contoh evapro UKS
-
Upload
khatulistiwa-antique-cell -
Category
Documents
-
view
126 -
download
14
description
Transcript of contoh evapro UKS
BAB II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada disekolah dan perguruan agama. 1 Upaya peningkatan derajat kesehatan ini direalisasikan melalui trias UKS, yaitu: pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.2
Kualitas sumber daya manusia (SDM) antara lain ditentukan oleh dua faktor yang satu sama lain saling berhubungan, berkaitan dan saling bergantung yakni pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Oleh karena itu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.3Peran UKS juga menjadi penting dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan karena walaupun fokus kegiatan UKS adalah anak usia sekolah (5-19 tahun) namun, golongan ini memiliki proporsi yang cukup besar yaitu 32% dari jumlah penduduk. 3 Selain itu di institusi sekolah siswa telah terorganisir, mudah dibina dan dibimbing, patuh kepada guru serta mudah menerima hal-hal baru sehingga diharapkan dapat menjadi agen perubahan di Lingkungannya masing-masing.3,4 Siswa merupakan kelompok masyarakat yang secara umum memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan berbagai kelompok masyarakat lainnya, namun demikian kelompok ini merupakan kelompok yang rawan karena berada dalam periode pertumbuhan dan perkembangan yang rentan terhadap pengaruh lingkungan.3Dasar penyelenggaraan UKS tercantum dalam UUD RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian 13 pasal 45 ayat 1 yang dikukuhkan lagi dalam surat keputusan bersama 4 menteri (pendidikan, kesehatan, agama, dan dalam negeri) pada tanggal 3 September 2004 tentang pembentukan tim pembina UKS daerah tingkat I, II, kecamatan, dan tim pelaksana UKS di Sekolah.5 Sehubungan dengan pentingnya program UKS, maka perlu dilakukan penilaian keberhasilan program tersebut, hambatan hambatan yang ditemui, serta alternatif pemecahan masalah yang mungkin. Dalam melakukan evaluasi penulis memilih melakukan evaluasi terhadap program UKS kecamatan Pulogadung karena beberapa sekolah di kecamatan ini telah beberapa kali menunjukan prestasi dengan menjuarai lomba sekolah sehat tingkat provinsi maupun nasional sehingga diharapkan dengan evalusi dapat diketahui pelaksanaan dan keberhasilan program UKS di wiliyah ini untuk kemudian dapat ditiru oleh daerah lain, sekaligus untuk mengetahui permasalahan yang masih dihadapi dan alternatif pemecahan masalahnya agar tercapai perbaikan kualitas keluaran program.
1.2 Perumusan masalah
Bagaimana tingkat keberhasilan, permasalahan, dan penyebab masalah dalam pelaksanaan program UKS di Puskesmas Pulogadung periode Januari-Desember 2007?
Apa saja alternatif penyelesaian masalah yang tepat sehingga program UKS Pulogadung dapat berjalan dengan lebih baik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Memahami program UKS di Puskesmas secara menyeluruh untuk selanjutnya dapat memberi saran untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan UKS khususnya di wilayah kerja Puskesmas Pulogadung
1.3.2 Tujuan Khusus
Diketahuinya pelaksanaan dan keberhasilan program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung periode Januari Desember 2007
Diketahuinya masalah-masalah dalam pelaksanaan program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung periode Januari Desember 2007
Diketahuinya prioritas masalah dalam pelaksanaan program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung periode Januari Desember 2007 Diketahuinya kemungkinan-kemungkinan penyebab dari masalah program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung periode Januari Desember 2007 Dirumuskannya alternatif pemecahan masalah bagi pelaksanaan program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung periode Januari Desember 2007 Terpilihnya prioritas pemecahan masalah pelaksanaan program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung periode Januari Desember 2007 Disusunnya saran untuk perbaikan program UKS tahun berikutnya
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi program pada fasilitas kesehatan dan memberi masukan untuk perbaikan program.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pelaksanaan program UKS di puskesmas.
1.4.2 Manfaat Bagi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
1. Merealisasikan tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi dan tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian bagi masyarakat.
2. Memberikan sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah didapat tentang evaluasi program dengan pendekatan sistem.1.4.3 Manfaat Bagi Puskesmas
1. Bahan masukan dalam melaksanakan program UKS untuk meningkatkan keberhasilan program tersebut di kecamatan pulogadung2. Mendapatkan gambaran tentang kemungkinan penyebab masalah pada pelaksanaan program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung 3. Mendapatkan alternatif pemecahan masalah pada program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung periode Januari Desember 20071.5 MetodeData primer didapatkan dari keterangan yang diberikan oleh penanggungjawab program UKS Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Data sekunder didapatkan melalui laporan kegiatan Tim Pembina UKS kecamataman Pulogadung tahun 2007, dan literatur-literatur yang didapat.BAB IITINJAUAN PUSTAKA
II.1 Usaha Kesehatan Sekolah
II.1.a Definisi
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 7-21 tahun, yang sesuai proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 3 subkelompok yaitu
Pra-remaja(7-12 tahun)
Remaja(13-18 tahun)
Dewasa muda(19-21 tahun)
II.1.b Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatnya derajat kesehatan para peserta didik, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Tujuan Khusus
Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkotika dan bahan bcrbahaya, alkohol, rokok dan sebagainya.
Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi peserta didik di sekolah dan di luar sekolah.
Terciptanya lingkungan kehidupan yang sehat di sekolah.
II.1.c Sasaran
Masyarakat sekolah dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan tingkat pendidikan menengah termasuk perguruan agama, beserta lingkungannya, serta perguruan tinggi (tingkat I dan 2).
II.1.d Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (TRIAS UKS) yang meliputi:
1. Pendidikan Kesehatan
i. Kegiatan intrakurikuler,yakni pelaksanaan pendidikan jam pelajaran yang sesuai ketentuan yang berlaku untuk tingkat sekolah dasar sampai dengan tingkat sekolah menengah atas.
ii. Kegiatan ekstrakurikuler, yakni kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah, dengan tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan dan ketrampilan peserta didik, serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler antara lain berupa:
kegiatan oleh peserta didik, guru OSIS, misalnya : kerja bakti sosial, lomba yang ada hubungannya dengan kesehatan, aktivitas kader kesehatan sekolah (dokter kecil), PMR, piket sekolah.
bimbingan hidup sehat.
penyuluhan kesehatan dan latihan ketrampilan dalam rangka pelayanan kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan:
i. Kegiatan pcningkatan kesehatan (promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan latihan ketrampilan dalam rangka pelayanan kesehatan. Kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan penyakit, dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul kelainan.
ii. Kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul kelainan.
iii. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat:
i. Kegiatan bina lingkungan fisik
ii. Kegiatan bina lingkungan mental sosial, sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga sekolah.
II. 1.e Pola Dasar
Keterpaduan fungsional:
Pelayanan kesehatan dalam rangka UKS merupakan upaya terpadu antara kegiatan pokok UKS dengan kegiatan pokok sebagai berikut: perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pencegahan dan pemberantasan penyakit, penyuluhan kesehatan, pengobatan, pelayanan kesehatan gigi clan mulut, kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi, laboratorium sederhana, dan pencatatan laporan. Keterpaduan fungsional antar kegiatan pokok terkait dalam pelayanan kesehatan UKS mencakup: keterpaduan fungsional teknik/intervensi clan keterpaduan kegiatan pendukung.
Intervensi:
Sesuai masalah kesehatan di sekolah masing-masing kegiatan pokok melaksanakan intervensi pokok yang mempunyai kegiatan utama sebagai berikut:
i. Intervensi perorangan: pencarian, pemeriksaan dan pengobatan penderita pemberian kekebalan dan tindak lanjut
ii. Intervensi lingkungan: pengelolaan lingkungan fisik
iii. Intevensi perilaku: pembinaan perilaku perorangan, keluarga dan masyarakat
Jangkauan:
Puskesmas perlu menjangkau semua sekolah dalam wilayah kerjanya dengan suatu standar pelayanan tertentu. Standar tersebut ditetapkan secara berjenjang,
sesuai dengan kemampuan Ipuskesmas. Pelayanan UKS oleh Puskesmas untuk sekolah tingkat dasar dan perguruan agama mengacu pada standar pelayanan
sebagai berikut:
i.Standar minimal: pelayanan kesehatan dengan perangkat kegiatan yang minimal harus dilaksanakan dan disebut sebagai PAKET MINIMAL yang terdiri dari:
Penyuluhan kesehatan di sekolah oleh tenaga kesehatan & UKGS I
Imunisasi pada anak SD kelas I (D'T) dan anak SD kelas II & III (TT).
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
ii. Pelayanan Standar: pelayanan kesehatan yang seharusnya dicapai oleh setiap Puskesmas dan disebut sebagai PAKET STANDAR, yang terdiri dari paket minimal ditambah:
Kader Kesehatan Sekolah (dokter kecil/KKR)
P3K dan P3P (Pertolongan Pertama pada Penyakit)
Penjaringan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan periodik setiap 6 bulan: BB, TB, visus dan Hb
UKGS tahap ll
Pengawasan terhadap warung sekolah iii. Standar optimal : Puskesmas yang sudah mencapai startdar perlu menambahkan kegiatan pelayanan kesehatan lain yang sejalan dengan peningkatan kemampuan Puskesmas. Paket pelayanan yang serasi dengan kemampuan Puskesmas namun belum mencapai standar pelayanan paripurna, disebut sebagai PAKET OPTIMAL, yang terdiri dari paket standar ditambah:
Konseling Kesehatan Remaja
UKGS tahap 111
Kebun sekolah
Dana sehat
iv.Standar paripurna: pelayanan kesehatan dengan perangkat kegiatan yang komprehensif untuk masing-masing kegiatan pokok, dan disebut sebagai PAKET PARIPURNA, yang terdiri dari paket optimal ditambah:
Memantau kesegaran jasmani
Untuk Puskesmas yang belum mampu menjangkau sekolah dengan pelayanan kesehatan sesuai standar minimal, maka Puskesmas menentukan prioritas kegiatan utama yang didahulukan pelaksanaannya, kondisi ini termasuk kategori standar sub-minimal.
Standar pelayanan Puskesmas untuk sekolah tingkat lanjutan (SLTP/SLTA & Mts/MA) adalah sebagai berikut:
1. Paket minimal: sekolah yang melaksanakan kegiatan di bawah ini:
penyuluhan remaja di sekolah/madrasah oleh tenaga kesehatan, tetmasuk UKGS tahap I
Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Pemeriksaan kesehatan secara periodik bagi siswa (TB, BB, visus, Hb, GAKY, kekurangan vitamin A, tes kesegaran jasmani)
Pemeriksaan kesehatan bagi guru
2. Paket standar: sekolah yang melaksanakan kegiatan dalam paket minimal ditambah kegiatan di bawah ini:
Kader Kesehatan Sekolah (KKR, PMR, Saka Bakti Husada)
P3K dan P3P
Penyaringan kesehatan bagi siswa kelas I
Konseling Kesehatan Remaja
UKGS tahap II
Pengawasan terhadap warung sekolah
3. Paket optimal: sekolah yang melaksanakan paket minimal + paket
standar ditambah kegiatan sebagai berikut:
Kesehatan jiwa remaja
UKGS tahap III
Kebun sekolah
Dana sehat
4. Paket paripurna: sekolah yang melaksanakan secara lengkap paket minimal, paket standar dan paket optimal ditambah kegiatan di bawah ini:
Memantau kesegaran jasmani
Pencegahan kesulitan belajar bersumber kejiwaan remaja
Mutu penyelenggaraan pelayanan:
Mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan dipandang dari 2 sudut:
Mutu pelayanan kesehatan di sekolah: kemandirian sekolah dan kelengkapan kegiatan utama yang dilaksanakan.
Pola penyelenggaran dalam wilayah kerja Puskesmas: proporsi sekolah dengan pelayanan standar.
Pembinaan:
Pembinaan terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan UKS mencakup aspek manajemen dan aspek KIE.
Pengembangan:
Pengembangan pelayanan kesehatan dalam rangka UKS, mencakup pengembangan jaringan pelayanan kesehatan yang mengaitkan pelayanan kesehatan di sekolah dengan daerah tangkapan (catchment area), yaitu kelompok 10 keluarga maupun keluarga itu sendiri, dengan sasaran utama ibu dari peserta didik.
Pelaksana Pelayanan Kesehatan:
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dalam rangka UKS diperlukan koordinasi antara tenaga Puskesmas yang ditugasi menangani kegiatan pokok berkaitan dengan intervensi, yang bersifat teknik dengan tenaga Puskesmas yang ditugasi menangani kegiatan pokok Kesehatan Sekolah. Pelaksana Pelayanan Kesehatan dalam rangka UKS adalah:
Guru yang ditunjuk dan diserahkan wewenang untuk kegiatan pelayanan kesehatan di sekolah
Tenaga teknik Puskesmas
Juga diikutsertakan orangtua dari peserta didik, terutama ibu dari peserta didik itu sendiri.
Dalam melaksanakan program UKS perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Pembentukan Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS untuk melaksanakan tugas pembinaan dan pengembangan UKS secara terpadu dan tcrkoordinasi, maka dibentuk Tim Pembina UKS pada setiap jenjang pemcrinWhan. Struktur organisnsi Tim Pembina UKS tingkat Kecamatan yang txrtugns langsung membina sekolah dan madrasah di wilayah kerjanya, terdiri duri unsur-unsur Pemda setempat, Dikbud tingkat Kecamatan, Puskesmas, dimanu tim tersebut diketuui oleh Camat dan Ketua I adalah Kakandep Dikbud Kecamalan.
Penyusunan Rencana Kegiatan UKSSetiap tahun, sebelum tahun ajaran baru perlu dibuat rencana kegiatan tahunan, yang melibatkan seluruh tim pelaksana UKS. Kegiatan UKS yang perlu direncanakan adalah kegiatan-kegiatan yang sudah rutin, agar pelaksanaan dapat disesuaikan dengan kalender pendidikan clan terpaclu, serta kegiatan-kegiatan lain yang perlu ditambahkan sesuai kebutuhan, menurut hasil evaluasi yang telah dilakukan.
Pelaksanaan Trias UKS
Evaluasi dan Pelaporan
Sesuai dengan perkembangan fisik dan jiwa dari peserta didik, serta sistem pendidikan yang informal, maka UKS dibagi atas pelayanan kesehatan di sekolah tingkat dasar dan pelayanan kesehatan untuk sekolah tingkat lanjutan, serta pelayanan kesehatan di Pondok Pesantren.
II.1.f Indikator Keberhasilan Pembinaan Anak Usia Sekolah
Menggunakan data pencatatan clan pelaporan, pengamatan khusus dan penelitian meliputi:
Pembinaan kesehatan anak usia sekolah
Indikator akses/keberhasilan jangkauan, dinyatakan dengan jumlah cakupan sekolah yang sudah melaksanakan program UKS.
Indikator kualitas keberhasilan upaya kesehatan dan kualitasnya, misalnya jumlah sekolah yang memperoleh pelayanan UKS.
Indikator peran masyarakat, misalnya jumlah kader kesehatan sekolah, jumlah guru/instruktur UKS yang terlatih, jumlah sekolah yang mempunyai dana sehat.
Pembinaan kesehatan anak usia sekolah di luar sekolah
Indikator akses/keberhasilan jangkauan, dinyatakan dengan jumlah cakupan Puskesmas yang melaksanakan program pembinaan kesehatan anak usia sekolah di luar sekolah anak luar hiasa (ALB), putus sekolah, pondok pesantren.
Indikator peran serta masyarakat, dinyatakan dengan adanya kader terlatih dalam hal deteksi dini ALB, kader dasawisma lerlalih dun kader kesehatan sekolah pada pondok pesantren.
II. 2. Pendekatan Sistem
Dalam mengadakan evaluasi program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Puskesmas kecamatan Pulogadung, digunakan pendekatan dengan analisa sistem. Pendekatan sistem adalah satu pendekatan analisis organisasi yang menggunakan sifat-sifat dasar sistem sebagai titik pusat analisis.
II.2.a Pengertian Sistem
Terdapat beberapa macam pengertian dari sistem yang dikemukakan oleh berbagai ahli, antara lain sebagai berikut :
Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.
Sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai satu unit organik untuk mencapai keluaran yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang majemuk, dimana masing-masing bagian bekerja sama secara bebas dan terkait untuk mencapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula.
Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Il.2. b Unsur Sistem
Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.
Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
Keluaran (output) adatah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem.
Umpan Balik (feed back) adalah kumpulan dari bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem. Keenam unsur sistem ini saling berhubungan dan mempengaruhi yang secara sederhana dapat digambarkan seperti berikut :
Suatu sistem pada dasarnya dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan/disepakati bersama. Dan untuk terbentuknya sistem tersebut perlu dirangkai berbagai unsur atau elemen sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan membentuk suatu kesatuan dan secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan. Apabila prinsip pokok atau cara kerja sistem ini diterapkan ketika menyelenggarakan pekerjaan administrasi, maka prinsip pokok atau cara kerja ini dikenal dengan nama pendekatan sistem (system approach).
II.3 Evaluasi Program
Menurut The International Clearing House on Adolescent Fertility Control for Population Options, evaluasi adalah suatu yang teratur dan sistematis dalam membendingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur dan kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta penyusunan saran-saran, yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan program.
Sementara itu, menurut Riecken, evaluasi adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan dari dilaksanakannya program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari kedua batasan di atas, terdapat dua pendapat mengenai evaluasi yakni penilaian hanya dapat dilakukan pada akhir program, dan dapat dilakukan pada setiap tahap dari program. Sesuai pendapat bahwa evaluasi dapat dilakukan pada setiap tahap program, terdapat tiga jenis evaluasi yakni evaluasi formatif (dilakukan pada tahap perencanaan program), evaluasi promotif (pada tahap pelaksanaan program), dan evaluasi sumatif (dilakukan pada tahap akhir program).
Ruang lingkup evaluasi program secara sederhana dibedakan menjadi empat kelompok yakni evaluasi terhadap masukan, proses, keluaran, dan dampak. Beberapa pendapat juga mengatakan bahwa evaluasi terhadap lingkungan juga dapat menjadi salah satu dari ruang lingkup. Langkah-langkah yang ditempuh pada waktu melaksanakan penilaian meliputi pemahaman terhadap program yang akan dinilai, penentuan macam dan nrang lingkup penilaian yang akan dilakukan, penyusunan rencana penilaian, pelaksanaan penilaian, dan penarikan kesimpulan.
BAB IIIBAHAN DAN METODE EVALUASI
III.1 Bahan Kerja
III.1. a Pengumpulan data
Jenis data
Data yang digunakan merupakan data primer yang berasal dari petugas pelaksana program dan data sekunder dari laporan pelaksanaan program UKS periode Januari-Desember 2007 di Puskesmas Pulogadung.
Sumber data Data Primer : hasil wawancara dengan koordinator pelaksana program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung.
Data Sekunder : laporan evaluasi tahunan program UKS di Puskesmas Pulogadung Periode Januari-Desember 2007
Cara pengambilan data
Data Primer : dilakukan dengan wawancara dengan koordinator pelaksana program UKS di Puskesmas Pulogadung.
Data Sekunder : dilakukan pencatatan laporan pelaksanaan program UKS di Puskesmas Pulogadung periode Januari-Desember 2006. Pedoman mutu UKS Tim Pembina UKS Propinsi DKI Jakarta. Stratifikasi puskesmas 2001III.1.b. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan secara manual dengan tabel-tabel yang sudah disiapkan, kemudian dilanjutkan dengan mekanik untuk penghitungan.
III.1.c. Penyajian data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk tekstular, tabular, dan grafikal. Interpretasi data dilakukan dengan bantuan kepustakaan.
III.1.d. Lokasi
Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung.
III.1.e. Waktu
Pengumpulan data dilakukan pada Maret-April 2008.
III.2 Tolok Ukur Penilaian
Evaluasi dilakukan pada Program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Adapun sumber rujukan tolok ukur penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Buku Pedoman Kerja Puskesmas Jilid 2 tahun 1999
2) Pedoman Mutu lJsaha Kesehatan Sekolah Propinsi DKI Jakarta tahun 2004
3) Formulir Isian Pengumpulan Data Stratifikasi Puskesmas tahun 2001
4) Buku laporan tahunan program UKS Kecamatan Pulogadung tahun 2007.
Evaluasi dilakukan pada program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung dilakukan hanya pada komponen keluarannya karena keterbatasan waktu, tenaga dan data. Berikut adalah tabel mengenai tolok ukur yang dievaluasi.
Tabel 1. Tolok Ukur Keberhasilan dari unsur sistem keluaran yang dievaluasi
Tolok Ukur KeberhasilanSumber
Indikator keberhasilan jangkauan
Cakupan sekolah yang sudah melaksanakan program UKS adalah 100%Pedoman mutu UKS 2004
Indikator kualitas keberhasilan upaya kesehatan1. jangkauan pelayanan kesehatan UKS yaitu 100% dari jumlah seluruh sekolah UKS
2. Cakupan program skrining mencapai 100% sekolah dari SD-SLTA
3. BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah): 100% jumlah murid kelas 1 mendapat DT, 100% jumlah murid kelas 2 dan 3 mendapat TT
4. Angka absensi siswa sakit < 1.5%
5. Kunjungan pembinaan UKS minimal 3X/tahunPedoman Mutu UKS 2004
Laporan tahunan program UKS kec. Pulo Gadung
Stratifikasi 2001
Pedoman Mutu UKS 2004
Laporan tahunan program UKS kec. Pulo Gadung
Indikator peran serta masyarakat 1. jumlah kader kesehatan sekolah (dokter kecil, PMR atau KKR) adalah 10% dari jumlah siswa/sekolah
2. jumlah guru/instruktur UKS yang dilatih (min. 1 guru UKS)
3. Jumlah sekolah yang mempunyai ruang UKS adalah 100%
4. Jumlah sekolah yang mempunyai dana sehat adalah 100%
5. Frekuensi penyuluhan 1-2x/tahun6. Semua sekolah bebas asap rokok dan napza
7. Lomba sekolah sehat TK.Kecamatan 2x/tahu
Pedoman Mutu UKS 2004
Pedoman Mutu UKS 2004
Pedoman Mutu UKS 2004
Pedoman Mutu UKS 2004
Laporan tahunan program UKS kec.
Pedoman Mutu UKS 2004
Laporan tahunan program UKS kec.
III. 3 Metode Evaluasi
Evaluasi Program UKS di Puskesmas Kecamatan Pulogadung periode Januari-Desember 2007 dilakukan dengan metode Problem Solving Cycle dengan pendekatan sistem sebagai berikut:
III. 3.a Menetapkan masalah dan prioritas masalah
Menetapkan tolok ukur atau indikator dari unsur masukan, proses, keluaran, lingkungan, umpan balik dan dampak.
Tolok ukur merupakan standar atau target unsur sistem dari suatu program sebagai syarat agar program dapat terlaksana dengan baik.
Mengumpulkan data/hasil dari masukan, proses, keluaran, lingkungan dan umpan balik.
Menetapkan masalah dengan membandingkan keluaran pada pencapaian program dengan tolok ukur.
Tujuan pembandingan keluaran pada program dengan tolok ukur adalah agar suatu masalah dapat diidentifikasi apabila terdapat kesenjangan antara keluaran pada program dengan keluaran pada tolok ukur.
Menetapkan prioritas masalah.
Penetapan prioritas masalah dilakukan apabila terdapat lebih dari satu masalah pada suatu evaluasi program. Hal ini bertujuan agar masalah yang paling besar dan mudah diintervensi merupakan masalah yang pertama kali dan terutama dicari alternatif penyelesaiannya. Dalam menetapkan prioritas masalah dibuat sistem skoring menggunakan teknik kriteria matriks sebagai berikut :
Priority = Importancy x Technical feasibility x Resources availability
Pentingnya masalah (Importancy = I) yang terdiri dari :
Besarnya masalah (Prevalence = P)
Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (Severity = S)
Kenaikan besarnya masalah (Rate of Increase = RI) Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi (Degree of unmeet need= DU) Keuntungan sosial karena selesainya masalah (Social Benefit = SB) Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (Public Concern = PO)
Suasana politik (Political Climate = PC)
Kelayakan teknologi (Technical feasibility =T)
Makin layak teknologi yang tersedia dan dapat dipakai untuk mengatasi masalah, makin diprioritaskan masalah tersebut.
Sumber daya yang tersedia (Resources availability= R)
Terdiri dari tenaga (man), dana (money), dan sarana (material). Makin
tersedia sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah makin diprioritaskan masalah tersebut.
Dari setiap kriteria yang ada akan diberi nilai antara 1 (tidak penting)
sampai dengan 5 (sangat penting). Masalah yang dipilih sebagai prioritas adalah yang memiliki nilai I X T X R tertinggi. Sedangkan nilai I dihitung dengan rumus PxSxRIxDUxSBxPBxPC.
III.3.b Menetapkan penyebab masalah dan prioritas penyebab Membandingkan masukan, proses, dampak, lingkungan dan umpan balik dengan tolok ukur untuk mencari adanya kesenjangan yang kemudian ditetapkan sebagai penyebab masalah serta mencari penyelesaiannya. Menetapkan prioritas penyebab masalah
Hal ini tergantung dari kontribusi (C/contribution), kelayakan teknologi (T/technical feasibility), dan ketersediaan sumber daya (R/resource availability). Semakin besar kontribusinya menyebabkan masalah makin diprioritaskan sebagai penyebab masalah. Diberikan nilai antara 1 (tidak penting) sampai dengan 5 (sangat penting). Penetapan prioritas masalah dilakukan dengan cara mengalikan C, T, R.IlI.3.c Menetapkan alternatif penyelesaian masalah dan prioritas dari alternatit penyelesaian masalah tersebut
Menetapkan alternatif penyelesaian masalah
Alternatif penyelesaian masalah disusun untuk mengatasi prioritas penyebab masalah yang ditemukan Menentukan prioritas dari alternatif penyelesaian masalah Dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang telah dibuat, dipilih satu cara pemecahan masalah (untuk masing-masing penyebab masalah) yang dianggap paling baik dan memungkinkan. Pemilihan/penentuan prioritas cara pemecahan masalah ini dengan memakai teknik kriteria matriks. Dua kriteria yang lazim digunakan adalah :
1. Efektivitas jalan keluar
Nilai efektivitas (effectivity) untuk setiap alternatif jalan keluar dilakukan
dengan memberikan angka 1(paling tidak efektif) sampai dengan angka 5 (paling efektif). Prioritas jalan keluar adalah yang nilai efektivitasnya paling tinggi. Untuk menentukan efektivitas jalan keluar, dipergunakan kriteria tambahan sebagai berikut:
Besarnya masalah yang dapat diselesaikan (magnitude)
Makin besar masalah yang dapat diatasi, makin tinggi prioritas jalan keluar tersebut. Pentingnya jalan keluar (importency)Pentingnya jalan keluar dikaitkan dengan kelanggengan masalah. Makin langgeng selesainya masalah, makin penting jalan keluar tersebut.
Sensitivitas jalan keluar (vulnerability)
Sensitivitas dikaitkan dengan kecepatan jalan keluar mengatasi masalah. Makin cepat teratasi, makin sensitif jalan keluar tersebut. 2. Efisiensi jalan keluar (C)
Tetapkan nilai efisiensi untuk setiap alternatif jalan keluar. Nilai efisiensi biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya yang diperlukan, makin tidak efisien jalan keluar tersebut. Angka I (untuk biaya paling sedikit) sampai dengan angka 5 (untuk biaya paling besar). Nilai prioritas (P) untuk setiap alternatif jalan keluar didapat dengan membagi hasil perkalian nilai M x I x V dengan C. Jalan keluar dengan nilai P tertinggi adalah prioritas jalan keluar yang dipilih.
III3.d Menarik kesimpulan serta memberikan saran-saran sebagai alternatif pemecahan masalah.Setelah mendapatkan penyelesaian masalah maka dapat disimpulkan keseluruhan evaluasi yang dilakukan dan memberikan saran-saran yang diperlukan untuk perbaikan program selanjutnya.
BAB IV
PENYAJIAN DATAIV.1. Data Umum Wilayah Kecamatan Pulogadung
IV.1.a.Keadaan Geografis
Kecamatan Pulogadung merupakan bagian wilayah Propinsi DKI Jakarta yang terletak Ujung Utara Jakarta Timur yang memiliki luas 1.561,75 Ha terdiri dari:7 Kelurahan, 92 Rukun Warga
1.022 Rukun Tetangga
Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Utara: Wilayah Perintis Kemerdekaan Kecamatan Kelapa Gading
Kotamadya Jakarta Utara
b. Selatan: Rel Kereta Api / Jalan Bekasi Timur dan Jalan I Gusti Ngurahrai Kec.
Jatinegara dan Kec. Duren Sawit Kotamadya Jakarta Timur
c. Barat: Jalan Mayjen Ahmad Yani (By Pass) Kecamatan Matraman dan Kecamatan Johar Baru Kotamadya Jakarta Timur
d. Timur: Jalan Raya Bekasi Kecamatan Cakung Kodya Jakarta Timur.
IV.1.b. Keadaan DemografiKecamatan Pulogadung wilayah administrasi dibawah Propinsi DKI Jakarta dengan jumlah penduduk sebagai berikut :
a.Jumlah Penduduk: 279.813 Jiwa
b.Laki-laki
: 145.346 Jiwa
c.Perempuan
: 134.467 Jiwa
d.Jumlah KK
: 66.206 KK
e.Kepadatan Penduduk: 177.352 Jiwa
Tabel 1. Karakteristik wilayah kecamatan Pulogadung.
NOKelurahanLuas Wilayah(Ha)Jumlah RWJumlah RT
1Pulogadung192,3010108
2Kayu putih437,1517181
3Rawamangun250,1015167
4Cipinang153,9418184
5Pisangan Timur179,7114160
6Jatinegara Kaum123,05879
7Jati215,59134
Jumlah1.561,75911,013
Sumber : Laporan Statistik Kependudukan Jumlah dan Mutasi Penduduk(WNRI) dan orang asing Kec PuloGadung, Bulan Desember 2006.
Tabel 2. Data sebaran penduduk kec. Pulogadung tahun 2006 menurut usia.
Tingkat UsiaJumlah PendudukPersen (%)
0-5 tahun33.085
6-10 tahun35.634
11-17 tahun38.517
18-24 tahun31.325
25-30 tahun28.167
31-40 tahun35.456
41-50 tahun30.345
51-60 tahun25.567
61-70 tahun17.143
70 tahun ke atas4.198
Jenis Kelamin
Laki-laki152.61352
Perempuan141.19048
Jumlah KK66.206
Kepadatan177.352 jiwa
Tingkat pendidikan
Buta huruf 2.4230.092
Tidak tamat SD90.90834.52
Tamat SD51.69519.36
Tamat SLTP46.29717.58
Tamat SMU38.87014.76
Tamat SMK9.1380.347
Tamat Akademi/perguruan tinggi24.0170.912
Pekerjaan
Pertanian50.001
Industri1.7070.207
Bangunan1.6070.206
Perdagangan14.82023.07
Transportasi-komunikasi1.7030.207
Keuangan9020.104
Pemerintahan27.83344.04
Jasa7.57612.01
Lain-lain6.50810.04
Sumber : Laporan statistik penduduk Kecamatan Pulogadung Des,2006
IV.1.c Gambaran Mengenai Puskesmas
Wilayah Pulogadung memiliki 1 buah Puskesmas Kecamatan yang merupakan Puskesmas Pembina yang membawahi 8 Puskesmas Kelurahan. Jumlah pegawai yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas kecamatan Pulogadung berjumlah 123 orang tenaga kesehatan dan 10 orang tenaga non kesehatan
IV.1.c.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas kecamatan Pulogadung secara lengkap dapat dilihat pada bagan berikut:
IV.1.c.2 Sarana Puskesmas Kecamatan PulogadungIV.1.c.2.a Sarana Medis
Dengan adanya standarisasi alat kesehatan untuk puskesmas, maka perencanaan alat kesehatan menjadi lebih terarah dan terencana. Pembagian alokasi anggaran alat kesehatan ke puskesmas kelurahan berdasarkan jumlah kunjungan dan restribusi.
IV.1.c.2.b Sarana non medis Puskesmas Kecamatan Pulogadung memiliki kendaraan operasional sebagai sarana transportasi. Seluruhnya terdapat 22 unit sepeda motor dan 3 unit kendaraan beroda empat.
IV.1.d Sumber Daya Manusia Puskesmas Kecamatan PulogadungUntuk menunjang kegiatan dan program di bidang kesehatan, diperlukan sumber daya manusia yang memadai. Berikut disajikan jumlah pegawai yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Pulogadung
Tabel 3. SDM yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Pulogadung.
Jenis tenagaJumlah orangJenis tenagaJumlah orang
S-21Perawat bidan30
Dokter umum12Perawat24
Dokter gigi13Perawat gigi3
Apoteker 0SPAG3
SKM1SPPH1
Akademi perawat9SAA4
Akademi kesehatan lingk0Pekarya Kesehatan10
Akademi gizi1Analisis Kesehatan1
Bidan 0Jumlah113
IV.1.e Dana Puskesmas Kecamatan PulogadungDana Puskesmas diperoleh dengan 2 cara yaitu subsidi dari pemerintah berdasarkan anggaran dan swadana tergantung jumlah pengunjung yang membeli karcis.
IV.1.f Kegiatan pokok Puskesmas kecamatan pulogadungAda 20 program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas kecamatan Pulogadung yaitu:1. Kesehatan Ibu dan anak(KIA)
2. Keluarga Berencana
3. Kesehatan lingkungan
4. P2P
5. Balai Pengobatan
6. PKM
7. Usaha peningkatan gizi
8. UKS
9. Kesehatan olahraga
10. Perawatan kesehatan mata
11. kesehatan kerja
12. Kesehatan gigi dan mulut
13. Kesehatan Jiwa
14. Kesehatan Mata
15. Lab sederhana
16. SP2TP
17. Kesehatan usia lanjut
18. Pembinaan kesehatan tradisional
19. Upaya kesehatan matra
20. Upaya kesehatan Remaja
IV.1.g Pola penyakit pengunjung puskesmas kecamatan pulogadung
NOKELURAHANDATA DASAR SEKOLAH
TKSDMISLTPSLTASLBPONPES
1. Data dasar sekolah cakupan puskesmas
1PULOGADUNG710112
2JATI1013178
3RAW AMANGUN152498
4KAYUPUTlH121327811
5PISANGAN TIMUR10151741
6JTN KA UM7132
7CIPINANG61121
JUMLAH67995353121
sepuluh penyakit terbanyak diantara pengunjung puskesmas kecamatan pulogadung dapat dilihat pada lampiran IV.2. Data Penunjang
IV.2 Data Penunjang
Tabel 4. DATA DASAR SEKOLAH KECAMATAN PULOGADUNG
Tabel 5. DATA DASAR CAKUPAN
PEMBINAAN DAN YANKES UKS
KECAMATAN PULOGADUNG TAHUN 2007NOKELURAHANCAKUPAN PEMB & YANKES (MIN 3 X / TH)
TKSDMISLTPSLTASLBPONPES
1PULOGADUNG710112
2JATI1013178
3RAW AMANGUN152498
4KAYUPUTlH121327811
5PISANGAN TIMUR10151741
6JTN KA UM7132
7CIPINANG61121
JUMLAH67995353121
PROSEN100100100100100100100
NOKELURAHANPELAKSANAAN SKRINING UKS
TKSDMISLTPSLTASLBPONPES
1PULOGADUNG10112
2JATI13178
3RAW AMANGUN2498
4KAYUPUTlH1327811
5PISANGAN TIMUR151741
6JTN KA UM132
7CIPINANG1121
JUMLAH995353121
PROSEN100100100100100100
Tabel 6. KLASIFIKASI HASIL KEGIATAN SKRINING UKS
KECAMATAN PULOGADUNG TAHUN 2007NOTINGKATAN
SEKOLAHJrnl Murid
DiperiksaPenyakit / Kelainan yang ditemukanRujukan
Mata
taTHTSal.
NafasSat.
CernaVisusGigi &
M ulutKulitCacin
ganAne
miaStatus GiziKustaDaya
Deng
arJantu
ngPam-
pamHipert
ensiPuske
smasRSLain
-lain
LP< N> N
1.SD/MI2410264112128365344523235-859-1---12-
Prosen0.242.530.710.100.678.950.630.69-0.161.17-0,02---0.24--
2. SLTP/MTS1150135512381511221841--424-----1-
Prosen0.841.520.600.440.887.350.04--0.160.96-----0.16--
3. SLTA89092822314423129---242-1---2-
Prosen0.111.270.770.221.277.10---0.112.31-0.06---0.11--
Tabel 7. DATA SEKOLAH CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI
KEC PULOGADUNG TAHUN 2007NOKELURAHANDATA DASAR SEKOLAHCAKUPAN IMUNISASISISWA TERIMUNISASI
SDMISDMISDMI/SLB
1. PULOGADUNG101101DT 557 (97,89%)TT 1016 (98,26%)
DT 20 (83,3%)TT 26 (100%)
2. JATI I77DT 246 (100%)TT 503 (100%)
3. JATI 25151DT 159 (95,78%)TT 296 (95,74%) DT 11 (100%)TT 26 (92,85%)
4. RAWAMANGUN2020DT 1067 (82,33%)TT 1921 (79,28%)
5. KAYU PUTIH132132DT 636 (78,22%)TT 1139 (80,55%) DT 68 (100%)TT 155 (95,67%)
6. PISANGAN TIMUR 171 SLB71 SLBDT 251(100%)TT 421 (100%) DT 7 (100%)TT 10 (100%)
7. PISANGAN TIMUR 19191DT 441 (96,71%)TT 716 (96,51%)
8. JATINEGARA KAUM1313DT 613 (99,51 %)TT 1025 (98,2%)
9. CIPINANG1111DT 513 (99,4%)TT 1015 (98,2%)
JUMLAH955955DT 4483TT 8052 DT 114TT 233
PROSEN10010010010090,58%94,08%
95,60 %97,13%
Tabel 8. PERANSERTA MASYARAKAT DALAM PROGRAM UKS
KECAMATAN PULOGADUNG 2007
NOKELURAHANKETERSEDIAAN RUANG UKS
TKSDMISLTPSLTASLBPONPES
1PULOGADUNG710112
2JATI1013178
3RAW AMANGUN152498
4KAYUPUTlH121327811
5PISANGAN TIMUR10151741
6JTN KA UM7132
7CIPINANG61121
JUMLAH67995353121
PROSEN100100100100100100100
NOKELURAHANSEKOLAH YANG MEMILIKI DANA SEHAT
TKSDMISLTPSLTASLBPONPES
1PULOGADUNG10111
2JATI13166
3RAW AMANGUN2477
4KAYUPUTlH13268
5PISANGAN TIMUR15174
6JTN KA UM132
7CIPINANG1111
JUMLAH9953027
PROSEN100100868700
NOKELURAHANGURU PEMBINA UKS
TKSDMISLTPSLTASLBPONPES
1PULOGADUNG10112
2JATI13178
3RAW AMANGUN2498
4KAYUPUTlH1327811
5PISANGAN TIMUR151741
6JTN KA UM132
7CIPINANG1121
JUMLAH995353121
PROSEN100100100100100100
Tabel 8. (lanjutan) PERANSERTA MASYARAKAT DALAM PROGRAM UKS
KECAMATAN PULOGADUNG 2007NOKELURAHANSekolah yang melakukan penyuluhan kesehatan
TKSDMISLTPSLTASLBPONPES
1PULOGADUNG710112
2JATI1013178
3RAW AMANGUN152498
4KAYUPUTlH121327811
5PISANGAN TIMUR10151741
6JTN KA UM7132
7CIPINANG61121
JUMLAH67995353121
PROSEN100100100100100100100
NOKELURAHANSEKOLAH BEBAS ASAP ROKOK & NAPZA
TKSDMISLTPSLTASLBPONPES
1PULOGADUNG710112
2JATI1013178
3RAW AMANGUN152498
4KAYUPUTlH121327811
5PISANGAN TIMUR10151741
6JTN KA UM7132
7CIPINANG61121
JUMLAH67995353121
PROSEN100100100100100100100
NOKELURAHANDOKTER KECIL/ KKR
TKSDMISLTPSLTASLBPONPES
1PULOGADUNG10111
2JATI13177
3RAW AMANGUN2428
4KAYUPUTlH13277
5PISANGAN TIMUR15184
6JTN KA UM132
7CIPINANG1121
JUMLAH9952928
PROSEN10010082,8590,3200
Rincian jumlah dokter kecil dan kader kesehatan remaja ( KKR):
Dokter Kecil : 104 SD/MI = 906 siswa
KKR : 29 SLTP = 840 siswa
28 SLTA = 660 siswa
Jumlah siswa : SD/MI = 47.815 siswa
SLTP = 11.390 siswa
TK = 4.172 siswaTabel 9. DATA SEKOLAH DENGAN ABSENSI SAKIT SISWA
KECAMATAN PULOGADUNG TAHUN 2007NOKECAMATANSEKOLAH DENGAN ABSENSI SAKIT
TK/RASD/MISMP/MTsSLTA/MASLBPONTREN
PULOGADUNG0,50,40,80,40,80,9
Tabel 10. DATA SEKOLAH DENGAN PROGRAM PMR
KEC. PULOGADUNG TAHUN 2007
NOKELURAHANProgram PMR (MI/SLTP) & Pramuka Saka bhakti husada (SLTA)
TKSDMISLTPSLTASLBPONPES
1PULOGADUNG
2JATI126siswa2
112 sis1 sek
15sis
3RAWAMANGUN3
75siswa3
91 sis
1sek
20sis
4KAYU PUTIH3
81siswa2
95 sis
5PISANGAN TIMUR2
49siswa1
60 sis
6JTN KAUM1
23siswa
7CIPINANG113 sis
JUMLAH10 sek
254 sis9 sek
371 sis2 sek
35 sis
PROSEN26.3299,7
Tabel 11. Program dan Hasil Kegiatan TPUKS Kecamatan Pulogadung 2007
NoKEGIATANSasaranVolumeSumber Pelak-
sanaPenang-REALISASIWaktuKET
danagungjawabVOL%
Pendidikan Kesehatan
1Penataran Penataran Dokter KecilSDIMI1 kaliAPBDPuskesmas TPUKS Kec1 ka1i100Agustus
2Penataran Penataran KKRSLTP/SLTA1 ka1iAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 ka1i100Agustus
3Penataran Penataran Guru UKSSDIMI1 ka1iSwadanaPuskesmasTPUKS Kec1 ka1i100Maret
4PenyuluhanKes. RemajaSLTP/MTs2 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec2 ka1i100Nop, Apr
5Penyuluhan HIV/AIDSSLTP/SLTA1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 ka1i100Agustus
6Penyuluhan NarkobaINAPZASLTP/MA1 kaliSwadanaPuskesmasTPUKS Kec1 ka1i100Mei
7Dialog interaktif masalah rokokGuru1 ka1iSwadanaPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
IIPembinaan dan Pelayanan
1Deteksi dini Kelainan Anak (Screening)TK SLTA1 ka1iAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 kali100Agustus
2Pembinaan dan YankesTK- SLTA2 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec2 kali100Juli, Des
3Pembinaan UKSTK- SLTA3 ka1iAPBDPuskesmasTPUKS Kec3 kali100Agt-Nop
4Pelaksanaan BiasSD/MI2 kaliAPBNPuskesmasTPUKS Kec1 kali100Apr, Okt
5Pemantauan Status GiziSD/MI7 SekAPBDPusksmasTPUKS Kec1 Sek100Agustus
NOKEGIATANSASARANVOLUMESUMBER
DANAPELAKSANAPEN
JAW ABREALISASIW AKTUKET
VOL%
IIIPembinaan Lingkungan
1Lomba sekolah Sehat Tk KecTK-SLTA12 SekAPBDPuskesmasTPUKS Kee12 Sek100Februari
2Lomba sekolah Sehat Tk KecTK- SLTA4 SekAPBDPuskesmasTPUKS Kee4 Sek100Maret
3Lomba penyuluhan Dokter KeeilSD/MI1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kee1 kali100April
4Lomba kebersihan sekolahSD/MI1 kaliDikdasPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
5Lomba poster Dokter KecilSD/MI1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
6Lomba P3K Dokter kecilSD/MI1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
7Lomba penyuluhan KKRSLPT/MTS1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
8Lomba poster KKRSLPT/MTS1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
9Lomba cerdas Cermat KKRSLPT/MTS1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
10Lomba P3K K KKRSLPT/MTS1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
11Lomba penyuluhan KKRSLTA/MA1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
12Lomba poster KKRSLTA/MA1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
13Lomba cerdas Cermat KKRSLTA/MA1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
14Lomba P3K KKRSLTA/MA1 kaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 kali100April
IVMenejemen & AdministrasiTPUKS
1Rapat kerja Tk KecTPUKS Kec2 KaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec2 Kali100Jan-Jun
2Rapat rutinTPUKS Kec4 KaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec4 Kali100
3Supervisi TPUKSSekolah1 KaliAPBDPuskesmasTPUKS Kec1 Kali100Sept
4Pengembangan SekretariatRuang SekretTPUKS KecTPUKS KecPuskesmasTPUKS KecSesuai Keb100 Sesuai Keb.
5PelaporanTPUKS Kec1 KaliTPUKS KecPuskesmasTPUKS Kec1 Kali
BAB V
ANALISA MASALAH
5.1. Identifikasi Masalah Keluaran
Tabel.22 Identifikasi masalah Variabel keluaranTolok ukur keberhasilanPencapaianMasalah
Cakupan sekolah dengan program UKS.
Kualitas pelayanan UKS.
Jumlah cakupan sekolah yang melaksanakan program UKS (100 %).
Jangkauan pelayanan kesehatan UKS yaitu 100% dari jumlah seluruh sekolah dasar, menengah dan sederajat.
Skrining, 100 % sekolah yang diskrining 75% dari seluruh jumlah murid kelas I SD/SLTP/SLTA BIAS, 100 % jumlah sekolah yang mendapat imunisasi; 100% jumlah murid kelas 1 yang mendapat DT; 100% jumlah murid kelas II & III yang mendapat TT Absensi siswa sakit