contoh-p2kt

26
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 dan PP No. 33 tahun 2004 dimana daerah mempunyai wewenang yang sangat besar untuk menen tukan masalah kesehatan yang harus diprioritaskan, dengan intervensi yng harus dilaksanakan serta dapat menentukan berapa besar biaya yang harus dibutuhkan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat tersebut. Untuk itu dibutuhkan suatu integrasi perencanaan dan anggaran yang proporsional dan rasional guna membiayai setiap gerak langkah program yang berpihak kepada masyarakat. Melalui pelaksanaan otonomi dan desentralisasi diharapkan dapat memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan. Menyadari pentingnya penanganan upaya kesehatan bagi masyarakat dan peningkatan kapasitas daerah dalam menangani hal tersebut, dipandang perlu untuk mengembangkan pendekatan perencanaan dan penganggaran kesehatan terpadu (P2KT) di Puskesmas. Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT) Puskesmas Kalijati ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan penanganan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kalijati Puskesmas sebagai suatu organisasi kesehatan fungsional, yaitu merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang sekaligus juga membina peran serta masyarakat di bidang 1

description

perencanaan penganggaran kesehatan terpadu

Transcript of contoh-p2kt

Page 1: contoh-p2kt

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 dan PP

No. 33 tahun 2004 dimana daerah mempunyai wewenang yang sangat

besar untuk menen tukan masalah kesehatan yang harus diprioritaskan,

dengan intervensi yng harus dilaksanakan serta dapat menentukan

berapa besar biaya yang harus dibutuhkan untuk mengatasi masalah

kesehatan yang ada di masyarakat tersebut. Untuk itu dibutuhkan suatu

integrasi perencanaan dan anggaran yang proporsional dan rasional guna

membiayai setiap gerak langkah program yang berpihak kepada

masyarakat. Melalui pelaksanaan otonomi dan desentralisasi diharapkan

dapat memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat dalam bidang

kesehatan.

Menyadari pentingnya penanganan upaya kesehatan bagi

masyarakat dan peningkatan kapasitas daerah dalam menangani hal

tersebut, dipandang perlu untuk mengembangkan pendekatan

perencanaan dan penganggaran kesehatan terpadu (P2KT) di Puskesmas.

Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT) Puskesmas

Kalijati ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan penanganan

kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kalijati

Puskesmas sebagai suatu organisasi kesehatan fungsional, yaitu

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang sekaligus

juga membina peran serta masyarakat di bidang kesehatan harus mampu

menjawab wewenang dan tantangan tersebut dengan memberikan

pelayanan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.

Mengingat cukup luasnya fungsi pelayanan kesehatan yang diberikan

Puskesmas kepada masyarakat di wilayah kerjanya, yang meliputi fungsi :

1. Pusat pembangunan wilayah berwawasan kesehatan.

1

Page 2: contoh-p2kt

2. Pusat Pemberdayaan masyarakat.

3. Pusat Pelayanan Masyarakat Primer.

4. Pusat Pelayanan Perorangan Primer

(Peraturan Menteri Kesehatan No 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar

puskesmas).

Menyadari betapa pentingnya penanganan upaya kesehatan

bagi masyarakat dan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam

penanganan masalah tersebut, maka perlu disusun suatu program

pendekatan Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT)

di Puskesmas. P2KT Puskesmas Kalijati ini merupakan salah satu upaya

untuk meningkatkan penanganan kesehatan bagi masyarakat di wilayah

kerja puskesmas dan diupayakan untuk dapat menjawab permasalahan

kesehatan masyarakat di wilayah kerja bersifat terpadu (lintas program

dan lintas sektoral), dan dalam menyusun anggaran mengacu kepada SK

Mendagri No. 29 Tahun 2002 yang menetapkan penyusunan anggaran

berdasarkan kinerja, sehingga diharapkan nantinya dapat menjadi bahan

penyusunan P2KT di tingkat Kabupaten Subang atau sebagai masukan

dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Subang.

B. TUJUAN

Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT) Puskesmas

Kalijati ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi :

1. Puskesmas Kalijati untuk :

a. Melaksanakan pengendalian dan penilaian terhadap

pelaksanaan program Puskesmas nantinya berdasarkan

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang telah disusun, dan

2

Page 3: contoh-p2kt

b. Terlaksananya Sistem Perencanaan dan Penganggaran

berdasarkan kinerja serta prinsip akuntabilitas di Puskesmas

kalijati.

2. Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dan Propinsi Jawa Barat

untuk :

Memfasilitasi Perencanaan dan Penganggaran Puskesmas Kalijati

serta pelaksanaan pengendalian dan penilaian program kesehatan

di Puskesmas Kalijati.

BAB II

3

Page 4: contoh-p2kt

ANALISA SITUASI, IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENENTUAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

A. ANALISIS SITUASI

Analisis situasi meliputi aspek geografis dan demografi, perilaku

kesehatan dan kelembagaan bersumberdaya masyarakat, lingkungan,

upaya kesehatan, kebijakan, dan kecenderungan kesehatan.

1. Analisis Geografis dan Demografi

a. Geografis

Puskesmas Kalijati terletak di Kecamatan Kalijati Kabupaten

Subang berada di daerah dataran rendah. Luas wilayah kerja

Puskesmas Kalijati 8.823.292 Ha. Desa yang menjadi wilayah binaan

Puskesmas Kalijati adalah sebanyak 10 desa yang seluruhnya dapat

dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, yakni :

1. Desa Kalijati Timur 6. Desa Kaliangsana

2. Desa Kalijati Barat 7. Desa Ciruluk

3. Desa Tanggulun Timur 8. Desa Caracas

4. Desa Tanggulun Barat 9. Desa Jalupang

5. Desa Marengmang 10. Desa Banggalamulya

Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Kalijati adalah :

Utara berbatasan dengan Desa Wanakerta Kecamatan Purwadadi

Timur berbatasan dengan Desa Manyeti Kecamatan Dawuan

Selatan berbatasan dengan Desa Dawuan Kecamatan Dawuan

Barat berbatasan dengan Desa Lengkong Kecamatan Cipeundeuy

b. Demografi / Kependudukan

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kalijati adalah 56.309

jiwa terdiri dari 27.784 laki-laki dan 28.525 perempuan.

2. Analisis Perilaku Kesehatan dan Kelembagaan Bersumber Daya

Masyarakat

4

Page 5: contoh-p2kt

Perilaku kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kalijati dalam tiga aspek, yakni pemahaman akan konsep sehat / sakit, gaya hidup, dan kebiasaan mencari pengobatan adalah sebagai berikut :

o Konsep sehat/sakit :

Sebagian masyarakat akses ke pelayanan kesehatan bila telah

sakit.

o Gaya hidup :

Masih banyak penduduk terutama laki-laki yang memiliki

kebiasaan merokok, termasuk di tempat-tempat umum.

Kebiasaan minum minuman beralkohol pada beberapa penduduk

masih ada. Penggunaan narkoba relatif tidak ada.

Kebiasaan berolahraga masyarakat, seperti bermain voli, jalan-

jalan pagi cukup baik. Meski perlu ditingkatkan misalnya dengan

pelaksanaan senam sehat bersama pada hari libur / minggu di

tanah lapang terdekat / alun-alun.

o Kebiasaan mencari pengobatan :

Sebagian besar masyarakat bila sakit berobat ke sarana

pelayanan kesehatan yang ada, seperti Pustu, Polindes,

Puskesmas dan Praktek swasta. Sebagian kecil melakukan

pengobatan sendiri dengan membeli obat ke warung, kemudian

melakukan pengobatan tradisional termasuk ke dukun.

3. Analisa Lingkungan

a. Lingkungan Fisik, Kimia dan Biologi

1. Akses/Jangkauan Terhadap Air Bersih

Penduduk yang sudah menggunakan sarana air bersih adalah

berjumlah 14.402 KK dari jumlah 17.249 KK. Sarana air

bersih masih menggunakan sumur pompa tangan dangkal

(SPT) dan sumur gali (SGL) dan PDAM.

2. Akses/Jangkauan Terhadap Penggunaan Jamban

Penduduk yang sudah menggunakan jamban berjumlah

13.161 KK (88,26 %) dari jumlah 17.429 KK yang ada.

5

Page 6: contoh-p2kt

3. Kondisi Rumah

Jumlah rumah yang ada di wilayah Puskesmas Kalijati

sebanyak 15.183 rumah, dengan kondisi sebagian besar

bangunan permanen.

4. Kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Rumah

Tangga

Rumah yang menggunakan SPAL berjumlah 10.186 KK

(59,05%) dari rumah yang ada.

5. Kondisi Pengelolaan Sampah

Di Puskesmas Kalijati pembuangan sampah belum dikelola

dalam satu sistem pengelolaan sampah yang terpadu.

Penanganan sampah masih dikelola secara tradisional,

langsung oleh masing-masing rumah tangga dengan

menggunakan tempat sampah/lubang galian kemudian

dibakar/dibuang.

6. Sanitasi Tempat-tempat Umum

Jenis tempat-tempat umum yang dimiliki Puskesmas Kalijati

yang berpotensi yaitu satu buah pasar yang dimiliki

pemerintah daerah. Sanitasi pasar kalijati tidak memenuhi

syarat karena TPS yang tidak memadai yaitu terlalu kecil dan

tidak terawat. Sampah yang ada diangkut oleh mobil dari

Dinas Kebersihan.

7. Polusi/Pencemaran

Untuk wilayah Puskesmas Kalijati, polusi udara berasal dari

asap kendaraan bermotor pada saat jam masuk kerja dan jam

keluar pabrik. Bau kotoran juga tercium karena bau kotoran

ayam ras pada kandang peternak ayam yang kurang dijaga

kebersihannya.

b. Lingkungan Sosial Ekonomi

6

Page 7: contoh-p2kt

Pada umumnya angkatan kerja berasal dari tingkat pendidikan

SMP dan SMA dan sebagian besar bekerja sebagai karyawan

pabrik yang ada di wilayah kecamatan Kalijati, Purwadadi dan

Dawuan. Angka kriminalitas tidak begitu menonjol sedang

lembaga sosial dan organisasi sosial yang ada diantaranya

organisasi keagamaan dan beberapa yang bergerak di bidang

pendidikan

7

Page 8: contoh-p2kt

8

Page 9: contoh-p2kt

9

Page 10: contoh-p2kt

4. Analisa Upaya Kesehatan

a. Input

1. Analisa Keuangan dan Pembiayaan Kesehatan

10

Page 11: contoh-p2kt

2. Analisa Ketenagaan

Keadaan tenaga di Puskesmas kalijati dapat dilihat pada

tabel 2.5.

3. Analisa Sarana dan Prasarana Kesehatan

Puskesmas Induk : 1 buah Rumah Dinas Dokter : 2 buah ( rusak berat ) Rumah Dinas Paramedis : 2 buah ( rusak berat ) Puskesmas Pembantu : 2 buah Polindes : 10 buah Pos Yandu : 70 pos Kendaraan Puskesmas Keliling : 1 buah Kendaraan Roda Dua : 10 buah

11

NO JENIS SUMBER BIAYA JUMLAH

1 BOP  Rp. 19.438.000

2 BOK  Rp. 78.395.000

3 ASKES  

4 JAMKESMAS  Rp. 26.802.500

5 Jampersal Rp. 165.930.000

JUMLAH SELURUHNYA  Rp. 290.565.500

Sumber : Laporan Keuangan Puskesmas Tahun 2011

Page 12: contoh-p2kt

4.

Analisa Obat, Bahan Habis Pakai dan Alat Kesehatan

Kebutuhan obat, bahan habis pakai dan alat kesehatan pada tahun 2011 sudah mencukupi. Bila dibandingkan dengan pola penyakit dan distribusi juga sudah berjalan sesuai protap yang ada.

b. Output (Kinerja/Cakupan) Upaya Kesehatan

Cakupan kegaitan yang telah dilaksanakan di Puskesmas Kalijati tahun 2011, dapat dilihat pada tabel 2.6

Tabel 2.6 Cakupan Program Di Puskesmas Kalijati Tahun 2011

12

TABEL 2.5 KEADAAN TENAGA di PUSKESMAS KALIJATI TAHUN 2011

NO JENIS TENAGA YANG ADA KURANG KETERANGAN

1 Kepala Puskesmas 1 0 Merangkap

dokter umum2 Dokter Umum 1 0 PNS

3 Dokter Gigi 1 0 PNS

4 Bidan

  a. Bidan Puskesmas 4 0 PNS

  b. Bidan Desa 13 0 8 PNS, 5 PTT

5 Perawat 11 18 PNS,3 Sukwan

6 Petugas Kesling 1 0 PNS

7 Petugas Gizi 1 0 PNS

8 Analis Kesehatan 0 1

9 Perawat Gigi 2 01PNS, 1 Sukwan

10 Koordinator Imunisasi 1 0 PNS

11 Penngelolo obat (SMF) 1 0 PNS

12 Tenaga Administrasi/TU 4 0 3 PNS, 1 Sukwan

13Sopir/Jaga malam / Tukang

kebun 1 0 Sukwan

 

JUMLAH 42 2 31 PNS, 5 PTT, 6 Sukwan

Sumber : Data Puskesmas Kalijati tahun 2011

Page 13: contoh-p2kt

NO Upaya Kesehatan Indikator Pelayanan Target Sasaran

Cakupan Kesenjangan

1 Promosi KesehataanDalam Gedung Komunikasi Interpersonal

dan Konseling (KIP/K)5 % 1368

Penyuluhan kelompok oleh petugas

100% 867

Institusi Kesehatan ber-PHBS

100 % 13 13 0

Luar Gedung Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah Tangga

65 % 11.832 3.649 -8.143

Pemberdayaan Masyarakat melalui penyuluhan kelompok oleh petugas di masyarakat

100 % 1.526

Pembinaan UKBM dilihat dari % Posyandu Purnama dan Mandiri

65% Purnam

a –Mandiri

10

Pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat dari % Desa Siaga aktif

60 % 10 4 -6

Pemberdayaan Individu/ keluarga melalui kunjungan rumah 50 %1 15.185 11.832 -3.351

2 Upaya Kesehatan Lingkungan

Pengawasan Rumah Sehat

75 % 15.183 2.684 (68,61%)

-1,39 %

Pengawasan Sarana Air Bersih

80 % 17.249 15.472 (90%)

10 %

Pengawasan Jamban 75 % 17.249 13.161 (88,26%)

13,26 %

Pengawasan SPAL 80 % 17.249 10.186 (59,05%)

-29,95 %

Pengawasan Tempat-tempat Umum (TTU)

75 % 455 191 (41,43%)

-33,57 %

Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)

75 % 166113

(68,07%) -6,93 %

Pengawasan Industri 75 % 6 6 (100%) 0Cakupan Kegiatan Sanitasi Klinik

25 % - - -

3 KIA dan KB (Sasaran menggunakan estimasi 2010)

Kesehatan Ibu KunjunganBumil K - 1 98 % 1.366 1.326 (97,07 %)

-0,93 %

Kunjungan Bumil K - 4 90 % 1.366 1..220 (89,31 %)

-0,69 %

Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

86 % 1.282 1092 (85,18 %)

-1,32 %

Komplikasi Kebidanan yang ditangani

20 % 1.366 295 (21,60 %)

1,6 %

Pelayanan Nifas 86,5 % 1.282 1092 (84,87 %)

-1,63 %

Kesehatan Anak Kunjungan Neonatal 1 86 % 1.242 1.082 0,62

13

Page 14: contoh-p2kt

(KN 1) (87,12 %)Kunjungan Neonatal lengkap (KN lengkap) 86 % 1.242

1.082 (87,12 %)

%0,62

Neonatus dengan komplikasi yang ditangani

15 % 1.242218

( 17,55 %) 2,55 %

Kunjungan Bayi 86 % 1.242 1.047 (84,30 %)

-1,7

Pelayanan Anak Balita 78 % 3.482 2.682 (77,02 %)

-0,17

Keluarga Berencana

Peserta KB Aktif 72 % 12.500 8.931 (71,45%)

-0,57

4 Pebaikan Gizi Keluarga Sadar Gizi 100 % 12.137 79,43 % -20,57 %Balita Ditimbang (D/S) 85 % 3.669 82,73 % -2,27 %K/S 85 % 4.435 100% 15 %N/S 85 % 2.834 63,9 -21,1 %N/D 85 % 3.222 87,95 % 2,95 %Distribusi kapsul Vit. A bayi (6-11 bulan)

100 % 593 100 % 0

Distribusi kapsul Vit. A balita (12-59 bulan)

90 % 3.497 100 % 10 %

Distribusi kapsul Vit. A bagi ibu nifas

100 % 1.092 85,18 % -15,48 %

Distribusi Tablet Fe – 90 tablet pada ibu hamil

90 % 1.366 1.220 (89,31%)

-0,69 %

Distribusi MP-ASI Baduta Gakin

100 % 28 5 (17,85%)

Balita gizi buruk mendapat perawatan

100 % 20 100% 0

ASI Eklusif

90 % 1.2421.042

(83,89%)

-6,11 %

5 Pencegahan Pengendalian Penyakit MenularPelayanan Imunisasi Dasar

HB 0 90 % 1.108 1.025 (92,50%)

2,50 %

BCG 98 % 1.108 1056 (95,30%)

-2,70 %

DPT –HB 1 98 % 1.108 1068 (96,38%)

-1,62 %

DPT – HB 2 95 % 1.108 1044 (95%)

DPT – HB 3 93 % 1.108 1100 (92%)

-1,0 %

Polio 1 98 % 1.108 1045 (94,31%)

-3,69 %

Polio 2 95 % 1.108 1080 (97,47%)

2,47 %

Polio 3 93 % 1.108 1058 (95,48%)

2,48 %

Polio 4 90 % 1.108 1066 (96,20%)

6,20 %

Campak 90 % 1.108 1064 (96,02%)

6,02 %

Pelayanan Imunisasi

BIAS DT kelas 1 95 % 1020 959 (94,02%)

-0,8 %

14

Page 15: contoh-p2kt

Lanjutan BIAS TD kelas 2 95 % 1024 994 (97,07%)

2,07 %

BIAS TD kelas 3 95 % 1049 1036 (98,76%)

3,76 %

BIAS Campak 95 % 1.034 989 (95,64%)

0,64 %

Pelayanan Imunisasi Bumil TT 2

90 % 1.254 1226 (97,76%)

7,76 %

TT 5 1254 53 (4,22 %)

Desa UCI Seluruh Desa (82%)

10 desa 8 desa -2 desa

Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit

Sistem Kewaspadaan Dini 90 %Surveilance Terpadu Penyakit

100 %

Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB)

100 %

Penemuan Pneumoni balita

86 % 333 325

Pasien baru TB BTA (+) 80 % 60 52 (86,6%)

6,6 %

Kesembuhan pasien TB BTA (+)

85 % 54 (90%)

Penderita DBD yang Ditangani

100 % 3 0

Penemuan Penderita Diare

75 % 2581 681

6 Pengobatan Kunjungan Rawat Jalan (15% dr jumlah penduduk):

Umum Askes Jamkesmas/

Jamkesda -SKTM

100 %

Total (31.859) Umum : 9.665 Askes : 4.777 Cuma-Cuma : 22 Jamkesmas

/SKTM: 17.395

Rawat Jalan Gigi (4% dari jumlah penduduk)

100%

Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas

20 %

Sumber : Laporan SP 3 Puskesmas 2011

5. Analisa Kebijakan

a. Rencana Strategis

1). Pemerintah Kabupaten Subang

Terwujudnya Kabupaten Subang sebagai daerah agrobisnis,

pariwisata dan industri yang berwawasan lingkungan dan

religius melalui pemberdayaan masyarakat dan pelayanan

prima.

2). Dinas Kesehatan Kabupaten Subang

15

Page 16: contoh-p2kt

Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Subang adalah sebagai

berikut :

a. Mempercepat penurunan angka kesakitan dan angka

kematian.

b. Memberikan pelayanan Prima

c. Mewujudkan lingkungan hidup yang sehat.

d. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

e. Mengupayakan pencegahan penyakit.

b. Peraturan-peraturan mengenai pola tarif berdasarkan kepada

Peraturan Daerah (Perda) No.11 Tahun 2001.

6. Analisis Kecenderungan Kesehatan

a. Mortalitas (angka kematian)

Tabel 2.7. Kematian di Puskesmas Kalijati Tahun 2011

No

Desa Kematian Ibu

Penyebab Kematian Bayi

Penyebab

1 Kalijati Timur

1

HPP,PEB/Eklamsi

(post VE 4 jam)

2 BBLR, Prematur

2 Kalijati Barat 2 IUFD, Prematur

3 Kaliangsana 1 PEB (post S.C 3hari)

1 Prematur

4 Marengmang 1 HPP, Eklamsi (post SC 6 jam)

2 IUFD, Asfiksia

5 Tanggulun Timur

2 IUFD, Asfiksia

6 Tanggulun Barat

2 BBLR, IUFD

7 Banggalamulya

8 Jalupang

9 Caracas 1 Asfiksia

10 Ciruluk 1 Asfiksia

Puskesmas 3 HPP 13 Asfiksia (4), Prematur (3),

16

Page 17: contoh-p2kt

PEB-Eklamsi BBLR (1), IUFD (4)

b. Morbiditas (angka kesakitan)

Tabel 2.8. 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Kalijati

Tahun 2011

No Nama Penyakit Kode Penyakit (ICD-X)

Jumlah

1 ISPA J069 1897

2 GASTRITIS K25 1401

3 HIPERTENSI I10 928

4 DIARE A09 681

5 PENYAKIT PULPA & JARINGAN PERIAPIKAL

K04 676

6 DEMAM TYPHOID (Suspek) A014 675

7 MIALGIA M791 526

8 DIABETES MELITUS 493

9 PNEUMONI 325

10 SAKIT KEPALA R51 211

c. Case Fatality Rate (CFR)

Untuk kasus DHF pada tahun 2011, dari jumlah penderita 3 orang tidak ada yang meninggal. Jadi CFR DHF = 0%.

d. Status Gizi

Tabel. 2.9. Status Gizi di Puskesmas Kalijati 2011

No

DesaIbu Hamil Balit

a

Buruk

Status Gizi Balita ASI Ekslusi

fAnemi

aKEK BGM Baik Lebih

1 Kalijati Timur 20 11 6 36 544 51 150

2 Kalijati Barat 44 13 3 23 728 35 206

3 Kaliangsana 8 2 2 26 208 33 67

4 Marengmang 25 10 2 21 496 31 116

5 Tanggulun Timur

18 2 2 44 432 49 129

17

Page 18: contoh-p2kt

6 Tanggulun Barat

25 5 2 18 489 32 135

7 Banggalamulya

4 7 4 5 237 17 62

8 Jalupang 4 7 1 33 276 41 86

9 Caracas 9 0 1 8 246 9 47

10 Ciruluk 10 9 4 4 227 9 47

Puskesmas 167 66 27 218 3.883 307 1.045

Tabel 2.10. Identifikasi Masalah Kesehatan dan Kecenderungannya

di Wilayah Kalijati Tahun 2009– 2011

NoMasalah

Kesehatan

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Kasus Penyakit

Kasus Kematian

Kasus Penyakit

Kasus kematian

Kasus Penyak

it

Kasus Kematian

JmlhJumla

hCFR

JumlahJumla

hCFR

Jmh JmhCFR

A. Penyakit Infeksi

a. Komitmen Global

1. TB 89 54 52

2. Lepra 2 3

3. Campak 12 -

4. HIV/AIDS 6 -

5. Polio

6. Malaria

b. Komitmen Nasional

1. DHF 13 13 3

2. Pneumonia 273 325

c. Spesifik daerah

1. Filariasis 1 1

2. Cikungunya

18

Page 19: contoh-p2kt

3.Peny.Pulpa & Periapikal

770 621 676

4. Diare 420 1300 681

5. Dermatitis 34 71

6. Konjungtivitis 175 269 144

7.Demam Thypoid

31 675 675

8.Otitis media non suppuratif

20

B. Penyakit Non Infeksi

a. Komitmen Global

b. Komitmen Nasional

1.Perdarahan Post Partum

1

2.Perdarahan Ante Partum

3.PEB 1 2

4.Partus Lama

5.Asfiksia 5 9 4

6.BBLR 2 24 19 1

c. Spesifik Daerah

1.Diabetes Mellitus

123 155 493

2. Anemia Bumil 160

3. Hipertensi 554 746 928

4. Karies Gigi 215 340 287

5. Katarak 48 83 59

6. Gastritis 1218 984 1401

19

Page 20: contoh-p2kt

7. Bumil KEK

Sumber : Laporan Bulanan SP 3 Puskesmas 2009 -2011

B. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN

Tabel 2.7. Identifikasi Masalah Kesehatan di Wilayah Puskesmas

Kalijati Tahun 2011

Tingkatan Masalah

Masalah Kesehatan

KesakitanKematian

Infeksi Non Infeksi

Global TB Asfiksa

BBLR

Nasional DHF

Pneumonia

IUFD

PEB

Partus Lama

Asfiksia

BBLR

Asfiksia

BBLR

IUFD

Lokal Peny.Pulpa&Periapikal

Diare

Dermatitis

Konjungtivitis

Demam Thypoid

Otitis media non suppuratif

Anemia Bumil

Hipertensi

Karies gigi

Katarak

Gastritis

Bumil KEK

20

Status Gizi

1..Gizi Buruk Balita

20 223 25

2..Gizi Kurang Balita

238 9

Page 21: contoh-p2kt

C. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

Tabel 2.8. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan

di Puskesmas Kalijati Tahun 2011 (dengan metoda PAHO)

Masalah Kesehatan

Besarnya

masalah

Derajat Keparah

an

Ketersediaan Teknologi

Kepedulian Masayarakat &

PejabatSkor

Ranking

* Hipertensi 6 7 6 4 1008 IV

* Karies Gigi 7 7 7 4 1372 II

* Gastritis 8 6 6 6 1728 I

* Diare 7 5 5 6 1050 III

* Konjungtivits 4 4 6 4 384 IX

* Dermatitis 6 6 7 3 756 VI

* Penyakit Pulpa

& Periapikal

5 6 7 3 630 VII

* Katarak 5 6 7 4 840 V

* Otitis Media

Non Supuratif4 5 5 3 300 X

* Rheumatik 6 5 5 4 600 VIII

Catatan : Komitmen Global & Komitmen Nasional tidak dimasukkan ke dalam metoda

PAHO

Prioritas masalah dengan metoda PAHO adalah :

1. Gastritis2. Karies Gigi3. Diare4. Hipertensi5. Katarak6. Dermatitis7. Peny.Pulpa & Periapikal8. Rematik9. Konjungtivitis10. Otitis media non supuratif

21

Page 22: contoh-p2kt

22