CONTOH KTSP 2013.rtf

download CONTOH KTSP 2013.rtf

If you can't read please download the document

Transcript of CONTOH KTSP 2013.rtf

A

Logo Sekolahdan atau Daerah

====================================

KURIKULUM

SMP .................KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ....................... KLATEN

Jalan ........................................................

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, dengan ini Kurikulum Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) ..................................... Klaten ditetapkan berlaku selama tahun pelajaran 2014/2015.

Klaten, ............................................

MenyetujuiMensahkan

Ketua Komite sekolah Kepala SMP Negeri ....... Klaten

-------------------------............................................

NIP.

Mengetahui,

Kepala Dinas Pendidikan Kab. Klaten

.

NIP.

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, kami mampu menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun sebagai pelengkap pelaksanaan Standar Isi yang ditetapkan melalui UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No. 32 Tahun 2013 atas Perubahan PP. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP No. 32 Tahun 2013 atas Perubahan PP. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian, Spectrum dan panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Dokumen kurikulum ini disusun sebagai acuan sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. dokumen ini berisi gambaran umum mengenai pelaksanaan Standar Isi yang dapat dilaksanakan di sekolah. Apabila memungkinkan, setiap sekolah dapat melakukan penyempurnaan terhadap isi dokumen KTSP ini sesuai dengan kondisi dan potensi sekolah masing-masing. Akhirnya, mudah-mudahan dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini bermanfaat bagi proses pembelajaran di sekolah. Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini pada terbitan selanjutnya

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................. iv

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang/RasionalisasiLandasan / DasarTujuan Penyusunan KTSPPrinsip Pengembangan KTSPPrinsip Pelaksanaan KTSPAcuan Operasional

BAB IITUJUAN, VISI DAN MISI

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Visi dan Misi Tujuan Sekolah

BAB IISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Kelompok Mata PelajaranStruktur Kurikulum SMP

Muatan Kurikulum

Mata Pelajaran Muatan LokalKegiatan Pengembangan DiriPengaturan Beban BelajarKetuntasan BelajarPenilaian, Kenaikan Kelas, dan KelulusanPendidikan Kecakapan Hidup, dan Keunggulan Lokal dan Global

BAB IIIKALENDER PENDIDIKAN

Kalender PendidikanPenetapan Kalender Pendidikan

BAB IVPENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

Rasional

Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 atas Perubahan PP. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian dan Panduan yang dikeluarkan oleh BSNP, Sekolah Menengah PErtama (SMP) .....................Klaten, menyiapkan kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional.

SMP ...................Klaten sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban dan berupaya menyiapkan kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional melalui berbagai strategi dan pendekatan, agar peserta didik memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan nasional dan global.

Landasan Hukum

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 atas Perubahan PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Permendikbud Republik Indonesia No. 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013, Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud Republik Indonesia No. 66 Tahun 2013, Tentang Standar Penilaian.

Permendikbud Republik Indonesia No. 68 Tahun 2013, Tentang Struktur Sekolah Menengah Pertama.

Permendikbud Republik Indonesia No. 81 A Tahun 2013, Tentang Implementasi Kurikulum.

Lampiran i Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan KTSP.

Lampiran ii Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Pengembangan Muatan Lokal

Lampiran iii Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Kegiatan Ekstra Kurikululer.

Lampiran iv Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran.

Lampiran v Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Evaluasi Kurikulum

Tujuan Pengembangan KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan, mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP.

Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada umumnya, KTSP SMP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

Beragam dan terpaduTanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seniKurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Menyeluruh dan berkesinambunganBelajar sepanjang hayatSeimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Acuan Operasional

Kurikulum SMP ................ Klaten disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

Kebutuhan Kompetensi Masa Depan Kemampuan peserta didik

Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didikKeragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkunganTuntutan pembangunan daerah dan nasionalPerkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seniAgamaDinamika perkembangan global

Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Kondisi sosial budaya masyarakat setempatKesetaraan jenderKarakteristik satuan pendidikan

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan yaitu meletakkan dasar kecerdasan , pengetahuan,kepribadian akhlak mulia serta keterampilan unuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. VISI DAN MISI

1. Visi Sekolah

Unggul dalam Prestasi, Berakhlak Mulia dan Berwawasan Lingkungan

2. Misi Sekolah

Mewujudkan mutu lulusan yang mampu berkiprah dalam lingkungan masyarakatMewujudkan keunggulan dalam prestasi akademik dan non akademikMewujudkan kelengkapan perangkat kurikulum dan pengembangannyaMewujudkan kualitas poses pembelajaran sesuai Standar Nasional PendidikanMewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitasMewujudkan kelengkapan sarana prasarana pendidikanMewujudkan pelaksaaan managemen berbasis sekolahMewujudkan penggalangan pembiayaan pendidikan dari berbagai sumber

9. Mewujudkan lingkungan yang memotivasi dan medukung pembelajaran

h. Mewujudkan peningkatan keimanan dan pengamalannya

C. TUJUAN

Tujuan yang ditetapakan dalam rangka untuk mencapai visi dan misi tersebut adalah:

1. Meningkatkan nilai rata rata akademis dan peningkatan prestasi akademik sesuai dengan target yang tel;ah dtetapkan

2. Meningkatkan prestasi non akademik sesuai target yang telah ditetapkan.

3. Tersusunnya KTSP dan perangkat perangkat pembelajaran

4. Terlaksana KBM yang partisipatif,aktif,kreatif,efektif dan menyenangkan .

5. Terwujudnya pelaksanaan dan pengembangan penilaian berstandar nasional

6. Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan berkwalitas yang mampu melaksanakan dan mengembangkan 8 standar nasional

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah PP No. 32 Tahun 2013 atas Perubahan PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 77 K, sebagai berikut :

Kurikulum pendidikan menengah terdiri atas: muatan umum untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK; muatan peminatan akademik SMA/MA dan SMK/MAK; muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMA/MA, SMALB; muatan peminatan kejuruan untuk SMK/MAK; dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMK/MA Muatan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas: pendidikan agama; pendidikan kewarganegaraan; bahasa; matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial; seni dan budaya; pendidikan jasmani dan olahraga; keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal. Muatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan. Muatan peminatan akademik SMA/MA atau bentuk lain yang sederajat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas: matematika dan ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial; bahasa dan budaya; atau peminatan lainnya. Muatan peminatan kejuruan SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri atas: teknologi dan rekayasa; kesehatan seni, kerajinan, dan pariwisata; teknologi informasi dan komunikasi; agribisnis dan agroteknologi; bisnis dan manajemen; perikanan dan kelautan; atau peminatan lain yang diperlukan masyarakat. Ketentuan lebih lanjut mengenai muatan peminatan akademik dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat SMA/MA, SMALB serta muatan peminatan kejuruan dan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMK/MAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf e diatur dalam Peraturan Menteri.

STRUKTUR KURIKULUM SMK

MATA PELAJARAN

ALOKASI PERMINGGU

VII

VIII

IX

Kelompok A (Wajib)

1

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

2

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3

3

3

Bahasa Indonesia

6

6

4

Matematika

4

4

5

Ilmu Pengetahuan Alam

4

4

6

Ilmu Pengetahuan Sosial

4

4

7

Bahasa Inggris

4

4

Kelompok B (Wajib)

8

Seni Budaya

3

3

9

Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan

3

3

10

Prakarya

2

2

11

Bahasa Jawa

2

2

Jumlah jam Pelajaran Kelompok A dan B perminggu

40

40

Kegiatan Ekstra Kurikuler

1. Kepramukaan (Wajib)

2. PMR

3. Karya Ilmiah Remaja

4. Dll

Muatan Kurikulum

Mata Pelajaran

Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan menengah kejuruan utamanya adalah mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada bidang tertentu.

Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan keahlian dan keterampilan, peserta didik harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri, maka struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Pertama diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMP berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.

Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37, kurikulum SMK wajib memuat:

Pendidikan Agama;Pendidikan kewarganegaraan;Bahasa;Matematika;Ilmu Pengetahuan Alam;Ilmu Pengetahuan Sosial;Seni dan budaya;Pendidikan jasmasi dan olah raga;Keterampilan/kejuruan, danMuatan lokal.

Muatan Lokal

Penerapan Muatan Lokal di SMK ........ diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang luas tentang keadaan lingkungan daerah dan kebutuhan masyarakatnya sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku serta ikut mengambil bagian dalam mendukung kelangsungan pembangunan daerah dan pembangunan nasional.

Melalui implementasi Muatan Lokal yang dikembangkan di SMK ..........., diharapkan peserta didik dapat:

mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya daerah;memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai lingkungan daerah yang berguna bagi dirinya dan masyarakat pada umumnya;memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerah, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya daerah dalam rangka menunjang pembangunan nasional;berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat dan pemerintah daerah.

Penilaian hasil belajar mata pelajaran muatan lokal disesuaikan dengan kelompok mata pelajaran yang relevan dengan KI dan KD yang dikembangkan. Nilai mata pelajaran muatan lokal berupa nilai kuantitatif (untuk aspek pengetahuan dan atau praktik) dan kualitatif (untuk aspek afektif). Seperti mata pelajaran lain dalam Kurikulum, penilaian untuk muatan lokal menggunakan acuan kriteria. Oleh karena itu, perlu dibuat kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran muatan lokal.

Setiap akhir semester hasil belajar muatan lokal bersama hasil belajar mata pelajaran lain dilaporkan kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar (rapor) berupa angka (untuk aspek pengetahuan dan atau praktik) dan predikat (untuk aspek afektif), disertai deskripsi kemajuan belajar/ketercapaian kompetensi peserta didik.

Adapun muatan lokal yang dikembangkan :

Bahasa Daerah ( Bahasa Jawa )

Kegiatan Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik dan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan antara lain :

a. Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi waktu 2 jam tatap muka, yaitu

Bimbingan konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta didik. Bimbingan konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan.Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan pengertian tersebut, maka kegiatan ekstrakurikuler di SMK ...................... diatur sebagai berikut :

a). Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

Ekstrakuler wajib : Pramuka

Sistem Blok

Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem blok adalah awal peserta didik masuk di satuan pendidikan. Sistem blok ini dilakukan dengan alokasi waktu 36 jam pelajaran karena sifatnya baru pengenalan.Sistemblok ini merupakan Kursus Orientasi Kepramukaan

Sistem Aktualisasi

Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem Aktualisasi adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan dengan 14 Kepramukaan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan bagi peserta didik sesuai tingkatan dan usianya.

Sistem Reguler

Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem reguler adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada Gugus depan (Gudep) yang ada di satuan pendidikan dan merupakan

kegiatan pendidikan kepramukaan secara utuh. Oleh karena itu apabila satuan pendidikan memilih sistem reguler dan belum memiliki Gudep, maka harus terlebih dahulu menyiapkan sistem pengelolaan pendidikan kepramukaan melalui Gudep.

b) Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

Ekstrakurikuler pilihan :

Olahraga voli, basket;Pramuka;Palang Merah Remaja (PMR);Kelompok Ilmiah Remaja (KIR);Kelompok giat belajar bahasa Inggris;Batik.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran

b. Program pembiasan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Adapun penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologi peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.

Program Pembiasan untuk Peserta Didik

Rutin

Spontan

Keteladanan

Upacara

Setiap tanggal 17 dan Hari Besar Nasional

Membiasakan antri

Berpakaian rapi

Senam

Setiap Hari Jumat Jam Ke 0

memberi salam, senyum, sapa

memberikan pujian

Kegiatan agama

Berdoa setiap pelajaran dimulai dan berakhir

membuang sampah pada tempatnya

tepat waktu

Kunjungan pustaka

setiap Hari pada jam Istirahat atau diluar jam

musyarawarah hidup

Sederhana

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Adapun penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologi peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.

Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran.

Pengaturan Beban belajar dalam sistem paket Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket maksimum 60%, dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran ybs. Pemanfaatan alokasi waktu tsb mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensiSatu jam pelajaran : 45 menit tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

Beban Belajar Kegiatan Praktik Kerja SMK

Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMK .........diatur: (i) 2 (dua) jam praktik di sekolah setara dengan 1 (satu) jam tatap muka, dan (ii) 4 (empat) jam praktik di dunia usaha dan industri setara dengan 2 (dua) jam tatap muka.

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka SMP Negeri .......................... Klaten

Satuan Pendidikan

Kelas

Satu jam pemb. tatap muka (menit)

Jumlah jam pemb. Per minggu

Minggu Efektif per tahun ajaran

Waktu pembelajaran per tahun

Jumlah jam per tahun (@60 menit)

SMP

VII dan VIII

40

40

38

1368 jam pelajaran

(61560 menit)

1026

(standar minimum)

Ketuntasan Belajar

Kriteria Ketuntasan Mengajar (KKM), terlampir pada silabus ini.

No

Mata Pelajaran

Kelas

VII

VIII

IX

A

Kelompok A

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Katolik

Pendidikan Agama Kristen

Pendidikan Agama Budha

Pendidikan Agama Hindu

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Bahasa Indonesia

Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Sosial

Bahasa Inggris

B

Kelompok B

Seni Budaya

Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan

10.Prakarya

11.Bahasa Jawa

Kenaikan Kelas dan Kelulusan

a. Kenaikan Kelas

Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat melanjutkan, pada SMP Negeri ........... Klaten, ditetapkan berdasarkan pertimbangan sbb. ;

Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti.Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM.Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata pelajaran.Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari jumlah hari efektif.Nilai kegiatan ekstrakurikuler wajib minimal memuaskan.

Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik yang dilakukan di akhir tahun pelajaran. Setiap siswa akan memperoleh buku Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik yang berisi laporan hasil belajar sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dinyatakan kompeten.

b. Kelulusan

Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1) adalah bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah:

menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta didik telah dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh kompetensi pendidikan dan pembelajaran yang diikuti.memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak menjadi bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian sekolah mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan SOP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Ke empat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya kelulusan bukan semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional; tetapi untuk bisa mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui.

Peminatan

Peminatan pada SMK ...................., menyangkut 2 hal:

Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan Kompetensi Keahlian di SMK yang diatur dalam Kepmendiknas No.60/U/2002 dan Keputusan Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008.

SMK Negeri 3 Klaten membuka :

Bidang Studi Keahlian ....................... dengan Kompetensi Keahlian ......................

Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian tertentu, meliputi:persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN, nilai tes masuk.persyaratan non akademik : antara lain persyaratan administrasi, persyaratan tidak buta warna, tinggi badan (tergantung pada Kompetensi Keahlian).Penjurusan dilakukan pada saat pendaftaran Peserta Didik Baru

Pendidikan kecakapan hidup

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Negeri . memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yang dikembangkan di SMK Negeri 3 Klaten, merupakan bagian dari mata pelajaran muatan lokal.

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN 2008 2009

BULAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

JULI 2006

AGUSTUS 2006

SEPTEMBER 2006

x

OKTOBER 2006

NOVEMBER 2006

x

DESEMBER 2006

JANUARI 2007

FEBRUARI 2007

x

x

x

MARET 2007

APRIL 2007

x

MEI 2007

JUNI 2007

x

JULI 2007

Tahun Pelajaran 2007 2008

Keterangan :

=

Hari Pertama Sekolah / MOS

=

Libur Umum

=

Hari Ahad / Minggu

=

Perkiraan Ujian Nasional

=

Libur Semester

=

Laporan hasil Belajar

=

=

Uji Kompetensi / Project Work Kelas III

=

Hari Efektif Belajar

=

Perkiraan Ujian Sekolah

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

A. Alokasi Waktu

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri

Permulaan tahu pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menempatkan hari libur khusus.

Sekolah/madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan denga peraturan pemerintah pusat/provinsi/ kabupaten/kota.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 5.

No

Kegiatan

Alokasi Waktu

Keterangan

1.

Minggu efektif belajar

Minimum 38 minggu dan maksimum 42 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

2.

Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester

3.

Jeda antarsemester

Maksimum 2 minggu

Antara semester I dan II

4.

Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

5.

Hari libur keagamaan

2 4 minggu

Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

6.

Hari libur umum/nasional

Maksimum 2 minggu

Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

7.

Hari libur khusus

Maksimum 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing

8.

Kegiatan khusus sekolah/madrasah

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

B. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi ini dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah.

5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.

6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran 228 hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas X, XI, dan XII masing-masing 42 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 45 menit per jam pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas X, XI, dan XII masing-masing 1.596 jam pelajaran.

Sesuai acuan penetapan kalender pendidikan, SMK .......... berdasarkan:

1. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi ..........

2. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/Kodya ..........

3. Program kegiatan SMK ..........

Perhitungan Hari Belajar Sekolah Efektif

Semester

Bulan/

Tahun

Hari Sekolah

Penyerahan Raport

Hari Libur

Smt

Minggu

Umum

Ramadhan/

Hari Raya

1

Juli 2008

Agustus 2008

September 2008

Oktober 2008

November 2008

Desember 2008

Jumlah

Semester

Bulan/

Tahun

Hari Sekolah

Penyerahan Raport

Hari Libur

Smt

Minggu

Umum

Ramadhan/

Hari Raya

2

Januari 2009

Pebruari 2009

Maret 2009

April 2009

Mei 20099

Juni 2009

Jumlah

Jumlah dalam satu tahun

Hari Pertama Masuk Sekolah, Kegiatan Tengah Semester, Ulangan Umum, Ujian Akhir Sekolah/Nasional, Penyerahan Rapor, Upacara Hari Nasional, Libur Sekolah, Libur Umum, Libur Bulan Ramadan, Idulfitri

No

Waktu

Kegiatan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

Tanggal 17 22 Juli 2008

Tanggal 11 Agustus 2008

Tanggal 17 Agustus 2008

Tanggal 13 September 2008

Tanggal 14 15 September 2008

Tanggal 1 Oktober 2008

Tanggal 912 Oktober 2008

Tanggal 1415 Oktober 2008

Tanggal 13, 16, dan 17 Oktober 2008

Tanggal 28 Oktober 2008

Tanggal 10 November 2008

Tanggal 21 Desember 2008

Tanggal 25 Desember 2008

Tanggal 26 Desember 20082 Januari 2009

Tanggal 1 Januari 2009

Tanggal 13 Januari 2009

Tanggal 1022 Januari 2009

Tanggal 20 Januari 2009

Tanggal 10 Februari 2009

Tanggal 20 Maret 2009

Tanggal 6 April 2009

Tanggal 1417 April 2009

Tanggal 19 April 2009

Tanggal 2 Mei 2009

Tanggal 1214 Mei 2009

Tanggal 17 Mei 2009

Tanggal 20 Mei 2009

Tanggal 1921 Mei 2009

Tanggal 1 Juni 2009

Tanggal 1621 Juni 2009

Tanggal 28 Juni 2009

Tanggal 912 Juli 2009

Tanggal 21 Juli 2009

Hari-hari pertama masuk sekolah

Libur umum (Isra Miraj Nabi Muhammad saw.)

Mengikuti upacara HUT RI

Libur menjelang Ramadhan 1428 H

Libur awal bulan Ramadhan 1428 H

Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Kegiatan Tengah Semester

Hari Raya Idul Fitri 1428 H

Cuti bersama

Upacara Hari Sumpah Pemuda

Upacara Hari Pahlawan

Libur umum (Idul Adha 1428)

Libur umum (Natal 2007)

Ulangan Semester I

Tahun Baru 2008

Penyerahan buku laporan hasil belajar

Libur akhir semester I

Libur umum Tahun Baru Hijriyah 1429)

Libur umum (Imlek)

Libur umum (Maulid Nabi Muhammad saw.)

Libur umum (wafat Isa Almasih)

Kegiatan tengah semester II

Libur umum (Hari Raya Nyepi)

Upacara Hardiknas

Ujian Nasional SMA (Utama)

Libur Umum (Kenaikan Isa Almasih)

Upacara Hari Kebangkitan Nasional

Ujian Nasional SMA (Susulan)

Libur Umum (Waisak)

Ulangan Umum Semester II

Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar

Libur Akhir Semester II

PermulaanTahun Pelajaran 2007/2008

PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum SMK Negeri 3 Klaten pada awal tahun pelajaran 2008/2009, maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar telah dimiliki oleh SMK negeri 3 Klaten.

Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006, Nomor 41 Tahun 2007, Nomor 23 Tahun 2007 dan Panduan dari BNSP, maka SMK Negeri 3 Klaten yang sebelumnya telah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dikenal Kurikulum 2006 pada semua tingkatan kelas telah mampu merivisi Kurikulum 2006 menjadi Kurikulum 2008 dan secara serempak digunakan pada semua tingkatan kelas pada tahun pelajaran 2008/2009.

Sangat besar harapan kami, semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini memenuhi syarat sehingga rencana kami mengembangkan SMK Negeri 3 KLaten dapat berhasil dengan baik. Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para peserta didik serta masyarakat yang sebagian besar terwakili oleh orang tua siswa.

Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terima kasih. Kepada pemerintah yang memberi kesempatan kepada kami untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), semoga Kurikulum SMK Negeri 3 KLaten ini mampu menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa.

Klaten, Juli 2008