Compar Dialog

8
DIALOG ANTAR AGAMA Name: NAINA KARAMINA SAKINA NIM : 07120100102

description

c

Transcript of Compar Dialog

DIALOG ANTAR AGAMA

Name: NAINA KARAMINA SAKINANIM : 07120100102

PENGERTIANDialog antar agama adalah interaksi kooperatif antara orang-orang yang berbeda agama tradisi dan spiritual atau humanistik keyakinan, baik di tingkat individu dan kelembagaan dengan tujuan mencapai landasan bersama dalam kepercayaan melalui konsentrasi pada kesamaan antar umat beragama, pemahaman nilai-nilai, dan komitmen kepada dunia. Hal ini berbeda dari sinkretisme atau agama alternatif. Dialog antar agama sering melibatkan proses mempromosikan pemahaman antara agama yang berbeda untuk meningkatkan penerimaan atau pemahaman orang lain, bukan untuk mensintesis keyakinan baru. Dialog antaragama adalah pertemuan hati dan pikiran antarpemeluk berbagai agama dalam kedudukannya yang setaraf dan sederajat tanpa merasa lebih baik atau lebih tinggi daripada yang lain, serta tanpa tujuan yang dirahasiakan. Dialog lebih merupakan komunikasi antarpenganut agama dan jalan bersama untuk mencapai tujuan dan kerja sama dalam projek-projek yang menyangkut kepentingan bersama. Dialog semacam ini menuntut para peserta dialog untuk dapat menghormati, bersedia mendengar, tulus, terbuka, mau menerima pendapat orang lain, dan mau bekerja sama dengan orang lain.Dialog antar agama juga bisa didefinisikan sebagai hubungan antar agama atau perbandingan agama. Pada level ini, dialog mensyaratkan suatu kebebasan beragama sehingga setiap penganut agama bebas mendalami dan melakukan keyakinannya, serta menguraikan dan mengomunikasikan pengalaman keagamaannya kepada orang lain. Akan tetapi, dialog antar agama bukanlah medan perdebatan tentang soal agama siapa yang betul dan agama siapa yang salah.SEJARAHDialog antar agama sudah ada sejak lama sejak agama itu sendiri ada. Dialog antar agama mulai terjadi pada saat manusia sudah tidak memiliki konflik dengan umat beragama lainnya. Sejarah mencatat bahwa dengan adanya dialog antar agama mengurangi jumlah peperangan atau konflik yang terjadi di antara masyarakat. Dialog antar agama ada atas dasar adanya persamaan konsep atau tujuan adanya Tuhan, yaitu dengan adanya Tuhan akan membuat kualitas dari diri seseorang meningkat yang disebabkan oleh kesadaran diri untuk terus mengembangkan diri dan berbuat baik agar mendapat pertolongan Tuhan. Setiap agama dimulai dengan pencerahannya sendiri, yang disebut pewahyuan, yang serupa dengan pemahaman manusia dan kesempurnaan alam, yaitu kesamaan antara wahyu, akal dan alam. Kesamaan ini dapat dianggap sebagai konsep yang esensial sementara komponen-komponen agama lainnya seperti dogma, ritual, institusi, hukum, sejarah dan simbol adalah konsep-konsep yang sekunder. Dialog antar agama telah berlangsung selama berabad-abad. Kaisar Akbar Agung misalnya, mendorong toleransi di Mughal India , sebuah negara beragama dengan orang-orang dari berbagai latar belakang agama, termasuk Islam , Hindu , Sikh , dan Kristen . Muslim Spanyol adalah contoh historis tambahan pluralisme agama besar.

AGAMAPengertianAgama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.Agama juga merupakan jawaban dan penyelesaian kepada fungsi kehidupan manusia.FungsiFungsi agama bagi manusia ialah mendefinisikan siapakah saya dan siapakah Tuhan, serta bagaimanakah saya berhubung dengan Tuhan itu. Fungsi agama juga untuk mendefinisikan siapakah saya dalam konteks interpersonal yaitu bagaimana cara berhubungan dengan manusia. Agama juga sebagai tujuan dan pedoman hidup bagi manusia.

TUJUAN DIALOG ANTAR AGAMADialog antar agama berguna untuk kehidupan manusia khususnya hubungan antara umat beragama, karena dengan adanya dialog antar agama hubungan antar manusia akan menjadi damai dan sejahtera karena perselisihan yang bisa diakibatkan oleh kesalahpahaman dapat dicegah dengan adanya dialog antar agama yang benar. Sering dikutip [ "Tidak akan ada perdamaian antara bangsa-bangsa tanpa perdamaian antara agama-agama. Tidak akan ada perdamaian di antara agama-agama tanpa dialog antara agama-agama" . Maksud dari kutipan tersebut adalah hubungan antar manusia tidak bisa menjadi baik atau damai apabila tidak didasari atas dasar pengetahuan agama. Karena agama merupakan tumpuan hidup atau kepercayaan dari masing-masing individu yang menjadi dasar dan pedoman manusia untuk hidup. Tujuan dialog bukanlah untuk mengubah keyakinan pihak lain, juga bukan untuk membuktikan bahwa agama seseorang salah. Setiap dialog harus didasarkan pada norma-norma dan nilai-nilai bersama. Satu pihak tidak dapat dijadikan acuan untuk pihak yang lain. Setiap agama memiliki esensi atau substansi yang terlepas dari aksiden sejarah. Dialog antar agama juga akan membawa pada rekonsiliasi dan sekaligus dapat menumbuhkan sikap saling memahami, menghargai, dan menghormati satu sama lain, dan bukan saling mencurigai, meremehkan, dan sikap-sikap negatif lainnya.

AKIBAT TIDAK ADA DIALOG ANTAR AGAMABanyak hal negatif yang dapat terjadi pada masyarakat dalam kehidupan mereka sehubungan dengan hubungan antar umat beragama yang disebabkan oleh tidak adanya dialog antar agama yang benar. Salah satu akibat tidak adanya dialog antar agama di masyarakat adalah dapat menyebabkan peperangan atau konflik agama yang serius dan berbahaya karena ada pandangan bahwa sejarah konflik agama menunjukkan ketidakmampuan dalam menjalankan dialog antar agama dengan benar dan sesuai dengan tujuan aslinya. Pada saat ini memang banyak konflik diantara masyarakat yang disebabkan oleh konflik antar agama. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab dari tidak adanya dialog antar agama yang benar di dalam kehidupan masyarakat. Tidak adanya dialog antar agama juga menyebabkan agama-agama lebih mengembangkan sikap egosentrisme masyarakat yang beranggapan bahwa merekalah satu-satunya masyarakat yang beragama secara benar sedangkan agama-agama lain yang dianut oleh komunitas agama lain diklaim salah dan sesat.

HAMBATANMasalah yang menghambat dialog antar agama adalah sikap toleransi yang malas-malsan. Sikap ini muncul sebagai akibat dari pola perjumpaan tak langsung antaragama, khususnya menyangkut persoalan teologi yang sensitif. Sehingga kalangan umat beragama merasa enggan mendiskusikan masalah-masalah keimanan. Tentu saja, dialog yang lebih mendalam tidak terjadi, karena antar agama sama-sama menjaga jarak satu sama lain. Masing-masing agama mengakui kebenaran agama lain, tetapi kemudian membiarkan satu sama lain bertindak dengan cara yang memuaskan masing-masing pihak. Yang terjadi hanyalah perjumpaan tak langsung, bukan perjumpaan sesungguhnya.Sebab lain yang tak kalah pentingnya adalah masih adanya sikap saling mencurigai antarpenganut agama terhadap tujuan dan motif diadakannya dialog. Ditambah lagi, masih ada kelompok-kelompok eksklusif di masing-masing agama yang mempunyai anggapan bahwa hanya agama mereka yang benar.Faktor politik juga dapat menghambat dialog antar agama karena apabila terjadi konflik di bidang politik dapat mendorong untuk terjadinya konflik antar agama.

TUMPUAN DIALOG ANTARA AGAMANilai dan kualitas dari manusia yang beragama menjadi fokus dialog antara agama. Oleh kerana kesemua agama mempunyai matlamat yang selaras, maka ia menjadi medium paling realistik untuk menjadikan manusia boleh bersefahaman dan bekerjasama. Sebagaimana agama boleh menjadi penyebab konflik (apabila manusia lebih cintakan agamanya berbanding Tuhan), maka agama jugalah penyelesaian kepada konflik itu, iaitu dengan membetulkan kembali mindset kita terhadap komponen agama.BENTUK-BENTUK DIALOG ANTAR AGAMA1. Dialog kehidupan dimana masing-masing memelihara solidaritas dan kebersamaan.2. Dialog melalui percakapan dimana para ahli memperbicarakan ajaran agama mereka masing-masing.3. Dialog spiritualitas lewat ibadah dan doa bersama dari beragam agama.4. Dialog dalam tindakan lewat kerjasama mengusahakan kedamaian dan keadilan.