Contoh Analisis laporan keuangan

27
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. Tahun 2012 Dewi Maya Sari 20100420193 Kelas B Juni 2013 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

description

Contoh analisis laporan keuangan PT ULTJ menggunakan analisis likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas, analsis pasar, dan analisis kebangkrutan dengan Z-score

Transcript of Contoh Analisis laporan keuangan

Page 1: Contoh Analisis laporan keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. Tahun

2012

Dewi Maya Sari

20100420193

Kelas B

Juni 2013

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2013

Page 2: Contoh Analisis laporan keuangan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

swt karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini

dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari pembuatan makalah analisis laporan keuangan ini

adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah, dan implementasi langsung dari pemahaman

hasil studi Analisis Informasi Keuangan yang diperoleh selama mengikuti kuliah. Makalah

ini dibagi menjadi empat bagian bab. Bab pertama tentang dasar teori dan kondisi lingkungan

perusahaan. Bab kedua berisi tentang analisis fundamental laporan keuangan dan analisis

kebangkrutan. Bab ketiga berisi kesimpulan analisis fundamental laporan keuangan dan

analisis kebangkrutan. Bab terakhir adalah rekomendasi dari penulis.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa makalah analisis ini tidak dapat

selesai tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan

rasa terimakasih kepada:

1. Ibu Ietje Nazaruddin, selaku Dosen mata kuliah Analisis Infornasi Keuangan

2. Teman-teman yang selalu mensupport penulis sehingga dapat menyelesaikan analisis

laporan keuangan ini.

3. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas

dukungannya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian semua pihak. Semoga

karya kecil ini yang disusun dalam laporan analisisdapat bermakna positif bagi pembaca.

Yogyakarta, 17 Juni 2013

Penulis

(Dewi Maya Sari)

Page 3: Contoh Analisis laporan keuangan

BAB I

Dasar Teori dan Kondisi Lingkungan Perusahaan

A. Dasar Teori

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta

unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan

perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai

perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang. Analisis laporan keuangan

dilakukan pada dasarnya untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha kemajuan

keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan

mengukur hubungan antar unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-

unsur itu dari tahun ke tahun dan untuk mengetahui arah perkembangannya.

Dalam menganalisis posisi keuangan dan tingkat pertumbuhan perusahaan , faktor yang

paling diperhatikan adalah :

- Likuiditas yang menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban pada saat ditagih. Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat

digolongkan menjadi 2 yaitu, pertama kewajiban keuangan yang berhubungan dengan

pihak luar perusahaan (kreditur) disebut dengan likuiditas badan usaha, kedua kewajiban

keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan) disebut dengan

likuidasi perusahaan .

- Solvabilitas yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan baik kewajiban keuangan jangka

pendek maupun jangka panjang.

Page 4: Contoh Analisis laporan keuangan

- Rentabilitas atau profitability menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba selama periode tertentu.

- Stabilitas Usaha menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan

stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar

beban bunga atas hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang – hutang tersebut

tepat pada waktunya.

Likuiditas, solvabilitas, rentabilitas serta stabilitas dapat diketahui dengan cara menganalisa

dan menginterpretasikan laporan keuangan dengan menggunakan metode atau teknik analisa

yang tepat/sesuai dengan tujuan analisa. Dari hasil analisa akan diperoleh informasi yang

berhubungan dengan masalah kinerja keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan.

B. Gambaran Umum Perusahaan

Bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak awal tahun 1960an oleh Bapak

Achmad Prawirawidjaja (alm), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

(“Perseroan”) dan saat ini telah menjadi salah satu perusahaan yang terkemuka di bidang

industri makanan & minuman di Indonesia. Pada bulan Juli 1990 Perseroan melakukan

penawaran perdana saham-sahamnya kepada masyarakat (Initial Public Oering = IPO).

Perseroan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di bidang minuman

Perseroan memproduksi rupa-rupa jenis minuman seperti minuman susu cair, minuman teh,

minuman tradisional dan minuman untuk kesehatan. Produk minuman ini diproduksi dengan

teknologi UHT (Ultra High Temperature) yaitu pemanasan sampai 140% C selama 3-4 detik

sehingga produk itu steril tanpa merusak atau mengurangi kandungan nutrisi, dan kemudian

dikemas dalam kemasan karton aseptik (Aseptic Packaging Material) sehingga bisa tahan

lama tanpa harus menggunakan bahan pengawet. Di bidang makanan Perseroan

Page 5: Contoh Analisis laporan keuangan

memproduksi susu bubuk (powder milk), dan susu kental manis (sweetened condensed milk).

Perseroan juga memproduksi konsentrat buah-buahan tropis (tropical fruit juice concentrate).

Bahan baku susu murni dipasok oleh para peternak sapi yang tergabung dalam

Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) – Pangalengan dan Koperasi Unit Desa lainnya.

Untuk menjaga kelangsungan dan keteraturan pasokan bahan baku ini Perseroan membina

dan memelihara hubungan kemitraan yang sangat baik dengan para peternak antara lain

dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan baik segi teknik, manajemen, dan

permodalan. Bahan kemasan aseptik (aseptic packaging materials) untuk produk minuman

UHT masih diperoleh secara impor.

Perseroan menjual hasil produksinya ke seluruh pelosok di dalam maupun luar negeri.

Penjualan langsung (direct selling) dilakukan ke toko-toko, kios-kios, dan pasar-pasar

tradisional lainnya di seluruh Pulau Jawa dengan menggunakan armada penjualan milik

Perseroan yang terdapat di kantor-kantor pemasaran yang terletak di beberapa kota besar

seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, serta beberapa kota lainnya di

Pulau Jawa. Penjualan melalui pasar-pasar modern (modern trade) dilakukan ke supermarket,

hypermarket, dan mini market yang tersebar di seluruh wilayah di P.Jawa. Sedangkan

penjualan tidak langsung (indirect selling) dilakukan ke pelanggan yang berada di luar Pulau

Jawa dan dilakukan melalui agen atau distributor yang ditunjuk yang tersebar di seluruh

ibukota propinsi di seluruh wilayah Indonesia. Disamping penjualan di dalam negeri

Perseroan juga melakukan penjualan ekspor ke beberapa negara.

C. Kondisi Ekonomi Nasional

Perekonomian Indonesia pada tahun 2012 tumbuh sebesar 6,23% dibanding tahun

2011, dimana semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi

pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai 9,98%, diikuti oleh Sektor

Page 6: Contoh Analisis laporan keuangan

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8,11%, Sektor Konstruksi 7,50%, Sektor Keuangan, Real

Estat dan Jasa Perusahaan 7,15%, Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 6,40%, Sektor Industri

Pengolahan 5,73%, Sektor Jasa-Jasa 5,24%, Sektor Pertanian 3,97%, dan Sektor

Pertambangan dan Penggalian 1,49%. Pertumbuhan PDB tanpa migas pada tahun 2012

mencapai 6,81% yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB.

Pertumbuhan kondisi ekonomi yang meningkat ini memberikan dampak positif

terhadap PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Karena pertumbuhan sektor

pertanian akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan produksi mengingat PT Ultrajaya Milk

Industry & Trading Company Tbk adalah perusahaan di sektor makanan dan minuman.

Tingkat inflasi yang dapat dikendalikan di 4,3 persen di mana nilai ini jauh lebih rendah

dari asumsi 6,8 persen. Rendahnya laju inflasi ini dipengaruhi oleh membaiknya ekspektasi

inflasi masyarakat, yang juga didukung terjaganya kelancaran dan kecukupan pasokan barang

dan jasa, serta terjaganya stabilitas harga barang-barang strategis.

Untuk rata-rata suku bunga SPN 3 bulan mencapai 3,2% yang lebih rendah dari asumsi

sebesar 5%. Ini dapat terjadi karena masih tingginya permintaan SPN dan rendahnya tekanan

inflasi. Sementara itu, nilai tukar rupiah mencapai Rp9.384/US$ yang melemah dari asumsi

Rp9.000/US$. Pelemahan ini karena adanya tekanan pada neraca pembayaran Indonesia

sebagai dampak ketidakpastian ekonomi global dan tingginya permintaan impor.

D. Analisis Kebijakan Akuntansi dan Opini Auditor

Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian adalah

menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan

mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Page 7: Contoh Analisis laporan keuangan

Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup

kas, kas di bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah

dikurangi cerukan, jika ada. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal

tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses

penerapan kebijakan akuntansi perusahaan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat

pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak

signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah

Indonesia (Rupiah) yang merupakan mata uang fungsional Grup.

Kebijakan untuk persedian, persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara

harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan

menggunakan metode rata-rata bergerak. Laba/(rugi) yang sifatnya biasa antara lain yang

timbul karena selisih penghitungan fisik dan kerugian kerusakan bahan karena

penyimpanan, dikoreksi pada nilai persediaan dan dibebankan ke dalam pendapatan

(beban) lain-lain. Penyisihan untuk persediaan suku cadang using ditentukan berdasarkan

estimasi penggunaan suku cadang pada masa depan.

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus

berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa

manfaat ekonomis aset tetap antara 3 (tiga) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini

adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan

bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat

mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya

penyusutan masa depan mungkin direvisi.

Page 8: Contoh Analisis laporan keuangan

Dalam penyisihan cadangan kerugian piutang, perusahaan mengevaluasi akun-akun

tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat

memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, perusahaan mempertimbangkan

berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka

waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dan faktor pasar yang telah

diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna

mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh perusahaan. Penyisihan

spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima

mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha.

Opini Auditor

Opini auditor atas laporan keuangan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

pada akhir tahun 2012 adalah Wajar Tanpa Pengecualian. Hal ini menunjukkan bahwa

laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan tidak terdapat salah saji material.

Sehingga, dengan begitu para pengguna laporan keuangan akan lebih mempercayai

informasi yang disampaikan tersebut dan dapat mengambil keputusan untuk menanamkan

modal ataupun memberi pinjaman kepada perusahaan tersebut.

Page 9: Contoh Analisis laporan keuangan

BAB II

Analisis Fundamental Laporan Keuangan dan Analisis Kebangkrutan

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas

1. Rasio Likuiditas

Rasio Lacar= Aktiva LancarHutang Lancar

=1.196 .426 .603.843592.822.529 .143

=2,018

Rasio tersebut bisa diinterpretasikan sebagai berikut: artinya, setiap Rp. 1 hutang dijamin

oleh Rp. 2,018 aktiva lancar. Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada

angka 2, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio lancar yang

seharusnya. Dalam hal ini, untuk PT Ultrajaya rasio lancarnya termasuk normal. Rasio

lancar yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio lancar

yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang berpengaruh tidak baik

terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umum menghasilkan return yang

lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap.

RasioQuick= Aktiva Lancar−PersediaanHutang Lancar

=1.196 .426.603 .843−334.169 .035934592.822.529 .143

=1,454

Angka diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut; setiap Rp. 1 hutang dijamin oleh

Rp. 1,454 aktiva lancar diluar persediaan. Angka yang terlalu tinggi menunjukkan

indikasi kelebihan aktiva lancar, sedangkan angka yang terlalu rendah menunjukkan

tingkat likuiditas yang lebih tinggi.

2. Rasio Solvabilitas

Rasiototal hutangterhadap Total aset=Total hutangTotal aktiva

= 744.274 .268 .6072.420 .793 .382 .029

=0,3075

Page 10: Contoh Analisis laporan keuangan

Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi

berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan (financial leverage) yang tinggi.

Penggunaan financial laverage yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal saham

dengan cepat, dan begitupun sebaliknya. PT Ultrajaya Milk Industry menggunakan dana

dari kreditur 30% dari total dananya, yang berarti tidak begitu besar. Rasio ini juga

menginterpretasikan setiap Rp.0,3075 hutang perusahaan dijamin oleh Rp.1 aset

perusahaan.

3. Rasio Aktivitas

Perputaran piutang=PenjualanPiutang

=2.809.851 .307 .439297.400.522 .080

=9,44 kali

Rata−rataumur puitang=365/ Perputaran piutang=365/9,44=38,6 hari

Dari perhitungan tersebut, piutang berputar 9,44 kali dalam setahun dan diperlukan

waktu 38,6 hari dari piutang menjadi kas. Untuk melihat baik tidaknya angka tersebut,

perusahaan bisa membandingkan dengan industry atau dengan kebijakan di perusahaan.

Angka rata-rata piutang yang terlalu rendah bisa jadi mengindikasikan kebijakan piutang

terlalu ketat dan hal ini bisa menurunkan penjualan dari yang seharusnya bisa

dimanfaatkan. Namun, bila terlalu tinggi juga menunjukkan kemungkinan tidak

kembalinya piutang yang lebih tinggi.

Perputaran persediaan=Harga Pokok PenjualanPersediaan

=1.908 .109 .047 .237334.169 .035934

=5,7 kali

Rata−rataumur persediaan=365/ Perputaran persediaan=365/5,7=63,9hari

Dalam satu tahun persediaan berputar 5,7 kali dan kalua lamanya umur persediaan 63,9

hari. Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan.

Page 11: Contoh Analisis laporan keuangan

Sebaliknya, perputaran yang rendah mengindikasikan kurangnya pengendalian

persediaan yang efektif.

Perputarantotal aktiva= PenjualanTotal Aktiva

=2.809 .851 .307.4392.420 .793 .382.029

=1,16

Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan penggunaan total aktiva. Rasio yang tinggi

biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan

bahwa manajemen harus mengevalusi strategi, pemasaran, dan pengeluaran modalnya.

4. Rasio Profitabilitas

Profit margin=Laba BersihPenjualan

= 353.431 .619.4852.809 .851.307 .439

=0,1258 atau12,58 %

Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba

bersih pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin yang tinggi menandakan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu.

Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidak efisienan manajemen.

ROA= Laba bersihTotalaktiva

= 353.431 .619 .4852.420 .793 .382 .029

=0,1460 atau14,6 %

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan

tingkat aset tertentu. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang

berarti manajemen berjalan dengan efisien.

Analisis Pasar

PER= Hargasaham per lembarEarning per lembar

=1.080122

=8,85 kali

Page 12: Contoh Analisis laporan keuangan

PER melihat harga saham relatif terhadap labanya. Perusahaan yang berprospek baik

adalah perusahaan yang memiliki PER yang tinggi. Namun, bagi investor PER yang

tinggi tidak terlalu menarik karena kemungkinan capital gain yang diperoleh akan lebih

kecil.

D e viden yield= Deviden per lembarHarga saham per lembar

= 101.080

=0,009=0,9 %

Rasio pembayaran Deviden= Deviden per lembarEarning per lembar

= 10122

=0,08=8 %

Deviden yield merpakan sebagian dari total return yang akan diperoleh investor. Biasanya

perusahaan yang mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi akan memiliki deviden

yield yang rendah, karena deviden sebagian besar akan diinvestasikan kembali. Sama

halnya dengan devidend yield, perusahaan yang tingkat pertumbuhannya tinggi juga

memiliki rasio pembayaran deviden yang rendah.

Analisis Cashflow

Cash flow iquidity= Net CFFOCurrent liabilities

=491.603 .153 .597592.822 .529 .143

=0,82 kali

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara kas bersih dari aktivitas operasi dengan

jumlah hutang jangka pendek. Gunanya untuk memprediksi kemampuan perusahaan

dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo dalam periode

berjalan yang dinyatakan dalam jumlah tertentu. Idealnya nilai tersebut harus 1 agar

perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendek nya.

Analisis Kebangkrutan

X 1= Modal kerjaTotal aktiva

= 603.604 .074 .7002.420 .793.382 .029

=0,25

Page 13: Contoh Analisis laporan keuangan

X 2= Laba ditahanTotalaktiva

=1.004 .984 .228 .1582.420 .793 .382.029

=0,41

X 3= EBITTotal Aktiva

= 457.970 .115.1842.420 .793 .382.029

=0,1 9

X 4= Modal sendiriTotal hutang

=577.676 .400 .000744.274 .268 .607

=0,77

X 5= PenjualanTotal Aktiva

=2.809 .851.307 .4392.420 .793 .382.029

=1,16

Z=1,2 ( X 1 )+1,4 ( X 2 )+3,3 ( X 3 )+0,6 ( X 4 )+1,0 ( X 5 )

¿1,2 (0,25 )+1,4 (0,41 )+3,3 (0,19 )+0,6 (0,77 )+1,0 (1,16 )

¿0,312+0,574+0,627+0,462+1,16

¿3,135 (Prediksi Kebangkrutan)

Analisa Kebangkrutan Z, adalah suatu alat yang digunakan untuk meramalkan tingkat

kebangkrutan suatu perusahaan dengan menghitung nilai dari beberapa rasio lalu

kemudian dimasukan dalam suatu persamaan diskriminan, maka berdasarkan analisa ini

apabila nilai Z < 1,80 berisiko tinggi terhadap kebangkrutan, bila nilai Z diantara 1,81

−¿3,00 dikatakan masih memiliki resiko kebangkrutan, bila Z > 3,00 aman dari

kebangkrutan. Nilai Z dari PT Ultrajaya Milk Industry 3,135 maka bisa dikatakan

bahwa PT Ultrajaya Milk Industry aman dari kebangkrutan ataupun kesulitan keuangan.

Laporan Laba rugi PT Ultrajaya Milk Industry

Tahun 2012 Tahun 2011 Tahun 2010

Page 14: Contoh Analisis laporan keuangan

Penjualan 2.809.851.307.439 2.102.383.741.532 1.880.411.473.916

Beban pokok penjualan 1.908.109.047.237 1.476.677.453.814

1.288.167.519.944

Laba kotor 901.742.260.202 625.706.287.718 592.243.953.972

Biaya penjualan, administrasi umum dan lain-lain

472.400.760.324 489.061.834.376 406.826.687.113

Laba Usaha 429.341.499.878 136.644.453.342 185.417.086.859

Pendapatan Lain-lain 28.628.615.306 20.173.453.086 17.506.454.838

Laba sebelum pajak 457.970.115.184 156.817.906.428 202.923.541.697

Pajak penghasilan 104.538.495.699 28.368.562.376 7.231.995.350

Laba bersih 353.431.619.485 128.449.344.052 107.339.358.519

Analisis Common Size Laporan Laba Rugi PT Ultrajaya Milk Industry

Tahun 2012 Tahun 2011 Tahun 2010

Penjualan 100 100 100

Beban pokok penjualan 67,9 70,2 68,5

Laba kotor 32,1 29,8 31,5Biaya penjualan, administrasi umum dan lain-lain

16,8 23,2 21,6

Laba sebelum pajak 15,3 6,6 9,9

Pajak penghasilan 3,7 1.3 5

Laba bersih 11,6 5,3 4,5

Trend yang dihasilkan dari tahun 2010 ke tahun 2012 adalah meningkat.

Analisis Common size PT Ultrajaya Milk Industry menunjukkan bahwa persentase laba

dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini mengindikasi bahwa trend beban mengalami

penurunan walaupun pada tahun 2011 meningkat namun, pada tahun 2012 kembali turun

sehingga tidak menyebabkan penurunan persentase laba tahun berjalan.

BAB III

Page 15: Contoh Analisis laporan keuangan

Kesimpulan Analisis Fundamental dan Analisis Kebangkrutan

A. Aspek Return

Dilihat dari segi aspek return, PT Ultrajaya Milk Industry memiliki rasio profitabilitas

yang baik (profit margin 12,8% dan ROA 14,6%). Dimana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba baik berdasarkan tingkat penjualan tertentu maupun berdasarkan

tingkat aset tertentu cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen perusahaan

berjalan dengan efisien. Namun, jika dilihat dari perputaran piutang (9,44 kali/tahun) dan

rata-rata umur dari piutang menjadi kas (38,6 hari) bisa dibilang kurang baik. Karena,

rata-rata umur piutang yang rendah mengindikasikan kebijakan piutang yang terlalu ketat

dan bisa menyebabkan penurunan penjualan. Begitu pula dengan perputaran persediaan

dan umur persediaan, PT Ultrajaya Milk Industry memiliki perputaran persediaan sebesar

5,7 kali/tahun dan umur piutang hanya 63,9 hari. Perputaran persediaan yang rendah

menunjukkan bahwa pengendalian persediaan perusahaan berjalan kurang efektif. Dalam

analisis pasarnya, PT Ultrajaya Milk Industry memiliki PER 8,85 kali. Meskipun

dikatakan bahwa perusahaan yang berprospek baik adalah yang memiliki PER yang

tinggi, namun dari sudut pandang investor malah sebaliknya. Maka dapat dikatan bahwa

investor mungkin akan tertarik dengan PT Ultrajaya karena tidak memiliki PER yang

tinggi. Maka kesimpulannya adalah PT Ultrajaya baik dalam aspek return-nya walaupun

ada beberapa rasio yang menunjukkan angka kurang baik namun hal itu dapat diperbaiki

dengan evaluasi dan pengelolaan yang semakin ditingkatkan.

B. Aspek Resiko

Page 16: Contoh Analisis laporan keuangan

Resiko Jangka Pendek

Dalam analisis likuiditas perusahaan diperoleh rasio lancar 2,018 dan rasio quick

1,454. Karena rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada angka 2 maka

kesimpulannya rasio lancar PT Ultrajaya Milk Industry termasuk normal. Dapat

dikatakan bahwa PT Ultrajaya Milk Industry tidak menunjukkan adanya kelebihan aktiva

lancar. Hal ini baik karena aktiva lancar yang berlebih akan berpengaruh tidak baik

terhadap profitabilitas perusahaan. Dari perhitungan analisis arus kas, diperoleh cash

flow liquidity sebesar 0,82 kali. karena idealnya nilai tersebut adalah 1, dan cash flow

liquidity PT Ultrajaya mendekati 1 dapat dikatakan perusahaan mampu memenuhi

kewajiban yang jatuh tempo dalam periode tertentu. sedangkan dilihat dari prediksi

kebangkrutan, karena nilai Z PT Ultrajaya sebesar 3,135 > 3,00 maka PT Ultrajaya aman

dari kebangkrutan. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa PT Ultrajaya berprospek

baik dalam jangka pendeknya.

Resiko Jangka Panjang

Rasio solvabilitas yang tinggi menunjukkan dana yang disediakan oleh kreditur juga

tinggi. PT Ultrajaya memiliki rasio solvabilitas sebesar 0,3075 atau 30% menggunakan

dana dari kreditur. Maka dapat disimpulkan bahwa pengunaan financial leverage PT

Ultrajaya Milk Industry tidak terlalu besar yang berarti perusahaan cukup mandiri

dengan modal sendiri. Dengan begitu untuk resiko jangka panjangnya tidak terlalu

mengkhawatirkan karena perusahaan dapat terus berjalan meskipun dana oleh kreditur

tidak besar.

BAB IV

Page 17: Contoh Analisis laporan keuangan

Rekomendasi

Manajemen

Dari hasil perhitungan rasio aktivitas menunjukkan bahwa umur piutang dan perputaran

persediaan terbilang rendah. hal ini mengindikasikan bisa jadi kebijakan piutang dan

pengendalian persediaan kurang baik. oleh karena itu manajemen harus lebih bijak dalam

membuat kebijakan piutang dan mengendalikan persediaan agar perusahaan dapat

menghasilkan laba secara maksimal.

Investor

Dari aspek return dapat terlihat bahwa perusahaan menghasilkan profit margin dan ROA

yang cukup baik, hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba juga

baik. Begitupun dari perhitungan PER yang memungkinkan harga saham akan terus naik

dan capital gain yang akan diperoleh investor juga bisa lebih besar. maka dari itu, para

investor dapat mengambil keputusan untuk membeli saham PT Ultrajaya Milk Industry.

Kreditur

PT Ultrajaya Milk Industry tidak terlalu banyak menggunakan dana dari kreditur, hal ini

mengindikasikan bahwa perusahaan bisa mandiri. Dengan begitu, seharusnya para

kreditur dapat mempercayakan dananya kepada perusahaan dan tidak perlu khawatir

perusahaan nantinya tidak mampu membayar hutang.

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: Contoh Analisis laporan keuangan

(n.d.). Retrieved Juni 18, 2013, from Majalah Pendidikan: http://www.majalahpendidikan.com/2011/11/pengertian-analisis-laporan-keuangan.html

(n.d.). Retrieved Juni 18, 2013, from Departemen Keuangan RI: http://www.depkeu.go.id/ind/Read

DRA. (n.d.). Analisia Laporan Keuangan. Modul Manajemen Keuangan Bab II.

Hidayat, R. I. (n.d.). Analisa Kebangkrutan Z-score. Retrieved Juni 18, 2013

Latifah, N. (2009). Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Metode Analisa. Fokus Ekonomi Vol-4 No-2, 46-59.

Nainggolan, A. (n.d.). Analisa Laporan Keuangan. Pusat Pengembangan bahan ajar-UMB.

Nuraini, A. (n.d.). Analisis Laporan Keuangan. Retrieved juni 18, 2013, from http://annisa10211978.blogspot.com/2012/06.pengertian-analisis-laporan-keuangan.html

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (2011 - 2012). Annual Report. Indonesia.