contoh analisa swot

download contoh analisa swot

of 58

description

penggunaan analisa swot dalam ilmu manajemen keperawatan

Transcript of contoh analisa swot

BAB IIIKAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN

Sejarah Singkat PuskesmasSejarah Puskesmas Leuwigajah Puskesmas Leuwigajah didirikan pada tahun 2010 dan merupakan Puskesmas tanpa tempat Perawatan. Puskesmas leuwigajah mulai beroperasi sejak Juni 2010. Wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah mempunyai hal yang spesifik, yaitu :

Memiliki wilayah kontrakan buruh pabrik yang banyak berada di gang-gang kecil, kepadatan penduduknya yang tinggi, dengan higiene dan sanitasi yang kurang baik disertai mobilitas mobilitas yang cukup tinggi.Memiliki pasilitas pendidikan 1 buah STIKes Budi Luhur, sehingga mobilitas penduduk cukup tinggi diwilayah kost-kostan/ kontrakan mahasiswa.

Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah meliputi 1 kelurahan di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi dengan luas 393.413 Ha yang terdiri dari Kelurahan Leuwigajah.Adapun batas-batas Wilayah Kerja Puskesmas adalah sebagai berikut:Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan CibeberSebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lagadar Kab. Bandung BaratSebelah Barat berbatasan dengan Kec. Batujajar Kab. Bandung BaratSebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Utama

Dibawah ini merupakan tabel data fisik secara umum dari Puskesmas Leuwigajah.Tabel 3.1 Data Fisik umum puskesmasNo.Jenis DataKeterangan1.Nama Kab/KotaKota Cimahi2.Nama PuskesmasLeuwigajah3.Status PuskesmasTanpa Tempat Perawatan4.Tahun Pembangunan20105.Luas Tanah500 m6.Luas Bangunan280 m. 2 lantai7.AlamatJl. Kihapit Barat RT 08 RW 098.No. Telp.

9.KecamatanCimahi Selatan10.Jumlah Penduduk 39.043 Orang11.Luas Wilayah Kerja393.413 Ha12.Jumlah Kelurahan Binaan1 KelurahanKelurahan Leuwigajah

13.Jumlah Bidan Desa3 Orang14Jumlah Perawat3 Orang15.Jumlah Posyandu22 buah16.Jumlah Posbindu20 buah17. Jumlah Polindes-

Visi dan Misi Adapun Visi dan Misi puskesmas leuwigajah sebagai berikut :Visi

Mewujudkan Leuwigajah sehat mandiri menuju cimahi sehatMisi :

Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakatMendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehatMengoptimalkan kemitraan internal dan eksternal untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

KedudukanUnit Pelaksana Teknis Puskesmas yang selanjutnya disingkat UPT Puskesmas adalah UPT pada Dinas Kesehatan Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD Puskesmas.

UPTD Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.UPTD Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Dengan kata lain UPTD Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas.UPTD Puskesmas sebagai badan pelayanan kesehatan masyarakat memiliki kedudukan secara administratif dan kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan. Kedudukan secara administratif yang berarti UPTD Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah Kabupaten dan bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas kesehatan Kabupaten. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan yang berarti UPTD Puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan pertama sesuai dengan SKN.Puskesmas Leuwigajah merupakan tempat pelayanan kesehatan mandiri, tapi bukan PONED ( Petalaksanaan Obstetri Neonatus Dasar) dan DTP. FungsiUPTD Puskesmas mempunyai fungsi pelayanan kesehatan strata pertama, pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat, memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.

Fungsi-fungsi tersebut dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.Bekerjasama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program Puskesmas.

Tugas PokokUntuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut di atas, UPTD Puskesmas mempunyai tugas :mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat;merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan Puskesmas;menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai bidang tugasnya;melaksanakan upaya kesehatan masyarakat;melaksanakan upaya kesehatan perorangan;melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/ kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga Berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan masyarakat, usaha kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja, kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya serta pembinaan pengobatan tradisional;melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembantuan sarana dan pembinaan teknis kepada Puskesmas Pembantu, unit pelayanan kesehatan swasta serta kader pembangunan kesehatan;melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader pembangunan di bidang kesehatan dan pengembangan kegiatan swadaya masyarakat di wilayah kerjanya;melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan;melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPT;melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPTD;melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Jangkauan Karakteristik Jangkauan pelayanan puskesmas disesuaikan dengan keadaan geografis, luas wilayah sarana perhubungan, dan kepadatan penduduk. Agar lebih merata dan meluas jangkauan pelayanan kesehatan Puskesmas ditunjang dengan puskesmas keliling, bidan desa dan peran serta masyarakat untuk mengelola posyandu, posbindu dan membina dasawisma

Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASIPUSKESMAS LEUWIGAJAHKEPALA PUSKESMASdr. Hj. Winni Madona

Umum dan kepegawaianHenny komara S.pd

Perencanaan dan pelaporanDr. INDAH CITRA HANDAYANIDr. MAMI ROSMALA DEWIDrg. ASRI DESTRIANI

Keuangan dan perlengkapan

KA. SUB. BAG. TATA USAHAHENNY KOMARA, Spd

Pendaftaran penerima: siti hindun, A.Md. AkPemb.bendahara pengeluaran pemb : yuni Vianingsih, AmgBendahara barang : saran, Amd. AK

KOORDINATOR UNIT IV / JAMPROINFOKESdr. INDAH CITRA HANDAYANI

KOORDINATOR UNIT III / P2Pdr. INDAH CITRA HANDAYANI

KOORDINATOR UNIT II / YANMASdr. Mami Rosmala Dewi

KOORDINATOR UNIT I / YANMEDIKDrg. Asri Destriani

Promkes : Nenden, A.Md.KepJamkesmas : Drg. Asri DestrianiSIK : Siti Hindun, A.Md. PIK

Surveilans : Ina Suci R, Amd.KLImunisasi : Bd. Dewi Pujiati, Amd. KebKesling : Ina Suci R, Amd.KLISPA : Nurhayati Indra D, A,Md.KepDiare : Nurhayati Indra D, A,Md.KepTb ParuMirra Novianti P. A.Md.KepDBD : Nurhayati Indra D, A,Md.KepKusta : Nenden M. Oktaviani, A.Md.KepHIV AIDS : Nenden M. Oktaviani, A.Md.KepIMS : Nenden M. Oktaviani, A.Md.Kep

KIA : Rika Afriani Nurdin, A.Md. KebKB : Bd. Dian SartikaGizi : Yuni Vianingsih, AmGLansia : Mirra Novianti Pustiana, Amd. KepUKS : Nuryati Indra Dewi, Amd. KepMTBS / MTBM : Mirra Novianti Pustiana, Amd. Kep

Pengobatan Umum : dr. Mami Rosmala DewiLaboratorium : Sarna, Amd. AKFarmasi : Sonya Ramadhiany. RPHN : Nenden M. Oktaviani, AMd. KepPengobatan Gigi : Drg. AsriUKGS : Ai Herniah, A.Md. KgUKGMD : Ai Herniah, A.Md. KgKes. Olah Raga : Bd. DewiUKK : Nenden M. Oktaviani, AMd. KepKes. Mata : Nenden M. Oktaviani, AMd. KepBatra : Ai Herniah, AMd. Kg

Hasil Kajian Analisa Di Puskesmas LeuwihajahKajian data unsur manManMan adalah salah satu unsur manajemen yang sangat penting, dia adalah subjek yang menentukan apakah sebuah organisasi dengan berbagai tujuanya akan berjalan dengan baik atau tidak; akan mencapai tujuan yang telah direncanakanya atau tidak. Ada beberapa hal yang dikaji pada man ini, dinataranya adalah:

PasienPasien adalah orang yang karena kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan (Prabowo, 1999).

Dari seluruh pasien yang datang berobat ke Puskesmas Leuwigajah kasus yang paling banyak ditemukan adalah penyakit ISPA no spesifik, hal ini berkaitan dengan kondisi pemukiman yang padat dan banyak pabrik dan banyak pabrik yang melingkungi wilayah binaan Puskesmas Leuwigajah. Tabel 3.2Prevalensi 10 Penyakit di puskesmas leuwigajah tahun 2011NoJenis PenyakitJML1ISPA Akut tidak spesifik29932Hipertensi Primer15633Gastroduodenitis10804Gejala dan tanda umum lainnya9435Nasofaringitis Akut (Common Cold)7776Faringitis Akut7127Dermatitis (Eksema)6588Diare dan Gastroentritis Akut5109Myalgia43310Demam yang tidak diketahui sebabnya10.088

Sumber Data : Data Puskesmas Leuwigajah Tahun 2011

Struktur Organisasi Penerangan struktur organigramPuskesmas Leuwigajah diketuai oleh Kepala Puskesmas yang dibantu oleh 1 Kepala Tata Usaha yag memegang Kepegawaian, Keuangan, dan Program Kerja.

Dalam usaha pemberian pelayanan terhadap masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah, Puskesmas ini telah memiliki 19 orang tenaga pelaksana / fungsional dengan rincian sebagai berikut : No.Sumber daya manusiaJumlah1.Kepala Puskesmas1 orang2.Kepala Tata Usaha1 orang3.Tenaga medisDokter umum Dokter gigi

3 orang1 orang4.Tenaga KeperawatanPerawat UmumPerawat GigiBidan PuskesmasBidan Desa

3 orang1 orang3 orang- orang5.Tenaga KefarmasianAssisten Apoteker

1 orang6.Tenaga Gizi1 orang7.Rekam Medik1 orang8.Sanitarian 1 orang9.Analis Kesehatan 1 orang10.TKK1 orangTotal19 orang

Jenis dan jenjang pendidikan keperawatanPendidikan keperawatan di Indonesia mengacu kepada Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan demikian jenis pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup pendidikan vokasi, akademik dan profesi.

Pendidikan vokasi adalah jenis pendidikan diploma sesuai jenjangnya untuk memiliki keahlian ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah RI.Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doctor.

Adapun berbagai macam jenjang pendidikan seluruh petugas Puskesmas Leuwigajah Jaya Kota Cimahi adalah sebagai berikut:S1 kedokteran : 4S1 Kesehatan Masyarakat : S1 Keperawatan : -S1 Pendidikan: 1D3 Keperawatan : 3D3 Keperawatan Gigi : 1D3 Kesehatan lingkungan : 1D3 Kebidanan : 3D3 Analis Kesehatan: 1D3 Gizi : 1MA/SMA/SMK (sederajat): 2

Dalam susunan struktur organigram ada berbagai macam jabatan yang mempunyai peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan jabatan itu sendiri, antara lain adalah sebagai berikutKepala Puskesmas

Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Puskesmas.Memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Puskesmas.Membina kerjasama karyawan/karyawati dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh pelaksanaan kegiatan program dan pengelolaan keuangan.Mengadakan koordinasi dengan Kepala Kecamatan dan Lintas Sektoral dalam upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerja.Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat.Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas dengan dibantu oleh staf Puskesmas.Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas.Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas Kesehatan Kota, baik berupa laporan rutin maupun khusus.Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan (QA).Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas induk, Pustu, Pos Puskesling, Polindes, Posyandu dan di Masyarakat.

Dokter

Sebagai Ketua Tim Mutu Puskesmas, mengkoordinir seluruh kegiatan manajemen mutu di Puskesmas.Melaksanakan tugas pelayanan ke[ada pasien Puskesmas.Membantu manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Puskesmas.Membantu manajemen membina karyawan/karyawati dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.Membantu menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas.Membantu manajemen dan memonitor dan mengevaluasi kegiatan puskesmas.Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan (QA).Membina perawat bidan dalam pelaksanaan MTBS.Membantu manajemen melakukan supervixi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas induk, Pustu, Pos Puskesling, Polindes, Posyandu dan di Masyarakat.Mengkoordinir kegiatan Sistem informasi Kesehatan.Menyusun laporan tahunan. Profil kesehatan, dibantu staf yang lain.

Dokter Gigi

Sebagai koordinator kegiatan Yankesmas : mengkoordinir perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan Yankesmas.Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan BP Gigi.Melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien gigi dan membina unit BP Gigi dalam pelaksanaan quality assurance.Membantu Kepala Puskesmas dalam peningkatan mutu pelayanan (Quality Assurance).Membantu Kepala Puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan Dinas Linyas Sektoral terkait dalam upaya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan.Membentu pelaksanaan kegiatan lapangan dalam kegiatan UKS/UKGS/UKGMD, pembinaan kader kesehatan, guru UKS dan Dokter Kecil.Membantu Kepala Puskesmas dalam membina karyawan di bidang medis.Membantu Kepala Puskesmas dalam menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas.Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan Puskesmas.

Bidan Koordinator

Sebagai bidan koordinator kegiatan KIA (Kesehatan Ibu dan nak).Melaksanakan kegiatan pemeriksaan/pembinaan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan balita.Melaksanakan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana.Membina dan mensupervisi bidan swasta yang ada di wilayah Puskesmas.Melaksanakan kegiatan lapangan dalam kegiatan Posyandu, Pembinaan kader kesehatan dan dukun bayi.Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang KIA/KB/RB.Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamatan alat medis, non medis KIA.Membantu Kepala Puskesmas dalam menyusun rencana kegiatan.Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan.Membina unit KIA.KB dalam pelaksanaan Quality Assurance.Melaksanakan kegiatan Puskesmas.Melaksanakan kegiatan Posyandu Lansia.Bertanggung jawab atas pembuatan laporan KIA bulanan, tahunan beserta PWSnya.

Bidan

Sebagai bidan koordinator penanggung jawab kegiatan Keluarga Berencana.Melaksanakan laporan kegiatan pemeriksaan/pembinaan/pertolongan kepada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas, Ibu Menyusui, bayi dan balita.Melakukan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana.Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis dan umum non medis KB.Membina dan mensupervisi bidan swasta yang ada di wilayah Puskesmas. Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ryang KIA/KB/RB.Melaksanakan kegiatan koordinasi dengan PKK dan Lintas Sektoral terkait dalam kegiatan GSI (Gerakan Sayang Ibu) dan kegiatan dalam upaya peningkatan kesehatan perempuan.Membantu Kepala Puskesmas dalam menyusun rencana kegiatan.Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan.Melaksanakan kegiatan Puskesmas.Melaksanakan kegiatan Posyandu Lansia.Membina anak pra sekolah.Taman Kanak-Kanak.Melakukan pemantauan kelainan tumbuh kembang balita.Membina unit KIA.KB dalam pelaksanaan QA.Membantu kegiatan Lintas Sektoral terutama dalam pemberantasan penyakit dan dalam kegiatan penyuluhan masyarakat.Koordinator Program Kesehatan Lansia.Membantu kegiatan Posyandu Balita dan Lansia.Membantu pelaksanaan dan pelaporan KIA dan KB.

Perawat

Melaksanakan tugas asuhan keperawatan didalam gedung maupun diluar gedung.Berkolaborasi dengan Dokter dalam pelayanan pengobatan pasien baik di Puskesmas induk maupun di pos-pos Puskesling.Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang BP/IGD/Poli MTBS.Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis dan non medis di ruang BP/IGD/MTBS.Membantu kegiatan lintas program antara lain dalam kegiatan pemberantasan penyalit, UKS, Penyukuhan Kesehatan Masyarakat dan kegiatan lapangan lainnya.Melaksanakan kegiatan Puskesmas diluar gedung.Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu balita dan Posyandu lansia.Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan kegiatan.Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan.Melaksanakan kegiatan pelayanan pos MTBS di Puskesmas.Membantu pelaksanaan pelacakan kelainan mata, jiwa dan tumbuh kembang anak balita.

Promosi Kesehatan

Sebagai koordinator kegiatan promosi kesehatan, penyuluhan kesehatan (PKM) dan peningkatan peran serta masyarakat (PSM).Melaksanakan kegiatan sosialisasi JPKM.Melakukan pendataan dan upaya-upaya dalam peningkatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) baik untuk individu, kelompok, institusi, sekolah maupun masyarakat.Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat pelaksanaan kegiatan.Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Plm dan PSM.Membina Batra dan upaya-upaya pengembangan obat tradisional.Membina Posyandu balita dan Posyandu lansia

Koordinator P2M

Mengkoordinir kegiatan pemberantasan penyalit menular dan tidak menular, yang meliputi kegiatan P2TB, P2 Malaria, P2DBD, P2 Diare, P2 ISPA, P2 Kusta, P2TM, serta penyakit potensial wabah lainnya.Mengumpulkan data kegiatan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.Mengkoordinir kegiatan surveilans pemberantasan penyalit dan mendeteksi adanya KLB (Kejadian Luar Biasa).Mengkoordinir kegiatan PE (Penyelidikan Epidemologi).Melakukan koordinasi dengan petugas PKM dan petugas Lintas Program yang lain dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan, terutama dalam hal pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular.Mengkoordinir laporan kegiatan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular, laporan adanya KLB (W1), laporan PE dan laporan W2 (Laporan Penyakit Potensial Wabah).

Pemegang Program TB

Membuat perencanaan kegiatan P2TB bersama petugas lintas program terkait.Melaksanakan kegiatan P2TB bersama petugas lainnya (Petugas BP, termasuk PMO/ Pengawas Minum Obat, TOMAT/Tokoh Masyarakat, kader, LSM, dll)Membantu merencanakan kebutuhan obat TB dan sarana/ alat dalam pelaksanaan kegiatan P2TB.Melaksanakan surveilans, monitoring dan evaluasi kegiatan P2TB.Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2TB.

Malaria

Membuat perencanaan kegiatan P2 Malaria, bersama petugas lintas program dan lintas sektoral terkait.Melaksanakan surveilans dan mendeteksi adanya KLB.Melakukan PE (bila terjadi KLB) bersama petugas terkait lainnya.Melaksanakan monitoring dan evaluasi program P2 Malaria.Membantu merencanakan kebutuhan obat malaria dan sarana/alat dalam kegiatan P2 Malaria.Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Malaria, laporan PE dan laporan KLB (bila terjadi Kejadian Luar biasa).

Diare

Membuat perencanaan kegiatan P2 Diare bersama lintas program terkait.Melaksanakan kegiatan surveilans dan mendeteksi KLB.Melaksanakan PE (bila terjadi KLB) bersama petugas terkait lainnya.Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan P2 Diare.Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Diare, laporan PE dan KLB (bila terjadi KLB).

ISPA

Membuat perencanaan kegiatan P2ISPA bersama petugas lintas program terkait.Melaksanakan kegiatan surveilans, monitoring dan evaluasi.Melaksanakan kegiatan penyuluhan bersama petugas lintas program terkait.Membantu perencanaan kebutuhan obat dan sarana/alat dalam kegiatan P2ISPA.

DBD

Membuat pelaksanaan kegiatan P2DBD bersama petugas lintas program terkait.Melaksanakan surveilans, monitoring dan evaluasi kegiatan P2DBD.Mandeteksi KLB dan melaksanakan PE (bila terjadi KLB).Melaksanakan penyuluhan bersama dengan petugas program terkait.Melaksanakan perencanaan dan pelaporan kegiatan P2DBD, laporan PE dan KLB (bila terjadi KLB).

Hygiene Sanitasi

Membuat perencanaan kegiatan Kesling (Kesehatan Lingkungan).Melaksanakan pembinaan dan pemeriksaan TTU (Tempat-Tempat Umum), TP2M (Tempat Pembuatan dan Penjualan Makanan), TP3 (Tempat Penyimpanan dan Penjualan Pestisida), Home Industri, salon dan pabrik/perusahaan.Melaksanakan Pelaksanaan Jentik Berkala (PJB) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), bersama lintas program dan lintas sektoral serta masyarakat.Melaksanaan pendataan dan pembinaan Rumah Sakit, SAMIJAGA (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga) dan SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah).Melaksanakan Penyuluhan kesehatan lingkungan bersama dengan petugas lintas program dan lintas sektoral terkait.Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesling.

Fungsi Petugas Gizi

Membuat perencanaan kegiatan program Gizi, bersama petugas lintas program dan lintas sektoral terkait.Melaksanakan kegiatan dalam rangka UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga), mengkoordinir kegiatan penimbangan dan penyuluhan gizi di posyandu.Melaksanakan pendataan sasaran dan distribusi Vitamin A, kapsul Yodiol dan tablet besi (Fe).Melaksanakan PSG (Pemantauan Status Gizi).Bersama dengan petugas lintas program dan lintas sektoral melaksanakan SKPG (Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi).Melaksanakan pemantauan garam beryodium.Mendeteksi dan melaporkan adanya balita KEP.Mengkoordinir pelaksanaan PMT penyuluhan dan PMT Pemulihan Balita KEP.Melaksanakan konseling Gizi di klinik Gizi maupun di Posyandu.Membina Gizi Institusi (pondok pesantren, panti asuhan dll).Bersama petugas lintas sektoral merencanakan, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan PMT-ASI.Bersama dinas lintas sektoral terkait melaksanakan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan program gizi.

Petugas Laboratorium

Membuat perencanaan kebutuhan alat/sarana, reagensia dan bahan habis pakai lainnya yang dibutuhkan selama 1 tahun.Membuat perencanaan pengembangan kegiatan laboratorium.Melaksanakan kegiatan pemeriksaan laboratorium sesuai prosedur.Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium.

Petugas Bendahara

Menerima dan membukukan dalam Buku Kas Umum Penerimaan.Mencatat dan membukukan dalam buku Kas Umum semua pengeluaran Puskesmas.Membuat laporan keuangan penerimaan pengembalian setoran dan pengeluran Puskesmas serta SPJ dan pendukung lainnya.Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan penggunaan dana Puskesmas.Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan keuangan Puskesmas.Membuat SPJ ASKES (Jasa Pelayanan dan Jasa Sarana).

Petugas Apotek

Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan di apotek.Melaksanakan pelayanan pemberian obat di apotek.Mencatat petugas gudang obat dalam memonitor obat di apotek (LPLPO).Membantu petugas gudang obat dalam memonitor obat di Pustu dan Pos Puskesling.Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan kebutuhan obat Puskesmas.Membina unit apotek dalam pelaksanaan Quality Assurance.

Petugas Gudang Obat

Menerima dan mencatat penerimaan obat dari Gudang Farmasi dan dari sumber lain (bila ada).Membuat dan mengisi kartu stok obat di gudang obat.Mencatat dan melaporkan penerimaan dan pengeluaran obat dari gudang obat.Memonitor obat di apotek, pustu dan pos puskesling.Membantu Kepala Puskesmas dalam merencanakan kebutuhan obat.Membuat LPLPO.Membantu pengelolaan obat di apotek dan gudang obat.Membantu kegiatan pelayanan di apotek.

Petugas Loket Pendaftaran

Mendaftar pasien yang datang berobat,Mencatat di register,Mengisi identitas pasien di kartu rawat jalan dan kartu resep,Mengisi kartu tanda pengenal pasien,Mengantar kartu rawat jalan ke ruang BP,Bertanggung jawab atas penerimaan uang retribusi da pengeluaran karcis,Menyetorkan kepada bendahara penerima hasil penerimaan retribusi setiap hari,Mencatat hasi penerimaan retribusi di buku bantu,Menyusun Kartu Rawat Jalan pasien pada rak status sesuai urutan nomor kode,Membantu merencanakan kebutuhan kartu rawat jalan, resep, kartu tanda pengenal, family folder dan amplop tempat kartu rawat jalan,Mencatat Register Baru/Lama, register Bayar/Gratis/ASKES/JPS,Menghitung resep yang masuk dan setoran harian.

Petugas Koordinator Perkesmas

Mengkoordinator pelaksanaan kegiatan Asuhan Keperawatan dalam gedung dan luar dan luargedung, baik untuk sasaran individu, keluarga, kelompok, institusi maupun masyarakat,Melaksanakan kegiatan puskesmas di dalam maupun di luar gedung bersama petugas paramedic yang lain,Melaksanakan kegiatan skrining Kesehatan Keluarga,Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu Balita dan Lansia,Melaksanakan Penyuluhan Kesehatan,Membantu masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan, bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral,Melaksanakan kegiatan pengiriman pasien yang mengalami masalah kesehatan ke unit pelayanan pengobatan (Puskesmas dll),Membuat perencanaan, pencatatan kegiatan dan pelaporan Puskesmas.

Petugas Gigi

Bertanggung jawab atas kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut di lapangan melalui UKS, UKGS/UKGMD, Posyandu dll,Membantu pelaksanaan pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas,Membantu pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan Gigi dan Mulut,Membantu pengumpulan, pengolahan, penyajian dan kesehatan Gigi dan Mulut,Melaksanakan kegiatan penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut.

Koordinasi Imunisasi

Mengkoordinir kegiatan imunisasi di Puskesmas dan Posyandu.Bertanggung jawab atas pemeliharaan vaksin/cold chain.Merencanakan kebutuhan vaksin dan logistik lainnya.Memonitor suhu lemari es.Membuat laporan kegiatan imunisasi.

Koordinator Keswa ( Kesehatan Jiwa )

Mengkoordinir kegiatan Keswa.Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Keswa.Melakukan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektoral dalam penanganan kesehatan jiwa.Melakukan skrining dan konseling penderita sakit jiwa dibantu petugas yang lain.

Petugas Kesehatan Lansia

Mengkoordinir kegiatan Kesehatan Lansia melalui Posyandu lansia dan kegiatan lain.Membina dan memantau kegiatan Posyandu lansia.Melakukan skrining dan konseling lansia, dibantu petugas lainnya.Membuat prencanaan kegiatan kesehatan lansi.Pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan lansia.

Petugas KB

Membina unit KB dalam pelaksanaan Quality Assurance.Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis dan non medis KB.Melaksanakan pelayanan KB.Membantu pencatatan dan pelaporan KB.Membantu penataan/kebersihan ruangan KIA/KB.

Kepala Tata Usaha

Mengelola dan menyiapkan data dan urusan kepegawaian.Mengelola surat masuk dan surat kabar.Merekap dan melaporkan SP3 Puskesmas.Koordinasi dengan lintas program untuk mengarsipkan data program dan inventarisasi barang.Ikut serta dalam penataan keuangan Puskesmas.Menyusun jadwal kegiatan Puskesmas dan ikut merumuskan perencanaan Puskesmas satu tahun kedepan.

Beban Kerja

Dari hasil wawancara ke beberapa tenaga kepegawaian puskesmas leuwigajah, mengatakan bahwa beban kerja yang di tanggung cukup besar sehingga banyak tugas-tugas atau laporan yang terbengkalai. Adapun kunjungan pasien perhari di dapatkan rata-rata mencapai 80 orang. dari 80 pasien datang berkunjung untuk mendapatkan pelayanan medis mereka di tangani oleh 2 orang staf pendaftaran, 2 orang petugas balai pengobatan, 2 orang petugas di poli gigi, 3 orang petugas KIA dan 2 orang petugas apotek. Maka dapat di tarik kesimpulan berdasarkan survei yang di lakukan kelompok kami beban kerja yang di tanggung oleh petugas puskesmas tidak sebanding dengan jumlah pengunjung puskesmas yang datang.

NoVariabelStrenghtWeaknessOpportunityTreath1.M1 atau unsur MAN

Memiliki kepala Puskesmas.Adanya pembagian jam kerja dan penanggung jawab setiap programRata rata usia perawat adalah produktifSudah ada kesesuaian antara jabatan dan pelatihanPuskesmas Leuwigajah memberikan kesempatan untuk melajutkan pendidikan secara luas

Ketidakseimbangan antara jumlah tenaga medis dan pasienMasa kerja rata rata dibawah 3 tahunBeban kerja yang cukup tinggi100% Perawat berpendidikan D3 keperawatanDisoriesntasi job desk pelayanan kesehatan dikarenakan keterbatasan tenaga medik (Dokter)Kurangnya tenaga kesehatan yang berpendidikan strata S1

Adanya dukungan kepala puskesmas untuk melaksanakan SOPMisi puskesmas salah satunya yaitu mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehatAdanya kesempatan tenaga medis yang melanjutkan program studi secara luas

Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih professionalMasyarakat kurang percaya akan pengobatan dan pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis puskesmas

Analisa Data Analisis SWOT M1 (man)

NoAnalisis SWOTbobotratingBobot X rating1M1 (ketenagaan)Faktor internal (IFAS)Strength

S-W2,76-2,95= -0,19

Memiliki kepala Puskesmas.

0,2630,78

Adanya pembagian jam kerja dan penanggung jawab setiap program

0,2530,75

Rata-rata usia perawat adalah produktif

0,1220,24

Sudah ada kesesuaian antara jabatan dan pelatihan

0,1220,24

Puskesmas Leuwigajah memberikan kesempatan untuk melajutkan pendidikan secara luas

0,2530,75

Total 1

2,76

WeaknessKetidakseimbangan antara jumlah tenaga medis dan pasienMasa kerja rata rata dibawah 3 tahunBeban kerja yang cukup tinggi100% Perawat berpendidikan D3 keperawatanDisoriesntasi job desk pelayanan kesehatan dikarenakan keterbatasan tenaga medik (Dokter)Kurangnya tenaga kesehatan yang berpendidikan strata S1

0,19

3

0,57

0,0520,1

0,1930,57

0,19

0,19

0,193

3

30,57

0,57

0,57

Total 1

2,95

Faktor eksternal (EFAS)OpportunityAdanya dukungan kepala puskesmas untuk melaksanakan SOPMisi puskesmas salah satunya yaitu mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehatAdanya kesempatan tenaga medis yang melanjutkan program studi secara luas

0,4

4

1,6

0,2

3

0,6O-T=3,8-3,6=0,2

0,4

4

1,6

Total 1

3,8

Treath Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih professionalMasyarakat kurang percaya akan pengobatan dan pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis puskesmas

0,4

3

1,2

0,6

42,4

Total 1

3,6

Matrik Space

M1 (Man)

X

1

0,9

0,8

0,7

0,6

0,5

0,4

0,3

M1 (-0,19, 0,2)

0,2

0,1

Y-1-0,9-0,8-0,7-0,6-0,5-0,4-0,3-0,2-0,1

0,10,20,30,40,50,60,70,80,91

- 0,1

- 0,2

- 0,3

- 0,4

- 0,5

- 0,6

- 0,7

- 0,8

- 0,9

-1

Kajian Data Unsur Material

Karakteristik Unit Pelayanan

Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Kebijakan dasar puskesmas Depkes RI, 2004).Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Model Layanan

Puskesmas ini merupakan Puskesmas yang mandiri dengan tipe Pukesmas Desa. Puskesmas Leuwigajah sedang memproses pengajuan renstra agar Puskesmasnya dapat dijadikan Puskesmas PONED dan peneriman persalinan 24 jam. Saat ini pelayanan Puskesmas Leuwigajah mencakup : Pemeriksaan Umum, Pemeriksaan Gigi, Pemeriksaan TB Paru, Kesehatan Ibu dan Anak dan MTBS, lansia, Kesehatan lingkungan. Peralatan dan pasilitas

Puskesmas Leuwigajah pada awalnya memiliki peralatan dan pasilitas yang cukup. Namun, seiring berjalannya waktu kebutuhan dan pengunjungnya semakin banyak. Sehingga peralatan dan pasilitas pun tidak mencukupi, Seperti tidak adanya ruangan Administrasi, TB Paru, MTBS, Konseling Kesehatan, UGD, peralatan Medis dan Non Medis ( Obat-obatan, alat-alat tindakan lainya. SOP (Standar Operasional Prosedur)

Puskesmas Leuwigajah memiliki Standar Operasinal Prosedur yang cukup baik. Namun SOP tersebut ada yang dilakukan dan tidak dilakukan, Khususnya Asuhan Keperawatan, saat ini asuhan Keperawatan sama sekali tidak dilakukan karena berbagai kesibukan yang salah satunya karena adanya double job dn beban kerja berlebih.Administrasi Penunjang

Form pendaftaranForm pemeriksaan

Analisa Data

NoVariabelStrenghtsWeaknessOpportunityTreaths2. M2 atau unsur material

Alat alat tindakan tersimpan dalam lemari alat Sudah adanya SOPMempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga kesehatanObat obat emergency tersedia dan layak pakaiSudah tersedia sampah medis dan non medisTersedianya lemari untuk menyimpan dokumentasi keperawatan.

Belum terpakainya secara optimal sarana dan prasarana Belum adanya ruang MTBS, TB paru, Konsling dan administrasi.Belum adanya ruang rapat/ pertemuan khususSkema alur pelayanan Puskesmas Leuwigajah

Mendapatkan dukungan logistik dari APBD.Adanya kerjasama dari mahasiswa praktik dan institusi yang telah menjalin MOU visi Mewujukan Leuwigajah sehat mandiri menuju cimahi sehatadanya kesadaran petugas untuk menjaga alat agar tidak hilang

Adanya bangunan yang sudah mulai rusak Adanya alat yang sering hilang

Analisa SWOT M2 (Material)

NoAnalisis SWOTBobotRatingBobot x rating1M2 Material Faktor internal (IFAS)StrengthAlat alat tindakan tersimpan dalam lemari alatSudah ada SOPMempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga kesehatanObat obat emergency tersedia dan layak pakaiSudah tersedia sampah medis dan non medisTersedianya lemari untuk menyimpan dokumentasi medik.Tersedianya autoclop

0,1

0,15

0,1

0,35

0,15

0,15

2

3

2

4

3

3

0,2

0,45

0,2

1,4

0.45

0,45S-W =3,15-3,6=- 0,45

Total

3,15

Weaknes

Belum terpakainya secara optimal sarana dan prasarana Belum adanya ruang MTBS, TB paru, Konsling dan administrasi.Belum adanya ruang rapat/ pertemuan khususSkema alur pelayanan Puskesmas Leuwigajah

0,25

0,2

0,2

0,354

3

3

41

0,6

0,6

1,4

Total 1

3,6

2Faktor eksternal (EFAS)OpportunityMendapatkan dukungan logistik dari APBD.Adanya kerjasama dari mahasiswa praktik dan institusi yang telah menjalin MOU Mempunyai visi Mewujukan Leuwigajah sehat mandiri menuju cimahi sehatAdanya kesadaran untuk menjaga alat agar tidak hilang

0,3

0,3

0,3

0,1

3

3

3

2

0,9

0,9

0,9

0,2O-T=2,9-3,2= -0,3

Total 1

2,9

TreathAdanya bangunan yang sudah mulai rusak

Adanya alat yang sering hilang

0,4

0,6

2

4

0,8

2,4

Total1

3,2

Matrik Space

M2 (Material)

X

1

0,9

0,8

0,7

0,6

0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

Y-1-0,9-0,8-0,7-0,6-0,5-0,4-0,3

-0,2-0,1

0,10,20,30,40,50,60,70,80,91

- 0,1

- 0,2

-0,45, -0,3

- 0,3

- 0,4

- 0,5

- 0,6

- 0,7

- 0,8

- 0,9

-1

Kajian untuk MethodePelayanan Medik

Pelayanan Medik di puskesmas Leuwigajah langsung ditangani oleh Dokter dan Perawat yang sudah berpengalaman. Sudah tersedianya form medik, SOP (Standar Operasional Prosedur). dengan alur pasien diperiksa kemudian mengambil obat dan pulang. Dokumentasi medik

Pendokumentasian medik sudah berjalan dengan baik karena sudah ditangani oleh tenaga rekam medik. Namun dokumentasi keperawatan itu tidak dilakukan karena adanya kesibukan dan adanya double job. PHN (Public Health Nursing)

Dalam rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat dijelaskan bahwa keperawatan komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan (Nursing) dan kesehatan masyarakat (Public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (Nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2005).Yanmas (pelayanan masyarakat)

Pelayanan masyarakat adalah pelayanan yang ditujukan kepada masyarakat yang mana di dalamnya mencakup : kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), gizi, Lansia, UKSI, dan manajemen terpadu balita Sakit (MTBS).

Sistem organisasi Puskesmas

Belum optimalnya struktur organisasi dan jobdesnya.Terdapat jabatan rangkapBelum optimal pendokumentasian tindakan keperawatan dan kebidananMelaksanakan rapat evaluasi 1 bulan sekaliAdanya kerjasama dengan pendidikan seperti penjaringan kesehatan, UKS, Imunisasi, Promkes yang belum optimalAdanya alur pelayanan pasienSistem pembagian kerja sesuai Tupoksi masing-masingPelatihan karyawan diadakan oleh dinasRuang tunggu daftar ada Sistem pendaftaran dilakukan dengan adanya no antrian

Analisa Data

NoVariabelStrenghtsWeaknessOpportunityTreaths1 M3 atau unsur methode

Memiliki standar asuhan keperawatan (SAK), standar operasional prosedur (SOP)Dalam penerimaan pasien perawat melakukan sambutan (mengucapkan salam, senyum, sapa, sopan-santun, sabar dan iklas, mengenalkan diri, menanyakan nama klien).Adanya kerjasama dengan pendidikan seperti penjaringan kesehatan, UKS, Imunisasi, Promkes yang belum optimalAdanya alur pelayanan pasienSistem pembagian kerja sesuai Tupoksi masing-masingSistem pendaftaran dilakukan dengan adanya no antria

Adanya konflik peran atau peran ganda pada tenaga medis.Pendokumentasian proses keperawatan belum optimal.Diagnosa keperawatan tidak didokumentasikanBelum optimalnya sistem organisasi dan jobdes

Adanya kesempatan untuk mengikuti program pelatihan atau seminar baik formal maupun non formalAdanya kerja sama yang baik antara institusi pendidikan dengan puskesmas

Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh puskesmasTidak adanya sosialisasi program pelayanan puskesmas bagi masyarakat

Analisa SWOT M2 ( Methode )

NoAnalisis SwotBobotRatingBobot x Rating1M3 (Metode)Faktor Internal (IFAS)Strength Memiliki standar asuhan keperawatan (SAK), standar operasional prosedur (SOP)Dalam penerimaan pasien perawat melakukan sambutan (mengucapkan salam, senyum, sapa, sopan-santun, sabar dan iklas, mengenalkan diri, menanyakan nama klien).Adanya kerjasama dengan pendidikan seperti penjaringan kesehatan, UKS, Imunisasi, Promkes yang belum optimalAdanya alur pelayanan pasienSistem pembagian kerja sesuai Tupoksi masing-masingSistem pendaftaran dilakukan dengan adanya no antrian

Total

0,2

0,2

0,1

0,20,1

0,2

1

3

3

2

32

3

0,6

0,6

0,2

0,60,2

0,6

2,8S-W2,8-2,4 = 0,4

WeaknessAdanya konflik peran atau peran ganda pada tenaga medis.Pendokumentasian proses keperawatan belum optimal.Diagnosa keperawatan tidak didokumentasikanBelum optimalnya sistem organisasi dan jobdes

Total

0,4

0,2

0,2

0,2

1

3

2

2

2

0,12

0,4

0,4

0,4

2,4

2Eksternal FaktorOpportunityAdanya kesempatan untuk mengikuti program pelatihan atau seminar baik formal maupun non formalAdanya kerja sama yang baik antara institusi pendidikan dengan puskesmas

Total

0,6

0,4

1

3

2

1,8

0,8

2,6O-T 2,6-3,0 = -0,4

TreathedKurangnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh puskesmasTidak adanya sosialisasi program pelayanan puskesmas bagi masyarakat

Total

0,5

0,5

1

3

3

1,5

1,5

3,0

Matrik Space

M3 (Methode)

X

1

0,9

0,8

0,7

0,6

0,5

M3 (0,4, 0,4)

0,4

0,3

0,2

0,1

Y-1-0,9-0,8-0,7-0,6-0,5-0,4-0,3-0,2-0,1

0,10,20,30,40,50,60,70,80,91

- 0,1

- 0,2

- 0,3

- 0,4

- 0,5

- 0,6

- 0,7

- 0,8

- 0,9

-1

Kajian Untuk Money

Sumber dana (Pengadaan pasilitas, pengadaan bahan kesehatan, pengadaan Alat kesehatan)

Pendanaan Puskesmas didapat dari Dinkes berupa dana UUDP, BOK, Jamkesmas, Jampersal. UUDP digunakan untuk gaji petugas yang sukwan, ATK, Transportasi Puskel, Pengembangan gedung, dana dikeluarkan pertriwulanDana BOK digunakan untuk program Basic six yang diajukan sesuai dengan POA (untuk promotif dan preventif) dikeluarkan perbulan.Biaya karcis pendaftaran (bagi pasien baru umum dikenakan biaya sebesar Rp.6000/ Pasien, sedangkan untuk yang sudah memiliki kartu berobat puskesmas leuwigajah dikenakan biaya sebesar Rp.5000/pasien ) seluruhnya disetorkan ke dinkes setiap bulanBiaya tindakan ditentukan oleh dinkes dan dana disetorkan ke dinkesGaji PNS sesuai golongannya, gaji berasal dari dinkes Gaji honorer beasal dari intensif karyawan lain

Analisa Data

NoVariabelStrenghtsWeaknessOpportunityTreaths4.M4 atau Money

Sumber dana operasional berasal dari pemerintahAlokasi dana untuk pembelian alat diberikan dalam bentuk barang permanen maupun barang habis pakai Terdapat alokasi dana untuk pelatihan tenaga medik atau seminarAdanya sumber dana yang berasal dari karyawan puskesmas untuk gaji pegawai honorer

Tidak semua kebutuhan puskesmas yang diajukan disetujui semuanya melainkan harus mengikuti prosedur dan aturan pemerintah. Belum adanya dana untuk tenaga honorer dari pemerintah

Dengan adanya intensif bulanan dapat meningkatakan motivasi kerja karyawan Dengan adanya alokasi dana untuk pengembangan SDM sehingga dapat meningkatkan mutu dalam memberikan pelayanan yang berkualitas Dengan adanya THR dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan

Tidak terealisasinya permintaan sampai dengan kebutuhan puskesmas sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi pelayanan perawatan secara optimal

Analisa SWOT M4 (Money)

NoAnalisis SWOTBobotRatingBobot x rating1M4 Money Faktor internal (IFAS)StrengthSumber dana operasional berasal dari pemerintahAlokasi dana untuk pembelian alat diberikan dalam bentuk barang permanen maupun barang habis pakaiTerdapat alokasi dana untuk pelatihan tenaga medik atau seminarAdanya sumber dana yang berasal dari karyawan puskesmas untuk gaji pegawai honorer

0,3

0,3

0,2

0,2

3

3

2

2

0,6

0,6

0,4

0,4

S-W =2,0-1,6= 0,4

Total 1

2,0

Weaknes

Tidak semua kebutuhan puskesmas yang diajukan disetujui semuanya melainkan harus mengikuti prosedur dan aturan pemerintah. Belum adanya dana untuk tenaga honorer dari pemerintah

0,6

0,42

11,2

0,4

Total 1

1,6

2Faktor eksternal (EFAS)OpportunityDengan adanya intensif bulanan dapat meningkatakan motivasi kerja karyawan Dengan adanya alokasi dana untuk pengembangan SDM sehingga dapat meningkatkan mutu dalam memberikan pelayanan yang berkualitas Dengan adanya THR dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan

0,35

0,35

0,3

3

3

2

1,05

1,05

0,6O-T=2,7-2= 0,7

Total 1

2,7

TreathTidak terealisasinya permintaan sampai dengan kebutuhan puskesmas sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi pelayanan secara optimal

1

2

2

Total1

2

Matrik Space

M4 (Money)

X

1

0,9

0,8

0,7

0,6

0,5

M4 (0,4, 0,7)

0,4

0,3

0,2

0,1

Y-1-0,9-0,8-0,7-0,6-0,5-0,4-0,3-0,2-0,1

0,10,20,30,40,50,60,70,80,91

- 0,1

- 0,2

- 0,3

- 0,4

- 0,5

- 0,6

- 0,7

- 0,8

- 0,9

-1

Kajian untuk Marketing

Sistem pemasaran

Puskesmas Leuwigajah memiliki sistem pemasaran dengan adanya media promkes seperti poster kesehatan, spanduk, Pengumuman jam buka dan jam tutup puskesmas, promosi pelayanan puskesmas dan terlaksananya program kerja seperti penyuluhan- penyuluhan kesehatan ditiap RW sehingga masyarakat mengatahui pelayanan puskesmas. Namun Visi dan misi puskesmas belum terpampang di depan puskesmas. Penataan ruangan

Setiap ruangan di Puskesmas Leuwigajah sudah dilengkapi dengan media Promkes seperti poster kesehatan dan liftleat. Kepuasan klien

Pengukuran tingkat kepuasan klien menggunakan kuesioner yang berisi 14 pertanyaan dengan pilihan jawaban ya dengan skor 1 dan jawaban tidak dengan skor 0. Selanjutnya tingkat kepuasan klien dikategorikan sebagai berikut :Puas : > 50 %Tidak Puas : 50 %

Berdasarkan penyebaran angket dari 10 klien pada tanggal 17 april 2013 didapatkan hasil bahwa, 90 % (9 klien) mengatakan puas dan 10 % (1 klien) terhadap pelayanan di puskesmas leuwigajah.

Analisis Data

NoVariabelStrenghtsWeaknessOpportunityTreaths2. M2 atau unsur material

Alat alat tindakan tersimpan dalam lemari alat Sudah adanya SOPMempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga kesehatanObat obat emergency tersedia dan layak pakaiSudah tersedia sampah medis dan non medisTersedianya lemari untuk menyimpan dokumentasi keperawatan.

Belum terpakainya secara optimal sarana dan prasarana Belum adanya ruang MTBS, TB paru, Konsling dan administrasi.Belum adanya ruang rapat/ pertemuan khususSkema alur pelayanan Puskesmas Leuwigajah

Mendapatkan dukungan logistik dari APBD.Adanya kerjasama dari mahasiswa praktik dan institusi yang telah menjalin MOU visi Mewujukan Leuwigajah sehat mandiri menuju cimahi sehatadanya kesadaran petugas untuk menjaga alat agar tidak hilang

Adanya bangunan yang sudah mulai rusak Adanya alat yang sering hilang

Analisa SWOT M5 (Marketing)

NoAnalisis SwotBobotRatingBobot x Rating

M5 (Marketing)Internal Faktor (IFAS)StrengthAdanya Sistem pemasaran dengan media promkes seperti spanduk, poster dan liftleat kesehatanBerdasarkan penyebaran angket dari 10 klien pada tanggal 17 april 2013 didapatkan hasil bahwa, 90 % (9 klien) mengatakan puas dan 10 % (1 klien) terhadap pelayanan di puskesmas leuwigajah.Adanya program pengembangan BATRA (obat tradisional) di puskesmas

Total

0,25

0,25

0,5

3

3

4

0,75

0,75

2

3,5

S-W=3,5-3=0,5

WeaknessVisi misi belum terpampang di PuskesmasProgram penyuluhan yang diselenggarakan oleh Puskesmas belum dilaksanakan secara berkalaKurangnya respon masyarakat terhadap penyuluhan yang di berikan oleh puskesmas

Total

0,3

0,3

0,3

4

3

3

1,2

0,9

0,9

3

Faktor eksternal (EFAS)OpportunityMemberikan kesempatan untuk perkembangan pelayanan mutu kesehatanMenambah cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

Total

0,5

0,5

1

4

4

2

2

4

O-T=4-2,8=1,2

Treathtuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang maksimalkurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadapa peningkatan derajat kesehatan

Total

0,6

0,4

1

4

3

1,6

1,2

2,8

Matrik Space

M5 (Marketing)

X

1

0,9

0,8

0,7

0,6

M5 (0,5, 1,2)

0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

Y-1-0,9-0,8-0,7-0,6-0,5-0,4-0,3-0,2-0,1

0,10,20,30,40,50,60,70,80,91

- 0,1

- 0,2

- 0,3

- 0,4

- 0,5

- 0,6

- 0,7

- 0,8

- 0,9

-1

Kesimpulan

Kesimpulan

X

1

KW II

0,9

KW I

0,8

0,7

0,6

M5 (0,5, 1,2)

0,5

0,4

0,3

M3 (0,4, 0,4)M4 (0,4, 0,7)

M1 (-0,19, 0,2)

0,2

0,1

Y-1-0,9-0,8-0,7-0,6-0,5-0,4-0,3-0,2-0,1

0,10,20,30,40,50,60,70,80,91

- 0,1

- 0,2

M2 (-0,45, -0,3)

- 0,3

KW III

- 0,4KW IV

- 0,5

- 0,6

- 0,7

- 0,8

- 0,9

-1

Keterangan KW I: Tumbuh KW II: StabilisasiKW III: Bertahan KW IV: Deversivikasi

Interpretasi matrik Space

Berdasarkan hasil analisa SWOT dengan menggunkan Matrix, didapatkan bahwa untuk Method, money dan market di Puskesmas leuwigajah berada dalam kuadran I tumbuh (pada garis ordinat positif), sehingga untuk method, money dan market kekuatannya tinggi, sehingga jika terus dijaga konsistensinya maka peluang untuk mengembangkannya tinggi. Adapun untuk man berada dalam kuadran II Stabilisasi (pada garis ordinat Negatif-Positif) yang berarti untuk man masih dalam keadaan stabil. Sedangkan untuk material berada dalam kuadran III bertahan (pada garis ordinat negatif), sehingga hal ini akan menjadi kelemahan dalam memberikan pelayanan di Puskesmas.