Contoh Makalah 1 Model Bab

15
SISTEM KELISTRIKAN PADA KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA MAKALAH Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia semester genap tahun 2010/2011 yang diampu oleh Drs. Moh. Thamrin, M.Pd. Oleh Amiruddin Mukhamad NIM 1031210072-1A JURUSAN TEKNIK MESIN

Transcript of Contoh Makalah 1 Model Bab

Page 1: Contoh Makalah 1 Model Bab

SISTEM KELISTRIKAN PADA KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA

MAKALAH

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia semester genap tahun 2010/2011 yang diampu oleh Drs. Moh. Thamrin, M.Pd.

OlehAmiruddin Mukhamad

NIM 1031210072-1A

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIKJURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI MALANGMALANG

2011

Page 2: Contoh Makalah 1 Model Bab

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang sangat berguna bagi kehidupan

manusia.Tanpa listrik kehidupan manusia akan menjadi lebih sulit dan berat.Listrik juga

sangat berperan bagi berjalannya suatu produk. Misalnya kendaraan bermotor roda

dua ,roda empat ,mesin-mesin dalam industri,dan lain-lain.

Lebih spesifik mengenai kendaran bermotor roda dua.Kendaraan ini sangat

populer sekali di negara kita ini. Hampir setiap masyarakat kita tahu dan dapat

memanfaatkan kendaraan bermotor ini karena lebih praktis ,efisien,dan irit .Jika

dibandingkan dengan alat transportasi lain.Tetapi apakah masyarakat kita mengerti

bagaimanakah sistem kelistrikan dalam kendaraan ini?. Bagaimana Sistem Pengapiannya,

Sistem Pengisiannya, Sistem Penerangannya, Sistem Indikatornya,dan Sistem Electrik

Starter. Dengan harapan apabila kita mengerti sistem kelistrikan dalam kendaraan ini,

dalam bertransportasi akan menjadi lebih tenang dan lancar

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, makalah ini disusun berdasarkan

rumusan masalah sebagai berikut.

1) Bagaimanakah sistem pengapian kendaraan bermotor roda dua?

2) Bagaimanakah sistem pengisian kendaraan bermotor roda dua?

3) Bagaimanakah sistem penerangan kendaraan bermotor roda dua?

4) Bagaimanakah sistem indikator kendaraan bermotor roda dua?

5) Bagaimanakah sistem elektrik kendaraan bermotor roda dua?

1.3 Rumusan Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun berdasarkan rumusan

tujuan sebagai berikut.

1) Mengetahui sistem pengapian kendaraan bermotor roda dua?

2) Mengetahui sistem pengisian kendaraan bermotor roda dua?

3) Mengetahui sistem penerangan kendaraan bermotor roda dua?

4) Mengetahui sistem indikator kendaraan bermotor roda dua?

Page 3: Contoh Makalah 1 Model Bab

5) Mengetahui sistem elektrik kendaraan bermotor roda dua?

Page 4: Contoh Makalah 1 Model Bab

BAB II

SISTEM KELISTRIKAN PADA KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA

2.1 Sistem Pengapian Kendaraan Bermotor Roda Dua

Sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api listrik yang

kuat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar.Selain

kuat ,ada satu hal lagi yang wajib dimiliki yaitu ketepatan waktu untuk membakar

sehingga memperoleh daya pembakaran yang optimal. ketepatan waktu inilah yang

kemudia dikenal dengan ignition timing.Dengan demikian dapat dipresepsikan bahwa

sistem pengapian merupakan penjamin sebuah motor bensin agar dapat melakukan

sikulus pembakaran ,bekerja sebagai motor penggerak mula.

Beberapa sistem pengapian diantanya sistem pengapian kontak point

(konvensional platina),pengapian semi transistor,full transistor,CDI dan pengapian

terkontrol komputer.Metode pengapian transistor menngunakan cara dimana arus yang

mengalir di primer coil pada ignition coil diputus sebentar dengan melakukan switching

pada transistor untuk menginduksi tegangan tinngi pada lilitan sekunder. Untuk jenis

kontak pemutus ,arus primer pada ignition coil diputus oleh platina ,maka akan terjadi

percikan api pada saat platinanya mulai terbuka. Karena itulah tegangan sekunder yang

dihasilkannya tidak stabil dan kecenderungan terjadinya missfiring(gagalnya pengapian)

mudah terjadi.

Sebagai perbandingan, pada pengapian CDI arus primer coil dikendalikan secara

electronik dan dikendalikan secara elektronik semikonduktor dalam CDI. Sehingga pada

putaran mesin yang rendah pun tetap akn menimbulkan tegangan industri yang relatif

besar dan stabil pada ignition coil.Sistem pengapiancapasitor atau CDI (capasitor

Discharge ignition) merupakan salah satu jenis sytem pangapian pada kendaraan

bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan(discharge current) dari

kapasitor,guna mencatu daya coil pengapian (ignition coil).

2.2 Sistem Pengisian Kendaraan Bermotor Roda Dua

Tujuan dari sistem pengisian (charging) adalah untuk mengisi muatan listrik ke

batere agar selalu dalam kondisi penuh walaupun saat dipakai. Alternator pada mesin

menyediakan sumber listrik untuk sistem pengisian. Alternator memproduksi arus bolak-

balik (AC). Untuk mengubah output arus AC dari alternator menjadi arus searah (DC).

Yang digunakan oleh batere, dugunakan sebuah rectiflier atau dioda. Tegangan dari

Page 5: Contoh Makalah 1 Model Bab

sistem pengisian batere diatur dan dipertahankan pada batas-batas tertentu oleh regulator

tegangan. Dengan mengendalikan sistem pengisian, maka tegangan yang berlebih (over

charge) dapat dihindari.

Kemampuan batere untuk melayani pembebanan tersebut ditentukan oleh

kapasitas batere yang digunakan. Sebagai contoh, sebuah batere dengan kapasitas 5 Ah,

hanya sanggup melayani beban kontinyu sebesar 0,5 ampere selama 10 jam. Padahal

perlu diketahui, bahwa sepeda moor digunakan secara terus-menerus dan sedapat

mungkin meminimakisi maintenance(konsep teknologi sepeda motor modern adalah

bebas maintenance).

Dengan fenomena tersebut, tentu dibutuhkan sistem yang berperan untuk mengisi

ulang (re-charge) pada batere yang digunakan agar tidak terjadi pengosongan total dan

sistem kelistrkan dapat bekerja sebagaimana funsinya. Cara untuk mengisi batere dapat

dilakukan dengan dua metode, yaitu:

1) Dengan sumber dari luar. Cara ini dilakukan engan peralatan eksternal batere

charger dengan catu daya PLN misanya

2) Denan sumber dari dalam. Sistem ini menggunakan alternator dengan

dilengkapi pengatur tegangan. Inilah yang kemudian dikenal dengan sistem

engisian/charging sistem.

Beberapa mesin balap menngunakan sistem ”total loss” pada sistem

kelistrikannya. Ini berarti bahwa mesin balap tidak memiliki sistem pengisian.Ketika

batere sudah habis, mesin tidak dapat beroperasi lagi dan batere harus diisi ulang denan

menggunakan ekternal charger.Pada bab ini, hanya akan berfokus pada mesin sepeda

motor yaang memiliki sistem pengisian.

Systiem pengisian pada sebuah sepeda motor adalah sebuah konsep siklus

perpindahan energi. Dua siklus perpindahan energi yang berlangsung secara berkaitan

adalah sebagai berikut:

1) Mesin mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi panas dan diubah

lagi menjadi energi mekamik dalam bentuk tenaga putar untuk menjalankan

motor.

2) Hubungannya dengan sistem pengisian, terjadi konversi energi dari energi

mekanik menjadi energi listrik melalui sebuah knsep elektromagnetik pada

alternator.

Page 6: Contoh Makalah 1 Model Bab

2.3 Sistem Penerangan Kendaraan Bermotor Roda Dua

Dilihat dari sumber arusnya, dibedakan menjadi sistem penerangan lampu kepala

dengan arus AC dan sistem penerangan lampu kepala dengan arus DC. Sistem

penerangan arus AC mengambil arus langsung dari lighting coil alternator melalui

pengaturan regulator.Sedangkan Sistem DC mengambil arus listrik dari batere.

Secara umum sistem penerangan terdiri dari:

1) Lampu kepala (head lamp), terdiri dari lampu jarak dekat dan lampu jarak jauh

yang dilengkapi lampu indikator jarak jauh.

2) Lampu kota (tail lamp) terdiri dari tail lamp sisi depan dan rear lamp. Lampu

kota belakang pada umumnya dijadikan satu dengan lampu rem dengan

bohlam filamen ganda.

3) Lampu panel, merupakan lampu yang digunakan untuk menerangi panel meter

kombinasi (speedometer)

Sistem penerangan merupakan seperangkat rangkaian komponen-komponen untuk

dapat bekerja sesuai fungsinya. Secara fungsional komponen tersebut dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Bagian sumber arus. Pada sistem penerangan arus DC, arus disuplai dari

batere dan pada sistem peneranga AC, sumber arusnya adalah kumparan

penerangan atau lighting coil pada alternator

2) Bagian kendali sistem, yang terdiri dari regulator dan saklar-

saklar.Regulator yang terintegrasi dengan sistem pengisian berfungsi untuk

membatasi tegangan saat terjadi over voltage. Sedangkan saklar-saklar

yang terdirir dari saklar lampu kepala, saklar dimer, dan saklar blitz

berfungsi sebagai bagian opeasi untuk menghidupkan dan mematikan atau

untuk merubah posisi.

3) Bagian aktuator, adalah lampu yang terdiri dari lampu kepala , lampu tail,

dan lampu indikator.

2.4 Sistem Indikator Kendaraan Bermotor Roda Dua

Sistem indikator merupakan perlengkapan vital pada sepeda motor. Berfungsi

sebagai sinyal bagi pengendara dan pengemudi lain baik yang didepan maupun yang

dibelakang. Sinyal ini dapat berupa kedipan lampu , jaru penunjuk ,dan sinyak suara.

Indikator bagi pengemudi tersedia pada papan panel atau meter kombinasi yang berupa:

Page 7: Contoh Makalah 1 Model Bab

1) Indikator tanda belok (sign), menunjukkan berfungsi tidaknya lampu belok.

2) Indikator gear position, menunjukan posisi gigi kecepatan tranmisi.

3) Indikator dimmer, menunjukan arah penyinaran lampu kepala jarak jauh.

4) Indikator bensin, menunjukan jumlah bahan bakar pada tangki.

5) Indikator check engine, menunjukan kondisis normal,atau masalah mesin pada

mesin EFI.

6) Speedometer dan Odometer, menunjukan kecepatan dan perolehan jarak

tempuh sepeda motor.

7) Tacno meter, menunjukan kecepatan putaran mesin.

Sedangkan indikator bagi pengemudi lain berupa:

1) Lampu rem, yang menunjukan adanya perlambatan

2) Lampu tanda belok(sisn), yang menandakan sepeda motor akan berbelok,

menyalip, dan berpindah jalur.

3) Klakson, pertanda keberadaan dan alat komunikasi suara.

Sistem indikator secara umum menggunakan arus DC dari batere. Tujuannya

adalah kestabilan tegangan tanpa terpengaruh putaran mesin. Arus sistem indikator

dikendalikan oleh kunci kontak melalui sekring sebagai pengaman.

2.5.Sistem Electrik Starter Kendaraan Bermotor Roda Dua

Electrik Starter adalah sebuah perangkat yang diterapkan pada sepeda motor

untuk mengkopresi campuran udara bahan bakar ketika mesin akan dinyalakan.

Mekanisme merupakan kebalikan dari kerja mesin. Jika bekerja (kompresi expansi) untuk

memutar poros engkol, maka sistem starter bekerja memutar poror engkol untuk

melakukan kompresi awal.

Motor starter menggunakan prinsip operasi moto DC (arus searah), Sebuah

penghantar ditempatkan diantara garis-garis medan magnet yang ditimbulkan oleh kutub-

kutub magnet permanen. Jika kawat penghantar tersebut dialiri arus , maka akan

menimbulkan reaksi antara medan magnet yang melingkari kawat terhadap medan

magnet pada magnet permanen. Reaksi ini akan menimbulkam momen putar yang

arahnya mengikuti kaidah tangan kanan. Dala moto DC sebenarnya, terdapat banyak loop

kawatyang disebut angker atau armatur. Loop yang banyak pada armatur digunakan untuk

membuat moto DC berputar lebih cepat dan menghasilkan daya putar yang lebih tinggi.

Page 8: Contoh Makalah 1 Model Bab

Pada dasarnya sistem starter mengubah energi listrik menjadi energi mekanis

dalam bentuk gerakan putar . Listrik yang disediakan batere berasal dari proses rangkaian

kimia. Namun demikian ,untuk dapat memutar poros engkol sebuah mesin sepeda motor

dibutuhkan mekanisme dan perangkat-perangkat lainnya agar menghasilkan tenaga putar

yang besar dan sistem dapat bekerja dengan aman saat mesin berputar maupun berhenti.

Pada bagian kelistrikan, digunakan sebuah relay starter untuk memutus dan

menyambungkan arus utama yang masuk ke motor starter. Seperti diketahuai bahwa arus

utama yang mengalir dari batere ke motor starter adalah besar, dibutuhkan kabel yang

besar untuk menyuplai arus besar ini drngan optimal . Sebuah relay elektromagnetik

dipasangkan sebagai saklar yang dikendalikan oleh tombol starter. Pada umumnya

seleniod pada relay starter dirangkai dengan rangkaian kendali negatif dengan tombol

starter.

Page 9: Contoh Makalah 1 Model Bab

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kendaraan bermotor roda dua memiliki banyak sistem kelistrikan. Sistem

kelistrikannya sangat berperan demi berjalannya mesin, yang nantinya akan dimanfaatkan

oleh pengguna kendaraan ini. Jika ada salah satu sistem kelistrikan yang tidak berjalan

dengan baik maka akan bermasalah didalam penggunaanya. Atau yang paling parah

dalah kendaraan tidak dapat digunakan.

Sistem kelistrikan pada kendaraan bermotor roda dua adalah:

1) Sistem Pengapian

2) Sistem Pengisian

3) Sistem Penerangan

4) Sistem Indikator

5) Sistem Electrik Starter

Sebagai konsumen kendaraan bermotor roda dua, sebaiknya kita mengerti

bagaimana sistem kelistrikannya. Agar apabila ada yang bermasalah dengan kendaraan

kita, khususnya sistem kelistrikan, kita bisa mengerti masalahnya lebih-lebih jika bisa

memperbaikinya.

3.2 Saran

Page 10: Contoh Makalah 1 Model Bab

Daftar Pustaka

Setiyo, Muji. 2010. Menjadi Meknik Spesialis Kelistrikan Sepeda Motor. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Susantra, I Nyoman, Sampurno Bambang, 2010. Teknologi otomotif . Surabaya: Penerbit .Guna Widya.