Contoh-PedomanPolaKetenagaan
-
Upload
joemanto-mbelink -
Category
Documents
-
view
2.069 -
download
467
description
Transcript of Contoh-PedomanPolaKetenagaan
PEDOMAN POLA KETENAGAAN
RUMAH SAKIT GRESTELINA
TAHUN 2015
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT GRESTELINA
NOMOR : 001/DIR/RSG/V/2015
TENTANG
REVISI PEDOMAN POLA KETENAGKERJAAN
RUMAH SAKIT GRESTELINA
Menimbang : a. Bahwa untuk mencapai visi, misi dan tujuan RS Grestelina
diperlukan kecukupan sumber daya manusia baik dalam jenis
maupun jumlahnya dengan kompetensi yang sesuai dengan
bidang tugasnya dan integritas yang baik
b. Bahwa untuk mencukupi sebagaimana dalam poin a, diperlukan
perencanaan sumberdaya manusia dan pola ketenagaan di RS
Grestelina
c. Bahwa untuk pelaksanaan perencanaan sumber daya manusia
dan untuk memenuhi kebutuhan tenaga di rumah sakit,
diperlukan Pedoman Pola Ketenagaan di RS Grestelina yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
4. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. KMK 81/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM
Kesehatan
6. KMK tentang standar profesi tenaga kesehatan
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Direktur RS Grestelina tentang pemberlakuan Buku
Pedoman Pola Ketenagaan RS Grestelina
Kedua : Memberlakukan Buku Pedoman Pola Ketenagaan RS Grestelina Edisi
Revisi Tahun 2015 sebagai dasar dalam merencanakan dan menetapkan
pola ketenagaan di RS Grestelina
Ketiga : Perlu dilakukan sosialisasi Buku Pedoman Pola Ketenagaan RS
Grestelina kepada seluruh unit kerja
Keempat : Anggaran yang timbul dari kegiatan tersebut sebagaimana dalam dictum
pertama keputusan ini dibebankan kepada anggaran belanja RSB
Amanah
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Di tetapkan di
Pada Tanggal
: Probolinggo
: 02 Januari 2015
Direktur RSB Amanah Probolinggo
dr. Evariani
Tembusan Kepada Yth.
1. Pemilik PT. Amanah
2. Arsip
KATA PENGANTAR
Sebuah buku pedoman memiliki arti penting guna menjelaskan langkah-Iangkah
dalam melaksanakan suatu kegiatan. Dan daIam pelaksanaan kegiatan besar seperti
rekrutmen pegawai diperlukan penjelasan Iangkah-Iangkah dalam pelaksanaannya. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi kesalahan dalam penerimaan pegawai sehingga pegawai yang
didapatkan pada saat rekrutmen adalah benar-benar tenaga yang kompeten dan qualified
sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu disusunlah buku pedoman dan Iangkah-langkah
rekrutmen pegawai dilingkungan RS Grestelina ini sebagai arahan dalam melaksanakan
rekrutmen pegawai.
Buku pedoman Pedoman Pola Ketenagaan di Iingkungan RS Grestelina ini
merupakan penjabaran secara teknis dalam pelaksanaan kegiatan rekrutmen pegawai
di RS Grestelina dan telah ditetapkan oleh Direktur RS Grestelina dengan Keputusan
Direktur No.: 138/RSBAMN/SK/I/2015 Tentang Revisi Pedoman Pola
Ketenagkerjaan Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo.
Semoga dengan disusunnya buku pedoman ini dilingkungan RS Bersalin
Amanah Probolinggo dapat bermanfaat dan mempermudah pelaksanaan rekrutmen
pegawai di RS Bersalin Amanah Probolinggo
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
SK Direktur Pemberlakuan Pedoman Ketenagakerjaan
Daftar Isi
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan
Visi dan Misi
Motto
Ruang Lingkup
Bab II. Pencapaian Indikator Kinerja RS Tahun 2012 s/d 2014
Bab III. Metode Penghitungan Kebutuhan Ketenagaan di RSB Amanah
Bab IV. Persyaratan Kualifikasi dan Kompetensi
Bab V. Monitoring & Evaluasi
Bab VI. Penutup
Berita kegiatan sosialiasi
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit baik pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan menuntut rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan yang cepat,akurat bermutu dan biaya terjangkau. Disamping itu dengan adanya undang-undang perlindungan konsumen,demokratisasi semakin meningkat maka supremasi hukuman akan meningkat pula,maka tumah sakit dalam pengelolaanya harus transparan,berkualitas dan memperhaitkan kepentingan pasien dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan Manajemen SDM yang sesuai dengan standar kualitas yang yang tinggi dan profesional.Mulai dari Perencanaan SDM, sarana prasarana, menentukan metode pelayanan di semua unit, perencanaan /pengelolaan keuangan, dan manajemen mutu pelayanan.
Pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit tersusun dari berbagi multidisplin tenaga proffesional baik medis, keperawatan dan non medis. Kecukupan jumlah dan jenis komposisi pemberi pelayanan kesehatan harus terpenuhi dengan baik serta konsisten guna memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan cepat di seluruh unit pelayanan. Selain memperhatikan kecukupan jenis dan jumlah tenaga pemberi pelayanan maka perlu juga ditetapkan kualifikasi profesionalitas yang dibutuhkan. Jadi semakin baik kompetensi pemberi pelayanan kesehatan dan semakin baik kinerja yang ditampilkan maka visi pelayanan di RSB Amanah sebagai pusat layanan rujukan unggulan yang berpenampilan, berprofesi dan beretik untuk wilayah Probolingo dan sekitarnya bisa dicapai.
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga baik medis maupun non medis tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus memperhatikan visi dan misi rumah sakit serta mempelajari faktor-faktor yang berkaitan pada
yingkat makro rumah sakit seperti : landasan hukum, target area, populasi dan data sekunder (data statistik kesehatan), dan mempelajari hal-hal yang bersifat mikro rumah sakit seperti : analisis situasi, beban kerja, dan kinerja personal baik medis maupun non medis.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga di RSB Amanah Probolinggo diperlukan suatu standart, oleh karena itu perlu disusun dan diterbitkan sebuah panduan Standart Pemenuhan Tenaga medis, proffesional dan non medis RSB Amanah yang mengacu KMK 81/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan
B. Tujuan 1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis baik secara kualitas maupun kuantitas guna menunjang pemberian Pelayanan Prima kepada konsumen di RS Bersalin Amanah Probolinggo..
2. Tujuan Khusus1) Tercukupinya jumlah kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan
non medis.2) Tercukupinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non
medis yang kompeten3) Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan4) Sebagai acuan dalam penyusunan Pola Ketenangan berdasarkan
kebutuhan dan distribusinya.5) Sebagai acuan dalam program rekruitmen Tenaga Tenaga medis,
proffesional dan non medis.
C. Visi dan Misi1. Visi
Menjadikan RSB Amanah Probolinggo sebagai pusat layanan rujukan unggulan yang berpenampilan, berprofesi dan beretik untuk wilayah Probolingo dan sekitarnya.
2. MisiMisi RSB Amanah Probolinggo
Mewujudkan pelayanan prima yang berpenampilan, profesional, dan beretik melalui pelayanan Keperawatan yang paripurna di RSB Amanah Probolinggo.
Mewujudkan pelayanan unggulan sesuai keinginan dan kebutuhan pelanggan yang berdampak pada peningkatan pendapatan rumah sakit dan kesejahteraan karyawan.
Mewujudkan suasana kondusif dan akomodatif terhadap pengembangan profesionalisme yang ada di RSB Amanah Probolinggo.
D. Moto Kepuasan Anda Jaminan Pelayanan Kami
E. Nilai 1. Komitmen 2. Kebersamaan 3. Keterbukaan 4. Kejujuran 5. Kepedulian
F. Ruang Lingkup
Pedoman Pola Ketenagaan RSB Amanah merupakan acuan bagi semua unit di RSB Amanah dalam proses perencanaan, pengajuan, dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di masing-masing unit pelayanan.
BAB II
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA RS TAHUN 2012 s/d 2014
A. UNIT GAWAT DARURAT
UraianTahun
2012 2013 2014L P ∑ L P ∑ L P ∑
Jumlah Kunjungan IGD
-
280 2
80 -
257
257
0 324 0
B. UNIT RAWAT JALAN
UraianTahun
2012 2013 2014
L P ∑ L P ∑ L P ∑Jumlah Pasien Baru
-
2459 2.45
9 -
3.693
3.693
0 2158 2158
Jumlah Pasien Lama
- 5925
5.925
- 4387
4.387
0 6113 6113
C. UNIT RAWAT INAP
UraianJumlah
2012 2013 2014Jumlah TT 25 25 0Jumlah pasien masuk 790 742 0a. Laki - - 1b.Perempuan 790 742 819Jumlah pasien keluar hidup 790 742 0a. Laki - - 1b.Perempuan 790 742 819Jumlah pasien keluar mati - - 0a.Laki - - 0b.Perempuan - - 0Pasien mati < 48 jam - - 0a.Laki - - 0b.Perempuan - - 0Pasien mati ≥ 48 jam - - 0a.Laki - - 0b.Perempuan - - 0Jumlah lama dirawat 1.784 1.858 2159Jumlah hari perawatan 2.321 2.546 2974
D. TINGKAT EFISIENSI DAN MUTU PENGELOLAAN RUMAH SAKIT
UraianTahun
Rerata Standar2012 2013 2014
BOR RS (termasuk BOR perinatologi) (%)
25,2 28,45 40,85 060-85
TOI (hari) 10,78 9,72 5,26 0 1-3BTO (kali) 25,72 27,92 40,95 0 40-50ALOS (hari) 2,64 2,76 2,64 0 6-9GDR (‰) 0 0 0 0
≤ 45a. Laki (‰) 0 0 0 0
b. Perempuan (‰) 0 0 0 0
NDR (‰) 0 0 0 0<25 a. Laki (‰) 0 0 0 0
b.Perempuan (‰) 0 0 0 0
BAB III
METODE PENGHITUNGAN KEBUTUHAN KETENAGAAN
DI RSB AMANAH
1. Cara Menghitung Tenaga Perawat di Rumah Sakit
a. Cara NeedCara ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja yang diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar profesi.Untuk menghitung seluruh kebutuhan tenaga,diperlukan terlebih dahulu gambaran tentang jenis pelayanan yang diberikan kepada klien selama di rumah sakit. Misalnya saja untuk klien yang berobat jalan,ia akan melalui/mendapatkan pelayanan, antara pembelian karcis, pemeriksaan perawat / dokter, penyuluhan, pemeriksaan laboratorium, apotik dan sebagainya. Kemudian dihitung standar waktu yang diperlukan agar pelayanan itu berjalan dengan baik.
i. Hundgins(1992)menggunakan standar waktu pelayanan pasien sebagai berikut :
Tugas
Lama waktu(menit) untuk pasien
Baru Lama
Pendaftaran
Pemerikasaan dokter
Pemeriksaan asisten dokter
Penyuluhan
Laboratorium
3
15
18
5
5
4
11
11
0
7
Contoh Perhitunganya:
Rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien rata-rata 50 orang perhari dimana 50% adalah pasien baru,maka seorang pimpinan keperawatan akan memperhitungkan jumlah tenaga sebagai berikut :
Tenaga yang diperlukan untuk bertugas di bagian pendaftaran adalah : (3+4)/2= 3,5 x 50/240 = 0,72 (1 orang tenaga) jika ia bekerja dati jam 08.00 sampai jam 12.00(240 menit).
Tenaga dokter yang dibutuhkan adalah : (15+11)/2=13x50/240=2,7 (2 -3 orang dokter),jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai 12.00 =240 menit)
Tenaga asisten dokter yang diperlukan adalah (18+11)/2 = 14,5 x50/240=3,2 orang(3 oarang asisten dokter),jika bekerja dari jam 08.00sampai 12.00(240 menit).
Tenaga laboratorium yang dibutuhkan adalah : (5+7)/2=6x50/240 =1,2 (1 oarang tenaga laboratorium jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai jam12.00(240 menit)
ii. Metode Douglas
Standar waktu pelayanan rawat inap sbb:
1) Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam2) Perawatan intermediet memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam3) Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam
Dalam penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut di atas adalah sebagai berikut :
a. Kategori I : Self care/perawatan mandiriKegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri,penampilan secara umum baik,tidak ada reaksi emosional,pasien memerlukan orientasi waktu,tempat dan pergantian shift,ttindakan pengobatan biasanya ringan dan simpel
b. Kategori II : intermediet care/perawatan sedangKegiatan sehari-hari untuk makan dibantu,mengatur pisisi waktu makan.meberi dorogan agar mau makan,eliminasi dan kebutuhan diri juga dibantu atau menyiapkan alat untuk ke kamar mandi.Penampilan pasien sakit sedang.Tindakan perawatan pada pasien ini monitor tanda-tanda vital,periksa urine reduksi,fungsi fisiologis,status emosinal,kelancaran drainage atau infus.Pasien memerlukan bantuan pendidikan kesehatan untuk support emosi 5-10 menit/shift atau 30-60 menit/shiftdengan mengobservasi side efek obat atau reaksi alergi.
c. Kategori III : Intensive care/perawatan totalKebutuhan sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendiri,semua dibantu oleh perawat penampian sakit berat.pasien memerlukan observasi terus-menerus.
Petunjuk Penetapan jumlah Klien Berdasarkan Derajad Ketergantungan:
a. dilakukan satu kali sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya dilakukan oleh perawat yang sama selama 22 hari
b. Setiap klien dinilai berdasarkan criteria klasifikasi klien (minimal mmemenuhi tiga kriteria)
c. Kelompok klien sesuai dengan klasifikasi dengan memberi tanda tally (I) pada kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari dapat diketahui berapa jumlah klien yang ada dalam klasifikasi minimal, parsial dan total
d. Bila klien hanya mempunyai satu criteria dari klasifikasi tersebut maka klien dikelompokkan pada klasifikasi di atasnya.
Hari ke...
Klasifikasi Klien Rata-rata klien/ hari
Jumlah Kebutuhan Perawat
Minimal Parsial Total Pagi Sore Malam
1 6 2 1 12 1 2,34 0,2
2 4 3 1 10 2,57 1,91 0.2
3 3 6 0 12 3,21 2,22 0
4 4 5 0 12 3,11 2,21 0
5 6 3 0 11 2,55 1,89 0
6 5 7 1 13 3,1 2,05 0,2
7 7 4 1 12 2,63 1,88 0,2
8 9 3 1 13 2,7 2,01 0,2
9 5 5 0 13 3,28 2,35 0
10 7 3 1 11 2,36 1,73 0,2
11 3 8 0 13 3,39 2,22 0
12 4 9 1 15 3,83 2,51 0,2
13 6 7 1 16 3,99 2,79 0,2
14 2 10 2 15 4,12 2,68 0,4
15 7 4 2 15 3,71 2,78 0,4
16 5 9 1 16 4,36 2,95 0,2
17 6 3 1 13 3,27 2,49 0,2
18 4 6 0 15 4,1 2,96 0
19 6 5 2 16 4,17 3,09 0,4
20 7 4 1 14 3,35 2,48 1,58
21 6 5 0 15 3,81 2,79 0
22 7 4 1 14 3,35 2,48 0,2
TOTAL 71,96 52,81 4,78
Jadi rata-rata tenaga yang dibutuhkan untuk tiga shift adalah: 5 perawat. Berarti kebutuhan untuk satu ruangan adalah 5 perawat
Menurut perhitungan Douglas, didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan malam teragantung pada tingkat ketergantungan pasien seperti pada table di bawah ini:
Jumlah pasien
KLASIFIKASI PASIEN
Minimal Parsial Total
Pagi Siang Malam
Pagi Siang Malam
Pagi Siang malam
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
dst
Perhitungan:
Di ruang rawat inap ada 17 orang pasien dengan kategori sebagai berikut: 5 pasien dengan perawatan minimal, 10 pasien dengan perawatan parsial dan 2 pasien dengan perawatan total. Maka kebutuhan tenaga perawatan adalah sebagai berikut:
1. untuk shift pagi:- 5 ps x 0,17 = 0,85- 10 ps x 0,27 = 2,70- 2 ps x 0,36 = 0,72
total tenaga pagi = 4,27
2. untuk shift siang:- 5 ps x 0,14 = 0,70- 10 ps x 0,15 = 1,50- 2 ps x 0,6 = 1,2
total tenaga siang = 3,4
3. untuk shift malam:- 5 ps x 0,10 = 0,50- 10 ps x 0,07 = 0,70- 2 ps x 0,40 = 0,8
total tenaga malam = 2,
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah: 4,27+3,4 + 2 = 9,67 (10 orang perawat)Jumlah tenaga lepas dinas perhari =
86 x11 = 3,39 (dibulatkan 3 orang
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang ranap RSB Amanah adalah 10 orang + 3 orang lepas dinas + 2 orang tenaga + 1 kepala ruang= 16 bidan / perawat
b. Cara DemandCara demand adalah perhitungan jumlah tenaga mennurut kegiatan yang memang nyata dilakukan oleh perawat. Menurut Tutuko (1992) setiap klien yang masuk ruang gawat darurat dibutuhkan waktu sebagai berikut:
* untuk kasus gawat darurat : 86,31 menit
* untuk kasus mendesak : 71,28 menit
* untuk kasus tidak mendesak : 33,09 menit
Hasil penelitian di rumah sakit di Filipina, menghasilkan data sebagai berikut:
Jenis Pelayanan Rata-rata jam perawatan/ perpasien/hari
- non bedah
- bedah
- campuran bedah dan non bedah
- post partum
- bayi baru lahir
3,4
3,5
3,5
3,0
2,5
Konversi kebutuhan tenaga adalah seperti pada perhitungan cara Need.
c. Metoda Gilliesa. Rumus kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit perawatan adalah sebagai berikut:
A x B x C
(C - D) x E
= F
G
= H
Keterangan :
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien /hari
C= Jumlah hari/tahun
D = Jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
G = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
b. Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan pasien perhari, yaitu :
i. Keperawatan Langsung, standar waktu pelayanan pasien rawat inap sebagai berikut :
Perawatan mandir memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam Perawatan sebagian memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam
Pada pasien ranap rata-rata 20 orang perhari, dengan rincian diperoleh sbb :
10 pasie x 2 jam = 20 jam
5 pasien x 3 jam = 15 jam
5 pasien x 6 jam = 30 jam
Jumlah = 65 jam
ii. Keperawatan Tidak Langsung 20 orang x 11 jam = 22 jamiii. Penyuluhan kesehatan = 20 orang x 0,25 jam = 5 jam
Total keseluruhan = 92 jam
c. Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan perpasien
perhari adalah = 92 : 20 = 4,6 jamd. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga dengan menggunkan rumus Gilles ;
4,6 jam/pasien/hari x 20 pasien/hr x 265 hari = 24380 12 orang(365 hari – 76) x 7 jam 2023
20% x 12 orang = 2,4 orangJadi jumlah tenaga yang dibutuhkan 12 + 2,4 = 14-15 0rang/hari
e. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan perhari yaitu =
20 orang x 4,6 jam = 13 orang7 jam
f. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per sif, yaitu dengan ketentuan Eastler (Swansburg,1990)
Sif Pagi 47% = 6 orangSif sore 36% = 5 orangSif malam 17% = 2 orang1) Kombinasi menurut Abdellah dan Levinne adalah55% = tenaga profesional45% = tenaga nonprofesional
Catatan kelemahan perhitungan pembagian persentase keperawatan dalam Sif dan kombinasi menurut Abdellah tidak bisa diterapkan di RSB Amanah, mengingat kondisi
persalinan yang harus siap dalam k24 jam, ini dikarenakan prediksi, jadwal persalinan tidak bisa diprediksi.
d. Metoda Formulasi NinaNina (1990) menggunsksn lima tahapan dalam menghitung kebutuhan tenaga.
Contoh pengitungannya:
Hasil observasi terhadap RSB Amanah yang berkapasitas 25 tempat tidur, didapatkan jumlah rata-rata klien yang dirawat (BOR) 60 %, sedangkan rata-rata jam perawatan adaalah 4 jam perhari. Berdasarkan situasi tersebut maka dapat dihitung jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruang tersebut adalah sbb:
Tahap IDihitung A = jumlah jam perawatan klien dalam 24 jam per klien. Dari contoh diatas A= 4 jam/ hari
Tahap IIDihitung B= jumlah rata-rata jam perawatan untuk seluruh klien dalam satu hari.
B = A x tempat tidur = 4 x 25 = 100
Tahap IIIDihitung C= jumlah jam perawatan seluruh klien selama setahun.
C= B x 365 hari = 100 x 365 = 36500 jam
Tahap IVDihitung D = jumlah perkiraan realistis jam perawatan yang dibutuhkan selama setahun.
D= C x BOR / 80 = 36500 x 60/ 80 = 27375
Sedangkan 80 adalah nilai tetap untuk perkiraan realistis jam perawatan.
Tahap VDidapat E= jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan.
E= 27375/ 1878 = 14,57 (15 orang)
Angka 1878 didapat dari hari efektif pertahun (365 – 52 hari minggu = 313 hari) dan dikalikan dengan jam kerja efektif perhari (6 jam)
e. Metoda hasil Lokakarya KeperawatanMenurut hasil lokakarya keperawatan (Depkes RI 1989), rumusan yang dapat digunakan untuk perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan adalah sebagai berikut
Jam perawatan 24 jam x 7 (tempat tidur x BOR) + 25%
Hari kerja efektif x 40 jam
f. Standar ketenagaan Perawat dan Bidan di Rumah SakitPedoman cara perhitungan kebutuhan tenaga perawat dan bidan menurut direktorat pelayanan keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI (2001) dengan memperhatikan unit kerja yang ada pada masing-masing rumah sakit. Model pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Rawat inapberdasarkan klasifikasi pasien cara perhitungannya berdasarkan :
tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus rata-rata pasien per hari jumlah perawatan yang diperlukan / hari / pasien jam perawatan yang diperlukan/ ruanagan / hari jam kerja efektif tiap perawat atau bidan 7 jam per hari(1) Contoh perhitungannya
No Jenis kategori Rata-rata pasien/ hari
Rata-rata jam perawatan
pasien / hari *
Jumlah jam perawatan/ hari (cx d)
A B C d e
1
2
3
4
5
Pasien Rawat inap
Pasien operasi
Pasien gawat
Pasien bayi
Pasien kebidanan
10
2
1
6
1
2
4
1
4,5
2,5
20
8
1
27
2,5
Jumlah 23 58,5
Keterangan :
* berdasarkan penelitian dari luar negeri
Jumlah jam perawatan = 58,5 = 8,4 perawat
Jam kerja efektif per shift 7
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi) dengan :
Hari libur/ cuti/ hari besar (loss day)
Jumlah hari miggu dalam setahun + cuti + hari besar x Jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
(52 +12 + 14) x 8,4 = 2,2
286
Perawat atau bidan yang mengejakan tugas-tugas non-profesi (non-nursing jobs)Seperti: membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien, dll. Diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
(Jumlah tenaga perawat + loss day) x 25% = (8,4 + 2,2) x 25% = 3
Jadi jumlah tenaga yang diperlukan= tenaga yang tersedia + factor koreksi
= 8,4 + 2,2 + 3 = 13,6 (dibulatkan menjadi 14 orang perawat/ bidan)
2) Jumlah tenaga untuk kamar operasi Dasar penghitungan tenaga di kamar operasi :
1. jumlah dan jenis operasi2. jumlah kamar operasi
3.Pemakain kamar operasi (diprediksi 6 jam perhari) pada hari kerja
4.Tugas perawat di kamar operasi: instrumentator, perawat sirkulasi (2 orang)
5.Tingkat ketergantungan pasien:
a. Operasi besar: 5 jam/ operasib. Operasi sedang: 2 jam/ operasic. Operasi kecil: 1 jam / operasi
( Jml. Jam perawatan/ hari x jml. Operasi) x jml perawat dlm tim
jam kerja efektif/ hari
Contoh kasus:
Rata-rata operasi besar 2 perhari, sedang 0 perhati, operasi kecil 2 perhari dengan perincian:
{(2x 5 jam) + (0 x 2) + (2 x 1)} x 3 = 3 + 1 ( 4 perawat i)
7 jam
3) Jumlah tenaga di Instalasi Gawat Darurat
Dasar perhitungan di gawat darurat adalah:
rata-rata jumlah pasien perhari Jumlah jam perawatan perhari Jam efektif perhari
= rata-rata jml pasien x jml jam perawat /hari Jam kerja efektif
Contoh kasus:
rata-rata jumlah pasien perhari = 5
jumlah jam perawatan perhari = 4 jam
Jam efektif perhari = 7 jam
= 2 x 4 = 8 = 1,1 orang + loss day ( 86/279) +1,1 = 1,1 orang (1 org)
7
4) Critical Care
rata-rata jumlah pasien perhari = 2
jumlah jam perawatan perhari = 12
= Rata-rata Jml pasien/hari x jml jam perawatan/hari
Jam kerja /hari
= 2 x 12 = 3,4 = 3 orang +loss day ( 86/279) = 3,4+0,3 = 3 org
7
5) Rawat Jalan Jumlah pasien perhari = 50
Jumlah jam perawatan perhari = 15 menit
= Rata-rata jml pasien/hari x jml jam perawatan/hari
Jmlh jam efektih/hari x 60 menit
50 x 15 = 1,7 orang + koreksi 15% ( 1,7 x 15%) = 1,7 orang + 0,2 =
7 x60
= 2 orang
6) Kamar Bersalin
Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s.d.
kala IV = 4-10 jam/ pasien, Jam efektif kerja bidan 7 jam/ har
Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 2 orang
Contoh: jumlah bidan yang diperlukan adalah:
2 x 4 jam = 8 = 1,1 = 1 orang + loss day ( 78 x 1,6 ) = 1 + 2 = 3 orang
7 jam/hr 7 286
g..Kesimpulan Perhitungan Kebutuhan Tenaga
No Metode tenaga Berdasarkan
Rumus
Kebutuhan
Sebenarnya
1. Cara Need Dokter
SPOG
2 – 3 2
Pendaftaran 1 2
Asisten
doketr
3 2
2. Cara Douglas Paramedis 16 26
3 Cara Gilles Paramedis 14 -15 26
Pembagiasn
per sif
Eastler(Swanb
urg)
Paramedis Sif Pagi 47% = 6 orangSif sore 36% = 5 orangSif malam 17% = 2 orang
Komposisi sif
harus sama
34%:33%:33%
4 Cara Nina Paramedis 15 orang 26 orang
Catatan :1. Perhitungan menurut rumus Kebutuhan Pegawai yang ada seperti diatas tidak
bisa diterapkan di RSB Amanah. Perlu adanya penyesuaian dan modifikasi. Hal ini dikarenakan beberapa hal al ; kegawatan pasien yang datang tidak bisa diprediksi, jumlah kasus Kebidanan dan Kandungan yang datang setiap hari tidak selalu sama : kasus Kebidanan umumnya berupa rujukan dari bidan desa yang selalu emergency untuk ditolong dan harus selalu siap 24 jam.
2. perhitungan pembagian persentase keperawatan dalam Sif (cth:Persentasi Eastler maupun Abdellah) tidak bisa diterapkan di RSB Amanah, mengingat kondisi persalinan yang harus siap dalam 24 jam, kegawatan obstetri bisa terjadi kapan saja, bisa lebih banyak kasus yang datang pada malam hari, sore hari atau pagi hari.
3. Perhitungan kebutuhan ketenagaan paling tepat mengacu pada Standar Ketenagaan Perawat dan Bidan di Rumah Sakit.
2. Kebutuhan Ketenagaan RSB Amanah Menurut Standar Depkes RI 2011 Rawat inap
• Berdasarkan klasifikasi pasien, cara perhitungannya berdasarkan :
– tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
– rata-rata pasien per hari
– jumlah perawatan yang diperlukan / hari / pasien
– jam perawatan yang diperlukan/ ruanagan / hari
– jam kerja efektif tiap perawat atau bidan 7 jam per hari
Contoh perhitungannya
No Jenis kategori Rata-rata pasien/ hari
Rata-rata jam perawatan pasien / hari *
Jumlah jam perawatan/ hari (cx d)
A B C d e
12345
Pasien Rawat inap Pasien operasi Pasien gawat Pasien bayi Pasien kebidanan
102161
241
4,52,5
2081272,5
Jumlah 23 58,5
Tenaga Jumlah jam perawatan = 58,5 = 8,3 perawat
Jam kerja efektif per shift 7
Loss day Jumlah hari miggu dalam setahun + cuti + hari besar x Jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
52 +12 + 14 x 8,3 = 2,2
286
(non-nursing jobs)
(Jumlah tenaga perawat + loss day) x 25% = (8,4 + 2,2) x 25% = 3
Jumlah tenaga yang diperlukan = tenaga yang tersedia + factor koreksi
= 8,6 +2,2 + 3 = 13,6 (dibulatkan menjadi 14 orang perawat/ bidan)
Jumlah Tenaga Umtuk Kamar Operasi
Dasar penghitungan :
1. jumlah dan jenis operasi 2. Jumlah kamar operasi
3. Pemakain kamar operasi (diprediksi 6 jam perhari) pada hari kerja
4. Tugas perawat di kamar operasi: instrumentator, perawat sirkulasi (2 orang)
5. Tingkat ketergantungan pasien:
» Operasi besar: 5 jam/ operasi
» Operasi sedang: 2 jam/ operasi
» Operasi kecil: 1 jam / operasi
= ( Jml. Jam perawatan/ hari x jml. Operasi) x jml perawat dlm tim
jam kerja efektif/ hari
• Contoh kasus: • Rata-rata operasi besar 2 perhari, sedang 0 perhari, operasi kecil 2 perhari dengan
perincian:
= {(2x 5 jam) + (0 x 2) + (2 x 1)} x 3 = 3 + 1 ( 4 perawat )
7 jam
Rawat Jalan
• Jumlah pasien perhari = 50 • Jumlah jam perawatan perhari = 15 menit
= Rata-rata jml pasien/hari x jml jam perawatan/hari
Jmlh jam efektih/hari x 60 menit
50 x 15 = 1,7 orang + koreksi 15% ( 1,7 x 15%) = 1,7 orang + 0,2 = 7 x60
= 2 orang
Kamar Bersalin
• Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s.d. kala IV = 4-10 jam/ pasien,
• Jam efektif kerja bidan 7 jam/ hari
• Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 2 orang
• Contoh: jumlah bidan yang diperlukan adalah:
= 2 x 4 jam = 8 = 1,1 = 1 orang + loss day ( 7,8 x 1,6 ) = 1 + 2 = 3 orang
7 jam/hr 7 286
UGD
Dasar perhitungan di gawat darurat adalah:
• rata-rata jumlah pasien perhari • Jumlah jam perawatan perhari
• Jam efektif perhari
= rata-rata jml pasien x jml jam perawat /hari
Jam kerja efektif
Contoh kasus:
• rata-rata jumlah pasien perhari = 5 • jumlah jam perawatan perhari = 4 jam
• Jam efektif perhari = 7 jam
= 2 x 4 = 8 = 1,1 orang + loss day ( 86/279) +1,1 = 1 org
7
KESIMPULAN :
Total : Rawat Inap + Kamar Operasi +Rawat Jalan + Kamar Bersalin + UGD
= 14 + 4 +2 +3 + 1
= 24
Nilai yang mendekati Jumlah tenaga Keperawatan yang ada sekarang yaitu 26 orang ( Kondisi tersebut masih belum cukup apabila TT terisi penuh)
BAB IV
POLA KETENAGAAN RSB AMANAH
a. JABATAN STRUKTURAL Manajemen RS
Manajemen RS
No
Nama Jabatan
Kualifikasi Jumlah Tenaga
Dibutuhkan
Pendidikan Pengalaman Sertifikat Pelatihan
1Direktur Dokter, Memimpin RS
Min. 3 - 5 th. 1
2Manajer Rawat Jalan Rawat Inap
S1/ DIII Keperawatan
Minimal bekerja di RS 2 tahun
1
3Manajer Penunjang Medik
Medis /S1 Manajemen Keuangan
Minimal bekerja di RS 2 tahun
1
4Manajer Duty & Marketing
S1 Manajemen atau Setara
Minimal bekerja di RS 2 tahun
1
5Manajer Sarana Prasarana
DIII Teknik atau Setara
Minimal bekerja di RS 2 tahun
1
6Manajer Keuangan
S1 / S2 Manajemen RS
Minimal bekerja di RS 2 tahun
1
7Komite Medis Medis Spesialis Minimal bekerja di
RS 2 tahun1
10 SekretarisS1 Ekonomi Manajemen
Sekretaris min. 2 th 1
11Unit.Satuan Pengawas Internal
S1 Ekonomi atau setara
Audit RS min.3 th 1
12Unit Personalia
S1 Manajemen) Manajemen SDM min 2 tahun
1
14Unit. Rekam Medik
D3 Rekam Medik
Minimal 3 tahun bekerja di RS
- 1
b. Jabatan Fungsional RS
a. DokterNo Kualifikasi Jumlah Jabatan1. Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi 2 Dokter 2. Dokter Spesialis Anak 2 Dokter3. Dokter Spesialis Anastesi 2 Dokter4. Dokter Umum 2 Dokter
TOTAL PARAMEDIS 8
b. KeperawatanNo Kualifikasi Jumlah Jabatan1. S1 Keperawatan 5 Ka. Keperawatan2. D3 Akbid
D3 Akper118
Bidan PelaksanaPerawat Pelaksana
3. SPK 2 Asisten Paramedis4. Mahasiswa D3/PSIK - Asisten Paramedis
TOTAL PARAMEDIS 26
c. Non-KeperawatanNo Kualifikasi Jumlah Jabatan1. S1 3 orang Tata Usaha2. SMA 5 orang Cleaning service3. DIII Gizi 1 orang Ahli gizi4. DIII Analis Medis 1 orang Ka. Laborat5. DIII Rekam Medis 1 orang Ka. Rekam Medis6. DIII Sanitasi 1 orang Ka. UKL-UPL7. SMA 2 ornag Petugas Loundry/cuci8. DI 4 orang POS9. Profesi Apoteker 1 orang Apoteker10. SMK Farmasi 2 Orang AA11. SMK Tata boga 6 orang Petugas Dapur12. SMA 4 orang Security13. SMA 2 orang Driver
POLA KETENAGAAN UNIT KERJA RUMAH SAKIT
2.1. DIVISI SEKRETARIAT RUMAH SAKIT
NoNama
Jabatan
Kualifikasi Jumlah
Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1 Sekretaris EksekutifSarjana Administrasi atau yang setar
Sekretaris minimal 2 tahun
2 Assisten Sekretaris Sarjana
3 Office Boy SMA atau setara
Sei Keuangan Sei Administrasi
Mengatur Belanja Harian/Bulanan
BHP Non Medis:
ATK
Dapur
Loundry
Biaya Umum
Pencatatan Laporan Harian
Pelaporan Bulanan
Menyiapkan Status & Pendaftaran Pasien
Menyiapkan Pencatatan Rekam Medik
Pelaporan Bulanan Pasien
R.Jalan
R.Inap
Menginput Data Laporan Harian/ Bulanan
Mencatat Tagihan apotik untuk Obat
Mengatur Menu Harian Pasien
Mengatur Belanja Sediaan Dapur
Mengatur pencatatan/pemakaian Baby shop
Membuat kwitansi/kliam px pulang
Mengecek kelengkapan px pulang
Menerima Pembayaran px
Rawat Inap & BHP Medis
Menyediakan semua Form Rawat Inap & Rawat Jalan & Apotik
Mengecek ketersediaan fasilitas/kelengkapan sarana pelayanan
Membuat LapBulanan
Membuat Laporan bulanan yg dikirim ke Dinkes
(KIA,Imunisasi, dan keb.Vaksin)
Mengarsip dokumen RSB Amanah
RINGKASAN
Membantu Sekretaris dalam menyiapkan rencana kegiatan Direktur dan Rumah Sakit, menyusun kebijaksanaan pelaksanaan, standar dan prosedur pelaksanaan, mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelakasanaan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Direktur RS, melakukan pengembangan unit sekretariat.
TUGAS PEKERJAAN
1. Menyusun rencana dan kebijakan Sekretaris dan Sekretariat RS.
Menyusun rencana Peralatan dan Perlengkapan kantor untuk lancarnya kegiatan Direktur, Sekretaris dan Sekretariat RS.
Membantu Sekretaris Eksekutif menyusun kebijakan dan mengesahkan SOP untuk pelayanan kegiatan Sekretaris dan Sekretariat.
Membuat standar
Mengagendakan kegiatan harian Direktur agar tugas-tugas manajemen dapat berjalan lancar
Melaksanakan penyusunan prosedur kerja & prosedur tetap mengenai kesekretariatan dan kesekretarisan.
Menyusun perencanaan perjalanan dinas pimpinan guna memperlancar tugas pimpinan mulai dari : Mengetahui tujuan, waktu perjalanan dinas dan acara lain diluar acara resmi dalam perjalanan dinas tersebut, menyiapkan dokumen-dokumen yang akan dibawa (surat tugas) & bahan rapat /seminar, transportasi yang akan digunakan, rencana akomodasi (hotel,
transport), berkoordinasi dengan HRD rencana keuangan dengna memerinci biaya yang akan dikeluarkan (transport, hotel, uang saku, konstribusi seminar),
Membuat rencana pertemuan dengan menghubungi terlebih dahulu orang-orang yang akan ditemui direktur.
2. Memimpin pelaksanaan operating prosedur Sekretaris dan Kesekretariatan RS.
Perencanaan pengaturan jadwal kegiatan Direktur dengan menitik beratkan kebutuhan & prioritas kerja direktur dan tugas-tugas Sekretaris dan Kesekretariatan RS.
Melakukan rapat-rapat untuk pelaksanaan tugas-tugas dan kegiatan Sekretaris dan Kesekretariatan rumah sakit.
Melaksanakan tugas-tugas Sekretaris serta pengurusan ijin-ijin yang berkaitan dengan operasional.
Memberikan arahan, perintah atau instruksi kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas dan kegiatan Sekretaris dan Kesekretariatan RS.
Memberikan petunjuk teknis dan operasional kepada bawahan.
Melakukan sinkronisasi dan sinergi tugas-tugas bawahan.
Memberikan petunjuk kepada bawahan untuk melaksanakan standar operating prosedur.
Memberikan petunjuk kepada staf dalam pembuatan surat, mengagendakan surat masuk dan surat keluar, pengarsipan dokumen, pengurusan perijinan, persiapan rapat, pembuatan laporan, pembuatan notulen,penggunaan peralatan kantor (fax), menerima tamu.
3. Melakukan fungsi pergerakan dan pelaksanaan
Mengagendakan surat masuk
Mengelola arsip dan mendokumentasikan kegiatan yang berkaitan dengan kesekretariatan
Meneliti, membuat, mengagendakan dan memparaf surat-surat yang akan ditandatangani direktur
Mengatur dan memfasilitasi pertemuan (rapat, seminar, visitasi)
Mengelola rapat mulai dari : menentukan siapa yang diundang, waktu dan tempat rapat, membuat undangan rapat, mendistribusikan undangan, Menyiapkan ruang rapat dan setting ruangan, menyiapkan perlengkapan rapat (LCD, Laptop, Sound sistem, alat tulis), menyiapkan konsumsi bila rapat tersebut dengan pihak luar, membuat notulen rapat.
Membuat laporan kegiatan
Memfasilitasi, mendokumentasikan, mengecek batas waktu kontrak rumah dokter spesialis untuk diperpanjang lagi.
Mengurus perijinan Rumah sakit, apotek, klinik
Membantu bagian kepegawaian dalam pengurusan Rekomendasi IDI dan Surat Ijin Prakter Dokter
Membantu bagian kepegawaian dalam mendokumentasikan (file) setiap mitra mulai dari map yang akan digunakan disesuaikan dengan pendidikan, surat lamara, hasil tes tertulis, pskotes, keshata, surat tugas, perjanjian kerja dokumen penting lainnya yang mendukung.
Membantu HRD dalam pembuatan surat-surat penting atas perintah direktur.
Membantu HRD dalam penguran pajak/perpanjangan motor dan Ambulance.
Membantu HRD dalam pengawasan, perawatan kendaraan inventaris RSB AMANAH (Sepeda motor)
4. Mendistribusi tugas-tugas dan kegiatan di Sekrteraiat RS.
Mendistribusikan tugas-tugas dan kegiatan Sekretaris dan Kesekretariatan RS kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.
Mencatat disposisi & tugas-tugas yang diberikan direktur ke jajaran manajemen serta membuat sediaan terhadap tugas-tugas yang belum terselesaikan
Mendistribusikan surat masuk ke unit terkait sesuai dengan disposisi direktur.
Mendistribusikan MOU pelayanan kesehatan kepada unit terkait
Mendistribusikan perubahan tarif ke unit terkait dan instansi / perusahaan lain yang bekerjasama dengan hospital dalam pelayanan kesehatan.
5. Mengadakan koordinasi.
Mengadakan rapat-rapat koordinasi dengan bawahan untuk mengarahkan tugas-tugas bawahan.
Mengikuti rapat-rapat yang dilakukan Direktur.
Mengadakan koordinasi dengan Unit kerja lain di RS untuk kelancaran tugas.
Meminta masukan kepada bawahan untuk membuat kebijakan-kebijakan Sekretaris dan Kesekretariatan RS.
Membantu Direktur melakukan koordinasi dengan pihak luar baik dengan Instansi pemerintah maupun Swasta.
Mengadakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan dengan pejabat terkait di lingkungan RSB AMANAH
Mengadakan koordinasi dengan unit lain dalam beberapa hal seperti pembuatan tarif Askes, tarif RSB AMANAH, MOU pelayanan kesehatan, visitasi dari instansi lain.
Koordinasi dengan unit lain dalam hal perijinan/legalitas rumah sakit.
Mengadakan koordinasi dengan dokter umum & dokter spesialis dalam pengurusan rekomendasi IDI dan Surat Ijin Praktek Dokter
Koordinasi dengan gizi, driver apabila ada tamu/visite dari instansi lain.
6. Mengarahkan, memberikan pemecahan masalah bawahan.
Memberi pengarahan kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas-tugas bawahan.
Memberikan masukan kepada bawahan untuk pemecahan masalah.
Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada bawahan untuk kelancaran tugas-tugas.
7. Melakukan pengawasan, pengendalian dan pembetulan.
Meminta laporan pelaksanaan tugas-tugas bawahan untuk pengawasan, pengendalian.
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas bawahan / staf sekretaris.
Membantu Direktur melakukan pengendalian organisasi dengan membuat sistem-sistem pengendalian terpadu.
Melakukan pembetulan terhadap penyimpangan yang dilakukan bawahan.
Mengusulkan kepada Direktur untuk memberikan reward dan punisment kepada bawahan terhadap pelaksanaan tugasnya.
Mengawasi penggunaan alat-alat dan perlengkapan kantor
Secara berkala memonitor berkas (file) disesuaiakan dengan kegiatan hospital yang paling akhir.
Identifikasi & pelaporan penggunaan perlengkapan kantor
Mencermati alamat-alamat, nomor telepon apabila ada perubahan
Mencermati kapan masa berlaku MOU, SIP dokter, Ijin RS, Ijin Klinik, kontrak rumah dokter spesialis, ijin lift, ijin jenset, dan dokumen penting lainnya berakhir.
8. Berperan sebagai public relation direktur
Menjadi filter atas setiap tamu yang akan menemui direktur dan memfasilitasi tamu tersebut.
Menjadi filter atas setiap telepon yang masuk untuk direktur dan menjadi penghubung apabila direktur ingin berkomunikasi lewat telepon dengan relasi
Mencatat permasalahan hospital yang masuk ke direktur untuk mendapat solusinya
Mencatat permasalahan pada saat direktur tidak ada ditempat
Membantu direktur dalam menyelesaikan permasalah khususnya dr. spesialis
9. Membuat strategi / kebijakan.
Membantu Direktur membuat strategi atau kebijakan secara menyeluruh dengan penetapan strategi planning.
Membantu Direktur membuat strategi marketing dan kebijakan tarip untuk peningkatan penjualan.
Membantu Direktur membuat kebijakan pengelolaan customer.
Membantu Direktur membuat kebijakan pembinaan dan pengembangan karier SDM.
10. Melakukan kerjasama dengan pihak lain.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di bidang pelayanan kesehatan.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di bidang pemasaran.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain untuk pengembangan SDM.
11. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan.
Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja bawahan dengan sistem observasi, pelaporan, dan lainnya.
Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja dan pelaksanaan tugas masing-masing SDM.
Membantu Direktur melaporkan hasil evaluasi kinerja bawahan dan SDM kepada atasan.
Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja RS dan memberikan laporan kepada atasan.
Melakukan evaluasi kinerja staf dengan sistem observasi, pelaporan kegiatan dan lain-lain.
Melakukan evaluasi dan menganalisa setiap pekerjaan, bagaiman cara yang lebih efektif & efisien dalam melakukan tugas/pekerjaan
12. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh direktur
Misalnya : Sebagai Duty Manager
Melakukan tugas lain untuk pengembangan tugas Sekretaris dan Kesekretariatan maupun RS.
STANDAR KEPEGAWAIAN
Lulusan DIII Sekretaris / S1 Ekonomi Manajemen atau S1 lainnya, Telah bekerja di RS dan pengalaman di bidang sekreataris dan kesekretariatan sekurang-kurangnya 2 tahun.
TANGGUNG-GUGAT
Menyelesaikan tugas dan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meningkatkan kinerja dan perkembangan tugas Sekretaris dan Kesekretariatan rumah sakit.
2. 2. DIVISI SATUAN PEMERIKSA INTERNAL
NoNama Kualifikasi Jumlah
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1 Kepala Divisi
2Auditor / Petugas Audit
RINGKASAN
Memimpin, menyusun kebijaksanaan, merencanakan dan pelaksanaan kegiatan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan dan tugas-tugas Internal Audit RSB AMANAH meliputi bidang-bidang sumber daya operasional RS sesuai dengan ketentuan peraturan perusahaan
TUGAS PEKERJAAN
1. Menyusun rencana dan kebijakan Internal Audit RS.
Menyusun rencana kebutuhan SDM, Peralatan dan Material untuk lancarnya kegiatan Internal Audit RS.
Menyusun rencana kegiatan dan anggaran Internal Audit (RS) setiap tahun anggaran.
Membuat standar operating prosedur Internal Audit RS.
Menyusun rencana kegiatan Internal audit hospital.
Membuat rencana kegiatan pengawasan sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Memimpin pelaksanaan dan tugas-tugas InternalAudit RS.
Melakukan pemeriksaan Internal terhadap pelaksanaan tugas yang dilakukan secara struktural maupun fungsional.
Melakukan rapat-rapat untuk pelaksanaan tugas-tugas dan kegiatan rumah sakit.
Membuat perintah atau instruksi kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas dan kegiatan Internal Audit RS.
3. Mendistribusikan tugas-tugas Internal Audit RS.
Mendistribusikan tugas-tugas dan kegiatan Internal Audit RS kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Memberikan petunjuk teknis dan operasional Internal Audit RS.
Memberikan petunjuk teknis dan operasional kepada bawahan.
Melakukan sinkronisasi dan sinergi tugas-tugas bawahan.
Memberikan petunjuk kepada bawahan untuk melaksanakan standar operating prosedur.
5. Mengadakan koordinasi.
Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan Internal audit hospital.
Mengadakan rapat-rapat koordinasi dengan bawahan untuk mengarahkan tugas-tugas bawahan.
Mengikuti rapat-rapat yang dilakukan Direktur.
Mengadakan koordinasi dengan Unit kerja lain di RS untuk kelancaran tugas.
Meminta masukan kepada bawahan untuk membuat kebijakan-kebijakan Internal Audit RS.
Membantu Direktur melakukan koordinasi dengan pihak luar baik dengan Instansi pemerintah maupun Swasta.
6. Mengarahkan, memberikan pemecahan masalah bawahan.
Memberi pengarahan kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas-tugas bawahan.
Memberikan masukan kepada bawahan untuk pemecahan masalah.
Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada bawahan untuk kelancaran tugas-tugas.
7. Melakukan pengawasan, pengendalian dan pembetulan.
Meminta laporan pelaksanaan tugas-tugas bawahan untuk pengawasan, pengendalian.
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas bawahan.
Membantu Direktur melakukan pengendalian organisasi dengan membuat sistem-sistem pengendalian terpadu.
Melakukan pembetulan atas nama Direktur terhadap penyimpangan yang dilakukan Unit-unit Kerja.
Mengusulkan kepada Direktur untuk memberikan reward dan punisment kepada bawahan terhadap pelaksanaan tugasnya.
8. Membuat strategi / kebijakan.
Membantu Direktur membuat strategi atau kebijakan secara menyeluruh dengan penetapan strategi planning.
Membantu Direktur membuat strategi marketing dan kebijakan tarip untuk peningkatan penjualan.
Membantu Direktur membuat kebijakan pengelolaan sumber daya RS.
Membantu Direktur membuat kebijakan pembinaan dan pengembangan karier SDM.
Mengembangkan sistem dan prosedur pengawasan internal dalam pengelolaan operasional hospital.
9. Melakukan kerjasama dengan pihak lain.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di bidang pelayanan kesehatan.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di bidang pemasaran.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain untuk pengembangan SDM.
10. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan.
Melakukan evalusai pelaksaan tugas–tugas pengelolaan akuntansi dan verifikasi laporan keuangan hospital.
Membuat laporan kepada Direktur Hospital atas hasil pemeriksaan internal yang telah dilakukan dengan memberikan saran perbaikan atau tindakan yang mesti dilakukan.
Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja bawahan dengan sistem observasi, pelaporan, dan lainnya.
Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja dan pelaksanaan tugas masing-masing SDM.
Membantu Direktur melaporkan hasil evaluasi kinerja bawahan dan SDM kepada atasan.
Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja RS dan memberikan laporan kepada atasan.
11. Melakukan tugas lain untuk pengembangan tugas Internal Audit RS yang diberikan ATASAN.
STANDAR KEPEGAWAIAN
Lulusan S1 dan atau Ahli Madya lainnya, Telah bekerja di RS atau Institusi lain dan pengalaman di bidang Internal Audit sekurang-kurangnya 3 tahun.
TANGGUNG-GUGAT
Menyelesaikan tugas dan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meningkatkan kinerja dan perkembangan tugas Internal Audit rumah sakit.
2.5. DIVISI REKAM MEDIS
NoNama Kualifikasi Jumla
h Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1 Kepala Divisi
2Pelaksana koding dan Adm RM
3Pelaksana Assembling
4Pelaksana Filling dan Distribusi RM
5Pelaksana Analising & Pelaporan
TUGAS POKOK DAN URAIAN EKERJAAN
a. Kepala Rekam Medis
Tugas Pokok
Merencanakan, mengkoordinasikan,mengatur dan mengawasi serta menilai hasil kerja kegiatan Divisi Rekam Medis .
Uraian Tugas :
1. Merencanakan sistem dan prosedur yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit.
2. Merencanakan tata ruang yang dinamis, efektif dan efisien serta menginventarisasi peralatan yang dibutuhkan guna menunjang pelayanan rekam medis yang efektif, efisien dan berkesinambungan.
3. Mengevaluasi sistem dan prosedur yang sedang berjalan untuk mengetahui apakah masih sesuai dengan kondisi yang ada.
4. Memberi contoh dan petunjuk tentang penerapan tugas dan pekerjaan di lapangan sesuai uraian tugas dari staf yang bersangkutan.
5. Menganalisa, mengelola, dan mengolah data dan laporan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
6. Merencanakan, mengembangkan, dan membina SDM yang ada, agar kinerja dan prestasi kerja dapat terjaga dan lebih ditingkatkan.
7. Merencanakan kebutuhan tenaga, peralatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk membantu dan menunjang dalam penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit.
8. Menerapkan dan mengevaluasi sistem, prosedur dan kebijakan yang telah dibuat dan ditetapkan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan dilapangan.
9. Mengadakan koordinasi dengan staf rekam medis dalam rapat rutin yang diadakan minimal 1 kali dalam sebulan.
10. Menghadiri rapat-rapat di rumah sakit yang berkaitan dengan pelayanan rekam medis.
11. Membina kerja sama dengan unit-unit terkait yang ada di rumah sakit agar terjalin hubungan yang harmonis dan saling membantu.
12. Membina kerjasama dengan organisasi di luar rumah sakit yang berkaitan dengan pelayanan rekam medis.
b. Pelaksana Koding
Tugas Pokok.
1. Mencari dan menentukan kode diagnosa /penyakit pasien berdasarkan kode ICD-10 dan menuliskannya dalam dokumen rekam medis.
2. Mengindeks kode diagnosa dan kode lain dalam computer
Uraian Tugas
1. Membuat daftar penyakit yang sering ditulis dokter serta menentukan kode ICD-nya.
2. Mencari dan menentukan kode diagnosa /penyakit pasien berdasarkan kode ICD-10 sesuai diagnosa dokter pada dokumen rekam medis pasien dan menginputnya dikomputer.
3. Kerja sama dengan Pelaksana Pelaporan dalam penyediaan data dan informasi.
c. Pelaksana Asembling
Tugas Pokok :
1. Menyusun /merakit ulang dokumen rekam medis pasien pulang rawat inap sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Mengelola dokumen rekam medis yang belum lengkap.
Uraian Tugas :
1. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja ; ATK, formulir dll.
2. Setiap hari menerima /mengambil dokumen rekam medis pasien pulang rawat inap.
3. Mencocokan jumlah dokumen rekam medis dengan jumlah billing pembayaran pasien pulang yang diterima dari admisi.
4. Menyusun ulang lembar /formulir rekam medis sesuai aturan yang berlaku.
5. Meneliti kelengkapan isi rekam medis dan apabila ada yang belum lengkap maka harus dimintakan kelengkapannya ke dokter yang bertanggung jawab.
6. Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah lengkap ke bagian koding untuk di kode dan diinput di komputer.
d. Pelaksana Filing
Tugas Pokok :
Bertanggung jawab dalam pengelolaan penyimpanan dokumen rekam medis.
Uraian Tugas :
1). Menyiapkan bahan dan peralatan kerja ; ATK, dok. RM, tracer, formulir rujukan dll.
2). Menerima dokumen rekam medis yang sudah lengkap.
3). Menyimpan dokumen rekam medis dalam rak /almari filing sesuai sistim yang berlaku.
4). Mengambil dokumen rekam medis dengan cara menyelipkan tracer terlebih dahulu pada posisi yang sama.
5). Melayani peminjaman dan mencatatnya dalam buku peminjaman.
e. Pelaksana Analising dan Pelaporan
Tugas Pokok :
1. Bertanggung jawab dalam pengelolaan pelaporan dan analisanya.
2. Melayani permintaan data dan informasi dari unit /lembaga lain yang membutuhkan.
Uraian Tugas :
1. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja ; ATK, formulir dll.
2. Mengumpulkan hasil pelayanan dari unit-unit pelayanan pasien dan unit lain yang terkait.
3. Mengolah data hasil pelayanan dalam komputer dan atau manual sampai dihasilkannya suatu informasi yang siap digunakan.
4. Membuat dan melaporkan hasil pelayanannya baik intern maupun ekstern secara periodik /sesuai jadwal yang telah ditentukan.
5. Menganalisa hasil pelayanan sebagai materi perencanaan dan tindak lanjut kebijakan.
6. Melayani permintaan data secara insidential.
7. Mengirmkan laporan sesuai jadwal kepada direktur dan dinas kesehatan
f. Panitia Rekam Medik.
Struktur Komite Rekam Medis
Berdasarkan SK Direktur RS. Keluarga Sehat Nomor :2285/RSB AMANAH/SK-Kom.RM/VII/2010 Tentang : Perubahan dan Pengangkatan Komite Rekam Medis
Keterangan Struktur :
1. Ketua Komite Medis bekerja sama dan bertanggung jawab kepada Direktur.
2. Ketua Komite Rekam Medis dijabat oleh seorang dokter Umum dan bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medis.
3. Sekretaris Komite Rekam Medis harus dijabat oleh Kepala Rekam Medis dan bertanggung jawab kepada Ketua Komite Rekam Medis.
4. Anggota Komite Rekam Medis sebagian diambil dari staf Unit Rekam Medis.
Tugas Pokok dan Uraian Tugas Panitia Rekam Medis.
a. Ketua Panitia Rekam Medis.
Tugas Pokok
1. Menyusun rencana kegiatan Komite Rekam Medis
2. Mengawasi jalannya proses Rekam medis
3. Melakukan evaluasi mutu rekam medis.
4. Merekomendasi dan melaporkan kegiatan pada atasan
Uraian Tugas
1. Membuat perencanaan kegiatan Panitia Rekam Medis
2. Menyusun jadwal kegiatan Panitia Rekam Medis
3. Memimpin rapat Panitia Rekam Medis
4. Membagi tugas kepanitiaan RekamMedis
5. Merekomendasikan usulan – usulan dari Rekam Medis
6. Mengadakan evaluasi tentang pelaporan kegiatan medis dan Panitia Rekam Medis
7. Melaporkan kegiatan kepanitiaan kepada Komed dan Direktur.
b. Sekretaris Panitia Rekam Medis.
Tugas Pokok
1. Mencatat kegiatan Kepanitiaan Rekam medis
2. Memproses dan mendistribusikan tugas ketua Panitia kepada anggota
3. Menghimpun data dan membuat pelaporan Panitia Rekam Medis
Uraian Tugas
1. Membuat undangan rapat kepanitiaan rekam medis
2. Mencatat kegiatan kepanitiaan rekam medis
3. Menindak lanjuti rencana program kegiatan Panitia Rekam Medis
4. Membuat notulen rapat Panitia Rekam Medis
5. Menyusun hasil kegiatan Panitia Rekam Medis
6. Menyampaikan feed back temuan dan hasil kegiatan kepada ketua panitia dan profesi terkait
7. Membuat laporan kepanitiaan tiap tribulan dan tahunan.
c.. Anggota Panitia Rekam Medis.
Tugas Pokok
1. Memantau dan mengawasi sistem pelayanan rekam medis
2. Memberi masukan kepada panitia tentang proses dan kegiatan pelayanan rekam medis rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat serta pemeriksaaan penunjang medis
Uraian Tugas
1. Mengikuti rapat kepanitiaan rekam medis
2. Memberi masukan tentang proses pelayanan rekam medis dan pengembangan yang bersifat dinamis
3. Melakukan monitoring perkembangan rekam medis
4. Melakukan audit rekam medis secara berkala untuk masing – masing rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat.
2. 7. UNIT RAWAT JALAN
Rawat Inap & Rawat Jalan
NoNama Kualifikasi Jumla
h Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
Perawat RJ D3 Keperawatan/
S1 Ners-
SIP, SIK 15
Administrasi D3 Administrasi - 1
3Ass Manajer UGD Medis Minimal 1
tahun di RS
4 S1 Keperawatan/ Ners
RS min. 5 th dan memimpin min 3 th
SIP, SIK 1
2. 8. UNIT GAWAT DARURAT.
Unit Gawat Darurat
NoNama Kualifikasi Jumla
h Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
2Kepala Ruang D3 Keperawatan /
S1 NersRS min 5 th, pemimpin min. 3 th
PPGD, SIP, SIK
1
3Staf Medik Umum Medis
-BTCLS - ALS
10
4Staf Paramedik D3 Keperawatan /
S1 NersPerawat klinik min. 2 th
PPGD, SIP, SIK
15
No Nama Kualifikasi Jumla
h
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1Ass Manajer Unit Gawat Darurat
2Kepala Ruang Gawat Darurat
3Bag Administrasi & Logistik
4 Perawat Pelaksana
5 Pembantu Perawat
2. 9. UNIT KEPERAWATAN & KEBIDANAN.
NoNama Kualifikasi Jumla
h Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1Ass Manajer Keperawatan & Kebidanan
2Bag Administrasi & Logistik
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1 Kepala Ruang Rawat
2 Bagian Administrasi
3 Bagian Logistik
4 Bagian pelayanan
5 Perawat Pelaksana
6 Pembantu Perawat
7 Cleaning Service
2.11. UNIT BEDAH SENTRAL & STERILISASI.
Bedah & Penunjang Medik
NoNama Kualifikasi Jumla
h Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1 ManagerS1/S2 Manajemen Keuangan
RS min 5 th dan 2 th memimpin
1
2Asisten Manager Bedah
Medis / Spesialis RS min 3 th -
3Asisten Manager Penunjang Medik
Medis / Spesialis RS min 3 th -
2. 14. UNIT FARMASI.
Farmasi
NoNama Kualifikasi Jumla
h Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
2 Kepala S1 Apoteker RS min 2 th SIA 1
3Staf Asisten Apoteker (AA)
SMF / D3 - SIAA
11
4 Staf Pembantu AA SMA IPA - 6
Kepala Unit Farmasi
1. Persyaratan (Kualifikasi & Pelatihan) :
Profesi Apoteker
Pengalaman bekerja di Unit Farmasi Rumah Sakit minimal 2 tahun
Memiliki kemampuan memimpin
Jujur dan disiplin
Berwibawa
Sehat jasmani dan rohani
2. Tanggung Jawab (Struktur Pelaporan) :
Atasan Langsung : Assisten Manager Farmasi
Atasan Tidak Langsung : Direktur RSB Amanah
Manager Penunjang Medis
Bawahan Langsung : Staf Unit Farmasi
3. Fungsi
.Melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi :
Merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di Unit farmasi
Merencanakan kegiatan administrasi (Adm. Kefarmasian, Adm.keuangan, Adm. Penjualan dan Adm. inventaris) untuk lingkup kewenangan Unit Farmasi
Merencanakan membuat, menyusun serta merumuskan program kerja Unit Farmasi
Membantu merencanakan jenis jumlah obat, alkes dan penunjang lainnya sesuai kebutuhan
Membantu membuat Standar Operating Prosedur di Unit Farmasi maupun Unit lain yang berhubungan
Melaksanakan fungsi penggerakan tenaga pelaksana yang meliputi :
Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan di pelayanan Unit Farmasi
Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga Assisten Apoteker yang bekerja di Unit Farmasi
Melaksanakan program orientasi tenaga Assisten Apoteker yang akan bekerja di Unit Farmasi
Mengkoordinir pencatatan inventori obat-obatan dan alat-alat kesehatan
Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan Unit Farmasi
Memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh tenaga Assisten Apoteker yang ada dibawah tanggung jawabnya untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar.
Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan di Unit Farmasi secara tepat dan benar.
Bekerjasama dengan bidang atau bagian yang terkait di dalam lingkungan Keluarga Sehat
Membina kerjasama dengan distributor obat-obatan/alkes dan Apotik di luar Keluarga Sehat.
Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian yang meliputi :
Mengawasi dan mengendalikan stok fisik obat di Unit Farrmasi setiap 1 bulan sekali bersama-sama dengan pelaksana yang berada dibawah tanggung jawabnya, dimana hasil stok fisik dilaporkan kepada Assisten Manager Farmasi serta Internal Audit
Membantu pelaksanaan penilaian terhadap kinerja Assisten Apoteker yang menjadi tanggung jawabnya
Mengevaluasi dan mengendalikan pendayagunaan obat-obatan dan alkes serta alat-alat penunjang secara efektif dan efisien.
Mengevaluasi dan mengendalikan sistim pencatatan dan pelaporan kegiatan Unit Farmasi
Melaksanakan pengawasan terhadap mutu obat-obatan di Unit Farmasi
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap obat-obatan narkotika
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
4. Wewenang :
1. Melakukan pembinaan terhadap staf yang menjadi tanggung jawabnya
2. Menilai tenaga Assisten Apoteker yang dinilai kurang trampil untuk dilaporkan kepada diklat guna diberikan pendidikan dan latihan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
3. Mengusulkan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
4. Menandatangani Surat Pesanan Obat
5. melihat waktu kadaluarsa obat
Pelayanan Informasi Obat & Konseling
a.Persyaratan (Kualifikasi & Pelatihan) :
Profesi Apoteker
Pengalaman bekerja di Unit Farmasi Rumah Sakit minimal 2 tahun
Memiliki kemampuan memimpin
Jujur dan disiplin
Berwibawa
Sehat jasmani dan rohani
b.Tanggung Jawab (Struktur Pelaporan) :
Atasan Langsung : Kepala Unit Farmasi
Atasan Tidak Langsung : Direktur RSB Amanah
Manager Penunjang Medis
Assisten Manager Farmasi
Bawahan Langsung : -
c. Fungsi
Melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi :
Membantu merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan Informasi Obat dan Konseling di Unit Farmasi
Membantu merencanakan kegiatan administrasi Pelayanan Informasi Obat & Konseling di Unit Farmasi
Membantu merencanakan membuat, menyusun serta merumuskan program kerja Pelayanan Informasi Obat & Konseling Unit Farmasi
Membantu membuat Standar Operating Prosedur
Melaksanakan fungsi penggerakan tenaga pelaksana yang meliputi :
Membantu mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pelayanan Informasi Obat & Konseling di Unit Farmasi
Membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan Pelayanan Informasi Obat & Konseling dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam Pelayanan Informasi Obat & Konseling di Unit Farmasi
Memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh tenaga Assisten Apoteker untuk melaksanakan kegiatan yang menunjang
terselenggaranya Pelayanan Informasi Obat & Konseling kepada petugas kesehatan lain dan pasien/keluarga pasien
Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan Pelayanan Informasi Obat & Konseling secara tepat dan benar.
Bekerjasama dengan bidang atau bagian yang terkait di dalam lingkungan RSB Amanah
Membina kerjasama dengan distributor obat-obatan/alkes dan Apotik di luar RSB Amanah.
Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian yang meliputi :
Membantu mengevaluasi dan mengendalikan pendayagunaan obat-obatan dan alkes serta alat-alat penunjang secara efektif dan efisien.
Membantu mengevaluasi dan mengendalikan sistim pencatatan dan pelaporan kegiatan Pelayanan Informasi Obat & Konseling
Melaksanakan pengawasan terhadap mutu obat-obatan di Unit Farmasi
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap obat-obatan narkotika
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
d. Wewenang :
Memberikan informasi yang lengkap dan benar kepada petugas kesehatan lain dan pasien/ keluarga pasien pelanggan mengenai obat/alkes
Menandatangani Surat Pesanan Obat narkotik
Menandatangani Surat Pesanan Obat
4. Pelaksana Pengelolaan Perbekalan Farmasi
a. Persyaratan (Kualifikasi & Pelatihan) :
Berijazah D III Farmasi/ Minimal SMF
Pengalaman bekerja di Unit Farmasi Rumah Sakit minimal 1 tahun
Jujur dan disiplin
Sehat jasmani dan rohani
b. Tanggung Jawab (Struktur Pelaporan) :
Atasan Langsung : Kepala Unit Farmasi
Atasan Tidak Langsung : Direktur RSB Amanah
Manager Penunjang Medis
Assisten Manager Farmasi
Bawahan Langsung : -
c. Uraian Tugas :
1. Melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi :
Membantu merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di Unit farmasi
Membantu merencanakan kegiatan administrasi (Adm. Kefarmasian, Adm.keuangan, Adm. Penjualan dan Adm. inventaris) untuk lingkup kewenangan Unit Farmasi
Membantu merencanakan membuat, menyusun serta merumuskan program kerja Unit Farmasi
Membantu merencanakan jenis jumlah obat, alkes dan penunjang lainnya sesuai kebutuhan
Membantu dan mengusulkan Standar Operating Prosedur
2. Melaksanakan fungsi penggerakan tenaga pelaksana yang meliputi :
Membantu mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan di pelayanan Unit Farmasi
Membantu program orientasi tenaga Assisten Apoteker dan yang akan bekerja di Unit Farmasi
Membantu pencatatan inventori obat-obatan dan alat-alat kesehatan milik Unit Farmasi
Mengkoordinasikan kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan Unit Farmasi
Memberikan pengarahan dan motivasi kepada sesama Assisten Apoteker yang ada dibawah tanggung jawabnya untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar.
Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan di Unit Farmasi
Memelihara sistem pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan di Unit Farmasi secara tepat dan benar.
Bekerjasama dengan bidang atau bagian yang terkait di dalam lingkungan RSB Amanah.
Membina kerjasama dengan Apotek di luar RSB Amanah.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian yang meliputi :
Mengawasi dan mengendalikan stok fisik obat di Unit Farmasi setiap 1 bulan sekali bersama-sama, dimana hasil stok fisik dilaporkan kepada Kepala Unit farmasi untuk dilanjutkan ke Assisten Manager Farmasi dan Internal Audit
Membantu mengevaluasi dan mengendalikan pendayagunaan obat-obatan dan alkes serta alat-alat penunjang secara efektif dan efisien.
Membantu mengevaluasi dan mengendalikan sistim pencatatan dan pelaporan kegiatan Unit Farmasi
Membantu melaksanakan pengawasan terhadap mutu obat-obatan di Unit farmasi
Menjaga keutuhan barang-barang di Unit farmasi agar tidak rusak dan hilang
Membantu melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap obat-obatan narkotika
Memelihara kebersihan, keindahan dan kerapihan Unit Farmasi
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
d. Wewenang :
1. Memberikan informasi yang lengkap dan benar kepada pelanggan mengenai obat/alkes
2. Melayani resep pasien secara cepat tepat dan akurat sesuai dengan teknis kefarmasian.
3. Memberikan pelayanan copy resep kepada pasien
4. memberikan pelayanan obat OKT / psikotropika
Bagian Administrasi
a. Persyaratan (Kualifikasi & Pelatihan) :
Berijazah SMU/ sederajat
Pengalaman bekerja di Unit Farmasi Rumah Sakit minimal 1 tahun
Jujur dan disiplin
Sehat jasmani dan rohani
b. Tanggung Jawab (Struktur Pelaporan) :
Atasan Langsung : Kepala Unit Farmasi
Atasan Tidak Langsung : Direktur RSB Amanah
Manager Penunjang Medis
Assisten Manager Farmasi
Bawahan Langsung : -
c. Uraian Tugas :
1. Melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi :
Membantu merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di Unit farmasi
Membantu merencanakan kegiatan administrasi (Adm. Kefarmasian, Adm.keuangan, Adm. Penjualan dan Adm. inventaris) untuk lingkup kewenangan Unit Farmasi
Membantu merencanakan membuat, menyusun serta merumuskan program kerja Unit Farmasi
Membantu dan mengusulkan Standar Operating Prosedur
2. Melaksanakan fungsi penggerakan tenaga pelaksana yang meliputi :
Membantu mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan di pelayanan Unit Farmasi
Membantu pengelolaan perbekalan farmasi yang meliputi penerimaan barang,penyimpanan , pendistribusian dan administrasi.
Membantu pencatatan inventori obat-obatan dan alat-alat kesehatan milik Unit Farmasi
Mengkoordinasikan kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan Unit Farmasi
Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan di Unit Farmasi.
Memelihara sistem pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan di Unit Farmasi secara tepat dan benar.
Bekerjasama dengan bidang atau bagian yang terkait di dalam lingkungan RSB Amanah.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian yang meliputi :
Mengawasi dan mengendalikan stok fisik obat di Unit Farmasi setiap 1 bulan sekali bersama-sama, dimana hasil stok fisik dilaporkan kepada Kepala Unit farmasi untuk dilanjutkan ke Assisten Manager Farmasi
Membantu mengevaluasi dan mengendalikan pendayagunaan obat-obatan dan alkes serta alat-alat penunjang secara efektif dan efisien.
Membantu mengevaluasi dan mengendalikan sistim pencatatan dan pelaporan kegiatan Unit Farmasi
Membantu melaksanakan pengawasan terhadap mutu obat-obatan di Unit farmasi
Menjaga keutuhan barang-barang di Unit farmasi agar tidak rusak dan hilang
Memelihara kebersihan, keindahan dan kerapihan Unit Farmasi
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
d. Wewenang :
1. Menjalankan administrasi pengelolaan perbekalan farmasi secara tepat,teliti dan lengkap.
2. Melakukan koordinasi dengan bagian keuangan mengenai administrasi perbekalan farmasi
2. 17. DIVISI HUMAS & INFO
Humas & Info
NoNama Kualifikasi Jumla
h Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1 Staf Humas
D3 Public Relations/ S1 Komunikasi FISIP; SKM / semua jurusan
-
5
2. 18. DIVISI ADMINISTRASI LOGISTIK
Sarana & Prasarana
NoNama Kualifikasi Jumla
h Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1 Asisten Manager D3/ S1 teknik RS Min. 2 th 2
2Staf SMA/D3/ S1
teknik-
8
Driver
NoNama Kualifikasi Jumla
h Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1 Staf SMA Min. 3-4 th SIM B-1 5
Linen & Loundry
NoNama Kualifikasi Jumla
h Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1Staf SMA Perhotelan
/ sederajatMin. 1 tahun 5
2. 19. DIVISI SARANA MEDIK
2. 20. DIVISI PEMELIHARAAN SARANA RS
Cleanning Service
NoNama Kualifikasi Jumla
h Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1Supervisor SMA / D3 Semua
JurusanCS min 3 th. 6
2. 24. DIVISI AKUNTING & VERIFIKASI.
Akuntansi & Verifikasi
NoNama Kualifikasi Jumlah
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1 Staf S1 Akuntansi - 2
Dokter Spesialis (Komite Medik)
NoNama Kualifikasi Jumlah
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
1 Ketua Komed Medis Spesialis 1
2 Staf
Medis Umum dan Spesialis ; D3 / S1 Keperawatan
15
3
BAB V
MONITORING & EVALUASI
Kegiatan monitoring dan evaluasi ketenagaan dilakukan setiap tahun. Adapun standar yang yang menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi yaitu pencapaian Standar Pelayanan Minimal pelayanan RS selama 1 tahun, kepuasan pasien di semua unit pelayanan dan pencapaian efisiensi pelayanan RS (BOR,ALOS,TOI, & BTO) seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel I. Monitoring Kinerja Unit
No Divisi/ Unit Pelayanan Pencapaian SPM Pencapaian Kepuasan
1 Administrasi & Keuangan 100 % >80%2 Instalasi Farmasi 100 % >80%3 Dapur 100 % >80%4 Laundry 100 % >80%5 CS 100 % >80%6 UKL-UPL 100 % >80%7 Bidan 100 % >90%8 Perawat 100 % >90%9 Driver 100 % >90%10 Dokter 100 % >90%11 Rawat Inap 100 % >90%12 Rawat Jalan 100 % >90%13 UGD 100 % >90%14 Perinatal-Maternal 100 % >90%15 Pelayanan bedah 100 % >90%16 Rekam Medis 100 % >90%17 Limbah 100 % >90%18 Gizi 100 % >90%
Tabel 2. Target Pencapaian Efisiensi RS
UraianTahun
Rerata Standar2012 2013 2014
BOR RS (termasuk BOR perinatologi) (%)
25,2 28,45 40,85 060-85
TOI (hari) 10,78 9,72 5,26 0 1-3BTO (kali) 25,72 27,92 40,95 0 40-50ALOS (hari) 2,64 2,76 2,64 0 6-9GDR (‰) 0 0 0 0
≤ 45a. Laki (‰) 0 0 0 0
b. Perempuan (‰) 0 0 0 0
NDR (‰) 0 0 0 0<25 a. Laki (‰) 0 0 0 0
b.Perempuan (‰) 0 0 0 0
Jadwal Kerja Monitoring & Evaluasi Staf Satu Periode
No Divisi MonitoringPencapaian
kerja
Evaluasi Rekomendasi/ Hasil
I II
1 Administrasi & Keuangan A Akhir bulan Akhir tahun
2 Instalasi Farmasi A Akhir bulan Akhir tahun
3 Dapur A Akhir bulan Akhir tahun
4 Laundry A Akhir bulan Akhir tahun
5 CS A Akhir bulan Akhir tahun
6 UKL-UPL A Akhir bulan Akhir tahun
7 Bidan A Akhir bulan Akhir tahun
8 Perawat A Akhir bulan Akhir tahun
9 Driver A Akhir bulan Akhir tahun
10 Dokter A Akhir bulan Akhir tahun
11 Rawat Inap A Akhir bulan Akhir tahun
12 Rawat Jalan A Akhir bulan Akhir tahun
13 UGD A Akhir bulan Akhir tahun
14 Perinatal-Maternal A Akhir bulan Akhir tahun
15 Pelayanan bedah A Akhir bulan Akhir tahun
16 Rekam Medis A Akhir bulan Akhir tahun
17 Limbah A Akhir bulan Akhir tahun
18 Gizi A Akhir bulan Akhir tahun
Penghitungan Pencapain kerja :
Penyelesaian tugas sesuai standarx 100 %
Jumlah tugas yang diberikan
Skoring :A : 86 s/d 100B : 70 s/d 85C : 55 s/d 69D : < 55
Rekomendasi/ hasil kegiatan
1. Mutasi-Rotasi karyawan2. Diklat karyawan3. Pembinaan karyawan
BAB VI
PENUTUP
Pola ketenagaan di RSB Amanah disusun dengan harapan bisa mencapai target kualitas pelayanan kesehatan dengan derajat kualitas pelayanan superrior yang proffesioal, berpenampilan dan beretik serta mencapai derajat SPM setinggi-tingginya.
Pedoman pola ketenagaan ini bisa direvisi secara berkala atau jika diperlukan. Tim penyusun revisi pedoman pola ketenagaan adalah komite kredensial rumah sakit yang anggaran seluruh kegiatan penyusunan perencanaan SDM dan pola ketenagaan dibebankan kepada dana operasioanal rumah sakit.
Di tetapkan di
Pada Tanggal
: Probolinggo
: 02 Januari 2015
Direktur RSB Amanah Probolinggo
dr. Evariani
Lampiran Kegiatan Sosialisasi Pola Ketenagaan