Contoh Tesis Teknik Sipil
-
Upload
i-kadek-bagus-widana-putra -
Category
Documents
-
view
281 -
download
13
description
Transcript of Contoh Tesis Teknik Sipil
TESIS
EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE
HARDINATA WANAAGUNG
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2011
i
TESIS
EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE
HARDINATA WANAAGUNG
NIM 0991561031
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2011
ii
EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE
Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Teknik Sipil
Program Pascasarjana Universitas Udayana
HARDINATA WANAAGUNG NIM. 099 156 1031
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2011
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL, 6 MEI 2011
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ir. Mayun Nadiasa, MT Ir. N. Yudha Astana, MT NIP. 19570801 198702 1 001 NIP. 19611024 198702 1 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Direktur Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana, Universitas Udayana,
Dr. Ir. IGA. Adnyana Putera, DEA Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP. 19611207 198903 1 003 NIP. 19590215 198510 2 001
iv
Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal, 6 Mei 2011
Panitia Penguji Tesis berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana, No. 0949/UN.14.4/HK/2011 Tanggal 6 Mei 2011
Ketua : Ir. Mayun Nadiasa, MT Anggota :
1. Ir. N. Yudha Astana, MT 2. Dr. Ir. IGA. Adnyana Putera, DEA 3. Ir. I Gd. Astawa Diputra, MT 4. Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama–tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur
kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas anugerahnya tesis ini dapat
diselesaikan.
Tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademis untuk
menyelesaikan pendidikan Program Magister, Program Studi Teknik Sipil, Bidang
Keahlian Manajemen Konstruksi, Universitas Udayana, Denpasar.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar – besarnya kepada :
1. Ir. Mayun Nadiasa, MT, selaku pembimbing I yang dengan penuh
perhatian telah memberikan motivasi, semangat, bimbingan dan saran
selama penyelesaian tesis ini.
2. Ir. N. Yudha Astana, MT, selaku pembimbing II yang dengan penuh
perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada
penulis.
3. Dr. Ir. IGA. Adnyana Putera, DEA, Ir. I Gd. Astawa Diputra, MT dan
Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT, selaku penguji tesis yang telah
memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan tesis ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Magister Teknik Sipil Universitas
Udayana, selaku pengajar yang telah memberi ilmu pengetahuan yang
sangat berguna untuk penyusunan tesis ini.
vi
5. Papa, Mama, Krisna dan Ria tersayang dan tercinta yang telah memberi
penulis dukungan moral dan material selama penulis mulai hingga
selesainya tesis ini disusun.
6. Ibu Ratna Pidari yang telah memberikan motivasi selama penulisan tesis
ini.
7. Devi Ariyanti, SE yang telah memberikan masukan, dukungan moral dan
semangat selama penulisan tesis ini.
8. Pak Yanto yang telah memberikan dukungan spiritual selama penulisan
tesis ini.
9. Kepada Utami Nilawati, Mariada Rijasa, dan teman – teman karyasiswa
Program Magister Teknik Sipil Universitas Udayana angkatan 2009 atas
bantuan, dukungan dan kerjasamanya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada
semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna. Hal itu disebabkan
karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada diri penulis. Dengan segala
kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk penyempurnaan tesis ini.Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi
pembaca semua.
Denpasar, Mei 2011
Penulis
vii
ABSTRAK
EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE
Laju pertambahan penduduk kota Denpasar yang cukup tinggi menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan rumah. Perumahan Grand Renon Prime Residence yang terletak di jalan Raya Badak Agung Denpasar menawarkan hunian sebanyak 67 unit rumah yang terdiri dari 16 buah rumah tipe primavera, 31 buah rumah tipe premiere dan 20 buah rumah tipe primo. Kelayakan saat ini menunjukkan nilai NPV sebesar Rp.18.696.148.306, BCR sebesar 1,063 dan IRR sebesar 17,355%.
Tujuan evaluasi ini untuk mengetahui apakah komposisi bangunan pada proyek pembangunan perumahan Grand Renon Prime Residence sudah optimal seiring dengan permintaan pasar. Evaluasi ini membahas beberapa aspek yaitu aspek optimasi dengan metode simpleks, aspek pasar dengan metode deskriptif kualitatif, aspek teknis dengan metode deskriptif kualitatif dan aspek finansial dengan metode estimasi. Evaluasi ini menggunakan parameter Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Internal Rate of Return (IRR).
Penelitian ini menghasilkan jumlah komposisi optimal rumah untuk tipe primavera, tipe premiere dan tipe primo masing – masing berjumlah 17 ; 36 dan 13 buah. Analisis finansial berdasarkan komposisi rumah tersebut menghasilkan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 19.801.228.054 > NPV existing, Nilai Benefit Cost Ratio (BCR) 1,107 > BCR existing dan Nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 18,201% > IRR existing.
Kata kunci : Evaluasi , optimasi, aspek pasar, aspek teknis, aspek finansial.
viii
ABSTRACT
EVALUATION OF GRAND RENON PRIME RESIDENCE DEVELOPMENT
The increasing rate of inhabitants in Denpasar also creates higher necessity of the house. Grand Renon Prime Residence, which is located in Jalan Raya Badak Agung Denpasar, offeres 67 clusters of house which consists of 16 primavera types, 31 premiere types and 20 primo types. Feasibility condition for this moment shows the value of NPV equals to Rp.18.696.148.306, BCR of 1,063 and IRR of 17,355%.
This evaluation is meant to find out the composition of buildings in Grand Renon Prime Residence are already optimum according to the market demand. This evaluation also studies several aspects namely optimation by simpleks method, market aspect by descriptive qualitative method, technical aspect by descriptive qualitative method and financial aspect by estimation method. This evaluation uses the parameter of Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) and Internal Rate of Return (IRR)
The result of this research shows that the optimum composition for housing of primavera type, premiere type and primo type are respectively 17 ; 36 and 13. The result of the financial analysis, based on the housing composition shows that Net Present Value (NPV) Rp. 19.801.228.054 > NPV existing, Benefit Cost Ratio (BCR) 1,107 > BCR existing and Internal Rate of Return (IRR) equals to 18,201% > IRR existing.
Key words : Evaluation , optimation, market aspect, technical aspect, financial aspect.
ix
DAFTAR ISI
Isi Halaman
Sampul Dalam .............................................................................................. i
Prasyarat Gelar ............................................................................................. ii
Lembar Persetujuan ...................................................................................... iii
Lembar Panitia Penguji Tesis........................................................................ iv
Ucapan Terima Kasih ................................................................................... v
Abstrak ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Perumahan dan Pemukiman.................................................... 5
2.2 Pengertian Evaluasi.............................................................................. 6
2.2.1 Analisis Aspek Pasar................................................................... 7
2.2.2 Analisis Aspek Teknis................................................................. 9
x
2.2.3 Analisis Aspek Finansial ............................................................. 9
2.3 Biaya Produksi..................................................................................... 13
2.4. Pajak.................................................................................................... 14
2.5 Metode dan Desain Riset Pemasaran.................................................... 16
2.5.1 Pengertian dan Macam – Macam Metode Riset ........................... 16
2.5.2 Penentuan Jumlah Sampel ........................................................... 17
2.5.3 Kuisioner .................................................................................... 17
2.6 Metode Simpleks ................................................................................. 18
2.7 Program Quantitative System For Business Plus (QSB+) ..................... 24
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 27
3.2 Analisis Optimasi ................................................................................ 28
3.3 Analisa Pasar ...................................................................................... 30
3.3.1 Identifikasi Responden ............................................................... 30
3.3.2 Kuisioner ................................................................................... 30
3.4 Analisa Teknis ..................................................................................... 31
3.5 Analisa Finansial ................................................................................. 32
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 36
4.2 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................... 39
4.3 Penentuan Sumber Data....................................................................... 40
4.4 Instrumen Penelitian ............................................................................ 40
4.5 Analisa Data ........................................................................................ 40
xi
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Umum ................................................................................................. 42
5.2 Grand Renon Prime Residence............................................................. 44
5.2.1 Minat Responden ....................................................................... 44
5.2.2 Rencana Pendapatan ................................................................... 45
5.2.3 Perhitungan Biaya (Cost) ........................................................... 46
5.2.4 Modal ........................................................................................ 49
5.2.5 Suku Bunga ................................................................................ 49
5.3 Evaluasi Optimasi................................................................................ 50
5.3.1 Variabel Keputusan .................................................................... 50
5.3.2 Fungsi Tujuan ............................................................................ 50
5.3.3 Fungsi Batasan ........................................................................... 53
5.3.4 Perhitungan Dengan Program QSB+ .......................................... 54
5.3.5 Tabel Alternatif Pilihan .............................................................. 57
5.4 Evaluasi Aspek Pasar........................................................................... 58
5.4.1 Analisa Data Hasil Survey .......................................................... 58
5.4.2 Analisa Data Ramalan Dengan Metode Least Square ................. 61
5.5 Evaluasi Aspek Teknis......................................................................... 64
5.6 Evaluasi Aspek Finansial ..................................................................... 65
5.6.1 Analisis Biaya ............................................................................ 65
5.6.2 Analisis Pendapatan ................................................................... 67
5.6.3 Analisis Finansial ....................................................................... 67
xii
5.3.4 Analisis Sensitivitas ................................................................... 70
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan.......................................................................................... 72
6.2 Saran ................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 34
Gambar 4.1 Lokasi Grand Renon Prime Residence ....................................... 37
Gambar 4.2 Site Plan Grand Renon Prime Residence.................................... 38
Gambar 5.1 Diagram Aliran Kas ................................................................... 69
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simpleks Dalam Bentuk Simbol .................................................... 22
Tabel 5.1 Tiap Type Rumah Yang Terjual .................................................... 45
Tabel 5.2 Daftar Iuran Bulanan ..................................................................... 45
Tabel 5.3 Sumber Biaya Investasi ................................................................. 46
Tabel 5.4 Harga Biaya Investasi.................................................................... 47
Tabel 5.5 Sumber Biaya Operasional dan Pemeliharaan................................ 48
Tabel 5.6 Harga Operasional dan Pemeliharaan ............................................ 48
Tabel 5.7 Volume Pekerjaan ......................................................................... 49
Tabel 5.8 Rekapitulasi Biaya Rumah Tipe Primavera.................................... 51
Tabel 5.9 Rekapitulasi Biaya Rumah Tipe Premiere...................................... 51
Tabel 5.10 Rekapitulasi Biaya Rumah Tipe Primo ........................................ 52
Tabel 5.11 Alternatif Pilihan ......................................................................... 57
Tabel 5.12 Jumlah Rumah Yang Terjual Periode 2009 s/d 2010.................... 61
Tabel 5.13 Analisis Perkembangan Penjualan Rumah Periode 1 – 5.............. 62
Tabel 5.14 Proyeksi Jumlah Penjualan Rumah .............................................. 63
Tabel 5.15 Perkiraan Penjualan Rumah Periode 2009 – 2013........................ 63
Tabel 5.16 Total Biaya ( cost ) Pembangunan Perumahan Grand Renon........ 68
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar Denah Masing – Masing Tipe Rumah ........................... 75
Lampiran 2 Hasil Akhir Optimal pada Program QSB+.................................. 78
Lampiran 3 Gambar Site Plan Penerapan Hasil Optimasi .............................. 79
Lampiran 4 Kuisioner ................................................................................... 80
Lampiran 5 Tabulasi Data Hasil Survey ........................................................ 82
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas............................................. 83
Lampiran 7 Perhitungan Pendapatan ............................................................. 88
Lampiran 8 Perhitungan Pinjaman dan Pajak ................................................ 89
Lampiran 9 Perkiraan Cash Flow ................................................................. 91
Lampiran 10 Analisis Biaya Manfaat ............................................................ 94
Lampiran 11 Analisis Sensitivitas (Pendapatan turun 10% dan Biaya Tetap). 95
Lampiran 12 Analisis Sensitivitas (Pendapatan tetap dan Biaya Naik 10%)... 96
Lampiran 13 Analisis Sensitivitas (Pendapatan turun dan Biaya Naik 10%).. 97
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah atau hunian pada masa lalu berfungsi sebagai tempat berlindung,
untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan, terhindar dari cuaca yang tidak
menentu, hewan buas serta beristirahat. Tetapi saat ini pengertian rumah telah
melebar sesuai perkembangan jaman. Rumah, apalagi yang berada di pusat kota
merupakan “oase” untuk berlindung dan beristirahat. Saat ini banyak rumah yang
memiliki fungsi hanya sebagai rumah peristirahatan semata. Seperti diperkotaan
banyak rumah dibeli hanya sebagai rumah singgah pada saat hari-hari kerja
sementara dipedesaan rumah dibeli sebagai rumah untuk peristirahatan saat
liburan.
Pertambahan penduduk pendatang di Denpasar setiap tahunnya terus
meningkat. Peningkatan jumlah penduduk kota Denpasar selama beberapa tahun
terakhir yaitu dari 561.814 jiwa (tahun 2002) menjadi 574.955 jiwa
(tahun 2005). Tahun 2002 kepadatan penduduk kota Denpasar sudah mencapai
4.397 jiwa per km2 dan angka ini meningkat lagi menjadi 4.500 jiwa per km2
pada tahun 2005.
Data tahun 2004 menyebutkan pertumbuhan penduduk pendatang di
Denpasar mencapai 0,12% pertahun, sedangkan pertumbuhan penduduk tetap
2
hanya 0,02%. Jumlah penduduk pendatang yang menuju Denpasar pertahunnya
mencapai 4.000 orang. Jika rasio pertumbuhan ini terus terpolakan maka
marginalisasi penduduk lokal sangat terbuka. Tabulasi data kependudukan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (DKC) menunjukkan pada tahun 2005 jumlah
penduduk tetap mencapai 453.195 orang. Jumlah ini bertambah menjadi 460.538
pada tahun 2006.
Kawasan perkotaan selain menjadi tempat untuk bekerja juga menawarkan
berbagai fasilitas yang lengkap mendukung berbagai aktivitas yang diinginkan
yang berkaitan dengan gaya hidup, misalnya lebih banyak restaurant dan pusat
perbelanjaan. Menariknya rumah diperkotaan memerlukan perhatian khusus
dalam desain karena fasilitas-fasilitas dalam kota seperti area hijau banyak yang
kurang diperhatikan. Permasalahan lingkungan serta tingkat kriminalitas yang
tinggi terkadang menyebabkan rumah sebaiknya didesain secara khusus dengan
memperhatikan keindahan, kesejukan, kesehatan dan keamanan.
Sehubungan dengan yang telah dijelaskan mengenai fungsi rumah serta
laju pertumbuhan penduduk di Denpasar yang terus meningkat setiap tahunnya
dan perancangan yang baik dalam pembangunan rumah di daerah perkotaan maka
untuk itulah PT. Puri Artha Renon selaku developer membangun sebuah kawasan
residence yang diberi nama Grand Renon Prime Residence.
Kawasan Renon menjadi alternatif pemilihan lokasi pembangunan
perumahan Grand Renon Prime Residence karena Renon terkenal dengan sebutan
kawasan elite dan terletak di pusat kota. Dengan letak perumahan yang strategis
3
dipusat kota Denpasar maka perumahan ini akan memiliki nilai yang tinggi.
Berdekatan dengan Trade Centre dengan kemudahan akses karena berdekatan
dengan jalan Diponegoro, Hayam Wuruk, Puputan Niti Mandala dan Jalan Raya
Hang Tuah. Sekitar 10 menit dari berbagai Pusat Perbelanjaan, 5 menit dari
lapangan Puputan Renon, 5 menit dari kantor Pemerintahan, 15 menit dari
kawasan rekreasi Pantai Sanur dan 30 menit menuju Bandar Udara Internasional
Ngurah Rai.
Grand Renon Prime Residence didirikan diatas tanah seluas 2 hektar yang
berlokasi tepatnya di Jalan Raya Badak Agung Denpasar dengan jumlah 67 unit.
Kawasan ditata menjadi 2 blok yaitu blok King dan blok Queen. Residence ini
memiliki 3 type rumah yaitu Grand Primavera, Grand Premiere dan Grand Primo
dengan masing – masing type berjumlah 16 ; 31 dan 20 unit.
Grand Renon Prime Residence didesain dengan tata ruang rumah tinggal 2
(dua) lantai yang mengacu pada konsep modern minimalist tanpa meninggalkan
keramahan lingkungan dan tanpa meninggalkan nuansa tradisional Bali. Grand
Renon Prime Residence dibangun menggunakan kelas satu sebagai dasar
pembangunan. Fasilitas umum dan kawasan pada perumahan ini akan dikelola
selama 1 (satu) tahun sejak beroperasi oleh pihak pengembang dengan cara
menagih iuran bulanan kepada pihak konsumen/penghuni rumah. Untuk tahun -
tahun selanjutnya pengelolaan kawasan dan fasilitas umum akan diserah
terimakan kepada salah satu penghuni rumah yang akan dipilih secara
musyawarah.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang
dapat dirumuskan yaitu:
1. Apakah komposisi dari tipe rumah yang dibangun pada perumahan Grand
Renon Prime Residence sudah optimal?
2. Bagaimanakah evaluasi pembangunan perumahan Grand Renon Prime
Residence?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui komposisi optimal dari ketiga tipe rumah yang akan
dibangun pada perumahan Grand Renon Prime Residence.
2. Untuk mengetahui evaluasi pembangunan perumahan Grand Renon Prime
Residence.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh PT. Puri Artha Renon selaku pihak
pengembang sebagai suatu acuan untuk mengevaluasi pembangunan perumahan
Grand Renon Prime Residence.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Perumahan dan Pemukiman
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman mendefinisikan perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana lingkungan. Hal utama yang harus dipertimbangkan
dalam perencanaan perumahan adalah manajemen lingkungan yang baik dan
terarah, karena lingkungan suatu perumahan merupakan faktor yang sangat
menentukan dan keberadaannya tidak boleh diabaikan. Hal tersebut dapat terjadi
karena baik buruknya kondisi lingkungan akan berdampak terhadap penghuni
perumahan.
Pengertian permukiman secara jelas dan rinci dapat kita temukan dalam
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, yang
mengandung pengertian sebagai bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.
6
2.2 Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian yang penting dari investasi karena dengan
evaluasi akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap investasi atau
pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya evaluasi, sulit rasanya mengetahui sejauh
mana tujuan yang direncanakan itu telah dicapai. Banyak batasan tentang
evaluasi, secara umum dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses untuk
menilai atau menetapkan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Evaluasi adalah membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh suatu
investasi dengan tujuan yang direncanakan.
Proses atau kegiatan dalam evaluasi mencakup langkah – langkah sebagai
berikut :
a. Menetapkan atau memformulasi tujuan evaluasi yakni tentang apa yang
akan dievaluasi terhadap investasi
b. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan
program yang akan dievaluasi.
c. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan
d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil
pelaksanaan evaluasi tersebut.
e. Menentukan keberhasilan investasi yang dievaluasi berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan – penjelasan.
7
f. Menyusun rekomendasi atau saran – saran tindakan lebih lanjut terhadap
investasi berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
Sejalan dengan uraian di atas, analisis yang akan dilakukan dalam
penelitian ini adalah studi evaluasi menyangkut optimalisasi lahan, aspek pasar,
aspek teknis dan aspek finansial.
2.2.1 Analisis Aspek Pasar
Studi aspek pasar dan pemasaran penting artinya karena studi pasar akan
memberikan gambaran mengenai informasi tentang pertimbangan dan minat
konsumen dalam memilih perumahan dan meramalkan jumlah permintaan produk
pada masa yang akan datang.
Metode yang digunakan untuk memproyeksikan jumlah produk pada masa
yang akan datang dilakukan dengan mengekstrapolir trend perkembangan produk
tersebut selama beberapa tahun terakhir. Agar angka-angka proyeksi jumlah
permintaan dapat memberikan gambaran yang dapat dipercaya, salah satu syarat
yang perlu dipenuhi adalah permintaan produk pada masa lampau berfluktuasi
secara konstan, artinya gelombang kenaikan dan penurunan tidak terlalu tajam.
Metode yang digunakan, antara lain (Iqbal Hasan, 2009) :
1. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square)
Metode demand forecasting ini, digunakan apabila fluktuasi permintaan
produk pada tahun-tahun yang lampau tidak terlalu tajam, maka permintaan
produksi pada tahun-tahun mendatang dapat diperkirakan dengan jalan
8
mengekstrapolasi trend perkembangan permintaan itu dengan mempergunakan
persamaan matematis garis lurus,
Y= a + bx…………………………………………………………………. 2.1
Dengan metode kuadrat terkecil, nilai a dan b dari persamaan trend linear di
atas ditentukan dengan rumus :
…………………………………………………………..….……. 2.2
…………………...………………………………………….…....2.3
dimana :
Y = Nilai data berkala
n = Jumlah periode waktu
X = tahun kode
Tahun kode (X) memiliki nilai – nilai yang berbeda untuk jumlah tahun ganjil
dan tahun genap.
a. Untuk jumlah tahun ganjil ( n ganjil), nilai – nilai X-nya : . . ., -3, -2, -1, 0,
+1, +2, +3, . . .
b. Untuk jumlah tahun genap ( n genap), nilai – nilai X-nya : . . ., -5, -3, -1,
+1, +3, +5, . . .
9
2.2.2 Analisis Aspek Teknis
Evaluasi aspek teknis akan menentukan besarnya proyek dalam arti
kapasitas produksi ekonomis yang paling ideal serta jenis teknologi yang tepat.
Dalam evaluasi aspek teknis akan diteliti bagaimana kondisi infrastruktur publik,
keadaan tanah dan aksesibilitas proyek tersebut.
2.2.3 Analisis Aspek Finansial
Suatu investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang,
dimana selain investasi tersebut perlu pula disadari dari awal bahwa investasi
akan diikuti oleh sejumlah pengeluaran lain yang secara periodik perlu disiapkan.
Pengeluaran tersebut terdiri dari biaya operasional (operation cost), biaya
perawatan (maintenance cost), dan biaya-biaya lainnya yang tidak dapat
dihindarkan. Di samping pengeluaran, investasi akan menghasilkan sejumlah
keuntungan atau manfaat dalam bentuk penjualan-penjualan produk benda atau
jasa atau penyewaan fasilitas.
Terdapat berbagai metode dalam mengevaluasi kelayakan investasi dan
yang umum dipakai, yaitu (Giatman, 2006) :
1. Net Present Value (NPV).
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto) pada
waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun
ke-nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi. Dengan demikian metode NPV
pada dasarnya memindahkan cash flow yang menyebar sepanjang umur investasi
10
ke waktu awal investasi (t=0) atau kondisi present, dengan menerapkan konsep
ekuivalensi uang. Cash-flow yang benefit saja perhitungannya disebut dengan
Present Worth of Benefit (PWB), sedangkan jika yang diperhitungkan hanya cash
out (cost) disebut dengan Present Worth of Cost (PWC). Untuk mendapatkan nilai
PWB, PWC dan NPV dipakai formula umum sebagai berikut :
…………………………....…………….……………..2.4
……………………………………….…………....…...2.5
……………………………………….……….....…….....2.6
NPV = PWB – PWC ……………………………………….…….....…….…..2.7
dimana :
NPV = Net Present Value
Cb = Cash-flow benefit
Cc = Cash-flow cost
Cf = Cash-flow utuh (benefit + cost)
FBP = Faktor bunga present
t = Periode waktu
n = Umur investasi
11
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau
tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu dalam metode NPV, yaitu :
Jika : NPV ≥ 0 artinya investasi akan menguntungkan/layak
NPV ≤ 0 artinya investasi tidak menguntungkan/tidak layak
2. Internal Rate of Return (IRR).
Pada metode Internal Rate of Return (IRR) ini yang akan dicari adalah suku
bunganya disaat NPV sama dengan nol. Jadi, pada metode IRR ini informasi yang
dihasilkan berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan
investasi yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya
menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya
dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi. Kemampuan ini disebut
dengan Internal Rate of Return (IRR), sedangkan kewajiban disebut dengan
Minimum Atractive Rate of Return (MARR). Dengan demikian suatu rencana
investasi akan dikatakan layak jika IRR ≥ MARR.
Nilai MARR akan berbeda pada jenis industri yang satu dengan jenis
industri yang lainnya. Biasanya perusahaan menetapkan suatu standar MARR
sendiri-sendiri sebagai bahan untuk mempertimbangkan investasi-investasi yang
akan dilakukan. Terlepas dari cara yang dipakai dalam menentukan MARR, nilai
MARR harus ditetapkan lebih tinggi dari Cost of Capital. Besarnya nilai MARR
akan dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah ketersediaan modal (uang),
ketersediaan kesempatan investasi, kondisi bisnis, tingkat inflasi, ongkos modal
12
(cost of capital) perusahaan, peraturan pajak, peraturan pemerintah, tingkat
resiko/ketidakpastian dan lain-lain.
3. Benefit Cost Ratio (BCR)
Metode benefit cost ratio (BCR) adalah salah satu metode yang sering
digunakan dalam tahap-tahap evaluasi awal perencanaan investasi atau sebagai
analisis tambahan dalam rangka memvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan
dengan metode lainnya. Metode BCR ini memberi penekanan terhadap nilai
perbandingan antara aspek manfaat (benefit) yang akan diperoleh dengan aspek
biaya dan kerugian yang akan ditanggung (cost) dengan adanya investasi tersebut.
Adapun metode analisis benefit cost ratio (BCR) ini dijelaskan sebagai berikut :
………....................…………………………………………….2.8
Analisis dilakukan terhadap present :
…………………….................................…………….2.9
Untuk mengetahui suatu rencana investasi dapat dinyatakan layak secara finansial
maka diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu dalam metode BCR jika :
BCR > 1 artinya investasi layak (feasible)
BCR < 1 artinya investasi tidak layak (unfeasible)
13
4. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas cocok diaplikasikan pada permasalahan yang
mengandung satu atau lebih faktor ketidakpastian. Analisis sensitivitas
dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana parameter-parameter investasi yang
telah ditetapkan sebelumnya boleh berubah ( investasi, benefit, biaya pengeluaran,
suku bunga). Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah nilai dari suatu
parameter pada suatu saat untuk selanjutnya dilihat bagaimana pengaruhnya
terhadap akseptabilitas suatu alternative investasi.
2.3 Biaya Produksi
Pengertian biaya disini ada dua istilah yaitu :
1. Biaya (cost), yang dimaksud dengan biaya di sini adalah semua pengorbanan
yang dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang diukur dengan
nilai uang.
2. Pengeluaran (expence), yang dimaksud dengan expence ini berkaitan dengan
sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan dalam rangka mendapatkan
sesuatu hasil yang diharapkan.
Biaya yang akan dihitung di sini adalah biaya perkiraan (predictive cost) yaitu
perkiraan biaya yang akan dikeluarkan bila kegiatan itu dilaksanakan. Biaya-biaya
yang akan dihitung antara lain :
14
1) Biaya investasi (Investment cost), yaitu biaya yang ditanamkan dalam
rangka menyiapkan kebutuhan usaha untuk siap beroperasi dengan baik.
Biaya ini biasanya dikeluarkan pada awal-awal kegiatan usaha dalam
jumlah yang relatif besar dan berdampak jangka panjang untuk
kesinambungan usaha tersebut.
2) Biaya operasional (Operation Cost), yaitu biaya yang dikeluarkan dalam
rangka menjalankan aktivitas usaha tersebut sesuai dengan tujuan. Biaya
ini biasanya dikeluarkan secara rutin atau periode waktu tertentu dalam
jumlah yang relatif sama atau sesuai dengan jadwal kegiatan/produksi.
3) Biaya perawatan (Maintenance Cost), yaitu biaya yang diperuntukkan
dalam rangka menjaga/menjamin performance kerja fasilitas atau peralatan
agar selalu prima dan siap untuk dioperasikan yang dibedakan menjadi dua
yaitu biaya perawatan rutin (preventive maintenance) dan biaya perawatan
insidentil. (Giatman, 2006)
2.4 Pajak
Pajak properti merupakan pajak yang dikenakan oleh pemerintah, baik
dalam bentuk pajak bumi dan bangunan ataupun pajak yang dikenakan sewaktu
transaksi properti dilakukan. Besarnya tarif pajak berdasarkan ketentuan UU
nomor 12/1985 yang telah diubah dengan UU Nomor 12/1997 tentang PBB
adalah marginal tax rate 5% x 20% dari NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) untuk
nilainya kurang dari 1 milyar. Untuk obyek pajak yang NJKP (Nilai Jual Kena
15
Pajak)nya di atas 1 milyar dikenakan sebesar 5% x 40% x NJOP baik dari nilai
tanah maupun nilai bangunannya. (Prawoto, 2003)
Besarnya pajak pendapatan yang harus dihitung oleh sebuah perusahaan
bisa dihitung dengan rumus dasar sebagai berikut :
P = (TI) T ……………………………………………………………..2.10
dimana :
P = besarnya pajak
TI = pendapatan terkena pajak
T = tingkat pajak yang dikenakan untuk pendapatan terkena pajak sebesar TI
dengan
TI = GI – E – D – B ……………………………………………………..2.11
dimana :
GI = Pendapatan kotor
E = Pengeluaran
D = Depresiasi atau penyusutan
B = Bunga
Tingkat pajak biasanya berbeda-beda menurut besarnya pendapatan terkena pajak
dari suatu perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang TI-nya lebih kecil biasanya
16
akan dikenakan pajak yang lebih rendah. Besarnya tingkat pajak untuk tiap
interval TI tertentu bisa berubah-ubah, tergantung pada kebijakan pemerintah
yang mengaturnya. (Pujawan, 2003)
Dasar hukum Pajak Penghasilan (PPh) adalah Undang-Undang No.7 tahun 1984
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.7 tahun 1991 dan terakhir
diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1994. Pajak Penghasilan Pasal 23
merupakan Pembayaran Pajak Penghasilan dalam tahun yang dipotong atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa atau penyelenggaraan
kegiatan selain yang telah dipotong pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 21.
Tarif PPh berdasarkan besarnya penghasilan sebagai berikut :
1) Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- tarif pajak 10%
2) Rp 50.000.000,- sampai Rp 100.000.000,- tarif pajak 15%
3) Di atas Rp 100.000.000,- tarif pajak 30%
2.5 Metode dan Desain Riset Pemasaran
2.5.1 Pengertian dan Macam-Macam Metode Riset
Riset pemasaran merupakan suatu kegiatan sistematik dan mempunyai
tujuan dalam hal pengidentifikasian masalah dan peluang, pengumpulan data,
pengolahan dan penganalisaan data, penyebaran informasi yang bermanfaat untuk
membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identifikasi dan
solusi yang efektif dan efisien di bidang pemasaran perusahaan. Riset memiliki
17
tiga unsur penting yaitu sasaran, usaha untuk mencapai sasaran, serta metode yang
ilmiah.
Salah satu metode riset adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang
bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat
riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
2.5.2 Penentuan Jumlah Sampel
Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pendekatan non probability sampling dengan menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2006) dengan tujuan untuk mendapatkan sampel sesuai dengan kriteria
yang ditentukan.
2.5.3 Kuisioner
Pada penelitian survai, penggunaan kuisioner merupakan hal yang pokok
untuk pengumpulan data. Tujuan pokok pembuatan kuisioner adalah untuk :
a. Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survai
b. Memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin
Beberapa cara pemakaian kuisioner adalah :
1. Kuisioner digunakan dalam wawancara tatap muka dengan responden.
2. Kuisioner diisi sendiri oleh kelompok.
3. Wawancara melalui telepon.
4. Kuisioner diposkan.
18
Sedangkan jenis-jenis pertanyaannya adalah :
1. Pertanyaan tertutup
Kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan
responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban.
2. Pertanyaan terbuka.
Kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden
bebas memberikan jawaban.
3. Pertanyaan tertutup dan terbuka.
Jawabannya sudah ditentukan tetapi kemudian disusul dengan pertanyaan
terbuka.
4. Pertanyaan semi terbuka.
Pada pertanyaan semi terbuka jawabannya sudah tersusun tetapi masih ada
kemungkinan tambahan jawaban.
2.6 Metode Simpleks
Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari
suatu pemecahan dasar yang fisibel ke pemecahan yang fisibel lainnya dan ini
dilakukan berulang-ulang (dengan jumlah ulangan yang terbatas) sehingga
akhirnya tercapai suatu pemecahan dasar yang optimal dan pada setiap langkah
menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang selalu lebih besar (lebih kecil)
atau sama dari langkah – langkah sebelumnya.
19
Apabila suatu masalah program linear hanya mengandung 2 kegiatan atau
variabel – variabel keputusan saja, maka akan dapat diselesaikan dengan metode
grafik. Tetapi bila melibatkan lebih dari dua kegiatan maka metode grafik tidak
dapat digunakan lagi, sehingga diperlukan metode simpleks. Metode simpleks
merupakan suatu cara yang lazim digunakan untuk menentukan kombinasi
optimal dari tiga variable atau lebih.
Dalam metode simpleks, model diubah ke dalam bentuk suatu tabel,
kemudian dilakukan beberapa langkah matematis pada tabel tersebut. Langkah-
langkah matematis ini pada dasarnya merupakan replikasi proses pemindahan-
pemindahan dari suatu titik ekstrim lainnya pada batas daerah solusi (solution
boundary). Tidak seperti metode grafik, dimana kita dapat dengan mudah mencari
titik terbaik diantara semua titik – titik solusi, metode simpleks bergerak dari satu
solusi ke solusi yang lebih baik sampai solusi yang terbaik didapat.
Metode simpleks lebih efisien serta dilengkapi dengan suatu tes kriteria
yang bisa memberitahukan kapan hitungan harus dihentikan dan kapan harus
dilanjutkan sampai diperoleh suatu solusi optimal (keuntungan maksimal,
pendapatan maksimal, biaya minimal, dan lain sebagainya). Pada umumnya
dipergunakan tabel-tabel dari tabel pertama yang memberikan pemecahan dasar
permulaan yang fisibel (initial basic feasible solution) sampai pada pemecahan
terakhir yang memberikan solusi optimal. Semua informasi yang diperlukan (tes
kriteria, nilai variabel – variabel, nilai fungsi tujuan) akan terdapat pada setiap
tabel, selain itu nilai fungsi tujuan dari suatu tabel akan lebih besar atau kecil atau
sama dengan tabel sebelumnya.
20
Pada umumnya suatu persoalan linear programming bisa diklasifikasikan
menjadi tiga kategori yaitu :
1. Tidak ada pemecahan yang fisibel (there is no feasible solution).
2. Ada pemecahan optimal (maksimum atau minimum).
3. Fungsi objektif tidak ada batasnya (unbounded)
Pada masa sekarang masalah-masalah Linear Programming yang
melibatkan banyak variabel – variabel keputusan dapat dengan cepat diselesaikan
melalui bantuan komputer, tetapi bila variabel keputusan yang dikandung tidak
terlalu banyak, masalah tersebut dapat diselesaikan dengan suatu logaritma yang
biasanya sering disebut metode simpleks tabel.
Adapun langkah-langkah Metode Simpleks Tabel sebagai berikut :
Langkah 1 : Mengubah tujuan dan batasan - batasan fungsi tujuan diubah menjadi
fungsi implisit.
Misalnya fungsi tujuan tersebut Z = C1X1 + C2X2 + …… + CnXn diubah menjadi
Z – (C1X1 + C2X2 + …… + CnXn) = 0.
Pada bentuk standar semua batasan mempunyai tanda lebih kecil sama
dengan (≤). Ketidaksamaan ini harus diubah menjadi kesamaan caranya dengan
menambah slot variabel yaitu variabel tambahan yang mewakili tingkat
pengangguran atau kapasitas yang merupakan batasan variabel slot ini adalah Xn +
1, Xn + 2,…….,Xn + m seperti contoh di bawah ini :
21
a11X1 ≤ b1 menjadi a11X1 + anX1 = b1
a21 X2 ≤ b2 menjadi a21X2 + Xn + 2 = b2
am1X1+am2≤ bm menjadi am1X1+am2X2 + am2X = bm
Berdasarkan perbahan persamaan- persamaan di atas dapat disusun formulasi
yang diubah sebagai berikut :
Fungsi tujuan maksimum Z – C1X1 – C2X2 - ….. –CnXn = 0, dengan batasan –
batasan :
1. a11X1 ≤ b1 menjadi a11X1 + Xn + 1 = b1
2. a21X2 ≤ b2 menjadi a21X2 + Xn + 2 = b2
3. am1X1 + am2X2 ≤ bm menjadi am1X1 + am2 +am2X = bm
Langkah 2 : menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel.
Setelah formulasi diubah kemudian disusun ke dalam tabel dalam bentuk simbol
seperti pada tabel 2.1.
22
Tabel 2.1 Simpleks Dalam Bentuk Simbol
Variabel
dasar
Z X1 X2 …… Xn Xn+1 Xn+2 …… Xn+m NK
Z 1 -C1 -C2 …… -Cn 0 0 …… 0 0
Xn + 1 0 a11 a12 …… a1n 1 0 …… 0 b1
Xn + 1 0 a11 a12 …… a2n 0 1 …… 0 b2
. . . . …… . . . ……
. . . . …… . . . ……
. . . . …… . . . ……
Xn + m 0 am1 am2 …… amn 0 0 …… 1 bm
NK adalah nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda sama
dengan (=). Variabel dasar adalah variabel nilainya sama dengan sisi kanan dari
persamaan. Apabila belum ada kegiatan apa-apa berarti nilai X1 = 0, dan semua
kapasitas masih menganggur, pada tabel tersebut nilai variabel dasar (Xn + 1,Xn + 2,
Xn + m) pada fungsi tujuan pada tabel permulaan ini harus nol (0), dan nilainya
pada batasan bertanda positif.
Setelah data disusun ke dalam tabel di atas kemudian diadakan perubahan-
perubahan agar nilai mencapai titik optimal dengan langkah-langkah berikutnya.
23
Langkah 3 : Memilih kolom kunci
Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah tabel
pada langkah ke dua. Pilihlah kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi
tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar. Kalau suatu tabel sudah tidak
memiliki nilai negatif pada fungsi tujuan berarti tabel itu tidak bisa dioptimalkan
lagi (sudah optimal).
Langkah 4: Memilih baris kunci.
Baris kunci yang merupakan dasar untuk mengubah tabel pada langkah
kerja ke tiga. Untuk itu terlebih dahulu carilah indeks tiap-tiap baris dengan cara
membagi nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci.
……………………………………………………..2.12
Pilihlah baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil. Nilai yang
masuk dalam kolom kunci dan juga termasuk dalam baris kunci disebut angka
kunci.
Langkah 5 : Mengubah nilai –nilai baris kunci .
Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci.
Gantilah variabel dasar pada baris itu dengan variabel yang terdapat di bagian atas
kolom kunci.
24
Langkah 6 : Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci.
Nilai-nilai baris yang lain pada baris kunci dapat diubah dengan rumus
sebagai berikut :
Baris baru = baris lama-(koefesien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci.
Langkah 7 : Melanjutkan perbaikan-perbaikan atau perubahan-perubahan.
Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 hingga langkah 6
untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah diubah atau diperbaiki nilainya.
Perubahan baru berhenti setelah pada baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada lagi
yang bernilai positif.
Kalau dilihat dari baris pertama (z) tidak ada lagi nilai negatif, semua
positif. Berarti tabel itu tidak dapat dioptimalkan lagi, sehingga hasil dari tabel
tersebut sudah merupakan hasil optimal.
2.7. Program Quantitative System for Business Plus (QSB+)
Program QSB+ yang merupakan perbaikan dari program QSB, adalah
program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah manajemen
kuantitatif, misalnya linear programming. Program QSB dan QSB+ sangat tepat
bila digunakan sebagai pelangkap mata kuliah Operation Research atau Metode
Kuantitatif dalam Pengambilan Keputusan. Masalah –masalah tersebut di atas,
bila dihitung dan dikerjakan secara manual akan memerlukan waktu yang sangat
25
lama, meskipun itu dilakukan oleh mahasiswa atau pemakai yang sudah terbiasa.
Tetapi dengan komputer, masalah – masalah di atas akan cepat terselesaikan.
(Miswanto dan Winarno, 1995).
Penggunaan program QSB + juga sangat mudah dan cepat untuk
dipelajari, pemakaian hanya diharuskan mengisi menu pilihan yang terdapat
dalam modul QSB +.
Beberapa menu pilihan yang dimaksud antara lain :
1. Overview, member penjelasan ringkas mengenai suuatu modul. Misalnya
pengguna memilih modul Linear Programming, maka menu Overview ini
akan menjelaskan secara ringkas mengenai modul linear programming.
2. Enter new problem, menu ini digunakan untuk memasukkan data baru.
3. Read existing problem from disk(ette), digunakan untuk membaca (atau
“mengambil”) data yang sudah disimpan ke dalam suatu disket.
4. Show input data, digunakan untuk menampilkan data yang sudah di input
(melalui nomor 2 di atas) atau diambil dari disket (melalui nomor3).
5. Solve problem, digunakan untuk memecahkan masalah yang sudah di input
atau diambil dari disket.
6. Save problem on disk(ette), digunakan untuk menyimpan data (atau masalah)
ke dalam disket.
7. Modify problem, digunakan untuk mengubah data atau permasalahan.
8. Show final solution, digunakan untuk menampilkan hasil analisis.
26
9. Retrun to the program menu, digunakan untuk keluar dari modul ini dan
menuju ke menu utama program QSB+.
10. Exit from QSB+, digunakan untuk keluar dari modul - modul yang sedang
dipakai dan langsung mengakhiri penggunaan QSB+ (menuju ke prompt DOS
atau Windows).
Adapun langkah-langkah memecahkan masalah kuantitatif adalah sebagai berikut:
1. Siapkan formula masalah. Misalnya pemakaian akan memecahkan masalah
linear programming, tentukan apakah fungsi tujuan memaksimumkan atau
meminimumkan, tentukan pula variabel dan fungsi batasan-batasannya.
2. Masukkan masalah tersebut ke dalam program komputer.
3. Tampilkan data yang telah di input (atau dapat juga diambil dari disket kalau
sudah pernah memasukkannya). Langkah ini optional, bukan merupakan
keharusan.
4. Lakukan modifikasi atas formula atau data (bila perlu).
5. Hitung dan carilah hasilnya (dengan menu Solve the problem). Langkah ini
belum menunjukkan hasil hitungan, karena memang hanya menghitung saja.
6. Tampilkan hasil hitungan (dengan menu Show the final solution).
7. Simpan formulasi masalah atau datanya (bila perlu).
27
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Penelitian ini mengevaluasi pembangunan kawasan Grand Renon Prime
Residence yang terletak di Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur,
Kotamadya Denpasar, Propinsi Daerah Tingkat I Bali. Evaluasi dititikberatkan
pada analisis finansial untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder yang didapat dari PT. Puri Artha Renon selaku developer serta instansi
lain yang terkait. Disamping itu pula, data yang didapat dari observasi, wawancara
kepada pihak – pihak yang terkait. Data tersebut meliputi :
a. Data lokasi, site plan, gambar rencana, biaya pembangunan proyek, biaya
operasional dan lain – lain sebagai pendukung analisis ini, didapatkan dari
Konsultan Perencana Pengelola Kawasan. Disamping itu pula beberapa
data pendamping untuk hal ini, diambil berdasarkan penelitian dari
responden yang profesional dibidangnya masing – masing, seperti :
konsultan, kontraktor, pemerintah dan perorangan. Data ini dipergunakan
sebagai penunjang di dalam mengestimasi biaya – biaya proyek.
b. Data lain yang menunjang analisis ini yang didapat dari tulisan ilmiah,
makalah atau sumber – sumber lain untuk melengkapi proses analisis baik
padaestimasi maupun pada peramalan data.
28
c. Data kuesioner untuk mengetahui keinginan dan minat konsumen akan
produk perumahan.
Selanjutnya data tersebut dianalisis sesuai dengan fungsi data yang pada
akhirnya dijadikan penunjang untuk mengetahui komposisi jumlah bangunan yang
optimal dan mengevaluasi kelayakan secara finansial, teknis dan pasar dari proyek
tersebut.
3.2. Analisa Optimasi
Analisa optimasi dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai
berikut :
1) Analisa Dengan Metode Simpleks
Tujuan analisa ini adalah untuk mendapatkan komposisi optimal jumlah
rumah dari tiap tipe rumah yang akan dibangun pada proyek perumahan Grand
Renon Prime Residence untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Adapun
langkah – langkah analisa sebagai berikut :
a. Menentukan variabel keputusan
X1= Jumlah rumah type Primavera (A) yang akan dibangun
X2= Jumlah rumah type Premiere (B) yang akan dibangun
X3= Jumlah rumah type Primo (C) yang akan dibangun
b. Menentukan fungsi tujuan
Memaksimalkan Z = Profit A.X1 + Profit B.X2 + Profit C.X3
29
c. Menentukan batasan
a) Melalui luas tanah yang digunakan untuk bangunan rumah
Luas tanah yang digunakan untuk bangunan terdiri dari tiga tipe yaitu tipe
A, tipe B dan tipe C. Luas tanah (LT) yang sepenuhnya untuk bangunan
yang akan dijual yaitu seluas 1,4448 Ha dari luas tanah total yaitu 2 Ha.
Sehingga didapat fungsi batasan pertama yaitu :
LT type A.X1 + LT type B.X2 + LT type C.X3 ≤ 1,4448 Ha
b) Melalui perbandingan minat konsumen terhadap masing – masing tipe
rumah.
Type A : Type B : Type C = X1 : X2 : X3 = Minat type A : Minat type B :
Minat type C
Sehingga batasan kedua yaitu Minat type B. X1 ≤ Minat type A.X2 dan
batasan ketiga yaitu Minat type C.X2 ≤ Minat type B.X3
2) Analisa Dengan Program QSB+
Analisa dengan program QSB+ dilakukan untuk menghitung hasil akhir
yang diperoleh dari model metode simpleks diatas.
3) Tabel Alternatif Pilihan
Setelah didapat hasil akhir pada analisa diatas, maka perhitungan
komposisi optimal pembangunan masing – masing tipe rumah dilanjutkan dengan
menggunakan tabel alternatif pilihan. Hal ini dilakukan jika pada tahap
perhitungan sebelumnya diperoleh hasil akhir masih berupa bentuk desimal.
30
3.3 Analisa Pasar
Analisis pasar dalam penelitian ini dilakukan dengan survey untuk
mengetahui pertimbangan dan minat konsumen dalam memilih perumahan Grand
Renon Prime Residence serta meramalkan tren penjualan rumah untuk tahun –
tahun memdatang.
3.3.1 Identifikasi Responden
Adapun nantinya yang akan menjadi sasaran dalam penyebaran kuisioner
ini adalah pembeli langsung unit perumahan Grand Renon Prime Residence dan
perumahan Hayam Wuruk Residence.
3.3.2 Kuisioner
Pembuatan kuisioner dan survey akan diarahkan untuk mengidentifikasi
minat konsumen melalui :
a. Kondisi fisik lokasi, meliputi kemungkinan terjadinya banjir, tingkat
kebisingan dan kemudahan transportasi.
b. Faktor kelengkapan prasarana, meliputi adanya fasilitas penunjang seperti
jalan kawasan, fasilitas listrik, air bersih dan keamanan.
c. Faktor kelengkapan sarana, meliputi adanya fasilitas penunjang seperti
fasilitas perbelanjaan dan rekreasi, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan,
fasilitas pemerintahan, fasilitas perkantoran, fasilitas olah raga dan fasilitas
kuliner disekitar.
31
3.4 Analisa Teknis
Analisis teknis dalam penelitian ini dilakukan dengan mendeskripsikan
faktor – faktor sebagai berikut :
1. Kondisi Infrastruktur Publik
Pembangunan perumahan baru harus dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya adalah penyediaan infrastruktur
seperti jaringan jalan, saluran sanitasi dan drainase, jaringan air bersih dan
jaringan listrik. Tingginya kepadatan bangunan disuatu daerah tidak jarang
mengakibatkan minimnya lahan yang tersedia bagi sarana infrastruktur. Kondisi
ini merupakan salah satu ciri rendahnya kualitas suatu lingkungan pemukiman.
Prasarana dan sarana dengan kualitas yang sangat rendah tidak layak difungsikan
sesuai peruntukannya.
2. Keadaan Tanah
Keadaan tanah setempat merupakan faktor yang penting dalam proses
perencanaan rumah. Kondisi tanah tidak selalu sama dan setiap tempat
mempunyai kondisi yang spesifik. Informasi mengenai kekerasan dan kepadatan
lahan sangat penting untuk menentukan jenis dan bahan pondasi yang cocok
digunakan untuk tempat tersebut.
3. Aksesibilitas
Lokasi perumahan sebaiknya dipilih di daerah yang memberikan akses
yang mudah bagi para pemukim untuk menuju tempat kerja dan pusat – pusat
kegiatan pelayanan yang lebih luas.
32
3.5 Analisa Finansial
Analisa finansial dalam penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebagai berikut :
1) Biaya Produksi
Setelah tahap desain selesai dilakukan maka selanjutnya dilaksanakan
tahap produksi. Biaya – biaya yang dikeluarkan pada tahap ini adalah :
A. Biaya ( cost )
1. Biaya pra perencanaan terdiri dari pengadaan tanah, penyiapan lahan,
perijinan dan konsultan perencana
2. Operasional dan Maintenance meliputi biaya pemeliharaan gedung,
listrik, telephone, air, kebersihan, keamanan, biaya pengelola dan
Advertising (Iklan, brosur, Launching Product).
3. Biaya Pembangunan terdiri dari :
a. Pembangunan Rumah
b. Kantor Pemasaran
c. Main Gate dan Barrier Gate System
d. Playground dan Pool
e. Jalan Kawasan
f. Water Feature
g. Landscape
h. Boulevard
i. Drainase
33
j. Mechanical & Electrical Plumbing ( jaringan MEP internal dan
external meliputi sarana plumbing, electronica dan electrical )
4. Biaya – biaya lain :
a. Bunga Modal Pinjaman
b. Pajak ( Pajak Penjualan dan Pajak Penghasilan )
B. Manfaat, meliputi :
a. Penjualan Rumah
b. Iuran Bulanan selama 1 tahun terhitung sejak fasilitas umum
beroperasi ( keamanan, biaya perawatan kolam renang umum,
biaya perawatan taman dan kebun, biaya sampah, biaya kebersihan
jalan dan lingkungan.
2) Suku Bunga
Tingkat bunga yang diuji merefleksikan kondisi ekonomi makro. Suku
Bunga acuan Bank Indonesia ( BI Rate ) diprediksikan akan stagnan hingga akhir
tahun 2009, karena tekanan laju inflasi yang mulai diperkirakan mulai naik. “ BI
Rate akan stagnan berada diposisi 6,5 persen tidak mungkin diturunkan dan
kecenderungan dinaikkan juga sangat berat bagi Bank Indonesia, “ Ujar Ekonom
Standard Chartered, Fauzi Ikhzan ketika ditemui di gedung Bank Indonesia
(Vibiznews-Banking, 2009).
Dari tabel BI Rate dan Suku Bunga Kredit Rupiah Menurut Kelompok
Bank periode januari 2009 sampai dengan desember 2010 tingkat suku bunga
menurun dari 15,23% sampai dengan 12,83%. Untuk suku bunga deposito rupiah
pada Bank BNI yaitu 6,25%.
34
Dari data diatas maka dalam analisis ini diambil tingkat suku bunga
dengan komposisi 80% dari suku bunga deposito 6,25% dan 20% dari nilai rata -
rata suku bunga kredit tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 sebesar 13,875%,
sehingga diperoleh suku bunga 7,775% per tahun dibulatkan menjadi 8,00% per
tahun.
35
Kerangka konsep penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Mulai
Latar Belakang
Studi Pustaka Batasan Masalah OBJEK
Pengumpulan Data
Data sekunder -Gambar -Data Penjualan -RAB
Data primer - Survai Pasar (kuisioner)
Aspek Optimasi
Aspek Pasar
Analisa Biaya Analisa Pendapatan
Aspek Finansial NPV, IRR, BCR
Analisis Sensitivitas
Simpulan dan Saran
Selesai
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Aspek Teknis
Evaluasi dan Pembahasan
36
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Obyek penelitian adalah proyek pembangunan kawasan Grand Renon
Prime Residence, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kotamadya
Denpasar, Propinsi Daerah tingkat I Bali.
Lokasi perumahan ini terletak di jalan Raya Badak Agung Denpasar. Pusat
– pusat layanan seperti sekolah, pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, hotel
Internasional, lapangan Puputan Renon serta tempat bekerja dapat ditempuh rata –
rata dalam waktu 5 - 30 menit dan dapat dilalui oleh alat transportasi umum.
(Gambar 4.1)
Perencanaan kawasan ini dilakukan oleh Konsultan Perencana 21 Degree
seluas 2 ha terdiri dari unit – unit hunian residence dan fasilitas – fasilitas
penunjangnya seperti jalan perumahan selebar 12 meter, main gate, Playground,
boulevard dan Water Feature.
Pembangunan akan dilakukan dengan sistem pembangunan bertahap yang
terdiri dari 67 unit residence (type Primavera 300/260, type Premiere 260/208,
type Primo 245/192) dengan fasilitas – fasilitas penunjangnya seperti jalan
perumahan selebar 12 meter, main gate, Playground, boulevard dan Water
Feature. (Gambar 4.2)
37
Gambar 4.1 Lokasi Grand Renon Prime Residence
38
Gambar 4.2 Site Plan Grand Renon Prime Residence
39
Grand Renon Prime Residence dikembangkan oleh developer asal Bali
PT Puri Artha Renon. Dalam pelaksanaannya melibatkan 2 (dua) kontraktor
utama sebagai pelaksana yaitu PT Alir Konstruksi Nasional (Alkon) untuk
pekerjaan sipil (struktur) dan sebagian pekerjaan finishing, PT Teknik Umum
(TU) untuk pekerjaan Mechanical&Electrical Plumbing dan Infrastruktur.
Sebagian pekerjaan finishing lainnya dikerjakan oleh beberapa subkontraktor.
Sistem pembiayaan pelaksanaan pembangunan kawasan ini melibatkan
modal awal 80% serta pinjaman Bank sebesar 20%. Pengelolaan kawasan ini
beserta fasilitasnya untuk sementara masih dikelola oleh PT Puri Artha Renon
yang nantinya akan dibuatkan manajemen tersendiri. Untuk pemeliharaan dan
perawatan fasilitas pendukung setiap satu unit rumah akan dikenakan iuran tiap
bulan yaitu sebesar Rp. 2500 per meter persegi bangunan sesuai dengan tipe
rumah. Biaya tersebut meliputi biaya keamanan (security), biaya perawatan kolam
renang umum, biaya perawatan taman dan kebun, biaya sampah, biaya kebersihan
jalan dan lingkungan.
4.2. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun pembatasan pembahasan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pada analisis optimasi dimana model matematis pemilihan hanya untuk
menentukan jumlah rumah tiap tipenya.
b. Untuk evaluasi dilakukan terhadap aspek pasar, aspek teknis dan aspek
finansial.
c. Tingkat suku bunga dianggap konstan sebesar 8,00% pertahun.
40
4.3. Penentuan Sumber Data
Sumber data adalah developer, konsultan proyek, kontraktor dan yang
menguasai/profesional dibidangnya masing – masing. Data lain dalam penentuan
aspek pasar diambil dari data primer berupa survey pasar terhadap konsumen
Grand Renon Prime Residence dan Hayam Wuruk Residence. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari studi literatur dan laporan – laporan penelitian yang
sejenis.
4.4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori –
teori/metode investasi seperti metode Net Present Value (NPV), metode Benefit
Cost Ratio (BCR) dan metode Internal Rate of Return (IRR).
4.5. Analisa Data
Adapun beberapa model analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1) Analisa Optimasi
Analisa optimasi menggunakan metode simpleks dan program QSB+
dengan menganalisa data – data sekunder yang diperoleh dilapangan.
2) Analisa Pasar
Analisa data aspek pasar dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Analisa data hasil survey dengan deskriptif kualitatif
b. Analisa data ramalan dengan Metode least square.
41
3) Analisa Teknis
Analisa data aspek teknis adalah deskriptif kualitatif dengan menganalisa
data – data sekunder yang diperoleh dilapangan maupun instansi – instansi terkait.
4) Analisa Finansial
Sebagian data menggunakan data dari pengembang (untuk bangunan yang
sudah terbangun) dan metode estimasi atau pendugaan parameter (untuk
bangunan yang belum terbangun) yang berkaitan dengan aspek pembiayaan.
Sedangkan untuk yang berkaitan dengan pendapatan menggunakan data dari
pengembang (untuk pendapatan sampai saat ini) dan prediksi. Perhitungan
kelayakan finansial selanjutnya menggunakan program komputer untuk mencari
NPV, IRR, BCR dan analisis sensitivitas.
42
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Umum
PT. Puri Artha Renon sebagai pihak pengembang pada kawasan
Perumahan Grand Renon Prime Residence membangun 3 (tiga) tipe rumah
sebagai alternatif bagi para konsumen untuk menentukan pilihan mereka.
Spesifikasi bangunan dari masing – masing tipe yang akan dibangun sebagai
berikut :
1. Rumah Tipe Primavera (A)
Luas Bangunan : 300 m2
Luas Tanah : 260 m2
Harga Jual : Rp. 3.295.000.000,-
Listrik Daya PLN : 7700 watt
Jumlah Lantai : 2 Lantai
Ruang Tidur : 4 Ruang
Kamar Mandi : 3 Ruang
Dapur : 1 Ruang
Ruang Keluarga : 1 Ruang
Ruang Tamu : 1 Ruang
Gambar denah bangunan dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 75.
2. Rumah Tipe Premiere (B)
Luas Bangunan : 260 m2
Luas Tanah : 208 m2
Harga Jual : Rp. 2.756.000.000,-
Listrik Daya PLN : 7700 watt
Jumlah Lantai : 2 Lantai
43
Ruang Tidur : 4 Ruang
Kamar Mandi : 3 Ruang
Dapur : 1 Ruang
Ruang Keluarga : 1 Ruang
Ruang Tamu : 1 Ruang
Gambar denah bangunan dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 76.
3. Rumah Tipe Primo (C)
Luas Bangunan : 245 m2
Luas Tanah : 192 m2
Harga Jual : Rp. 2.574.000.000,-
Listrik Daya PLN : 7700 watt
Jumlah Lantai : 2 Lantai
Ruang Tidur : 4 Ruang
Kamar Mandi : 3 Ruang
Dapur : 1 Ruang
Ruang Keluarga : 1 Ruang
Ruang Tamu : 1 Ruang
Gambar denah bangunan dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 77.
Adapun persamaan teknis fisik dari tiap tipe rumah tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pondasi : telapak (Foot Plate) dan batu kali
2. Struktur : beton bertulang
3. Dinding : batu bata, diplester, diaci dan dicat
4. Rangka Atap : baja ringan.
5. Penutup atap : genteng cisangkan
6. Kusen : kayu bengkirai
7. Plafond : gypsum 9 mm
8. Lantai Utama : granit tile 60x60 cm
9. Pintu : panel bengkirai
44
10. Daun Jendela : kaca tempered 10 mm, kayu bengkirai
11. Sanitair : bathtube, shower dan kloset duduk.
12. Finishing : politur
13. Ruang terbuka : dilengkapi halaman depan dan belakang yang terbuka
serta private swimming pool.
Untuk memberi kenyamanan bagi para penghuni Perumahan Grand Renon
Prime Residence, maka pada perumahan ini dilengkapi dengan fasilitas umum
seperti main gate, jalan kawasan dengan lebar 12 m, playground, boulevard,
water feature, listrik dari PLN, air bersih (PDAM) serta security 24 jam.
Pengelolaan kawasan Grand Renon Prime Residence beserta fasilitasnya
dikelola oleh PT Puri Artha Renon selama satu tahun terhitung sejak seluruh
perumahan telah beroperasi. Untuk pemeliharaan dan perawatan fasilitas
pendukung setiap satu unit rumah akan dikenakan iuran tiap bulan sesuai dengan
tipe rumah yaitu berkisar antara Rp. 480.000,00 sampai Rp. 650.000,00. Biaya
tersebut meliputi biaya keamanan (security), biaya perawatan kolam renang
umum, biaya perawatan taman dan kebun, biaya sampah, biaya kebersihan jalan
dan lingkungan. Untuk tahun – tahun berikutnya pengelolaan kawasan dan
fasilitasnya akan dikelola oleh penghuni yang akan dipilih melalui musyawarah.
5.2 Grand Renon Prime Residence
5.2.1 Minat Responden
Responden yaitu pembeli langsung unit rumah pada perumahan Grand
Renon Prime Residence sebanyak 16 responden dan perumahan Hayam Wuruk
Residence sebanyak 10 responden. Pertimbangan dan minat konsumen dalam
memilih perumahan Grand Renon Prime Residence ditinjau lokasi, sarana dan
prasarana. Hasil survey menyatakan bahwa 84,62% responden menjawab setuju
untuk faktor lokasi, sedangkan untuk faktor sarana yaitu 75% responden setuju
dan diikuti faktor prasarana yaitu 53,37% responden menjawab setuju.
45
5.2.2 Rencana Pendapatan
Pendapatan diperoleh dari penjualan rumah dan iuran bulanan penghuni
dengan perincian sebagai berikut :
1) Penjualan Rumah Grand Renon
Tabel 5.1 Data Tiap Type Rumah Yang Terjual
Bulan / Tahun Rumah Yang Terjual ( Buah )
Primavera ( A )
Premiere ( B )
Primo ( C )
Februari 2009 - Mei 2009 7 4 3 0 Juni 2009 - September 2009 4 0 3 1 Oktober 2009 - Januari 2010 5 2 3 0 Februari 2010 - Mei 2010 8 3 0 5 Juni 2010 - September 2010 7 0 6 1 Jumlah Total 31 9 15 7
Sumber, Developer Grand Renon Prime Residence, 2010
2) Iuran Bulanan Selama 1Tahun Setelah Beroperasi
Untuk iuran bulanan dikenakan sebesar Rp. 2500,00 per meter persegi
bangunan sesuai dengan tipe rumah.
Tabel 5.2 Daftar Iuran Bulanan
No Type Rumah Jumlah Iuran (Rp) / Bulan 1 Primavera ( 300/260 ) 650.000 2 Premiere ( 260/208 ) 520.000 3 Primo ( 245/192) 480.000
Sumber, Developer Grand Renon Prime Residence, 2010
Iuran bulanan ini meliputi jasa :
1) Keamanan
2) Perawatan Kolam Renang
3) Taman dan Kebun
4) Sampah
5) Kebersihan Jalan dan Lingkungan
46
5.2.3 Perhitungan Biaya (Cost)
Perhitungan biaya (cost) pembangunan perumahan Grand Renon Prime
Residence terdiri dari biaya investasi total dan biaya operasional.
1. Biaya Investasi Total (I)
Komponen – komponen biaya investasi total adalah :
1. Biaya tanah (land cost)
2. Biaya bangunan
3. Biaya – biaya tidak langsung (perencanaan, hukum, dll)
Data – data yang digunakan dalam perhitungan ini adalah data primer dan data
sekunder seperti yang tercantum dalam tabel 5.3. serta biaya – biaya yang
dipergunakan tercantum dalam tabel 5.4.
Tabel 5.3 Sumber Biaya Investasi
No Jenis Pekerjaan Sumber Data 1 Pengadaan tanah Developer 2 Penyiapan lahan Developer 3 Referensi
Pra Perencanaan (meliputi biaya perencanaan, konsultan, dan biaya hukum )
4 Konraktor
Infrastruktur ( meliputi drainase, jalan kawasan dan MEP )
5 Pembangunan Rumah Konraktor 6 Kantor Pemasaran Konraktor 7 Main Gate Konraktor 8 Barrier Gate Konraktor 9 Landscape dan Taman Konraktor
10 Playground dan Pool Konraktor 11 Water Feature Konraktor 12 Boulevard Konraktor
Sumber, berbagai sumber, 2010
47
Tabel 5.4 Harga Biaya Investasi
No Jenis Pekerjaan Harga 1 Pengadaan tanah Rp. 30.000.000.000,- 2 Penyiapan lahan Rp. 590.000.000,- 3
Pra Perencanaan (meliputi biaya perencanaan dan konsultan dan biaya hukum )
20% dari harga gedung
4
Infrastruktur ( meliputi drainase, jalan kawasan dan MEP )
Rp. 5.328.438.497,-
5 Pembangunan Rumah per 1 unit tipe A Rp. 905.064.268,- per 1 unit tipe B Rp. 795.314.424,- per 1 unit tipe C Rp. 726.472.907,- 6 Kantor Pemasaran Rp. 249.000.000,- 7 Main Gate Rp. 1.469.864.000,- 8 Barrier Gate Rp. 250.000.000,- 9 Landscape dan Taman Rp. 392.731.900,-
10 Playground dan Pool Rp. 350.000.000,- 11 Water Feature Rp. 250.000.000,- 12 Boulevard Rp. 50.000.000,-
Sumber, data diolah, 2010
Data biaya investasi diatas merupakan data harga rata – rata yang diperoleh
melalui data sekunder yang didapat dari kontraktor yang menangani langsung
proyek Grand Renon dan survey pada kontraktor yang menangani proyek sejenis.
Harga tersebut sudah termasuk PPN. Adapun rincian biaya rata – rata sebagai
berikut :
a. Biaya penyiapan lahan yaitu sebesar Rp. 29.500 per meter persegi.
b. Biaya pembangunan rumah tipe A yaitu Rp. 3.016.881 per meter persegi.
c. Biaya pembangunan rumah tipe B yaitu Rp. 3.058.902 per meter persegi.
d. Biaya pembangunan rumah tipe C yaitu Rp. 2.965.196 per meter persegi.
e. Biaya pembangunan Main Gate sebesar Rp. 3.500.000 per meter persegi.
f. Biaya Landscape dan Taman sebesar Rp. 190.000 per meter persegi.
g. Biaya Playground dan Pool sebesar Rp. 389.000 per meter persegi.
h. Biaya Water Feature sebesar Rp. 3.439.000 per meter persegi.
i. Biaya Boulevard sebesar Rp. 491.000 per meter persegi.
48
2. Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Sumber data untuk perhitungan biaya operasional dan pemeliharaan dapat
dilihat pada tabel 5.5
Tabel 5.5 Sumber Biaya Operasional dan Pemeliharaan
No Jenis Pekerjaan Sumber Data 1 Referensi
Operasional dan Maintenance (meliputi biaya pemeliharaan gedung, listrik, telephone, AC, kebersihan, keamanan dan biaya pengelola)
2 Perawatan taman dan kolam renang Survai 3 Advertising Brosur Survai Media cetak Survai papan reklame Survai internet Survai launching produk Proyek Greenlot
Sumber, berbagai sumber, 2009
Dari sumber data tersebut diperoleh data harga rata - rata untuk biaya
operasional dan pemeliharaan sebagai berikut :
Tabel 5.6 Harga Operasional dan Pemeliharaan
No Jenis Pekerjaan Harga/satuan volume 1 Rp. 23.750.000/bulan
Operasional dan Maintenance (meliputi biaya pemeliharaan gedung, listrik, telephone, air, kebersihan, keamanan dan biaya pengelola)
2 Perawatan taman dan kolam renang Rp. 1.500.000/bulan 3 Advertising Brosur Rp. 7500/ lembar Media cetak Rp.650.000/1 x muat papan reklame Rp 3,6 juta/satuan internet Rp. 1,5 juta/3 bulan launching produk 0,1% x biaya konstruksi
Sumber, data diolah, 2010
49
Tabel 5.7 Volume Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Volume Satuan 1 1 ls
Operasional dan Maintenance (meliputi biaya pemeliharaan gedung, listrik, telephone, air, kebersihan, keamanan dan biaya pengelola)
2 Perawatan taman dan kolam renang 1 ls
3 Advertising
Brosur 500 lembar Media cetak 24 kali
papan reklame 10 satuan
internet 4 tahun launching produk 1 satuan
Sumber, data diolah, 2010
5.2.4 Modal
Pembangunan dan pengoperasian proyek dibiayai dengan sumber
pembiayaan utama yaitu :
1) Modal Sendiri
Modal sendiri adalah jumlah modal yang ditanam pada suatu proyek untuk
membiayai pekerjaan – pekerjaan pra konstruksi, seperti pengadaan tanah,
perencanaan dan biaya – biaya hukum. Sebagai dana awal, pemrakarsa
mendanai sebesar 45% dari total biaya investasi tersebut sebagai modal
dengan distribusi 80% modal sendiri dan 20% modal pinjaman bank.
2) Modal pinjaman
Modal pinjaman adalah pembiayaan proyek yang berasal dari kredit langsung
dari bank atau institusi keuangan lainnya. Dalam proyek ini, dana pinjaman
terdiri dari kredit langsung dari bank.
5.2.5 Suku Bunga
Dari tabel BI Rate dan Suku Bunga Kredit Rupiah Menurut Kelompok
Bank periode januari 2009 sampai dengan desember 2010 tingkat suku bunga
menurun dari 15,23% sampai dengan 12,83% dan tingkat suku bunga deposito
50
rupiah pada Bank BNI yaitu 6,25%. Sehingga suku bunga dalam perhitungan
finansial yang meliputi perhitungan NPV, IRR, BCR dan analisis sensitivitas yang
memperhitungkan prediksi kenaikan suku bunga bank, maka ditetapkan suku
bunga investasi sebesar 8,00% per tahun.
5.3 Evaluasi Optimasi
5.3.1 Variabel Keputusan
Tiga variabel keputusan pada penelitian ini menunjukkan tipe rumah yang
akan dibangun pada perumahan Grand Renon Prime Residence, yaitu :
X1= Jumlah rumah type Primavera (A) yang akan dibangun
X2= Jumlah rumah type Premiere (B) yang akan dibangun
X3= Jumlah rumah type Primo (C) yang akan dibangun
5.3.2 Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan adalah persamaan yang ditujukan untuk menghitung
keuntungan yang dapat diperoleh pengembang, dimana keuntungan dihitung dari
selisih antara harga jual rumah dikurangi beberapa faktor biaya dibawah ini yaitu :
1. Biaya pengadaan tanah
2. Penyiapan lahan
3. Pra Perencanaan
4. Infrastruktur
5. Pembangunan rumah
6. Fasilitas umum
51
Besarnya nilai faktor biaya diatas dan perhitungan keuntungan untuk tipe
Primavera (A) dan Premiere (B) adalah seperti tertera pada tabel 5.8 dan 5.9.
Tabel 5.8 Rekapitulasi Biaya Rumah Tipe Primavera
No Jenis Biaya Harga Satuan (Rp) 1 Pengadaan tanah 514.305.000 2 Penyiapan lahan 10.114.665 3 Pra Perencanaan 181.012.854 4 Infrastruktur 79.528.933 5 Pembangunan Rumah 905.064.268 6 Fasum 41.232.775 7 Bunga 144.016.802 8 Pajak PP 59.310.000 9 Pajak PPh 383.124.411
Total Biaya 2.317.709.707 Harga Jual 3.295.000.000
Keuntungan 977.290.293 Sumber, data diolah, 2010
Tabel 5.9 Rekapitulasi Biaya Rumah Tipe Premiere
No Jenis Biaya Harga Satuan (Rp) 1 Pengadaan tanah 436.305.000 2 Penyiapan lahan 8.580.665 3 Pra Perencanaan 159.062.885 4 Infrastruktur 79.528.933 5 Pembangunan Rumah 795.314.424 6 Fasum 41.232.775 7 Bunga 144.016.802 8 Pajak PP 49.608.000 9 Pajak PPh 287.705.155
Total Biaya 2.001.354.638 Harga Jual 2.756.000.000
Keuntungan 754.645.362 Sumber, data diolah, 2010
52
Besarnya nilai faktor biaya diatas dan perhitungan keuntungan untuk tipe
Primo (C) adalah seperti tertera pada tabel 5.10
Tabel 5.10 Rekapitulasi Biaya Rumah Tipe Primo
No Jenis Biaya Harga Satuan (Rp) 1 Pengadaan tanah 412.305.000 2 Penyiapan lahan 8.108.665 3 Pra Perencanaan 145.294.581 4 Infrastruktur 79.528.933 5 Pembangunan Rumah 726.472.907 6 Fasum 41.232.775 7 Bunga 144.016.802 8 Pajak PP 46.332.000 9 Pajak PPh 266.212.501
Total Biaya 1.869.504.164 Harga Jual 2.574.000.000
Keuntungan 704.495.836 Sumber, data diolah, 2010
Dari tabel diatas dapat diketahui keuntungan masing – masing tipe rumah adalah :
a. Tipe A sebesar Rp. 977.290.293,-
b. Tipe B sebesar Rp. 754.645.362,-
c. Tipe C sebesar Rp. 704.495.836,-
Untuk perhitungan selanjutnya, maka keuntungan masing – masing tipe rumah
tersebut dibulatkan (dalam puluhan juta rupiah), seperti penjelasan dibawah ini:
a. Tipe A = Rp. 977.290.293,- ≈ 97,7 (dalam puluhan juta rupiah).
b. Tipe B = Rp. 754.645.362,- ≈ 75,5 (dalam puluhan juta rupiah).
c. Tipe C = Rp. 704.495.836,- ≈ 70,5 (dalam puluhan juta rupiah).
Sehingga fungsi tujuan ditulis sebagai berikut Z = 97,7 X1 + 75,5 X2 + 70,5 X3
53
5.3.3 Fungsi Batasan
Fungsi batasan adalah persamaan dari berbagai variabel yang dapat
mengurangi laba maksimal yang dapat diperoleh oleh pengembang. Adapun
fungsi batasan yang telah ditentukan sebagai berikut :
1. Melalui luas lahan
a. Dimana telah ditentukan luas lahan yang diperuntukkan untuk
bangunan yang akan dijual yaitu 1,4448 Ha.
b. Luas lahan yang sepenuhnya untuk bangunan dan akan dijual terdiri
dari tiga tipe yaitu A, B, C dengan luas masing – masing 260 m²,
208 m² dan 192 m².
Sehingga didapat fungsi batasan pertama yaitu :
260 X1 + 208 X2 + 192 X3 ≤ 14448
2. Melalui perbandingan minat konsumen terhadap masing – masing tipe
rumah.
Berdasarkan hasil survey pasar maka diketahui perbandingan minat
konsumen terhadap masing – masing tipe rumah sebagai berikut:
a. Rumah Tipe A yaitu 7
b. Rumah Tipe B yaitu 14
c. Rumah Tipe C yaitu 5
Sehingga dapat ditulis perbandingan permintaan terhadap ketiga tipe rumah
tersebut menjadi :
Type A : Type B : Type C = X1 : X2 : X3 = 7 : 14 : 5
54
Menyederhanakan perbandingan diatas dengan cara membagi sama rata, maka
akan diperoleh perbandingan X1 : X2 : X3 = 1,4 : 2,8 : 1
Sehingga diperoleh persamaan fungsi batasan kedua dan ketiga, yaitu :
2,8 X1 ≤ 1,4 X2 dan X2 ≤ 2,8 X3
5.3.4 Perhitungan Dengan Program QSB+
Untuk mengetahui jumlah tipe – tipe rumah optimal maka dilakukan
perhitungan dengan metode simpleks dimana perhitungannya dibantu dengan
menggunakan program QSB+.
Masalah ini dapat diformulasikan sebagai berikut :
Memaksimalkan Z = 97,7 X1 + 75,5 X2 + 70,5 X3,
menjadi Z – 97,7 X1 – 75,5 X2 – 70,5 X3 = 0.
Terbatas pada :
1. 260 X1 + 208 X2 + 192 X3 ≤ 14448
menjadi 260 X1 + 208 X2 + 192 X3 + S1 = 14448
2. 2,8 X1 ≤ 1,4 X2
maka 2,8 X1 - 1,4 X2 ≤ 0, menjadi 2,8 X1 - 1,4 X2 + S2 = 0
3. X2 ≤ 2,8 X3
maka X2 - 2,8 X3 ≤ 0, menjadi X2 - 2,8 X3 + S3 = 0
diketahui :
X1= rumah type Primavera (A)
X2= rumah type Premiere (B)
X3= rumah type Primo (C)
55
S1, S2, S3 = slack variable, yaitu variabel tambahan yang digunakan untuk
suatu pertidaksamaan, sehingga dapat mengubah bentuk pertidaksamaan menjadi
persamaan.
Langkah – langkah dalam menggunakan program QSB+ akan dijabarkan pada
uraian dibawah ini :
1. Tekan tombol 1 atau pada pilihan Linear programming.
2. Tekan tombol 2 atau pada pilihan Enter new problem.
3. Masukkan nama untuk persamaan yang akan dihitung, dalam hal ini
penulis memberi nama optimalisasi.
4. Akan muncul 5 isian untuk diisi pada LP Model Entry.
a. Isian pertama diisi dengan 1, karena pada persamaan fungsi tujuan
kita menggunakan model memaksimalkan.
b. Isian kedua diisi dengan 3, karena terdapat 3 variabel pada
perhitungan ini.
c. Isian ketiga diisi dengan 3, karena terdapat 3 persamaan fungsi
batasan pada perhitungan ini.
d. Isian keempat diisi dengan 0, karena tidak ada pertidaksamaan
lebih besar dari atau sama dengan (≥) pada fungsi batasan.
e. Isian kelima diisi dengan Y (yes), karena kita akan menggunakan
variabel dengan nama X1, X2 dan X3.
f. Jika sudah terisi semua, tekan tombol spasi untuk melanjutkan ke
langkah berikutnya.
56
5. Halaman untuk mengisi koefisien pada perhitungan Linear programming.
a. Persamaan pertama adalah pengisian koefisien untuk fungsi tujuan,
sehingga persamaan ini diisi dengan 97,7 X1, 75,5 X2 dan 70,5 X3.
b. Persamaan kedua hingga keempat adalah persamaan untuk fungsi
batasan. Fungsi batasan pertama adalah fungsi batasan untuk luas
lahan yang sepenuhnya digunakan untuk membangun rumah,
sehingga diisi dengan 260 X1, 208 X2, 192 X3 dan 14448. Fungsi
batasan kedua dan ketiga adalah perbandingan permintaan
konsumen terhadap masing – masing tipe rumah. Fungsi batasan
kedua diisi dengan 2,8 X1, - 1,4 X2, 0 X3, dan 0. Fungsi batasan
ketiga diisi dengan 0 X1, 1 X2, - 2,8 X3 dan 0.
c. Jika sudah terisi semua tekan tombol spasi untuk melanjutkan
kelangkah berikutnya.
6. Halaman Function, dimana pada halaman ini kita dapat melakukan
berbagai macam perintah seperti pada yang tertera pada lajur nomeryang
ada. Untuk langkah ini kita pilih nomer 5 (solve problem), dimana akan
diselesaikan permasalahan yang sudah kita isi pada langkah – langkah
sebelumnya.
7. Halaman Option Menu for Solving optimalisasi. Disini kita akan memilih
nomer 2 (Solve and display the final tableau), yang dimana akan langsung
didapat tabel optimal atau hasil akhir dari permasalahan yang telah diinput
pada langkah – langkah sebelumnya.
57
8. Didapat hasil akhir yaitu tipe A sebanyak 17,77 unit, tipe B sebanyak
35,54 unit, tipe C sebanyak 12,69 unit dan nilai optimal 5314.
Hasil akhir optimal pada program QSB+ akan ditampilkan pada lampiran 2
halaman 78.
5.3.5 Tabel Alternatif Pilihan
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program QSB+ diperoleh
hasil berupa nilai desimal didalam penentuan jumlah tipe rumah yang akan
dibangun. Karena tidak mungkin membangun rumah dalam nilai desimal, maka
dibutuhkan pembulatan nilai desimal tersebut dalam tabel alternatif pilihan. Tabel
ini dibuat dengan membulatkan bentuk desimal dari hasil akhir perhitungan
sebelumnya dan mengkombinasikannya.
Tabel 5.11 Alternatif Pilihan
Tipe Tipe Tipe Keterpenuhan Fungsi Batasan Profit Altenatif
A B C Luas Lahan (m²)
X1 X2 X3 (x Rp.10 juta)
1 17 35 12
14.004 1,42 2,92 1,00 4050,70
2 17 35 13
14.196 1,31 2,69 1,00 4106,00
3 17 36 12
14.212 1,42 3,00 1,00 4109,20
4 17 36 13
14.404 1,31 2,77 1,00 4164,50
5 18 36 12
14.472 1,42 3,00 1,00 4188,00
6 18 36 13
14.664 1,31 2,77 1,00 4243,30
7 18 32 12
13.640 1,42 2,67 1,00 3954,00
8 18 32 13
13.832 1,31 2,46 1,00 4009,30
58
Alternatif ke 4 terpilih sebagai alternatif pilihan optimal yang memiliki
laba sebesar Rp. 41.645.000.000,- dengan lahan yang diperlukan untuk
membangun rumah tidak melebihi batasan luas lahan yaitu hanya menggunakan
lahan seluas 1,4404 ha. Komposisi rumah yang akan dibangun juga telah sesuai
dengan kondisi perbandingan permintaan pasar terhadap perumahan tersebut yaitu
2,8 X1 ≤ 1,4 X2 dan X2 ≤ 2,8 X3. Bila ditinjau dari jumlah rumah yang akan
dibangun, maka dapat terlihat pengembang dapat mengoptimalkan laba dengan
membangun rumah tipe A sebanyak 17 unit, rumah tipe B sebanyak 36 unit dan
rumah tipe C sebanyak 13 unit. Penerapan hasil perhitungan diatas digambarkan
pada site plan lampiran 3 halaman 79.
5.4 Evaluasi Aspek Pasar
Evaluasi pasar dalam penelitian ini dilakukan dengan survey dengan
kuisioner seperti pada lampiran 4 halaman 80 untuk mengetahui pertimbangan
dan minat konsumen dalam memilih perumahan Grand Renon Prime Residence.
5.4.1. Analisa Data Hasil Survey
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dimana
ditentukan penilaian berdasarkan score sebagai berikut :
a. Setuju dengan nilai 62,00 – 78,00.
b. Sedang dengan nilai 44,00 – 61,33.
c. Tidak setuju dengan nilai 26,00 – 43,33.
Dari hasil pengolahan data maka analisis aspek pasar berdasarkan jawaban
kuisioner dari responden diperoleh hasil sebagai berikut :
59
1. Faktor Lokasi
a. Nilai persetujuan responden terhadap jumlah jalan menuju lokasi memadai
yaitu 76.
b. Nilai persetujuan responden terhadap sarana transportasi untuk melewati
lokasi memadai yaitu 74.
c. Nilai persetujuan responden terhadap lingkungan perumahan tenang dan
bebas dari kebisingan yaitu 67.
d. Nilai persetujuan responden terhadap lingkungan perumahan terhindar dari
banjir yaitu 76.
Dari nilai persetujuan responden diatas maka dapat diketahui bahwa faktor
pemilihan lokasi sudah baik, dan merupakan salah satu pertimbangan dan
minat konsumen dalam memilih perumahan Grand Renon Prime Residence.
2. Faktor Kelengkapan Sarana
a. Nilai persetujuan responden terhadap jalan lingkungan perumahan selebar
12 meter yaitu 72.
b. Nilai persetujuan responden terhadap daya listrik yang digunakan sebesar
7700 watt yaitu 71.
c. Nilai persetujuan responden terhadap fasilitas air bersih menggunakan
PDAM yaitu 73.
d. Nilai persetujuan responden terhadap keamanan dilingkungan perumahan
terjamin yaitu 70.
Dari nilai diatas maka dapat diketahui bahwa faktor kelengkapan sarana pada
perumahan Grand Renon Prime Residence sudah cukup baik.
60
3. Faktor Kelengkapan Prasarana
a. Nilai persetujuan responden terhadap jarak dari perumahan ke fasilitas
perbelanjaan dapat ditempuh selama 10–20 menit yaitu 57.
b. Nilai persetujuan responden terhadap jarak dari lingkungan perumahan ke
fasilitas rekreasi dapat ditempuh selama 10 – 20 menit yaitu 63.
c. Nilai persetujuan responden terhadap jarak dari lingkungan perumahan ke
fasilitas kesehatan dapat ditempuh selama 10 – 20 menit yaitu 66.
d. Nilai persetujuan responden terhadap jarak dari lingkungan perumahan ke
fasilitas pendidikan dapat ditempuh selama 10 – 20 menit yaitu 70.
e. Nilai persetujuan responden terhadap jarak dari perumahan ke fasilitas
pemerintahan dapat ditempuh selama 10 – 20 menit yaitu 66.
f. Nilai persetujuan responden terhadap jarak dari lingkungan perumahan ke
fasilitas perkantoran dapat ditempuh selama 10 – 20 menit yaitu 65.
g. Nilai persetujuan responden terhadap jarak dari lingkungan perumahan ke
fasilitas olahraga dapat ditempuh selama 10 – 20 menit yaitu 67.
h. Nilai persetujuan responden terhadap jarak dari lingkungan perumahan ke
fasilitas kuliner dapat ditempuh selama 10 – 20 menit yaitu 71.
Dari nilai diatas maka dapat diketahui bahwa faktor kelengkapan prasarana
yang ada disekitar perumahan Grand Renon Prime Residence sudah cukup baik
dimana jarak tempuh rata – rata 15 menit menuju pusat – pusat kegiatan.
61
Dari ketiga faktor diatas maka dapat dilihat bahwa yang paling
mempengaruhi minat dan pertimbangan konsumen dalam memilh perumahan
Grand Renon Prime Residence adalah faktor lokasi, disusul oleh faktor
kelengkapan sarana dan prasarana.
5.4.2 Analisa Data Ramalan Dengan Metode Least Square
Metode demand forecasting least square method ini menyatakan apabila
fluktuasi permintaan produk pada tahun – tahun yang lampau tidak terlalu tajam,
maka permintaan produk pada tahun – tahun mendatang dapat diperkirakan
dengan jalan mengekstrapolasi trend perkembangan permintaan itu dengan
menggunakan persamaan matematis garis lurus, yaitu Y = a + bX.
Jumlah rumah yang terjual dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.12 Jumlah Rumah Yang Terjual Periode 2009 s/d 2010
Periode Jumlah Rumah
Terjual 1 7 2 4 3 5 4 8 5 7
Total 31 1 Periode = 4 bulan Sumber, Developer Grand Renon,2010
Untuk menyusun proyeksi penjualan rumah pada tahun – tahun
mendatang, terlebih dahulu angka – angka jumlah penjualan rumah pada tabel
5.12 disusun dalam tabel 5.13 dengan mengikuti langkah – langkah sebagai
berikut :
62
1. Mencari titik tengah (mean) urutan tahun yang lampau yaitu periode 3
2. Menghitung jarak (deviasi, D) tiap – tiap bulan dengan mean,
3. Mengkuadratkan deviasi (D2) masing – masing tahun, serta menjumlah
seluruh kuadrat deviasi ( 2),
4. Mengalikan jumlah penjualan rumah (P) masing – masing periode dengan
angka deviasi periode yang bersangkutan ( ),
5. Membagi jumlah perkalian ( ) dengan jumlah kuadrat deviasi. Hasil
pembagian tersebut memberikan nilai trend perkembangan penjualan dari
satu periode ke periode berikutnya, yang dalam persamaan Y = a + bX
adalah nilai b,
6. Menambahkan atau mengurangi jumlah permintaan rata – rata pada tahun
– tahun yang lampau (atau a dalam persamaan diatas) dengan hasil
perkalian b dan deviasi periode yang bersangkutan.
Tabel 5.13 Analisis Perkembangan Penjualan Rumah Periode 1 – 5
Periode Permintaan (P)
D D² PD Trend Jml Penjualan
1 7 -2 4 -14 5,4 2 4 -1 1 -4 5,8 3 5 0 0 0 6,2 4 8 1 1 8 6,6 5 7 2 4 14 7
Total ∑P = 31 ∑D²=10 ∑PD = 4
63
Dari angka – angka dalam tabel 5.10 jumlah permintaan rata – rata
(a dalam persamaan Y = a + bX) adalah ∑P : n atau 31 : 5 = 6,2, sedangkan nilai
trend perubahan penjualan adalah ∑PD : ∑D² atau 4 : 10 = 0,4.
Untuk menghitung proyeksi jumlah penjualan pada periode – periode
mendatang, rumus Y = a + bX tetap dipergunakan. Dengan mempergunakan
rumus persamaan tadi, jumlah penjualan pada periode 6 (satu periode didepan
periode 5) dapat dihitung sebagai berikut Y = 6,2 + (6 x 0,4) = 8,6. Sedangkan
perkiraan penjualan periode berikutnya dapat dilihat pada tabel 5.14
Tabel 5.14 Proyeksi Jumlah Penjualan Rumah
Periode Deviasi Jumlah Penjualan Rumah 6 +6 6,2 + (6 x 0,4) = 8,6 7 +7 6,2 + (7 x 0,4) = 9 8 +8 6,2 + (8 x 0,4) = 9,4 9 +9 6,2 + (9 x 0,4) = 9,8
Selanjutnya dapat diperkirakan jumlah penjualan rumah selama periode tahun
2009 s/d 2013 sebagai berikut :
Tabel 5.15 Perkiraan Penjualan Rumah Periode 2009 - 2013
Tahun 2009/ 2010/ 2011/ 2012/
No Penjualan Rumah
Jumlah
2010 2011 2012 2013 1 Tipe Primavera 17 6 3 8 0 2 Tipe Premiere 36 9 6 12 9 3 Tipe Primo 13 1 6 6 0
Jumlah 66 16 15 26 9
64
5.5 Evaluasi Aspek Teknis
Evaluasi teknis dilakukan dengan mendeskripsikan faktor – faktor sebagai
berikut :
1) Kondisi Infrastruktur Publik
Pembangunan perumahan baru harus dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya adalah penyediaan infrastruktur
seperti jaringan jalan, saluran sanitasi dan drainase, jaringan air bersih dan
jaringan listrik. Tingginya kepadatan bangunan disuatu daerah tidak jarang
mengakibatkan minimnya lahan yang tersedia bagi sarana infrastruktur. Kondisi
ini merupakan salah satu ciri rendahnya kualitas suatu lingkungan pemukiman.
Prasarana dan sarana dengan kualitas yang sangat rendah tidak layak difungsikan
sesuai peruntukannya. Kondisi infratsruktur daerah ini sangat lengkap karena
sudah ada jalan menuju lokasi yang sangat lancar dengan fasilitas lebar jalan
sebesar 12 meter, saluran sanitasi dan drainase yang baik. Kondisi fasilitas listrik
PLN dan air bersih (PDAM) sangat memadai dan digunakan oleh 100% rumah
tangga di sepanjang jalan raya badak agung. Berdasarkan hal tersebut, maka
lokasi proyek sudah tepat untuk dijadikan perumahan.
2) Keadaan Tanah
Keadaan tanah setempat merupakan faktor yang penting dalam proses
perencanaan rumah. Kondisi tanah tidak selalu sama dan setiap tempat
mempunyai kondisi yang spesifik. Kondisi medan tanah pada lokasi
pembangunan proyek Grand Renon Prime Residence relatif datar. Berdasarkan tes
sondir maka untuk struktur pondasi dapat memakai pondasi telapak dari bahan
65
beton bertulang dengan kedalaman 1,6 meter sampai 2 meter dengan daya dukung
tanah ijin yang ada sebesar 1,083 kg/cm2 sampai dengan 1,500 kg/cm2 dengan
asumsi lebar pondasi 1 meter.
3) Aksesibilitas
Lokasi perumahan sebaiknya dipilih di daerah yang memberikan akses
yang mudah bagi para pemukim untuk menuju tempat kerja dan pusat – pusat
kegiatan pelayanan yang lebih luas. Lokasi Grand Renon Prime Residence dapat
ditempuh dengan mudah dan rata – rata dalam waktu 15 menit menuju pusat
perbelanjaan, rekreasi, pendidikan, olahraga, perkantoran, pemerintahan maupun
tempat kuliner. Sehingga posisi lahan sudah sangat tepat sebagai lokasi
perumahan.
5.6 Evaluasi Aspek Finansial
Evaluasi finansial ini meliputi analisis biaya dan analisis pendapatan yang
dihitung berdasarkan hasil survai dari barbagai sumber, dimana selanjutnya dalam
perhitungan evaluasi investasi menggunakan alat bantu program excel.
5.6.1 Analisis Biaya
Komponen biaya merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu
investasi. Oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian yang sungguh – sungguh,
terutama dalam menentukan perbandingan antara biaya sebagai modal sendiri,
biaya modal investor dan biaya modal sebagai suatu pinjaman dari badan
keuangan. Dalam analisis ini struktur perbandingan komponen biaya tersebut
adalah 80% modal sendiri dan 20% modal pinjaman. Untuk biaya modal diambil
66
sebesar 45% dari biaya investasi, yaitu sebesar biaya yang harus dikeluarkan pada
1 tahun pertama investasi ditambah 25% biaya pembangunan rumah pada tahun
kedua. Untuk tahun – tahun berikutnya biaya pembangunan diperoleh dari
penjualan rumah.
Konsekuensi penggunaan pinjaman sebagai salah satu pendanaan dalam
berinvestasi, maka timbulah bunga pinjaman sebagai komponen pembiayaan. Dari
tabel BI Rate dan Suku Bunga Kredit Rupiah Menurut Kelompok Bank periode
januari 2009 sampai dengan desember 2010 tingkat suku bunga menurun dari
15,23% sampai dengan 12,83% dan tingkat suku bunga deposito rupiah pada
Bank BNI yaitu 6,25%. Sehingga suku bunga pinjaman yang digunakan sebesar
8,00% per tahun yang diperoleh dari nilai rata - rata suku bunga kredit bank tahun
2009 sampai dengan tahun 2010 dan suku bunga deposito untuk modal pinjaman
bank dengan jangka waktu pinjaman 4 tahun.
a. Biaya Konstruksi
Perhitungan biaya konstruksi terdiri atas pengadaan tanah, penyiapan lahan,
pra perencanaan, infrastruktur, pembangunan rumah, kantor pemasaran, main
gate, barrier gate, landscape dan taman, playground dan Pool, water feature
dan boulevard yang diperoleh dari berbagai sumber meliputi referensi, survai
kontraktor dan dari kontraktor Grand Renon khususnya untuk pekerjaan –
pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan.
b. Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Untuk biaya operasional dan pemeliharaan yang meliputi biaya pemeliharaan
gedung, listrik, telephone, air dan biaya pengelola yaitu Rp.23.750.000/bulan.
67
Untuk perawatan kolam renang, perawatan taman dan periklanan diperoleh
dari data sekunder tesis greenlot.
5.6.2 Analisis Pendapatan
1. Penjualan Produk
Pendapatan produk terdiri dari penjualan rumah yang didapat dari daftar
harga developer serta jumlah unitnya tiap periode empat bulan yang diperoleh
dari developer Grand Renon dalam bentuk jumlah unit yang terjual.
Selanjutnya dihitung prediksi penjualan unit rumah dengan metode least
square. Harga unit rumah mengalami kenaikan harga sebesar 30 - 35% per
tahunnya.
2. Iuran Bulanan
Iuran bulanan dikenakan kepada penghuni rumah dengan jumlah yang
berbeda untuk tiap – tiap tipe rumah. Iuran bulanan ini meliputi keamanan,
perawatan kolam renang, taman dan kebun, sampah dan kebersihan jalan dan
lingkungan.
5.6.3 Analisis Finansial
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode simpleks didapat jumlah
unit optimal yaitu 17 tipe A, 36 tipe B dan 13 tipe C. Sehingga total biaya (cost)
dari pembangunan perumahan Grand Renon Prime Residence seperti tabel
berikut:
68
Tabel 5.16 Total Biaya (Cost) Pembangunan Perumahan Grand Renon
No Jenis Pekerjaan Jumlah Harga (Rp) 1 Pengadaan tanah 30.000.000.000 2 Penyiapan lahan 590.000.000 3
Pra Perencanaan (meliputi biaya perencanaan, konsultan dan biaya hukum)
10.692.311.922
4
Infrastruktur (meliputi drainase, jalan kawasan dan MEP)
5.328.438.497
5 Pembangunan Rumah 53.461.559.611 6 Kantor Pemasaran 249.000.000 7 Main Gate 1.469.864.000 8 Barrier Gate 250.000.000 9 Landscape dan Taman 392.731.900
10 Playground 350.000.000 11 Water Feature 250.000.000 12 Boulevard 50.000.000
Total Biaya Investasi (I) 103.083.905.930
13
Operasional dan Maintenance (meliputi biaya pemeliharaan gedung, listrik, telephone, air, kebesihan, keamanan dan biaya pengelola)
23.750.000/bln
14 Perawatan taman dan Kolam Renang 1.500.000/bln 15 Advertising
Brosur 3.750.000/thn Media cetak 15.600.000/4 thn papan reklame 36.000.000/thn internet 6.000.000/thn launching produk 102.524.628
Sumber, Hasil Perhitungan,2010
Berdasarkan perkiraan cash flow pada lampiran diperoleh total biaya
investasi adalah sebesar Rp. 103.083.905.930. Besarnya modal untuk pembiayaan
proyek ini hanya diambil sebesar 45% dari total biaya investasi yaitu 45% x Rp.
103.083.905.930 = Rp. 46.387.757.669. Modal terdiri dari modal sendiri 80% x
Rp. 46.387.757.669 = Rp. 37.110.206.135 dan modal pinjaman (pinjaman bank)
69
20% x Rp. 46.387.757.669 = Rp. 9.277.551.534. Pinjaman diberikan ditahun
pertama dengan bunga pinjaman sebesar 8,00% dan jangka waktu pinjaman 4
tahun. Komponen biaya terdiri dari biaya pembangunan dan biaya operasional dan
maintenance dengan perkiraan cash flow terlihat pada Lampiran 9 halaman 91.
Dengan diagram aliran kas sebagai berikut :
40%B4+60%B3 60%B1+40%B2 40%B3+60%B2 60%B4 40%B1 B5
0 1 2 3 4 5 6 i = 8,00%
2008 2009 2010 2011 2012 2013
I C1+C11+OM C2+C22+OM C3+C33+OM C4+C44+OM C5+OM
Gambar. 5.1. Diagram Aliran Kas
Keterangan :
I=Investasi meliputi biaya pengadaan tanah, penyiapan lahan dan pra perencanaan
B1=Pendapatan penjualan rumah (6 unit tipe A, 9 unit tipe B dan 1 unit tipe C)
B2=Pendapatan penjualan rumah (3 unit tipe A, 6 unit tipe B dan 6 unit tipe C)
B3=Pendapatan penjualan rumah (8 unit tipe A, 12 unit tipe B dan 6 unit tipe C)
B4=Pendapatan penjualan rumah (9 unit tipe B)
B5=Pendapatan iuran bulanan selama 1 tahun
C1=Biaya pembangunan (6 unit tipe A, 9 unit tipe B dan 1 unit tipe C)
C2=Biaya pembangunan (3 unit tipe A, 6 unit tipe B dan 6 unit tipe C)
C3=Biaya pembangunan (8 unit tipe A, 12 unit tipe B dan 6 unit tipe C)
C4=Biaya pembangunan (9 unit tipe B)
C5=Biaya perawatan taman dan kolam renang
70
C11=Biaya pembangunan kantor pemasaran, infrastruktur, pinjaman dan pajak
C22=Biaya infrastruktur, main gate, landscape & taman, pinjaman dan pajak
C33=Biaya main gate, landscape & taman, playground&pool, pinjaman dan pajak
C44=Biaya main gate, barrier gate, landscape & taman, playground & pool,
water feature, boulevard, pinjaman dan pajak
OM =Biaya Operasional dan Maintenance
i = Suku bunga
Berdasarkan perhitungan maka didapatkan nilai Net Present Value (NPV)
sebesar Rp. 19.801.228.054 (sembilan belas miliar delapan ratus satu juta dua
ratus dua puluh delapan ribu lima puluh empat rupiah). Nilai Internal Rate of
Return (IRR) yang didapatkan adalah 18,201%. Selanjutnya dari perhitungan nilai
Benefit Cost Ratio (BCR) didapatkan nilai 1,107.
5.6.4 Analisis Sensitivitas
Analisa sensitivitas dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan –
kemungkinan yang terjadi agar bisa diambil langkah – langkah yang tepat untuk
dapat menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi dan menjamin bahwa
setiap rencana investasi aman untuk dilaksanakan. Dalam kajian ini analisis
sensitivitas dilakukan terhadap tiga kemungkinan yaitu :
1. Pendapatan turun sedangkan biaya – biaya tetap.
Dilakukan dengan mengasumsikan bahwa semua komponen pendapatan
mengalami penurunan sebesar 10% sedangkan biaya – biaya yang dikeluarkan
tetap. Analisis yang dilakukan pada kondisi ini didapatkan hasil sebagai berikut
:
71
a. Nilai NPV didapatkan sebesar Rp. 6.371.277.196.
b. Nilai IRR didapatkan sebesar 11,382%.
c. Nilai BCR didapatkan sebesar 1,036.
2. Pendapatan tetap namun biaya – biaya yang dikeluarkan meningkat.
Dilakukan dengan mengasumsikan bahwa semua komponen biaya mengalami
kenaikan sebesar 10% sedangkan pendapatannya tetap, dan analisis yang
dilakukan pada kondisi ini didapatkan hasil sebagai berikut.
a. Nilai NPV didapatkan sebesar Rp. 16.273.574.912.
b. Nilai IRR didapatkan sebesar 16,296%.
c. Nilai BCR didapatkan 1,086.
3. Pendapatan turun dan biaya – biaya meningkat.
Dilakukan dengan mengasumsikan bahwa semua komponen pendapatan
mengalami penurunan sebesar 10% dan biaya – biaya mengalami peningkatan
sebesar 10%, dan analisis yang dilakukan pada kondisi ini didapatkan hasil
sebagai berikut.
a. Nilai NPV didapatkan sebesar Rp. 2.303.981.208.
b. Nilai IRR didapatkan sebesar 9,211%.
c. Nilai BCR didapatkan sebesar 1,013.
72
72
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Hasil Optimasi
Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, maka komposisi optimal dari tipe
rumah yang dibangun adalah rumah tipe Primavera (A) sebanyak 17 unit,
rumah tipe Premiere (B) sebanyak 36 unit dan rumah tipe Primo (C) sebanyak
13 unit. Dimana komposisi existing yang ada yaitu tipe Primavera (A)
sebanyak 16 unit, rumah tipe Premiere (B) sebanyak 31 unit dan rumah tipe
Primo (C) sebanyak 20 unit
2. Aspek Pasar
Minat dan pertimbangan konsumen dalam memilh perumahan Grand Renon
Prime Residence sangat dipengaruhi oleh faktor lokasi, disusul oleh faktor
kelengkapan sarana dan faktor kelengkapan prasarana.
3. Aspek Teknis
Ditinjau berdasarkan aksesibilitasnya, maka perumahan Grand Renon Prime
Residence dinyatakan sangat strategis sebagai lokasi perumahan dengan jarak
tempuh rata – rata 15 menit menuju pusat – pusat kegiatan
73
4. Aspek Finansial
Berdasarkan komposisi optimal maka analisis finansial proyek Grand Renon
prime Residence memberikan nilai yang menguntungkan, dilihat dari hasil
analisis diketahui bahwa :
a. Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 19.801.228.054 (sembilan belas
miliar delapan ratus satu juta dua ratus dua puluh delapan ribu lima puluh
empat rupiah), dimana lebih besar dibandingkan dengan NPV kondisi
existing sebesar Rp.18.696.148.306.
b. Nilai Internal Rate of Return (IRR) yang didapatkan adalah 18,201%,
dimana lebih besar dibandingkan dengan IRR kondisi existing sebesar
17,355%.
c. Nilai Benefit Cost Ratio (BCR) didapatkan nilai 1,107, dimana lebih besar
dibandingkan dengan BCR kondisi existing sebesar 1,063.
5. Dengan mengikuti komposisi jumlah unit rumah sesuai dengan penelitian ini
maka pengembang dapat memperoleh laba yang lebih banyak sebesar
Rp. 1.105.079.748.
6.2 Saran
Adapun masukan atau saran yang kiranya dapat dijadikan bahan
pertimbangan yaitu pengembang disarankan agar melakukan penelitian sejenis
pada tahap awal perencanaan sehingga komposisi bangunan dapat menghasilkan
profit yang maksimal.
74
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2007. Homeloan. Property Review, I-03:32-33. Ardian, D.Y. 2010. Optimalisasi Pemilihan Tipe Dan Jumlah Rumah Pada
Proyek Pengembangan Perumahan Blumbungan Amertha Asri Di Sibang, Skripsi, Denpasar : Universitas Udayana.
Bank Indonesia. 2009. Suku Bunga Bank Indonesia. Available from : URL : http:/www.BI.com Endy Marlina, Suparno Sasma, M. 2006. Perencanaan dan Pengembangan
Perumahan Sebuah Konsep, Pedoman, dan Strategi Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Yogyakarta : Andi.
Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Husein Umar. 2005. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Iqbal Hasan, M. 2009. Pokok – Pokok Materi Statistik 1. Jakarta : PT Bumi
Aksara Istri Mas Pertiwi, I.G.A. 2009. Analisis Investasi Perumahan Greenlot
Sambandha, Tesis, Denpasar : Universitas Udayana. Mardiasmo. 1998. Perpajakan. Yogyakarta : Andi. Murdifin Haming, Salim Basalamah. 2003. Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis. Jakarta : PPM Oetomo, Sugiarto, Siagian, Sunaryanto, S. 2003. Teknik Sampling. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama Prawoto, A. 2003. Teori dan Praktek Penilaian Properti. Yogyakarta : BPFE. Radiks Purba 1997. Analisis Biaya dan Manfaat. Jakarta : Rineka Cipta. Siswanto Sutojo. 1989. Studi Kelayakan Proyek Teori dan Praktek. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo. Stanislaus, S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
75
Lampiran 1 Gambar denah masing – masing tipe ruma 1. Gambar denah tipe Primavera ( A )
Denah Lantai 1 Denah Lantai 2
Gambar Denah Type Primavera
76
Lanjutan lampiran 1 2. Gambar denah tipe Premiere ( B )
Denah Lantai 1 Denah Lantai 2 Gambar Denah Type Premiere
77
Lanjutan lampiran 1 3. Gambar denah tipe Primo ( C )
Denah Lantai 1 Denah Lantai 2 Gambar Denah Type Primo
78
Lampiran 2 Hasil akhir optimal pada program QSB+
79
Lampiran 3 Gambar site plan penerapan hasil optimasi
80
Lampiran 4
KUISIONER
Profil Responden Nama : Pekerjaan : Minat Rumah : a. Tipe Primavera ( 300/260, Rp. 2.520.000.000,- ) b. Tipe Premiere ( 260/208, Rp. 2.106.000.000,- ) c. Tipe Primo ( 245/192, Rp. 1.966.000.000,- ) PERTANYAAN Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilih. A. FAKTOR LOKASI No Pertanyaan S SD TS
1 Jumlah jalan yang dapat digunakan menuju lokasi memadai( 2-3 jln) 2 Sarana trasportasi untuk melewati lokasi memadai ( 2-3 mobil ) 3 Lingkungan perumahan tenang dan bebas dari kebisingan 4 Lingkungan perumhan terhindar dari banjir
B. FAKTOR KELENGKAPAN SARANA No Pertanyaan S SD TS
1 Kondisi jalan kawasan dilingkungan perumahan baik ( lebar 12 m ) 2 Kondisi fasilitas listrik memadai ( daya 7700 watt ) 3 Kondisi fasilitas air bersih memadai ( menggunakan PDAM )
4 Kondisi keamanan dilingkungan perumahan terjamin (security 24 jam)
81
C. FAKTOR KELENGKAPAN PRASARANA No Pertanyaan S SD TS
1 Lingkungan perumahan dekat dengan fasilitas perbelanjaan 2 Lingkungan perumahan dekat dengan fasilitas rekreasi 3 Lingkungan perumahan dekat dengan fasilitas kesehatan 4 Lingkungan perumahan dekat dengan fasilitas pendidikan 5 Lingkungan perumahan dekat dengan fasilitas pemerintahan 6 Lingkungan perumahan dekat dengan fasilitas perkantoran 7 Lingkungan perumahan dekat dengan fasilitas olah raga 8 Lingkungan perumahan dekat dengan fasilitas kuliner
* Keterangan : S=Setuju, SD= Sedang, TS=Tidak Setuju
82
Lampiran 5 Tabulasi Data Hasil Survey Responden
L1
L2
L3
L4
S1
S2
S3
S4
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
1 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 6 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 7 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 8 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 9 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 10 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 11 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 13 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 14 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 16 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 17 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 18 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 19 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 20 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 22 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 23 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 24 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 25 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 26 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3
Keterangan : L = Faktor Lokasi S = Faktor Sarana P = Faktor Prasarana
83
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas A. Uji Validitas 1. Faktor Lokasi
Correlations L1 L2 L3 L4 LTOTAL
Pearson Correlation
1 .677** -.177 1.000** .695**
Sig. (2-tailed) .000 .386 .000 .000
L1
N 26 26 26 26 26 Pearson Correlation
.677** 1 -.262 .677** .574**
Sig. (2-tailed) .000 .196 .000 .002
L2
N 26 26 26 26 26 Pearson Correlation
-.177 -.262 1 -.177 .530**
Sig. (2-tailed) .386 .196 .386 .005
L3
N 26 26 26 26 26 Pearson Correlation
1.000** .677** -.177 1 .695**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .386 .000
L4
N 26 26 26 26 26 Pearson Correlation
.695** .574** .530** .695** 1
Sig. (2-tailed) .000 .002 .005 .000
LTOTAL
N 26 26 26 26 26 .
84
2. Faktor Sarana dan Prasarana
Correlations S1 S2 S3 S4 STOTAL
Pearson Correlation
1 .491* -.036 .426* .698**
Sig. (2-tailed) .011 .863 .030 .000
S1
N 26 26 26 26 26 Pearson Correlation
.491* 1 .584** .159 .811**
Sig. (2-tailed) .011 .002 .438 .000
S2
N 26 26 26 26 26 Pearson Correlation
-.036 .584** 1 .098 .581**
Sig. (2-tailed) .863 .002 .635 .002
S3
N 26 26 26 26 26 Pearson Correlation
.426* .159 .098 1 .637**
Sig. (2-tailed) .030 .438 .635 .000
S4
N 26 26 26 26 26 Pearson Correlation
.698** .811** .581** .637** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000
STOTAL
N 26 26 26 26 26
85
Correlations P1 P2 P3 P4 P5 P6
Pearson Correlation 1 .684** .181 .530** .043 .346 Sig. (2-tailed) .000 .375 .005 .836 .084
P1
N 26 26 26 26 26 26 Pearson Correlation .684** 1 .012 .234 .168 .234 Sig. (2-tailed) .000 .954 .251 .412 .251
P2
N 26 26 26 26 26 26 Pearson Correlation .181 .012 1 .051 .381 .463* Sig. (2-tailed) .375 .954 .803 .055 .017
P3
N 26 26 26 26 26 26 Pearson Correlation .530** .234 .051 1 .386 .667** Sig. (2-tailed) .005 .251 .803 .052 .000
P4
N 26 26 26 26 26 26 Pearson Correlation .043 .168 .381 .386 1 .617** Sig. (2-tailed) .836 .412 .055 .052 .001
P5
N 26 26 26 26 26 26 Pearson Correlation .346 .234 .463* .667** .617** 1 Sig. (2-tailed) .084 .251 .017 .000 .001
P6
N 26 26 26 26 26 26 Pearson Correlation .296 .103 .300 .441* .144 .389* Sig. (2-tailed) .142 .616 .136 .024 .482 .049
P7
N 26 26 26 26 26 26 Pearson Correlation .522** .169 .308 .347 -.040 .087 Sig. (2-tailed) .006 .410 .126 .083 .846 .674
P8
N 26 26 26 26 26 26 Pearson Correlation .731** .533** .542** .728** .542** .764** Sig. (2-tailed) .000 .005 .004 .000 .004 .000
PTOTAL
N 26 26 26 26 26 26
86
Correlations P7 P8 PTOTAL
Pearson Correlation .296 .522** .731** Sig. (2-tailed) .142 .006 .000
P1
N 26 26 26 Pearson Correlation .103 .169 .533** Sig. (2-tailed) .616 .410 .005
P2
N 26 26 26 Pearson Correlation .300 .308 .542** Sig. (2-tailed) .136 .126 .004
P3
N 26 26 26 Pearson Correlation .441* .347 .728** Sig. (2-tailed) .024 .083 .000
P4
N 26 26 26 Pearson Correlation .144 -.040 .542** Sig. (2-tailed) .482 .846 .004
P5
N 26 26 26 Pearson Correlation .389* .087 .764** Sig. (2-tailed) .049 .674 .000
P6
N 26 26 26 Pearson Correlation 1 .358 .604** Sig. (2-tailed) .073 .001
P7
N 26 26 26 Pearson Correlation .358 1 .540** Sig. (2-tailed) .073 .004
P8
N 26 26 26 Pearson Correlation .604** .540** 1 Sig. (2-tailed) .001 .004
PTOTAL
N 26 26 26 Keterangan : r hitung > r tabel ( 0,404 ) untuk taraf signifikansi 5%
87
B. Uji Realibilitas
Case Processing Summary N %
Valid 26 100.0 Excludeda 0 .0
Cases
Total 26 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items .621 16
Keterangan : Nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 C. Tabel Nilai – Nilai r Product Moment
Taraf Signif Taraf Signif Taraf Signif N 5% 1%
N 5% 1%
N 5% 1%
3 0,997 0,999 12 0,576 0,708 21 0,433 0,549 4 0,950 0,990 13 0,553 0,684 22 0,423 0,537 5 0,878 0,959 14 0,532 0,661 23 0,413 0,526 6 0,811 0,917 15 0,514 0,641 24 0,404 0,515 7 0,754 0,874 16 0,497 0,623 25 0,396 0,505 8 0,707 0,834 17 0,482 0,606 26 0,388 0,496 9 0,666 0,798 18 0,468 0,590 27 0,381 0,487
10 0,632 0,765 19 0,456 0,575 28 0,374 0,478 11 0,602 0,735 20 0,444 0,561 29 0,367 0,470
Sumber, Statistika Deskriptif, 2010
88
Lampiran 7
Perhitungan Pendapatan
1. Penjualan Rumah
a. Penjualan rumah periode 2009 s/d 2012
Tahun No Uraian
2009 2010 2011 2012 1 Primavera 6 3 8 0 2 Premiere 9 6 12 9 3 Primo 1 6 6 0
b. Pendapatan penjualan rumah berdasarkan jumlah unit yang terjual
No Tahun Pendapatan (Rp) 1 2009 47.148.000.000 2 2010 55.471.125.000 3 2011 131.454.177.500 4 2012 57.699.142.313
c. Pendapatan penjualan rumah dari tahun 2009 s/d 2013
No Tahun Uraian Pendapatan (Rp) Total Pendapatan (Rp) 1 2009 40% dari penjualan tahun 2009 18,859,200,000 18,859,200,000
40% dari penjualan tahun 2010 22,188,450,000 2 2010 60% dari penjualan tahun 2009 28,288,800,000
50,477,250,000
40% dari penjualan tahun 2011 52,581,671,000 3 2011 60% dari penjualan tahun 2010 33,282,675,000
85,864,346,000
40% dari penjualan tahun 2012 23,079,656,925 4 2012 60% dari penjualan tahun 2011 78,872,506,500
101,952,163,425
5 2013 60% dari penjualan tahun 2012 34,619,485,387 34,619,485,388 2. Iuran Bulanan Selama 1 Tahun Sejak Beroperasi (Tahun 2013)
No Tipe Rm Jumlah Iuran Bulanan per Unit (Rp) Total Iuran per Bulan (Rp) 1 Primavera 17 650.000 11.050.000 2 Premiere 36 520.000 18.720.000 3 Primo 13 480.000 6.240.000
Total Iuran per Bulan 36.010.000
89
Total Iuran Selama 1 Tahun 432.120.000
87
Lampiran 8 Perhitungan Pinjaman dan Pajak
1. Perhitungan Pinjaman i = 8% n = 4 ( A/P, i , n ) = 0,3019 A = P ( A/P, i , n )
Total Pinjaman 46.387.757.669 Annual 14.004.464.040
No Uraian Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 1 Pengembalian pinjaman modal sendiri 11.203.571.232 11.203.571.232 11.203.571.232 11.203.571.232 2 Pengembalian pinjaman bank 2.800.892.808 2.800.892.808 2.800.892.808 2.800.892.808 3 Total Pengembalian Pinjaman 14.004.464.040 14.004.464.040 14.004.464.040 14.004.464.040
2. Perhitungan Pajak Penjualan (PP) PP = (Pendapatan – PPN)*40%*5%
No Uraian Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 1 Pendapatan 18.859.200.000 50.477.250.000 85.864.346.000 101.952.163.425 35.051.605.388 2 Pendapatan - PPN 16.973.280.000 45.429.525.000 77.277.911.400 91.756.947.083 31.546.444.849 3 Pajak Penjualan 339.465.600 908.590.500 1.545.558.228 1.835.138.942 630.928.897
89
87
3. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh)
No Tahun Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 1 Pendapatan 18,859,200,000 50,477,250,000 85,864,346,000 101,952,163,425 35,051,605,388 2 Biaya 16,665,641,485 15,465,651,339 22,273,639,974 8,834,445,116 309,000,000 3 Pengembalian Pinjaman&Bunga 14,004,464,040 14,004,464,040 14,004,464,040 14,004,464,040 4 PP 339,465,600 908,590,500 1,545,558,228 1,835,138,942 630,928,897 5 Penghasilan Bersih (12,150,371,126) 20,098,544,121 48,040,683,758 77,278,115,327 34,111,676,491 6 Tarif Pajak
6a Penghasilan s/d Rp 50 juta ( tarif 10 % ) - 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 6b Rp 50 - 100 juta ( tarif 15 % ) - 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 6c Diatas Rp. 100 juta ( tarif 30 % ) - 5,984,563,236 14,367,205,127 23,138,434,598 10,188,502,947
7 PPh - 6,004,563,236 14,387,205,127 23,158,434,598 10,208,502,947
90
91
Lampiran 9 Tabel L1 Perkiraan Cash Flow
Tahun 2008 2009 No Deskripsi
Biaya 1 2 A Biaya Pembangunan 1 Pengadaan tanah 30.000.000.000 -30.000.000.000 2 Penyiapan lahan 590.000.000 -590.000.000
10.692.311.922 -10.692.311.922 3 Pra Perencanaan (meliputi biaya perencanaan, konsultan dan biaya hukum )
4 Infrastruktur ( meliputi drainase, jalan kawasan dan MEP ) 5.328.438.497 -2.664.219.249 5 Pembangunan Rumah 53.461.559.611 - 13.314.688.331 6 Kantor Pemasaran 249.000.000 -249.000.000 7 Main Gate 1.469.864.000 8 Barrier Gate 250.000.000 9 Landscape dan Taman 392.731.900
10 Playground dan pool 350.000.000 11 Water Feature 250.000.000 12 Boulevard 50.000.000 Total Biaya Pembangunan ( A ) -41.282.311.922 -16.227.907.580 B Biaya Operasional dan Maintenance
- 285.000.000 1 Operasional dan Maintenance (meliputi biaya pemeliharaan
gedung, listrik, telephone, air, kebersihan, keamanan dan biaya pengelola)
2 Perawatan taman dan Kolam Renang 3 Advertising
a. Brosur -3.750.000 -3.750.000 b. Media cetak -3.900.000 -3.900.000 c. Papan reklame -36.000.000 d. Internet -6.000.000 e. Launching produk -103.083.906 Total Biaya Operasional dan Maintenance( O&M ) -7.650.000 -437.733.906 Total Biaya ( A + O&M ) 103.083.905.930 -41.289.961.922 -16.665.641.485 C Biaya Bunga Modal Pinjaman ( 8% )
1 Pengembalian pinjaman modal sendiri -11.203.571.232 2 Pengembalian pinjaman bank -2.800.892.808
Total Pengembalian Pinjaman -14.004.464.040 D Pendapatan Penjualan
1 Penjualan Rumah 18.859.200.000 2 Iuran Bulanan
E Pendapatan Modal (45% x Total Biaya )
1 Modal Sendiri 80% 37.110.206.135 37.110.206.135 2 Modal Pinjaman 20% 9.277.551.534 9.277.551.534
F Pajak - Pajak
1 Pajak Penjualan ( PP ) -339.465.600 2 Pajak Penghasilan ( PPh ) -
Total Pajak -339.465.600 Total Biaya - 41.289.961.922 -31.009.571.126 Total Manfaat 46.387.757.669 18.859.200.000 Selisih Manfaat - Biaya 5.097.795.747 -12.150.371.126
92
Tabel L1 Perkiraan Cash Flow ( Lanjutan ) 2010 2011 No Deskripsi
3 4 A Biaya Pembangunan 1 Pengadaan tanah 2 Penyiapan lahan
3 Pra Perencanaan (meliputi biaya perencanaan, konsultan dan biaya hukum )
4 Infrastruktur ( meliputi drainase, jalan kawasan dan MEP ) -2.664.219.249 5 Pembangunan Rumah -11.845.916.790 -21.143.124.674 6 Kantor Pemasaran 7 Main Gate -489.954.667 -489.954.667 8 Barrier Gate 9 Landscape dan Taman -130.910.633 -130.910.633
10 Playground dan pool -175.000.000 11 Water Feature 12 Boulevard Total Biaya Pembangunan ( A ) -15.131.001.339 -21.938.989.974 B Biaya Operasional dan Maintenance
-285.000.000 -285.000.000 1 Operasional dan Maintenance (meliputi biaya pemeliharaan
gedung, listrik, telephone, air, kebersihan, keamanan dan biaya pengelola)
2 Perawatan taman dan Kolam Renang 3 Advertising
a. Brosur -3.750.000 -3.750.000 b. Media cetak -3.900.000 -3.900.000 c. Papan reklame -36.000.000 -36.000.000 d. Internet -6.000.000 -6.000.000 e. Launching produk Total Biaya Operasional dan Maintenance( O&M ) -334.650.000 -334.650.000 Total Biaya ( A + O&M ) -15.465.651.339 -22.273.639.974 C Biaya Bunga Modal Pinjaman ( 8% )
1 Pengembalian pinjaman modal sendiri -11.203.571.232 -11.203.571.232 2 Pengembalian pinjaman bank -2.800.892.808 -2.800.892.808
Total Pengembalian Pinjaman -14.004.464.040 -14.004.464.040 D Pendapatan Penjualan
1 Penjualan Rumah 50.477.250.000 85.864.346.000 2 Iuran Bulanan
E Pendapatan Modal (45% x Total Biaya )
1 Modal Sendiri 80% 2 Modal Pinjaman 20%
F Pajak - Pajak
1 Pajak Penjualan ( PP ) -908.590.500 -1.545.558.228 2 Pajak Penghasilan ( PPh ) -6.004.563.236 -14.387.205.127
Total Pajak -6.913.153.736 -15.932.763.355 Total Biaya -36.383.269.115 -52.210.867.370 Total Manfaat 50.477.250.000 85.864.346.000 Selisih Manfaat - Biaya 14.093.980.885 33.653.478.630
93
Tabel L1 Perkiraan Cash Flow ( Lanjutan )
2012 2013 No Deskripsi
5 6 A Biaya Pembangunan 1 Pengadaan tanah 2 Penyiapan lahan
3 Pra Perencanaan (meliputi biaya perencanaan, konsultan dan biaya hukum )
4 Infrastruktur ( meliputi drainase, jalan kawasan dan MEP ) 5 Pembangunan Rumah -7.157.829.816 6 Kantor Pemasaran 7 Main Gate -489.954.667 8 Barrier Gate -250.000.000 9 Landscape dan Taman -130.910.633
10 Playground dan pool -175.000.000 11 Water Feature -250.000.000 12 Boulevard -50.000.000 Total Biaya Pembangunan ( A ) -8.503.695.116 B Biaya Operasional dan Maintenance
-285.000.000 -285.000.000 1 Operasional dan Maintenance (meliputi biaya pemeliharaan
gedung, listrik, telephone, air, kebersihan, keamanan dan biaya pengelola)
2 Perawatan taman dan Kolam Renang -18.000.000 3 Advertising
a. Brosur -3.750.000 b. Media cetak c. Papan reklame -36.000.000 d. Internet -6.000.000 -6.000.000 e. Launching produk Total Biaya Operasional dan Maintenance( O&M ) -330.750.000 -309.000.000 Total Biaya ( A + O&M ) -8.834.445.116 -309.000.000 C Biaya Bunga Modal Pinjaman ( 8% )
1 Pengembalian pinjaman modal sendiri -11.203.571.232 2 Pengembalian pinjaman bank -2.800.892.808
Total Pengembalian Pinjaman -14.004.464.040 D Pendapatan Penjualan
1 Penjualan Rumah 101.952.163.425 34.619.485.388 2 Iuran Bulanan 432.120.000
E Pendapatan Modal (45% x Total Biaya )
1 Modal Sendiri 80% 2 Modal Pinjaman 20%
F Pajak - Pajak
1 Pajak Penjualan ( PP ) -1.835.138.942 -630.928.897 2 Pajak Penghasilan ( PPh ) -23.158.434.598 -10.208.502.947
Total Pajak -24.993.573.540 -10.839.431.844 Total Biaya -47.832.482.696 -11.148.431.844 Total Manfaat 101.952.163.425 35.051.605.388 Selisih Manfaat - Biaya 54.119.680.729 23.903.173.543
Lampiran 10
Tabel L2 Analisa Biaya Manfaat
BIAYA Total Total DR Nilai Sekarang
Biaya Biaya Pajak Pajak Total Biaya Manfaat 8,00% Biaya Manfaat Net cash flow
Pembangunan O & M Penghasilan Penjualan Pengembalian Rp
No Tahun
Rp Rp Rp Rp Rp
1 2 3 4 5 6 7 8=3+4+5+6+7 9 10 11 = 8 x 10 12 = 9 x 10 13
1 2008 41.282.311.922
7.650.000
41.289.961.922 1,000
41.289.961.922
-
(41.289.961.922)
2 2009 16.227.907.580
437.733.906
-
339.465.600 14.004.464.040
31.009.571.126
16.973.280.000 0,926
28.712.565.857 15.716.000.000
(14.036.291.126)
3 2010 15.131.001.339
334.650.000 6.004.563.236
908.590.500 14.004.464.040
36.383.269.115
45.429.525.000 0,857
31.192.789.022 38.948.495.370
9.046.255.885
4 2011 21.938.989.974
334.650.000 14.387.205.127
1.545.558.228 14.004.464.040
52.210.867.370
77.277.911.400 0,794
41.446.669.850 61.345.697.588
25.067.044.030
5 2012 8.503.695.116
330.750.000 23.158.434.598
1.835.138.942 14.004.464.040
47.832.482.696
91.756.947.083 0,735
35.158.302.715 67.444.095.307
43.924.464.386
6 2013 0 309.000.000 10.208.502.947
630.928.897
-
11.148.431.844
31.935.352.849 0,681
7.587.435.386 21.734.664.540
20.786.921.005
PV
185.387.724.752 205.188.952.806
NPV = 19.801.228.054 IRR
BCR = 1,107 18,201%
94
Lampiran 11
Tabel L3 Analisa Sesitivitas ( Pendapatan turun 10% dan Biaya Tetap )
BIAYA Total Total DR Nilai Sekarang
Biaya Biaya Pajak Pajak Total Biaya Manfaat 8,00% Biaya Manfaat Net cash flow
Pembangunan O & M Penghasilan Penjualan Pengembalian Rp No Tahun
Rp Rp Rp Rp Rp
1 2 3 4 5 6 7 8=3+4+5+6+7 9 10 11 = 8 x 10 12 = 9 x 10 13
1 2008 41.282.311.922
7.650.000
41.289.961.922 1,000
41.289.961.922
-
(41.289.961.922)
2 2009 16.227.907.580
437.733.906
-
305.519.040
14.004.464.040
30.975.624.566
15.275.952.000 0,926
28.681.133.857
14.144.400.000
(15.699.672.566)
3 2010 15.131.001.339
334.650.000
4.381.214.876
817.731.450
14.004.464.040
34.669.061.705
40.886.572.500 0,857
29.723.132.463
35.053.645.833
6.217.510.795
4 2011 21.938.989.974
334.650.000
11.625.807.760
1.391.002.405
14.004.464.040
49.294.914.179
69.550.120.260 0,794
39.131.892.194
55.211.127.829
20.255.206.081
5 2012 8.503.695.116
330.750.000
19.879.653.022
1.651.625.047
14.004.464.040
44.370.187.226
82.581.252.374 0,735
32.613.412.185
60.699.685.776
38.211.065.148
6 2013 0 309.000.000
9.194.648.891
574.836.351
-
10.078.485.242
28.741.817.564 0,681
6.859.247.707
19.561.198.086
18.663.332.322
PV
178.298.780.329
184.670.057.525
NPV = 6.371.277.196 IRR
BCR = 1,036 11,382%
95
Lampiran 12
Tabel L4 Analisa Sesitivitas ( Pendapatan Tetap dan Biaya Naik 10% )
BIAYA Total Total DR Nilai Sekarang
Biaya Biaya Pajak Pajak Total Biaya Manfaat 8,00% Biaya Manfaat Net cash flow
Pembangunan O & M Penghasilan Penjualan Pengembalian Rp No Tahun
Rp Rp Rp Rp Rp
1 2 3 4 5 6 7 8=3+4+5+6+7 9 10 11 = 8 x 10 12 = 9 x 10 13
1 2008 41.282.311.922
7.650.000
41.289.961.922 1,000
41.289.961.922
-
(41.289.961.922)
2 2009 17.850.698.337
437.733.906
339.465.600
-
14.004.464.040
32.632.361.883
16.973.280.000 0,926
30.215.149.892
15.716.000.000
(15.659.081.883)
3 2010 16.644.101.472
334.650.000
908.590.500
5.399.201.446
14.004.464.040
37.291.007.459
45.429.525.000 0,857
31.971.028.343
38.948.495.370
8.138.517.541
4 2011 24.132.888.971
334.650.000
1.545.558.228
13.471.442.390
14.004.464.040
53.489.003.630
77.277.911.400 0,794
42.461.295.621
61.345.697.588
23.788.907.770
5 2012 9.354.064.628
330.750.000
1.835.138.942
22.597.467.254
14.004.464.040
48.121.884.864
91.756.947.083 0,735
35.371.021.948
67.444.095.307
43.635.062.219
6 2013 0 309.000.000
638.707.057
10.229.354.323
-
11.177.061.380
31.935.352.849 0,681
7.606.920.167
21.734.664.540
20.758.291.469
PV
188.915.377.894
205.188.952.806
NPV = 16.273.574.912 IRR
BCR = 1,086 16,296%
96
Lampiran 13
Tabel L5 Analisa Sesitivitas ( Pendapatan turun 10% dan Biaya Naik 10% )
BIAYA Total Total DR Nilai Sekarang
Biaya Biaya Pajak Pajak Total Biaya Manfaat 8,00% Biaya Manfaat Net cash flow
Pembangunan O & M Penghasilan Penjualan Pengembalian Rp No Tahun
Rp Rp Rp Rp Rp
1 2 3 4 5 6 7 8=3+4+5+6+7 9 10 11 = 8 x 10 12 = 9 x 10 13
1 2008 41.282.311.922
7.650.000
41.289.961.922 1,000
41.289.961.922
-
(41.289.961.922)
2 2009 17.850.698.337
437.733.906
-
305.519.040
14.004.464.040
32.598.415.323
15.275.952.000 0,926
30.183.717.892
14.144.400.000
(17.322.463.323)
3 2010 16.644.101.472
334.650.000
3.927.284.836
817.731.450
14.004.464.040
35.728.231.799
40.886.572.500 0,857
30.631.200.102
35.053.645.833
5.158.340.701
4 2011 24.132.888.971
334.650.000
10.967.638.061
1.391.002.405
14.004.464.040
50.830.643.478
69.550.120.260 0,794
40.351.003.624
55.211.127.829
18.719.476.782
5 2012 9.354.064.628
330.750.000
19.624.542.169
1.651.625.047
14.004.464.040
44.965.445.884
82.581.252.374 0,735
33.050.945.069
60.699.685.776
37.615.806.490
6 2013 0 309.000.000
9.194.648.891
574.836.351
-
10.078.485.242
28.741.817.564 0,681
6.859.247.707
19.561.198.086
18.663.332.322
PV
182.366.076.317
184.670.057.525
NPV = 2.303.981.208 IRR
BCR = 1,013 9,211%
97