contoh kASUS
-
Upload
didinkrastogidjavachanchad -
Category
Documents
-
view
233 -
download
2
description
Transcript of contoh kASUS
Pengkajian Ny. M, 30 Tahun, dirawat di ruang perawatan Urologi dengan Keluhan sesak, Hematuria, Neusea, Malaise, dan Artharalgia dan edema. Hasil pemeriksaan penunjang : protein uria (+), Albumin 1,5, TTV TD:160/100 mmHg, P=30 X / i, N=88 X / i, Suhu= 38 0cNama pasien
: Ny.MUmur
: 30 TahunKeluhan Utama : Sesak
Keluhan lainnya : Neusea Malaise Hamaturia
ArtharalgiaPemeriksaan fisik : Edema (+) Tanda-Tanda Vital (TD : 160/100 mmhg)
P : 30x/menit
N : 88x/menit
S : 38(C
Pemeriksaan penunjang
Albumin 1,5 mg/dl
Protein urin (+)
ANALISA DATAData Masalah
DS : Klien Mengeluh Sesak
DO :
Edema (+)
Perubahan elektrolit (Protein urin positif)
Perubahan tekanan darah (TD 160/100 mmhg)
Perubahan pola respirasi (RR : 30x/menit)
Kelebihan volume cairan
DS : Klien Mengeluh Nyeri sendi
DO :
ArthalagiaNyeri akut
DS : -
DO :
Neusea
Albumin 1,5 gr/dl
MalaisePerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
DS : -
DO :
Tekanan Darah TD= 160/100 mmHg Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
DS :
DO :
Hematuria
S : 38(C
Malaise
Resiko infeksi
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
NODIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan b/d Disfungsi ginjal atau perubahan pada suplai ginjal yang mengakibatkan penurunan kecepatan filtrasi glumerulus
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Penyakit kronis (glomerulonefritis)
3.Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis dan psikologis
4.Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan hipertensi
5. Resiko infeksi b/d Faktor resiko dari penyakit kronis (glomerulonefritis)
Atau pengetahuan yang kurang untuk menghindari pajatan patogen
RENCANA KEPERAWATAN
No DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi NOCIntervensi NIC
1.Kelebihan volume cairan b/d Disfungsi ginjal atau perubahan pada suplai ginjal yang mengakibatkan penurunan kecepatan filtrasi glumerulusSetelah dialkukan tindakan keperawatan selama 1x24jam pasien menunjukkan keseimbangan cairan tidak akan terganggu (kelebihan) yang dibuktikan dengan indikator sebagai berikut (1-5 : ekstrem, berat, sedang, ringan atau tidak ada gangguan) : Keseimbangan asupan dan haluaran dalam 24 jam (5)
Tidak ada bunyi napas tambahan (5)
Tidak ada asites, distensi vena leher dan edema perifer (5)
Berat jenis urine dalam batas normal (5)Pengkajian 1. Timbang berat badan setiap hari dan pantau kemajuannya 2. Pertahankan keakuratan catatan asupan dan haluaran 3. Pantau hasil laboratorium yang relevan terhadap retensi cairan misalnya ( perubahan elektrolit, peningkatan berat jenis, peningkatan BUN, penurunan hematokrit, dan peningkatan kadar osmolalitas urine)4. Pantau indikasi kelebihan/retensi cairan (misalnya : peningkatan CVP atau tekanan kapiler pulmonal, edema, distensi vena leher dan asites) sesuai kebutuhanPendidikan untuk pasien/keluarga
5. Anjurkan pasien untuk puasa, sesuai dengan kebutuhan
Aktivitas kolaboratif
6. Lakukan dialisis, jika diindikasikan
7. Konsultasikan ke dokter jika tanda dan gejala kelebihan cairan muncul dan memburuk
8. Berkan diuretik, sesuai dengan kebutuhan
Aktivitas lain
9. Tinggikan ekstermitas untuk meningkatkan aliran darah balik ke vena
10. Distribusikan asupan cairan selama 24jam, sesuai dengan keperluan.
2.Resiko Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Penyakit kronis (glomerulonefritis)Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam, pasien menunjukkan status gizi :asupan makanan, cairan dan zat gizi, ditandai dengan indikator berikut (1-5 : tidak adekuat, ringan, sedang, kuat, adekuat total) Makanan oral, pemberian makanan lewat slang, atau nutrisi paranteral total (5)
Asupan cairan oral atau IV (4)Pengkajian
1. Identifikasi faktor pencetus mual/muntah 2. Catat warna, jumlah dan frekuensi mual/muntah3. Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan
4. Timbang pasien pada interval yang tepat
Pendidikan untuk pasien/keluarga
5. Intruksikan pasien untuk menarik napas dalam, perlahan, dan menelan secara sadar untuk mengurasi mual
Aktivitas kolaboratif
6. Berikan obat antimetik dan analgesik sebelum makan atau sesuai dengan jadwal yang dianjurkan
7. Tentukan dengan melakukan kolaborasi bersama ahli gizi secara tepat jumlah kalori dan jenis zat gizi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebtuhan nutrisi
Aktivitas lain
8. Minimalkan faktor pencetus yang dapat menyebabkan mual
9. Tawarkan kain basah, dingin untuk diletakkan diatas dahi atau belakang leher10. Batasi diet terhadap es batu dan cairan bening jika gejala parah, kembangkan diet bila memungkinkan.
3.Intoleransi aktifitas b/d Penyakit ginjal (glomerulonefritis)Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam pasien menunjukkan penghematan energi, ditandai dengan indikator sebagai berikut (1-5 : tidak sama sekali, ringan, sedang, berat atau sangat berat) Menyadari keterbatasan energi (3) Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat (4)
Tingkat daya tahan adekuat untuk beraktivitas (4)Pengkajian 1. Tentukan penyebab keletihan (misalnya karena perawatan atau pengobatan)2. Pantau reson kardiorespiratori terhadap aktivitas (misalnya dispnea, takikardia, pucat, tekanan hemodinamik dan frekuensi pernapasan)
3. Pantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber-sumber energi
4. Pantau/dokumenrasikan pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur
Pendidikan untuk pasien/keluarga
5. Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
Aktivitas kolaboratif
6. Berikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas
Aktivitas lain 7. Batasi rangsangan lingkungan (seperti cahaya dan kebisisingan) untuk memfasilitasi relaksasi
4. Resiko infeksi b/d Faktor resiko dari penyakit kronis (glomerulonefritis)
Atau pengetahuan yang kurang untuk menghindari pajatan patogenSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam, pasien menunjukkan pengendalian resiko, dibuktikan dengan indikator (1-5 : tidak pernah, jarang. Kadang-kadang, sering, konsisten menujukkan) Mendapatkan imunisasi yang tepat (5) Maemantau faktor resiko lingkungan dan perilaku seseorang (5)
Menghindari pajatan terhadap ancaman kesehatan (5)
Mengubah gaya hidup untuk menurangi resiko (5)Pengkajian 1. Pantau gejala infeksi (misalnya suhu tubuh, pembuangan, penampila luka, sekresi, penampilan urine, suhu kulit, lesi kulit, keletihan dan malaise)
2. Pantau hasil laboratprum (hitung granulosit absolut, hasil-hasil yang berbeda, protein serum dan albumin)
3. Amati penampilan praktik higiene pribadi untuk perlindungan terhadap infeksi
Pendidikan untuk pasien/keluarga
4. Jelaskan kepada pasien/keluarga mengapa sakit dan pengobatan meningkatan resiko terhadap infeksi
5. Instruksikan untuk menjaga higiene pribadi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi
6. Ajarkan pasien/keluarga teknik cuci tangan yang benar
Aktivitas kolaboratif
7. Berikan terapi antibiotik, bila diperlukan
Aktivitas lain
8. Bersihkan lingkungan dengan benar setalah digunakan oleh pasien 9. Pertahankan teknik isolasi, bila diperlukan
10. Terapkam kewaspaan universal
11. Batasi jumlah pengunjung, bila diperlukan.