Contoh PKM bidang penelitian

download Contoh PKM bidang penelitian

of 18

Transcript of Contoh PKM bidang penelitian

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    1/18

     

    i

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    PENINGKATAN KANDUNGAN LIPID PADA MIKROALGA Tetraselmis  sp.

    SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL MELALUI OPTIMASI

    CAHAYA BIRU : SOLUSI PENYEDIAAN SUMBER ENERGI

    TERBARUKAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-P

    Diusulkan oleh :

    Muhammad Syaifuddin Maruf (10/300987/TK/36746)

    Mahardita Cahyuningtyas (10/301966/TK/37226)

    Matin Nuhamunada (10/301214/BI/8452)

    Thoriq Teja Samudra (09/286345/BI/8350)

    Affifah Ambar Rafsanjani (11/319173/TK/38303)

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2012

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    2/18

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    3/18

     

    iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..…..i

    HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………...…..ii

    DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii 

    A. JUDUL…………………………………………………………………………1

    B. LATAR BELAKANG MASALAH……….…………………………………...1

    C. PERUMUSAN MASALAH…………………………………………………....2

    D. TUJUAN PROGRAM…………………………………………………...……..3 

    E. LUARAN YANG DIHARAPKAN…………………………………………….3

    F. KEGUNAAN PROGRAM…………………………………………………......4

    G. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………..4

    H. METODE PENELITIAN………………………………………………….......6

    I. JADWAL KEGIATAN…………………………………………………………9 

    J. RANCANGAN BIAYA……………………………………………………….10

    K. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...11

    L. LAMPIRAN…………………………………………………………………..13

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    4/18

    1

    A.  JUDUL PROGRAM

    Peningkatan Kandungan Lipid pada Mikroalga Tetraselmis   sp.

    Sebagai Bahan Baku Biodiesel Melalui Optimasi Cahaya Biru : Solusi

    Penyediaan Sumber Energi Terbarukan dan Ramah Lingkungan.

    B.  LATAR BELAKANG

    Dewasa ini, kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat. Di

    Indonesia, konsumsi energi oleh masyarakat masih terpusat pada BBM (Bahan

    Bakar Minyak) yang saat ini konsumsinya mencapai 1,3 juta barel per hari.

    Sementara itu, produksi minyak oleh kontraktor hanya mencapai 900.000

     barel per hari (Nuryadhyn, 2012). Padahal, sumber daya minyak bumi ( fossil

     fuel ) merupakan jenis sumber daya yang tidak terbarukan. Apabila terus

    digunakan, cadangan energi dari minyak bumi tidak akan dapat terus

    mendukung kebutuhan energi kita dan lama kelamaan akan habis. Dengan

    demikian diperlukan sumber energi alternatif yang mampu mengurangi

    ketergantungan masyarakat akan bahan bakar fosil.

    Industri bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi saat ini dapat

     berupa bioetanol ataupun biodiesel. Selama ini, bahan baku pembuatan bahan

     bakar nabati berasal dari kelapa sawit, jarak, tebu, jagung, dan kedelai.

    Industri bahan bakar nabati ini menyisakan masalah seperti terkendalanya

     produksi akibat terbatasnya lahan yang dapat digunakan untuk produksi

     pangan. Selama permasalahan pangan belum teratasi sepenuhnya, tentu tidak

     bijaksana jika produksi pangan dialihkan menjadi biodiesel atau bioetanol.

    Melihat potensi wilayah Indonesia yang 75% berupa lautan, mikroalga

    air laut menjadi kandidat yang potensial sebagai sumber energi alternatif.Mikroalga merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan

     berkelanjutan. Dibandingkan dengan jagung dan kelapa sawit, mikroalga

    memiliki produktivitas biodiesel yang jauh lebih tinggi, dimana produktivitas

     biodiesel mikroalga dapat mencapai 58.700 L/ha sedangkan kelapa sawit

    hanya mencapai 5.950 L/ha (Chisti, 2007). Dalam produksi skala besar,

    mikroalga tidak bersaing dengan lahan pertanian karena dapat dikembangkan

    di daerah pesisir dan di laut lepas. Terlebih, Indonesia memiliki potensi

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    5/18

    2

     berupa laut seluas 5,8 juta km2 dan pesisir sepanjang 95.181 km yang dapat

    digunakan untuk kultivasi massal mikroalga.

    Salah satu jenis mikroalga yang potensial untuk dikembangkan sebagai

     bahan biofuel adalah Tetraselmis  sp. yang memiliki kandungan lipid yang

    cukup tinggi, yang dapat mencapai 15-23% dari berat kering (Chisti, 2007).

    Meskipun demikian, produksi biofuel dari mikroalga saat ini belum optimal.

    Kendala biomassa ini dikarenakan pertumbuhan mikroalga yang belum

    maksimal. Selain biomassa, kandungan lipid yang dihasilkan mikroalga juga

    masih belum maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi biodiesel

    dunia.

    Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas mikroalga adalah

    dengan mengoptimalkan fotosintesis mikroalga. Cahaya biru diketahui dapat

    meningkatkan aktivitas fotosintetik pada mikroalga. Dalam sebuah penelitian,

    sinar biru meningkatkan produktivitas lipid yang diikuti dengan peningkatan

     produktivitas protein dan penurunan karbohidrat pada mikroalga (Marchetti et

    al ., 2012). Untuk meningkatkan kandungan lipid pada kultur mikroalga dapat

    digunakan metode  stressing  dengan mengurangi kadar nitrogen dalam media

    tumbuh. Hal ini dikarenakan pada kondisi tersebut jalur metabolisme karbon

    diarahkan kepada sintesis lipid (Allsul dan Omar, 2012; Hu, 2004).

    Berawal dari permasalahan tersebut, kami ingin meningkatkan

     produktivitas biomassa dan kandungan lipid pada Tetraselmis  sp. dengan

    menggunakan cahaya biru dan penggunaan biochemical stimulant . Biomassa

    yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel.

    C. 

    PERUMUSAN MASALAHTetraselmis sp. mengandung lipid berkisar antara 15-23% dari berat

    keringnya (Chisti, 2007). Untuk mendapatkan kandungan lipid yang optimal,

    maka diperlukan perlakuan khusus yang dapat memaksimalkan kandungan

    lipid pada tahap stressing (starvasi nitrogen). Pada tahapan starvasi ini, jumlah

    nutrient dibatasi sehingga alga akan mensintesis lipid dengan kadar tertentu,

    namun berakibat pada berkurangnya kecepatan pertumbuhan sel ( growth rate

     per day). Hal ini bisa diatasi dengan penggunaan biochemical stimulant  yang

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    6/18

    3

    dapat meningkatkan produktivitas lipid tanpa mengurangi pertumbuhan

    mikroalga tersebut. Salah satu biochemical stimulant yang dapat dipakai

    adalah malathion. Penggunaan malathion pada konsentrasi tertentu  dalam

     periode singkat sebagai stimulan pada tahap  stressing   dapat mendorong

     pembentukan lipid tanpa mengurangi produktivitas biomassa tersebut.

    Hal lain yang tak kalah penting adalah perlakuan cahaya biru terhadap

    mikroalga Tetraselmis sp. pada tahap kultur dan starvasi nitrogen. Keberadaan

    cahaya mendorong proses pertumbuhan alga yang mengarah pada

    meningkatnya produktivitas biomassa.  Apabila intensitas cahaya tersebut

    dikurangi maka akan berdampak pada perubahan aktivitas mikroalga.

    Fotosintesis mikroalga akan berkurang, namun terjadi peningkatan pada tahap

    sintesis lipid. Sehingga biomassa yang dihasilkan mengandung lipid dengan

    kadar yang lebih tinggi.

    D.  TUJUAN PROGRAM

    Berdasarkan uraian permasalahan diatas, tujuan umum dari penelitian

    ini adalah untuk meningkatkan kandungan lipid pada tetraselmis sp. dengan

    optimasi cahaya biru dan penggunaan biochemical stimulant.  Sedangkan

    tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

    1.  Mendapatkan data kecepatan pertumbuhan sel Tetraselmis sp. pada variasi

     penggunaan nutrient.

    2.  Mendapatkan data berat kering (dry weight ) biomassa pada awal dan akhir

    tahap kultur beserta kandungan lipidnya.

    3.  Membandingkan produktivitas lipid yang terkandung dalam biomassa

    dengan variasi waktu dan penyinaran.Dari penelitian ini diharapkan diperoleh data kinetika produktivitas mikroalga,

    sehingga nantinya dapat digunakan untuk kultur alga dalam skala besar.

    E.  LUARAN YANG DIHARAPKAN

    Bentuk pencapaian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1.  Photobioreactor   sederhana yang dapat digunakan untuk kultur mikroalga

    Tetraselmis sp. guna menghasilkan biomassa dalam jumlah optimum.

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    7/18

    4

    2. Data kinetika produktivitas mikroalga Tetraselmis  sp. yang dapat

    digunakan untuk proses scale-up.

    3. Metode kultur mikroalga yang dapat meningkatkan produktivitas biomassa

    dan kandungan lipid pada Tetraselmis sp.

    4. 

    Penyediaan bahan baku pembuatan biodiesel sebagai alternatif pengganti

    minyak fosil yang merupakan sumber energi tak terbarukan.

    F.  KEGUNAAN PROGRAM

    Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

    1. 

    Mengembangkan proses kultur mikroalga menjadi biomassa dalam jumlah

    optimum.

    2. Menghasilkan biomassa yang bisa diolah menjadi biodiesel, maupun

     produk pharmaceutical (obat-obatan).

    3. Menjadi sumber energi alternatif terbarukan (renewable energy) dan ramah

    lingkungan.

    4. Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi dalam bidang bioproses beserta aplikasinya.

    G.  TINJAUAN PUSTAKA

    1.  Biodiesel

    Biodiesel adalah salah satu bentuk energi alternatif yang saat ini

    telah digunakan secara luas, terutama pada bidang industri dan sarana

    transportasi. Biodiesel merupakan hasil transesterifikasi dari trigliserida,

    dimana trigliserida merupakan lipid alamiah yang ditemukan dalam sel.

    Biodiesel biasa dibuat dari bahan-bahan nabati seperti sawit, jarak dantanaman pangan (Chisti, 2007).

    2.  Mikroalga

    Mikroalga adalah mikroorganisme fotosintetik yang mampu

    mengubah cahaya matahari menjadi biomassa. Mikroalga meliputi alga

    mikroskopis dan cyanobacteria, memiliki klorofil a dan mampu

     berfotosintesis menghasilkan senyawa karbon organik (Richmond, 2004).

    Beberapa mikroalga berpotensi menghasilkan lipid sebagai bahan dasar

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    8/18

    5

     biodiesel, seperti Tetraselmis sp. (Chisti, 2007). Tetraselmis sp.

    merupakan alga hijau, mempunyai sifat selalu bergerak, berbentuk oval

    elips, mempunyai empat buah flagella (Mujiman, 1984). Tetraselmis  sp.

    memiliki kandungan lipid yang dapat mencapai 15-23% dari berat kering

    (Chisti, 2007).

    3.  Photobioreactor  (PBR)

     Bioreactor   adalah alat yang diproduksi atau direkayasa untuk

    mendukung suatu proses biologis. Dalam satu kasus, bioreaktor adalah

    wadah di mana proses kimia dilakukan yang melibatkan organisme atau

    zat biokimia aktif yang berasal dari organisme tersebut (Nic et al, 2006).

     Photobioreactor (PBR) adalah sebuah bioreactor yang memungkinkan

    organisme didalamnya untuk mendapatkan cahaya dan memanfaatkannya

    untuk reaksi kimiawi yang dibutuhkan organisme tersebut. PBR sendiri

    lebih diartikan sebagai sistem tertutup yang merupakan kebalikan dari

    sistem kolam yang terbuka (Decker dan Reski, 2008). PBR dapat menjadi

    alternatif pilihan untuk kultivasi mikroalga karena kemungkinan

    kontaminasi yang kecil dan kondisi lingkungan yang lebih mudah diatur.

    PBR memiliki beberapa aspek yang saling berkaitan untuk menunjang

    optimalisasi pertumbuhan kultur yaitu intensitas cahaya, pergerakan

    fluida, dan reaksi kimia yang terjadi (Posten, 2009).

    4.  Pengaruh Cahaya Biru Terhadap Fotosintesis

    Melalui beberapa penelitian, cahaya biru (400-500 nm) mampu

    meningkatkan laju fotosintesis dan pertumbuhan mikroalga (Barghbani et

    al., 2012; Suh dan Lee, 2003; Aidar et al., 1994). Das et al.  (2000)

    menemukan bahwa  Nannochloropsis  yang ditumbuhkan baik padamedium mixotrofik dan fototrofik memiliki biomassa yang lebih tinggi

    dibandingkan pada sinar merah dan putih. Meskipun demikian, pemaparan

    cahaya yang terus menerus pada fase pertumbuhan tidak baik karena akan

    menurunkan kepadatan sel. Meskipun demikian, Klein (1992) menjelaskan

     bahwa respon mikroalga terhadap sinar biru merupakan respon yang

    spesifik pada tiap spesies mikroalga.

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    9/18

    6

    5.  Starvasi Nitrogen

    Dalam proses kultivasi mikroalga, nitrogen merupakan komponen

     penting bagi pertumbuhan mikroalga. Mikroalga juga mampu mensintesis

    lipid yang berguna bagi industri biofuel. Jumlah lipid dalam mikroalga

    sangat bervariasi tergantung jenis spesiesnya. Namun, ada cara yang

    umum digunakan untuk memperkaya kandungan lipid, yaitu dengan

    membatasi jumlah nitrogen di dalam media kultur atau sering disebut

    metode starvasi (Thompson, 1996; Rodolfi et al., 2009). Dengan starvasi

    nitrogen, metabolisme karbon pada mikroalga diarahkan pada sintesis lipid

    ataupun karbohidrat (Hu, 2004). Secara umum, mikroalga akan

    mengakumulasi lipid dengan metode starvasi asalkan tetap terpapar cahaya

    matahari dan tersedia CO2  sehingga metabolisme seluler dari mikroalga

    untuk melakukan fotosintesis tetap berjalan (Courchesne et al., 2009).

    H.  METODE PENELITIAN

    1. Bahan dan Alat Penelitian

    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat Tetraselmis

    sp., air laut yang telah disaring (Filtered Sea Water), malathion, gas CO2,

    akuades, alkohol, dan bahan kimia untuk membuat medium kultur yaitu:

    FeCl-6H2O, Na2EDTA-2H2O, CuSO4-5H2O (9,8 mg/mL), Na2MoO4-2H2O

    (6,3 mg/mL), ZnSO4-7H2O (22 mg/mL), CoCl2-4H2O (10 mg/mL), MnCl2-

    4H2O, vitamin B12 (1 mg/mL), biotin (0,1 mg/mL), dan thiamin HCl,

     NaNO3 (75 mg/mL) ditambah NaH2PO4-H2O (5 mg/mL).

    Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah termometer, botol

    kultur,  syringe, aerator, selang aerator , erlenmeyer, refraktometer,indikator pH, autoclave, sentrifuge, distilator bucci, mikroskop,

    haemacytometer, dan  photobioreactor (desain terlampir).  Photobioreactor

    merupakan reaktor mini yang dibuat dari bahan plastik, dengan tinggi 50

    cm dan diameter 30 cm. Reaktor dirangkai dengan aerator, magnetic

     stirrer , serta pompa untuk mengalirkan nutrien secara kontinyu dari

    nutrient tank . Kapasitas maksimal reaktor yang digunakan sebesar 35 L.

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    10/18

    7

    Reaktor dilengkapi dengan kran dan filter untuk proses pemanenan

    mikroalga (harvest ).

    2. Prosedur Penelitian

    a. 

    Pembuatan Medium Stock

    Medium yang digunakan untuk kultur awal Tetraselmis sp. yaitu

    dengan menggunakan modifikasi medium f/2. Media dasar f/2 dibuat

    dari 800 mL air laut ditambah 1 mL stok NaH2PO4, 1 mL NaNO3, 1 mL

    stok trace elemen, dan 0,5 mL stok vitamin, kemudian ditambah

    akuades sampai 1 L. Larutan diaduk dengan magnetic stirrer   sampai

    homogen selanjutnya pH medium diukur dan diatur agar nilainya

    diantara 7-8. Medium kemudian disterilisasi menggunakan autoklaf

    selama 15 menit, tekanan 15 psi, dan suhu 1210C

    b.  Pre-treatment Kultur Starter Tetraselmis  sp. dengan Cahaya Biru

    Tetraselmis  sp. dikultur pada medium f/2 dengan menggunakan

     botol/Erlenmeyer.Sebanyak 50 mL isolate Tetraselmis sp. diinokulasi

    dalam 150 mL medium f/2, diinkubasi selama satu minggu dibawah

    sinar biru dengan aerasi dan pencahayaan kontinyu. Sebagai kontrol

    digunakan 50 mL isolate Tetraselmis sp. yang diinokulasi dalam 150

    mL medium f/2 dan diinkubasi selama satu minggu dibawah sinar putih

    dengan aerasi dan pencahayaan kontinyu. Selanjutnya kultur di pindah

    ke PBR.

    c.  Kultivasi Tetraselmis  sp. pada Photobioreactor  

    1)  Kultivasi dengan Medium N:P Normal

    Tetraselmis  sp. yang berasal dari perlakuan awal dibawah

     pencahayaan sinar biru dikultivasi pada  Photobioreactor (PBR)dengan filter cahaya biru selama 1 minggu dengan medium pupuk

     N:P normal dengan pencahayaan 18 jam terang dan 6 jam gelap.

    Medium pupuk normal dibuat dari campuran pupuk Urea : TSP

    dengan perbandingan 7 : 1. Gas CO2  dialirkan dari tangki CO2 

    kedalam PBR secara kontinyu. Volume medium awal sebesar 30 L.

    Sebagai kontrol digunakan Tetraselmis  sp. yang berasal dari

     perlakuan awal dibawah pencahayaan sinar putih dan dikultivasi

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    11/18

    8

     pada PBR dengan filter cahaya biru selama 1 minggu dengan

    medium pupuk N:P normal dengan pencahayaan 18 jam terang dan

    6 jam gelap.

    2) 

    Kultivasi dengan Medium Starvasi Nitrogen

    Pada minggu kedua, medium kultur pada perlakuan dan

    kontrol diganti dengan medium yang miskin nitrogen (medium

    starvasi). Volume medium starvasi direduksi menjadi 7,5 L.

    Medium dibuat dari campuran pupuk Urea : TSP dengan

     perbandingan 0 : 1, 1 : 1, dan 2 : 1. Gas CO2 disuplai dari tangki

    CO2 dengan flow rate yang sama pada medium normal.

    3) 

    Kultivasi dengan Medium Starvasi Nitrogen dan Kombinasi

    Biochemical Stimulant

    Untuk mengetahui pengaruh biochemical stimulant  

    terhadap produktivitas biomassa, ditambahkan malathion pada

    medium starvasi dengan konsentrasi 0,5%, 0,75%, dan 1%

    (volume/volume total). Volume medium starvasi sebesar 7,5 L.

    Medium starvasi dibuat dari campuran pupuk Urea : TSP dengan

     perbandingan 1 : 1.

    3. Teknik Pengumpulan Data

    a.  Laju Pertumbuhan Massa Tetraselmis  sp.

    Laju pertumbuhan massa Tetraselmis sp. diukur dengan

    menimbang berat kering mikroalga yang telah dikultur dalam interval 2

    hari. Sampel diambil sebanyak 15 mL kemudian difilter dan

    dikeringkan menggunakan microwave selama 15 menit. Filtrat lalu

    ditimbang sehingga dapat diperoleh berat kering mikroalga serta grafiklaju pertumbuhan Tetraselmis sp. dalam satuan massa terhadap waktu.

    Laju pertumbuhan massa diperlukan untuk menentukan masa starvasi

    agar kandungan lipid saat tahap panen bisa optimum. Sebagai

     pembanding, pertumbuhan jumlah sel dihitung menggunakan

    haemocytometer. Kultur dicuplik kemudian difiksasi dengan alkohol

    70%, perbandingan kultur dengan alkohol 70% adalah 9 : 1. Hasil

     perhitungan sel dengan haemocytometer di konversi ke jumlah sel/mL.

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    12/18

    9

    b.  Produktivitas Biomassa

    Produktivitas Biomassa Tetraselmis sp. diukur dengan mengukur

     berat kering (dry weight ) pada awal dan akhir tiap perlakuan dan

    kontrol. Pengukuran berat kering dilakukan dengan mengambil 5 mL

    sampel dan disaring dengan kertas Whatman No. 1 yang sebelumnya

    telah diukur beratnya dengan menggunakan timbangan analitik. Hasil

     penyaringan dibungkus dengan kertas Whatman No. 1 dan dimasukkan

    ke dalam microwave selama 15 menit dengan setelan low. Biomassa

     beserta kertas Whatman kemudian dioven pada suhu 34⁰C selama

    semalam (overnight ) hingga berat konstan dan ditimbang dengan

    timbangan analitik.

    c.  Pengukuran Kandungan Lipid

    Pengukuran kandungan lipid dilakukan dengan menggunakan

    GC-MS (Gas chromatography  –  mass spectrophotometry). Kandungan

    lipid Tetraselmis  sp. diukur pada awal dan akhir tiap perlakuan dan

    kontrol. Pengukuran kandungan lipid ini bekerja sama dengan LPPT

    (Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu) UGM.

    I.  JADWAL KEGIATAN

    No Uraian tahapBulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Bulan ke 5

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1Tahap

     persiapan

    Pengumpulan bahan

    Persiapan peralatan

    2Pre-treatmentKultur Starter

    Pembuatan medium

    kultur

    Inkubasi dengansinar biru

    Inkubasi dengan

    sinar putih

    3

    Kultivasi

    dengan Photo-

     bioreactor

    Medium normal

    Medium starvasi

    nitrogen

    Kombinasi

     biochemical

    stimulant

    4Pengukuran

    Produktivitas

    Biomassa

    Pengukuran jumlah

    sel

    Pengukuran berat

    kering

    5

    Pengukuran

    Kandungan

    Lipid

    Analisis GC - MS

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    13/18

    10

    6Tahap

    Penyelesaian

    Penyusunan Laporan

    Berkala

    Penyusunan Laporan

    Akhir

    J.  RANCANGAN BIAYA

    No Jenis Pengeluaran Volume Biaya Satuan Jumlah

    A Bahan Habis Pakai

    1 Akuades 5 Liter Rp 1.500,00 Rp 7.500,00

    2 Alkohol 70% 2 Liter Rp 5.000,00 Rp 10.000,00

    3 NaOH 1 N 1 Liter Rp 92.000,00 Rp 92.000,00

    4 HCL 1 N 1 Liter Rp 113.000,00 Rp 113.000,00

    5 Malathion 1 Liter Rp 250.000,00 Rp 250.000,00

    6 NaNO3 5 gram Rp 5.000,00 Rp 25.000,00

    7 CO2 5 Liter Rp 75.000,00 Rp 375.000,008 Na2EDTA 10 gram Rp 7.500,00 Rp 75.000,00

    9 FeCl3 10 gram Rp 10.000,00 Rp 100.000,00

    10 CuSO4 2 gram Rp 7.500,00 Rp 15.000,00

    11 ZnSO4 2 gram Rp 4.500,00 Rp 9.000,00

    12 CoCl2 2 gram Rp 25.000,00 Rp 50.000,00

    13 MnCl2 2 gram Rp 7.500,00 Rp 15.000,00

    14 Na2MoO4 2 gram Rp 15.000,00 Rp 30.000,00

    15 Thiamine.HCl 5 gram Rp 10.000,00 Rp 50.000,00

    16 Biotin 1 gram Rp 25.000,00 Rp 25.000,00

    Sub Total 1 Rp 412.500,00B Bahan Tak Habis Pakai 

    1 Jligen 5 buah Rp 20.000,00 Rp 100.000,00

    2 Masker 1 pak Rp 30.000,00 Rp 30.000,00

    3 Sarung tangan 1 pak Rp 50.000,00 Rp 50.000,00

    4 Pinset 3 buah Rp 20.000,00 Rp 60.000,00

    5  Pipet pump 2 buah Rp200.000,00 Rp 200.000,00

    6 Pipet ukur 1 ml 3 buah Rp 31.000,00 Rp 93.000,00

    7 Pipet tetes 5 buah Rp 2.000,00 Rp 10.000,00

    8 Jarum ose 3 buah Rp 8.000,00 Rp 24.000,00

    9 Pipet tip 1000 uL 1 set Rp 50.000,00 Rp 50.000,0010 Selang akuarium 10 m Rp 2.000,00 Rp 20.000,00

    11 Pressure controller 30 buah Rp 2.000,00 Rp 60.000,00

    12 Aerator 1 buah Rp500.000,00 Rp 500.000,00

    13 Solder 1 buah Rp 2.000,00 Rp 25.000,00

    14 Labu ukur 1 L 1 buah Rp 28.000,00 Rp 288.000,00

    15 Labu ukur 100 mL 3 buah Rp131.000,00 Rp 393.000,00

    16 Tabung Erlenmeyer 1 L 1 buah Rp 95.000,00 Rp 95.000,00

    17 Tabung Erlenmeyer 500 mL 1 buah Rp 57.000,00 Rp 57.000,00

    18 Tabung Erlenmeyer 100 mL 3 buah Rp 48.000,00 Rp 144.000,00

    19 Kertas Label 5 set Rp 2.000,00 Rp 10.000,00

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    14/18

    11

    20 Botol Kultur dan Tutup 10 set Rp 32.000,00 Rp 320.000,00

    21 Centrifuge Tube 30 buah Rp 5.000,00 Rp 150.000,00

    22 Filter 3 buah Rp 85.000,00 Rp 255.000,00

    23 Pipet kapiler 1 pak Rp 35.000,00 Rp 35.000,00

    24 Kapas 0.5 kg Rp 60.000,00 Rp 30.000,00

    25 Photobioreactor 1 buah Rp500.000,00 Rp 500.000,00

    26 Pompa 1 buah Rp500.000,00 Rp 500.000,00

    27 Pipa PVC 3/4" 2 meter Rp 50.000,00 Rp 100.000,00

    28 Valve 6 buah Rp 25.000,00 Rp 150.000,00

    29 Kran 3 buah Rp 25.000,00 Rp 75.000,00

    30 Magnetic Stirrer 1 buah Rp 50.000,00 Rp 250.000,00

    Sub total 2 Rp 4.574.000,00

    C Biaya Analisis

    1 Gas Chromatography 15 sampel Rp250.000,00

    Sub total 3 Rp 3.750.000,00

    D Lain-lain 

    a. Administrasi laboratorium 5 orang Rp 200.000,00 Rp 1,000.000,00

     b. Kesekretariatan Rp 1,097.500,00

    c. Dokumentasi Rp 247.000,00

    d. Transportasi dan Konsumsi 5 orang Rp104.000,00 Rp 520.000,00

    e. Penyusunan Laporan Rp 310.000,00

    Sub total 4 Rp 3.174.500,00

    Total Rp 11.911.000,00

    K.  DAFTAR PUSTAKA

    Aidar, E., Gianesella- Galvão, S. M. F., Sigaud, T. C. S., Asano, C. S., Liang, T.

    H., Rezende, K. R. V., Oishi, M. K., Aranha, F. J., Milani, G. M. dan

    Sandes, M. A. L. 1994. Effects of light quality on growth, biochemical

    composition and photosynthetic production in Cyclotella caspia Grunow

    and Tetraselmis gracilis (Kylin) Butcher. Journal of Experimental Marine

     Biology and Ecology. 180:175-187.

    Alsull, M. dan Omar, W.M.W. 2012. Responses of Tetraselmis sp. and

     Nannochloropsis sp. isolated from Penang National Park coastal waters,Malaysia, to the combined influences of salinity, light and nitrogen

    limitation. International Conference on Chemical, Ecology and

     Environmental Sciences (ICEES 2012). 

    Chisti, Yusuf. 2007. Biodiesel from microalgae.  Biotechnology Advances.25

    (2007) 296.

    Courchesne, N.M.D., Parisien, A., Wang, B., Lan, C.Q., 2009. Enhancement of

    lipid production using biochemical, genetic and transcription factor

    engineering approaches. Journal of Biotechnology 141, 31 – 41. 

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    15/18

    12

    Das, P., W. Lei, S.A. Aziz, dan J.P. Obbard. 2011. Enhanced algae growth in both

     phototrophic and mixotrophic culture under blue light.  Bioresource

    Technology. 102: 3883 – 3887

    Decker, Eva L. dan Reski, Ralf. 2008. Current achievements in the production ofcomplex biopharmaceuticals with moss bioreactor.  Bioprocess and

     Biosystems Engineering . 31: 3-9.

    Erlina, A. Hastuti, W. 1986. Kultur Plankton-BBAP. Ditjen Perikanan. Jepara.

    Fabregas, Jaime. Et al . 1984. Growth of Marine Microalga Tetraselmis svecica in

     Batch Culture with Different Salinities and Concentration. Publisher. B.V.

    Amsterdam.

    Hu, Qiang. 2004. Environmental Effects on Cell Composition. Dalam: Richmond,

    Amos ed. Handbook of Microalgal Culture: Biotechnology and Applied Phycology. Blackwell Science: India. P. 86.

    Klein, R. M. 1992. Effects of green light on biological systems.  Biol. Rev. 67:

    199-284.

    Marchetti, J., G. Bougaran, T. Jauffrais, S. Lefebvre, C. Rouxel, B.Saint-Jean, E.

    Lukomska, R. Robert,dan J.P. Cadoret. 2012.Effects of blue light on the

     biochemical composition and photosynthetic activity of  Isochrysis sp. (T-

    iso). Journal of Applied Phycology.2012. P 6.

    Mujiman, Ahmad. 1984. Makanan Ikan. Cetakan 14. Penebar Swadaya. Jakarta.

     Nic, M.,J. Jirat., dan B. Kosata. 2006. Bioreactor. IUPAC Compendium of

    Chemical Terminology (Online ed.). ISBN 0-9678550-9-8.

     Nuryadhyn, Agus. 2012. Herman: Konsumsi BBM 1,3 Juta Barel Per Hari.

    BANGKAPOS.COM. 15 Maret. (Diakses: http://bangka.tribunnews.com,

    10 September 2012).

    Posten, Clemens. 2009. Design principles of photo-bioreactors for cultivation of

    microalgae. Eng. Life Sci. 2009, 9, No. 3, 165 – 177.

    Richmond, Amos. 2004.  Handbook of Microalgal Culture: Biotechnology and Applied Phycology. Blackwell Science: India. P. 3.

    Rodolfi, L., Zittelli, G.C., Bassi, N., Padovani, G., Biondi, N., Bonini, G., Tredici,

    M.R.,2009. Microalgae for oil: strain selection, induction of lipid synthesis

    andoutdoor mass cultivation in a low-cost photobioreactor. Biotechnology

    andBioengineering 102 (1), 100 – 112.

    Rostini, Iis. 2007. Kultur Fitoplankton (Chlorella Sp. Dan Tetraselmis Chuii)

     Pada Skala Laboratorium. Universitas Padjadjaran, Jatinagor.

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    16/18

    13

    Suh, I.S. and Lee, S.B. 2003. A light distribution model for aninternally radiating

     photobioreactor. Biotechnol. Bioeng . 82, 180 – 189

    Thompson, Jr. G.A. 1996. Lipids and membrane function in green algae.

     Biochem. Biophys. Acta, 1302, 17-45.

    L. LAMPIRAN

    1.  Biodata Ketua Kelompok

     Nama Lengkap : Muhammad Syaifuddin Ma’ruf  

    Tempat, Tanggal Lahir : Sleman, 12 Mei 1992

    Alamat : Brontokusuman MG III/196 RT 13 RW 04

    Yogyakarta

    Jurusan : Teknik Kimia

    E-mail : [email protected]

     Nomor HP : 085643194160

    Prestasi : Finalis Lomba Karya Cipta Teknologi Maritim II

    2.  Biodata Anggota Kelompok

    Anggota 1 Nama Lengkap : Mahardita Cahyuningtyas

    Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Juli 1992

    Alamat : Pogung Dalangan RT 12 / 9C, Yogyakarta

    Jurusan : Teknik Kimia

    E-mail : [email protected]

     Nomor HP : 085743390559

    Prestasi : -

    (Mahardita Cahyuningtyas)

    Anggota 2

     Nama Lengkap : Matin Nuhamunada

    Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, 8 September 1991

    Alamat : Jl Jogokaryan 56 Yogyakarta 55143

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    17/18

    14

    Jurusan : Biologi

    Email : [email protected]

     Nomor HP : 085643139704

    Prestasi : - Medali Perak OSN-PTI Biologi (2011)

    - Medali Perunggu OSN VIII Bidang Biologi

    (Matin Nuhamunada)

    Anggota 3

     Nama Lengkap : Thoriq Teja Samudra

    Tempat, Tanggal Lahir : Gresik, 9 Maret 1991

    Alamat : Gonjen DK VIII RT 02 RW 16 Tamantirto,

    Kasihan, Bantul, Yogyakarta

    Jurusan : Biologi

    Email : [email protected]

     Nomor HP : 085769666937

    Prestasi : Juara Harapan I LPIR (2008)

    (Thoriq Teja Samudra)

    Anggota 4

     Nama Lengkap : Affifah Ambar Rafsanjani

    Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 25 Februari 1993

    Alamat : Pogung Dalangan No 7, RT 12 RW 50,

    Sinduadi, Mlati, SlemanJurusan : Teknik Kimia

    Email : [email protected]

     Nomor HP : 085729392100

    Prestasi : -

    (Affifah Ambar Rafsanjani)

  • 8/18/2019 Contoh PKM bidang penelitian

    18/18

    15

    3.  Biodata Dosen Pembimbing

     Nama Lengkap : Ir. Siti Syamsiah, Ph.D

    Alamat : Gang Lempongsari I/7, Sariharjo, Ngaglik, Sleman

    Jabatan Fungsional : Dosen

    Jurusan/Program Studi : Teknik Kimia / Teknik Kimia

    Alamat Universitas : Bulaksumur, Yogyakarta 55281

    Bidang Keahlian : Bioproses dan Konservasi Lingkungan

    Email : [email protected]

     Nomor HP : 0818270705

    Mengetahui,

    Dosen Pembimbing Ketua Kelompok

    (Ir. Siti Syamsiah, Ph.D) (Muhammad Syaifuddin M.)

     NIDN 0003036305 NIM 10/300987/TK/36746

    4. 

    Desain Photobioreactor

    Gambar 1. Desain Photobioreactor  Kapasitas 35 L