COKLAT.doc

4
COKLAT Ditemukan pertama kali ditemukan 2.000 tahun lalu di hutan tropis Amerika. Bangsa Mayalah yang awalnya mengonsumsi cokelat (250-900 SM). Tapi umumnya mereka mencampur biji coklat dengan berbagai bumbu untuk membuat minuman berkhasiat. Buat kaum Maya, cokelat adalah lambang kehidupan dan kesuburan. Sehingga, buah cokelat sering menjadi piranti khusus dalam upacara keagamaan, termasuk upacara pernikahan dan kerap disebut santapan para dewa. Cokelat sampai ke Eropa pada 1519 setelah sang raja Montezuma menawarkan minuman mengandung coklat kepada pengelana Spanyol, Cortez, dan tentaranya. Cortez yang tertarik lantas membawa biji cokelat ke Spanyol dan mentenarkannya. Hanya saja, waktu itu selama berabad-abad minuman coklat cuma dikenal sebagai minuman para bangsawan. Sejak abad ke-17, orang sudah mulai sering memakai coklat sebagai kado di Hari Valentine . Tahun 1868, Richard Cadbury memperkenalkan sekotak coklat sebagai kado Valentine. John Cadbury John Cadbury (lahir 12 Agustus 1801 meninggal 11 Mei 1889 pada umur 87 tahun) adalah pendiri sebuah perusahaan cokelat di Birmingham, Inggris, yang kemudian akan menjadi bagian dari perusahaan Cadbury-Schweppes, salah satu produsen cokelat terbesar di dunia. Ketika usaha manufaktur cokelat Cadbury mulai berkembang, saudaranya Benjamin Cadbury bergabung pada tahun 1847 dan bersama-sama mereka menyewa pabrik yang lebih besar di Bridge Street. Dua tahun kemudian, pada tahun 1849, Cadbury bersaudara keluar dari bisnis retail dan menyerahkannya kepada keponakan mereka Richard Cadbury Barrow.

Transcript of COKLAT.doc

COKLAT

COKLAT

Ditemukan pertama kali ditemukan 2.000 tahun lalu di hutan tropis Amerika. Bangsa Mayalah yang awalnya mengonsumsi cokelat (250-900 SM). Tapi umumnya mereka mencampur biji coklat dengan berbagai bumbu untuk membuat minuman berkhasiat.

Buat kaum Maya, cokelat adalah lambang kehidupan dan kesuburan. Sehingga, buah cokelat sering menjadi piranti khusus dalam upacara keagamaan, termasuk upacara pernikahan dan kerap disebut santapan para dewa.

Cokelat sampai ke Eropa pada 1519 setelah sang raja Montezuma menawarkan minuman mengandung coklat kepada pengelana Spanyol, Cortez, dan tentaranya. Cortez yang tertarik lantas membawa biji cokelat ke Spanyol dan mentenarkannya. Hanya saja, waktu itu selama berabad-abad minuman coklat cuma dikenal sebagai minuman para bangsawan.

Sejak abad ke-17, orang sudah mulai sering memakai coklat sebagai kado di Hari Valentine . Tahun 1868, Richard Cadbury memperkenalkan sekotak coklat sebagai kado Valentine.

John Cadbury

John Cadbury (lahir 12 Agustus 1801meninggal 11 Mei 1889 pada umur 87 tahun) adalah pendiri sebuah perusahaan cokelat di Birmingham, Inggris, yang kemudian akan menjadi bagian dari perusahaan Cadbury-Schweppes, salah satu produsen cokelat terbesar di dunia.

Ketika usaha manufaktur cokelat Cadbury mulai berkembang, saudaranya Benjamin Cadbury bergabung pada tahun 1847 dan bersama-sama mereka menyewa pabrik yang lebih besar di Bridge Street. Dua tahun kemudian, pada tahun 1849, Cadbury bersaudara keluar dari bisnis retail dan menyerahkannya kepada keponakan mereka Richard Cadbury Barrow.

Benjamin dan John Cadbury membubarkan persekutuan mereka pada tahun 1860. John pensiun pada 1861 dan menyerahkan bisnis kepada anaknya George. Pada tahun 1879, pabrik dipindahkan ke sebuah desa kecil bernama Bournbrook, dan di sana mereka membangung Bournville, yang saat ini menjadi salah satu daerah suburban besar di Birmingham.

biji

Coklat adalah nama sebuah makanan yang diolah dari koko.

Coklat umumnya diberikan sebagai hadiah atau pemberian pada hari-hari istimewa. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, coklat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau prihatin hingga ke pernyataan cinta. Dari dahulu, coklat bukan bermula sebagai makanan (kecil), tetapi minuman dengan rasa yang istimewa.

Coklat dihasilkan dari koko (Theobroma cacao) yang mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara melunjur ke Amerika Tengah yang berkemungkinan hingga ke Chiapas, bahagian paling selatan Mexico. Orang-orang Olmec memanfaatkan pokok tersebut dan, mungkin juga, membuat coklat di sepanjang pantai teluk di selatan Mexico sekitar 1000 tahun SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mula mengenal pokok kakawa yang buahnya digunakan sebagai minuman.

Minuman istimewa

Koko sangat penting dalam kebudayaan Meso-Amerika pada zaman dahulu, iaitu bagi suku Maya, Toltec, dan Aztec. Mereka memanfaatkan biji koko sebagai matawang di semua wilayah itu. Suku Maya dari Guatemala utara mengambil istilah koko dari bangsa Olmec. Dianggarkan amalan meminum coklat dalam suku Maya bermula sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Kononnya, penggunaan coklat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengambil coklat dalam bentuk cairan berbuih yang ditabur lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain.

Ketika tamadun Maya runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji koko menjadi komoditi utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (hingga sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Bandar Mexico kini dikenali sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya dengan biji koko. Bagi suku Aztec, biji koko merupakan makanan para dewa (theobroma, dalam bahasa Yunani).

Biasanya, biji koko digunakan dalam upacara-upacara keagamaan, sebagai matawang, dan sebagai hadiah. Orang Aztec mengubah biji koko dan mencampurnya dengan air dan tepung jagung untuk membuat minuman pahit yang mereka namakan chocolatl. Menurut mereka, minuman ini perlu diambil setiap hari, walaupun tanpa apa-apa sebab penting. Coklat juga menjadi simbol kemakmuran. Ketika tahun 1544 M, rombongan Maya dari Guatemala yang mengunjungi istana Sepanyol membawa hadiah, antaranya minuman coklat.

Orang asli Meso-Amerika mengambil coklat dalam bentuk cairan. Biji coklat diperamkan, lalu dikeringkan, dipanggang, dan digiling dengan batu khas. Hasilnya, serbuk coklat yang jika ditambah dengan bahan lain, seperti lada merah, menjadi minuman yang sangat digemari ketika itu.

Cara menyajikannya juga tidak sebarangan. Dengan memegang bekas setinggi dada dan menuangkannya ke dalam bekas, penyedia akan dapat membuat buih tebal, bahagian yang membuatkan minuman itu begitu bernilai. Buih ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak koko (cocoa butter) tetapi kadang-kala turut ditambah buih tambahan. Orang Meso-Amerika memiliki amalan penting meminum dan memakan bubur yang mengandung coklat.

Dari cair ke padatDi awal abad ke-17, coklat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Sepanyol. Sepanjang abad itu, coklat tersebar antara kaum bangsawan Eropah, kemudian melalui proses yang adil yang menjadikan harganya menjadi murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pertengahan seperti pedagang. Kira-kira 100 tahun selepas kedatangan koko di Eropah, coklat amat terkenal di London hingga didirikan rumah coklat untuk menyimpan bahan persediaan dan penyediaan coklat (diilham dari rumah kopi). Rumah coklat pertama dibuka pada 1657.

Semua coklat Eropah diambil sebagai minuman hinggalah pada 1847 apabila mula wujudnya coklat pejal. Orang Eropah membuang hampir semua rempah-rempah asal yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi mengekalkan vanila. Mereka juga menggantikan dengan banyak ramuan lain untuk menyesuaikan coklat dengan selera mereka sendiri. Bermula dari resepi khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang di ambil dari usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkih. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebenarnya, coklat Meso-Amerika kelihatan tidak dibuat manis.