fisikahappy.files.wordpress.com · Web viewDua buah hambatan R1 dan R2 yang dihubungkan secara...
Embed Size (px)
Transcript of fisikahappy.files.wordpress.com · Web viewDua buah hambatan R1 dan R2 yang dihubungkan secara...

A. TUJUAN PERCOBAANTujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengenal beberapa wujud, simbol serta nilai besaran komponen
elektronika
2. Dapat mengetahui kegunaan komponen elektronika
3. Dapat mengidentifikasi komponen pasif, komponen aktif dan komponen
penunjang
4. Dapat mengetes komponen apakah masih berfungsi atau tidak (rusak)
B. ALAT DAN BAHAN1. Multimeter
2. komponen elektronika
3. Konektor
C. PENDAHULUAN
1. Pengenalan Komponen-Komponen ElektronikaPada dasarnya komponen dalam elektronika dibagi atas tiga kelompok yakni :
a. Komponen pasif, yang terdiri dari : resistor, induktor, kapasitor, dll.
b. Komponen aktif, yang terdiri dari : dioda semikonduktor, transistor, IC, dll
c. Komponen penunjang, yang terdiri dari : casis, saklar, konektor, dll
Ketiga komponen di atas mempunyai sifat dan peranan yang sangat berbeda dalam
rangkaian elektronika, misalnya bagaimana peranan resistor dan dioda dalam penyearah,
bagaimana perananan transistor dalam penguatan sinyal elektronika dan laina sebagainya.
Oleh karena itu sebelum mempelajari lebih dalam tentang fungsi komponen-komponen di
atas, maka perlu untuk mengenal dan megetes tentang komponen elektronika tersebut.
Berikut ini akan dikemukan secara sekilas beberapa bentuk komponen elektronika sebagai
berikut :
1

1. Tahanan (resistor)
Nilai dari uati bahan/komponen elektronika ada yang tetap, ada pula yang variabel
seperti potensiometer dan trimpot. Besar/nilai resistorada yang terbaca langsung dan
ada pula dengan kode warna atau cincin warna
2. Kondensator (kapasitor)
Seperti halnya resistor nilai kondesator ada yang tetap dan ada pula yang variabel.
Besar nilainya ada yang dibaca langsung ada pula yang menggunakan kode warna
3. Dioda
4. Transistor
5. Induktor dan Transformator
2. Cara Pengetesan Komponen ElektronikaBerikut ini akan diuraikan tentang pengetesan komponen elektronika sebagai berikut :
1. Tahanan (resistor)
Bila ujung-ujung dari tahanan dihubungkan dengan ujung-ujung multimeter yang
telah dikalibrasi, maka :
Jarum menunjukkan nilai nol berarti jebol
Jarum tidak bergerak berarti rusak
Jarum menunjukkan nilai tertentu bebrarti baik
2. Dioda
Untuk dioda pengetesannya adalah sebagai berikut :
a. Kaki anoda (+) dihubungkan dengan ujung baterai (-) dan
kaki (-) dihubungkan dengan ujung baterai (+), jika :
Jarum bergerak berarti baik
Jarum tidak bergerak berarti rusak
b. Kaki anda (+) dihubungkan dengan ujung baterai (+) dan kaki katoda (-)
dihubungkan dengan ujung baterai (-), jika :
Jarum bergerak berarti rusak
Jarum tidak bergerak berarti baik
3. Transistor
3.1. Transistor PNP
Untuk transistor PNP pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan Keadaan jarum KeteranganBasis (-) dan Emitter (+) Bergerak Baik
2

Basis (-) dan Kolektor (+)
Basis (+) dan Emitter (-)
Basis (+) dan Emitter (-)
Tidak bergerakBergerakTidak bergerakBergerakTidak bergerakBergerakTidak bergerak
RusakBaikRusakBaikRusakRusakBaik
3.2. Transistor NPN
Untuk transistor NPN pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan Keadaan jarum KeteranganBasis (-) dan Emitter (+)
Basis (-) dan Kolektor (+)
Basis (+) dan Emitter (-)
Basis (+) dan Emitter (-)
BergerakTidak bergerakBergerakTidak bergerakBergerakTidak bergerakBergerakTidak bergerak
RusakBaikRusakBaikBaikRusakBaik Rusak
4. Transformator (trafo)
Untuk trafo pengetesannya adalah sebagai berikut :
1. Semua kaki bagian primer/sekunder berhubungan berarti baik.
2. Salah satu kali bagian primer/sekunder tidak berhubungan berarti rusak.
3. Antara primer dan sekunder berhubungan berarti rusak.
4. Antara primer dan sekunder tidak berhubungan berarti baik
5. Kapasitor
1. Jika jarum menyimpang dan kembali berarti baik
2. Jika jarum menyimpang dan tidak kembali berarti jebol
3. Jika jarum menyimpang dan kembali tetapi tidak pada posisi semula berarti
rusak
4. Jika jarum tidak bergerak berarti rusak
D. KEGIATAN DI LABORATORIUM
1. Pengenalan Komponen Elektreonika
3

Dalam kegiatan ini disediakan bebrapa komponen elektronika, kemudian lakukan
kegiatan sesuai dengan petunjuk di bawah ini :
1. Tuliskan nama dan symbol komponen elektronika yang telah disediakan
2. Kelompokkan komponen elektronika tersebut berdasarkan atas komponen
pasif, aktif dan penunjang
3. Catat hasil pengamatan yang anda lakukan pada table pengamatan
2. Pengetesan komponen elektronikaPetunjuk pengetesan komponen elektronika
1. Pengetesan tahanan
a. Putarlah saklar multimeter ke arah OHM (1 x, 10 x, 100 x, dst)
b. Kalibrasi multimeter dengan menyentuhkan kedua ujung kabel multimeter,
atur potensiometer sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol.
c. Sentuhkan kedua ujung multimeter dengan ujung tahanan yang telah
disediakan.
d. Catat hasil pengamatan anda pada tabel pengamatan
2. Pengetesan kapasitor
a. Putarlah saklar multimeter pada kedudukan 1 xb. Sentuhkan kedua ujung multimeter dengan kedua ujung kapasitor yang telah
disediakan
c. Catat hasil pengamatan anda pada table pengamatan
3. Pengetesan dioda
a. Putarlah saklar multimeter pada kedudukan 10 xb. Ambil dioda yang telah disiapkan,kemudian tentukan anoda dan katodanya
c. Sentuhkan ujung negatif multimeter dengan anoda dan ujung positif dengan
katoda
d. Perhatikan keadaan jarum
e. Tukarlah polaritas pada kegiatan 3, dan amati keadaan jarum multimeter.
f. Cata hasil pengamatan anda pada tabel pengamatan
4. Pengetesan transistor
a. Putarlah saklar multimeter pada kedudukan 1 xb. Ambil transistor yang telah disediakan kemudian tentukan kaki basi, emitter
dan kolektor.
4

c. Tempatkan kutub (+) pda basis dan kutub (-)pada kolektor, perhatikan
keadaan jarum. Pindahkan kutub (-) pada emitter, perhatikan lagi keadaan
jarum.
d. Tempatkan kutub (-) pda basis dan kutub (+) pada kolektor, perhatikan
keadaan jarum. Pindahkan kutub (+) pada emitter, perhatikan lagi keadaan
jarum.
e. Bila transistor tersebut baik tentukan jenisnya.
f. Catat hasilpengamatan pada table pengamatan.
5. Pengetesan transformator
a. Putarlah saklar multimeter pada kedudukan 1 xb. Ambil salah satu trafo yang telah disediakan
c. Sentuhkan kedua ujung multimeter pada ujung-ujung primer trafo, perhatikan
keadaan jarum
d. Ulangi kegiatan c untuk bagian sekunder trafo
e. Sentuhkan ujung-ujung multimeter pada bagian primer dan bagiansekunder
trafo, perhatikan keadaan jarum multimeter
f. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
E. TABEL PENGAMATAN
1. Pengenalan komponen elektronika
Beberapa komponen elektronika dan simbolnyaNo Nama komponen Simbol Gambar1
2
3
4
5
6
7
2. Pengelompokan komponen elektronika
Komponen aktif
No Nilai/Kode Nama Komponen Keterangan1
5

2
3
4
5
Komponen pasif
No Nilai/Kode Nama Komponen Keterangan1
2
3
4
5
Komponen penunjang
No Nilai/Kode Nama Komponen Keterangan1
2
3
4
5
6

A. TujuanMahasiswa dapat memahami dan menerapkan Rangkaian setara Thevenin dan
Rangkaian setara Norton.
B. Dasar TeoriDua buah hambatan R1 dan R2 yang dihubungkan secara paralel, dapat digantikan
dengan sebuah resistor bernilai R3 = (R1 x R2)/(R1 + R2). Hambatan R3 ini disebut sebagai
hambatan setara dari R1 dan R2 dan biasa ditulis sebagai R3 = R1//R2. Pengertian hambatan
setara tidak hanya digunakan untuk dua hambatan paralel saja, akan tetapi untuk segala
macam hubungan antara beberapa buah hambatan. Dengan menggunakan rangkaian setara
kita dapat membahas perilaku suatu alat elektronik berdasarkan pengukuran pada keluaran
tanpa mengetahui rangkaian di dalamnya.
Ada dua bentuk rangkaian setara, yaitu rangkaian setara Thevenin dan rangkaian
setara Norton.
C. Komponen dan Alat Ukur.Pelaksanaan kegiatan ini ditunjang oleh komponen-komponen dan alat-alat ukur
berikut:
1. Resistor tunggal.
2. Power Supply.
3. Multimeter.
4. Kabel penghubung.
D. Prosedur Kerja1. Catatlah nilai masing-masing komponen yang anda gunakan !
7
E
R1
R2 ETh
RTha
b b
a
Gambar 2.1. Rangkaian Setara Thevenin
E
R1
R2
a
bGambar 2.2. Rangkaian Setara Norton
a
b
RNIN

2. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut. !
3. Ukur besar arus dan tegangan a-b masing-masing rangkian sebanyak 3-kali !
4. Ukur pula besar resintansi total rangkaian dengan melepas power supply (rangkaian
dihubung singkat) !
5. Catat hasil pengamatan anda pada tabel data yang tersedia !
E. Tugas LaporanSetelah semua kegiatan telah anda lakukan, maka anda diharuskan membuat
laporan lengkap yang mengacu pada aturan penulisan ilmiah untuk unit ini, dengan analisis
data sebagai berikut :
1. Tentukan besar ETh, RTh dan IN.
2. Bandingkan dan komentari hasil pengamatan anda dengan hasil perhitungan.
3. Laporkan hasil analisis anda dilengkapi dengan ketidakpastian dan terakhir
dengan kesimpulan.
F. Tabel PengamatanJudul Percobaaan : …………….
Nama Praktikan : …………….
Nim : …………….
Kelompok : …………….
Rekan Kerja : 1. …
2. …
3 …
4. …
Asisten : ……………..
8
E
R3
R4R2
R1
a b
(A)
E
R1
R2
a
b(B)

No. Gambar Rangkaian Vs VAB ETh IN RTh Spek. R
1. R1 =
R2 =
R3 =
R4 =
2. R1 =
R2 =
A. Tujuan PercobaanSetelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Membuat gafik pengisian dan pengosongan muatan kapasitor.
2. Menentukan waktu dan kapasitas kapasitor
3. Mengenali toleransi komponen
9

B. Dasar TeoriBila sebuah kapasitor diisi melalui sebuah hambatan yang cukup besar, maka
tegangan yang melintang kapasitor akan naik. Kenaikan tegangan semakin lama semakin
lambat karena muatan yang sudah berada di dalam kapasitor akan melawan pertambahan
muatan itu. Perlawanan ini semakin lama semakin kuat sesuai dengan bertambah besarnya
jumlah muatan dalam kapasitor.
Selanjutnya dari persamaan tersebut maka grafiknya dapat digambarkan sebagai
berikut :
Pengisian dan PengosonganPada proses pengosongan juga timbul/terjadi induktansi diri dalam rangkaian
sehingga potensialpun turun secara osilasi teredam. Saat beda potensial mencapai nol, arus
mencapai maksimum sehingga kapasitor terisi penuh dalam arah yang berlawanan. Proses ini
berulang beberapa kali sehingga menghasilkan osilasi teredam yang dapat digambakan
dalam bentuk grafik.
Amplitudo osilasi terus berkurang bersamaan dengan hilangnya sebagian energi
listrik menjadi kalor dan sedikit radiasi elektromagnetik. Sama dengan pengisian, osilasi juga
akan berkurang jika hambatan cukup besar. Dalam hal ini potensial V akan turun secara
otomatis menuju nol, hal inipun dapat digambarkan dalam bentuk grafik.
C. Alat dan Bahan1. Kaki soket lengkap dengan kawat penghubung dan kaki penyangga.
2. Elco (Kapasitor Elektrolit)
3. Resistor
4. Stopwatch atau Scaler Counter
5. Power Supply
6. Voltmeter
7. Saklar
10
I
I(t) =.e-t/RC

D. Prosedur KerjaPengisian muatan pada kapasitor
1. Perhatikan power supply. Pilih keluaran DC yang variabel atau tegangan dapat
diubah dengan memilih tombol tengah.
2. Perhatikan voltmeter yang akan digunakan, atur agar dapat mengukur tegangan
hingga 15 volt. Perhatikan pula polaritas voltmeter jangan sampai terbalik. Catat
hambatan dalamnya jika ada.
3. Susunlah alat seperti pada gambar rangkaian tetapi tanpa kapasitor. Tutup saklar
dan atur tegangan masukan hingga voltmeter menunjukkan 15 volt. Buka kembali
saklar setelah mengatur tegangan masukannya.
4. Kosongkan muatan kapasitor (tanyakan pada asisten).
5. Pasang kapasitor pada tempatnya sesuai dengan gambar atau simbolnya.
6. Tutuplah saklar serentak dengan menekan tombol stopwatch lalu catat tegangan
dan kuat arus yang mengalir sesaat setelah saklar ditutup dan ketika
timer/stopwatch menunjuk 10, 20, 30,….detik.
B. Pengosongan Muatan Pada kapasitor
1. Setelah mencatat tegangan pada bagian pengisian kapasitor, bukalah saklar atau
lepaskan hubungan ke sumber tegangan.
2. Jalankan stopwatch serentak dengan membuka saklar.
3. Amati perubahan tegangan pada pengosongan kapasitor. Catat tegangan yang
terbaca pada voltmeter ketika stopwatch sesaat setelah saklar ditutup dan ketika
menunjuk angka 10, 20…. detik.
4. Catat hasilnya pada lembar pengamatan.
11
S
E C
R
Gambar Rangkaian

A. TUJUAN PERCOBAANTujuan yang hendak dicapai dalam percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Melihat bentuk tampilan gambar rangkaian RC integral dan RC diferensial.2. Menganalisis bentuk persamaan Vc(t) melalui pola grafik yang ditampilkan.
3. Menghitung perbandingan antara tegangan output dan tegangan input terhadap
variasi perioda input baik pada rangkaian integral maupun pada rangkaian diferensial.
B. TEORI DASARPada Pembahasan teori dan praktikum dalam percobaan sebelumnya kita telah
berkenalan dengan komponen kapasitor melalui suatu rangkaian RC. Rangkaian jenis ini
menarik untuk dikaji khususnya untuk pengubah bentuk isyarat masukan yang menghasilkan
isyarat keluaran yang unik. Keunikan isyarat keluaran ternyata bentuknya berlainan untuk
setiap nilai RC yang dipasang dan frekuensi yang digunakan.
Isyarat keluaran tersebut pada dasarnya digolongkan atas dua jenis berdasarkan
jenis rangkaian yang digunakan. Jenis rangkaian itu adalah rangkaian ntegral RC dan
rangkaian diferensial RC.
12

1. Rangkaian Integral RCBentuk umum rangkaian
integral dan diferensial RC pada
dasarnya adalah sama. Namun output
dan input adalah berbeda.
2. Rangkaian Diferensial RCRangkaian ini sama seperti pada rangkaian integral, hanya yang membedakan adalah
pengukuran output saja.
Adapun bentuk isyarat keluaran untuk rangkaian diferensial dimana RC<<T maka
isyarat keluaran merupakan diferensiasi yang menghasilkan isyarat masukan. Hal ini
dimungkinkan karena muatan kapasitor akan mencapai maksimum sebelum terjadi
pembalikan fase, sehingga kenaikan tegangan kapasitor merupakan penurunan tegangan
resistor. Lain halnya jika RC>>T maka yang tampak pada bentuk gelombang keluaran
berbeda pula.
Analisis Matematis Rangkaian Integral dan DiferensialJika kita simak dengan seksama proses terjadinya pengisian kapasitor baik pada
rangkaian integral maupun rangkaian diferensial ada beberapa hal yang menarik untuk dikaji
lebih mendalam secara matematis.
Pada percobaan pertama, kita telah mengenal suatu persamaan kapasitor yang
mengikuti fungsi eksponensial yaitu :
Vc(t) = εo (1-e-t/RC) ………………………………………….… (1)
Jika dianalisis persamaan ini maka ada beberapa kesesuaian antara tampilan isyarat output
dengan persamaan diatas. Untuk itu contoh-contoh di bawah ini akan memberikan gambaran
hal tersebut yakni:
1. Rangkaian Integral
13
Gambar 1. Rangkaian Integral RC
Vo
R
Cεo
pengintegralan
Gambar 2. Rangkaian Diferensial RC
Rεo Vo
C

Misalkan kita memiliki suatu rangkaian integral RC dengan nilai RC=T detik (tetapan waktu-), yang bermakna fisis bahwa waktu minimal yang dibutuhkan kapasitor untuk mengisi
penuh kapasitor.
Misalkan T/2<<RC maka, dari persamaan (1) dapat dituliskan seperti berikut:
Vc(t) = εo (1- e-t/RC) untuk t = …………………………. (2)
Sebaliknya jika RC >>T/2, maka secara teori memperlihatkan bahwa sebelum kapasitor
penuh dengan muatan, tegangan input sudah berubah tanda, sehingga tegangan kapasitor
tidak akan sama dengan tegangan input. Model persamaan matematis kapasitor demikian
adalah:
Vc(t) = εo (1-e-t/RC) …………………………..………………….. (3)
Karena RC>>T, maka dengan menggunakan deret taylor untuk ekspansi t/RC diperoleh:
Vc(t) = εo ; untuk 0 ≤ t≤ T/2
………………………................ (4)
Dengan demikian pola gambar yang akan terbentuk merupakan grafik garis lurus seperti
berikut:
Tampak pada gambar bahwa tegangan output tidak akan mencapai tegangan maksimum
input. Terlihat pula, bahwa makin kecil perioda input (frekuensi input diperbesar) maka puncak
tegangan puncak output semakin berkurang.
2. Rangkaian Diferensial RCUntuk rangkaian diferensial RC yang menjadi output diambil dari resistor yang terpasang.
Sehingga persamaan tegangannya untuk RC<<T/2 dinyatakan oleh : Vr (t) = εo –Vc (t) = εo.e-t/RC……………………….……................ (5)
Dimana untuk t = T/2 harga Vr(t) = 0.
Sedangkan untuk RC>> T/2, maka persamaan (5) dinyatakan oleh persamaan:
Vr (t) = εo (1 - )……………………………………............... (6)
14
0 ≤ t ≤ T/2
T/2 ≤ t ≤0
T/2 T
-εo
+ εo o 2
Gambar 3. Gelombang Persegi

Dimana perbandingan:
ℇo
Persamaan ini memperlihatkan kemiringan garis lurus, dimana jika t membesar maka
kemiringan makin curam, tetapi tidak akan sampai Vr(t) = 0.
C. KOMPONEN ALAT UKURUntuk menunjang terlaksananya percobaan ini, diperlukan sejumlah komponen dan
alat ukur yang antara lain:
1. Komponen kapasitor dan resistor
2. Audio Generator
3. Osiloskop
4. Papan rangkaian dan kabel penghubung.
D. PROSEDUR KERJADalam melakukan kegiatan percobaan ini, ada dua jenis rangkaian yang anda harus
rangkaikan. Tetapi kedua rangkaian tersebut pada dasarnya adalah sama. Hanya yang
membedakan adalah cara pengambilan outputnya saja.
1. Percobaan Integral RCBuatlah rangkaian seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut:
1. Sebelum anda melakukan pengamatan terhadap outputnya, maka terlebih dahulu anda
harus catat dan ukur:
Nilai / harga komponen C dan R.
Ukur tegangan puncak (maksimum) audio generator untuk tegangan persegi.
Pelajari dengan seksama kalibrasi untuk time/div dan volt/div pada Osiloskop.
2. Setelah itu lakukan pengamatan dan pengukuran untuk tegangan output dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
Kalibrasi osiloskop.
15
εo – Vr(t) t εo RC=
Rangkaian Integral RC
Vo
R
Cεo

Setelah tampilan output tampak pada layar monitor osiloskop dan anda sudah
memastikan bahwa sistem rangkaian sudah berfungsi dengan baik.maka
lakukan langkah berikutnya dengan memutar tombol/pemutar frekuensi pada
angka penunjukan 30 Hz.
Ukur tegangan puncak yang tampak pada layar monitor dan sekaligus gambar.
Lakukan langkah (2) dan langkah (3) untuk frekuensi 60Hz, 90 Hz, 120 Hz, 150
Hz, …….. dan seterusnya.
Catat hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan yang anda telah siapkan
dengan mengacu pada contoh format A pada lembar pengamatan.
2. Rangkaian Diferensial RCSelanjutnya untuk percobaan ini bentuk rangkaiannya sama dengan bentuk
rangkaian pada gambar rangkaian integral, hanya yang menjadi output adalah R (resistor).
Dan proses pengamatan dan pengambilan data sama prosesnya dengan rangkaian integral
RC. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar rangkaian diferensial berikut:
E. LEMBAR PENGAMATANModel lembar pengamatan untuk percobaan integral dan diferensial RC.
C = …………… μFR = …………… ohmεo = …………… volt.
Frek. (T/2) input Vc Maks. Gambar gelombang
30 Hz = ………. S
60Hz =………. S
90 Hz =……….. s
16
VoVo
R Vo
Cεo
Rangkaian Diferensial RC

Untuk Gambar bentuk gelombangnya, gunakan kerta grafik (semilog).
Tugas LaporanSetelah kegiatan dan pengumpulan data telah anda lakukan, maka anda diharuskan
membuat laporan lengkap dengan terlebih dahulu membuat laporan sementara yang harus
ACC setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai. Laporan tersebut dianalisis dengan
beberapa kriteria dibawah ini:
a. Perbandingan antara tegangan input masing-masing harga T/2 pada rangkaian integral
RC.
b. Tentukan perbandingan antara tegangan output dan tegangan input
c. Usahakan buat gambar bentuk gelombang baik untuk rangkain integral maupun untuk
rangkaian diferensial dengan mencantumkan harga-harga tegangan dan perioda di atas
kertas grafik untuk masing-masing harga periode seperti pada gambar grafik diatas.
d. Dari a, b dan c buatlah suatu pembahasan yang jelas sehingga anda dapat menarik suatu
kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan.
17

A. DASAR TEORIRangkaian RC sebagai penapis frekuensi dengan arti bahwa rangkaian RC yang ada
bersifat meloloskan frekuensi rendah tetapi menahan frekuensi tinggi, dan juga sebaliknya.
Demikian pula dengan halnya pada rangkaina RC yang hanya biasa meloloskan rentang
frekuensi tertentu.
Sebagai dasar pemahaman tentang proses tanggapan frekuensi ini, maka kita akan
hanya mengkaji pada sifat RC yang biasa meloloskan frekunesi tingi.
1. Rangkaian tapis RC lolos rendah
Untuk rangkaian jenis ini memiliki bentuk rangkaian seperti gambar (1) berikut ini :
Gambar 1 : Rangkaian tapis RC lolos rendahPengertian lolos rendah dalam hal ini adalah jika tegangan input (Vi) diterapkan pada
rangkaian RC di atas, maka untuk frekuensi-frekuensi rendah tegangan output (Vo) akan
sama dengan tegangan input (Vi), tetapi sebaliknya jika frekuensi yang digunakan besar maka
tegangan output akan turun sesuai dengan perubahan frekuensi tersebut.
Pernyataan matematis tentang tegangan output terhadap input adalah dinyatakan oleh
persamaan komplek :
.................................................... (1)
Perbandingan antara tegangan input dan tegangan output pada persamaan (1) disebut fungsi
alih (tegangan frekuensi) yang dirumuskan oleh :
............................................... (2)
18
Z1 = R~ Vi
VoZ2 =

dimana disebut kutub, selanjutnya hal yang menarik untuk dikaji pada
persamaan (2) adalah melukiskan grafik tanggapan amplitudo untuk tapis lolos rendah
dengan menggunakan Bode-Plot. Seringkali orang melukiskan bode-plot, menggunakan ratio
tegangan dalam dB (desibel), yang didefinisikan sebagai :
...................................................... (3)
2. Rangkaian Tapis RC Lolos Tinggi
Untuk jenis rangkaian ini hanya dapat meloloskan tegangan input pada frekuensi
tinggi. Secara sederhana bentuk rangkaian sebagai berikut :
Gambar : Rangkaian tapis RC lolos tinggi
Dengan cara yang sama seperti pada tapis RC lolos rendah, maka besar G adalah :
dimana disebut kutub
B. TUJUAN PERCOBAANBerdasarkan penjelasan diatas, maka pada dasarnya tujuan percobaan yang akan
dilakukan adalah :
1. mengetahui cara menentukan rangkaian RC tapis lolos rendah dan tinggi
2. menganalisis bentuk persamaan-persamaan rangkaian tapis lolos RC rendah dan
lolos tinggi berdasarkan grafik bode-plot
3. merencanakan sistem rangkaian tapis RC tingkat satu
C. KOMPONEN DAN ALAT UKURUntuk menunjang terlaksananya percobaan ini, diperlukan sejumlah komponen dan
alat ukur yaitu antara lain :
1. komponen kapasitor biasa dan resistor
2. audio generator
19
Z2 = R~ ViVo
Z1 =

3. osiloskop
4. papan rangkaian dan kabel penghubung
D. PROSEDUR KERJADalam melakukan kegiatan percobaan ini, ada dua jenis rangkaian yang anda harus
rangkaikan. Tetapi kedua rangkaian tersebut pada dasarnya adalah sama. Hanya yang
membedakan adalah cara pengambilan outputnya saja.
1. Percobaan rangkaian tapis RC lolos rendah
Buatlah rangkaian seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini :
a. Sebelum anda melakukan pengamatan terhadapa outputnya, maka terlebih dahulu
anda harus catat dan ukur :
1) Nilai/harga komponen R dan C
2) Ukur tegangan puncak ke puncak audio generator untuk tegangan sinusiodal.
Untuk pengukuran ini ini arahkan tombol mode ke (x-y) sehingga pada layar
terbentuk garis lurus vertikal
b. Setelah itu, lakukan pengamatan dan pengukuran untuk tegangan output dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Atur tombol frekuensi audio generator ke frekuensi 0 Hz. Kemudian perhatikan
garis vertikal pada layar osiloskop dan catat berapa penunjukkan tegangannya.
2) Ulangi kegiatan (1) untuk frekuensi masing-masing 50 Hz, 100 Hz, 150 Hz, ... ,
20.000 Hz3) Catat hasil pengamatanmu pada tabel pengamatan seperti model pada lembar
pengamatan.
2. Rangkaian tapis lolos tinggi
Untuk percobaan ini bentuk rangkaiannya sama dengan bentuk rangkaian pada
gambar (5), hanya yang menjadi output bukan C (kapasitor) tetapi (resistor). Dan
proses pengamatan dan pengambilan data sama dengan prosesnya dengan
rangkaian tapis lolos rendah.
20
R~ Vi
Vo
C
R~ ViVo
C

E. Model Lembar Pengamatan
Model lembar pengamatan untuk percobaan integral dan diferensial RC.
C = …………… μFR = …………… ohm
Vi = …………… volt.
Frek. (T/2) inputVc Maks. Gambar gelombang
30 Hz = ………. S
60Hz =………. S
90 Hz =……….. s
Dan seterusnya…………….
Untuk Gambar bentuk gelombangnya, gunakan kertas grafik (semilog).
Tugas LaporanSetelah kegiatan dan pengumpulan data telah anda lakukan, maka anda diharuskan
membuat laporan lengkap dengan terlebih dahulu membuat laporan sementara yang harus
ACC setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai. Laporan tersebut dianalisis dengan
beberapa kriteria dibawah ini:
a. Perbandingan antara tegangan input masing-masing harga T/2 pada rangkaian RC.
b. Tentukan fungsi alih tegangan G(), yaitu perbandingan antara tegangan output dan
tegangan input
c. Hitung pula nilai kutub tapis dan frekuensi kutub untuk masing-masing rangkaian tapis
RC.
d. Buat grafik tanggapan amplitudo masing-masing rangkaian tapis RCe. Usahakan buat gambar bentuk gelombang baik untuk rangkain tapis RC lolos rendah
maupun untuk rangkaian tapis RC lolos tinggi dengan mencantumkan harga-harga
tegangan dan perioda di atas kertas grafik untuk masing-masing harga periode seperti
pada gambar grafik diatas.
21

f. Dari a, b dan c buatlah suatu pembahasan yang jelas sehingga anda dapat menarik suatu
kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan.
A. Tujuan Percobaan1. Mengetahui perbedaan dasar antara dioda penyearah dengan dioda zener.2. Mengetahui karakteristik I-V dari dioda penyearah dan dioda zener.
3. Menentukan garis beban dan titik operasi dari karakteristik dioda penyearah dan
dioda zener.
4. Mengetahui prinsip pengaturan tegangan dengan dioda zener.
22

B. Dasar TeoriBagian pembahasan ini akan diarahkan pada penjelasan secara singkat tentang
dioda semikonduktor. Perlu diingat bahwa dioda adalah komponen elektronik yang banyak
kegunaannya dalam perancangan. Pada dasarnya dioda terbuat dari persambungan dua tipe
bahan semikonduktor, yaitu separuh tipe p dan separuhnya lagi tipe n.
Jika semikonduktor tipe p dan tipe n tersebut dipersambungkan melalui proses
terntentu (tentunya dengan teknologi tinggi), maka akan terbentuk diode yang memilki
karakteristik yang unik.
Pada unit ini, akan ditinjau dua jenis dioda dari sekian banyak jenis dioda yang sangat
penting dalam dunia divais dan rancang bangun elektronik, yaitu dioda penyearah (rectifier diode) dan Zener Diode.
1. Dioda Penyearah.a. Pra-tegangan maju (Forward Bias).
Suatu kristal p-n dapat bekerja sebagai dioda karena arus di dalamnya hanya dapat
mengalir dalam satu arah dan tidak sebaliknya. Peristiwa yang dilukiskan pada Gambar 6.1
adalah yang terjadi jika antara ujung bahan p dan n diberi sumber ggl (baterai), dengan sisi-p dihubungkan dengan kutub positif baterai dan sisi-n dengan kutub negatif baterai. Pada
keadaan ini dikatakan sambungan p-n diberi panjar maju (Forward Bias). Dalam keadaan
demikian, elektron dari bagian n dan hole dari bagian p mudah menyeberangi persambungan,
sehingga terjadi aliran listrik.
b. Pra-tegangan Mundur (Reverse Bias).Sekarang, jika kutub baterai dibalik, sisi-p dihubungkan dengan kutub negatif baterai
dan sisi-n dihubungkan dengan kutub positif baterai, dikatakan sambungan p-n diberi panjar mundur (Reverse Bias) yang diilustrasikan pada gambar 6.2 berikut.
23
Elektron-elektron
Elektron-elektron
Hole-hole Elektron-elektronnp
Gambar 6.2. Pra-tegangan mundur
Elektron-elektronp
Gambar 6.1. Pra-tegangan maju
Hole-hole Elektron-elektronnElektron-elektron

Pada keadaan panjar mundur tersebut, elektron dalam sisi-n dan hole dalam sisi-p susah
mengalir. Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa suatu sambungan p-n akan mengalirkan
arus bila diberi tegangan maju dan susah mengalirkan arus bila diberi tegangan mundur. Ini adalah sifat dari dioda.c. Grafik Karakteristik Dioda penyearah.
Dengan rangkaian sederhana seperti pada Gambar 6.3 yang dapat dipasang di
laboratorium untuk mengukur arus dan tegangan dari sebuah dioda penyearah. Pada
polaritas sumber terlihat bahwa dioda diberikan bias maju. Dengan mengubah-ubah tegangan
sumber, arus dan tegangan dioda dapat terukur. Dan bila polaritas tegangan sumber dibalik,
akan diperoleh pembacaan untuk daerah reverse bias.
Karakteristik bias maju dan bias
mundur dapat dikonbinasi ke dalam satu
diagram yang disebut sebagai karakteristik I-V seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.4
berikut.
24
RS
VS VD
--
Gambar 6.3. Rangkaian DiodamA
V
A
KarakteristikBalik
KarakteristikMaju
Break Down(VB)
VJ
Gambar 6.4. Karakteristik I-V Dioda penyearah
IS

Karakteristik tersebut di atas dapat dianalisis dengan persamaan analitik yang disebut
Persamaan Dioda Boltzmann yang diberikan oleh :
I = Io (e eV/kT – 1) ampere
dimana
Io = Arus saturasi dioda arah balik.
V = Tegangan yang melintasi persambungan (positif untuk bias maju dan negatif
untuk bias mundur).
k = Konstanta Boltzmann (1,38 x 10-23 J/K-1)
T = Temperatur Absolut.
= 1 untuk Ge
= 2 untuk Si
2. Dioda ZenerDioda Zener adalah dioda silikon yang telah dibuat oleh pabrik untuk bekerja paling
baik pada daerah dadalnya. Dengan kata lain, berbeda dengan dioda biasa yang tidak boleh
bekerja pada daerah dadalnya, dioda zener justru bekerja pada daerah dadalnya. Dioda zener
sering disebut dioda pengatur tegangan (voltage regulation) karena ia dapat mempertahankan
keluaran yang tetap meskipun arus yang melaluinya berubah. Untuk operasi yang biasa,
dioda zener harus diberi pra-tegangan balik, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.5 berikut.
Selanjutnya untuk menghasilkan tegangan dadal, tegangan sumber VS harus lebih besar dari
tegangan zener VZ.
Gambar 6.6 berikut menunjukkan grafik karakteristik dioda zener.
25
V
I
VZ
IZT
IZM
Gambar 6.6. Karakteristik I-V Dioda Zener
Gambar 6.5. Rangkaian Dioda Zener
RS
VS VZ RL

3. Garis Beban dan Titik Operasi Q.Sub ini akan memperkenalkan garis beban, yang digunakan untuk menentukan nilai
sebenarnya dari arus dan tegangan dioda. Tinjau kembali Gambar 6.3 dan Gambar 6.5
masing-masing untuk dioda penyearah dan dioda zener, di dalam rangkian tersebut sumber
tegangan VS mem-forward bias dioda penyearah (Gambar 6.3) dan me-reverse bias dioda
zener (Gambar 6.5) melalui tahanan seri RS. Perbedaan potensial pada tahanan adalah VS –
V, dan arusnya adalah :
(untuk dioda
penyearah) (6.2)
( untuk dioda Zener)
(6.3)
Sedangkan untuk arus beban (bila menggunakan tahanan beban RL ) :
(VL VZ untuk dioda zener) (6.4)
karena rangkaian dua simpal, arus seri terbagi pada persambungan dioda dan tahanan
beban, dari hukum Kirhoff diperoleh :
IS = IZ + IL (6.5)
Atau
IZ = IS - IL (6.7)
Dengan menvariasikan besarnya tegangan sumber, maka akan diperoleh beberapa titik
dimana setiap pasangan titik, satu titik pada sumbu arus dan satu titik lagi pada sumbu
tegangan pada grafik karakteristik dioda, maka dapat ditarik garis beban melalui titik-titik
potong tegak dan mendatar, hasilnya adalah perpotongan garis beban dengan lengkung ciri dioda merupakan titik operasi dioda.
26

Komponen dan Alat Ukur.1. Dioda penyearah. 5. Voltmeter.
2. Dioda zener. 6. Amperemeter.
3. Variabel Resistor. 7. Kabel Penghubung
4. Variabel Power Supply.
Prosedur Kerja.1. Rangkailah alat dan bahan seperti pada gambar.
2. Catat spesifikasi komponen-komponen yang anda gunakan.
3. Setelah anda yakin tidak ada kesalahan, on-kan power supply dan ukurlah arus dan
tegangan dengan rentang tegangan bias 0 V, 2 V, 4 V, …….untuk panjar maju dan
panjar mundur masing-masing rangkaian.
4. Catat hasil pengukuran anda pada format/tabel pengamatan.
5. Analisislah hasil yang anda peroleh dengan bantuan persamaan-persamaan tersebut
di atas untuk mendapatkan grafik krakteristik I-V, garis beban dan titik kerja masing-
masing untuk dioda penyearah dan dioda zener.
27
Rangkaian Dioda Zener
RS
VS VZ RL VZ = VL
VS
RS
VD RL VD = VL
Rangkaian Dioda Penyearah

RL Vo
Vi
CTPLN
1. DASAR TEORIDalam dunia elektronika, selalu diperhadapkan dengan kebutuhan akan sumber
tegangan DC, penggunaan aki dan baterai sebagai sumber tegangan DC telah banyak
dimanfaatkan dalam berbagai peralatan elektronika. Namun demikian, sumber ini ternyata
kurang efektif dan efisien karena setelah beberapa lama dipakai sumber tegangan ini akan
habis dan harus diganti dengan yang baru dan secara ekonomis pemakaian sumber
tegangan ini merugikan. Alternatif yang dapat ditempuh dalam pengadaan sumber DC yaitu
dengan memanfaatkan sumber tegangan AC. Sumber tegangan AC harus diubah terlebih
dahulu menjadi sumber tegangan DC.
Salah satu cara untuk mengubah sumber tegangan AC menjadi DC adalah dengan
memanfaatkan komponen dioda. Komponen dioda merupakan komponen utama dalam
pembuatan penyearah gelombang. Untuk memahami prinsip tersebut, berikut ini akan
dijelaskan prinsip kerja penyearah setengah gelombang.
Penyearah setengah gelombang sederhanaPenyearah setengah gelombang yang seerhana diperlihatkan oleh gambar (1).
28

Gambar 1 : Rangkaian penyearah setengah gelombang
Tampak pada gambar dibawah ini faktor riak dari grafik setengah gelombang, hanya riak
bagian positif saja yang diloloskan sementara bagian negatif ditolak.
Tegangan input Tegangan outputGambar 2 : Tampilan penyearah setengah gelombang
Ukuran kehalusan riak gelombang ditentukan oleh faktor riak yang dirumuskan :
........................................ (1)
Penyearah setengah gelombang memperlihatkan riak gelombang yang besar,
padahal idealnya sebuah tegangan DC tidak ada riak sama sekali. Untuk itu, diperlukan suatu
alat penapis agar riak gelombang dapat diperkecil. Alat penapis yang dimaksud terdiri dari
komponen-komponen filter-C, filter-RC dan filter-CRC. Ketiga filter ini berfungsi sebagai
penghalus riak gelombang penyearah.
1. Filter-CBentuk rangkaian penyearah dengan menggunakan filter-C adalah seperti gambar
berikut ini :
Gambar rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter
Tampak pada gambar di atas, faktor riak dari grafik setengah gelombang yang diberi
filter-C dipasang paralel dengan hambatan beban. Proses penghalusan riak untuk penyearah
setengah gelombang adalah dijelaskan melalui gambar gelombang berikut ini :
Gambar bentuk gelombang penyearah setengah gelombang dengan menggunkan filter-C
29
RL Vo
Vi
CTPLN C
Vr
VDC

Sementara, faktor riak penyearah setengah gelombang dengan menggunakan filter-C
adalah dinyatakan dengan perbandingan antara Vr dan VDC yaitu :
Dimana VDC = 1,42
2. Filter-RCSelanjutnya untuk penyearah setengah gelombang dengan menggunakan filter-RC
adalah diperlihatkan oleh gambar dibawah ini :
Gambar rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter-RC
3. Filter-CRC
Gambar rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter-CRC
2. TUJUAN PERCOBAANBerdasarkan penjelasan di atas, maka pada dasarnya tujuan percobaan yang akan
dilakukan adalah :
1. Mengetahui kegunaan dioda sebagai penyearah
2. Membuat rangkaian penyearah setengah gelombang biasa dan dengan
menggunakan filter
3. Menentukan faktor riak dari penyearah setengah gelombang dengan dan tanpa
menggunakan filter.
3. KOMPONEN DAN ALAT UKURUntuk menunjang terlaksananya percobaan ini, diperlukan sejumlah komponen dan
alat ukur yaitu antara lain :
1. Komponen dioda dan resistor serta kapasitor
2. Transformator step down
3. Osiloskop dan multimeter
30
RL Vo
Vi
CTPLNC
R
RL Vo
Vi
CTPLNC
R
C

4. Papan rangkaian dan kabel penghubung
4. PROSEDUR KERJADalam melakukan kegiatan ini, yang perlu anda perhatikan adalah pada saat
pemasangan tegangan dioda, agar anda terhindar dari kerusakan dioda yang digunakan.
Mintalah petunjuk pada asisten anda. Setelah itu lakukan kegiatan berikut ini :
I. Tanpa Filter (sederhana)1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut ini :
2. Setelah anda yakin bahwa rangkaian anda benar, maka tentukan tegangan input
(Vmaks) dengan menggunakan osiloskop dan gambarkan juga bentuk gelombangnya .
3. Ukur pula tegangan riak (Vmaks) untuk tegangan output dan gambarkan bentuk
gelombangnya.
4. Setelah itu, ukur Vrms (tegangan input) dan VDC (tegangan output) dengan multimeter
5. Catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan
II. Filter-C1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut ini :
2. Tentukan nilai masing-masing komponen yang anda gunakan dan frekuensi PLN.
3. Ukur pula tegangan riak (Vmaks) untuk tegangan output dan gambarkan bentuk
gelombangnya
4. Dari gambar tampilan osiloskop untuk keluaran. Tentukan Vr dan Vdc
5. Catat hasil pengamatan andapada lembar pengamatan
III. Filter-RC1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut ini :
31
RL Vo
Vi
CTPLN C
RL Vo
Vi
CTPLNC
R
RL Vo
Vi
CTPLN

2. Lakukan kegiatan ini, sesuai instruksi bagian I
IV. Filter-CRC1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut ini :
2. Lakukan kegiatan ini, sesuai instruksi bagian I
5. MODEL LEMBAR PENGAMATAN
Lembar pengamatan penyearah setengah gelombang dengan filter
No Bentuk gelombang input Bentuk gelombang output
1. Tanpa Filter (sederhana)
Vr =Vdc =r =
2. Filter-C
Vr =Vdc =r =
3. Filter-RC
Vr =Vdc =r =
4. Filter-CRC
Vr =
32
RL Vo
Vi
CTPLNC
R
C

Vdc =r =
Catatan : faktor riak untuk penyearah setengah gelombang dengan menggunakan filter dapat
ditentukan dengan rumus untuk masing-masing filter seperti berikut :
1. Filter-C
2. Filter-RC
3. Filter-CRC
6. TUGASSetelah kegiatan dan pengumpulan data telah anda lakukan, maka diharapkan anda
membuat laporan lengkap. Perlu anda ketahui bahwa dalam laporan tersebut khususnya
untuk analisis data, tentukan faktor riak masing-masing penyearah dengan filter, dan
bandingkan hasil yang anda peroleh antara hasil eksperimen dengan hasil yang
menggunakan persamaan-persamaan (a), (b), (c)
33

A. DASAR TEORIUntuk penyearah gelombang penuh, digunakan dua buah dioda yang dipasang
seperti yang yang ditunjukkan pada gambar 3 dibawah ini :
Gambar rangkaian penyearah gelombang penuh
Untuk faktor riak gelombang penuh secara umum dinyatakan sebagai penjumlahan
antara riak bagian positif dengan riak bagian negatif. Jadi untuk gelombang penuh baik riak
positif maupun riak negatif semuanya diloloskan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
dibawah ini :
Tegangan input Tegangan output
Gambar tampilan penyearah gelombang penuh
Sistem penapis yang digunakan pada setengah gelombang akan digunakan pula pada
penyearah gelombang penuh. Tampak pada penyearah setengah gelombang dengan filter,
bentuk gelombang outputnya masih adanya riak gelombang. Untuk itu agar riak gelombang
dapat semakin diperhalus, maka dapat dimanfaatkan penyearah gelombang penuh.
Alat penapis yang dimaksud terdiri dari komponen-komponen filter-C, filter-RC, filter-
CRC. Ketiga filter itu berfungsi sebagai penghalus riak gelombang penyearah.
1. Filter-C
Bentuk rangkaian penyearah gelombang penuh dengan mengunakan filter-C adalah
ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
34
RL Vo
Vi
CTPLN
RL Vo
Vi
CTPLN

Gambar penyearah gelombang penuh dengan filter-C
Tampak pada gambar di atas, faktor riak dari grafik setengah gelombang yang diberi
filter-C dipasang paralel dengan hambatan beban. Proses penghalusan riak untuk penyearah
gelombangpenuh adlah dijelaskan melalui gambar gelombang di bawah ini :
Gambar bentuk gelombang penyearah gelombang penuh dengan menggunakan filter-C
Sementara, faktor riak penyearah setengah gelombang dengan menggunakan filter-C
adalah dinyatakan dengan perbandingan antara Vr dengan Vdc yaitu :
Dimana
2. Filter-RC
Selanjutnya untuk penyearah gelombang penuh dengan menggunakan filter-RC
diperlihatkan pada gambar di bawah ini :
Gambar penyearah gelombang penuh dengan filter-RC
3. Filter-CRC
Sedangkan bentuk rangkaian penyearah gelombang penuh dengan menggunakan
filter-CRC diperlihatkan pada gambar di bawah ini :
B. TUJUAN PERCOBAANBerdasarkan penjelasan di atas, maka pada dasarnya tujuan percobaan yang akan
dilakukan adalah :
1. Mengetahui kegunaan dioda sebagai penyearah
35
Vo
Vrpp
RL VoC
RVi
CTPLN
RL VoC
RC
Vi
CTPLN

2. Membuat rangkaian penyearah gelombang penuh dengan menggunakan filter
3. Menentukan faktor riak dari penyearah gelombang penuh dengan menggunakan
filter.
C. KOMPONEN DAN ALAT UKURUntuk menunjang terlaksananya percobaan ini, diperlukan sejumlah komponen dan
alat ukur yaitu antara lain :
1. Komponen dioda dan resistor serta kapasitor
2. Transformator step down
3. Osiloskop dan multimeter
4. Papan rangkaian dan kabel penghubung
D. PROSEDUR KERJADalam melakukan kegiatan ini, yang perlu anda perhatikan adalah pada saat
pemasangan tegangan dioda, agar anda terhindar dari kerusakan dioda yang digunakan.
Mintalah petunjuk pada asisten anda. Setelah itu lakukan kegiatan berikut ini :
I. Tanpa Filter (sederhana)1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar berikut ini :
2. Setelah anda yakin bahwa rangkaian anda benar, maka tentukan tegangan
input (Vmaks) dengan menggunakan osiloskop dan gambarkan juga bentuk
gelombangnya .
3. Ukur pula tegangan riak (Vmaks) untuk tegangan output dan gambarkan bentuk
gelombangnya.
4. Setelah itu, ukur Vrms (tegangan input) dan VDC (tegangan output) dengan
multimeter
5. Catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan
II. Filter C1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut ini :
36RL Vo
Vi
CTPLN
RL Vo
Vi
CTPLN

2. Tentukan nilai masing-masing komponen yang anda gunakan dan frekuensi
PLN.
3. Ukur pula tegangan riak (Vmaks) untuk tegangan output dan gambarkan
bentuk gelombangnya
4. Dari gambar tampilan osiloskop untuk keluaran. Tentukan Vr dan Vdc
5. Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan
III. Filter-RC1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut ini :
2. Lakukan kegiatan ini, sesuai instruksi bagian II
IV. Filter-CRC1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut ini :
2. Lakukan kegiatan ini, sesuai instruksi bagian II
E. Model Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan penyearah gelombang penuh dengan filter
No Bentuk gelombang input Bentuk gelombang output
1 Tanpa Filter (sederhana)
Vr =Vdc =r =
2 Filter-C
37
RL VoC
RC
Vi
CTPLN
RL VoC
RVi
CTPLN

Vr =Vdc =r =
3 Filter-RC
Vr =Vdc =r =
4 Filter-CRC
Vr =Vdc =r =
F. TugasSetelah kegiatan dan pengumpulan data telah anda lakukan, maka diharapkan anda
membuat laporan lengkap. Perlu anda ketahui bahwa dalam laporan tersebut khususnya
untuk analisis data, tentukan faktor riak masing-masing penyearah dengan filter, dan
bandingkan hasil yang anda peroleh antara hasil eksperimen dengan hasil menurut teori.
38