Contoh SPK Konsultan Perencana

download Contoh SPK Konsultan Perencana

of 10

Transcript of Contoh SPK Konsultan Perencana

  • 8/9/2019 Contoh SPK Konsultan Perencana

    1/10

    367

    D. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencana dengan nilai Rp. 5.000.000,-(lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

    PEMERINTAH KOTA SURABAYASATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH........

    SURAT PERINTAH KERJA (SPK) PENGADAAN JASA KONSULTANSIPERENCANA

    Nomor : . .

    Nama Kegiatan : . .

    Nama Pekerjaan : . .

    Lokasi : . .Sumber Dana : . .

    Tahun Anggaran : . .

    Kode Kegiatan : . .

    Kode Rekening : . .

    Pejabat Pembuat Komitmen berdasarkan Keputusan Pengguna Anggaran atauKuasa Pengguna Anggaran pada Sekretariat Daerah Nomor ................ tentangPengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

    .......................................................Pemerintah Kota Surabaya, selaku PIHAKPERTAMA

    Berdasarkan : 1. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang PedomanPelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahsebagaimana telah diubah ketujuh kali terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007;

    2. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor ....... Tahun ......tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

    Anggaran.......;

    3. Peraturan Walikota Surabaya Nomor ........ Tahun ...... tentang

    Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TahunAnggaran ........;

    4. Peraturan Walikota Surabaya Nomor ..... Tahun ...... tentangPedoman Teknis Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsungdan Pengadaan Barang/Jasa;

    5. Keputusan Walikota Surabaya Nomor .......... tentangPenetapan dan Pengangkatan Pengguna Anggaran, KuasaPengguna Anggaran, Bendahara Penerimaan dan BendaharaPengeluaran;

    6. Surat Perintah Pengguna Anggaran atau Kuasa PenggunaAnggaran pada Sekretar iat Daerah Nomor ............. tentangPenunjukan Pejabat/Panitia Pengadaan dan PelaksanaPengawasan Teknis;

    7. Keputusan Pengguna Anggaran atau Kuasa PenggunaAnggaran pada Sekretariat Daerah Nomor .......... tentangPengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen.

  • 8/9/2019 Contoh SPK Konsultan Perencana

    2/10

    368

    MEMERINTAHKAN

    Kepada :

    Nama :

    Jabatan : Direktur PT / CV ..

    Alamat :

    NPWP :

    Berdasarkan akte pendirian nomor tanggal .. yang dibuat oleh . Notarisdi .. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perusahaan tersebut di atas,selanjutnya sebagai PIHAK KEDUA, untuk melaksanakan pekerjaan sesuai denganketentuan tersebut dalam pasal pasal Surat Perintah Kerja ini :

    Pasal 1

    RUANG LINGKUP PEKERJAAN

    (1) PIHAK PERTAMA dalam kedudukannya seperti tersebut di atas, memberi tugaskepada PIHAK KEDUA, dan selanjutnya PIHAK KEDUA menerima tugastersebut untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut di bawah ini :

    a. Nama Kegiatan :..

    b. Nama Pekerjaan :..

    c. Lokasi :..

    d. Lingkup Pekerjaan :..

    i. ..

    ii. ..

    iii. ..

    iv. dst.

    (2) Surat Perintah Kerja (SPK) ini mengikat kedua belah pihak, dilakukan dengancara kontrak lump sumyaitu bahwa penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas

    waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resikoyang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnyaditanggung oleh PIHAK KEDUA.

    Pasal 2

    PENGAWASAN PEKERJAAN

    (1). Pengawasan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,dilakukan oleh Direksi Harian;.

    (2). Dalam melaksanakan tugasnya, secara fungsional Direksi Harian bertanggungjawab kepada Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran padaSekretariat Daerah yang bersangkutan, dan secara teknis operasional

    bertanggung jawab membuat laporan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

  • 8/9/2019 Contoh SPK Konsultan Perencana

    3/10

    369

    Pasal 3

    DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

    (1) Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 harus dilaksanakan oleh PIHAK

    KEDUA berdasarkan:a Dokumen pengadaan jasa konsultansi terdiri dari Kerangka Acuan Kerja

    (KAK), Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan semua perubahan sesuaidengan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAP), serta keterangan-keterangan lainnya.

    b Semua ketentuan peraturan perundangan tentang administrasi dan teknisyang berlaku, antara lain Undang-undang Jasa Konstruksi, PeraturanPemerintah, Peraturan Presiden yang mengatur tentang PedomanPelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Peraturan Menteri,Keputusan Menteri, Standard Nasional Indonesia (SNI), seluruhnya sampaidengan perubahan-perubahan yang terakhir dan/atau peraturan di daerah

    yang berlaku untuk pelaksanaan proyek-proyek Pemerintah.c Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis oleh Direksi

    harian, yang ada kaitannya dengan persyaratan pelaksanaan pekerjaan yangbersangkutan.

    (2) Semua dokumen tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan satudengan yang lain sedemikian rupa, sehingga satu dengan yang lain adalah sejalandan saling menunjang.

    (3) Apabila terdapat ketidaksesuaian, maka masing-masing mempunyai kekuatanhukum dengan urutan sebagai berikut :

    a. Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;

    b. Surat Perintah Kerja (SPK);

    c. KAK/TOR dengan lampirannya, dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan(BAP);

    d. Surat Penawaran Harga;

    e. Petunjuk-petunjuk dan saran-saran oleh direksi harian, yang berkaitandengan persyaratan pelaksanaan pekerjaan yang bersangkutan.

    Pasal 4

    TENAGA AHLI

    (1) PIHAK KEDUA dalam menyelenggarakan pekerjaan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1 diwajibkan menggunakan tenaga ahli yang mempunyai tingkatsertifikat keahlian sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang dipersyaratkandalam KAK/TOR.

    (2) Hasil karya perencanaan berupa hasil survey lapangan, gambar perencanaankonstruksi, spesifikasi teknis bahan bangunan yang digunakan, Engineer Estimate(EE), metode pelaksanaan, jadwal waktu pelaksanaan harus ditandatanganitenaga ahli yang mempunyai tingkat sertifikat keahlian sesuai persyaratan dalamKAK/TOR.

    Pasal 5BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN

    (1) Kedua belah pihak telah sepakat dan setuju bahwa biaya pelaksanaan pekerjaansebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ditetapkan sebesar Rp. ..(..);

  • 8/9/2019 Contoh SPK Konsultan Perencana

    4/10

    370

    (2) Biaya pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankanpada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surabaya, tahun anggaran. kode kegiatan kode rekening

    Pasal 6

    ATURAN PEMBAYARAN

    Kedua belah pihak menyetujui pembayaran biaya perencanaan pekerjaan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3, dibayarkan 100% setelah konsultan menyelesaikan tahapanpekerjaan yang dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.

    Pasal 7

    JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

    (1) Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilaksanakanselama .. hari kalender terhitung sejak tanggal ditandatanganinya SuratPerintah Kerja (SPK) Jasa Konsultansi Perencana ini sampai dengan SerahTerima Pekerjaan Tingkat I (STT-1).

    (2) Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, harus sudah selesaidilaksanakan dan dilakukan Serah Terima Pekerjaan Tingkat I (STT-I), oleh PIHAKKEDUA kepada PIHAK PERTAMA, paling lambat pada tanggal :.................................

    (3) Batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diperpanjang denganpersetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA, berdasarkan Berita Acara dari Direksi

    Harian, setelah mempertimbangkan permintaan secara tertulis dari PIHAK KEDUAdengan mengemukakan alasan-alasan yang cukup kuat, di luar kewenangan dankekuasaan PIHAK KEDUA antara lain :

    a. pembebasan tanah, bangunan dan/atau utilitas, dari penguasaan pihak lain,yang dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA;

    b. terjadinya keadaan kahar;

    c. perubahan desain;

    d. keterlambatan yang disebabkan oleh PIHAK PERTAMA;

    Pasal 8

    KEWAJIBAN PIHAK KEDUA DALAM TAHAP PERENCANAAN

    Kewajiban PIHAK KEDUA dalam tahap perencanaan :

    a. melaksanakan setiap tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan sesuai rencanakerja yang telah disetujui pihak pertama;

    b. menyampaikan laporan pelaksanaan tahapan kegiatan dan hasilnya untukmendapat persetujuan pihak pertama;

    c. tenaga teknik yang menandatangani hasil perencanaan harus tenaga ahli yang

    memiliki sertifikat keahlian minimal tingkat muda;d. bertanggung jawab atas kebenaran hasil pekerjaan yang dilaporkan;

    e. memberi pendapat atas perintah perubahan dari pihak pertama dan menerimakonsekuensinya apabila perencana tidak memberi pendapat;

    f. bertanggung jawab atas kegagalan konstruksi sampai penyerahan hasil akhirpekerjaan.

  • 8/9/2019 Contoh SPK Konsultan Perencana

    5/10

    371

    Pasal 9

    PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN

    (1) PIHAK KEDUA bertanggungjawab terhadap hasil perencanaan sampai dengan

    Serah Terima Pekerjaan Tingkat I (STT-I) pelaksanaan pekerjaan.(2) Jika terjadi perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan dalam

    pelaksanaan pekerjaan, baik gambar maupun perhitungan volume dan hargamenjadi tanggung tanggung jawab PIHAK KEDUA.

    Pasal 10

    PENYERAHAN PEKERJAAN

    Pihak kedua wajib menyerahkan dokumen dan fasilitas perencanaan sebagaiberikut :

    a. Rencana Kerja yang berisi tentang :1) pemahaman kerangka acuan kerja;2) penyusunan rencana kerja;

    b. Laporan Pendahuluan :1) data dan informasi tata bangunan umum;2) analisa awal;3) penjelasan hasil survey (eksisting);4) konsep-konsep perancangan dan rencana site plan;

    c. Laporan Akhir :

    1) Gambar teknis (bestek);

    2) Rencana Kerja dan Syarat (RKS);3) Rencana Anggaran dan Biaya (RAB);4) Spesifikasi Teknis;

    d. Bill of Quantity (BQ) :

    1) hasil survey lapangan;2) gambar perencanaan konstruksi;3) spesifikasi teknis bahan bangunan yang digunakan;4) Engineer Estimate (EE);5) metode pelaksanaan;6) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan.

    Pasal 11

    PENGALIHAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK LAIN

    (1) Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, baik sebagian maupunseluruhnya dilarang diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada pihak lain, tanpapersetujuan dari PIHAK PERTAMA.

    (2) Jika ternyata PIHAK KEDUA menyerahkan sebagian pekerjaan atau seluruhnyakepada pihak lain, dan peringatan-peringatan tertulis dari PIHAK PERTAMAtidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, maka setelah mengadakan perhitungan,PIHAK PERTAMA berhak membatalkan Surat Perintah Kerja (SPK) ini secarasepihak dan menetapkan PIHAK KEDUA dalam daftar hitam.

  • 8/9/2019 Contoh SPK Konsultan Perencana

    6/10

    372

    Pasal 12

    PENEMUAN BENDA/BARANG BERNILAI SEJARAH

    Penemuan-penemuan benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau penemuan-

    penemuan menurut Undang-undang yang dikuasai oleh negara di lokasi pekerjaanpada masa pelaksanaan Surat Perintah Kerja (SPK), PIHAK KEDUA wajibmemberitahukan kepada PIHAK PERTAMA dan pihak berwenang sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

    Pasal 13

    PAJAK DAN BIAYA

    Seluruh beban pajak dan biaya-biaya lain yang timbul akibat dari Surat PerintahKerja Pengadaan Jasa Konsultansi Perencana ini menjadi tanggungan dan harusdibayarkan oleh PIHAK KEDUA sesuai ketentuan perundang-undangan yang

    berlaku.

    Pasal 14

    HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

    (1) Keluaran yang dihasilkan oleh pekerjaan jasa konsultansi ini adalah hasil karyapekerjaan perencanaan konstruksi yang merupakan Hak Atas KekayaanIntelektual (HaKI) PIHAK KEDUA, yaitu dokumen laporan dan hasil karyaperencanaan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksi berupa:

    a. Gambar-gambar teknis terdiri dari gambar arsitektur bangunan, dan gambarstruktur;

    b. Gambar-gambar perubahan yang terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaanfisik konstruksi;

    c. Perhitungan konstruksi, termasuk dukungan data hasil penyelidikan tanah;d. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), dane. Rencana Anggaran Biaya (RAB).

    (2) Hak atas kekayaan intelektual yang lahir atau tercipta sebagai akibat daripelaksanaan Surat Perintah Kerja (SPK) ini menjadi hak PIHAK PERTAMA.

    (3) Setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan dan menyerahkan dokumen laporan danhasil karya pekerjaan perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)kepada PIHAK PERTAMA baik sebagian maupun seluruhnya beserta Hak

    Ciptanya, maka selanjutnya dokumen-dokumen tersebut sepenuhnya tanpakecuali menjadi hak milik Pemerintah Kota Surabaya.

    (4) PIHAK PERTAMA mempunyai kewenangan sepenuhnya tanpa kecuali atassemua dokumen hasil karya jasa konsultansi sebagai hasil pekerjaan yangdiperjanjikan antara para pihak, termasuk kewenangan untuk menggunakan,memanfaatkan, menerapkan, menggandakan dan/atau melakukan perubahanatau penyesuaian apabila perlu.

    Pasal 15

    KEGAGALAN BANGUNAN(1) Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan setelah diserahterimakan oleh

    PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, baik secara keseluruhan maupunsebagian menjadi tidak berfungsi dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yangtercantum dalam Surat Perintah Kerja (SPK) atau pemanfaatannya menyimpangsebagai akibat kesalahan PIHAK KEDUA.

  • 8/9/2019 Contoh SPK Konsultan Perencana

    7/10

    373

    (2) PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas kegagalan bangunan yang terjadipada pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Surat Perintah Kerja (SPK) ini.

    (3) Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUAsebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan terhitung sejak penyerahan

    akhir pekerjaan konstruksi dan paling lama 10 (sepuluh) tahun.

    (4) Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan PIHAKKEDUA, dan hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, makaPIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang profesi dandikenakan ganti rugi.

    (5) Apabila PIHAK KEDUA melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi yangtidak memenuhi ketentuan keteknikan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaankonstruksi atau kegagalan bangunan, diancam pidana penjara atau dendasesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang jasakonstuksi.

    (6) Kegagalan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan olehpihak ketiga selaku penilai ahli.

    Pasal 16

    PENILAIAN KEGAGALAN BANGUNAN

    (1) Kegagalan bangunan dinilai dan ditetapkan oleh 1 (satu) atau lebih penilai ahliyang profesional dan kompeten dalam bidangnya serta bersifat independen danmampu memberikan penilaian secara obyektif, yang harus dibentuk dalam waktupaling lambat 1 (satu) bulan sejak diterimanya laporan mengenai terjadinya

    kegagalan bangunan.

    (2) Penilai ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipilih dan disepakati bersamaoleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

    Pasal 17

    TANGGUNG GUGAT AKIBAT KEGAGALAN BANGUNAN

    PIHAK KEDUA bertanggung gugat atas setiap kerugian akibat kegagalan bangunan.

    Pasal 18

    CIDERA JANJI

    PIHAK KEDUA dinyatakan melakukan cidera janji apabila tidak memenuhi ketentuansebagai berikut :

    a. tidak menyelesaikan pekerjaan;

    b. pekerjaan tidak memenuhi petunjuk sebagaimana yang dipersyaratkan dalamKAK/TOR, RKS, dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan;

    c. hasil pekerjaan tidak memenuhi kuantitas yang telah ditetapkan;d. waktu penyelesaian pekerjaan melebihi batas waktu dalam surat penawaran

    harga dan/atau Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS).

  • 8/9/2019 Contoh SPK Konsultan Perencana

    8/10

    374

    Pasal 19

    SANKSI DAN DENDA

    (1) Apabila penyerahan pekerjaan dilakukan melampaui batas waktu yang telah

    disepakati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, maka PIHAK KEDUAdikenakan denda keterlambatan untuk setiap satu hari keterlambatan sebesar0,1% (nol koma satu persen) dari biaya pelaksanaan pekerjaan dengan jumlahdenda keterlambatan setinggi-tingginya 5% (lima persen) dari biaya pelaksanaanpekerjaan.

    (2) Apabila jadwal waktu penyerahan pekerjaan yang telah disepakati ternyatadilampaui, sedangkan pekerjaan secara keseluruhan belum selesai, dan karenasesuatu hal terjadi pemutusan Surat Perintah Kerja (SPK) ini, maka PIHAK KEDUAtetap dikenakan denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

    (3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dilaksanakan olehPIHAK PERTAMA melalui pemotongan terhadap pembayaran yang diterimakankepada PIHAK KEDUA.

    (4) Besarnya denda yang dibayar oleh PIHAK PERTAMA atas keterlambatanpembayaran tagihan PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5adalahsebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkatsuku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, ataudapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam dokumen Surat PerintahKerja (SPK).

    Pasal 20

    PEMUTUSAN SURAT PERINTAH KERJA

    (1) PIHAK PERTAMA berhak membatalkan Surat Perintah Kerja (SPK) ini secarasepihak apabila PIHAK KEDUA:

    a. dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung dari tanggalditandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) ini, tidak atau belum memulaitugas pekerjaannya;

    b. secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambatpenyelesaian pekerjaan;

    c. memberikan keterangan-keterangan yang tidak benar, yang merugikan

    kepentingan PIHAK PERTAMA.(2) Para pihak sepakat untuk menyimpangi ketentuan dalam Pasal 1266 jo 1267

    Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

    Pasal 21

    KEADAAN KAHAR

    (1) PIHAK KEDUA dibebaskan dari denda-denda dan sanksi apabila keterlambatanpenyelesaian pekerjaan disebabkan oleh terjadinya peristiwa-peristiwa di luarkekuasaan atau kemampuan PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai keadaan

    kahar yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA, misalnya:a. bencana alam atau peperangan;

    b. kejadian-kejadian akibat kebijakan Pemerintah dalam bidang moneter danyang telah ditetapkan oleh Pemerintah bahwa akibat kebijakan tersebutdapat digolongkan sebagai keadaan kahar.

  • 8/9/2019 Contoh SPK Konsultan Perencana

    9/10

    375

    (2) Apabila terjadi peristiwa-peristiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAKKEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dalamwaktu paling lambat 7(tujuh) hari setelah terjadinya keadaan kahar denganmenyertakan pernyataan keadaan kahar dari instansi yang berwenang.

    (3) Atas persetujuan PIHAK PERTAMA, dibuatkan Berita Acara dan selanjutnyabatas waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7dapat diperpanjang, yang dituangkan dalam Addendum/Amandemen SuratPerintah Kerja (SPK) ini.

    Pasal 22

    KERJA LEMBUR

    Kerja lembur yang dilaksanakan pihak kedua untuk menyelesaikan pekerjaan sesuaijangka waktu yang ditetapkan dalam Surat Perintah Kerja (SPK) ini tepat waktu

    menjadi tanggung jawab sepenuhnya PIHAK KEDUA.

    Pasal 23PENYELESAIAN PERSELISIHAN

    (1) Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akandiselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

    (2) Jika penyelesaian sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka keduabelah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan di Pengadilan NegeriSurabaya sesuai dengan Hukum Acara Perdata yang berlaku.

    Pasal 24DOMISILI

    Mengenai pelaksanaan Surat Perintah Kerja (SPK) ini dan segala akibatnya, keduabelah pihak memilih kedudukan yang tidak dapat diubah di Kepaniteraan PengadilanNegeri di Surabaya.

    Pasal 25

    PENUTUP(1) Lampiran Surat Perintah Kerja Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan ini

    terdiri :

    a. Berita Acara Hasil Prakualifikasi Nomor. . Tanggal

    b. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAP) Nomor......... Tanggal ...........;

    c. Surat Penawaran Harga (SPH) Nomor ........... Tanggal .............., berikutlampirannya;

    d. Berita Acara Pembukaan Sampul Surat Penawaran (BAPP) Nomor .....Tanggal.;

    e. Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi Nomor. Tanggal..;

    f. Berita Acara Hasil Evaluasi Teknis Nomor. Tanggal..;

    g. Berita Acara Hasil Evaluasi Kewajaran Harga Nomor. Tanggal..;

    h. Berita Acara Hasil Evaluasi Kualifikasi Nomor. Tanggal..;

  • 8/9/2019 Contoh SPK Konsultan Perencana

    10/10

    376

    i. Berita Acara Penilaian Hasil Pelelangan (BAHP) Nomor............. Tanggal..........;

    j. Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ) Nomor........Tanggal................;

    k. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor......Tanggal........................;

    l. Dokumen Pelelangan (RKS, gambar-gambar, KAK/TOR, dan lainnya);

    yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat Perintah Kerja(SPK) ini, dan merupakan satu kesatuan utuh.

    (2) Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Surat Perintah Kerja (SPK) ini,dan/atau perubahan yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak, akan diaturlebih lanjut dalam Surat Perintah Kerja (SPK) Tambahan(Addendum/Amandemen), dan selanjutnya merupakan bagian yang saling

    menunjang, yang tidak terpisahkan dari Surat Perintah Kerja (SPK) ini.(3) Surat Perintah Kerja (SPK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan ini

    dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di Surabaya, pada hari,tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas yang aslinya dibuat dalam rangkap2 (dua), masing-masing dibubuhi meterai secukupnya, yang keduanyamempunyai kekuatan hukum yang sama, dan untuk keperluan administrasidibuat salinan dalam rangkap ........ (................).

    Setelah membaca dengan seksama,menyatakan menerima dan melaksanakan

    Surat Perintah Kerja iniPT/CV ......................................................

    SelakuPIHAK KEDUA

    MeteraiStempel Perusahaan

    Direktur

    Ditetapkan di Surabayapada tanggal

    Pejabat Pembuat KomitmenKegiatan

    ............................................................

    SelakuPIHAK PERTAMA

    (Nama Lengkap)Pangkat

    NIP

    Tembusan :Yth. 1.Sdr. Kepala Badan Pengawas Kota Surabaya;

    2.Sdr. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya;3.Sdr. Kepala Bagian Bina Program Sekretariat Daerah Kota Surabaya;4.Sdr. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah ..........................;5.Sdr. Ketua Pengawas Lapangan;

    6.Sdr. Bendahara Pengeluaran.