CONTOH KASUS

15
CONTOH KASUS Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di Rumah sakit Umum Daerah (RUD) M Zein Painan Pesisir Selatan, Sumatera Barat bulan ini (September) meningkat tajam dari bulan sebelumnya (Agustus).Ya, kasus DBD banyak bulan ini. Pasien DBD yang dirawat hingga hari ini sejak awal September tercatat 38 orang. Satu orang diantaranya, seorang boca laki-laki warga Laban Kecamatan IV Jurai meninggal dunia setelah dirawat 2 hari di rumah sakit ini, kata Direktur RSUD M Zein Painan, Syahrial Antoni ketika dikonfirmasi Senin (12/9). Kasus DBD yang dirawat di RSUD M Zein Painan September ini meningkat dari Agustus, dari 16 kasus meningkat menjadi 38 kasus yang dinyatakan positif. Pasien (penderita) mayoritas anak-anak dari umur satu - belasan tahun. Dari 38 pasien yang dirawat di RSUD M Zein Painan terbanyak berasal dari Kecamatan IV Jurai dari 12 kecamatan yang ada. Di kecamatan itu tercatat 18 pasien DBD disusul kecamatan Sutera 8 pasien, selebihnya tersebar di tiga kecamatan yakni Batangkapas, Koto XI Tarusan dan Lengayang. Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan ketika di konfirmasi membenarkan berjangkitnya penyakit yang

description

jojo

Transcript of CONTOH KASUS

Page 1: CONTOH KASUS

CONTOH KASUS

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di Rumah sakit Umum

Daerah (RUD) M Zein Painan Pesisir Selatan, Sumatera Barat bulan ini

(September) meningkat tajam dari bulan sebelumnya (Agustus).Ya, kasus DBD

banyak bulan ini. Pasien DBD yang dirawat hingga hari ini sejak awal September

tercatat 38 orang. Satu orang diantaranya, seorang boca laki-laki warga Laban

Kecamatan IV Jurai meninggal dunia setelah dirawat 2 hari di rumah sakit ini, 

kata Direktur RSUD M Zein Painan, Syahrial Antoni ketika dikonfirmasi Senin

(12/9).

Kasus DBD yang dirawat di RSUD M Zein Painan September ini meningkat dari

Agustus, dari 16 kasus meningkat menjadi 38 kasus yang dinyatakan positif.

Pasien (penderita) mayoritas anak-anak dari umur satu - belasan tahun.

Dari 38 pasien yang dirawat di RSUD M Zein Painan terbanyak berasal dari

Kecamatan IV Jurai dari 12 kecamatan yang ada. Di kecamatan itu tercatat 18

pasien DBD disusul kecamatan Sutera 8 pasien, selebihnya tersebar di tiga

kecamatan yakni Batangkapas, Koto XI Tarusan dan Lengayang.

Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan ketika di konfirmasi membenarkan

berjangkitnya penyakit yang disebabkan penularan nyamuk itu di kabupaten

bagian selatan Sumbar tersebut. Ia menyebutkan, Pesisir Selatan merupakan salah

satu daerah rawan penularan penyakit DBD. Setiap bulannya, penyakit itu selalu

menggerogoti masyarakat di daerah itu.

Untuk pencegahan penularan dan berjangkitnya penyakit tersebut, Pemerintah

melalui Dinas Kesehatan kabupaten setempat telah dan terus melakukan berbagai

upaya. Upaya tersebut dengan melakukan "Fogging" (penyemprotan) ke sarang

nyamuk di rumah-rumah masyarakat dibeberapa kecamatan yang dianggap paling

rawan bersarang nyamuk"Aedes aegypti" yang merupakan penyebab penyakit itu.

Namun demikian penyemprotan tersebut tidaklah menjamin untuk berhentinya

berkembang biakan (perkembangan) nyamuk tersebut. Menurut ia, cara yang

paling ampuh memberantas atau membasmi perkembangan nyamuk itu itu adalah

dengan melakukan 3 M yakni Menguras, Menutup dan Mengubur. Maksudnya,

Page 2: CONTOH KASUS

masyarakat harus melakukan berbagai hal di lingkungannya masing-masing untuk

menjaga kebersihan.

Selain itu semua bahan atau peralatan yang bisa digenangi air harus dikuras,

ditutup, dan dikubur. Sehingga nyamuk "Aedes Aegypti" tidak bisa bersarang

pada tempat-tempat yang tidak digenangi air tersebut. Penyemprotan itu tidaklah

menyelesaikan masalah untuk memberantas berkembang biaknya nyamuk penular

DBD. Namun yang pas aadalah dengan menjaga kebersihan lingkungan dari

genangan air dengan melakukan 3 M, " kata Mirsal.(04) 

Page 3: CONTOH KASUS

BAB II

PEMBAHASAN KASUS

1. DEFINISI

Demam berdarah merupakan suatu penyakit demam akut

disebabkan oleh virus yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk

apecies Aides Aegypti yang menyerang pada anak, remaja, dan dewasa

yang ditandai dengan: demam, nyeri otot dan sendi, manifestasi

perdarahan dan cenderung menimbulkan syok yang dapat menyebabkan

kematian. (Hendaranto, Buku ajar IPD, FKUI, 2003)

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic

Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue

Famili Flaviviridae,d engan genusnya adalah flavivirus. Virus ini

mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3

dan DEN-4. Selama ini secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi

yang berbeda, tergantung dari serotipe virus Dengue. Morbiditas penyakit

DBD menyebar di negara-negara Tropis dan Subtropis (Masjoer Arif,

2003)

Dengue haemoragic fever adalah infeksi akut yang disebabkan oleh

arbovirus (arthropodborn virus) dan di tularkan melalui gigitan nyamuk

Aedes (Aedes albopictus dan Aedes aegypti).(ngastiyah,2005 : 368 )

Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan

oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan

nyamuk Aedes aegypti.(Suriadi,Rita Yuliani,2006 : 57 )

Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang

disebabkan oleh 4 tipe serotipe virus dengue dan ditandai dengan 4 gejala

klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi perdarahan,

hepatomegali, dan tanda tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya

renjatan ( sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma

yang dapat menyebabkan kematian.(Abdul Rohim,dkk,2003 : 45)

Page 4: CONTOH KASUS

           Demam dengue / DHF dan demam berdarah dengue / DBD

( Dengue haemoragic fever / DHF) adalah penyakit infeksi yang

disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam,nyeri otot

dan / atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati,

trombositopenia dan diatesis haemoragic.(Suhendro,dkk,2006 : 1709)

2. ETIOLOGI

Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus

dengue, yang termasuk dalam genus flavivirus, keluarga flaviviridae.

Flavivirus merupakan virus dengan diameter 30 mm terdiri dari asam

ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 4 x 106.

      Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-

4 yang semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam

berdarah dengue. Keempat serotipe ditemukan di indonesia dengan DEN-3

merupakan serotipe terbanyak. Terdapat reaksi silang antara serotipe

dengue dengan flavivirus lain seperti yellow fever, japanese encehphalitis

dan west nille virus.

      Dalam laboratorium virus dengue dapat bereplikasi pada hewan

mamalia seperti tikus, kelinci,anjing, kelelawar, dan primate. Survei

epidemiologi pada hewan ternak di dapatkan antibodi terhadap virus

dengue pada hewan kuda, sapi dan babi. Penelitian pada artropoda

menunjukkan virus dengue dapat bereplikasi pada nyamuk genus aedes

( stegomyia ) dan toxorhynchites. ( Suhendro,2006).

Berkembangnya populasi nyamuk pada daerah pesisir diakibatkan

terjadinya genangan air rob pada saat pasang air laut. Hali ini

mengakibatkan perkembangbiakan nyamuk menjadi lebih cepat, dengan

demikian kasus DBD di daerah pesisir menjadi merajarela.

Page 5: CONTOH KASUS

3. DAMPAK

Ada 4 tipe dari penyakit Demam Berdarah. Jadi, seseorang yang

sudah pernah terkena penyakit demam berdarah, tidak berarti dia tidak

akan terkena penyakit ini lagi karena ada 3 tipe lainnya yang dapat

menyebabkan DBD juga.

Saat terkena DBD, seseorang akan mengalami 3 fase. Yang

pertama adalah fase demam selama 3 hari pertama. Berlanjut pada 3 hari

selanjutnya yang merupakan fase kritis. Pada fase ini, demam sudah tidak

terjadi, tetapi di fase inilah harus waspada agar tidak terkecoh dengan

menganggap sudah sembuh dan tidak diberi pengobatan. Tiga hari

selanjutnya adalah fase penyembuhan.

Salah satu bahaya dari demam berdarah adalah menganggap

demam yang dialami sebagai demam biasa sehingga dianggap ringan dan

tidak mendapat perawatan khusus. Apalagi, pada fase kedua, biasanya

demam sudah turun sehingga dianggap sudah sembuh.

4. Pencegahan Penyakit Demam Berdarah

Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus untuk obat ini.

Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah yaitu

dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor

nyamuk pembawa virus langue. Pencegahan nyamuk tersebut dapat

dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, antara lain :

Lingkungan

Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan

vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air

sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan

tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat

penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas

di sekitar rumah dan perbaikan desain rumah.

Page 6: CONTOH KASUS

Biologis

Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol

dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.

Kimiawi

Pengasapan dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberikan

bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh

jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.

Karena nyamuk aedes aktif pada siang hari beberapa tindakan pendegahan

yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan senyawa anti nyamuk

yang mengadung deet, pikaridin atau minyak lemon eucalyptus serta

gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan

nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah. Selain itu, segeralah

berobat bila muncuk gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum

berkembang menjadi semakin parah.

Tahapan pencegahan yang dapat diterapkan untuk menghindari

terjadinya fase suseptibel dan fase subklinis atau yang sering disebut

dengan fase prepatogenesis ada dua, yaitu:

a. Health Promotion, dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

1) Pendidikan dan Penyuluhan tentang kesehatan pada masyarakat.

Cara Mnenghindari DBD

Hal ini dimaksudkan untuk memberikan dan meningkatkan

pengetahuan masyrakat tentang kesehatan. Selain itu juga

dilakukan untuk membina peran serta masyarakat melalui berbagai

jalur komunikasi dan informasi kepada masyarakat, seperti melalui

televisi, radio dan media massa lainnya, kerja bakti dan lomba-

lomba yang berkaitan dengan kesehatan di kelurahan atau desa,

sekolah atau tempat-tempat umum lainnya.

2) Memberdayakan kearifan lokal yang ada.

Misalnya kearifan lokal masyarakat di pedesaan yaitu gotong

royong. Hal ini jika dilakukan secara rutin tiap minggunya dalam

Page 7: CONTOH KASUS

bentuk bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar akan

sangat berguna untuk meningkatkan status kesehatan.

3) Perbaikan suplai dan penyimpanan air.

Air sebagai sumber kehidupan memegang peranan yang sangat

penting dalam kelanjutan dan kesejahteraan hidup manusia.

Permasalahan sanitasi air bersih menjadi salah satu permasalahan

kesehatan lingkungan di Indonesia. Oleh karena itu, perbaikan

suplai dan penyimpanan air sangat penting untuk dilakukan

mengingat permasalahan atau penyakit berupa water borne disease

sangat beraneka ragam. Bahkan air juga bisa menjadi tempat hidup

dan perkembangbiakan vektor penyakit lain seperti demam

berdarah dengue (DBD).

4) Menekan angka pertumbuhan penduduk.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Antonius (2005) dalam

Suyasa (2008) bahwa daerah yang terjangkit DBD pada umumnya

adalah kota atau wilayah yang padat penduduk. Rumah-rumah

yang saling berdekatan memudahkan penularan penyakit ini,

mengingat nyamuk Aedes aegypti jarak terbangnya maksimal 200

meter. Hubungan yang baik antar daerah memudahkan penyebaran

penyakit ke daerah lain. Selain itu, hal ini juga berkaitan erat

dengan mobilitas penduduk yang memudahkan penularan dari satu

tempat ke tempat lainnya dan biasanya penyakit menjalar dimulai

dari satu sumber penularan kemudian mengikuti lalu lintas

penduduk. Hal ini juga didukung oleh pernyataan (Gubler, 2002)

bahwa ada banyak faktor yang bertanggung jawab untuk

kebangkitan dramatis epidemi DF / DBD pada tahun-tahun dari

abad ke-20, namun beberapa di antaranya tidak dipahami dengan

baik. Demografis dan perubahan sosial seperti pertumbuhan

penduduk, urbanisasi dan transportasi modern memberikan

kontribusi besar terhadap kejadian meningkat dan penyebaran

geografis aktivitas demam berdarah.

Page 8: CONTOH KASUS

5) Perbaikan sanitasi lingkungan, tata ruang kota dan kebijakan

pemerintah. Hal ini erat kaitannya dengan pemukiman penduduk,

tempat-tempat umum, sarana dan prasarana kota, dan lain-lain.

Penataan ruang kota yang baik akan meningkatkan status kesehatan

masyarakat setempat.

b. Specific protection

1) Abatisasi

Program ini secara massal memberikan bubuk abate secara cuma-

cuma kepada seluruh rumah, terutama di wilayah yang endemis

DBD semasa musim penghujan. Tujuannya agar kalau sampai

menetas, jentik nyamuknya mati dan tidak sampai terlanjur

menjadi nyamuk dewasa yang akan menambah besar populasinya

(Nadesul, 2007). Abitasasi selektif atau larvasidasi selektif, yaitu

kegiatan memberikan atau menaburkan larvasida ke dalam

penampungan air yang positif terdapat jentik aedes (Widoyono,

2008).

2) Fogging focus (FF).

Fogging focus adalah kegiatan menyemprot dengan insektisida

(malation, losban) untuk membunuh nyamuk dewasa dalam radius

1 RW per 400 rumah per 1 dukuh (Widoyono, 2008).

Penyemprotan bisa membahayakan kesehatan jika dilakukan tidak

dengan hati-hati. Oleh karena itu, takaran insektisida yang dipakai

harus diukur dengan cermat, dan tidak sampai berlebihan (Nadesul,

2007).

3) Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)

Pemeriksaan Jentik Berkala adalah kegiatan reguler tiga bulan

sekali, dengan cara mengambil sampel 100 rumah/desa/kelurahan.

Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan cara random atau

metode spiral (dengan rumah di tengah sebagai pusatnya) atau

metode zig-zag. Dengan kegiatan ini akan didapatkan angka

kepadatan jentik atau House Index (HI) (Widoyono, 2008).

Page 9: CONTOH KASUS

Pembersihan jentik bisa dilakukan dengan pogram Pemberantasan

Sarang Nyamuk (PSN), menggunakan ikan, dan larvasidasi. Tidak

semua jenis ikan memangsa jentik nyamuk Aedes, hanya ikan jenis

gambusia, seperti ikan kepala timah. Selain itu ada beberapa

pemangsa jentik nyamuk Aedes yang ada di alam, yaitu burung air,

serangga, dan ikan. Namun pemangsa itu sudah semakin langka,

sehingga campur tangan manusia memang diperlukan (Nadesul,

2007).

4) Penggerakan PSN

Kegiatan PSN dengan menguras dan menyikat TPA seperti bak

mandi atau WC, drum seminggu sekali, menutup rapat-rapat TPA

seperti gentong air atau tempayan, mengubur atau menyingkirkan

barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan serta

mengganti air vas bunga, tempat minum burung seminggu sekali

merupakan upaya untuk melakukan PSN DBD. Masyarakat

diharapkan rutin melakukan kegiatan tersebut dan pihak

pemerintah melakukan pemeriksaan jentik berkala, sehingga

pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD dapat berjalan

dengan baik.

5) Pencegahan gigitan nyamuk.

Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan pemakaian

kawat kasa, menggunakan kelambu, menggunakan obat nyamuk

(bakar, oles), dan tidak melakukan kebiasaan beresiko seperti tidur

siang, dan menggantung baju. Pemakaian kasa pada ventilasi yang

dilakukan merupakan pencegahan secara fisik terhadap nyamuk

yang bertujuan agar nyamuk tidak sampai masuk rumah ataupun

kamar tidur.

6) Pengendalian vektor.

Pengendalian vektor melalui surveilans vektor diatur dalam

Kepmenkes No.581 tahun 1992, bahwa kegiatan pemberantasan

sarang nyamuk (PSN) dilakukan secara periodik oleh masyarakat

Page 10: CONTOH KASUS

yang dikoordinir oleh RT/RW dalam bentuk PSN dengan pesan

inti 3M plus. Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat diukur

dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ lebih atau sama

dengan 95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau

dikurangi. Sejak tahun 2004 telah diperkenalkan suatu metode

komunikasi atau penyampaian informasi atau pesan yang

berdampak pada perubahan perilaku dalam pelaksanaan PSN

melalui pendekatan sosial budaya setempat yaitu Metode

Communication for Behavioral Impact (COMBI) (Pusat Data dan

Surveilans Epidemiologi, Kemenkes RI, 2010).