir : Tanggal 29 April 2010, pukul 16.00 wita

Konsistensi : Cair

Warna : Kuning jernih

Masalah : Tidak ada

BAB terakhir : Tanggal 29 April 2010, pukul 05.00 wita

Konsistensi : Padat-Lunak

Warna : Kuning

Masalah : Tidak ada

c. Istirahat

Istirahat terakhir : tanggal 28 April 2010, pukul 23.00 wita

13

Page 14: Copy of Askeb Bulin

Lama : ± 4 jam

Masalah : Tidak ada

10. Riwayat Psikososial

Status perkawinan : Nikah sah 1x

Lama perkawinan : 10 bulan.

Pengambilan Keputusan : Suami

Dukungan Keluarga : Ada, berupa dukungan moril dan fisik

(mengantarkan ibu bersalin ke puskesmas)

Respon Ibu : Senang dengan kehamilannya.

Kekhawatiran : Tidak ada

Beban kerja : Pekerjaan rumah tangga.

Kekhawatiran khusus dalam persalinan : Tidak ada

Persiapan Persalinan : Ibu sudah siap menghadapi persalinan

Pendamping persalinan yang diinginkan : Suami dan keluarga.

B. Data obyektif

1. Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Keadaan Emosional : Stabil

2. Tinggi Badan : 150 cm

Berat badan : 60 kg

3. TTV

TD : 130/80 mmHg S : 36,5oC

N : 82X/ menit R : 22X/ menit

4. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : Rambut hitam, distribusi merata, kulit kepala bersih,

tidak ada lesi, tidak ada massa/benjolan.

b. Muka

- Oedema : Tidak ada

- Pucat : Tidak ada

c. Mata

- Konjungtiva : Tidak anemis

14

Page 15: Copy of Askeb Bulin

- Sklera : Tidak ikterus

d. Hidung : tidak ada pengeluaran sekret, tidak ada polip

e. Telinga : simetris, tidak ada pengeluaran sekret

f. Mulut dan gigi

Warna bibir : merah jambu

Lidah dan geraham : bersih

Gigi : tidak ada caries

g. Leher

Kelenjar Tyroid : Tidak ada pembesaran

Kelenjar Getah Bening : Tidak ada pembesaran

Vena jugularis : Tidak ada pembesaran.

h. Abdomen

Bekas Luka Operasi : Tidak ada

Kandung Kemih : Kosong

Palpasi Uterus

Leopold I : Teraba bokong janin pada fundus uteri , TFU= 31 cm,

PBBJ : 3100 gr

Leopold II : Teraba punggung janin di sebelah kanan ibu

Leopold III : Presentasi kepala

Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP 4/5 bagian

Kontraksi uterus : Frekuensi 2x dalam 10 menit, lama 35 detik, intensitas

sedang.

DJJ (+) frekuensi 136x/menit, irama teratur 11-12-11.

i. Ekstremitas atas dan bawah

Kuku : tidak pucat

Oedema : - / -

Varises : - / -

Refleks Patella : + / +

j. Pemeriksaan genetalia eksterna

Vulva dan vagina : Tidak ada oedema

Pengeluaran Pervaginam : Lendir bercampur darah

Perineum : Tidak ada jaringan parut

Anus : Tidak ada hemoroid

k. Pemeriksaan dalam, tanggal 29 April 2010, pukul 12.00 wita

15

Page 16: Copy of Askeb Bulin

VT : 3 cm, eff 25 %, kulit ketuban (+), bagian terendah janin kepala, sutura

sagitalis melintang, penurunan kepala HI, tidak teraba bagian kecil janin atau

tali pusat.

II. INTERPRETASI DASAR

A. Diagnosa : GI Po Ao Ho, umur kehamilan 40-41 minggu, tunggal, hidup, intrauteri,

presentasi kepala. Keadaan umum ibu dan janin baik dengan Inpartu kala

I fase laten.

Dasar

Subjektif :

Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan sebelumnya tidak pernah

mengalami keguguran.

Ibu mengatakan usia kehamilan sekarang 9 bulan

HPHT : 20-07-2009 HTP : 27-04-2010

Ibu sering merasakan gerakan janinnya lebih dari 10 kali dalam 12 jam.

Ibu mengatakan sakit perut menjalar ke pinggang sejak tanggal 28 April

2010 pukul 19.00 wita dan disertai pengeluaran lendir campur darah

tanggal 29 April 2010 pukul 06.00 wita.

Objektif :

K/U ibu baik, TD : 130/80 mmHg, Nadi : 82x/menit, Respirasi : 22x/menit,

Suhu : 36,5oC

TFU= 31 cm, PBBJ : 3100 gr, teraba bokong pada fundus, punggung

berada di sebelah kanan ibu, presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP

4/5 bagian, DJJ (+), irama teratur (11-12-11), frekuensi 136 kali/menit.

Kontraksi uterus Frekuensi 2x dalam 10 menit, lama 35 detik, intensitas

sedang.

VT : 3 cm, eff 25 %, kulit ketuban (+), bagian terendah janin kepala,

sutura sagitalis melintang, penurunan kepala HI, tidak teraba bagian kecil

janin atau tali pusat.

B. Masalah : Ketidaknyamanan karena nyeri

C. Kebutuhan :

Penjelasan posisi yang baik bagi ibu.

Lakukan manajemen nyeri untuk mengurangi rasa sakit.

16

Page 17: Copy of Askeb Bulin

III. IDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. RENCANA ASUHAN MENYELURUH

1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.

2. Informed consent.

3. Berikan dukungan moril kepada ibu dalam menghadapi proses persalinan.

4. Anjurkan pada ibu untuk makan dan minum.

5. Ajarkan pada ibu cara mengurangi rasa sakit yang datang serta posisi yang nyaman

bagi ibu.

6. Siapkan lingkungan, alat dan bahan, serta kebutuhan ibu dan bayi.

7. Observasi kesejahteraan ibu dan janin setiap 1 jam dan kemajuan persalinan setiap

4 jam.

VI. PELAKSANAAN ( 29 April 2010, Pukul 12.20 wita)

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, yaitu secara keseluruhan normal (TD

130/80 mmHg, pembukaan jalan lahir 3 cm) dan keadaan janin baik.

2. Melakukan informed consent kepada suami atau keluarga pasien.

3. Memberikan dukungan moril, memberikan informasi proses persalinan,

menghadirkan orang terdekat bagi ibu yaitu suami atau keluarga lainnya.

4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum.

5. Mengajarkan pada ibu cara mengurangi rasa sakit yang timbul yaitu ibu bisa

menarik nafas dalam-dalam lewat hidung dan mneghembuskannya pelan-pelan

lewat mulut. Selain itu ibu bisa memillih posisi yang nyaman misalnya berjalan-

jalan, duduk, atau berbaring miring ke kiri. Ibu sebaiknya menghindari tidur

terlentang karena rahim akan menekan pembuluh darah yang ada dipunggung ibu

sehingga bisa menyebabkan janin ibu kekurangan udara.

6. Menyiapkan lingkungan, alat dan bahan, persiapan ibu dan bayi

– Menyiapkan lingkungan yaitu : ruangan yang bersih, nyaman, dan menjaga

privacy ibu, pencahayaan yang dapat disesuaikan, tidak bising, keluasan

17

Page 18: Copy of Askeb Bulin

mobilisasi. Menyiapkan tempat sampah infeksius dan non infeksius, air

DTT, larutan klorin 0,5%.

– Menyiapkan alat dan obat-obatan untuk partus :

Partus set : 1 buah setengah kocher, 1 gunting episiotomi, 1 gunting tali

pusat, 2 buah klem kelly, 2 pasang sarung tangan, 3 buah kassa,

1 benang tali pusat.

Heating set : 1 buah nalpuder, 1 buah jarum jahit, 1 buah gunting, 2 buah

pinset anatomis, benang catgut, kassa secukupnya.

Balon penghisap lendir.

Obat-obatan : Oksitosin 10 IU (8 ampul), Metergin 0,2 mg (1-2 ampul),

Lidocain 2%, Betadin, Spuit 2,5cc.

Menyiapkan kebutuhan bayi yaitu baju, kain selimut, topi, sarung tangan dan

kaki.

7. Mengobservasi kesejahteraan ibu dan janin setiap 1 jam dan kemajuan persalinan

setiap 4 jam.

Lembar Observasi

Tgl/jam TTV HIS DJJ Pengelua

ran

Keluhan Keterangan

TD N S La

ma

Frk Inten +/- Irama

29-04-

2010

pukul

12.00

130/80 82 36,5 35” 2x Sedan

g

(+) 136 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

perut

VT 3cm eff

25% ketuban

(+), teraba

kepala, sutura

sagitalis

melintang,

penurunan

kepala HI,

tidak teraba

bagian kecil

janin atau tali

pusat.

13.00 80 35 “ 2x Sedan

g

+ 136 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

18

Page 19: Copy of Askeb Bulin

perut

14.00 88 36,5 40“ 2x Sedan

g

+ 140 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

perut

15.00 80 40 “ 2x Sedan

g

+ 136 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

perut

16.00 110/80 80 36,5 45” 3x Kuat + 136 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

perut

VT 5cm eff

50%,ketuban

(+), teraba

kepala, UUK

kidep,

penurunan

kepala HII,

tidak teraba

bagian kecil

janin atau tali

pusat.

16.30 80 45 “ 3x Kuat + 138 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

perut

17.00 84 45 “ 3x Kuat + 140 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

perut

17.30 80 45” 3x Kuat + 140 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

perut

19

Page 20: Copy of Askeb Bulin

18.00 80 36,5 45 “ 3x Kuat + 144 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

perut

18.30 80 45 “ 3x Kuat + 142 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

perut

19.00 82 45 “ 3x Kuat + 140 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

perut

19.30 80 45 “ 3x Kuat + 140 Lendir

bercamp

ur darah

Ibu

mengeluh

sakit

pinggang

menjalar ke

perut

20.00 120/80 80 36,7 45 “ 3x Kuat + 144 Lendir

bercamp

ur darah,

dan air

ketuban

warna

jernih

Ibu ingin

mengedan

dan ingin

BAB

VT 8cm eff

75% ketuban

(-) warna

jernih, teraba

kepala, UUK

kidep,

penurunan

kepala HIII,

tidak teraba

bagian kecil

janin atau tali

20

Page 21: Copy of Askeb Bulin

pusat.

20.30 80 45” 4x Kuat + 150 Lendir

bercamp

ur darah

dan air

ketuban

Ibu ingin

mengedan

dan ingin

BAB

21.00 80 45 “ 4x Kuat + 152 Lendir

bercamp

ur darah,

dan air

ketuban

warna

jernih

Ibu ingin

mengedan

dan ingin

BAB

VT 10

cm,eff 100%,

ket (-) warna

jernih, teraba

kepala, UUK

di depan,

penurunan

kepala di HIII ,

tidak teraba

bagian kecil

janin/tali

pusat.

VII. EVALUASI Tanggal 29– 4– 2010

K/U ibu baik, TD : 120/80 mmHg, N= 80x / menit, R=22x/ menit, S= 36,7oC

His 4x dalam 10 menit lamanya 45 detik dan intensitasnya kuat.

DJJ : frekuensi 152x/ menit, Irama 13-12-13 teratur, tidak ada molase, ketuban

sudah pecah berwarna jernih

VT 10 cm ,eff 100%, ketuban (-), teraba kepala, denominator UUK di depan,

penurunan kepala di HIII, , tidak teraba bagian kecil janin/ tali pusat.

Kandung kemih kosong.

KALA II

Tanggal 29 April 2010 pukul 21.10 wita

21

Page 22: Copy of Askeb Bulin

I. PENGUMPULAN DATA

a. Data Subyektif

- Ibu mengatakan sudah tidak kuat lagi dengan rasa sakitnya yang makin sering

dan tambah kuat

- Ibu mengatakan ingin BAB dan ingin mengedan.

b. Data Objektif

- Keadaan umum ibu baik.

- TD:120/80mmHg, N: 80x / menit, R:20x/ menit, S:36,5oC

- Pengeluaran lendir campur darah semakin banyak, dorongan untuk meneran,

tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka.

- His 4x dalam 10 menit lamanya 45 detik dan intensitasnya kuat.

- DJJ : frekuensi 152x/ menit, Irama 13-12-13 teratur.

- VT Ø 10 cm, eff 100%, ketuban (-), denominator UUK di depan, penurunan

kepala di HIII, , tidak teraba bagian kecil janin/ tali pusat.

II. INTERPRESTASI DATA DASAR

a. Diagnosa : kala II

Dasar :

Subjektif

- Ibu mengeluhkan sakit pinggang dan perut bagian bawah.

- Ibu merasa ingin BAB dan ingin mengedan.

- Ibu mengatakan pengeluaran lendir bercampur darah yang semakin banyak.

Objektif

- His 4x dalam 10 menit lamanya 45 detik dan intensitasnya kuat.

- DJJ (+), frekuensi 152x/ menit, Irama 13-12-13 teratur.

- VT Ø 10cm, eff 100%, ketuban (-),teraba kepala, denominator UUK di depan,

penurunan kepala di HIII, tidak teraba bagian kecil janin/ tali pusat.

- Vuva dan anus membuka.

- Kepala turun didasar panggul dan tampak di introitus vagina.

b. Masalah : Ketidaknyamana rasa nyeri

c. Kebutuhan : Penjelasan cara mengedan yang benar

III. IDENTIFIKASI MASALAH /DIAGNOSA POTENSIAL

22

Page 23: Copy of Askeb Bulin

Tidak ada

IV. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. RENCANA ASUHAN SECARA MENYELURUH

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.

b. Beri dukungan moril pada ibu.

c. Pastikan kandung kemih kosong.

d. Siapkan alat resusitasi.

e. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan ibu dapat mengedan bila terasa

sakit dan ingin meneran

f. Tolong persalinan sesuai APN

VI. PELAKSANAAN (tanggal 29 April 2010, pukul 21.15)

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan diri dan janinnya baik.

2. Memberikan dukungan moril dan menjelaskan pada suami dan keluarga unuk

memberi dukungan.

3. Memastikan kandung kemih sudah kosong.

4. Menyiapkan alat resusitasi untuk penanganan komplikasi pada bayi selama

persalinan. Adapun alat dan bahan yang disiapkan:

Tempat yang datar dan keras

2 buah kain dan 1 handuk bersih dan kering.

Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.

De Lee, dan alat resusitasi berupa sungkup dan balonnya.

5. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan mengajari cara mengejan

yang benar yaitu dagu ibu menempel ke dada, mata membuka dan melihat perut,

tangan diselipkan ke dalam kedua paha sampai batas siku, gigi dirapatkan,

kemudian menarik nafas dangkal dan perlahan-lahan, menganjurkan ibu untuk

melakukan hal tersebut pada saat kontraksi kuat.

6. Menolong persalinan sesuai APN:

1) Melihat dan mendengar adanya tanda dan gejala kala II.

2) Memastikan kelengkapan alat-alat, bahan-bahan dan obat-obatan esensial

untuk persalinan dan menatalaksanaan komplikasi ibu ddan bayi baru lahir.

23

Page 24: Copy of Askeb Bulin

3) Memakai celemek

4) Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.

5) Memakai sarung tangan.

6) Memasukkan oksitosin 10 IU ke dalam tabung suntik 2,5 cc.

7) Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT atau kapas savlon.

8) Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap.

9) Mendekontaminasi sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5.

10) Memeriksa denyut jantung janin.

11) Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaaan janin baik.

Membantu ibu menemukan posisi yang nyaman sesuai keinginannya.

12) Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran.

13) Melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat

untuk meneran.

14) Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan, berjongkok atau mengambil posisi

yang nyaman jika ibu belum ada keinginan untuk meneran.

15) Meletakkan handuk bersih diatas perut ibu jika kepala bayi telah membuka

vulva dengan diameter 5-6cm.

16) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.

17) Membuka tutup partus set dan perhatikan kelengkapan alat-alat.

18) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

Menolong melahirkan bayi :

Melahirkan kepala:

19) Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm, membuka vulva maka

lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan

kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk tidak terjadi defleksi

terlalu cepat, membantu lahirnya kepala. Menganjurkan ibu untuk mengedan

perlahan atau bernafas cepat dan dangkal. Perineum ibu kemudian di

episiotomi karena kaku.

20) Periksa adanya lilitan tali pusat. Ternyata terdapat lilitan tali pusat 1x longgar.

Tunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar secara spontan. Tali pusat

dilonggarkan lalu dikeluarkan melalui kepala bayi.

21) Menunggu kepala bayi hingga melakukan putaran paksi luar secara spontan.

Melahirkan bahu :

24

Page 25: Copy of Askeb Bulin

22) Setelah mengadakan putaran paksi luar, penolong menarik kepala kebawah

secara hati-hati sampai bahu anterior lahir dan ditarik keatas untuk melahirkan

bahu posterior.

23) Setelah bahu lahir, tangan kanan penolong menyangga kepala, leher dan bahu

bayi bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher dan keempat jari lainya

pada bahu dan punggung anterior.

24) Setelah bayi lahir tangan kiri menelusuri pungung, bokong, dan tungkai bayi

serta menyelipkan telunjuk tangan kiri diantara kedua kaki bayi. setelah badan

bayi lahir, pegang bayi pada tangan sedemikian rupa sehingga bayi menghadap

kearah penolong.

25) Kemudian dilakukan penilaian bayi

26) Mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali

tangan tanpa membersihkan verniks. Mengganti handuk basah dengan handuk

yang kering.

VII. EVALUASI

Tanggal 29-04-2010, pukul 21.30 wita.

Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, langsung menangis, JK perempuan, BB

3100gr, PB 51cm, LIKA 33cm, LIDA 32 cm, LILA 11cm, anus (+), A-S:8-9

TFU sepusat, CUT baik.

Penilaian keadaan bayi dengan APGAR SCORE

No Aspek yang dinilai 1 menit pertama Nilai 5 menit kedua Nilai

1 Apearance Badan merah, ekstrimitas

biru

1 Semua tubuh merah 2

2 Pulse rate ≥ 100x/menit 2 ≥ 100x/menit 2

3 Grimace Menangis kuat 2 Menangis kuat 2

4 Activity Fleksi sedikit, gerakan

lemah

1 Fleksi sedikit,

gerakan lemah

1

5 Respiratory Teratur 2 Teratur 2

Jumlah 8 9

25

Page 26: Copy of Askeb Bulin

KALA III

Tanggal 29 April 2010, pukul 21.30 wita

I. PENGUMPULAN DATA

a. Data Subyektif

- Ibu mengetakan perutnya masih mules.

b. Data Objektif

- Plasenta belum lahir

- TFU sepusat

- CUT lemah.

- Terlihat tali pusat di vulva

- Kandung kemih kosong

II. INTERPRETASI DASAR

A. Diagnosa : kala III

Dasar:

Subjektif : - Ibu mengatakan perutnya mules

Objektif : - Plasenta belum lahir

- TFU sepusat

- CUT lemah.

- Terlihat tali pusat di vulva

- Kandung kemih kosong

B. Masalah : Tidak ada

C. Kebutuhan : Tidak ada

III.IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL DAN ANTISIPASI PENANGANANNYA

Tidak ada

IV. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. RENCANA ASUHAN SECARA MENYELURUH

26

Page 27: Copy of Askeb Bulin

1. Jelaskan pada ibu tentang keadaannya dan tindakan yang akan dilakukan

2. Lahirkan plasenta dengan manajeman aktif kala III

VI. PELAKSANAAN

Tanggal 29-04-2010, pukul 21.35 wita

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaanya baik.

2. Melakukan manajemen aktif kala III sebagai berikut:

27) Memastikan tidak adanya bayi kedua dengan meraba fundus uteri.

28) Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin 10 IU untuk mempercepat

pengeluaran plasenta dan mencegah perdarahan.

29) Menyuntikkannya oksitosin 10 IU segera setelah lahir di 1/3 paha kanan atas

bagian luar.

30) Penolong mengklem tali pusat 2-3cm dari umbilikus bayi dan klem kedua 2 cm

dari klem pertama.

31) Setelah itu potong tali pusat diantara kedua klem dengan tetap melindungi perut

bayi agar tidak terkena gunting. Selanjutnya mengikat tali pusat dengan kuat.

32) Membiarkan bayi diatas perut ibu untuk kontak kulit.

33) Menyelimuti bayi dengan kain hangat dan memasangkan topi bayi.

34) Memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.

35) Meletakkan satu tangan di kain pada tepi atas simfisis untuk mendeteksi kontraksi,

sedangkan tangan lain menegangkan tali pusat.

36) Melakukan peregangan tali pusat terkendali dengan cara meregangkan tali pusat

dengan tangan kanan dan tangan kiri menekan tepi atas simfisis untuk mengetahui

pelepasan plasenta.

37) Setelah ada tanda-tanda plasenta lepas, yaitu tali pusat semakin memanjang setelah

dilakukan peregangan tali pusat, adanya semburan darah, perut ibu membundar

(globular). Tangan kiri menekan uterus secara lembut kearah dorso cranial.

Plasenta dikeluarkan kearah bawah dan selanjutnya keatas sesuai dengan kurve

jalan lahir.

38) Setelah plasenta lahir, kedua tangan menerima plasenta kemudian melakukan

gerakan memutar searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketubannya.

39) Masase fundus uteri selama ± 15 detik dengan cara tangan kiri berada diatas

fundus dengan gerakan memutar.

40) Memeriksa kelengkapan plasenta.

27

Page 28: Copy of Askeb Bulin

41) Memeriksa robekan jalan lahir.

42) Mengobservasi keadaan umum ibu, perdarahan, dan kontraksi uterus.

VII EVALUASI

Tanggal 29 April 2010 Pukul 21.42 wita

1. Plasenta lahir spontan secara schultze, plasenta lengkap baik kotiledon dan selaput

korion maupun amnion, berat plasenta ± 500 gram serta panjang tali pusat ± 50 cm,

diameter 18x17x2 cm.

2. TFU 2 jari di bawah pusat, CUT baik. Kandung kemih kosong.

3. Keadaan umum ibu baik, TD : 100/60mmHg, N: 88 x/menit, S: 36,5C, R:22x/menit.

4. Jumlah perdarahan ± 200 cc.

5. Ada robekan jalan lahir akibat episiotomi pada mukosa vagina, kulit dan otot

perineum.

KALA IV

Tanggal 29 April 2010 pukul 21. 55wita

I. PENGUMPULAN DATA

a. Data Subyektif

- Ibu mengatakan perutnya mules.

b. Data Objektif

- Plasenta sudah lahir.

- Keadaan umum ibu baik.

- TD :100/80mmHg, N: 88 x/menit, S: 36,5C, R: 22x/menit.

- TFU 2 jari di bawah pusat, CUT baik.

- Kandung kemih kosong.

- Jumlah perdarahan ± 200 cc

- Ada robekan jalan lahir karena episiotomi pada mukosa vagina, kulit dan otot

perineum.

II. INTERPRESTASI DASAR

A. Diagnosa : kala IV

Dasar:

28

Page 29: Copy of Askeb Bulin

Subjektif : Ibu mengatakan perutnya mules.

Objektif :

- Keadaan umum ibu baik.

- TD :100/80mmHg, N: 88 x/menit, S: 36,5C, R: 22x/menit.

- TFU 2 jari di bawah pusat, CUT baik.

- Kandung kemih kosong.

B. Masalah : Ketidaknyamanan karena perutnya mules.

C. Kebutuhan : Informasi tentang ketidaknyamanan yang ibu rasakan.

III.IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL DAN ANTISIPASI PENANGANANNYA

Tidak ada.

IV. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. RENCANA ASUHAN SECARA MENYELURUH

1. Jelaskan hasil pemeriksaan

2. Jelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan yang dirasakannya.

3. Lakukan penjahitan perineum dengan teknik jelujur.

4. Lakukan pemantauan kala IV setiap 15 menit pada 1 jam pertama, dan 30 menit pada

1 jam kedua.

5. Ajarkan ibu cara masase fundus uteri

6. Bersihkan ibu dan lakukan dekontaminasi alat serta tempat tidur.

7. Beri makan , minum dan istirahat pada ibu

8. Berikan terapi obat-obatan

9. Beri penyuluhan

VI. PELAKSANAAN

Tanggal 29-04-2010, pukul 21.55 wita

1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaannya baik dan perdarahan

normal, TD 100/60 mmHg, kontraksi rahim ibu baik dan badan ibu tidak terasa panas.

2. Menjelaskan pada ibu bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan ibu akibat perutnya

yang mules adalah sesuatu yang normal. Hal ini disebabkan karena otot rahim ibu

29

Page 30: Copy of Askeb Bulin

yang sedang berkontraksi dengan baik untuk proses pemulihan ke keadaan sebelum

hamil serta mencengah terjadinya perdarahan.

3. Melakukan penjahitan perineum dengan teknik jelujur

4. Melakukan pemantauan Kala IV meliputi tanda-tanda vital, kontraksi, kandung

kemih, serta perdarahan.

5. Mengajarkan ibu cara masase yang baik, yaitu menggosok fundus uteri secara sirkuler

dengan menggunakan bagian-bagian palmar jari ibu agar kontraksi baik dan tidak

terjadi perdarahan.

6. Membersihkan ibu, melakukan vulva hygiene membersihkan badan ibu , tempat

bersalin dari bekas darah dan memasangkan ibu softek, mengganti baju dan

menggunakan kain yang bersih untuk memberi kenyamanan pada ibu serta

mengucapkan selamat atas kelahiran bayinya.

7. Menganjurkan ibu unutk makan dan minum yang banyak, serta istirahat yang cukup,

menjelaskan bahwa perut mules yang dirasakan ibu akibat adanya kontraksi untuk

mencegah perdarahan.

8. Memberikan ibu terapi paracetamol 500 mg 3x1/hari, amoxicillin 500 mg 3x1/hari, SF

1x1/hari (30 tablet), Vit A 1x1/hari (2 kapsul), Yodiol 1x1 (1 kapsul)

9. Memberikan ibu penyuluhan :

Mempertahankan kehangatan bayinya dengan cara :

- Membungkus bayi dengan kain yang kering, bersih dan hangat.

- Hindari memandikan bayi sebelum 6 jam setelah lahir

- Tidak membiarkan bayi ditempat yang terlalu dingin atau terlalu panas,

agar kondisi tubuh bayi tetap terjaga.

- Ganti popok bayi bila basah.

Menganjurkan pada ibu agar tetap memberikan ASI pada bayi tanpa

memberikan makanan apapun selain ASI.

Menjelaskan pada ibu perlunya melakukan gerakan-gerakan kecil (mobilisasi

dini) setelah melahirkan dimulai dari bangun tidur, turun dari tempat tidur

berdiri dan berjalan bila ibu merasa tidak kuat maka istirahat.

PEMANTAUAN KALA IV

Jam Waktu TD(mmHg) Nadi(x/menit) Suhu TFU CUT Kandung Perd.

30

Page 31: Copy of Askeb Bulin

ke- OC kemih

I21.55 100/60 88 36,5

2 jr

bwh pstBaik Kosong 20

22.10 100/60 88 -2 jr

bwh pstBaik Kosong 5cc

22.25 120/80 84 -2 jr

bwh pstBaik Kosong 5cc

22.40 120/80 80 -2 jr

bwh pstBaik Kosong 10cc

II23.10 110/70 80 36,5

2 jr

bwh pstBaik Kosong 10cc

23.40 110/70 88 -2 jr

bwh pstbaik Kosong 20cc

VII. EVALUASI

Tnggal 29-04-2010, pukul 24.00 wita

K/U ibu baik, TD: 110/70 mmHg, N : 88x/ menit S: 36,5oC, R: 22x/menit

TFU 2 jari dibawah pusat

CUT baik

Kandung kemih kosong..

Perdarahan ± 70cc

Ibu mengerti tentang semua penjelasan yang diberikan dan bersedia melakukan semua

anjuran-anjuran tersebut.

BAB IV

PEMBAHASAN

Jika dilihat dari kasus diatas, proses persalinan yang dilalui ibu tergolong normal

dilihat dari hasil pemantauan observasi yang dilakukan. Tanggal 29 April 2010 pukul 11.30

wita ibu datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit perut menjalar ke pinggang, pengeluaran

lendir campur darah pukul 06.00 Wita. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama

dengan HPHT: 20-07-2009 sehingga tanggal taksiran persalinannya 27-04-2010.

Dalam pemeriksaan fisik keadaan ibu masih dalam batas normal. pemeriksaan

abdomen didapatkan TFU 31 cm, PBBJ 3100 gr, presentasi kepala, sudah masuk PAP 4/5

31

Page 32: Copy of Askeb Bulin

bagian, His cukup bagus. Sedangkan hasil VT Ø 3cm, eff 25 % , teraba kepala, ket (+),

denominator belum jelas, kepala ↓ H I, tidak teraba bagian kecil janin / tali pusat. Pemantauan

selanjutnya tidak terjadi masalah dalam kemajuan persalinan.

Pada saat kala II, ketika kepala bayi dengan diameter 5-6cm muncul di vulva,

perineum ibu diepisiotomi karena kaku. Tindakan episiotomi tidak sesuai dengan teori yang

ada dimana tindakan episiotomi ini sudah tidak diperbolehkan lagi dilakukan secara rutin,

namun jika melihat kenyataan di lapangan tindakan ini banyak dilakukan dengan indikasi-

indikasi tertentu misalnya karena perineum yang kaku, untuk memperlebar jalan lahir pada

persalinan bayi besar, persalinan dengan tindakan (vakum, forsep) dan lain-lain. Dengan

indikasi-indikasi seperti yang disebutkan, maka sangat sulit sekali untuk menghindari

tindakan episiotomi ini di lapangan.

Pukul 21.30 Wita, bayi lahir spontan dengan lilitan tali pusat yang longgar sehingga

bisa dikeluarkan dari kepala bayi sehingga tidak terjadi gawat janin. Bayi lahir dengan letak

belakang kepala, hidup langsung menangis dengan A-S 8, BB 3100 gram, PB 51 gr, LIKA

33cm, LIDA 31cm, LILA 11cm, jenis kelamin perempuan, tidak ada cacat bawaan. Pukul

21.42 wita plasenta lahir lengkap secara scultze, ada robekan jalan lahir akibat episiotomi.

Pada pemantauan kala IV tidak ditemukan adanya masalah. TFU 2 jari bawah pusat,

CUT baik, kandung kemih kosong, perdarahan normal. ibu tidak demam dan genetalia

normal.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penyusun telah melakukan pengkajian persalinan pada NY “ S “ tanggal 29

April 2010 pukul 11.30 wita di ruang bersalin Puskesmas Kediri untuk mendapatkan

informasi dan data yang akurat. Berdasarkan hasil pengkajian telah didapatkan

interprestasi dan ditetapkan diagnosa atau masalah kebidanan serta kebutuhannya.

Pada kasus ini tidak diberikan intervensi tindakan segera karena bukan

merupakan kasus yang bersifat emergensi. Apabila kamungkinan ada masalah yang akan

timbul penulis akan membuat identifikasi masalah potensial dan antisipasi

32

Page 33: Copy of Askeb Bulin

penanganannya. Selain itu rencana asuhan dibuat sesuai dengan diagnosa, masalah,

kebutuhan, masalah potensial dan antisipasi penanganannya. Tindakan kebidanan yang

dilakukan berdasarkan rencana asuhan yang telah dibuat.

Untuk evaluasi asuhan kebidanan yang dilakukan telah sesuai dengan konsep.

Dari hasil evaluasi tersebut seluruh diagnosa, masalah, kebutuhan, maupun diagnosa

potensial yang muncul hampir seluruhnya dapat diatasi dengan baik.

B. SARAN

1. Kepada Puskesmas

Dalam rangka upaya menurunkan angka morbiditas dan mortalitas maternal dan

neonatal diharapkan kepada Puskesmas Kediri untuk terus mempertahankan mutu

pelayanannya terutama pelayanan kebidanan.

2. Kepada Pembimbing Lahan dan Pendidikan

Diharapkan kepada para pembimbing baik pembimbing lahan maupun pembimbing

pendidikan untuk meningkatkan bimbingannya kepada para mahasiswa sehingga pada

akhir praktik diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikan asuhan kebidanan

dengan pendekatan manajemen kebidanan sesuai kompetensi yang harus dicapai.

3. Kepada Mahasiswa

Diharapkan kepada para mahasiswa agar lebih kreatif dan inisiatif dalam

memanfaatkan kondisi yang ada guna tercapainya target yang diinginkan. Serta

diharapkan para mahasiswa dapat mematuhi semua tata tertib yang berlaku di lahan

praktek.

33