Complex Variables
-
Upload
faisalfaralita -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of Complex Variables
Penggunaan Teorema Residu dalam
Menghitung Radiasi Terdifraksi
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Fungsi Variabel Kompleks
Disusun Oleh:
Heru Wibowo (3125120198)
Program Studi Matematika
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2015
2
Daftar Isi
Daftar Isi i
Daftar Gambar ii
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Pembatasan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.3 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.4 Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.5 Manfaat Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.6 Sistematika Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2 PEMBAHASAN 4
2.1 Teori Dasar Residu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.2 Teorema Residu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.3 Menghitung Residu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
3 KESIMPULAN 10
Bibliografi 11
i
Daftar Gambar
2.1 Tahap Perhitungan Residu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.2 Kontur Residu I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.3 Kontur Residu II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
ii
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fungsi Variabel Kompleks merupakan sutau penjabaran ilmu Matemati-
ka yang berkaitan dengan Analisis Real. Fungsi-fungsi yang ada di Variabel
Kompleks merupakan hasil fungsi-fungsi dan teorema turunan dari Analisis
Real, maka dari itu pembahasan dalam Fungsi Variabel Kompleks tidak luput
jauh dari Analisis Real. Makalah tugas akhir ini akan membahas mengenai
salah satu materi yang ada dalam Fungsi Variabel Kompleks yaitu Teori Resi-
du. Teori yang berdasarkan pada integrasi dan pengintegralan fungsi tertentu.
Teori Residu merupakan teori yang dibawa dan diperkenalkan olej James Wa-
rd Brown di tahun 2008. Teori ini memiliki fungsi yang sangat banyak dalam
menyelesaikan perhitungan-perhitungan tertentu dalam Fungsi Variabel Kom-
pleks. Teori Residu dikembangkan menjadi Teorema Residu, dimana teorema
inilah yang akan digunakan dalam setiap perhitungan-perhitungan fungsi ter-
sebut. Adapun pengaplikasian kasus yang akan digunakan dan dibahas secara
rinci dan jelas dalam makalah tugas akhir ini yaitu Radiasi Terdifraksi. Teori
Residu digunakan sevagar dasar pemikiran perhitungan Radiasi Terdifraksi.
Dengan mengaplikasikan Teorema Residu yang dihitung berdasarkan kontur-
kontur Residu tertentu yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah tugas
akhir ini untuk menyelesaikan permasalahan Radiasi Terdifraksi serta juga
akan dibahas pengenalan Teori Residu itu sendiri bagi para pembaca yang
masih awam atas teori tersebut. Seluruhnya akan dibahas dengan jelas dalam
makalah tugas akhir Fungsi Variabel Kompleks ini.
1
1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang mucul ada
beberapa yang akan dibahas dalam karya tulis ini. Namun, untuk menvegah
pembahasan yang terlalu luas karena ilmu mengenai Teori Residu ini luas se-
hingga dilakukan pembatasan masalah yaitu permasalahan yang akan dibahas
adalah mengenai Teori Dasar Residu, Teorema Residu dan kemudian akan
dihitung Radiasi Terdifraksi menggunakan Teori dan Teorema Residu.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasn masalah, maka dapat ditarik
beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut.
1. Apa definisi dari Teori Dasar Residu?
2. Apa definisi dari Teorema Residu?
3. Bagaimana cara menghitung residu ?
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari tugas akhir ini berdasarkan rumusan masalah yaitu.
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Teori Dasar Residu
2. Mengetahui yang dimaksud dengan Teorema Residu
3. Mengetahui Cara untuk Menghitung Residu
1.5 Manfaat Penulisan
Karya tulis ini juga memberikan beberapa manfaat antara lain yaitu.
1. Bagi Penulis :
(a) Menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Fungsi Variabel Kompleks
(b) Mendapat Ilmu baru tentang Teori Dasar Residu dan pengaplikasi-
annya dalam menghitung radiasi terdifraksi
2
2. Bagi Pembaca :
(a) Memperkaya pengetahuan tentang Teori Dasar Residu
(b) Menjadikan sumber bacaan dan sumber informasi bagi pembaca
dan peneliti selanjutnya pada topik pembahasan yang sama
1.6 Sistematika Penulisan
Karya tulis ini secara keseluruhan terdiri dari 3 bab yaitu Pendahuluan,
Pembahasan dan Kesimpulan, dilengkapi dengan daftar pustaka yang memuat
sumber-sumber materi referensi. Sistematika pembahasan pada tugas akhir ini
adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, pada bab ini dijelaskan tentang
latar belakang masalah, perumusan masalah yang dihadapi di dalam menyusun
karya tulis, pembatasan masalah, tujuan dibuatnya karya tulis dan sistemati-
ka pembahasan laporan karya tulis yang menjelaskan sekilas dari isi tiap bab
yang terdapat pada karya tulis ini. Bab II Pembahasan, pada bab ini dibahas
mengenai Teori Dasar Residu, Teorema Residu dan Cara Menghitung Resi-
du pada Radiasi Terdifraksi. Bab III Kesimpulan, bab ini merupakan bab
akhir laporan yang memuat kesimpulan dari pembahasan masalah yang ada
dalam karya tulis ini. Selain itu juga dimuat mengenai saran-saran penulis
untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan dalam tugas akhir ini.
Dan terakhir daftar pustaka pada bagian akhir makalah yang memuat daftar
sumber materi yang ada dalam karya tulis ini.
3
Bab 2
PEMBAHASAN
Dalam pengaplikasian untuk menghitung Residu dalam Radiasi Terdifrak-
si sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu dasar-dasar dari Teori Residu.
Teori Dasar Residu inilah yang akan membangun pemikiran mengenai perhi-
tungan Residu dan dalam pengaplikasiannya. Tahap selanjutnya dapat diketa-
hui pula Teorema Dasar Residu yang digunakan untuk mendasari perhitungan
Residu dalam Radiasi Terdifraksi.
2.1 Teori Dasar Residu
Berikut ini akan diuraikan Teori Dasar Residu yang nantinya akan digu-
nakan sebagai alat untuk pemodelan. Teori ini diambil dari (James Ward
Brown, 2008). Misalkan f(z) adalah fungsi kompleks yang bernilai tunggal
dan analitik di dalam dan pada suatu daerah R, kecuali di titik singularnya.
Tujuan kita adalah menghitung integral berikut .
∮C0
f(z)dz (2.1)
Dimana C0 adalah lingkaran yang pusatnya di z0, dimana f memiliki si-
ngularitas di titik pusat tersebut. Asumsikan bahwa jari-jari C0 cukup kecil
sehingga fungsi f tidak memiliki titik singular yang lain. Asumsikan pula bah-
wa arah C0 berlawanan dengan arah jarum jam.
Di sekitar titik z0, f(z) dapat dinyatakan sebagai deret Laurent yang di-
berikan oleh
4
f(z) =∞∑
k=−∞
ak(z − z0)k (2.2)
Dengan demikian, persamaan (2.2) dapat dituliskan sebagai berikut∮C0
f(z)dz =
∮C0
∞∑k=−∞
ak(z − z0)kdz =∞∑
k=−∞
ak
∮C0
(z − z0)kdz (2.3)
Ingat bahwa dengan menggunakan teorema integral Cauchy, kita dapat mem-
peroleh ∮C0
(z − z0)kdz =
{0, k 6= −1
2πi, k = −1(2.4)
Substitusikan (2.3) ke dalam (2.4) diperoleh∮C0
f(z)dz =∞∑
k=−∞
ak
∮C0
(z − z0)kdz =
{0, k 6= −1
2πi, k = −1
}= 2πia−1 (2.5)
Hal ini menunjukkan bahwa koefisien a−1 dalam deret Laurent dari fungsi
f di sekitar titik z0 menentukan nilai integral f atas lingkaran cukup kecil yang
berpusat di z0. Nilai a−1 disebut residu f di z0, dan dilambangkan dengan
Resz0(f).
2.2 Teorema Residu
Teorema 2.2.1. Misalkan f adalah fungsi bernilai tunggal di daerah R, dan
misalkan C adalah loop sederhana yang memiliki orientasi berlawanan arah
jarum jam. Asumsikan C mengelilingi himpunan titik z0, z1, z2, . dan fungsi f
mungkin tidak analitik di titik-titik tersebut. Asumsikan pula bahwa f analitik
di titik-titik lainnya pada dan di dalam C. Maka,∮C0
f(z)dz = 2πi∑k
Reszz(f) (2.6)
Teorema residu dapat dilihat sebagai perluasan dari teorema integral Cauchy.
2.3 Menghitung Residu
Untuk memperoleh residu dari suatu fungsi f(z) di z = a, pertama-tama
f(z) harus diuraikan ke dalam deret Laurent di sekitar z = a. Tetapi jika
5
z = a adalah suatu titik singular bertingkat k, maka terdapat suatu rumus
sederhana untuk a−1 yang diberikan oleh
Gambar 2.1: Tahap Perhitungan Residu
a−1 = limx→a
1
(k − 1)!
dk−1
dzk−1
[(z − a)kf(z)
](2.7)
Total radiasi yang terdifrasikan dapat dihitung dengan memecahkan integral
berikut:
∞∫−∞
sin2ξ
ξ2dξ (2.8)
Dengan ξ adalah variabel posisi dan I intensitas. Melalui teknik integrasi
perbagian, yakni dengan mengambil u =sin2ξ dan dv = 1ξ2
, integral tersebut
dapat diubah menjadi :
∞∫−∞
sin2ξ
ξ2dξ = − sin2ξ
ξ+
∞∫−∞
sin 2ξ
ξdξ =
∞∫−∞
sin 2ξ
ξdξ (2.9)
Ruas kanan persamaan diatas dapat dituliskan kembali sebagai:
∞∫−∞
sin 2ξ
ξdξ =
∞∫−∞
sinx
xdx (2.10)
Dengan x = 2ξ
6
Gambar 2.2: Kontur Residu I
Untuk memecahkannya ruas kanan integral diatas, kita dapat lakukan dengan
meninjau integral kontur berikut
∮C
eiz
zdz = 0 (2.11)
Dengan kontur C yang dipilih diberikan pada Gambar 2.2, kontur terse-
but dipilih agar titik singularitas di z = z0 = 0 tidak berada dalam daerah
yang dilingkupinya, sehingga integral (2.11) berlaku. Berdasarkan pola kontur
yang dipilih tersebut, maka integral (2.11) dapat diuraikan menjadi bebera-
pa bagian, yang terkait dengan lintasan lintasan pada Gambar 2.2, sebagai
berikut:
Selanjutnya tinjauan integral yang terkait dengan lintasan II dengan mengam-
bil limit r → 0 diperoleh:
dan tinjau pula integral untuk lintasan IV dengan mengambil limit R→∞ :
7
dengan menuliskan Rexp(iϕ) = R cosϕ+ iR sinϕ diperoleh
Sehingga dengan demikian untuk kedua limit, r → 0 dan R→∞, persamaan
menjadi:
∞∫−∞
eix
xdx− iπ = 0 (2.12)
Dengan mengambil bagian imajiner persamaan (2.12) diperoleh
∞∫−∞
sinx
xdx = π (2.13)
Perlu ditekankan di sini, bahwa pengambilan kontur C yang diberikan pa-
da Gambar 2.2 bukanlah satu-satunya bentuk yang dapat diambil. Kita da-
pat pula mengambil kontur lain seperti yang diberikan dalam Gambar 2.3.
Perhatikan, dalam integral kontur terkait bentuk integral yang dicari masing
ditampung didalamnya.
Gambar 2.3: Kontur Residu II
Berbeda dengan kontur sebelumnya, dalam kontur pada Gambar 2.3 z0 ber-
ada di dalam daerah dilingkupinya, sehingga kita dapat menggunakan teorema
residu:
8
∞∮−∞
F (Z)dz = 2iπf(z0) (2.14)
Dengan F (z) = eiz
zdan f(z0) = lim
z→0zF (z) = 1 karena z = 0 adalah kutub
sederhana. Integral untuk masing masing lintasan diberikan oleh:
Perhatikan bahwa integral untuk lintasan II memiliki batas dari Φ = π sampai
2π, dan melalui cara yang sama, untuk limit r → 0 dan R→∞ diperoleh:
∞∮−∞
eix
xdx+ iπ = 2iπ (2.15)
Sehingga jelas persamaan (2.12) dan (2.13) dapat dihasilkan kembali.
9
Bab 3
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan secara jelas dan rinci pada bab sebelumnya, peng-
gunaan Teorema Residu dalam Menghitung Radiasi Terdifraksi tidak luput
dari penggunaan integral dan ilmu-ilmu Analisis Real. Didasari dengan pen-
jabaran Teori Dasar Residu, penggunaan Teorema Residu yang berhubung-
an dengan Radiasi Terdifraksi dan perhitungan dengan menggunakan tahapan
perhitungan yang mengaplikasikan kontur-kontur residu di dalam perhitungan-
nya.
Berikut di bawah ini merupakan beberapa kesimpulan yang dapat ditarik
dari hasil penjabaran pada bab sebelumnya yaitu sebagai berikut:
1. Pada persamaan (2.5) diperoleh fungsi Teori Dasar Residu yaitu
∮C0
f(z)dz =∞∑
k=−∞ak
∮C0
(z − z0)kdz =
{0, k 6= −1
2πi, k = −1
}= 2πia−1
2. Nilai a−1 disebut residu f di z0, dan dilambangkan dengan Resz0(f)
3. Teorema Residu menurut Teorema 2.2.1 dihasilkan pada persamaan
(2.6) yaitu sebagai berikut
∮C0
f(z)dz = 2πi∑k
Reszz(f)
4. Hasil perhitungan Radiasi Terdifraksi dengan menggunakan Teorema Re-
sidu dihasilkan pada persamaan (2.12) dan (2.13).
10
Bibliografi
[1] Bartle. 1985. Introduction to Real Analysis. John Wiley Sons, Inc.
[2] Cgurchill, Ruel V. 1978. Complex Variables and Applications. Mc-Graw
Hill.
[3] Wade, W.R. 2000. An Introduction to Analysis. Prentice Hall.
[4] Zeidler, Eberhard. 1995. Applied Functional Analysis. Springer-Verlag New
York, Inc.
11