Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

11
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya ? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek - robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. B. Permasalahan / Rumusan masalah Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam makalah ini, diantaranya adalah : 1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat sahabat untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran. 2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah

Transcript of Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

Page 1: Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di

sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan

tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan

belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita.

Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa

kenyataannya ? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa

juga merobek - robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A

bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah

disediakan tempat sampah.

Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan

sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat

mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat

menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.

B. Permasalahan / Rumusan masalah

Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam makalah

ini, diantaranya adalah :

1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa

Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari

kebiasaan nya setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan

lingkungan sekolah sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun

lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik –

baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat –

sahabat untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.

2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah

Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak

dan berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri.

Karena semua orang pasti menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah

Page 2: Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

2

sebelum menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga nama baik

sekolah, setiap penggerak – penggeraknya harus menjaga kebersihan dan

kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi

para siswa / siswi di SMP Negeri 32 Padang.

3) Perilaku sebagai cermin sekolah

Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi

karakter masa depannya. Dengan demikian, sekolah dinilai oleh

masyarakat setempat dengan melihat berbagai macam karakteristik

seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di SMP Negeri 32

Padang. Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu

memperlihatkan karakteristik seorang siswa di SMP Negeri 32 Padang.

4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia

Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak

besar bagi otak manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui

paru – paru sebagian besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah

melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu dikhawatirkan oleh

manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan

disekitarya.

5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan

Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan

penghijauan dapat mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat

dihirup oleh manusia. Bila dilingkungan sekolah ditanami pohon – pohon

rindang, maka di tempat itu pasti banyak terdapat oksigen yang bersih dan

segar. Dan pohon – pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar

matahari secara langsung.

C. Tujuan Penulisan Makalah

Pada topik kali ini, kami ingin membangun peran penting dalam

menciptakan lingkungan sehat. Karena, bila lingkungan sehat maka semua

mahkluk hidup yang ada disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik.

Terutama kita sebagai siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik.

Karena bila ruangan kelas bersih, pastilah udara akan sejuk.

Page 3: Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

3

Dan oleh karena itu otak dapat menjalankan fungsi dan kegunaannya

dengan sempurna. Otak dapat bekerja dengan cepat. Jika lingkungan sehat dan

bersih, otak dapat bekerja melebihi dari benda cepat apapun yang pernah ada.

Karena otak memiliki berjuta – juta rangsangan yang meliputi dan melindungi

otak agar otak dapat bekerja dengan maksimal.

Setidaknya, dengan menjaga kebersihan, kita juga telah melestarikan dan

menjaga maupun menghargai bakat kita dalam Iptek. Karena orang sukses pasti

berasal dari lingkungan yang sehat dan bersih. Sehingga ia dapat berfokus pada

pembelajaran yang ia terima.

Page 4: Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori - Teori Belajar

Menurut Sukmadinata (2004 : 167) Teori- teori belajar bersumber dari

teori atau aliran – aliran psikologi. Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun

besar psikologi yaitu : teori disiplin mental, behaviorisme, dan kognitif- gestalt -

field.

1. Teori disiplin mental

Menurut rumpun psikologi ini individu memiliki kekuatan

kemampuan, atau potensi-potensi tertentu. Belajar adalah pengembangan dari

kekuatan - kekuatan kemampuan dan potensi-potensi tersebut. Bagaimana

proses pengembangan kekuatan-kekuatan tersebut tiap aliran atau teori

mengemukakan pandangan yang berbeda.

2. Teori behaviorisme

Rumpun teori ini disebut behaviorisme karena sangat menekankan

perilaku atau tingkah laku yang dapat diamati. Teori - teori dalam rumpun ini

bersifat molekular, karena memandang kehidupan individu terdiri atas unsur -

unsur seperti halnya molekul- molekul.

3. Teori cognitif-gestalt- field

Rumpun ketiga adalah kognitif – gestalt – field. Kalau rumpun

behaviorisme bersifat molekular (menekankan unsur - unsur), maka rumpun

ini bersifat molar atau bersifat keseluruhan dan keterpaduan. Teori kognitif,

dikembangkan oleh para ahli psikologi kognitif, teori ini berbeda dengan

behaviorisme, bahwa yang utama pada kehidupan manusia adalah

mengetahui (knowing) dan bukan respons.

Namun untuk memulai semua itu perlulah kita ketahui terlebih dahulu

bagaimana prinsip pengelolaan sistem, dimana terdapat perbedaan pendekatan

paradigma top - down dan paradigma bottom - up dalam berbagai lapisan.

Diantaranya pada sistem pendidikan pendekatan paradigma top-down berupa

menentukan ketentuan untuk membudayakan peserta didik sedangkan paradigma

bottom-up menjamin aturan pokok dan tersedianya sumber daya.

Page 5: Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

5

Pada sistem pengelolaan menurut paradigma top - down harus mampu

menunjukkan petunjuk operasional sedangkan paradigma bottom - up hanya

menyediakan informasi yang ada dan mengatur sumber daya yang diperlukan

tanpa perlu menunjukan petunjuk operasionalnya. Pada paradigma top - down

sistem belajar pembelajaran harus mampu melaksanakan petunjuk dan mengawasi

agar segala sesuatunya sesuai dengan petunjuk yang ada.

Namun menurut paradigma bottom-up sistem belajar pembelajaran harus

bisa merancang terlebih dahulu pedoman yang akan dilaksanakan dan mengelola

sumber belajar agar dapat menarik minat siswa sehingga pengalaman belajar

siswa yaitu mampu memecahkan masalah belajar. Berbeda dengan paradigma top-

down dimana pengalaman belajar siswa hanya merespon pelajaran.

Setelah memahami mengenai paradigma top - down dan bottom-up maka

seorang guru dalam menggunakan media pendidikan yang efektif, harus memiliki

pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan / pengajaran.

Pengetahuan tersebut menurut Oemar Hamalik (1985 : 16), dalam Asnawir &

Usman (2002 : 18) :

1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar

mengajar.

2. Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

3. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.

4. Hubungan antara metode mengajar dengan metode pendidikan.

5. Nilai dan manfaat media pendidikan.

6. Memilih dan menggunakan media pendidikan.

7. Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.

8. Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam setiap mata pelajaran

yang diajarkan.

9. Melakukan usaha - usaha inovasi dalam media pendidikan. Karena itu

media pendidikan sangat penting sekali untuk menungjang pencapaian

tujuan dari pendidikian itu sendiri.

Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana

terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup).

Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya

Page 6: Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

6

individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu

dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku.Oemar

Hamalik (2004 : 194) dalam teorinya “Kembali ke Alam” menunjukan betapa

pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan peserta didik. Menurut Oemar

Hamalik (2004 : 195).

Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor

kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor

belajar yang penting. Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan

sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi: Masyarakat disekeliling sekolah ;

Lingkungan fisik disekitar sekolah, Bahan - bahan yang tersisa atau tidak dipakai

dan bahan - bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau

alat bantu dalam belajar; dan Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam

masyarakat.

Jadi media pembelajaran lingkungan adalah pemahaman terhadap gejala

atau tingkah laku tertentu dari objek atau pengamatan ilimiah terhadap sesuatu

yang ada di sekitar sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah

menerima materi dari sekolah dengan membawa pengalaman dan penemuan

dengan apa yang mereka temui di lingkungan mereka.

Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini

guru berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan

rasa cinta akan lingkungan sekitarnya. Langkah awal yang dapat dilakukan

(Asnawir & Usman, 2002 : 109):

1. Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga.

2. Membawa tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kedalam kelas.

3. Mengusahakan mengoleksi rumput - rumputan dan daun - daunan

(herbarium), serangga (insektarium), ikan dan binatang air (aquarium).

4. Menggunakan batu-batuan dan kerang - kerangan, semua ini dapat

dijadikan sebagai sumber pelajaran.

Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini lebih bermakna

disebabkan para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang

sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya

dapat dipertanggung jawabkan. Banyak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan

Page 7: Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

7

mempelajari lingkungan dalam proses belajar mengajar ( Sudjana & Rivai, 2002 :

208) :

1. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di

kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.

2. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan langsung

dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.

3. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga

kebenarannya lebih akurat,

4. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan

dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara,

membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta.

5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari

bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam,

lingkungan buatan, dan lain-lain, dan Siswa dapat memahami dan

menghayati aspek - aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga

dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya,

serta dapat memupuk rasa cinta akan lingkungan.

Selain itu untuk memanfaatkan lingkungan sekitar harus memenuhi

beberapa syarat tertentu diantaranya :

1. Harus sesuai dengan garis - garis besar program pengajaran.

2. Dapat menarik perhatian siswa.

3. Hidup dan berkembang di tengah - tengah masyarakat,

4. Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan.

5. Berhubungan erat dengan lingkungan siswa, dan

6. Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa.

Pada dasarnya pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan kegiatan

mengkomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian seorang guru terhadap

perkembangan siswa. Kemudian informasi mengenai hasil penilaian proses dan

hasil belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator yang telah

ditetapkan, oleh peserta didik informasi hasil penilaian ini dapat digunakan

sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik dalam pencapaian pembelajaran,

agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Bentuk laporan hasil penilaian

Page 8: Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

8

proses dan hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor Haryati

(2007 : 115).

Menurut Sudjana (2002 : 45) dalam proses belajar - mengajar, tipe hasil

belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar

guru dapat merancang atau mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti.

Setiap proses belajar-mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil

belajar yang dicapai siswa, disamping diukur dari segi prosesnya. Artinya,

seberapa jauh tipe hasil belajar yang dimiliki siswa. Tipe hasil belajar harus

nampak dalam tujuan itulah yang akan dicapai oleh proses belajar-mengajar.

Page 9: Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

9

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana untuk digunakan

sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, karena dapat

menumbuhkan minat dan merangsang mereka untuk berbuat dan

membuktikannya. Hal ini sangat baik dan cocok dilakukan dalam mata pelajaran

biologi, karena pemahaman para siswa tentang biologi adalah ilmu hafalan dan

tidak bermanfaat bagi kehidupan dan juga akibat dari pengalaman belajar yang

bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar keluar kelas sedangkan dalam

ilmu biologi harus sesuai dengan apa yang ada dalam alam ini karena, biologi

didalam Sekolah Menengah Atas merupakan Mata pelajaran sains dimana

siswanya dituntut untuk dapat memahami konsep biologi dan mengembangkan

daya nalar untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehari - hari.

B.Saran

Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berhasil dengan baik,

perlu dilakukan langkah-langkah : perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.

Dalam langkah - langkah tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan

pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama.

Page 10: Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

hanya dengan Rahmat dan Penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis

ilmiah yang berjudul “ Lingkungan Sekolah “ ini. Dengan karya tulis ini, kita

dapat belajar dan dapat memahami cara hidup sehat dan aktif dalam kegiatan

KMB di sekolah.

Kami sebagai penulis pastinya memiliki beberapa tujuan penting dalam

menyampaikan karya tulis ini. Diantaranya adalah : untuk menjaga kebersihan

lingkungan sekolah, agar dapat menjaga kebersihan di ruangan kelas. Tujuan ini

pastinya agar siswa – siswi dapat mengikuti dan menerima pelajaran yang

diberikan oleh Bapak / Ibu guru di SMP Negeri 32 Padang ini dengan aktif dan

semangat. Sehingga apa yang disampaikan oleh Bapak / Ibu guru dapat diterima

dan dicerna otak.

Dengan demikian, kita semuanya harus menjaga kebersihan lingkungan

kita di SMP Negeri 32 Padang. Karena bila lingkungan bersih, maka setiap siswa

akan dapat menghirup oksigen yang bersih dan ramah lingkungan. Sehingga otak

manusia dapat berfungsi di saat pekarangan kelas dan sekolah bersih tanpa ada

sampah atau sejenisnya.

Padang, Januari 2014

Penulis

i

Page 11: Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah

11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………….…………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………. 1

B. Permasalahan / Rumusan masalah……………………………... 1

C. Tujuan Penulisan Makalah……………………………………... 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Teori Belajar……………………………………………………. 4

BAB III PENUTUP

A. Saran……………………………………………………………. 9

B. Kesimpulan……………………………………………………... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii