Contoh Buletin Iqro

12
  HAL 24 BULETIN IQRO’  EDISI 1 SPIRIT OF LIFE (by Yuan) Disini aku berpikir Disini aku belajar Disini ku persembahkan yang terbaik Hanya kepada Sang Pencipta T ak pernah berputus asa Tak pernah menyerah Walau halangan dan rintangan Seringkali mendera T anpa lelah mencari kebenaran T erjang segala tantangan Terus maju & ciptakan Kehidupan mulia dan seimbang Buletin Iqra diterbitkan dari dan untuk kalangan internal SMAN 8 Bandung  Kritik dan Saran Silahkan ke Sekretariat Redaksi atau CP Harashtina Aunurrahim 087825748432  Pengasuh : Drs. Undang Sofwandi; Penanggung Jawab : M. Qadar Ramadhansyah; Pimpinan Redaksi: Harashtina A; Tim Isi (Redaktur) : Putra AP, Ronatio Lathifah, Sayyid Irsadul Ibad, Faisal Ahsan, M. Lutfhi Satria, Almira Rahma, M. Muflihul Akbar; Tim Design & Layout : Rifa Khairul Muqtafa, Huzein Muham- mad Ramdhan; Publikasi dan Distribusi : All anggota KDK  BULETIN IQRO’ KDK AT-TAQWA SMAN 8 BANDUNG Motto: Membangun generasi berjiwa tauhid, cerdas, berkualitas, kompetitif, berwawasan kebangsaan, dan berkepribadian da'i MEMBANGUN PERADABAN ISLAM

description

Contoh Buletin Iqro

Transcript of Contoh Buletin Iqro

  • HAL 24 BULETIN IQRO EDIS I 1

    SPIRIT OF LIFE (by Yuan)

    Disini aku berpikir Disini aku belajar

    Disini ku persembahkan yang terbaik Hanya kepada Sang Pencipta

    Tak pernah berputus asa Tak pernah menyerah

    Walau halangan dan rintangan Seringkali mendera

    Tanpa lelah mencari kebenaran Terjang segala tantangan

    Terus maju & ciptakan Kehidupan mulia dan seimbang

    Buletin Iqra diterbitkan dari dan untuk kalangan internal SMAN 8 Bandung Kritik dan Saran Silahkan ke Sekretariat Redaksi atau CP Harashtina Aunurrahim 087825748432

    Pengasuh : Drs. Undang Sofwandi; Penanggung Jawab : M. Qadar Ramadhansyah; Pimpinan Redaksi: Harashtina A; Tim Isi (Redaktur) : Putra AP, Ronatio Lathifah, Sayyid Irsadul Ibad, Faisal Ahsan, M. Lutfhi Satria, Almira Rahma, M. Muflihul Akbar; Tim Design & Layout : Rifa Khairul Muqtafa, Huzein Muham-

    mad Ramdhan; Publikasi dan Distribusi : All anggota KDK

    BULETIN IQRO KDK AT-TAQWA SMAN 8 BANDUNG

    Motto:

    Membangun generasi berjiwa tauhid, cerdas, berkualitas,

    kompetitif,

    berwawasan kebangsaan,

    dan berkepribadian da'i

    MEMBANGUN PERADABAN ISLAM

  • HAL 2 BULETIN IQRO EDIS I 1

    MUQADDIMAH

    Bismillahirrahmanirrahim

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi karena atas limpahan rahmat, hidayah dan nikmat-Nya

    lah buletin Iqra yang merupakan hasil karya siswa KDK ini bisa diterbitkan untuk yang pertama

    kalinya.

    Tak lupa shalawat dan salam semoga tercurah atas junjungan Nabi Muhammad SAW

    sebagai penutup para Nabi, beserta keluarga dan sahabatnya, karena atas jerih upayanya men-

    dakwahkan Islam maka kita mengenal kebenaran dan kebaikan dari nilai-nilai Islam tersebut pada

    hari ini.

    Melihat peran kami sebagai wahana (ekstrakurikuler) yang mengemban misi bukan han-

    ya sebagai lahan aktualisasi dan pengembangan diri siswa melainkan juga mengemban misi dakwah

    amar maruf nahi munkar maka dalam rangka menjalankan amanah tersebut kami pengurus KDK

    membentuk tim jurnalistik sebagai media dakwah tambahan. Selama ini KDK telah menjalankan

    amanah dakwah amar maruf nahi munkar melalu media lisan (mentoring), hal ini dirasa masih

    kurang untuk mencapai tujuan dakwah itu sendiri makanya kami mengembangkan media dakwah

    yang lain. Di sisi lain jurnalistik ini sendiri selain sebagai media dakwah juga sebagai media untuk

    mengembangkan potensi kreatifitas siswa serta sebagai media informasi dan komunikasi antar

    anggota keluarga SMAN 8 baik sesama siswa maupun antara siswa dengan pihak guru. Dengan

    adanya buletin Iqra ini kami berharap secara khusus agar pengembangan dakwah Islam di ling-

    kungan SMAN 8 bisa lebih efektif yang hal tersebut bisa meningkatkan iman dan taqwa generasi

    muda Islam di lingkungan siswa muslim SMAN 8.

    Setiap permulaan tentu akan ada kendala. Seperti itu pula yang kami alami ketika hendak

    memulai. Kami terkendala dengan ilmu terkait perihal bulletin ini sehingga kami harus mencari

    referensi-referensi lain seperti internet, orang tua, maupun siswa yang lainnya.

    Jangan menunggu sempurna untuk memulai sesuatu. Mulailah, insya Allah, kelak akan

    dapat disempurnakan. Kami berpijak pada prinsip itu seraya berharap feedback dan masukan dari

    pembaca-pembaca sekalian yang dimana saja berada. Harapan kami, apa yang kami suguhkan ini

    dapat menjadi salah satu jawaban ketika Allah kelak bertanya pada kami, apa yang sudah kami

    usahakan untuk orang banyak sehingga Aku (Allah) yakin memasukkan engkau ke surga-Ku?

    Tidak untuk berlama-lama. Inilah Bulletin kami. Semoga dapat membangkitkan tradisi

    emas keilmuan Islam. Semoga bisa jadi semacam gerimis kecil di tengah panasnya matahari yang

    sedang bergejolak pada siang hari. Inilah bulletin kami edisi pertama, kami buka dengan tema

    Pembangunan Peradaban Islam dan slogan Membangun Generasi Berjiwa Tauhid, Cerdas, Kuali-

    tas, Kompetitif, dan berwawasan Kebangsaan serta Berkepribadian DaI. Selamat membaca, semoga

    bermanfaat dan semoga bisa menjadi amal baik bagi kita semua.

    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Penanggung Jawab Redaksi

    M. Qadar Ramadhansyah

    HAL 23 BULETIN IQRO EDIS I 1

    akan mampu membawa kita menjadi orang yang besar dan mulia baik dihadapan manu-sia maupun dihadapan Allah. Namun Akhlak yang negatif akan mengkerdilkan kita sekerdil-kerdilnya dihadapan manusia dan dihadapan Allah. Akhlak yang positif dibangun dari kebiasaan-kebiasaan seperti berpikir

    positif, objektif, ilmiah, an-tusias, kerja keras, optimis, disiplin, integritas, empati, tanggung jawab, loyalitas dls. Sedangkan akhlak yang negatif dibangun dari kebia-saan-kebiasaan seperti subjektif, egois/keras kepala, alamiah, perasaan, malas, pesi-

    mis, ragu dalam melangkah, mudah menyerah, lari dari tanggung jawab dls. Akhlak merupakan lambang kesempurnaan iman, ketinggian taqwa dan kealiman seseorang manusia yang be-rakal. Oleh karena itulah penting bagi diri individu untuk mulai membangun kepribadian akhlaknya menuju akhlak yang thoyyibah karena akhlak merupakan KUNCI untuk meraih keselamatan. Mari kita siap melatih, memelihara, dan mengem-bangkan akhlak positif secara berkesinambungan. Sehingga, terbentuk karakter sukses yang akan membawa kita pada puncak kesuksesan dan kemuliaan di setiap perjuangan ke-hidupan kita. Sekali lagi: Kebiasaan positif yang diulang terus menerus, akan melahirkan keahl-

    ian & keahlian akan melahirkan kesuksesan!!

    SALAM TOTALITAS MEMBANGUN KEPRIBADIAN!!!

    Cerita dikutip dari blog Andriwongso

  • HAL 22 BULETIN IQRO EDIS I 1

    KEBIASAAN YANG DIULANG

    Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperinta-hkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah. Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya. Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasa-ran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran. Dengan wajah berseri-seri penuh kebang-gaan, panglima berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pen-dapat kalian?" Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, "Panglima memang hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih." Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, "Tunggu sebentar!" Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut! Panglima dan rakyat tercengang. Merela bersorak sorai menyaksikan demon-strasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati, tukang minyak mem-bungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, "Itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian." Dari cerita tadi, kita bisa mengambil satu hikmah yaitu: betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is power! Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dalam islam kita mengenal akhlak. Akhlak memiliki kekuatan tersembunyi yang mampu menghadirkan kekuatan luar biasa dalam diri kita, namun kekuatan luar biasa dari akhlak juga mampu menghancurkan diri kita sendiri. Akhlak yang positif

    CERITA BERHIKMAH

    HAL 3 BULETIN IQRO EDIS I 1

    Pada tanggal 29 Januari 2014 yang lalu, KDK mengadakan acara Tabligh Akbar yang bertempat di aula SMAN 8 Bandung. Tabligh akbar ini diadakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi yang jatuh pada 12 Rabiul awal 1435 H. Acara yang rutin diadakan tiap tahun ini diisi dengan tausiyah dari Ust. Maulana Yusuf. Guru dan siswa mengikuti ceramah ini dengan sangat antusias karena memang ce-ramah ini mengusut tema yang menarik dan dibawakan dengan penuh ceria.

    Tidak hanya tabligh akbar, tanggal 20 Februari juga diadakan berbagai lom-

    ba untuk memperingati kelahiran Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW. Dian-

    taranya ada lomba MTQ, adzan, kaligrafi, dan cerdas cermat. Masing-masing peserta

    memeriahkan dengan menunjukan kemampuannya pada bidangnya masing-masing.

    Tentu saja kompetisi hanya mencari satu yang terbaik dari seluruh peserta.

    GALERI KDK

  • HAL 4 BULETIN IQRO EDIS I 1

    TAUSIYAH

    JATUH BANGUNNYA PERADABAN Oleh: Adian Husaini, M.A.

    (dikutip dari http://www.insistnet.com)

    Rasulullah saw bersabda: Apabila umatku sudah mengagungkan dunia maka akan dicabutlah kehebatan Islam; dan apabila mereka meninggalkan aktivitas amar maruf nahi munkar, maka akan diharamkan keberkahan wahyu; dan apa-bila umatku saling mencaci, maka jatuhlah mereka dalam pandangan Allah.

    "Hampir tiba suatu masa dimana berbagai bangsa/kelompok mengeroyok kamu, bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni hidangan mereka." Seorang sahabat bertanya: "Apakah karena jumlah kami yang sedikit pada hari itu?" Nabi

    SAW menjawab: "(Tidak) Bahkan jumlah kamu pada hari itu sangat banyak (mayoritas), tetapi (kualitas) kamu adalah buih, laksana buih di waktu banjir, dan Allah mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan menanamkan penyakit "al wahnu". Seorang bertanya, "Apakah al wahnu itu Ya Rasulallah?" Rasulullah menjawab: "Cinta dunia dan takut ma-

    ti." (HR Abu Dawud).

    **********

    Al-Quran dan Kehancuran Peradaban Beberapa ayat al-Quran memberikan penjelasan tentang kehancuran suatu bangsa. Penjelasan al-Quran ini sangatlah penting untuk menjadi pelaja-ran, khususnya bagi kaum Muslimin, agar mereka tidak mengulang kembali tin-dakan-tindakan yang dilakukan oleh umat terdahulu, yang dapat menghancur-kan peradaban mereka. Allah SWT berfirman: Andaikan penduduk suatu wilayah mau beriman dan bertaqwa, maka pasti akan Kami buka pintu-pintu barokah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ajaran-ajaran Allah), maka Kami azab mereka, karena perbuatan mereka sendiri (QS Al Araf:96) Maka apabila mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Ka-mi siksa mereka dengan tiba-tiba (sekonyong-konyong), maka ketika itu mereka terdiam dan berputus asa. (QS al-Anam:44).

    HAL 21 BULETIN IQRO EDIS I 1

    TESTIMONIAL

    Fadhillah Pramadhan Anhar KDK bukan hanya sekedar ROHIS, dan lebih dari sekedar ROHIS. Awalnya saya berfikir KDK itu ROHIS yang biasa aja, ternyata setelah masuk KDK saya sadar bah-wa KDK itu luar biasa!

    Davi Juda Darmawan Selama ikut KDK saya mendapat pencerahan dalam saya mendalami agama Islam, terutama setelah mengikuti SEIQ

    Nadia Daniella Mentoringnya rameee, jadi mengingatkan lagi jangan lupa untuk selalu menyebar-kan kebaikan terhadap sesama

    Shafa Shofiani Semua yg ada disini lebih bemanfaat dibandingkan kegiatan-kegiatan useless di luar sana

    Alif A Rame,,,!!!

    Farizan A.S Baik,,,Keren

    Adilah N.Y Recommended banget buat kalian semua

    Buat yang belum gabung Come On Join

    With Us KDK At Taqwa :)

  • HAL 20 BULETIN IQRO EDIS I 1

    HAL 5 BULETIN IQRO EDIS I 1

    Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepa-da orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepatutnya berlaku keputusan Kami terhadap mereka, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancu-rhancurnya.(QS al-Isra:16) Ayat-ayat dalam al-Quran yang menjelaskan tentang kehancuran suatu negeri itu bercerita, bahwa kehancuran suatu kaum berhubungan dengan hal-hal: (1) sikap kaum yang melupakan peringatan Allah SWT, sehingga mereka lupa diri dan hidupnya dihabiskan untuk sekedar mencari kesenangan demi kesenangan (hedonisme). Hal ini juga disebutkan dalam al-Quran surat at-Taubah ayat 24. (2) tindakan elite-elite atau pembesar masyarakat yang melupakan Allah SWT dan membuat kerusakan di muka bumi. Apabila di dalam suatu peradaban sudah tam-pak dominan adanya para pembesar, tokoh masyarakat, orang-orang kaya yang bergaya hidup mewah, atau sesiapa saja yang bermewah-mewah dalam hidup-nya, maka itu pertanda kehancuran peradaban itu sudah dekat. Akan tetapi, dari kedua hal tersebut, inti dari kehancuran peradaban atau bangsa, adalah kehancu-ran iman dan kehancuran akhlak. Apabila iman kepada Allah SWT sudah rusak, maka secara otomatis pula akan terjadi pembangkangan terhadap aturan-aturan Allah SWT. Rasulullah saw berkata: Apabila perzinahan dan riba sudah melanda suatu negeri, maka penduduk negeri itu telah menghalalkan turunnya azab Allah atas mereka sendiri. (HR Thabrani dan al-Hakim). Dalam sejarah manusia, berbagai kehancuran peradaban di muka bumi sudah begitu banyak terjadi. Dan Allah SWT menganjurkan kaum Muslimin agar mengambil pelajaran (hikmah) dari peristiwa-peristiwa sejarah tersebut. Maka berjalanlah di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana hasilnya orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul Allah SWT) (QS an-Nahl:36) Sebagai misal, Kaum Ad, telah dihancurkan oleh Allah SWT karena berla-ku takabbur dan merasa paling berkuasa dan paling kuat. Mereka merasa tidak ada lagi yang dapat mengalahkan mereka, sehingga mereka berkata: Siapa yang lebih hebat kekuatannya dari kami? (QS Fusshhilat:15). Begitu juga kehancuran yang menimpa Firaun, Namrudz, dan sebagainya. Di masa Rasuullah saw, kaum Muslim yang jumlahnya sangat besar dan berlipat-lipat daripada kaum kuffar, hampir saja dikalahkan dalam Perang Hunain (QS at-Taubah:25).

  • HAL 6 BULETIN IQRO EDIS I 1

    Sejarah juga mencatat, bagaimana Peradaban Islam di Spanyol yang san-gat agung dan sudah bertahan selama 800 tahun (711-1492) dapat dihancurkan dan akhirnya kaum Muslimin dimusnahkan dari bumi Spanyol. S.M. Imamuddin menyebutkan beberapa factor penyebab kehancuran peradaban Islam di Spanyol. Yang terpenting adalah adanya perpecahan dan kecemburuan antar suku. Bahkan ada beberapa penguasa Muslim di Spanyol, seperti Mamun dari Toledo dan Dinasti Nasrid, mendapatkan kekuasaan dengan bantuan kekuatan Kristen untuk menghancurkan kekuatan Muslim lainnya.1 Sejarah jatuhnya Pal-estina ke tangan Zionis Yahudi juga boleh dijadikan pelajaran bagi kaum Mus-limin. Bagaimana suatu kaum Yahudi yang minoritas dari segi jumlah tetapi dapat mengalahkan kaum Muslim yang sangat besar. Kehancuran dan kejatuhan berbagai kaum, negeri, bangsa, dan perada-ban, inilah yang sepatutnya direnungkan secara mendalam dan sungguh-sungguh oleh kaum Muslimin, khususnya para ulama dan cendekiawan Muslim di wilayah Peradaban Melayu. Apakah gejala-gejala kehancuran suatu negeri atau peradaban seperti yang disebutkan dalam al-Quran dan pernah terjadi da-lam sejarah manusia sudah ditemukan dalam wilayah peradaban Melayu? Kalau gejala-gejala itu sudah ada, bagaimana cara menghindarkannya? Yang jelas, jatuh bangunnya suatu peradaban, pada dasarnya tergantung pada kondisi manusia-manusia dalam peradaban itu sendiri. Kekalahan dan kehancuran suatu perada-ban adalah disebabkan oleh tindakan mereka sendiri, yang menciptakan kondisi layak kalah (al-qabiliyyah lil-hazimah). Allah SWT menegaskan: Yang demikian itu karena Allah sekali-kali tidak akan mengubah nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, sampai mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. (QS al-Anfal:53). Kebangkitan Islam: Belajar dari Kasus Perang Salib Belum lama ini buku Hakadza Zhahara J lu Shalahuddin wa Hakadza A dat al-Quds karya Dr. Majid Irsan al-Kilani diterjemahkan dalam bahasa Indo-nesia.2 Buku ini menarik, terutama dari sudut pandang kebangkitan sebuah peradaban. Penerjemah buku ini, yang merupakan alumni Universitas Islam Madinah, menceritakan, bahwa dosen pembimbing mereka, Dr. Ghazi bin Ghazi al-Muthairi, adalah yang mengenalkan dan meminta mereka membaca buku ini. Buku ini menceritakan bagaimana kaum Muslimin mampu bangkit dari keterpurukan selama sekitar 50 tahun. Titik balik Perang Salib terjadi dengan kejatuhan Edessa di tangan Muslim pada 539/1144, di bawah komandan Imam

    HAL 19 BULETIN IQRO EDIS I 1

  • HAL 18 BULETIN IQRO EDIS I 1

    HAL 7 BULETIN IQRO EDIS I 1

    al-Din Zanki, ayah Nur al-Din Zanki. Dua tahun sesudah itu, Zanki wafat, tahun 1146. Ia telah meratakan jalan buat anaknya, Nur al-Din, untuk memimpin per-juangan melawan Pasukan Salib. Pada 544/1149, Nur al-Din meraih keme-nangan melawan pasukan Salib dan pada 549/1154 ia sukses menyatukan Syria di bawah kekuasaan Muslim. Nur al-Din digambarkan sebagai sosok yang sangat religius, pahlawan jihad, dan model penguasa sunni. Setelah meninggalnya Nur al-Din pada 569/1174, Shalahuddin al-Ayyubi, keponakan Nur al-Din, memegang kendali kepemimpinan Muslim dalam melawan pasukan Salib. Ia kemudian dikenal sebagai pahlawan Islam yang berhasil membebaskan Jerusalem pada tahun 1187. Tahun 1095 Perang Salib dimulai. Tahun 1099, Jerusalem jatuh ke tan-gan pasukan Salib. Meskipun memiliki negara dan pemimpin (khalifah), umat Islam berada dalamkondisi yang sangat terpuruk. Sekitar 88 tahun kemudian tampillah pahlawan Islam terkenal, Shalahuddin al-Ayyubi, yang berhasil mem-bebaskan kembali al-Aqsha dari kekuasaan pasukan Salib, pada tahun 1187. Bu-ku ini memaparkan data-data, bahwa Shalahudin bukanlah pemain tunggal yang turun dari langit. Tetapi, dia adalah produk sebuah generasi baru yang telah dipersiapkan oleh para ulama yang hebat. Dua ulama besar yang disebut berjasa besar dalam menyiapkan generasi baru itu adalah Imam al-Ghazali dan Abdul Qadir al-Jilani. Menurut Dr. Majid Irsan al-Kilani, dalam melakukan upaya perubahan umat yang mendasar, al-Ghazali lebih menfokuskan pada upaya mengatasi masa-lah kondisi umat yang layak menerima kekalahan. Di sinilah, al-Ghazali mencoba mencari faktor dasar kelemahan umat dan berusaha mengatasinya, ketimbang menuding-nuding musuh. Menurut al-Ghazali, masalah yang paling besar adalah rusaknya pemikiran dan diri kaum Muslim yang berkaitan dengan aqidah dan kemasyarakatan. Al-Ghazali tidak menolak perubahan pada aspek politik dan militer, tetapi yang dia tekankan adalah perubahan yang lebih mendasar, yaitu perubahan pemikiran, akhlak, dan perubahan diri manusia itu sendiri. Untuk itu, al-Ghazali melakukan perubahan dimulai dari dirinya sendiri dahulu, kemudian baru mengubah orang lain. Kata penulis buku ini: Al-Ghazali lebih menfokuskan usahanya untuk membersihkan masyara-kat muslim dari berbagai penyakit yang menggerogotinya dari dalam dan pent-ingnya mempersiapkan kaum Muslim agar mampu mengemban risalah Islam kembali sehingga dakwah Islam merambah seluruh pelosok bumi dan pilar-pilar iman dan kedamaian dapat tegak dengan kokoh.

  • HAL 8 BULETIN IQRO EDIS I 1

    Melalui kitab-kitab yang ditulisnya setelah merenungkan kondisi umat secara mendalam, al-Ghazali sampai pada kesimpulan bahwa yang harus dibenahi pertama dari umat adalah masalah keilmuan dan keulamaan. Oleh sebab itu, kitabnya yang terkenal dia beri nama Ihya Ulumuddin. Secara ringkas dapat dipahami, bahwa di masa Perang Salib, kaum Muslim berhasil meng-gabungkan konsep jihad al-nafs dan jihad melawan musuh dalam bentuk qital dengan baik. Karya-karya al-Ghazali dalam soal jihad menekankan pentingnya mensimultankan berbagai jenis potensi dalam perjuangan umat, baik potensi jiwa, harta, dan juga keilmuan. Adalah menarik, bagaimana dalam situasi perang seperti itu, Imam Ghazali mampu melihat masalah umat secara komprehensif; secara mendasar. Dan melalui Ihya Ulumuddin, al-Ghazali juga menekankan pentingnya masalah ilmu dan akhlak. Ia membuka Kitabnya itu dengan Kitabul Ilmi dan sangat menekankan pentingnya aktivitas amar maruf nahi munkar. Aktivitas amal maruf dan nahi munkar, kata al-Ghazali, adalah kutub terbesar dalam urusan agama. Ia adalah sesuatu yang penting, dan karena misi itulah, maka Allah mengutus para nabi. Jika aktivitas amar maruf nahi munkar hilang, maka syiar kenabian hilang, agama menjadi rusak, kesesatan tersebar, kebodo-han akan merajelela, satu negeri akan binasa. Begitu juga umat secara kese-luruhan. Aktivitas al-Ghazali yang aktif dalam memberikan kritik-kritik keras terhadap berbagai pemikiran yang dinilainya menyesatkan umat, juga menun-jukkan kepeduliannya yang tinggi terhadap masalah ilmu dan ulama. Al-Ghazali seperti berpesan kepada umat, ketika itu, bahwa problema umat Islam saat itu tidak begitu saja bisa diselesaikan dari faktor-faktor permukaan saja, seperti masalah politik atau ekonomi. Tetapi, masalah umat perlu diselesaikan dari ma-salahnya yang sangat mendasar. Tentu, tahap kebangkitan dan pembenahan jiwa ini tidak dapat dilakukan tanpa melalui pemahaman keilmuan yang benar. Ilmu adalah asas dari pemahaman dan keimanan. Ilmu yang benar akan menun-tun kepada keimanan yang benar dan juga amal yang benar. Ilmu yang salah akan menuntun pada pehamaman yang salah. Jika pemahaman sudah salah, bagaimana mungkin amal akan benar? Rasulullah saw bersabda: Termasuk diantara perkara yang aku khawatirkan atas umatku adalah tergelincirnya orang alim (dalam kesalahan) dan silat lidahnya orang munafik tentang al-Quran. (HR Thabrani dan Ibn Hibban). Jadi, dalam perjuangan umat, diperlukan pemahaman secara kompre-hansif terhadap problematika yang dihadapi oleh umat Islam. Ketika itu, umat Islam menghadapi berbagai masalah: politik, keilmuan, moral, sosial, dan se-

    HAL 17 BULETIN IQRO EDIS I 1

  • HAL 16 BULETIN IQRO EDIS I 1

    ABOUT KDK

    Apa yang kami sajikan ini merupakan survey yang kami lakukan untuk mengevaluasi kinerja wahana KDK At Taqwa selama hampir 1 tahun ini.

    HAL 9 BULETIN IQRO EDIS I 1

    bagainya. Problema itu perlu dianalisis dan didudukkan secara proporsional dan adil. Yang penting ditempatkan pada posisinya, begitu juga yang kurang penting. Di situlah, al-Ghazali menulis kitab Ihya Ulumuddin, dengan makna Menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama. Ketika itu, dia seperti melihat, seolah-olah ilmu-ilmu agama sudah mati, sehingga perlu dihidupkan. Dalam Kitabnya, ia sangat menekankan pada aspek niat dan pembagian keilmuan serta penem-patannya sesuai dengan proporsinya. Al-Ghazali dan para ulama ketika itu berusaha keras membenahi cara berpikir ulama dan umat Islam serta menekankan pada pentingnya aspek amal dari ilmu, sehingga jangan menjadi ulama-ulama yang jahat. Sebab, ilmu yang rusak, dan ulama yang jahat, adalah sumber kerusakan bagi Islam dan umatnya. Nabi Muhammad saw memberi amanah kepada para ulama untuk menjaga aga-ma ini. Tentu saja, itu harus mereka lakukan dengan cara menjaga keilmuan Islam dengan baik. Bahkan, Rasulullah saw mengingatkan akan datangnya satu zaman yang penuh dengan fitnah dan banyaknya orang-orang jahil yang memberi fatwa. Sabda Rasulullah saw: Bahwasanya Allah SWT tidak akan mencabut ilmu dengan sekaligus dari manusia. Tetapi Allah menghilangkan ilmu agama dengan memat-ikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan mem-ilih orang-orang bodoh sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang bodoh itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menye-satkan. (HR Muslim). Sepanjang sejarah Islam, para ulama sejati sangat aktif dalam memper-tahankan konsep-konsep dasar Islam, mengembangkan ilmu-ilmu Islam, dan menjaganya dari perusakan yang dilakukan oleh ulama-ulama su, atau ulama jahat. Penyim-pangan dalam bidang keilmuan tidak ditolerir sama sekali, dan senantiasa mendapatkan perlawanan yang kuat, secara ilmiah. Karena itulah, kerusakan da-lam bidang keilmuan harus mendapatkan perhatian dari umat Islam. Apalagi jika kerusakan ilmu itu terjadi di jajaran lembagalembaga pendidikan Islam yang di-harapkan menjadi pusat perkaderan ulama dan pemimpin umat. Penutup Dari hasil kajiannya terhadap gerakan kebangkitan umat di era Perang Salib, Dr. al-Kilani menyimpulkan, bahwa yang pertama kali harus dilakukan ada-lah perubahan dalam diri manusia itu sendiri. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah kondisi yang ada pada satu kaum, sehingga mereka mengubah apa

  • HAL 10 BULETIN IQRO EDIS I 1

    yang ada pada diri mereka. (QS ar-Rad:11). Nabi saw juga menyatakan: Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika ia baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh. Namun, jika ia rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuh. Ketahuilah, itu adalah qalb. (HR Muslim). Era kejayaan dan kekuatan sepanjang sejarah Islam tercipta ketika terjadi kombinasi dua unsur, yaitu unsur keikhlasan dalam niat dan kemauan serta unsur ketepatan dalam pemikiran dan perbuatan. Jika strategi ini direfleksikan dalam perjuangan umat Islam Indonesia, maka sudah saatnya umat Islam Indonesia melakukan introspeksi terhadap kon-disi pemikiran dan moralitas internal mereka, terutama para elite dan lembaga-lembaga perjuangannya. Harus dilakukan evaluasi total terhadap kondisi internal umat Islam, khususnya mendiagnosa penyakit yang sangat membahayakan umat dan telah menghancurkan umat terdahulu, yaitu sikap hubbud dunya, fanatisme kelompok, dan kerusakan ilmu. Introspeksi dan koreksi internal ini jauh lebih penting dilakukan dibandingkan meneliti kondisi faktor eksternal, sehingga kondisi layak terbelakang dan kalah (al-qabiliyyah lit-takhalluf wa al-hazimah)bisa dihilangkan. Kita bisa melakukan evaluasi internal, apakah para elite dan lembaga-lembaga pendidikan Islam sudah menerapkan profesionalitas dalam pendidikan mereka? Apakah tradisi ilmu dalam Islam sudah berkembang di kalangan para profesor, dosen-dosen, dan guru-guru bidang keislaman? Apakah konsep ilmu dalam Islam sudah diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan Islam? Apakah para pelajar mencari ilmu untuk mencari dunia atau untuk meningkatkan keta-qwaan kepada Allah? Apakah budaya kerja keras dan sikap zuhud terhadap dunia sudah diterapkan para elite umat? Apakah ashabiyah (fanatisme ke-lompok) masih mewarnai aktivitas umat? Pada tataran keilmuan, bisa diteliti, apakah sudah tersedia buku-buku yang mengajarkan Islam secara benar dan ber-mutu tinggi pada setiap bidang keilmuan? Semua ini membutuhkan kerja yang berkualitas, kerja keras, kesabaran, ketekunan, kerjasama berbagai potensi umat, dan waktu yang panjang. Karena itu, disamping berbicara tentang bagaimana membangun masa depan Indonesia yang ideal, yang penting dilakukan adalah bagaimana membenahi kondisi inter-nal umat Islam dan lembaga-lembaga dakwahnya, agar menjadi sosok-sosok dan lembaga yang bisa diteladani oleh umat manusia. Jadi, tugas umat Islam bukan hanya menunggu datangnya pemimpin yang akan mengangkat mereka dari

    HAL 15 BULETIN IQRO EDIS I 1

    orang muslim dan Orang Cina hanya sedikit berhubungan dengan hal ini. Para pelaut Eropa pun masih menggunakan navigator muslim dalam aneka penjelajahan di abad selanjutnya. Neckam, seperti halnya Orang Cina, kemungkinan besar belajar dari interaksi dan litelatur navigasi Islam.

    16. Geografi Kiwi : Geografi menjadi popular dan dipelajari kembali pada abad XIV-XVI ketika hasil kerja kuno Ptolemeus yang sangat jauh dari ilmiah ditemukan. Ekspedisi Portugis dan Spanyol berperan besar dalam perkembangan ilmu ini. Kurma : Para ahli geografi Muslim menghasilkan banyak litelatur Geografi tentang Afrika, Asia Tengah, India, dan Cina dalam abad VIII-XV. Dalam karya ini termaktub ensiklopedi geografi pertama di dunia, almanak geografi pertama, dan peta jalan pertama di Dunia.

    17. Kimia Kiwi : Robert Boyle pada abad XVII menemukan dan mengembangkan ilmu Kimia.. Kurma : Alkemi adalah ilmunya orang Islam. Ar Razi Al Jajari, Al Biruni, Al Kindi, dan Ibn Hayyan memunculkan eksperimen kimia 700 tahun sebelum Boyle. Ini semua diakui penulis kenamaan barat, Durant dan Humboldt.

    18. Kekonyolan Da Vinci mengenai Ilmu Geologi Kiwi : Leonardi Da Vinci pada abad XVI digelari Bapak Ilmu Geologi karena pernyataanya yang sederhana: Berbagai fosil yang ditemukan di gunung-gunung menunjukkan bahwa bumi ini pada mulanya tertutup air. Kurma : Al Biruni pada abad XI meneliti dan menyimpulakan hal ini. Ia menambahkan ar-gumen2 lain dan banyak lagi poin penting. Tampaknya Da Vinci dari literature terjemahan Arab-Latin. Sayang sekali, ia tak menambahkan apapun, sekedar mengutip dan tidak lengkap pula! Data2 yang saya sajikan diatas baru 18 point, masih banyak lagi fakta2 ilmu penge-tahuan lainnya. Kapan nih kita bakal menyusul Ilmuan2 besar Muslim yang menemukan berbagai ilmu dan alat yang bermanfaat buat orang banyak?? Kita perjuangkan Islam dengan ilmu pengetahuan! Islam itu tinggi. Maka ting-gikanlah! Dikutip dari sumber Dunia Islam http://moslempride.blogspot.com/

  • HAL 14 BULETIN IQRO EDIS I 1

    Kurma : Penggunaan variable dalam menyatakan persamaan telah digunakan Al-Khawarizmi pada abad IX. Variable x misalnya, adalah penyederhanaan simbol dari huruf arab syin. Buktinya, Xavier tetap dibaca Syavier, dan Xanana tetap dibaca Syanana.

    10. Persamaan Kubik Kiwi : Persamaan Kubik (pangkat tiga) belum dapat dipecahkan sampai abad XVI saat Nic-colo Tartaglia mengajukan suatu formula untuk memecahkannya. Kurma : Persamaan kubik, bahkan persamaan pangkat banyak (polinominal) telah dirumus-kan formulasi pemecahannya oleh ilmuwan muslim di abad X.

    11. Bilangan Negatif Kiwi : Konsep bilangan kurang dari nol (bilangan negatif) diperkenal;kan oleh matematika-wan Italia Geronimo Cardano, pada tahun 1545. Kurma : Empat ratus tahun sebelum Cardano mengemukakannya, bilangan negatif telah sangat akrab menghiasi perhitungan Aritmatika para matematikawan muslim. 12. Konsep dan Tabel Logaritma. Kiwi : Pada tahun 1614, John Napier menemukan konsep logaritma dan menyusun tabelnya.. Kurma : Tabel logaritma sudah sangat akrab digunakan di dunia Islam pada abad XIII.

    13. Aljabar dan Geometri Kiwi : Pada abad XVII, matematikawan Perancis, Rene Des Cartes, menyatakan bahwa aljabar dapat digunakan untuk memecahkan masalah geometri. Ia disebut ahli terahli dalm Geometri Kurma : Di abad IX, Tsabit Ibn Qurrah menuliskan pernyataan serupa. Kemudian Abul Wafa, bahkan, menyusun sebuah textbook Aljabar yang menyederhanakan berbagai masalah Geometri.

    14. Kacamata Kiwi : Roger Bacon, pada tahun 12192, mengungkan p-enggunaan lensa untuk membantu penglihatan. Di saat yang sama kacamata telah popular di Cina, baru kemudian daratan Ero-pa. Kurma : Ibn Firnas Al Andalusi, menemukan kacamata pada abad IX. Bersamaan dengan itu, industrinya berdiri, maka kacamata diproduksi massal dan dijual sampai keluar Spanyol. Teori kacamata Bacon adalah penjiplakan sederhana dari hasil kerja Ibn Haitsam di tahun 1039.

    15. Kompas Kiwi : Kompas ditemukan oleh orang Cina dan mereka sudah menggunakannya 1000 1100. referensi penggunannya dalam navigasi ditulis oleh Alexander Neckam (1157-1217). Kurma : Gustav Le Bon sendiri mengakui bahwa jarum magnet dan kompas ditemukan oleh

    HAL 11 BULETIN IQRO EDIS I 1

    keterpurukan. Umat Islam dituntut untuk bekerja keras dalam upaya mem-bangun satu generasi baru yang akan melahirkan pemimpin-pemimpin berkuali-tas Salahuddin al-Ayyubi. Dan ini tidak mungkin terwujud, kecuali jika umat Islam Indonesia terutama lembaga-lembaga dakwah dan pendidikannya amat sangat serius untuk membenahi konsep ilmu dan para ulama atau cendeki-awannya. Dari sinilah diharapkan lahir satu generasi baru yang tangguh (khaira ummah): berilmu tinggi dan beraklak mulia, yang mampu membawa panji-panji Islam ke seluruh penjuru dunia. Jika generasi baru itu telah lahir, maka akan la-hirlah sebuah peradaban baru, sebagaimana pernah terjadi di masa-masa lalu. Wallahu alam. (Depok, 16 November 2007)

  • HAL 12 BULETIN IQRO EDIS I 1

    GOLD GENERATION

    Percaya atau tidak, kamu harus percaya! (hihihi..maksa;) Islam mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan di seluruh dunia. Mulai dari Astronomi, Kimia, Aljabar, Trigonometri, alat-alat yang sekarang kita gunakan seperti lensa, kompas, bandul dan masih banyak lagi Sangat disayangkan, banyak sekali penemuan2 besar (ilmu pengetahuan) oleh para Ilmuwan Muslim terdahulu, dicuri hak paten-nya oleh orang2 barat (eropa) sono. Orang2 barat tersebut menjiplak karya2 dan temuan2 Ilmuwan Muslim baik secara kese-luruhan maupun sebagain (walaupun akhirnya menyeluruh juga!). mereka juga mengakui bahwa itu adalah penemuan2 mereka! Ampuuuunnn deh, akibatnya khalayak umum (masyarakat dunia) mendapat informasi yang salah mengenai para penemu2 yang menemukan temuan2 seperti yang kita ketahui sekarang ini.

    Daripada berpanjang lebar, kamu bisa lihat Data yang saya sajikan di bawah ini: Fakta-fakta Ilmu Pengetahuan

    Saya misalkan yah Kiwi : apa yang diketahui oleh khalayak Umum

    Kurma : apa yang sebenarnya (faktanya) 1. Mesin Terbang Kiwi : Orang pertama yang mengemukakan manusia dalam penerbangan adalah Roger

    Bacon, filsuf Inggris yang menggambar peralatan terbang pada abad XIII. Leonardo Da Vinci, seorang Italia. Kemudian mengonsep alat transportasi udara dan menggambar be-berapa prototype mesin terbang. Kurma : Ibnu Firnas, seorang muslim Andalusia (spanyol) telah mendesain, mengkon-struksi, dan menguji mesin terbang pada tahun 800 M. Roger Bacon belajar dari karya Ibnu Firnas tentang desain pesawat terbang yang berbahasa arab. Bacon menggambar mesinnya 500 tahun sesudah wafatnya Ibnu Firnas, dan Da Vinci menggambar heli bertenaga manu-sia 700 tahun kemudian.

    2. Cermin Kaca Kiwi : Cermin Kaca diproduksi pertama kali di Venesia pada tahun 1291 M Kurma : Cermin kaca, sudah digunakan di Andalusia di bawah pemerintahan Bani Umayyah di abad XI. Orang2 Venesia belajar ilmu produksi kaca dari Damaskus pada abad IX-X

    3. Jam Kiwi : Hingga abad XIV, satu-satunya tipe jam adalah jam air. Barulah pada tahun 1335, di Milan, Italia jam mekanik pertama diciptakan. Kurma : Beragam macam tipe jam dengan segala ukuran sudah diproduksi oleh insinyur-insinyur muslim Spanyol. Orang Italia belajar dari terjemahan bahasa latin atas manuskrip2

    HAL 13 BULETIN IQRO EDIS I 1

    Arab tentang mekanika dan gravitasi.

    4. Pendulum (bandul) Kiwi : Pada abad XVII, Galileo Galilei untuk pertama kalinya mengembangkan konsep pendulum (bandul) saat dia belia. kurma: Ibn Yunus Al Mashri di Kairo menemukan pendulum (bandul) pada abad X. penggunaan pendulum dalam jam diperkenalkan sejak abad XV oleh para fisikawan mus-lim.

    5. Mesin Cetak kiwi : Mesin Ketik dan Cetak yang portable ditemukan oleh Johannes Guttenberg di Jer-man pada abad XV Kurma : Seratus tahun sebelum Guttenberg , pada 1454, mengembangkan mesin cetak yang mengesankan dunia barat, alat sejenis telah lazim digunakan di Dunia Islam.

    6. Lensa, Cahaya, dan Prisma Kiwi : Studi Sir Isaac Newton tentang lensa, cahaya, dan prisma pada abad XVII, adalah pondasi bagi ilmu fisika modern Kurma : Pada abad XI, Ibn Haitsam telah merumuskan semua hal yang diselidiki Newton. Fisikawan besar muslim ini mendobrak pandangan lama dari Aristoteles bahwa kita bisa melihat karena cahaya yang keluar dari mata kita.

    7. Spektrum Warna Kiwi : Newton di abad XVII mengatakan, bahwa sinar putih adalah kombinasi bermacam warna. Kurma : Ibn Haitsam di abad XI sudah menuliskan dan menggambarkan spektrumnya kemudian dilengkapi oleh Kamal El Din pada abad XIV. Newton memang punya banyak penemuan, tapi bukan yang satu ini.

    8. Trigonometri Kiwi : Ilmu Trigonometri berasal dan berkembang di Yunani. Kurma : Memang, keunikan segitiga diketahui di Yunani. Tapi pengembangan Trigono-metri hingga menjadi seperti sekarang dilakukan oleh ilmuwan muslim. Kata Sin (tanpa us,-us adalah tambahan lafal dalam terjemahan latin), Cos, dan Tan semuanya berasal dari bahasa Arab.

    9. Simbol Aljabar Kiwi : Orang pertama Yang menggunakan simbol aljabar adalah matematikawan Perancis, Francois Vieta. Pada tahun 1591, ia menggunakan x dan y dalam buku ajar aljabarnya un-tuk menyatakan persamaan dengan lambang huruf.