Contoh Kasus dan Aplikasi Pembahasan.docx

8
a. Contoh Kasus dan Aplikasi Pembahasan Riwayat penyakit Seorang laki-laki berusia 25 tahun menderita skizoprenia selam 3 tahun dan dirawat dirumah sakit.sampai saat ini masih menunjukan gejala halusinasi serta sering tertawa dan berbicara sendiri, seolah olah ada oarng lain yang diajak berbicara Riwayat Pengobatan Selama priode terapi dia telah mendapatkan obat-obat antispikosis oal termasuk CPZ,Haloperidol, sulpride,resperidon dan olanzapin. Sekarang ini dia mendapatkan terapi Zuclopenthixol 500mg i.m setiap minggu, olazapin 10mg pada malam hari, Carbamazepin 200mg 3 kali sehari, haloperidol 10 mg 4 kali sehari dan procyclidin 10 mg 3 kali sehari. keterangan Berdasarkan tindakan pengobatan yang sudah dilakukan tersebut belum juga ada perubahan atau peningkatan fungsi mental. Pertanyaan 1. Evaluasi pengobatan yang telahditerima pasien 2. Mengapa terapi belum berhasil, bagaimana tindakan yang harus dilakukan selanjutnya? PENYELESAIAN KASUS Dengan metode SOAP: Subjektif (S) Nama : -

Transcript of Contoh Kasus dan Aplikasi Pembahasan.docx

Page 1: Contoh Kasus dan Aplikasi Pembahasan.docx

a. Contoh Kasus dan Aplikasi Pembahasan

Riwayat penyakit

Seorang laki-laki berusia 25 tahun menderita skizoprenia selam 3 tahun dan

dirawat dirumah sakit.sampai saat ini masih menunjukan gejala halusinasi serta

sering tertawa dan berbicara sendiri, seolah olah ada oarng lain yang diajak

berbicara

Riwayat Pengobatan

Selama priode terapi dia telah mendapatkan obat-obat antispikosis oal termasuk

CPZ,Haloperidol, sulpride,resperidon dan olanzapin. Sekarang ini dia mendapatkan

terapi Zuclopenthixol 500mg i.m setiap minggu, olazapin 10mg pada malam hari,

Carbamazepin 200mg 3 kali sehari, haloperidol 10 mg 4 kali sehari dan procyclidin

10 mg 3 kali sehari.

keterangan

Berdasarkan tindakan pengobatan yang sudah dilakukan tersebut belum juga ada

perubahan atau peningkatan fungsi mental.

Pertanyaan

1. Evaluasi pengobatan yang telahditerima pasien

2. Mengapa terapi belum berhasil, bagaimana tindakan yang harus dilakukan selanjutnya?

PENYELESAIAN KASUS

Dengan metode SOAP:

Subjektif (S)

Nama : -

Jenis kelamin : laki-laki.

Umur : 25 tahun

Riwayat Penderita : halusina serta sering tertawa dan berbicara sendiri, seolah olah

ada orang lain yang diajak berbicara.

Riwayat pengobatan dahulu:

CPZ,Haloperidol, sulpride,resperidon dan olanzapin

Page 2: Contoh Kasus dan Aplikasi Pembahasan.docx

Riwayat pengobatan Sekarang :

Zuclopenthixol 500mg i.m setiap minggu, olazapin 10mg pada malam hari, Carbamazepin 200 mg 3 kali sehari, haloperidol 10 mg 4 kali sehari dan procyclidin 10 mg 3 kali sehari.

Objektif (S)

 Tidak Ada

Assesment (A)

• Diagnosis: skizofrenia

Plan (P)

a. Tujuan Terapi

Fase akut: Mengurangi atau menghilangkan gejala – gejala psikotik dan meningkatkan

fungsi-fungsi kehidupan.

Fase Stabilisasi: Mengurangi resiko kekambuhandan meningkatkan adaptasi pasien

terhadap kehidupan dalam masyarakat.

b. Sasaran Terapi

Menghambat terjadinya overaktivitas jalur dopaminergik.

c. Terapi non farmakologi

1. Dukungan keluarga terhadap penderita.

2. Psikoterapi secara berkala dan terus menerus.

3. Dokter melakukan kontrol dengan teratur dan memastikan keamanan penderita.

4. Diajak berkomunikasi secara terus menerus dalam hal –hal positif.

5. program rehabilitasi : living skills, social skills, basic education, work program,supported housing

6. Psikoterapi : terapi tambahan, terutama jika pasien sudah berespon terhadap obat

7. Family education

Page 3: Contoh Kasus dan Aplikasi Pembahasan.docx

d. Terapi Farmakologi

Dengan metode 4T + 1W

Tepat Indikasi

No. Nama Obat Indikasi Keterangan

1 Clozapin Skizoprenia pada pasien yang tidak bereaksi, atau inoleran, terhadap obat-obat antipsikotikankonvensional.

Tepat indikasi

Tepat Pasien

No. Nama Obat KontraIndikasi Keterangan

1 Clozapin Penyakit jantung berat; riwayat netropenia atau aglunulositosis yang diinduksi oleh obat; gangguan sumsum tulang; alkoholikdan psikosis toksik; riwayat circulatory collapse atau ileusnparalisis; intoksikasi obat; koma atau depresi SSP berat; epilepsy yang tidak terkontrol;kehamilan dan menyusui.

Tepat Pasien

Tepat Obat

No. Nama Obat Mekanisme Kerja Keterangan

1 Clozapin Antagonis reseptor 5-HT,

Blokade dopamin rendah

Tepat Obat

Tepat Dosis

No.

Nama Obat Dosis Standart Dosis Anjuran Keterangan

1 Clozapin 50mg – 900 mg Dosis awal 12,5 mg jika tidak terjadi efek hipotensi dinaikkan 25 mg diberikan pada

Tepat Dosis

Page 4: Contoh Kasus dan Aplikasi Pembahasan.docx

malam hari.

Dosis dapat ditingkatkan 25 mg dua kali sehari setelah 3 hari. Dan peningkatan dosis 25-50 mg per hari dapat dilakukan setiaap 3 hari hingga dicapai dossis 300 mg per hari.

Waspada Efek Samping

No. Nama Obat Efek Samping Saran

1 Clozapin Efek sedasi yang rendah, sering timbul gejala antimuskarinik, gejala ekstrapiramidal jarang terjadi, neutropenia, dan agranulositisis yang bias berakibat fatal, demam (evaluasi untuk mencegah terjadinya infeksi tak Nampak atau agranulositosis), sakit kepala, pusing, hipersalivasi, tidak bias menahan buang air kecil, priapismus, perikarditis, miokarditis, delirium, hipotensi jarang terjadi circulatory collapse dengan hati, jantung, dan pernafasan (tetapi dilaporkan juga terjadi hipertensi), mual dan muntah, dilaporkan timblnya hiperglikemia.

PEMBAHASAN

Pada kasus kali ini obat yang sekarang digunakan adalah Zuclopenthixol 500mg

i.m setiap minggu, olazapin 10 mg pada malam hari, Carbamazepin 200mg 3 kali

sehari, haloperidol 10 mg 4 kali sehari dan procyclidin 10 mg 3 kali sehari. Maka

pengobatan tersebut kami sesuaikan dengan algoritma.

Dilihat dari algoritma bahwa tahap 1, tahap 2 dan tahap 2a sudah dilaksanakan,

karena pada sebelumnya telah diberikan telah tercantum obat-obat yang pernah

Page 5: Contoh Kasus dan Aplikasi Pembahasan.docx

diberikan yaitu CPZ (Chlorpromazin) dan Haloperidol yang merupakan AGK

(Antipsikotik Generasi pertama) resperidon dan olanzapin yang merupakan AGK

(Antipsikotik Generasi Kedua) dan sulpride. Jadi tahap ini telah mencapai tahap 2A

karena masih menunjukkan adanya gejala maka sebaiknya dilanjutkan ke tahap ke 3

terlebih dahulu dengan pemberian clozapine, baru apabila respon baru sebagian atau

bahkan tidak ada respon mungkin bisa dilakukan tahapan selanjutnya dengan

kombinasi.sebenarnya pada kasus tersebut terdapat polifarmasi, hal itu diperbolehkan

karena reaksi tidak muncul dalam bentuk tnggal, Jadi obat-obat sekarang yang dipakai

lebih baik diganti dengan clozapine, karena kami mengacu pada algoritma .

Pada kasus ini dianggap sudah resistensi terapi sehingga obat clozapin ini cocok

karena hanya klozapine yang menunjukkan keunggulan pada uji klinik acak untuk

penatalaksanaan skizoprenia dengan resistensi terapi. Perbaikan simtomatik dengan

pemberian klozapin sering terjadi perlahan pada penderita yang mengalami resistensi

sebanyak 60% penderita mungkin mengalami perbaikan pada penggunaan clozapine

hingga 6 bulan (ISFI,2008).

Namun jika pasien telah melakukan pengobatan yang baru dilakukan obat-obat

yang sudah diminum tidak boleh begitu saja di hentikan mendadak dan langsung

diganti obat baru, tapi ketika hendak mengganti antipsikotik yang lainnya,

antipsikotik yang pertama harus dikurang secara bertahap dan dihentikan 1 hingga 2

minggu setelah antipsikotik yang kedua mulai digunakan terapi.

Clozapine memiliki sprektrum yang luas dan tidak menimbulkan extrapiramidal

maka dari itu dapat digunakan sebagai dosis tunggal. Karena efek samping dari

clozapine salah satunya ada agranulositosis yang bias berakibat fatal, maka dari itu

perlu adanya pemeriksaan keadaan biokimia darah pasien. Lagipula clozapin

merupakan antipsikotik generasi kedua ata biasa disebut dengan antipsikotik atipikal

yang merupakan Generasi lebih baru (th 1990an) yang bertugas memblok reseptor 5-

HT2, efek blokade dopamin rendah, efek samping EPS lebih kecil, dan yang paling

penting obat generasi ini paling efektif untuk mengatasi gejala baik positif maupun

negatif. Karena pada obat antipsikotik generasi pertama atau antipsikotik tipikal efekif

mengatasi gejala positif saja.