Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
-
Upload
nimas-nimangsari -
Category
Documents
-
view
327 -
download
10
Transcript of Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
1/226
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTANTERHADAP NY.T DI BPM DWI SRI ISNAWATI
PUNGGUR LAMPUNG TENGAH
Oleh:
NIMAS NIMANGSARI
NIM.12242024
LAPORAN TUGAS AKHIRPOLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
PRODI D III KEBIDANAN METRO
2015
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
2/226
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN
TERHADAP NY.T DI BPM DWI SRI ISNAWATIPUNGGUR LAMPUNG TENGAH
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya
Kebidanan pada Program Studi D III Kebidanan Metro
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
Oleh:NIMAS NIMANGSARI
NIM.12242024
LAPORAN TUGAS AKHIR
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
PRODI D III KEBIDANAN METRO
2015
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
3/226
iii
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
4/226
iv
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
5/226
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmayNya sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Berkelanjutan terhadap Ny.T di BPM Dwi Sri Isnawati
Kecamatan Punggur Lampung Tengah”, sebagai salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi Kebidanan Metro
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Warjidin Aliyanto, SKM., M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Tanjungkarang.
2. Supriatiningsih, AK., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang.
3.
Septi Widiyanti, S.Pd., M.Kes selaku Ketua Program Studi Kebidanan Metro
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
4. Islamiyati, AK., MKM, selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
5. Firda Fibrila, S.Si.T., M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
6. Kusrini Katharina, S.Pd., M.Kes, selaku Penguji Utama yang telah
memberikan masukan dalam perbaikan LTA
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
6/226
vi
7. Dwi Sri Isnawati, A.Md.Keb. yang telah memberikan kesempatan untuk
melakukan penyusunan LTA di BPM Dwi Sri Isnawati Punggur Lampung
Tengah.
8. Ny.Tina Ristiana selaku responden atas kerjasamanya yang baik
9. Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai Suparmin dan Sofiyah, kedua
kakakku Budi Santoso dan Joko Susilo, kakak iparku Juwariyah dan Sarina,
Galuh Saputra, D’Kripkz dan seluruh anggota keluargaku atas cinta,
dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga LTA ini selesai pada
waktunya.
10. Rekan seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu dalam
ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini berguna bagi
semua pihak yang memanfaatkan.
Metro, Februari 2015
Penulis
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
7/226
vii
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN METROLaporan Tugas Akhir, Juni 2015
Nimas Nimangsari
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan terhadap Ny.T di BPM Dwi Sri Isnawati,
Mojopahit, Punggur, Lampung Tengah
xvii + 181 halaman, 19 tabel dan 8 lampiran
RINGKASAN
Asuhan kebidanan berkelanjutan terhadap Ny.T umur 21 tahun G 1P0A0 usiakehamilan 35 minggu dengan tafsiran persalinan pada tanggal 29 Maret 2015 dilakukan
di BPM Dwi Sri Isnawati, Mojopahit, Punggur, Lampung Tengah, waktu pelaksanaan
asuhan kebidanan yaitu tanggal 18 Februari 2015-30 April 2015. Pada kasus ini diagnosa
kebidanan ditegakkan melalui hasil pengkajian terhadap pasien yaitu dengan data
subjektif dan data objektif. Berdasarkan hasil pengkajian yang sudah dilakukan penulis
mulai dari kehamilan, persalinan,nifas dan KB diperoleh bahwa pada kehamilan masalah
yang dialami ibu yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang ketidaknyamanan pada
trimester III yang dialaminya yaitu sering kencing dan kurangnya kesadaran ibu untuk
melakukan senam hamil dan perawatan payudara, perencanaan yang dilakukan yaitu
memberikan penjelasan kepada ibu tentang cara mengatasi keluhan sering kencing yang
dialaminya dan akan mendemonstrasikan ulang cara melakukan senam hamil dan
perawatan payudara. Pada persalinan terdapat indikasi perineum kaku dan pucat,
perencanaan yang dilakukan yaitu melakukan tindakan episiotomi. Pada masa nifas ibu
mengeluh kurang tidur, perencanaan yang dilakukan yaitu memberikan penjelasan
tentang kebutuhan istirahat pada masa nifas. Pada kunjungan KB ibu mengatakan ingin
menggunakan KB suntik 3 bulanan setelah diberikan konseling dini tentang KB pada
kunjungan nifas 6 minggu dan setelah mendapat izin dari suami, perencanaan yang
dilakukan yaitu akan melakukan penyuntikan KB suntik 3 bulanan.
Penatalaksanaan yang dilakukan oleh penulis terhadap Ny.T berdasarkan hasil
pengkajian pada kehamilan, persalinan, nifas dan KB yaitu memberitahu ibu untuk
mengurangi asupan cairan pada 2 jam sebelum tidur agar keluhan sering kencingnya tidak
mengganggu istirahatnya pada malam hari, kemudian melakukan demonstrasi ulang
senam hamil, mengajarkan lagi cara perawatan payudara pada ibu dan akan mengevaluasikemampuan ibu pada kunjungan berikutnya. Pada saat persalinan penulis melakukan
tindakan episiotomi karena terdapat indikasi perineum kaku dan pucat, kemudian segera
setelah bayi lahir dilakukan IMD, setelah itu penulis melakukan heating perineum karena
terdapat luka episiotomi derajat 2. Pada masa nifas penulis memberitahu ibu agar
memenuhi kebutuhan istirahatnya dengan cara tidur ketika bayinya tidur dan bergantian
menjaga bayinya dengan suami/keluarga, pada kunjungan KB penulis melakukan
penyuntikan KB suntik 3 bulanan.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap asuhan kebidanan pada kehamilan,
persalinan, nifas dan KB yang telah dilakukan oleh penulis diperoleh data bahwa keluhan
sering kencing ibu pada malam hari sudah berkurang, ibu sudah melakukan senam hamil
dan perawatan payudara dirumah, pada persalinan bayi lahir 15 menit setelah dilakukan
episiotomi, IMD tidak dilakukan lagi setelah 20 menit karena keluarga yang tidak
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
8/226
viii
kooperatif, dan heating perineum telah dilakukan. Pada kunjungan nifas berikutnya ibu
sudah bisa istirahat dengan cukup dengan cara tidur ketika bayinya tidur dan bergantian
menjaga bayinya dengan suami/keluarga. Pada kunjungan KB penulis melakukan
penyuntikan KB suntik 3 bulanan sesuai dengan keinginan ibu dan suami.
Berdasarkan asuhan kebidanan berkelanjutan yang telah dilakukan terhadap Ny.T
dapat disimpulkan bahwa secara menyeluruh kondisi yang dialami oleh Ny.T adalah
fisiologis, tetapi pada persalinan dilakukan tindakan episiotomi karena adanya indikasi
perineum kaku dan pucat. Saran yang diberikan agar asuhan kebidanan berkelanjutan
dapat terlaksana secara optimal yaitu agar BPM melengkapi alat untuk pemeriksaan
protein urin dan glukosa urin, waktu pelaksanaan asuhan kebidananan berkelanjutan
sebaiknya diperpanjang agar asuhan yang diberikan bisa lebih optimal, untuk Program
Studi Kebidanan Metro agar melengkapi koleksi buku-buku kebidanan terutama yang up
to date dengan ilmu kebidanan terbaru agar mempermudah mahasiswa dalam melakukan
peyusunan laporan tugas akhir.
Kata Kunci : Kehamilan, Persalinan, Nifas, KB
Daftar Bacaan : 19 (2005 – 2014)
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
9/226
ix
DAFTAR ISI
Halaman :
Halaman Luar .................................................................................................. i
Halaman Dalam ................................................................................................ ii
Halaman Persetujuan ....................................................................................... iii
Halaman Pengesahan ...................................................................................... iv
Kata Pengantar ................................................................................................. v
Ringkasan ........................................................................................................ vii
Daftar Isi .......................................................................................................... ix
Daftar Tabel .................................................................................................... xiii
Daftar Lampiran .............................................................................................. xiv
Daftar Singkatan .............................................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang .............................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................... 5
D. Ruang lingkup .............................................................................. 6
E. Manfaat ......................................................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kehamilan .................................................................................... 8
1. Pengertian ............................................................................... 8
2. Tanda Gejala ........................................................................... 8
3.
Perubahan Fisiologi pada Ibu Hamil ...................................... 11
4.
Keluhan Kehamilan pada Trimester III ................................... 16
5. Asuhan Kebidanan pada Trimester III ................................... 21
6. Kebutuhan Kesehatan Ibu ....................................................... 22
7.
Pengkajian pada Kehamilan .................................................... 35
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
10/226
x
8. Diagnosa Kehamilan ............................................................... 38
9.
Perencanaan pada Asuhan Kebidanan Kehamilan ................. 38
10.
Pelaksanaan pada Pemeriksaan Kehamilan ............................ 39
11.
Evaluasi pada Pemeriksaan Kehamilan................................... 41
B. Persalinan ...................................................................................... 42
1. Pengertian Persalinan ............................................................. 42
2. Tanda dan Gejala Persalinan .................................................. 42
3. Perubahan Fisiologi Maternal Selama Persalinan .................. 44
4.
Empat Kala dalam Persalinan ................................................ 46
5. Lima Benang Merah ................................................................ 47
6.
Faktor Esensial Persalinan ...................................................... 50
7. Kebutuhan Kesehatan Ibu Selama Persalinan ......................... 52
8. Pengkajian pada Persalinan .................................................... 52
9.
Diagnosa pada Persalinan........................................................ 56
10. Perencanaan Asuhan Persalinan .............................................. 57
11. Pelaksanaan Pertolongan Persalinan Menggunakan Metode 58
Langkah Asuhan Persalinan Normal ....................................... 62
12.
Evaluasi pada Persalinan ........................................................ 87
C. Nifas ............................................................................................. 88
1. Pengertian .............................................................................. 88
2.
Tujuan Asuhan Masa Nifas .................................................. 88
3. Tanda Gejala Nifas Normal .................................................. 88
4. Perubahan Fisiologis dan Anatomis Puerperium .................. 89
5. Kebutuhan Kesehatan Ibu dalam Masa Nifas ....................... 93
6.
Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas ...................................... 987. Pengkajian .............................................................................. 100
8.
Diagnosa ................................................................................. 100
9. Perencanaan pada Asuhan Kebidanan pada Nifas Normal ... 100
10. Pelaksanaan Kunjungan Nifas................................................ 101
11. Evaluasi pada Masa Nifas ..................................................... 102
D. Keluarga Berencana ...................................................................... 103
1. Pengertian KB ....................................................................... 103
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
11/226
xi
2. Tujuan Program KB ............................................................... 103
3.
Kebutuhan Kesehatan Ibu ...................................................... 104
4.
Rencana Kelengkapan Keluarga ............................................ 104
5.
Jenis-jenis Alat Kontrasepsi ................................................... 104
BAB 3 ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN TERHADAP NY.T
DI BPM DWI SRI ISNAWATI PUNGGUR LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2015..................................................................................... 119
A.
Kehamilan .................................................................................. 119
1.
Kunjungan Kehamilan 1 ........................................................ 119
2. Catatan Perkembangan I ....................................................... 133
3. Catatan Perkembangan II ....................................................... 136
B. Persalinan .................................................................................. 141
1. Pengkajian Persalinan Kala I ................................................. 141
2.
Catatan Perkembangan Kala II .............................................. 145
3.
Catatan Perkembangan Kala III ............................................. 149
4.
Catatan Perkembangan Kala IV ............................................. 152C. Nifas .......................................................................................... 155
1. Pengkajian Nifas 6 Jam .......................................................... 155
2. Catatan Perkembangan Nifas 6 Hari ...................................... 161
3.
Catatan Perkembangan Nifas 2 Minggu ................................ 164
4.
Catatan Perkembangan Nifas 6 Minggu ................................ 167
D. Pengkajian KB .......................................................................... 170
1. Data Subjektif (S) ................................................................. 170
2. Data Objektif (O) .................................................................. 170
3. Analisa Data (A) ................................................................... 170
4.
Penatalaksaan (P) .................................................................. 171
BAB IV PEMBAHASAN
A.
Kehamilan ................................................................................... 173
B. Persalinan .................................................................................... 175
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
12/226
xii
C. Nifas ............................................................................................ 177
D.
Keluarga Berencana .................................................................... 178
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 179
B. Saran ..................................................................................................... 180
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
13/226
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Rekomendasi Kisaran Kenaikan Berat Badan Total untuk Wanita Hamil
Berdasarkan BMI Sebelum Hamil ...................................................... 15
Tabel 2 Teknik perawatan payudara prenatal .................................................. 29
Tabel 3 Anamnesis pada Antenatal Care ......................................................... 36
Tabel 4 Pemeriksaan Antenatal Care ............................................................... 37
Tabel 5 Diagnosa Kehamilan ........................................................................... 38
Tabel 6 Pelaksanaan Pemeriksaan Antenatal Care ......................................... 39
Tabel 7 Perubahan Fisiologis Maternal selama Persalinan ............................. 44
Tabel 8 Pengkajian Kala I ............................................................................... 53
Tabel 9 Power, Passage, dan Passanger .......................................................... 53
Tabel 10 Pengkajian pada Persalinan Kala IV ................................................ 55
Tabel 11 Diagnosa Persalinan Kala I .............................................................. 56
Tabel 12 Diagnosis Persalinan Kala II ............................................................ 56
Tabel 13 Diagnosis Persalinan Kala III .......................................................... 57
Tabel 14 Diagnosis Persalinan Kala IV .......................................................... 57
Tabel 15 Penanganan Persalinan Kala I .......................................................... 68
Tabel 16 Penanganan Persalinan Kala II ........................................................ 69
Tabel 17 Penanganan Persalinan Kala III ....................................................... 74
Tabel 18 Urutan Perilaku Bayi Saat Menyusu Pertama Kali .......................... 78
Tabel 19 Penanganan Persalinan Kala IV ....................................................... 82
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
14/226
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Consent
Lampiran 2 Kontrak Kegiatan
Lampiran 3 Lembar Konsul
Lampiran 4 Senam Hamil
Lampiran 5 Perawatan payudara
Lampiran 6 Senam Nifas
Lampiran 7 Partograf
Lampiran 8 Lembar Perbaikan
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
15/226
xv
DAFTAR SINGKATAN
KB : Keluarga Berencana
AKI : Angka Kematian ibu
AKB : Angka Kematian Bayi
MDGs : Millennium Development Goals
SDKI : Survey Demogravi Kesehatan Indonesia
GPA : Gravida Partus Abortus
CSEP : Canadian Society for Exercise Phisiology
FITT : Frequency Intensity Time Type
CVAT : Costovertebral Angel
ANC : Antenatal Care
IV : Intra Vena
IM : Intra Muscular
HIV/ AIDS : Human Immunodeficiency Virus/ Acquired immune deficiency
Syndrome
BAKSOKU : Bidan, Alat, Keluarga, Surat, Obat
BAB : Buag Air Besar
BAK : Buan Air Kecil
IU : Internasional Unit
WHO : World Health Organization
UNICEF : United Nations Children’s Emergency Fund
IVACG : International Vitamin A Consultative Groups
ASI : Air Susu Ibu
AC : Air Conditioner
DJJ : Denyut Jantung Janin
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
16/226
xvi
PTT : Penegangan Tali Pusat Terkendali
SDP : Sel Darah Putih
TTV : Tanda - Tanda Vital
UNPAD : Universitas Padjadjaran
PTS : Penduduk Tumbuh Seimbang
RENSTRA : Rencana Strategis
KR : Kesehatan Reproduksi
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
AKBK : Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
FSH : Follicle Stimulating Hormone
LH : Luteinizing Hormone
LILA : Lingkar Lengan Atas
SMP : Sekolah Menengah Pertama
IRT : Ibu Rumah Tangga
TT : Tetanus Toxoid
TD : Tekanan Darah
RR : Respiration Rate
TFU : Tinggi Fundus Uteri
PX : Processus Xiphoideus
HB : Hemoglobin
TM III : Trimester III
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
TP : Tafsiran Persalinan
LTA : Laporan Tugas AKhir
TBJ : Tafsiran Berat Janin
PAP : Pintu Atas Panggul
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
17/226
xvii
UUK : Ubun - Ubun Kecil
WIB : Waktu Indoesia Barat
IMD : Inisiasi Menyusui Dini
KIE : Konseling Informasi dan Edukasi
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
IUD : Intra Uterine Device
IUFD : Intra Uterine Fetal Death
BBLR : Berat Bayi Lahir Rendah
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
KN 1 : Kunjungan Neonatus 1
K 1 : Kunjungan Kehamilan 1
SPM : Standar Pelayanan Minimal
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
18/226
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan pada umumnya berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak
sesuai yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan
menjadi masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu
hamil akan bermasalah selama kehamilannya, oleh karena itu pelayanan/asuhan
antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Ibu hamil sebaiknya
dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal, sehingga ibu dapat
memantau kondisinya dan janinnya selama kehamilan dan diharapkan ibu hamil
dapat bersalin di fasilitas kesehatan agar ibu dan bayi dapat sehat, selamat dan
terpantau kondisinya sampai masa nifas serta ibu bisa mendapatkan penjelasan
tentang KB sehingga ibu dapat segera memutuskan KB yang sesuai untuk dirinya
agar jarak kehamilan dapat diatur dan tidak terlalu dekat.
Di Indonesia sendiri masih banyak adat budaya dan kebiasaan yang salah
pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan KB seperti periksa hamil jika hamil
tua saja, persalinan di dukun, tidak dilaksanakannya kunjungan neonatus,
minum jamu-jamuan, tidak membatasi jumlah anak, urut saat hamil, jarak
kehamilan yang terlalu dekat dan lain-lain. Kebiasaan-kebiasaan tersebut tentu
saja mempunyai dampak buruk untuk ibu dan janin seperti tidak terpantaunya
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
19/226
2
kondisi ibu selama kehamilan, komplikasi yang tidak terdeteksi, persalinan
dengan risiko tinggi sampai dengan kematian ibu dan janin.
Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
indikator untuk menilai kesejahteraan ibu dan bayi tetapi pada tahun 2012 AKI di
Indonesia justru meningkat mencapai 359/100.000 kelahiran hidup dan AKB
32/1000 kelahiran hidup. Dapat dilihat angka tersebut mengalami kenaikan yang
cukup tinggi dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu AKI di Indonesia adalah
228/100.000 kelahiran hidup dan AKB adalah 32/1000 kelahiran hidup. Hal ini
tentu bertentangan dengan target MDGs tahun 2015 yaitu yang akan menurunkan
AKI hingga 102/100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 23/1000 kelahiran
hidup.(SDKI, 2012).
Berdasarkan kasus kematian yang ada di Provinsi Lampung tahun 2012
laporan dari Kabupaten terdapat 179 kasus dimana kasus kematian terbesar (59,
78%) terjadi pada saat persalinan dan 70, 95% terjadi pada usia 20-34 tahun.
(Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2012).
Kasus kematian ibu berdasarkan usia pada saat kematian di Kabupaten
Lampung Tengah sebanyak 2 kasus untuk usia 35 tahun. Penyebabnya yang
terbesar adalah karena eklampsia yaitu sebanyak 59, 33%, perdarahan 40, 23%,
infeksi 2%, dan lain lain sebanyak 75, 42%.(Dinas Kesehatan Kabupaten
Lampung Tengah, 2012).
Pada tahun 2014 tidak ada kasus kematian ibu untuk wilayah puskesmas
Punggur, untuk kasus kematian bayi dan balita terdapat 11 kasus, 9 kasus
kematian bayi kelompok usia 0-7 bulan dan 2 kasus kematian balita. Kematian
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
20/226
3
bayi baru lahir semuanya ditolong oleh tenaga kesehatan. Kematian bayi paling
banyak disebabkan karena IUFD sebanyak 4 kasus, diikuti dengan kelainan
konginetal sebanyak 4 kasus, dan 3 kasus untuk BBLR. (Laporan unit KIA
Puskesmas Punggur tahun 2014).
Kecamatan Punggur merupakan wilayah yang cukup luas dengan jumlah
penduduk 41.275 jiwa, yang terdiri dari 864 bayi, 3.765 balita, 1.478 anak
prasekolah, 10.328 wanita usia subur, 951 ibu hamil, 190 ibu hamil dengan
risiko tinggi, 908 ibu bersalin, 2.641 usia lanjut. Untuk Desa Mojopahit sendiri
jumlah penduduknya 3.864 jiwa, yang terdiri dari 79 bayi, 345 balita, 136 anak
prasekolah, 947 wanita usia subur, 87 ibu hamil, 17 ibu hamil dengan risiko
tinggi, 83 ibu bersalin, dan 242 usia lanjut. (Laporan unit KIA Puskesmas
Punggur tahun 2014).
Puskesmas Punggur sudah cukup baik dalam menggerakkan
masyarakatnya dalam bidang kesehatan, tetapi pada tahun 2014 tetap ada
beberapa cakupan yang belum mencapai SPM yaitu sebagai berikut cakupan K4
yaitu 985 jiwa dengan cakupan 81, 1% dari SPM 90%, cakupan ibu hamil risiko
tinggi yang ditangani yaitu 61 jiwa dengan cakupan 11, 15% dari SPM 100%,
cakupan neonatus risiko tinggi yang ditangani yaitu 42 jiwa dengan cakupan 41,
37% dari SPM 100%, Cakupan ibu nifas yang mendapatkan vitamin A pada
tahun 2014 yaitu 78, 5% dari SPM 90 %, Cakupan ibu hamil dengan KEK yaitu
0, 6% dari SPM 10%, Cakupan ASI eksklusif yaitu 28, 7% dari SPM 80%,
Cakupan imunisasi TT1 pada ibu hamil yaitu 86% dari SPM 90%. Cakupan
peserta KB untuk wilayah Punggur yaitu terdiri dari 1844 suntik dengan cakupan
27, 3%, 1640 pil dengan cakupan 24, 3%, 513 IUD dengan cakupan 7, 6%,
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
21/226
4
154/279 MOW/MOP dengan cakupan 2, 2%/4, 1%, 2259 implant dengan
cakupan 33, 5%, serta 49 kondom dengan cakupan 0, 7%.(Laporan unit KIA
Puskesmas Punggur tahun 2014).
Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa untuk wilayah
kecamatan Punggur cakupan K4, ibu hamil dengan risiko tinggi yang ditangani,
ibu nifas yang mendapatkan vitamin A, imunisasi TT1 pada ibu hamil, ibu hamil
dengan KEK, ASI eksklusif dan neonatus dengan risiko tinggi yang ditangani
belum mencapai SPM. Hal tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran
masyarakat serta pengaruh adat dan kebiasaan yang ada dimasyarakat sehingga
menyebabkan tidak dilakukannya kunjungan neonatus, kunjungan kehamilan
secara rutin, kunjungan nifas dan posyandu sebagai upaya dalam pemantauan
kesehatan ibu dan bayi/balita.
Penulis sebagai calon bidan akan memberikan asuhan kebidanan
berkelanjutan terhadap Ny.T dari hamil, bersalin, nifas sampai KB. Dengan
tujuan agar ibu hamil dapat terpantau kondisinya sehingga dapat mendeteksi dini
komplikasi serta menerapkan pelayanan obstetri esensial, pelayanan antenatal ,
persalinan yang bersih dan aman dan keluarga berencana sesuia dengan empat
pilar safe motherhood yang merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh
departemen kesehatan sebagai upaya untuk menurunkan AKI dan AKB.
B. Pembatasan Masalah
Asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas dan KB fisiologis
terhadap ibu dilakukan dengan manajemen kebidanan dengan memperhatikan
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
22/226
5
asuhan kebidanan yang berkelanjutan (continuity of care) dari hamil, bersalin,
nifas sampai KB.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan dengan memperhatikan continuity of care
pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan KB dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya hasil pengkajian subyektif, obyektif, analisis data dan
penatalaksanaan asuhan kebidanan pada kehamilan terhadap Ny.T di
BPS Dwi Sri Isnawati, Punggur, Lampung Tengah
b. Diketahuinya hasil pengkajian subyektif, obyektif, analisis data dan
penatalaksanaan asuhan kebidanan pada persalinan terhadap Ny.T di
BPS Dwi Sri Isnawati, Punggur, Lampung Tengah
c. Diketahuinya hasil pengkajian subyektif, obyektif, analisis data dan
penatalaksanaan asuhan kebidanan pada nifas terhadap Ny.T di BPS
Dwi Sri Isnawati, Punggur, Lampung Tengah
d.
Diketahuinya hasil pengkajian subyektif, obyektif, analisis data dan
penatalaksanaan asuhan kebidanan pada KB terhadap Ny.T di BPS
Dwi Sri Isnawati, Punggur, Lampung Tengah
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
23/226
6
D. Ruang Lingkup
a. Sasaran
Ny.T G1P0A0 usia kehamilan 35 minggu dengan tafsiran persalinan pada
tanggal 29 Maret 2015 dengan memperhatikan asuhan kebidanan yang
berkelanjutan atau continuity of care mulai dari asuhan pada kehamilan,
persalinan, nifas dan KB.
b. Tempat
Asuhan kebidanan berkelanjutan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas
dan KB terhadap Ny.T dilaksanakan di BPM Dwi Sri Isnawati, Amd.Keb Desa
Mojopahi, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah
c. Waktu
Asuhan kebidanan berkelanjutan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas
dan KB terhadap Ny.T dilaksanakan dari tanggal 18 Februari-30 April 2015
E. Manfaat
1. Bagi BPM Dwi Sri Isnawati, Amd.Keb
Meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dengan memperhatikan
continuity of care yaitu dari pemeriksaan kehamilan yang berkualitas, persalinan
yang bersih dan aman, pemantauan masa nifas dengan kunjungan nifas dan
pelayanan KB.
2. Bagi Program Studi Kebidanan Metro
Manfaat bagi institusi diantaranya sebagai dokumentasi untuk
perbandingan penelitian selanjutnya dan sebagai referensi serta sumber bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
24/226
7
3. Bagi Klien/Pasien
Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya asuhan kebidanan sejak masa
kehamilan, persalinan, nifas dan keluarga berencana serta meningkatkan
pengetahuan tentang manfaat asuhan kebidanan sejak masa kehamilan,
persalinan, nifas hingga keluarga berencana.
4. Bagi Penulis Selanjutnya
Sebagai bahan yang dapat dipergunakan untuk perbandingan dalam
memberikan asuhan berkelanjutan yang berguna untuk meningkatkan mutu
pelayanan kebidanan.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
25/226
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai
6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan. (Prawirohardjo, S,
2006: 89).
Kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan perumbuhan zigot , nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil
konsepsi sampai aterm.(Manuaba, I, dkk, 2012: 75).
2. Tanda Gejala
a. Tanda Dugaan Kehamilan
1) Amenorea (Terlambat Datang Bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de
Graaf dan Ovulasi. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan
perhitungan rumus Naegle, dapat ditentukan perkiraan persalinan.
2) Mual Dan Muntah ( Emesis)
Pengaruh estrogen dan Progesterone menyebabkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
26/226
9
morning sickness. Dalam batas yang fisiologis, keadaan ini dapat diatasi. Akibat
mual dan muntah, nafsu makan berkurang.
3)
Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
4) Sinkope atau Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini
menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
5) Payudara Tegang
Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotrofin menimbulkan
deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang.
Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
6)
Sering Miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi. Pada triwulan kedua gejala ini sudah menghilang.
7) Konstipasi Atau Obstipasi
Pengaruh progerteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
8)
Pigmentasi Kulit
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma gravidarum), pada
dinding perut ( striae lividae, striae nigra, linea alba makin hitam), dan sekitar
payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu makin menonjol, kelenjar
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
27/226
10
Montgomery menonjol, pembuluh darah menifes sekitar payudara), di sekitar
pipi (kloasma gravidarum).
9)
Epulis
Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila ibu hamil.
10) Varises atau Penampakan Pembuluh Darah Vena
Karena pengaruh dari estrogen dan progeteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena, terutama mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan
payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
b. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
1) Rahim membesar, sesuai tuanya hamil.
2)
Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda hegar , tanda
chadwicks, tanda piscaseck , kontraksi Braxton hicks, dan teraba
ballottement .
3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian
kemungkinan positif palsu.
c. Tanda Pasti Kehamilan
1) Gerakan janin dalam rahim
2)
Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba abgian-bagian janin.
3) Denyut jantung janin
Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotografi, alat Doppler .
Dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen
untuk melihat kerangka janin.(Manuaba, I, dkk, 2012: 107-109).
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
28/226
11
3. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil
a. Uterus
Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram
akan mengalami hiperplasia dan hipertrofi, sehingga menjadi 1000 gram saat
akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertropi menjadi lebih
besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
Perubahan pada isthmus uteri (rahim) menyebabkan isthmus menjadi lebih
panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat
saling sentuh. Perlunakan isthmus disebut tanda Hegar . Hubungan antara
besarnya rahim dan usia kehamilan penting untuk diketahui karena kemungkinan
penyimpangan kehamilan seperti hamil kembar, hamil mola hidatidosa, hamil
dengan hidramnion yang teraba lebih besar.
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah, tetapi terjadi
pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya
tidak sama. Bentuk rahim yang tidak sama disebut tanda Piskaseck .
Perubahan konsentrasi hormonal yang memengaruhi rahim, yaitu
estrogen dan progesteron menyebabkan progesteron mengalami penurunan dan
menimbulkan kontraksi rahim yang disebut Braxton Hicks.
b.
Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda
Chadwicks).
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
29/226
12
c. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengalami korpus
luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta
yang sempurna pada umur 16 minggu .Hal ini terjadi karena kemampuan vili
korialis yang mengeluarkan hormon korionik gonadotropin.
d. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan
memberikan ASI pada saat laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan
dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progerteron dan
somatomamotrofin.
e. Sirkulasi Darah Ibu
Menurut Manuaba (2012), peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa
faktor, antara lain :
1)
Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi
retroplasenter.
3) Pengaruh hormone estrogen dan Progesterone makin meningkat.
Menurut Manuaba (2012), akibat dari faktor-faktor tersebut dijumpai
beberapa perubahan peredaran darah, yaitu :
1)
Volume darah, volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
hemodilusi(pengenceran darah) dengan puncaknya pada umur kehamilan 32
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
30/226
13
minggu. Volume darah bertambah sebesar 25-30 %, sel darah bertambah
sekitar 20%.
2)
Sel darah, sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat
mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah
tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi
yang disertai anemia fisiologis. Jumlah sel darah putih meningkat hingga
mencapai 10.000/ml.
3) Sistem respirasi, pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk
dapat memenuhi kebutuhan O2. Ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar
20 sampai 25% daripada biasanya.
4) Sistem pencernaan, oleh karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam
lambung meningkat dan dapat menyebabkan:
a) Hipersalivasi
b)
Daerah lambung terasa panas
c) Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari, yang disebut
morning sickness.
d) Muntah, yang terjadi disebut emesis gravidarum.
e) Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari, disebut
hiperemesis gravidarum.
f)
Progesterone menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan obstipasi.
5) Traktus urinarius, karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala
bayi pada hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
31/226
14
6) Perubahan pada kulit, terjadi deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone.
7)
Metabolisme, mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi
makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
f. Plasenta dan Air Ketuban
Plasenta berbentuk bundar dengan ukuran 15 cm x 20 cm dengan tebal 2,
5 sampai 3 cm dan berat plasenta 500 g. tali pusat yang menghubungkan plasenta
panjangnya 25-60 cm. Tali pusat terpendek yang terpendek yang pernah
dilaporkan adalah 2, 5 cm dan terpanjang sekitar 200 cm. Plasenta terbentuk
sempurna pada minggu ke-16. Jumlah likuor amnii (air ketuban) sekitar 1000 ml
sampai 1500 ml pada kehamilan aterm.(Manuaba, I, dkk, 2012: 85-98).
g.
Berat Badan Maternal
Peningkatan berat badan selama kehamilan juga mencakup produk
konsepsi (janin, plasenta, dan cairan amniotik), dan hipertrofi beberapa jaringan
maternal (uterus, payudara, darah, cadangan lemak, cairan ekstraseluler dan
ekstravaskular). Peningkatan berat badan optimal untuk rata-rata kehamilan
adalah 12,5 kg, 9 kg diperoleh pada 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal
ini berkaitan dengan risiko komplikasi terendah selama kehamilan dan persalinan
serta berat badan bayi lahir rendah rendah. (Preticia et al, 1996).
Banyak faktor yang memengaruhi peningkatan berat badan. Tingkat
edema, laju metabolik, asupan diet, muntah atau diare, merokok, jumlah cairan
amniotik dan ukuran janin, semuanya harus diperhitungkan. Usia maternal,
ukuran tubuh prakehamilan, paritas, ras-etnisitas, hipertensi, dan diabetes juga
memengaruhi pola peningkatan berat badan maternal.(Abrams et al, 1995).
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
32/226
15
Peningkatan berat badan yang tepat bagi setiap ibu hamil, saat ini didasarkan pada
indeks massa prakehamilan (body mass indeks [BMI]), yang menggambarkan
perbandingan antar berat badan dengan tinggi badan ibu. Secara umum,
pertumbuhan optimal bayi yang belum lahir terjadi jika terjadi jika ibu yang
memiliki BMI prakehamilan rendah (27) peningkatan
berat badannya lebih sedikit daripada ibu yang memasuki kehamilan dengan berat
badan sehat (BMI antara 20 dan 25)( Healt Canada, 1999). Rata-rata peningkatan
berat badan gestasional adalah antara 11 dan 16 kg. (Fraser, 2009).
The Institute of Medicine’s Subcommitte on Nutritional Status and Weight
Gain During Pregnancy berpendapat bahwa berat badan selama kehamilan dapat
dihitung berdasarkan indeks massa tubuh (IMB, atau “berat badan untuk tinggi
badan) wanita sebelum hamil. BMI didefinisikan sebagai berat badan dibagi tinggi
badan yang dikuadratkan (kilogram/m2 atau pon/inci2). Rekomendasi kisaran
kenaikan berat badan total untuk wanita hamil berdasarkan BMI sebelum hamil
adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Rekomendasi Kisaran Kenaikan Berat Badan Total Untuk Wanita Hamil
Berdasarkan BMI Sebelum Hamil
Kategori Berat Badan Untuk
Tinggi Badan
Kenaikan Berat Badan Yang Dianjurkan
Kg pon
Rendah (BMI 26,0 hingga
29,0)
7,0-11,5 15-25
Sumber : Varney, Helen., dkk. 2008:548.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
33/226
16
4. Keluhan Kehamilan pada Trimester III
Trimester III mencakup minggu ke-29 sampai 42 kehamilan. Selama
periode ini sebagian besar wanita hamil dalam keadaan cemas yang nyata. Hal
yang mendasari ketidaknyamanan pada trimester III adalah :
a. Pertambahan ukuran uterus akibat dari perkembangan janin dan plasenta serta
turunnya kepala pada rongga panggul menimbulkan pengaruh pada sistem
organ maternal. Hal tersebut menjadi dasar timbulnya ketidaknyamanan pada
ibu selama trimester III.
b. Pada trimester III kadar Progesterone mengalami peningkatan dan stabil
hingga 7 kali lebih tinggi dari masa sebelum hamil.
c. Penantian dan persiapan akan persalinan memengaruhi psikologis ibu. Ibu
merasa khawatir terhadap proses persalinan yang akan dihadapinya, keadaan
bayi saat dilahirkan. Sehingga dukungan pendamping sangat dibutuhkan.
Menurut Farid Husin (2014), perubahan-perubahan tersebut menjadi dasar
timbulnya keluhan-keluhan fisiologis pada trimester tiga, yaitu :
a. Sering berkemih
Keluhan sering berkemih disebabkan oleh tertekannya kandung kemih
oleh uterus yang semakin membesar dan menyebabkan kapasitas kandung kemih
berkurang serta frekuensi berkemih meningkat.
Asuhan kebidanan yang dapat dilakukan dalam menangani keluhan ini
adalah dengan cara menjelaskan pada ibu bahwa sering berkemih merupakan hal
normal akibat dari perubahan yang terjadi selama kehamilan, menganjurkan ibu
mengurangi asupan cairan 2 jam sebelum tidur agar istirahat ibu tidak terganggu.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
34/226
17
b. Varises dan Wasir
1) Varises
Varises adalah pelebaran pada pembuluh darah balik-vena sehingga katup
vena melemah dan menyebabkan hambatan pada aliran pembuluh darah balik dan
biasa terjadi pada pembuluh balik supervisial.
Kelemahan katup vena pada kehamilan karena tingginya kadar hormone
Progesterone dan estrogen sehingga aliran darah balik menuju jantung melemah
dan vena dipaksa bekerja lebih keras untuk dapat memompa darah. Karenanya,
varises vena banyak terjadi pada tungkai, vulva atau rectum. Selain perubahan
yang terjadi pada vena, penekanan uterus yang membesar selama kehamilan pada
vena panggul saat duduk atau berdiri dan penekanan pada vena kava superior saat
berbaring dapat menjadi pencetus terjadinya varises. Selain itu pada kehamilan
kadar estrogen dan Progesterone memengaruhi pembuluh darah untuk relaksasi
akibatnya tekanan akan meningkat sebagai usaha memompa darah.
Riwayat keluarga, frekuensi berdiri terlalu lama dan usia menjadi faktor
pencetus terjadinya varises.
2) Wasir
Wasir atau hemoroid sering didahului dengan konstipasi. Oleh karena itu,
semua penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid . Progesterone
menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar. Selain itu, pembesaran
uterus secara umum secara umum mengakibatkan peningkatan tekanan pada vena
dan rectum secara spesifik. Pengaruh hormone Progesterone dan tekanan
disebabkan oleh uterus menyebabkan vena-vena pada rectum mengalami tekanan
yang lebih dari biasanya. Akibatnya, ketika massa dari rectum akan dikeluarkan
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
35/226
18
tekanan lebih besar sehingga terjadilah hemoroid . Penekanan dapat terjadi pada
vena bagian dalam (internal hemoroid ) ataupun bagian luar (eksternal hemoroid )
rectum.
c. Sesak Nafas
Sesak nafas pada ibu hamil disebabkan oleh meningkatnya usaha bernafas
ibu. Dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus akan
memengaruhi keadaan diafragma ibu hamil, dimana diafragma terdorong keatas 4
cm disertai pergeseran ke atas tulang iga.
d. Bengkak dan Kram pada Kaki
Bengkak atau oedema adalah penumpukan atau retensi cairan pada daerah
luar sel akibat dari berpindahnya cairan intraseluler ke ekstraseluler . Oedema
pada kaki biasa dikeluhkan pada usia kehamilan diatas 34 minggu. Hal ini
dikarenakan tekanan uterus yang semakin meningkat dan mempengaruhi sirkulasi
cairan. Dengan bertambahnya tekanan uterus dan tarikan gravitasi menyebabkan
retensi cairan semakin besar (Jean, 2011).
1) Asuhan Kebidanan pada Bengkak Dikaki
a) Anjurkan ibu untuk memperbaiki sikap tubuhnya, terutama saat duduk
dan tidur. Hindari duduk dengan posisi kaki menggantung karena akan
meningkatkan tekanan akibat gaya gravitasi yang akan menimbulkan
bengkak. Pada saat tidur posisikan kaki sedikit tinggi sehingga cairan
yang telah menumpuk dibagian ekstraseluler dapat beralih kembali
pada intraseluler akibat dari perlawanan gaya gravitasi.
b) Hindari mengenakan pakaian ketat dan berdiri lama, duduk tanpa
adanya sandaran.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
36/226
19
c) Lakukan latihan ringan dan berjalan secara teratur untuk memfasilitasi
peningkatan sirkulasi.
d)
Kenakan penyokong abdomen maternal atau korset untuk
menghilangkan tekanan pada vena panggul.
e) Anjurkan ibu untuk menggunakan stocking untuk dapat membantu
meringankan tekanan yang memperberat kerja dari pembuluh vena
sehingga dapat mencegah terjadinya varises.
f) Lakukan senam kegel untuk mengurangi varises vulva atau hemoroid
untuk meningkatkan sirkulasi darah..
g) Gunakan kompres es di daerah vulva untuk mengurangi
pembengkakan.
h)
Lakukan mandi air hangat untuk menenangkan.
i) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan mengandung kalsium dan
vitamin B. Kalsium bermanfaat untuk mencegah terjadinya kram
akibat tidak terpenuhinya kebutuhan kalsium tubuh. Sedangkan
vitamin B akan membantu menstabilkan sistem saraf.
Kram pada kaki disebabkan oleh adanya gangguan aliran atau sirkulasi
darah pada pembuluh darah panggul yang disebabakan oleh tertekannya pembuluh
tersebut oleh uterus yang semakin membesar pada kehamilan lanjut. Kram juga
dapat disebabkan oleh meningkatnya kadar fosfat dan penurunan kalsium
terionisasi dalam serum.
e.
Gangguan Tidur dan Mudah Lelah
Gangguan tidur yang dialami ibu hamil terutama pada trimester III
disebabkan oleh ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar,
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
37/226
20
ketidaknyamanan lain selama kehamilan dan pergerakan janin, terutama jika
janin aktif.
Cepat lelah pada kehamilan disebabkan oleh nokturia (sering berkemih di
malam hari), terbangun dimalam hari dan mengganggu tidur yang nyenyak.
Asuhan kebidanan yang dapat dilakukan yaitu dengan menganjurkan ibu
untuk mandi dengan air hangat, minum air hangat, contohnya susu sebelum tidur
dan melakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur.
f. Nyeri Perut Bawah
Secara normal nyeri peru bagian bawah disebabkan oleh muntah yang
berlebihan dan konstipasi yang dialami oleh sebagian besar ibu dalam
kehamilannya. Nyeri ligamentum, torsi uterus yang parah dan adanya kontraksi
Braxton-hicks juga terkait dengan keluhan ibu terkait dengan nyeri perut bagian
bawah.
g.
Heartburn
Perasaan panas pada perut atau heartburn atau pirosis sebagai rasa
terbakar di saluran pencernaan bagian atas, termasuk tenggorokan. Penyebab
heartburn pada kehamilan adalah peningkatan progesterone yang menyebabkan
terjadinya relaksasi otot polos, sehingga terjadi penurunan irama dan pergerakan
lambung serta penurunan tekanan pada spinkter esofagus bawah.
h.
Kontraksi Braxton-Hicks
Pada trimester akhir, kontraksi dapat sering terjadi setiap 10-20 menit dan
juga, sedikit banyak, mungkin berirama. Pada akhir kehamilan, kontraksi-
kontraksi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan menjadi penyebab
persalinan palsu ( false labour).(Husin, F, 2014: 133-143)
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
38/226
21
5. Asuhan Kebidanan pada Trimester III
Menurut Farid Husin (2014), dasar dalam pemantauan pada trimester III
kehamilan yaitu pada usia kehamilan 27-42 minggu, diantaranya:
a. Pemantauan penambahan berat badan berdasarkan IMT ibu
b. Pemeriksaan tekanan darah
c. Pemeriksaan tinggi fundus dan penentuan berat badan janin
d. Penentuan letak janin dengan palpasi abdominal
e. Melakukan pemeriksaan denyut jantung janin
f. Deteksi terhadap masalah psikologis dan berikan dukungan selama kehamilan
g. Kebutuhan execise ibu yaitu dengan senam hamil
h. Deteksi pertumbuhan janin terhambat dengan pemeriksaan palpasi
i.
Mengurangi keluhan akibat ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester III
j. Deteksi dini komplikasi yang terjadi pada trimester III dan melakukan
tindakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat
k. Melibatkan keluarga dalam setiap asuhan
l. Persiapan laktasi
m. Persiapan persalinan
n. Melakukan kolaborasi pemeriksaan USG jika ditemukan kemungkinan
kelainan letak janin, letak plasenta atau penurunan kesejahteraan janin
o.
Lakukan rujukan jika ditemukan tanda-tanda patologi pada trimester
III.(Husin, F, 2014: 275-276)
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
39/226
22
6. Kebutuhan Kesehatan Ibu
a. Kebutuhan Istirahat pada Ibu Hamil
Adanya aktivitas yang dilakukan setiap hari otomatis ibu hamil akan
sering merasa lelah daripada sebelum waktu hamil. Ini salah satunya disebabkan
oleh faktor beban dari berat janin yang semakin terasa oleh sang ibu. Oleh karena
itu pengaturan aktivitas yang tidak terlalu berlebihan sangatlah perlu diterapkan
oleh setiap ibu hamil.
Banyak wanita menjadi lebih mudah letih atau tertidur lebih lama dalam
separuh masa kehamilannya.Rasa letih meningkat ketika mendekati akhir
kehamilan. Setiap wanita hamil menemukan cara yang berbeda mengatasi
keletihannya. Salah satunya adalah dengan cara beristirahat atau tidur sebentar di
siang hari. Untuk memperoleh relaksasi sempurna, ada beberapa syarat yang
harus dilakukan selama berada dalam posisi relaksasi, yaitu:
1)
Tekuk semua persendian dan pejamkan mata
2) Lemaskan seluruh otot secara tubuh, termasuk otot-otot wajah.
3) Lakukan pernapasan secara teratur dan berirama.
4) Pusatkan pikiran pada irama pernapasan atau hal-hal yang menyenangkan.
5) Apabila saat itu menyilaukan atau gaduh, tutuplah mata dengan sapu tangan
dan tutuplah telinga dengan bantal.
6)
Pilih posisi relaksasi yang paling menyenangkan.
Waktu terbaik untuk melakukan istirahat adalah setiap hari setelah makan
siang, pada awal istirahat sore, serta malam sewaktu mau tidur. Ada beberapa
posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam keadaan istirahat atau selama
proses persalinan:
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
40/226
23
1) Posisi relaksasi dengan terlentang.
2) Posisi relaksasi dengan berbaring miring.
3)
Posisi relaksasi dengan duduk.
Ketiga posisi tersebut diatas dapat dipergunakan selama his dan pada saat
itu ibu harus dapat mengonsentrasikan diri pada irama pernapasan atau pada
sesuatu yang menenangkan.Sangat dianjurkan untuk tidak memperhatikan nyeri
his. (Jannah, N, 2012: 151-152).
b. Senam Hamil
Senam hamil merupakan terapi latihan gerakan untuk menjaga stamina dan
kebugaran ibu selama kehamilan dan mempersiapkan ibu secara fisik maupun
mental untuk menghadapi persalinan dengan optimal.
Menurut Canadian Society for Exercise Physiology (CSEP), prinsip
pelaksanaan senam pada ibu hamil yang aman dikenal dengan istilah FITT, yaitu:
1)
Frequency (F), senam hamil dilakukan 3-4 kali dalam seminggu
2) Intensity (I), diukur dengan melihat denyut jantung ibu disesuaikan dengan
umur. Intensitas ini bisa juga diobservasi melalui “talk test”. Jika ibu
berbicara dengan nafas terengah-engah, maka intensitas senam harus
diturunkan.
3)
Time (T), durasi senam hamil dimulai dari 15 menit, kemudian dinaikkan 2
menit perminggu hingga dipertahankan pada durasi 30 menit. Setiap kegiatan
senam, disertai dengan pemanasan dan pendinginan masing-masing 5-10
menit.
4) Tipe (T), pemilihan jenis gerakan harus berisiko minimal dan tidak
membahayakan.(Husin, F, 2014: 288-289)
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
41/226
24
5) Menurut Manuaba (2012), syarat senam hamil :
a) Ibu hamil cukup sehat berdasarkan pemeriksaan dokter atau bidan
b)
Kehamilan tidak mempunyai komplikasi (keguguran berulang, kehamilan
dengan perdarahan, kehamilan dengan bekas operasi)
c) Dilakukan setelah kehamilan berusia 20-22 minggu
d) Dengan bimbingan petugas (Manuaba, I, dkk, 2012: 135)
c.
Tanda-Tanda Bahaya dalam Kehamilan
1)
Perdarahan Vagina
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada
masa awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau
spotting di sekitar waktu pertama terlambat haid. Hal ini karena terjadinya
implantasi. Pada waktu lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin
pertanda dari Serviks yang rapuh (erosi), mungkin normal atau disebabkan oleh
infeksi.
Menurut Nurul Jannah (2012), perdarahan vagina yang terjadi pada
wanita hamil dapat dibedakan menjadi 2 bagian :
a) Pada awal kehamilan : abortus, mola hidatidosa, dan kehamilan ektopik
terganggu.
b)
Pada akhir kehamilan : solusio plasenta dan plasenta previa.
2)
Sakit Kepala yang Hebat, Menetap dan Tidak Hilang
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan yang biasa disebabkan oleh
pengaruh hormone dan keletihan.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
42/226
25
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat adalah salah satu
gejala preeklampsi. Preeklampsi biasanya juga disertai dengan penglihatan tiba-
tiba hilang/kabur, bengkak/oedema pada kaki dan muka serta nyeri pada
epigastrium.
3) Nyeri Abdomen yang Hebat
Nyeri abdomen yang dimaksud adalah yang tidak berhubungan dengan
persalinan normal.Merupakan nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang
setelah beristirahat bisa berarti appendicitis, abortus, penyakit radang panggul,
persalinan preterm, gastritis dan infeksi kandung kemih.
Menurut Nurul Jannah (2012), nyeri abdomen bagian bawah dapat
bersifat:
a) Nyeri kuat, terus-menerus dalam 3 bulan pertama. Mungkin bisa
disebabkan oleh kehamilan diluar kandungan yaitu didalam tuba fallopi
(saluran sel telur) yang dikenal dengan kehamilan ektopik terganggu.
Menurut Nurul Jannah (2012), tanda dan gejala kehamilan ektopik
terganggu ini adalah:
(1) Terlambat datang bulan.
(2)
Nyeri perut bagian bawah disatu sisi.
(3) Perdarahan yang sedikit dari liang vagina.
(4) Pusing, TD menurun, dan nadi meningkat.
(5) Abdomen ibu terasa tegang.
b) Nyeri kuat yang berdenyut-denyut (seperti kram) pada 6 bulan pertama
kehamilan bisa berarti abortus/ keguguran.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
43/226
26
c) Nyeri kuat, terus-menerus di akhir kehamilan. Bisa berarti terjadi robekan
plasenta dari dinding rahim. Ini sangat berbahaya dan mengancam jiwa
ibu.
d) Nyeri yang berdenyut-denyut disekitar bulan ke-7 atau 8 bisa berarti akan
mengalami persalinan yang lebih cepat.
4) Bayi Kurang Bergerak seperti Biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-
6.Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu selama 12 jam yaitu sebanyak 10
kali.
5) Keluar Air Ketuban sebelum Waktunya (Ketuban Pecah Dini)
Dapat diidentifikasi dengan keluarnya cairan mendadak disertai bau yang
khas.Adanya kemungkinan infeksi dalam rahim dan persalinan prematuritas yang
dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.
Ketuban pecah dini yang disertai kelainan letak akan mempersulit
persalinan yang dilakukan di tempat dengan fasilitas belum memadai.
6) Muntah Terus-menerus ( Hiperemesis Gravidarum)
Terdapat muntah yang terus-menerus yang menimbulkan gangguan
kehidupan sehari-hari dan dehidrasi.
Menurut Nurul Jannah (2012), gejala-gejala hiperemesis lainnya:
a) Nafsu makan menurun.
b) Berat badan menurun.
c)
Nyeri daerah epigastrium.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
44/226
27
d) Tekanan darah menurun dan nadi meningkat.
e) Lidah kering.
f)
Mata nampak cekung.
7) Demam
Demam tinggi terutama yang diikuti dengan tubuh menggigil, rasa sakit
seluruh tubuh, sangat pusing biasanya disebabkan oleh malaria. Menurut Nurul
Jannah (2012), pengaruh malaria terhadap kehamilan:
a)
Memecahkan butir darah merah sehingga menimbulkan anemia.
b) Infeksi plasenta dapat menghalangi pertukaran dan menyalurkan nutrisi ke
janin.
c) Panas badan tinggi merangsang terjadi kontraksi rahim.
Akibat gangguan tersebut dapat terjadi keguguran, persalinan
prematuritas, dismaturitas, kematian neonates tinggi, kala II memanjang, dan
retensio plasenta.
8) Anemia
Menurut Nurul Jannah (2012), anemia dibagi menjadi:
a) Anemia ringan : 9-10 gr%
b)
Anemia sedang : 7-8 gr %
c)
Anemia berat : < 7 gr%
Pengaruh anemia pada kehamilan dapat terjadi abortus, partus prematurus,
IUGR, infeksi, hiperemesis gravidarum, dan lain-lain.
Menurut Nurul Jannah (2012), tanda-tanda anemia adalah sebagai berikut:
a) Bagian dalam kelopak mata, lidah, dan kuku pucat.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
45/226
28
b) Lemah dan merasa cepat lelah.
c) Mata berkunang-kunang.
d)
Napas pendek.
e) Nadi meningkat.
f) Pingsan.
9) Kejang
Kejang pada ibu hamil merupakan gejala lanjut dari preeklampsi. (Jannah,
N, 2012: 183-191)
d. Pemeliharaan Payudara
Payudara yang dipersiapkan untuk dapat memberikan laktasi, perlu
perhatian yang seksam. Dengan pakaian dalam (bra) yang longgar, maka
perkembanga payudara tidak terhalang. Puting susu penting diperhatikan agar
tetap bersih. Puting susu perlu ditari tarik sehingga menonjol dan memudahkan
memberi ASI. Puting susu yang terlalu masuk dikeluarkan dengan jalan operasi
atau dengan pompa susu.
Perawatan payudara sebelum lahir ( prenatal breast care) bertujuan
memelihara hygine payudara, melenturkan/menguatkan puting susu, dan
mengeluarkan puting susu yang datar atau masuk kedalam (retracted nipple).
Perawatan payudara setelah melahirkan ( postnatal breast care) bertujuan
memelihara hygiene payudara, memperbanyak/ memperlancar produksi ASI dan
merangsang sel-sel payudara.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
46/226
29
Tabel 2
Teknik Perawatan Payudara Pranatal
No. Teknik Perawatan Payudara Prenatal
1 Kompres puting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas/lap yang dibasahi
minyak atau baby oil .
2 Bersihkan puting dan area sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
3 Pegang kedua puting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar kedalam 20 kali, keluar20 kali.
4 Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari pangkal menuju
puting susu sebanyak 30 kali
5 Kemudian pijat daerah areola sehingga keluar cairan 1-2 tetes untuk memastikan saluransusu tidak tersumbat.
6 Pakailah bra yang menopang payudara.
Sumber: Manuaba , I, dkk, 2012: 121.
e. Persiapan Persalinan Dan Laktasi
Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah meningkatkan kesehatan
optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan laktasi.Untuk
mencapai keadaan optimal menjelang persalinan perlu dilakukan dua langkah
penting yaitu melakukan senam hamil dan mempersiapkan keadaan payudara
untuk laktasi. (Manuaba, I, dkk, 2012: 123)
f. Standar Pelayanan Minimal Asuhan Antenatal “11 T”
1)
Timbang Berat Badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan
yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap
bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.
2) Ukur Lingkar Lengan Atas (LILA).
Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining
ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis disini
maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
47/226
30
lama (beberapa bulan/tahun) dimana LILA kurang dari 23, 5 cm. Ibu hamil
dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
3)
Ukur Tekanan Darah.
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah 140/90 mmHg) pada
kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai
bawah; dan atau proteinuria)
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.
Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada
gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita pengukur
setelah kehamilan 24 minggu.
5)
Hitung Denyut Jantung Janin (DJJ)
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ cepat lebih dari
160/menit menunjukkan adanya gawat janin.
6) Tentukan Presentasi Janin
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala,
atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul
sempit atau ada masalah lain.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
48/226
31
7) Beri Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus
mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status
imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuai dengan
status imunisasi ibu saat ini.
8) Beri Tablet Tambah Darah (Tablet Besi)
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama.
9) Periksa Laboratorium (Rutin Dan Khusus)
Menurut Depkes RI (2010), pemeriksaan laboratorium dilakukan pada
saat antenatal meliputi:
a)
Pemeriksaan golongan darah, Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil
tidak hanya untuk mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga
untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu
diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.
b) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb) Pemeriksaan kadar hemoglobin
darah ibu hamil dilakukan minimal sekali pada trimester pertama dan
sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui
ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya
karena kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin
dalam kandungan.
c)
Pemeriksaan protein dalam urin Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu
hamil dilakukan pada trimester kedua dan ketiga atas indikasi.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
49/226
32
hamil. Proteinuria merupakan salah satu indikator terjadinya preeklampsia
pada ibu hamil.
d)
Pemeriksaan kadar gula darah. Ibu hamil yang dicurigai menderita
Diabetes Melitus harus dilakukan pemeriksaan gula darah selama
kehamilannya minimal sekali pada trimester pertama, sekali pada
trimester kedua, dan sekali pada trimester ketiga (terutama pada akhir
trimester ketiga).
e) Pemeriksaan darah Malaria Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria
dilakukan pemeriksaan darah Malaria dalam rangka skrining pada kontak
pertama. Ibu hamil di daerah non endemis Malaria dilakukan pemeriksaan
darah Malaria apabila ada indikasi.
f)
Pemeriksaan tes Sifilis Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan
risiko tinggi dan ibu hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaaan Sifilis
sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.
g) Pemeriksaan HIV Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko
tinggi kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV. Ibu hamil
setelah menjalani konseling kemudian diberi kesempatan untuk
menetapkan sendiri keputusannya untuk menjalani tes HIV.
h)
Pemeriksaan BTA Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang
dicurigai menderita Tuberkulosis sebagai pencegahan agar infeksi
Tuberkulosis tidak mempengaruhi kesehatan janin. Selain pemeriksaaan
tersebut diatas, apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang lainnya di fasilitas rujukan.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
50/226
33
10) Tatalaksana/Penanganan Kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak
dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.
11) KIE Efektif
Menurut Depkes RI (2010), KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan
antenatal yang meliputi:
a) Kesehatan ibu Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan
kehamilannya secara rutin ke tenaga kesehatan dan menganjurkan ibu
hamil agar beristirahat yang cukup selama kehamilannya (sekitar 9- 10
jam per hari) dan tidak bekerja berat.
b) Perilaku hidup bersih dan sehat Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga
kebersihan badan selama kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum
makan, mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun, menggosok gigi
setelah sarapan dan sebelum tidur serta melakukan olah raga ringan.
c) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan Setiap
ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga terutama suami
dalam kehamilannya. Suami, keluarga atau masyarakat perlu menyiapkan
biaya persalinan, kebutuhan bayi, transportasi rujukan dan calon donor
darah. Hal ini penting apabila terjadi komplikasi kehamilan, persalinan,
dan nifas agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
d) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda-
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
51/226
34
tanda bahaya baik selama kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya
perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan berbau
pada jalan lahir saat nifas, dsb.
e) Mengenal tanda-tanda bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari
pertolongan ke tenaga kesehtan kesehatan. Asupan gizi seimbang Selama
hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan yang cukup
dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting untuk proses
tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu. Misalnya ibu hamil
disarankan minum tablet tambah darah secara rutin untuk mencegah
anemia pada kehamilannya.
f) Gejala penyakit menular dan tidak menular. Setiap ibu hamil harus tahu
mengenai gejala-gejala penyakit menular (misalnya penyakit IMS,
Tuberkulosis) dan penyakit tidak menular (misalnya hipertensi) karena
dapat mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya.
g) Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di daerah tertentu
(risiko tinggi). Konseling HIV menjadi salah satu komponen standar dari
pelayanan kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil diberikan penjelasan tentang
risiko penularan HIV dari ibu ke janinnya, dan kesempatan untuk
menetapkan sendiri keputusannya untuk menjalani tes HIV atau tidak.
Apabila ibu hamil tersebut HIV positif maka dicegah agar tidak terjadi
penularan HIV dari ibu ke janin, namun sebaliknya apabila ibu hamil
tersebut HIV negatif maka diberikan bimbingan untuk tetap HIV negatif
selama kehamilannya, menyusui dan seterusnya.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
52/226
35
h) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif Setiap ibu hamil
dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera setelah bayi
lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang penting untuk
kesehatan bayi. Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan.
i) KB paska persalinan Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya
ikut KB setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu
punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga.
j) Imunisasi Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid
(TT) untuk mencegah bayi mengalami tetanus neonatorum.
k) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain booster) Untuk
dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan dilahirkan, ibu hamil
dianjurkan untuk memberikan stimulasiauditori dan pemenuhan nutrisi
pengungkit otak (brain booster) secara bersamaan pada periode kehamilan.
(Depkes RI, 2010)
7. Pengkajian pada Kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2008), pada pemeriksaan kehamilan harus
dilakukan pengkajian. Pengkajian pada kehamilan terdiri dari anamnesis dan
pemeriksaan.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
53/226
36
a. Anamnesis Pada Pemeriksaan Kehamilan
Tabel 3
Anamnesis pada Antenatal Care
Riwayat
Kehamilan IniRiwayat Obstetri Lalu Riwayat Penyakit
Riwayat Sosial
Ekonomi
1. Usia ibu hamil
2. HPHT, siklus
haid
3. Perdarahan
pervaginam4. Keputihan
5. Mual danmuntah
6. Masalah
/kelainan padakehamilansekarang
7. Pemakaianobat-obat
(termasuk jamu-jamuan)
1. Jumlah kehamilan
2. Jumlah persalinan
3. Jumlah persalinan
4. Jumlah persalinan
cukup bulan5. Jumlah persalinan
premature6. Jumlah anak hidup
7. Jumlah keguguran
8.
Jumlah aborsi9. Perdarahan pada
kehamilan, persalinan,
nifas terdahulu10. adanya hipertensi
dalam kehamilanterdahulu
11. berat bayi< 2, 5 kg
atau>4kg
12. adanya masalah-masalah selama
kehamilan, persalinan,nifas terdahulu
1. Penyakit Jantung
2. Tekanan Darah
Tinggi
3. Diabetes Mellitus
4. TBC5. Pernah operasi
6. Alergiobat/makanan
7. Ginjal
8.
Asma9. Epilepsy10. Penyakit hati
11. Pernahkecelakaan
1. Status perkawinan
2. Respon ibu dan
keluarga
terhadap
kehamilan3. Jumlah keluarga
dirumah yangmembantu
4. Siapa pembuat
keputusan dalamkeluarga
5. Kebiasaan
makan danminum
6. Kebiasaanmerokok,
menggunakan
obat-obat dan
alkohol7. Kehidupan
seksual8. Pekerjaan dan
aktivitas sehari-hari
9. Pilihan tempat
untuk melahirkan
10. Pendidikan
11. Penghasilan
Sumber: Prawirohardjo, S. 2006: 91-92.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
54/226
37
b. Pemeriksaan kehamilan (antenatal care )
Tabel 4
Pemeriksaan Antenatal Care
Fisik UmumPemeriksaan
LuarPemeriksaan Dalam Laboratorium
Kunjungan pertama :
1. Tekanan darah 2. Suhu badan
3. Nadi4. Pernafasan
5. Berat badan6. Tinggi badan
7. Muka: Edema, pucat
8. Mulut&gigi :
kebersihan, karies,
tonsil, paru9. Tiroid /gondok10. Tulang
belakang/punggung :Skoliosis
11. Payudara : puting
susu, tumor
12. Abdomen: bekas
operasi
13. Ekstremitas: Edema,varises, reflek patella
14. Costovertebral angle
tenderness (CVAT)
15.
Kulit:kebersihan/penyakit
kulit
Kunjungan berikut :1. Tekanan darah
2. Berat badan
3. Edema
4. Masalah dari
kunjungan pertama
Pada setiap
kunjungan :
1. Mengukur
tinggi fundusuteri
2. Palpasi untukmenentukan
letak janin (atau lebih 28
minggu)
3.
Auskultasidetak jantung
janin
Pada kunjungan
pertama:
1. Pemeriksaan
vulva/periniumuntuk:
a. Varises b. Kondiloma
c. Edema
d. Hemoroid
e. Kelainan lain
2. Pemeriksaandengan speculum
untuk menilaii:a. Serviks
b. Tanda-tanda
infeksi
c. Cairan dari ostium
uteri
3. Pemeriksaan
untuk menilai:
a. Serviks*
b.
Uterus*c. Adneksa*
d. Bartholinie. Skena
f. Uretra
* Bila usia
kehamilan
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
55/226
38
8. Diagnosa Kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2008), diagnosa pada kehamilan sangat penting
untuk dilakukan untuk deteksi dini.
Tabel 5
Diagnosa Kehamilan
Kategori Gambaran
1. Kehamilan normal. 1. Ibu sehat, tidak ada riwayat obstetri buruk
ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan pemeriksaan fisik dan laboratorium normal.
2. Kehamilan dengan masalah
khusus.
2. Seperti masalah keluarga atau psikososial,
kekerasan dalam rumah tangga dan kebutuhan
finansial.3. Kehamilan dengan masalah
kesehatan yang membutuhkanrujukan untuk konsultasi dan atau
kerjasama penanganannya.
3. Seperti hipertensi, anemia berat, preeklamsi,
pertumbuhan janin terhambat, infeksi salurankemih, penyakit kelamin dan kondisi lain-lain
yang dapat memburuk selama kehamilan.
4. Kehamilan dengan kondisi
kegawatdaruratan yang
membutuhkan rujukan segera.
4. Seperti perdarahan, eklampsi, ketuban pecah
dini, atau kondisi-kondisi kegawatdaruratan lain
pada ibu dan bayi.
Sumber: Prawirohardjo, S, 2006: 94.
9. Perencanaan pada Asuhan Kebidanan Kehamilan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi segala hal yang
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang terkait,
tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi untuk klien tersebut. Pedoman
antisipasi ini mencakup perkiraan tentang hal yang akan terjadi berikutnya yaitu:
apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah bidan perlu merujuk klien
bila ada sejumlah masalah terkait sosial, ekonomi, kultural, atau psikologis.
Dengan kata lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal
berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan dan sudah disetujui oleh kedua
belah pihak, yaitu bidan dan klien, agar dapat dilaksanakan secara efektif.
(Soepardan, S, 2008: 101).
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
56/226
39
Rencana asuhan kebidanan yang saya akan berikan terhadap Ny. T G1P0A0
adalah memberikan informasi terhadap ibu tentang kebutuhan istirahat, tanda
bahaya dalam kehamilan, tanda-tanda persalinan, persiapan persalinan,
perawatan payudara prenatal dan senam hamil. Perencanaan tersebut dilaksanakan
dengan memperhatikan bahwa Ny.T hamil anak pertama dan belum mempunyai
pengalaman dalam mempersiapkan persalinan dan berdasarkan anamnesa Ny.T
belum pernah melakukan perawatan payudara dan senam hamil.
10.
Pelaksanaan pada Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care )
Menurut Prawirohardjo (2008), pada antenatal care dilakukan
pemeriksaan sebagai berikut untuk memantau kondisi ibu dan janin.
Tabel 6
Pelaksanaan Pemeriksaan Antenatal Care
Kategori Gambaran
Kehamilan Normal 1.
Anamnesis dan pemeriksaan lengkap pada kunjungan antenalawal.a. Lihat bagian penilaian.
2. Memantau kemajuan kehamilan pada kunjungan berikutnya.a. Tekanan darah – di bawah 140/90.
b. Bertambahnya berat badan minimal 8 kg selama kehamilan.c. Edema hanya pada ekstermitas.
d. Tinggi fundus – cm atau menggunakan jari-jari tangandapat disamakan dengan usia kehamilan.
e. Detak jantung janin 120 sampai 160 detak per menit.f. Gerakan janin dan setelah 18-20 minggu hingga
melahirkan.
3. Memberikan zat besi.
4.
Memberikan imunisasi TT.5. Memberikan konseling.
a. Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein, zat besi, minum cukup cairan (menu seimbang) b. Latihan : normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah.
c. Perubahan fisiologis : tambah berat badan, perubahan pada
payudara, tenaga yang bisa menurun, mual selama
triwulan pertama, rasa panas, atau farises, hubungan
suami istri, boleh dilanjutkan selama kehamilan (dianjurkan
memakai kondom) Memberitahukan kepada ibu kapankembali untuk pemantauan lanjutan kehamilan.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
57/226
40
Kategori Gambaran
d. Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia
mendapati tanda-tanda bahaya berikut:1) Perdarahan per vaginam.
2)
Sakit kepala lebih dari biasanya.3) Gangguan penglihatan.
4) Pembengkakan pada wajah/tangan
5) Nyeri abdomen (epigastrik )
6) Janin tidak bergerak sebanyak biasanya.
Kehamilan normaldengan kebutuhan
khusus
1. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih danaman di rumah (untuk tingkat desa) :
a. Sabun dan air. b. Handuk dan selimut bersih untuk bayi.
c. Makanan dan minuman untuk ibu selama persalinan.
d. Mendiskusikan praktek-praktek tradisional, posisi
melahirkan, dan harapan-harapan.e. Mengidentifikasi siapa yang dapat membantu bidan
selama persalinan di rumah.f. Mengidentifikasi siapa yang dapan membantu bidan
selama persalinan di rumah.2. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah
buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan denganair dan di keringkan.
3. Petunjuk dini: untuk mencegah keterlambatan dalam
pengambilan keputusan dan upaya rujukan saat terjadinya
komplikasi, nasehat ibu hamil, suaminya, ibunya atau anggotakeluarga yang lain untuk:
a. Mengindentifikasi sumber transportasi dan menyisihkan
cukup dana untuk menutup biaya-biaya perawatankegawatdaruratan.
b. Menjelaskan cara merawat payudara terutama pada ibu
yang mempunyai puting susu rata atau masuk kedalam. Ibu
diajarkan cara mengeluarkan puting susu yaitu: tekan
puting susu dengan menggunakan kedua ibu jari,dilakukan 2 kali sehari selama 5 menit.
Ibu hamil denganmasalah kesehatan atau
komplikasi yangmembutuhkan rujukan
untuk konsultasi/kerja
sama penanganan.
1. Memberikan seluruh layanan/asuhan antenatal.2. Memberikan konseling khusus untuk kebutuhan ibu dan
masalah-masalahnya.3. Merujuk ke dokter untuk konsultasi, monolong ibu menentukan
pilihan yang tepat untuk konsultasi (dokter puskesmas, dokter
obgin dsb.)4. Melampirkan kartu kesehatan ibu hamil berikut surat rujukan.5. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa
surat dengan hasil dan rujukan.6. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama
kehamilan.7. Memberikan layanan/asuhan antenatal.
8. Perencanaan dini jika tidak aman bagi ibu meahirkan di rumah:
a. Menyepakati di antara pengambil keputusan dalam
keluarga tentang rencana kelahiran (terutama suami dan ibuatau ibu mertua).
b. Persiapan transportasi untuk ke tempat persalinan denganaman, terutama pada malam hari atau selama musim hujan.
-
8/16/2019 Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan
58/226
41
Kategori Gambaran
c. Rencana pendanaan untuk transpor dan perawatan di
tempat persalinan yang aman.d. Persiapan asuhan anak jika dibutuhkan selama persalinan.
Kegawatdaruratan 1. Rujuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat dimana tersedia pelayanan kegawatdaruratan obstertik yang sesuai.
2. Sambil menunggu trasportasi,a. Berikan pertolongan awal kegawatdaruratan, jika perlu
berikan pengobatan.
b. Mulai memberi cairan infus (iv)
3. Menemani ibu hamil dan anggota keluarganya.4. Membawa obat dan kebutuhan-kebutuhan lain.
Membawa catatan medik atau kartu kesehatan ibu hamil dan suratrujukan.
Sumber: Prawirohardjo, S, 2006: 94-97.
11. Evaluasi Pada Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care )
Eval