Clustering Windows Server 2008 R2

download Clustering Windows Server 2008 R2

of 16

Transcript of Clustering Windows Server 2008 R2

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 1

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 2

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 3

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 4

Menyikapi kebutuhan bisnis akhir-akhir ini yang semakin hari semakin kritis, terutama dalam hal Service Level Agreement (SLA), diperlukan sebuah strategi yang jitu dan matang. Dalam rangkaian Weblog ini akan diketengahkan tehnik yang dipakai untuk mempersiapkan dan melakukan setup sebuah Cluster yang dibangun di atas teknologi Windows Server 2008 R2 atau Windows Server 2008 dengan bantuan iSCSI Software Target dan iSCSI Initiator dari Microsoft.

iSCSI adalah singkatan dari Internet SCSI, sebuah standard yang digunakan untuk menghubungkan fasilitas penyimpan data (storage facility) yang berbasis IP. Karena perintah-perintah SCSI dikirim melalui jaringan IP, iSCSI dapat digunakan untuk memfasilitasi pengiriman data melalui intranet dan melakukan manajemen terhadap alat penyimpan data (storage) dari jarak jauh. Protokol iSCSI memungkinkan Client (disebut sebagai Initiator), mengirim perintah-perintah SCSI kepada alat penyimpan data/storage (disebut sebagai Target). Adalah protokol yang lazim digunakan oleh Storage Area Network (SAN). Memberi kemudahan dalam melakukan konsolidasi alat penyimpan data ke dalam satu Central Storage Array yang mana kemudian memberikan layanannya dalam bentuk tempat untuk menyimpan data kepada Server-Server di dalam Data Center yang seolah-olah adalah Hard Disc lokal yang berada di dalam masing-masing Server tersebut.

Panduan ini dapat diterapkan pada sistem operasi Windows Server 2008 atau Windows Server 2008 R2 dan hanya pada edisi Enterprise atau Datacenter saja. Demi keseragaman, di sini kita gunakan sistem operasi Windows Server 2008 R2.

Berikut adalah diagram dan tabel dari Cluster yang akan kita bangun:

Untuk membangun Cluster seperti di atas, diperlukan: Microsoft Windows Server 2008 x64 atau Windows Server 2008 R2. Microsoft iSCSI Software Target versi 3.2 atau 3.3.

Setelah keduanya kita unduh, lalu kita lakukan instalasi sistem operasi pada server Cluster Node 1, Cluster Node 2, dan Cluster Storage. Selesai dengan instalasi sistem operasi kita lanjutkan dengan konfigurasi IP pada setiap server yang masing-masing memiliki 3 ethernet card (NIC), kecuali Cluster Storage sesuai dengan tabel di atas, kemudian menghubungkannya ke switch seperti diagram di atas. Panduan ini dibuat dengan bantuan Virtual Machine yang berjalan di atas Hyper-V Host, namun demikian untuk instalasi yang sesungguhnya diperlukan 3 ethernet card pada setiap server dan 2 buah switch, kecuali Cluster Storage yang hanya membutuhkan 2 ethernet card. Berikut ini adalah screenshots dari konfigurasi ketiga NIC pada Cluster Node 1:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah konfigurasi ethernet card (NIC) selesai, kita lanjutkan dengan instalasi iSCSI Software Target pada Cluster Storage. Pada saat melakukan instalasi iSCSI Software Target, akan tampil sebuah pesan seperti berikut ini:

Hal ini terjadi karena kita melalukan instalasi iSCSI Software Target pada sistem operasi yang tidak didukung, meskipun demikian untuk keperluan development atau eksperimen, sebuah workaround yang TIDAK didukung dan TIDAK disarankan untuk dilakukan pada mesin-mesin produksi dapat kita lakukan. Sekali lagi JANGAN sekali-kali melakukan hal ini untuk kepentingan produksi.

Dengan bantuan orca atau superorca workaround dilakukan dengan membuka berkas instalasi yang sebelumnya telah kita copy terlebih dahulu dari berkas yang asli, yang terdapat di dalam folder x64, kemudian lakukan aksi Drop Row pada Tabel LaunchCondition, setelah itu berkas kita simpan dengan nama lain seperti pada screenshots di bawah:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah workaround dilakukan, instalasi iSCSI Software Target akan berjalan dengan mulus seperti pada screenshots berikut:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Kemudian kita lanjutkan dengan melakukan konfigurasi iSCSI Software Target pada Cluster Storage supaya iSCSI service hanya berjalan dan dapat diakses melalui Storage Network saja seperti gambar berikut:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Layanan iSCSI Target pada dasarnya menunggu perintah pada TCP port 3260, oleh karena itu kita harus membuat sebuah firewall rule yang memperbolehkan TCP port 3260 untuk diakses oleh Cluster Node kita. Lakukan hal berikut ini untuk membuat rule tersebut pada Cluster Storage firewall:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Berikutnya adalah mempersiapkan sebuah Target pada Cluster Storage kita yang nantinya akan digunakan oleh Cluster sebagai Cluster Witness Disc atau lazim disebut sebagai Cluster Quorum, adalah bagian yang terpenting dalam membangun sebuah Cluster. Menurut rekomendasi, kapasitasnya tidak kurang dari 50 MB dan sebaiknya dibuat 500 MB atau lebih guna mengantisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Ikuti caranya dari screenshots berikut ini:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah Target selesai dibuat, kita harus membuat Virtual Disc untuk Target tersebut, karena Target hanya bersifat sebagai Container saja dengan bantuan screenshots ini:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Dilanjutkan ke Part 2 dengan konfigurasi Cluster Node.

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 2

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 1

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 3

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 4

Jika Weblog sebelumnya sudah membahas iSCSI dan memberikan panduan untuk mempersiapkan sebuah Cluster pada Windows Server 2008 R2, setelah melalui konfigurasi yang cukup panjang, sekarang tibalah saatnya untuk membangun Cluster yang sebenarnya.

Sedikit tambahan informasi, membangun Cluster dengan Windows Server, sebaiknya dilakukan di dalam satu jaringan yang memiliki Active Directory Domain Controller seperti pada diagram berikut ini:

Setelah logon ke dalam Cluster Node 1 (CL01) sebagai Administrator, yang pertama-tama harus kita kerjakan adalah melakukan konfigurasi iSCSI Initiator supaya terhubung ke iSCSI Sofware Target yang berada di dalam Cluster Storage:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Lakukan hal yang serupa pada Cluster Node 2 (CL02) seperti pada screenshots berikut ini:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Masih dari dalam Cluster Node 2 (CL02), sebelum Cluster Quorum Disc (Cluster Witness Disc) dapat dimanfaatkan oleh Cluster, harus dibuat sebuah partisi, kemudian di format dan akhirnya di assign sebuah drive letter terlebih dahulu, seperti pada screenshots berikut ini:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Sebelum melakukan hal yang serupa pada Cluster Node 1 (CL01), Cluster Quorum Disc harus dibuat Offline terlebih dahulu dengan melakukan hal berikut ini pada Cluster Node 2 (CL02):

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah Cluster Quorum Disc dibuat Offline pada Cluster Node 2 (CL02), lakukan halhal berikut ini pada Cluster Node 1 (CL01) seperti pada screenshots:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Selanjutnya adalah mempersiapkan Cluster Nodes kita dengan melakukan instalasi fitur Failover Clustering pada masing-masing Cluster Node dengan cara seperti pada screenshots berikut ini:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Untuk memastikan bahwa semua persiapan sudah lengkap dan benar, kita harus melakukan validasi terhadap konfigurasi Cluster, lakukan hal ini dari salah satu Cluster Node (dari CL01) dengan cara seperti pada screenshots berikut ini:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah memastikan bahwa Cluster Validation Report tidak mengandung error, lanjutkan dengan membuat Cluster dari salah satu Cluster Node (dari CL01) seperti pada screenshots berikut ini:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Pastikan tidak ada error pada Create Cluster Report, jika semua berjalan dengan baik dan benar, akan kita dapati sebuat Cluster Manager seperti berikut ini:

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Bersambung ke Part 3 dengan membangun Layanan (Services) di atas Cluster kita. Selamat berkarya dan mencoba semoga bermanfaat.

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 3

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 1

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 2

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 4

Setelah membaca kedua Weblog di atas (Part 1 & Part 2), kemudian timbul pertanyaan di dalam benak kita, keuntungan apa saja yang akan diperoleh dengan melakukan Clustering? Weblog ini akan mencoba menjawab pertanyaan itu dengan membangun layanan/service di atas Cluster, sehingga layanan/service tersebut menjadi High Available, singkatnya hampir tidak pernah mati, no down time.

Dengan melakukan Clustering layanan/service yang kita bangun di atasnya akan menjadi High Available dan bahkan mempermudah dalam melakukan maintenance, karena layanan/service yang berjalan di atas Cluster dapat dipindah ke Cluster Node yang aktiv, membuat Cluster Node yang pasiv bisa dimatikan untuk melakukan maintenance pada perangkat keras maupun lunak.

Pertama-tama kita buat sebuah layanan/service standard yang sudah tersedia di Windows Server menjadi High Available, kandidat yang sangat cocok untuk ini adalah Distributed Transaction Coordinator (DTC), karena diperlukan untuk membangun SQL Server Cluster.

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Storage (SS01) kemudian ikuti screenshots berikut ini guna membuat iSCSI Target untuk DTC.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Selesai membuat iSCSI Target untuk DTC, kita lanjutkan dengan konfigurasi iSCSI Initiator pada masing-masing Cluster Node dengan cara berikut ini.

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah selesai dengan konfigurasi di atas lanjutkan dengan membuat partisi dan melakukan format dengan filesystem NTFS di dalamnya.

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah selesai membuat partisi, format dan memberi drive letter, sekarang tiba saatnya untuk menambahkannya ke dalam Cluster sebagai Cluster Storage Disk dengan cara seperti berikut ini.

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah menambahkan Cluster Storage Disk ke dalam Cluster, kita lakukan instalasi Distributed Transaction Coordinator (DTC) ke dalam Cluster sebagai Service yang High Available dengan cara berikut ini.

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Dengan demikian kita sudah berhasil menyelesaikan instalasi sebuah layanan/service yang High Available di atas Cluster, dalam hal ini adalah Distributed Transaction Coordinator (DTC).

Bersambung ke Part 4 yang akan menunjukkan bagaimana caranya membangun sebuah instan SQL Server di atas Cluster yang High Available.

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 4

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 1

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 2

Clustering Windows Server 2008 R2 - Part 3

Tiga Weblog sebelumnya yang telah memandu kita menuju jenjang High Availability sudah selesai ditulis. Bagian terakhir dari rangkaian penulisan Weblog ini akan memandu kita dalam melakukan instalasi sebuah instan SQL Server yang mampu melakukan Failover di atas Cluster yang High Available.

Prasyarat untuk dapat melakukan instalasi instan SQL Server di atas Cluster yang menjadi anggota (member) dari Active Directory Domain Controller (AD DC) adalah membuat sebuah Service Account pada AD DC.

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Active Directory Domain Controller (AD01) untuk membuat sebuah Service Account dengan informasi berikut, user logon name: SQL_Service dan password: Passw0rd (angka nol).

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah Service Account dibuat pada AD DC, Service Account tersebut harus dibuat menjadi anggota dari Local Administrators Group pada masing-masing Cluster Node.

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah konfigurasi Service Account selesai, kita lanjutkan dengan membuat sebuah Firewall Exception Rule untuk TCP port 1433 pada masing-masing Cluster Node, supaya instan SQL Server kita dapat diakses dan digunakan melalui jaringan TCP/IP.

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Selesai dengan melakukan konfigurasi Firewall, kita lanjutkan dengan membuat iSCSI Target untuk instan SQL Server kita pada Cluster Storage (SS01).

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Storage (SS01) kemudian ikutilah screenshots berikut ini untuk membuat iSCSI Target instan SQL Server (MSSQL).

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah iSCSI Target instan SQL Server (MSSQL) selesai dibuat, kita lanjutkan dengan malakukan konfigurasi iSCSI Initiator pada masing-masing Cluster Node dengan langkah-langkah berikut ini.

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah selesai dengan melakukan konfigurasi iSCSI Initiator, kita lanjutkan dengan membuat partisi dan melakukan format filesystem tipe NTFS pada iSCSI Target MSSQL pada Cluster Node 1 (CL01).

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah selesai membuat partisi, melakukan format dan memberi drive letter, tibalah saatnya untuk menambahkannya ke dalam Cluster sebagai Cluster Storage Disk dengan cara seperti berikut ini.

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah selesai menambahkan MSSQL Disk ke dalam Cluster sebagai Cluster Storage, kita lanjutkan dengan melakukan instalasi instan SQL Server ke dalam Cluster sebagai Service yang High Available dengan cara berikut ini.

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Setelah selesai dengan instalasi pada kedua Cluster Node, marilah kita coba lakukan failover dari Cluster Node 1 (CL01) ke Cluster Node 2 (CL02).

Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1, kemudian ikuti screenshots berikut.

VIEW SLIDE SHOW DOWNLOAD ALL

Dengan demikian kita sudah berhasil melakukan instalasi sebuah instan SQL Server di atas Cluster yang High Available dan mampu melakukan Failover dari Cluster Node 1 ke Cluster Node 2.

Sebagai penutup saya ucapkan selamat mencoba semoga berguna dan bermanfaat bagi kita semua.