Cobaan dengan Kebaikan

download Cobaan dengan Kebaikan

of 2

Transcript of Cobaan dengan Kebaikan

  • 8/8/2019 Cobaan dengan Kebaikan

    1/2

    Cobaa n dengan Keba ikan

    KH Did in Ha fidhud d in

    Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai

    c ob a a n (ya ng seb ena r-be na rnya )(QS 21:35)

    Ketika me ngo me ntari d an me njelaskan a yat te rseb ut d i ata s, Sa id Nawa da la m

    kitab Al-Asaasu Fi At-Tafsier (Jilid VII: 3457) menya ta kan b a hwa Alla h swt a kan m eng uji

    setiap orang yang beriman dengan berbagai musibah yang dirasakan buruk dan

    berat oleh manusia, atau sebaliknya dengan berbagai kenikmatan yang dirasakan

    ba ik. Cob a an itu bisa menjelma d a lam b entuk be rb ag a i kesulitan ata u de nga n

    be rba ga i kemud aha n, de nga n berbag ai penyakit atau de nga n kesehata n, de nga n

    kemiskinan atau dengan kekayaan, dengan tidak memiliki jabatan formal apapun

    ata u deng a n memilikinya.

    Tujuan da ri c ob a a n itu ag a r Alla h swt m eng eta hui sec a ra zahir (meskipun Dia

    sudah mengetahuinya) mana di antara orang yang beriman yang pandai bersyukur

    dan yang mampu memanfaatkan hal-hal baik yang dianugerahkan Allah swt

    kepadanya untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat banyak, serta mana pula

    yang kufur nikmat, yang tidak mampu memanfaatkannya sesuai dengan ketentuan-

    Nya. Serta m ana pula yang p and ai bersab ar da n ma na p ula yang tida k mamp u

    melakukannya.

    Said Naw a mengutip p end a pa t ula ma b esar Sayyid Quthb juga me nyata kan

    bahwa ujian dengan sesuatu yang dirasakan buruk dan sulit sangatlah mudah

    dipahami, yakni agar orang-orang yang beriman mampu bersabar, tabah, tahan uji,

    dan senatiasa mengharapkan rahmat-Nya. Berbeda halnya dengan ujian dalam

    bentuk kebaikan dan kenikmatan. Ujian jenis ini perlu penjelasan dan perhatian yang

    mend alam. Seb ab , ba nyak orang ya ng be rang ga pa n bahw a kenikma tan, jab ata n,

  • 8/8/2019 Cobaan dengan Kebaikan

    2/2

    kekuasaan, harta kekayaan dan ilmu pengetahuan, itu bukan suatu ujian, sehingga

    ba nyak orang yang tid ak ha ti-hati mensikap inya.

    Banyak orang juga beranggapan, bahwa jabatan itu adalah suatu fasilitas dan

    prestise, sehingga bisa dipergunakan sekehendak hatinya. Dengan cara pandangseperti itu tidak sedikit orang yang rela dan bersusah payah untuk membeli jabatan,

    bahkan tidak jarang dengan cara menghujat dan memfitnah orang-orang yang

    dianggap akan menghalanginya. Padahal sesungguhya jabatan itu adalah amanah

    yang sang at be rat, yang akan dipertang gungjawa bkan bukan hanya d ihad ap an

    manusia yang kadangkala bisa dibohongi, tetapi juga harus dipertanggungjawabkan

    di hadapan Allah swt kelak di kemudian hari, pada saat tidak ada kawan, anak buah,

    d an ha rta ya ng b isa m enyertainya.

    Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dari Abi Hurairah, Rasulullah saw

    bersabda: Kalian sungguh berlomba-lomba dalam mendapatkan jabatan, padahal

    kelak kemudian hari akan menjadikan kesedihan bagi kamu sekalian. Alangkah

    baiknya orang yang tidak mengejarnya, dan merugilah orang yang tergila-gila

    karenanya. Kita be rharap , kep ad a siap a pun yang kini mend ap atkan a ma nah suatu

    jabatan atau posisi tertentu, hendaknya dipergunakan untuk kesejahteraan

    masyarakat banyak, agar jabatan itu kelak kemudian hari tidak menjadi penyesalan

    da n p enderitaan. Wallahu a lam b is-shaw ab . (22Nov99)