Contoh PKM bidang penelitian
-
Upload
ria-lestari -
Category
Documents
-
view
250 -
download
0
Transcript of Contoh PKM bidang penelitian
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
1/18
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PENINGKATAN KANDUNGAN LIPID PADA MIKROALGA Tetraselmis sp.
SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL MELALUI OPTIMASI
CAHAYA BIRU : SOLUSI PENYEDIAAN SUMBER ENERGI
TERBARUKAN DAN RAMAH LINGKUNGAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM-P
Diusulkan oleh :
Muhammad Syaifuddin Maruf (10/300987/TK/36746)
Mahardita Cahyuningtyas (10/301966/TK/37226)
Matin Nuhamunada (10/301214/BI/8452)
Thoriq Teja Samudra (09/286345/BI/8350)
Affifah Ambar Rafsanjani (11/319173/TK/38303)
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2012
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
2/18
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
3/18
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..…..i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………...…..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
A. JUDUL…………………………………………………………………………1
B. LATAR BELAKANG MASALAH……….…………………………………...1
C. PERUMUSAN MASALAH…………………………………………………....2
D. TUJUAN PROGRAM…………………………………………………...……..3
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN…………………………………………….3
F. KEGUNAAN PROGRAM…………………………………………………......4
G. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………..4
H. METODE PENELITIAN………………………………………………….......6
I. JADWAL KEGIATAN…………………………………………………………9
J. RANCANGAN BIAYA……………………………………………………….10
K. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...11
L. LAMPIRAN…………………………………………………………………..13
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
4/18
1
A. JUDUL PROGRAM
Peningkatan Kandungan Lipid pada Mikroalga Tetraselmis sp.
Sebagai Bahan Baku Biodiesel Melalui Optimasi Cahaya Biru : Solusi
Penyediaan Sumber Energi Terbarukan dan Ramah Lingkungan.
B. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat. Di
Indonesia, konsumsi energi oleh masyarakat masih terpusat pada BBM (Bahan
Bakar Minyak) yang saat ini konsumsinya mencapai 1,3 juta barel per hari.
Sementara itu, produksi minyak oleh kontraktor hanya mencapai 900.000
barel per hari (Nuryadhyn, 2012). Padahal, sumber daya minyak bumi ( fossil
fuel ) merupakan jenis sumber daya yang tidak terbarukan. Apabila terus
digunakan, cadangan energi dari minyak bumi tidak akan dapat terus
mendukung kebutuhan energi kita dan lama kelamaan akan habis. Dengan
demikian diperlukan sumber energi alternatif yang mampu mengurangi
ketergantungan masyarakat akan bahan bakar fosil.
Industri bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi saat ini dapat
berupa bioetanol ataupun biodiesel. Selama ini, bahan baku pembuatan bahan
bakar nabati berasal dari kelapa sawit, jarak, tebu, jagung, dan kedelai.
Industri bahan bakar nabati ini menyisakan masalah seperti terkendalanya
produksi akibat terbatasnya lahan yang dapat digunakan untuk produksi
pangan. Selama permasalahan pangan belum teratasi sepenuhnya, tentu tidak
bijaksana jika produksi pangan dialihkan menjadi biodiesel atau bioetanol.
Melihat potensi wilayah Indonesia yang 75% berupa lautan, mikroalga
air laut menjadi kandidat yang potensial sebagai sumber energi alternatif.Mikroalga merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan
berkelanjutan. Dibandingkan dengan jagung dan kelapa sawit, mikroalga
memiliki produktivitas biodiesel yang jauh lebih tinggi, dimana produktivitas
biodiesel mikroalga dapat mencapai 58.700 L/ha sedangkan kelapa sawit
hanya mencapai 5.950 L/ha (Chisti, 2007). Dalam produksi skala besar,
mikroalga tidak bersaing dengan lahan pertanian karena dapat dikembangkan
di daerah pesisir dan di laut lepas. Terlebih, Indonesia memiliki potensi
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
5/18
2
berupa laut seluas 5,8 juta km2 dan pesisir sepanjang 95.181 km yang dapat
digunakan untuk kultivasi massal mikroalga.
Salah satu jenis mikroalga yang potensial untuk dikembangkan sebagai
bahan biofuel adalah Tetraselmis sp. yang memiliki kandungan lipid yang
cukup tinggi, yang dapat mencapai 15-23% dari berat kering (Chisti, 2007).
Meskipun demikian, produksi biofuel dari mikroalga saat ini belum optimal.
Kendala biomassa ini dikarenakan pertumbuhan mikroalga yang belum
maksimal. Selain biomassa, kandungan lipid yang dihasilkan mikroalga juga
masih belum maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi biodiesel
dunia.
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas mikroalga adalah
dengan mengoptimalkan fotosintesis mikroalga. Cahaya biru diketahui dapat
meningkatkan aktivitas fotosintetik pada mikroalga. Dalam sebuah penelitian,
sinar biru meningkatkan produktivitas lipid yang diikuti dengan peningkatan
produktivitas protein dan penurunan karbohidrat pada mikroalga (Marchetti et
al ., 2012). Untuk meningkatkan kandungan lipid pada kultur mikroalga dapat
digunakan metode stressing dengan mengurangi kadar nitrogen dalam media
tumbuh. Hal ini dikarenakan pada kondisi tersebut jalur metabolisme karbon
diarahkan kepada sintesis lipid (Allsul dan Omar, 2012; Hu, 2004).
Berawal dari permasalahan tersebut, kami ingin meningkatkan
produktivitas biomassa dan kandungan lipid pada Tetraselmis sp. dengan
menggunakan cahaya biru dan penggunaan biochemical stimulant . Biomassa
yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel.
C.
PERUMUSAN MASALAHTetraselmis sp. mengandung lipid berkisar antara 15-23% dari berat
keringnya (Chisti, 2007). Untuk mendapatkan kandungan lipid yang optimal,
maka diperlukan perlakuan khusus yang dapat memaksimalkan kandungan
lipid pada tahap stressing (starvasi nitrogen). Pada tahapan starvasi ini, jumlah
nutrient dibatasi sehingga alga akan mensintesis lipid dengan kadar tertentu,
namun berakibat pada berkurangnya kecepatan pertumbuhan sel ( growth rate
per day). Hal ini bisa diatasi dengan penggunaan biochemical stimulant yang
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
6/18
3
dapat meningkatkan produktivitas lipid tanpa mengurangi pertumbuhan
mikroalga tersebut. Salah satu biochemical stimulant yang dapat dipakai
adalah malathion. Penggunaan malathion pada konsentrasi tertentu dalam
periode singkat sebagai stimulan pada tahap stressing dapat mendorong
pembentukan lipid tanpa mengurangi produktivitas biomassa tersebut.
Hal lain yang tak kalah penting adalah perlakuan cahaya biru terhadap
mikroalga Tetraselmis sp. pada tahap kultur dan starvasi nitrogen. Keberadaan
cahaya mendorong proses pertumbuhan alga yang mengarah pada
meningkatnya produktivitas biomassa. Apabila intensitas cahaya tersebut
dikurangi maka akan berdampak pada perubahan aktivitas mikroalga.
Fotosintesis mikroalga akan berkurang, namun terjadi peningkatan pada tahap
sintesis lipid. Sehingga biomassa yang dihasilkan mengandung lipid dengan
kadar yang lebih tinggi.
D. TUJUAN PROGRAM
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, tujuan umum dari penelitian
ini adalah untuk meningkatkan kandungan lipid pada tetraselmis sp. dengan
optimasi cahaya biru dan penggunaan biochemical stimulant. Sedangkan
tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan data kecepatan pertumbuhan sel Tetraselmis sp. pada variasi
penggunaan nutrient.
2. Mendapatkan data berat kering (dry weight ) biomassa pada awal dan akhir
tahap kultur beserta kandungan lipidnya.
3. Membandingkan produktivitas lipid yang terkandung dalam biomassa
dengan variasi waktu dan penyinaran.Dari penelitian ini diharapkan diperoleh data kinetika produktivitas mikroalga,
sehingga nantinya dapat digunakan untuk kultur alga dalam skala besar.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Bentuk pencapaian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Photobioreactor sederhana yang dapat digunakan untuk kultur mikroalga
Tetraselmis sp. guna menghasilkan biomassa dalam jumlah optimum.
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
7/18
4
2. Data kinetika produktivitas mikroalga Tetraselmis sp. yang dapat
digunakan untuk proses scale-up.
3. Metode kultur mikroalga yang dapat meningkatkan produktivitas biomassa
dan kandungan lipid pada Tetraselmis sp.
4.
Penyediaan bahan baku pembuatan biodiesel sebagai alternatif pengganti
minyak fosil yang merupakan sumber energi tak terbarukan.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Mengembangkan proses kultur mikroalga menjadi biomassa dalam jumlah
optimum.
2. Menghasilkan biomassa yang bisa diolah menjadi biodiesel, maupun
produk pharmaceutical (obat-obatan).
3. Menjadi sumber energi alternatif terbarukan (renewable energy) dan ramah
lingkungan.
4. Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bidang bioproses beserta aplikasinya.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Biodiesel
Biodiesel adalah salah satu bentuk energi alternatif yang saat ini
telah digunakan secara luas, terutama pada bidang industri dan sarana
transportasi. Biodiesel merupakan hasil transesterifikasi dari trigliserida,
dimana trigliserida merupakan lipid alamiah yang ditemukan dalam sel.
Biodiesel biasa dibuat dari bahan-bahan nabati seperti sawit, jarak dantanaman pangan (Chisti, 2007).
2. Mikroalga
Mikroalga adalah mikroorganisme fotosintetik yang mampu
mengubah cahaya matahari menjadi biomassa. Mikroalga meliputi alga
mikroskopis dan cyanobacteria, memiliki klorofil a dan mampu
berfotosintesis menghasilkan senyawa karbon organik (Richmond, 2004).
Beberapa mikroalga berpotensi menghasilkan lipid sebagai bahan dasar
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
8/18
5
biodiesel, seperti Tetraselmis sp. (Chisti, 2007). Tetraselmis sp.
merupakan alga hijau, mempunyai sifat selalu bergerak, berbentuk oval
elips, mempunyai empat buah flagella (Mujiman, 1984). Tetraselmis sp.
memiliki kandungan lipid yang dapat mencapai 15-23% dari berat kering
(Chisti, 2007).
3. Photobioreactor (PBR)
Bioreactor adalah alat yang diproduksi atau direkayasa untuk
mendukung suatu proses biologis. Dalam satu kasus, bioreaktor adalah
wadah di mana proses kimia dilakukan yang melibatkan organisme atau
zat biokimia aktif yang berasal dari organisme tersebut (Nic et al, 2006).
Photobioreactor (PBR) adalah sebuah bioreactor yang memungkinkan
organisme didalamnya untuk mendapatkan cahaya dan memanfaatkannya
untuk reaksi kimiawi yang dibutuhkan organisme tersebut. PBR sendiri
lebih diartikan sebagai sistem tertutup yang merupakan kebalikan dari
sistem kolam yang terbuka (Decker dan Reski, 2008). PBR dapat menjadi
alternatif pilihan untuk kultivasi mikroalga karena kemungkinan
kontaminasi yang kecil dan kondisi lingkungan yang lebih mudah diatur.
PBR memiliki beberapa aspek yang saling berkaitan untuk menunjang
optimalisasi pertumbuhan kultur yaitu intensitas cahaya, pergerakan
fluida, dan reaksi kimia yang terjadi (Posten, 2009).
4. Pengaruh Cahaya Biru Terhadap Fotosintesis
Melalui beberapa penelitian, cahaya biru (400-500 nm) mampu
meningkatkan laju fotosintesis dan pertumbuhan mikroalga (Barghbani et
al., 2012; Suh dan Lee, 2003; Aidar et al., 1994). Das et al. (2000)
menemukan bahwa Nannochloropsis yang ditumbuhkan baik padamedium mixotrofik dan fototrofik memiliki biomassa yang lebih tinggi
dibandingkan pada sinar merah dan putih. Meskipun demikian, pemaparan
cahaya yang terus menerus pada fase pertumbuhan tidak baik karena akan
menurunkan kepadatan sel. Meskipun demikian, Klein (1992) menjelaskan
bahwa respon mikroalga terhadap sinar biru merupakan respon yang
spesifik pada tiap spesies mikroalga.
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
9/18
6
5. Starvasi Nitrogen
Dalam proses kultivasi mikroalga, nitrogen merupakan komponen
penting bagi pertumbuhan mikroalga. Mikroalga juga mampu mensintesis
lipid yang berguna bagi industri biofuel. Jumlah lipid dalam mikroalga
sangat bervariasi tergantung jenis spesiesnya. Namun, ada cara yang
umum digunakan untuk memperkaya kandungan lipid, yaitu dengan
membatasi jumlah nitrogen di dalam media kultur atau sering disebut
metode starvasi (Thompson, 1996; Rodolfi et al., 2009). Dengan starvasi
nitrogen, metabolisme karbon pada mikroalga diarahkan pada sintesis lipid
ataupun karbohidrat (Hu, 2004). Secara umum, mikroalga akan
mengakumulasi lipid dengan metode starvasi asalkan tetap terpapar cahaya
matahari dan tersedia CO2 sehingga metabolisme seluler dari mikroalga
untuk melakukan fotosintesis tetap berjalan (Courchesne et al., 2009).
H. METODE PENELITIAN
1. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat Tetraselmis
sp., air laut yang telah disaring (Filtered Sea Water), malathion, gas CO2,
akuades, alkohol, dan bahan kimia untuk membuat medium kultur yaitu:
FeCl-6H2O, Na2EDTA-2H2O, CuSO4-5H2O (9,8 mg/mL), Na2MoO4-2H2O
(6,3 mg/mL), ZnSO4-7H2O (22 mg/mL), CoCl2-4H2O (10 mg/mL), MnCl2-
4H2O, vitamin B12 (1 mg/mL), biotin (0,1 mg/mL), dan thiamin HCl,
NaNO3 (75 mg/mL) ditambah NaH2PO4-H2O (5 mg/mL).
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah termometer, botol
kultur, syringe, aerator, selang aerator , erlenmeyer, refraktometer,indikator pH, autoclave, sentrifuge, distilator bucci, mikroskop,
haemacytometer, dan photobioreactor (desain terlampir). Photobioreactor
merupakan reaktor mini yang dibuat dari bahan plastik, dengan tinggi 50
cm dan diameter 30 cm. Reaktor dirangkai dengan aerator, magnetic
stirrer , serta pompa untuk mengalirkan nutrien secara kontinyu dari
nutrient tank . Kapasitas maksimal reaktor yang digunakan sebesar 35 L.
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
10/18
7
Reaktor dilengkapi dengan kran dan filter untuk proses pemanenan
mikroalga (harvest ).
2. Prosedur Penelitian
a.
Pembuatan Medium Stock
Medium yang digunakan untuk kultur awal Tetraselmis sp. yaitu
dengan menggunakan modifikasi medium f/2. Media dasar f/2 dibuat
dari 800 mL air laut ditambah 1 mL stok NaH2PO4, 1 mL NaNO3, 1 mL
stok trace elemen, dan 0,5 mL stok vitamin, kemudian ditambah
akuades sampai 1 L. Larutan diaduk dengan magnetic stirrer sampai
homogen selanjutnya pH medium diukur dan diatur agar nilainya
diantara 7-8. Medium kemudian disterilisasi menggunakan autoklaf
selama 15 menit, tekanan 15 psi, dan suhu 1210C
b. Pre-treatment Kultur Starter Tetraselmis sp. dengan Cahaya Biru
Tetraselmis sp. dikultur pada medium f/2 dengan menggunakan
botol/Erlenmeyer.Sebanyak 50 mL isolate Tetraselmis sp. diinokulasi
dalam 150 mL medium f/2, diinkubasi selama satu minggu dibawah
sinar biru dengan aerasi dan pencahayaan kontinyu. Sebagai kontrol
digunakan 50 mL isolate Tetraselmis sp. yang diinokulasi dalam 150
mL medium f/2 dan diinkubasi selama satu minggu dibawah sinar putih
dengan aerasi dan pencahayaan kontinyu. Selanjutnya kultur di pindah
ke PBR.
c. Kultivasi Tetraselmis sp. pada Photobioreactor
1) Kultivasi dengan Medium N:P Normal
Tetraselmis sp. yang berasal dari perlakuan awal dibawah
pencahayaan sinar biru dikultivasi pada Photobioreactor (PBR)dengan filter cahaya biru selama 1 minggu dengan medium pupuk
N:P normal dengan pencahayaan 18 jam terang dan 6 jam gelap.
Medium pupuk normal dibuat dari campuran pupuk Urea : TSP
dengan perbandingan 7 : 1. Gas CO2 dialirkan dari tangki CO2
kedalam PBR secara kontinyu. Volume medium awal sebesar 30 L.
Sebagai kontrol digunakan Tetraselmis sp. yang berasal dari
perlakuan awal dibawah pencahayaan sinar putih dan dikultivasi
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
11/18
8
pada PBR dengan filter cahaya biru selama 1 minggu dengan
medium pupuk N:P normal dengan pencahayaan 18 jam terang dan
6 jam gelap.
2)
Kultivasi dengan Medium Starvasi Nitrogen
Pada minggu kedua, medium kultur pada perlakuan dan
kontrol diganti dengan medium yang miskin nitrogen (medium
starvasi). Volume medium starvasi direduksi menjadi 7,5 L.
Medium dibuat dari campuran pupuk Urea : TSP dengan
perbandingan 0 : 1, 1 : 1, dan 2 : 1. Gas CO2 disuplai dari tangki
CO2 dengan flow rate yang sama pada medium normal.
3)
Kultivasi dengan Medium Starvasi Nitrogen dan Kombinasi
Biochemical Stimulant
Untuk mengetahui pengaruh biochemical stimulant
terhadap produktivitas biomassa, ditambahkan malathion pada
medium starvasi dengan konsentrasi 0,5%, 0,75%, dan 1%
(volume/volume total). Volume medium starvasi sebesar 7,5 L.
Medium starvasi dibuat dari campuran pupuk Urea : TSP dengan
perbandingan 1 : 1.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Laju Pertumbuhan Massa Tetraselmis sp.
Laju pertumbuhan massa Tetraselmis sp. diukur dengan
menimbang berat kering mikroalga yang telah dikultur dalam interval 2
hari. Sampel diambil sebanyak 15 mL kemudian difilter dan
dikeringkan menggunakan microwave selama 15 menit. Filtrat lalu
ditimbang sehingga dapat diperoleh berat kering mikroalga serta grafiklaju pertumbuhan Tetraselmis sp. dalam satuan massa terhadap waktu.
Laju pertumbuhan massa diperlukan untuk menentukan masa starvasi
agar kandungan lipid saat tahap panen bisa optimum. Sebagai
pembanding, pertumbuhan jumlah sel dihitung menggunakan
haemocytometer. Kultur dicuplik kemudian difiksasi dengan alkohol
70%, perbandingan kultur dengan alkohol 70% adalah 9 : 1. Hasil
perhitungan sel dengan haemocytometer di konversi ke jumlah sel/mL.
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
12/18
9
b. Produktivitas Biomassa
Produktivitas Biomassa Tetraselmis sp. diukur dengan mengukur
berat kering (dry weight ) pada awal dan akhir tiap perlakuan dan
kontrol. Pengukuran berat kering dilakukan dengan mengambil 5 mL
sampel dan disaring dengan kertas Whatman No. 1 yang sebelumnya
telah diukur beratnya dengan menggunakan timbangan analitik. Hasil
penyaringan dibungkus dengan kertas Whatman No. 1 dan dimasukkan
ke dalam microwave selama 15 menit dengan setelan low. Biomassa
beserta kertas Whatman kemudian dioven pada suhu 34⁰C selama
semalam (overnight ) hingga berat konstan dan ditimbang dengan
timbangan analitik.
c. Pengukuran Kandungan Lipid
Pengukuran kandungan lipid dilakukan dengan menggunakan
GC-MS (Gas chromatography – mass spectrophotometry). Kandungan
lipid Tetraselmis sp. diukur pada awal dan akhir tiap perlakuan dan
kontrol. Pengukuran kandungan lipid ini bekerja sama dengan LPPT
(Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu) UGM.
I. JADWAL KEGIATAN
No Uraian tahapBulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Bulan ke 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1Tahap
persiapan
Pengumpulan bahan
Persiapan peralatan
2Pre-treatmentKultur Starter
Pembuatan medium
kultur
Inkubasi dengansinar biru
Inkubasi dengan
sinar putih
3
Kultivasi
dengan Photo-
bioreactor
Medium normal
Medium starvasi
nitrogen
Kombinasi
biochemical
stimulant
4Pengukuran
Produktivitas
Biomassa
Pengukuran jumlah
sel
Pengukuran berat
kering
5
Pengukuran
Kandungan
Lipid
Analisis GC - MS
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
13/18
10
6Tahap
Penyelesaian
Penyusunan Laporan
Berkala
Penyusunan Laporan
Akhir
J. RANCANGAN BIAYA
No Jenis Pengeluaran Volume Biaya Satuan Jumlah
A Bahan Habis Pakai
1 Akuades 5 Liter Rp 1.500,00 Rp 7.500,00
2 Alkohol 70% 2 Liter Rp 5.000,00 Rp 10.000,00
3 NaOH 1 N 1 Liter Rp 92.000,00 Rp 92.000,00
4 HCL 1 N 1 Liter Rp 113.000,00 Rp 113.000,00
5 Malathion 1 Liter Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
6 NaNO3 5 gram Rp 5.000,00 Rp 25.000,00
7 CO2 5 Liter Rp 75.000,00 Rp 375.000,008 Na2EDTA 10 gram Rp 7.500,00 Rp 75.000,00
9 FeCl3 10 gram Rp 10.000,00 Rp 100.000,00
10 CuSO4 2 gram Rp 7.500,00 Rp 15.000,00
11 ZnSO4 2 gram Rp 4.500,00 Rp 9.000,00
12 CoCl2 2 gram Rp 25.000,00 Rp 50.000,00
13 MnCl2 2 gram Rp 7.500,00 Rp 15.000,00
14 Na2MoO4 2 gram Rp 15.000,00 Rp 30.000,00
15 Thiamine.HCl 5 gram Rp 10.000,00 Rp 50.000,00
16 Biotin 1 gram Rp 25.000,00 Rp 25.000,00
Sub Total 1 Rp 412.500,00B Bahan Tak Habis Pakai
1 Jligen 5 buah Rp 20.000,00 Rp 100.000,00
2 Masker 1 pak Rp 30.000,00 Rp 30.000,00
3 Sarung tangan 1 pak Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
4 Pinset 3 buah Rp 20.000,00 Rp 60.000,00
5 Pipet pump 2 buah Rp200.000,00 Rp 200.000,00
6 Pipet ukur 1 ml 3 buah Rp 31.000,00 Rp 93.000,00
7 Pipet tetes 5 buah Rp 2.000,00 Rp 10.000,00
8 Jarum ose 3 buah Rp 8.000,00 Rp 24.000,00
9 Pipet tip 1000 uL 1 set Rp 50.000,00 Rp 50.000,0010 Selang akuarium 10 m Rp 2.000,00 Rp 20.000,00
11 Pressure controller 30 buah Rp 2.000,00 Rp 60.000,00
12 Aerator 1 buah Rp500.000,00 Rp 500.000,00
13 Solder 1 buah Rp 2.000,00 Rp 25.000,00
14 Labu ukur 1 L 1 buah Rp 28.000,00 Rp 288.000,00
15 Labu ukur 100 mL 3 buah Rp131.000,00 Rp 393.000,00
16 Tabung Erlenmeyer 1 L 1 buah Rp 95.000,00 Rp 95.000,00
17 Tabung Erlenmeyer 500 mL 1 buah Rp 57.000,00 Rp 57.000,00
18 Tabung Erlenmeyer 100 mL 3 buah Rp 48.000,00 Rp 144.000,00
19 Kertas Label 5 set Rp 2.000,00 Rp 10.000,00
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
14/18
11
20 Botol Kultur dan Tutup 10 set Rp 32.000,00 Rp 320.000,00
21 Centrifuge Tube 30 buah Rp 5.000,00 Rp 150.000,00
22 Filter 3 buah Rp 85.000,00 Rp 255.000,00
23 Pipet kapiler 1 pak Rp 35.000,00 Rp 35.000,00
24 Kapas 0.5 kg Rp 60.000,00 Rp 30.000,00
25 Photobioreactor 1 buah Rp500.000,00 Rp 500.000,00
26 Pompa 1 buah Rp500.000,00 Rp 500.000,00
27 Pipa PVC 3/4" 2 meter Rp 50.000,00 Rp 100.000,00
28 Valve 6 buah Rp 25.000,00 Rp 150.000,00
29 Kran 3 buah Rp 25.000,00 Rp 75.000,00
30 Magnetic Stirrer 1 buah Rp 50.000,00 Rp 250.000,00
Sub total 2 Rp 4.574.000,00
C Biaya Analisis
1 Gas Chromatography 15 sampel Rp250.000,00
Sub total 3 Rp 3.750.000,00
D Lain-lain
a. Administrasi laboratorium 5 orang Rp 200.000,00 Rp 1,000.000,00
b. Kesekretariatan Rp 1,097.500,00
c. Dokumentasi Rp 247.000,00
d. Transportasi dan Konsumsi 5 orang Rp104.000,00 Rp 520.000,00
e. Penyusunan Laporan Rp 310.000,00
Sub total 4 Rp 3.174.500,00
Total Rp 11.911.000,00
K. DAFTAR PUSTAKA
Aidar, E., Gianesella- Galvão, S. M. F., Sigaud, T. C. S., Asano, C. S., Liang, T.
H., Rezende, K. R. V., Oishi, M. K., Aranha, F. J., Milani, G. M. dan
Sandes, M. A. L. 1994. Effects of light quality on growth, biochemical
composition and photosynthetic production in Cyclotella caspia Grunow
and Tetraselmis gracilis (Kylin) Butcher. Journal of Experimental Marine
Biology and Ecology. 180:175-187.
Alsull, M. dan Omar, W.M.W. 2012. Responses of Tetraselmis sp. and
Nannochloropsis sp. isolated from Penang National Park coastal waters,Malaysia, to the combined influences of salinity, light and nitrogen
limitation. International Conference on Chemical, Ecology and
Environmental Sciences (ICEES 2012).
Chisti, Yusuf. 2007. Biodiesel from microalgae. Biotechnology Advances.25
(2007) 296.
Courchesne, N.M.D., Parisien, A., Wang, B., Lan, C.Q., 2009. Enhancement of
lipid production using biochemical, genetic and transcription factor
engineering approaches. Journal of Biotechnology 141, 31 – 41.
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
15/18
12
Das, P., W. Lei, S.A. Aziz, dan J.P. Obbard. 2011. Enhanced algae growth in both
phototrophic and mixotrophic culture under blue light. Bioresource
Technology. 102: 3883 – 3887
Decker, Eva L. dan Reski, Ralf. 2008. Current achievements in the production ofcomplex biopharmaceuticals with moss bioreactor. Bioprocess and
Biosystems Engineering . 31: 3-9.
Erlina, A. Hastuti, W. 1986. Kultur Plankton-BBAP. Ditjen Perikanan. Jepara.
Fabregas, Jaime. Et al . 1984. Growth of Marine Microalga Tetraselmis svecica in
Batch Culture with Different Salinities and Concentration. Publisher. B.V.
Amsterdam.
Hu, Qiang. 2004. Environmental Effects on Cell Composition. Dalam: Richmond,
Amos ed. Handbook of Microalgal Culture: Biotechnology and Applied Phycology. Blackwell Science: India. P. 86.
Klein, R. M. 1992. Effects of green light on biological systems. Biol. Rev. 67:
199-284.
Marchetti, J., G. Bougaran, T. Jauffrais, S. Lefebvre, C. Rouxel, B.Saint-Jean, E.
Lukomska, R. Robert,dan J.P. Cadoret. 2012.Effects of blue light on the
biochemical composition and photosynthetic activity of Isochrysis sp. (T-
iso). Journal of Applied Phycology.2012. P 6.
Mujiman, Ahmad. 1984. Makanan Ikan. Cetakan 14. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nic, M.,J. Jirat., dan B. Kosata. 2006. Bioreactor. IUPAC Compendium of
Chemical Terminology (Online ed.). ISBN 0-9678550-9-8.
Nuryadhyn, Agus. 2012. Herman: Konsumsi BBM 1,3 Juta Barel Per Hari.
BANGKAPOS.COM. 15 Maret. (Diakses: http://bangka.tribunnews.com,
10 September 2012).
Posten, Clemens. 2009. Design principles of photo-bioreactors for cultivation of
microalgae. Eng. Life Sci. 2009, 9, No. 3, 165 – 177.
Richmond, Amos. 2004. Handbook of Microalgal Culture: Biotechnology and Applied Phycology. Blackwell Science: India. P. 3.
Rodolfi, L., Zittelli, G.C., Bassi, N., Padovani, G., Biondi, N., Bonini, G., Tredici,
M.R.,2009. Microalgae for oil: strain selection, induction of lipid synthesis
andoutdoor mass cultivation in a low-cost photobioreactor. Biotechnology
andBioengineering 102 (1), 100 – 112.
Rostini, Iis. 2007. Kultur Fitoplankton (Chlorella Sp. Dan Tetraselmis Chuii)
Pada Skala Laboratorium. Universitas Padjadjaran, Jatinagor.
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
16/18
13
Suh, I.S. and Lee, S.B. 2003. A light distribution model for aninternally radiating
photobioreactor. Biotechnol. Bioeng . 82, 180 – 189
Thompson, Jr. G.A. 1996. Lipids and membrane function in green algae.
Biochem. Biophys. Acta, 1302, 17-45.
L. LAMPIRAN
1. Biodata Ketua Kelompok
Nama Lengkap : Muhammad Syaifuddin Ma’ruf
Tempat, Tanggal Lahir : Sleman, 12 Mei 1992
Alamat : Brontokusuman MG III/196 RT 13 RW 04
Yogyakarta
Jurusan : Teknik Kimia
E-mail : [email protected]
Nomor HP : 085643194160
Prestasi : Finalis Lomba Karya Cipta Teknologi Maritim II
2. Biodata Anggota Kelompok
Anggota 1 Nama Lengkap : Mahardita Cahyuningtyas
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Juli 1992
Alamat : Pogung Dalangan RT 12 / 9C, Yogyakarta
Jurusan : Teknik Kimia
E-mail : [email protected]
Nomor HP : 085743390559
Prestasi : -
(Mahardita Cahyuningtyas)
Anggota 2
Nama Lengkap : Matin Nuhamunada
Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, 8 September 1991
Alamat : Jl Jogokaryan 56 Yogyakarta 55143
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
17/18
14
Jurusan : Biologi
Email : [email protected]
Nomor HP : 085643139704
Prestasi : - Medali Perak OSN-PTI Biologi (2011)
- Medali Perunggu OSN VIII Bidang Biologi
(Matin Nuhamunada)
Anggota 3
Nama Lengkap : Thoriq Teja Samudra
Tempat, Tanggal Lahir : Gresik, 9 Maret 1991
Alamat : Gonjen DK VIII RT 02 RW 16 Tamantirto,
Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Jurusan : Biologi
Email : [email protected]
Nomor HP : 085769666937
Prestasi : Juara Harapan I LPIR (2008)
(Thoriq Teja Samudra)
Anggota 4
Nama Lengkap : Affifah Ambar Rafsanjani
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 25 Februari 1993
Alamat : Pogung Dalangan No 7, RT 12 RW 50,
Sinduadi, Mlati, SlemanJurusan : Teknik Kimia
Email : [email protected]
Nomor HP : 085729392100
Prestasi : -
(Affifah Ambar Rafsanjani)
-
8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian
18/18
15
3. Biodata Dosen Pembimbing
Nama Lengkap : Ir. Siti Syamsiah, Ph.D
Alamat : Gang Lempongsari I/7, Sariharjo, Ngaglik, Sleman
Jabatan Fungsional : Dosen
Jurusan/Program Studi : Teknik Kimia / Teknik Kimia
Alamat Universitas : Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Bidang Keahlian : Bioproses dan Konservasi Lingkungan
Email : [email protected]
Nomor HP : 0818270705
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Ketua Kelompok
(Ir. Siti Syamsiah, Ph.D) (Muhammad Syaifuddin M.)
NIDN 0003036305 NIM 10/300987/TK/36746
4.
Desain Photobioreactor
Gambar 1. Desain Photobioreactor Kapasitas 35 L