Colik Renal.wahyo
Transcript of Colik Renal.wahyo
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
1/15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal sejak zaman
Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung kemih mummi. Batu
saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal,
pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke
saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena
adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang
terbentu di dalam divertikel uretra.
Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks,
infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan
merupakan batu slauran kemih yang paling sering terjadi.
Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di negara
berkembang banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai
batu saluran kemih bagian atas (gunjal dan ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan
mobilitas aktivitas sehari-hari. Angka prevalensi rata-rata di seluruh dunia adalah 1-12 %
penduduk menderita batu saluran kemih.
Penyebab terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan aliran
urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang
masih belum terungkap (idiopatik).Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang
mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apayang dimaksud dengan Urolithiasis?
2. Apa yang menyebabkan Urolithiasis?
3. Bagaimana patofisisologi dan pathogenesis Urolithiasis?
4. Bagaimana tanda dan gejala Urolithiasis?
5. Bagaimana manifestasi klinik Urolithiasis?
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
2/15
6. Bagaimana cara penatalaksanaan urolithiasis?
7. Bagaimana cara pencegahan Urolithiasis?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Urolithiasis.
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit Urolithiasis.
3. Untuk mengetahui pathofisiologi dan pathogenesis penyakit Urolithiasis.
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala penyakit Urolithiasis.
5. Untuk mengetahui manifestasi klinik penyakit Urolithiasis.
6. Untuk mengetahui cara penatalaksanaan penyakit Urolithiasis.
7. Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit Urolithiasis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISIUrolithiasis adalah adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius. Urolithiasis merupakan
penyakit yang salah satu tanda gejalanya adalah pembentukan batu di dalam saluran kemih.
2.2 ETIOLOGIFactor-faktor yang mempengaruhi pembentukan batu:
. Idiopatik.
2. gangguan saluran kemih : fomisis, striktur meatus, hipertrofi prostate, refluks vesiko-ureteral,
ureterokele, konstriksi hubungan ureteropelvik.
3. gangguan metabolisme : hiperparatiroidisme, hiperurisemia, hiperkalsiuria. Hiperkalsemia
(kalsium serum tinggi) dan hiperkalsiuria (kalsium urin tinggi) dapat disebabkan oleh:
perparatiroidisme
dosis tubular renal
alignasi
penyakit granulamatosa (sarkoidosis, tuberculosis), yang menyebabkan peningkatan produksi
vitamin D oleh jaringan granulamatosa.
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
3/15
Masukan vitamin D yang berlebihan.
Masukan susu dan alkali.
Penyakit mieloproliferatif (leukemia, polisitemia, mieloma multiple), yang menyebabkan
proliferasi abnormal sel darah merah dari sumsum tulang.
4. Infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (Proteus
mirabilis).
5. Dehidrasi : kurang minum, suhu lingkungan tinggi.
6. Benda asing : fragmen kateter, telur sistosoma.
7. Jaringan mati (nekrosis papil).
8. Multifaktor : anak di negara berkembang, penderita multitrauma.
2.3 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGISebagian besar batu saluran kencing adalah idiopatik dan dapat bersifat simtomatik ataupun
asimtomatik. Teori terbentuknya batu antara lain:
Terbentuknya batu saluran kencing memerlukan adanya substansi organic sebagai inti.
Substansia organic ini terutama terdiri dari mukopolisakarida dan mukoprotein A yang akan
mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentuk batu.
b. Teori supersaturasi
Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti sistin, santin, asam urat,
kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya batu.
c. Teori presipitasi-kristalisasi
Perubahan PH urin akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam urin. Pada urin yang
bersifat asam akan mengendap sistin, santin, asam dan garam urat, sedangkan pada urin yang
bersifat alkali akan mengendap garam-garam fosfat.
or penghambat
Berkurangnya factor penghambat seperti peptid fosfat, pirofosfat, polifosfat, sitrat,
magnesium, asam mukopolisakarid akan mempermudah terbentuknya batu saluran kencing.
Factor lain terutama factor eksogen dan lingkungan yang diduga ikut mempengaruhi
kalkuligenesis antara lain:
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
4/15
1. Infeksi
Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti
pembentukan batu saluran kencing. Infeksi oleh bakteri yang memecah ureum dan membentuk
ammonium akan mengubah PH urin menjadi alkali dan akan mengendapkan garam-garam fosfat
sehingga akan mempercepat pembentukan batu yang telah ada.
2. Obstruksi dan stasis urin
Adanya obstruksi dan stasis urin akan mempermudah terjadinya infeksi.
. Jenis kelamin
Data menunjukkan bahwa batu saluran kencing lebih banyak ditemukan pada pria.
4. Ras
Batu saluran kencing lebih banyak ditemukan di Afrika dan Asia sedangkan pada penduduk
Amerika dan Eropa jarang.
. Keturunan
Riwayat anggota keluarga yang mempunyai batu saluran kencing mempunyai factor resiko
lebih besar menderita batu saluran kencing dibandingkan dengan tidak mempunyai riwayat
tersebut.
6. Air minum
Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum akan mengurangi kemungkinan
terbentuknya batu, sedangkan bila kurang minum menyebabkan kadar substansi dalam urin akan
meningkat dan akan mempermudah pembentukan batu. Kejenuhan air yang diminum sesuai
dengan kadar mineralnya terutama kalsium diperkirakan mempengaruhi terbentuknya batu
saluran kencing.
7. Pekerjaan
Pekerja-pekerja keras seperti buruh dan petani akan mengurangi kemungkinan terjadinya
batu saluran kencing daripada pekerja-pekerja yang lebih banyak duduk.
. Makanan
Pada golongan masyarakat yang lebih banyak makan protein hewani angka morbiditas batu
saluran kencing berkurang, sedangkan pada golongan masyarakat dengan kondisi social
ekonominya rendah lebih sering terjadi. Penduduk vegetarian yang kurang makan putih telur
lebih sering menderita batu saluran kencing (buli-buli dan uretra) dan hanya sedikit yang
ditemukan menderita batu ginjal atau piala.
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
5/15
9. Suhu
Tempat bersuhu panas misalnya di daerah tropis di kamar mesin, meyebabkan banyak
mengeluarkan keringat, akan mengurangi produksi urin dan mempermudah pembentukan batu
saluran kencing.
2.4 TANDA DAN GEJALATanda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya, besarnya dan
morfologinya. Walaupun demikian penyakit ini mempunyai tanda umum yaitu hematuria, baik
hematuria terbuka atau mikroskopik; nyeri pinggang, sisi, atau sudut kostovertebral; pielonefritis
dan atau sistitis; pernah mengeluarkan batu kecil ketika kencing; nyeri tekan kostovertebral;
gangguan faal ginjal. Selain itu bila disertai infeksi saluran kemih dapat juga ditemukan kelainan
endapan urin bahkan mungkin demam atau tanda sistemik lain.
2.5 MANIFESTASI KLINIKManifestasi klinik adanya batu dalam traktus urinarius bergantung pada adanya obstruksi,
infeksi, dan edema. Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi, menyebabkan
peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ureter proksimal. Infeksi
(pielonefritis dan sistitis yang disertai demam, menggigil dan disuria) dapat terjadi dari iritasi
batu yang terus menerus.
Batu di piala ginjal berkaitan dengan sakit yang dalam dan terus menerus di area
kostovertebral. Hematuria dan piuria dapat dijumpai.
Batu yang terjebak di ureter menyebabkan gelombang nyeri yang luar biasa, akut dan kolik
yang menyebar ke paha dan genitalia. Pasien sering merasa ingin berkemih namun hanya sedikit
urin yang keluar dan biasanya mengandung darah akibat aksi abrasif batu.
Batu yang terjebak dikandung kemih biasanya menyebabkan gejala iritasi dan berhubungan
dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria. Jika batu menyebabkan obstruksi pada leher
kandung kemih, akan terjadi retensi urin. Jika infeksi berhubungan dengan adanya batu, maka
kondisi ini jauh lebih serius, disertai sepsis yang mengancam kehidupan pasien.
2.6 PENATALAKSANAANTujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk menghilangkan batu, menentukan jenis batu,
mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi dan mengurangi obstruksi yang terjadi.
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
6/15
Indikasi pengeluaran batu saluran kemih:
Obstruksi jalan kemih
Infeksi
Nyeri menetap atau nyeri berulang-ulang
Batu yang agaknya menyebabkan infeksi atau obstruksi
Batu metabolic yang tumbuh cepat.
gurangan nyeri
Tujuan segera dari penanganan kolik renal atau ureteral adalah untuk mengurangi nyeri
sampai penyebabnya dapat dihilangkan; morfin atau meperidin diberikan untuk mencegah syok
dan sinkop akibat nyeri yang luar biasa. Mandi air hangat diarea panggul dapat bermanfaat.
Cairan diberikan, kecuali pasien mengalami muntah atau menderita gagal jantung kongestif atau
kondisi lain yang memerlukan pembatasan cairan. Ini meningkatkan tekanan hidrostatik pada
ruang di belakang batu sehingga mendorong pasase batu tersebut ke bawah. Masukan cairan
sepanjang hari mengurangi konsentrasi kristaloid urin, mengencerkan urin dan menjamin
haluaran urin yang besar.
gangkatan batu
Pemeriksaan sitoskopik dan pasase kateter ureteral kecil untuk menghilangkan batu yang
menyebabkan obstruksi (jika mungkin), akan segera mengurangi tekanan-belakang pada ginjal
dan mengurangi nyeri.
otripsi Gelombang Kejut Ekstrakorporeal (ESWL)
Adalah prosedur noninvasive yang digunakan untuk menghancurkan batu di kaliks ginjal.
Setelah batu tersebut pecah menjadi bagian yang kecil seperti pasir, sisa batu-batu tersebut
dikeluarkan secara spontan.
ode Endourologi Pengangkatan Batu
Mengangkat batu renal tanpa pembedahan mayor. Nefrostomi perkutan (atau nefrolitotomi
perkutan) dilakukan dan nefroskop dimasukkan ke traktus perkutan yang sudah dilebarkan ke
dalam parenkim ginjal.
teroskopi
Mencakup visualisasi dan aksis ureter dengan memasukkan suatu alat ureteroskop melalui
sistoskop. Batu dapat dihancurkan dengan menggunakan laser, lithotripsy elektrohidraulik atau
ultrasound kemudian diangkat.
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
7/15
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
8/15
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA UROLITHIASIS
A. PENGKAJIAN
Riwayat Keperawatan dan Pengkajian Fisik:
Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan yang perlu dikajiadalah:
1. Aktivitas/istirahat:
Gejala:
- Riwayat pekerjaan monoton, aktivitas fisik rendah, lebih banyak duduk- Riwayat bekerja pada lingkungan bersuhu tinggi
- Keterbatasan mobilitas fisik akibat penyakit sistemik lainnya (cedera serebrovaskuler, tirahbaring lama)
2. Sirkulasi
Tanda:- Peningkatan TD, HR (nyeri, ansietas, gagal ginjal)- Kulit hangat dan kemerahan atau pucat
3. EliminasiGejala:
- Riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya
- Penrunan volume urine- Rasa terbakar, dorongan berkemih- Diare
Tanda:
- Oliguria, hematuria, piouria- Perubahan pola berkemih
4. Makanan dan cairan:Gejala:
- Mual/muntah, nyeri tekan abdomen
- Riwayat diet tinggi purin, kalsium oksalat dan atau fosfat
- Hidrasi yang tidak adekuat, tidak minum air dengan cukupTanda:
- Distensi abdomen, penurunan/tidak ada bising usus
- Muntah
5. Nyeri dan kenyamanan:
Gejala:
- Nyeri hebat pada fase akut (nyeri kolik), lokasi nyeri tergantung lokasi batu (batu ginjal
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
9/15
menimbulkan nyeri dangkal konstan)
Tanda:
- Perilaku berhati-hati, perilaku distraksi- Nyeri tekan pada area ginjal yang sakit
6. Keamanan:Gejala:- Penggunaan alkohol
- Demam/menggigil
7. Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala:
- Riwayat batu saluran kemih dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, ISK kronis
- Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme- Penggunaan antibiotika, antihipertensi, natrium bikarbonat, alopurinul, fosfat, tiazid,
pemasukan berlebihan kalsium atau vitamin.
1. Tes Diagnostik
Lihat konsep medis.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut) b/d peningkatan frekuensi kontraksi ureteral, taruma jaringan, edema daniskemia seluler.2. Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal danureter, obstruksi mekanik dan peradangan.
3. Kekurangan volume cairan (resiko tinggi) b/d mual/muntah (iritasi saraf abdominal danpelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pasca obstruksi.
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b/d kurang terpajanatau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurangakurat/lengkapnya informasi yang ada.
C. NTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut) b/d peningkatan frekuensi kontraksi ureteral, taruma jaringan,
edema dan iskemia seluler.
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
10/15
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
Catat lokasi, lamanya/intensitas nyeri
(skala 1-10) dan penyebarannya.
Perhatiakn tanda non verbal seperti:peningkatan TD dan DN, gelisah,
meringis, merintih, menggelepar.
Jelaskan penyebab nyeri dan
pentingnya melaporkan kepada staf
perawatan setiap perubahan karakteristiknyeri yang terjadi.
Lakukan tindakan yang mendukung
kenyamanan (seperti masase
ringan/kompres hangat pada punggung,lingkungan yang tenang)
Bantu/dorong pernapasan dalam,bimbingan imajinasi dan aktivitas
terapeutik.
Batu/dorong peningkatan aktivitas
(ambulasi aktif) sesuai indikasi disertaiasupan cairan sedikitnya 3-4 liter perhari
dalam batas toleransi jantung.
Perhatikanpeningkatan/menetapnya
keluhan nyeri abdomen.
Kolaborasi pemberian obat sesuai
program terapi:Analgetik
Membantu evaluasi tempat obstruksi dan
kemajuan gerakan batu. Nyeri panggul
sering menyebar ke punggung, lipat paha,genitalia sehubungan dengan proksimitas
pleksus saraf dan pembuluh darah yangmenyuplai area lain. Nyeri tiba-tiba danhebat dapat menimbulkan gelisah,
takut/cemas.
Melaporkan nyeri secara dini memberikan
kesempatan pemberian analgesi pada
waktu yang tepat dan membantu
meningkatkan kemampuan koping kliendalam menurunkan ansietas.
Meningkatkan relaksasi dan menurunkanketegangan otot.
Mengalihkan perhatian dan membantu
relaksasi otot.
Aktivitas fisik dan hidrasi yang adekuatmeningkatkan lewatnya batu, mencegah
stasis urine dan mencegah pembentukan
batu selanjutnyaObstruksi lengkap ureter dapat
menyebabkan perforasi dan
ekstravasasiurine ke dalam area perrenal,hal ini merupakan kedaruratan bedah akut.
Analgetik (gol. narkotik) biasanya
diberikan selama episode akut untuk
menurunkan kolik ureter dan
meningkatkan relaksasi otot/mental.Menurunkan refleks spasme, dapat
menurunkan kolik dan nyeri.
Mungkin digunakan untuk menurunkan
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
11/15
Antispasmodik
Kortikosteroid
Pertahankan patensi kateter urine biladiperlukan.
edema jaringan untuk membantu gerakan
batu.
Mencegah stasis/retensi urine, menurunkan
risiko peningkatan tekanan ginjal dan
infeksi.
2. Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi
ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan peradangan.
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
1. Awasi asupan dan haluaran,karakteristik urine, catat adanyakeluaran batu.
2. Tentukan pola berkemih normalklien dan perhatikan variasi yang
terjadi.
3. Dorong peningkatan asupancairan.
4. Observasi perubahan statusmental, perilaku atau tingkat
kesadaran.
5. Pantau hasil pemeriksaanlaboratorium (elektrolit, BUN,
Memberikan informasi tentang fungsiginjal dan adanya komplikasi. Penemuanbatu memungkinkan identifikasi tipe batu
dan mempengaruhi pilihan terapi
Batu saluran kemih dapat menyebabkan
peningkatan eksitabilitas saraf sehingga
menimbulkan sensasi kebutuhan berkemih
segera. Biasanya frekuensi dan urgensimeningkat bila batu mendekati pertemuan
uretrovesikal.
Peningkatan hidrasi dapat membilas
bakteri, darah, debris dan membantu
lewatnya batu.
Akumulasi sisa uremik dan
ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi
toksik pada SSP.
Peninggian BUN, kreatinin dan elektrolit
menjukkan disfungsi ginjal
Meningkatkan pH urine (alkalinitas) untukmenurnkan pembentukan batu asam.
Mencegah stasis urine ddan menurunkanpembentukan batu kalsium.
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
12/15
kreatinin)
6. Berikan obat sesuai indikasi:Asetazolamid (Diamox), Alupurinol
(Ziloprim)
Hidroklorotiazid (Esidrix, Hidroiuril),Klortalidon (Higroton)
Amonium klorida, kalium atau natrium
fosfat (Sal-Hepatika)
Agen antigout mis: Alupurinol
(Ziloprim)
Antibiotika
Natrium bikarbonat
Asam askorbat
7.
Pertahankan patensi kateter takmenetap (uereteral, uretral atau
nefrostomi).
8. Irigasi dengan larutan asam ataualkali sesuai indikasi.
9. Siapkan klien dan bantuprosedur endoskopi.
Menurunkan pembentukan batu fosfat
Menurnkan produksi asam urat.
Mungkin diperlukan bila ada ISK
Mengganti kehilangan yang tidak dapat
teratasi selama pembuangan bikarbonat
dan atau alkalinisasi urine, dapat mencegahpemebntukan batu.
Mengasamkan urine untuk mencegah
berulangnay pembentukan batu alkalin.Mungkin diperlukan untuk membantu
kelancaran aliran urine.
Mengubah pH urien dapat membantu
pelarutan batu dan mencegah pembentukanbatu selanjutnya.
Berbagai prosedur endo-urologi dapat
dilakukan untuk mengeluarkan batu.
3. Kekurangan volume cairan (resiko tinggi) b/d mual/muntah (iritasi saraf abdominal danpelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pasca obstruksi.
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
13/15
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
Awasi asupan dan haluaran
Catat insiden dan karakteristik muntah,diare.
Tingkatkan asupan cairan 3-4 liter/hari.
Awasi tanda vital.
Timbang berat badan setiap hari.
Kolaborasi pemeriksaan HB/Ht danelektrolit.
Berikan cairan infus sesuai programterapi.
Kolaborasi pemberian diet sesuai
keadaan klien.
Berikan obat sesuai program terapi
(antiemetik misalnya Proklorperasin/
Campazin).
Mengevaluasi adanya stasisurine/kerusakan ginjal.
Mual/muntah dan diare secara umumberhubungan dengan kolik ginjal karena
saraf ganglion seliaka menghubungkan
kedua ginjal dengan lambung.
Mempertahankan keseimbangan cairan
untuk homeostasis, juga dimaksudkan
sebagai upaya membilas batu keluar.
Indikator hiddrasi/volume sirkulasi dan
kebutuhan intervensi.
Peningkatan BB yang cepat mungkin
berhubungan dengan retensi.
Mengkaji hidrasi dan efektiviatas
intervensi.
Mempertahankan volume sirkulasi (bila
asupan per oral tidak cukup)
Makanan mudah cerna menurunkanaktivitas saluran cerna, mengurangi iritasi
dan membantu mempertahankan cairan dan
keseimbangan nutrisi.
Antiemetik mungkin diperlukan untuk
menurunkan mual/muntah.
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b/d kurang terpajanatau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurang
akurat/lengkapnya informasi yang ada.
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
Tekankan pentingnya memperta-hankan Pembilasan sistem ginjal menurunkan
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
14/15
asupan hidrasi 3-4 liter/hari.
Kaji ulang program diet sesuai indikasi.
Diet rendah purin
Diet rendah kalsiumDiet rendah oksalat
Diet rendah kalsium/fosfat
Diskusikan program obat-obatan,
hindari obat yang dijual bebas.
Jelaskan tentang tanda/gejala yang
memerlukan evaluasi medik (nyeriberulang, hematuria, oliguria)
Tunjukkan perawatan yang tepat
terhadap luka insisi dan kateter bila ada.
kesemapatan stasis ginjal dan pembentukan
batu.
Jenis diet yang diberikan disesuaikan
dengan tipe batu yang ditemukan.
Obat-obatan yang diberikan bertujuan
untuk mengoreksi asiditas atau alkalinitas
urine tergantung penyebab dasar
pembentukan batu.
Pengenalan dini tanda/gejala berulangnya
pembentukan batu diperlukan untukmemperoleh intervensi yang cepat sebelum
timbul komplikasi serius.
Meningkatakan kemampuan rawat diri dankemandirian.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Lakukanlah apa yang harus anda lakukan pada saat itu. Dan catat apa yang telah anda
lakukan tidakan pada pasien.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi semua tindakan yang telah anda berikan pada pasien. Jika dengan tindakan yang
diberikan pasien mengalami perubahan menjadi lebih baik. Maka tindakan dapat dihentikan. Jika
sebaliknya keadaan pasien menjadi lebih buruk, kemungkinan besar tindakan harus mengalami
perubahan atau perbaikan
-
7/30/2019 Colik Renal.wahyo
15/15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Urolithiasis adalah adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius. Urolithiasis merupakan
penyakit yang salah satu tanda gejalanya adalah pembentukan batu di dalam saluran kemih.
Factor-faktor yang mempengaruhi pembentukan batu: Idiopatik,gangguan
saluran,kemih,gangguan metabolism,Infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya
membuat urease (Proteus mirabilis),dehidrasi,benda asin,multifaktor,jaringan mati (nekrosis
papil).
Tanda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya, besarnya dan
morfologinya. Manifestasi klinik adanya batu dalam traktus urinarius bergantung pada adanya
obstruksi, infeksi, dan edema. Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi,
menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ureter proksimal.
Infeksi (pielonefritis dan sistitis yang disertai demam, menggigil dan disuria) dapat terjadi dari
iritasi batu yang terus menerus.
DAFTAR PUSTAKA
er & Suddarth, 2002,Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2, EGC, Jakarta
Doengoes,Merilynn, E, dkk. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi ketiga, penerbit buku
kedokteran. EGC.1999.
naidi, Purnawan, dkk kapita selecta kedokteran, edisi kedua, FKUI.1982.
choltmeijer.R.J. 1987. Urologi. EGC. Jakarta.
Schrock, Theodore R. Ilmu Bedah, EGC. Jakarta.
parman & Waspadji, 1996,Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2 Edisi 3, FKUI, Jakarta