Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

28
Inisiatif Energi Bersih “More Energy, Less Carbon”  By : Luluk Sumiarso Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral  Jakarta, 9 Februa ri 2011

Transcript of Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

Page 1: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 1/30

Inisiatif Energi Bersih“More Energy, Less Carbon”  

By :

Luluk Sumiarso

Direktur JenderalEnergi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jakarta, 9 Februari 2011

Page 2: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 2/30

 ALUR PIKIR “INISIATIF ENERGI BERSIH” 

KEBIJAKAN ENERGI :

Ketahanan Energi

PENYEBAB

PERUBAHAN IKLIM

ALAMIAH ULAH MANUSIA

SEKTOR KEHUTANAN

SEKTOR ENERGI

(Pembakaran Energi Fosil) SEKTOR LIMBAH

“INISIATIF ENERGI BERSIH” 

Integrated Program on “REFF -Burn” *) 

Pre-Fossil Combustion

(Mencegah Penggunaan Fossil Lebih Banyak)

During Fossil Combustion

(Menangkal Pelepasan GRK)

Post-Fossil Combustion

(Menanggulangi GRK)

*) REFF-Burn : Reducing Emission from Fossil Fuel Burning 

KEBIJAKAN KARBON :

Kedaulatan Karbon

Page 3: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 3/30

Daftar Isi

 Alur Pikir1. Pendahuluan

 2. Value Chain Industri Energi3. Bauran Penyediaan Energi Nasional

4. Sumber Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor Energi5. Peluang dan Kendala Investasi6. Kebijakan dan Strategi7. Instrumen Kebijakan8. Kerangka Regulasi Energi Bersih

9. Program Pembangunan Energi BersihLampiran

Page 4: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 4/30

1. PENDAHULUAN

Selama ini penyediaan energi nasional masih didominasi oleh energi fosil yangdisubsidi, sementara energi terbarukan yang low carbon belum banyak

dimanfaatkan.

Terdapat isu global tentang perubahan iklim, karena adanya penumpukan GasRumah Kaca (GRK) di atmosfir, yang antara lain disebabkan oleh pembakaranenergi fosil, yang berdampak pada perubahan iklim secara global.

Presiden RI pada Forum G-20 di Pittsburgh, USA (2009) menyampaikan bahwaIndonesia bisa menurunkan emisi sebesar 26% dan bahkan bisa mencapai sebesar

41% dengan bantuan negara maju hingga tahun 2020 (Lampiran A ) Presiden pada Retreat di Bali (2010) memberikan Policy Directives untuk

mewujudkan ketahanan energi dan mewujudkan Green Economy, sehinga perludisusun tatanan ekonomi yang sedikit menghasilkan karbon (low carboneconomy/green economy) a.l. melalui industri energi yang berkarbon rendah

Perlu perubahan paradigma di dalam pengelolaan energi dengan lebih

mengembangkan energi terbarukan (Lampiran B) Upaya pengurangan emisi GRK untuk Sektor Energi masih dilakukan secara

sendiri-sendiri dan belum terintegrasi, sehingga perlu disusun “Inisiatif EnergiBersih” sebagai upaya untuk menjamin ketersediaan energi dan mengurangiEmisi GRK Sektor Energi

Page 5: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 5/30

2. VALUE CHAIN INDUSTRI ENERGI

 A. Klaster Energi• Energi Tak Terbarukan (Fosil) : Minyak Bumi, Gas Bumi, Batubara

• Energi Baru : Nuklir, CBM, Liquified Coal, Gasified Coal , Hidrogen

• Energi Terbarukan : Panas Bumi, Bioenergi, Hidro, Surya, Angin,Samudera

B. Value Chain

• Sumber Daya

• Eksplorasi

• Produksi

• Pengolahan• Pengangkutan/Transmisi/Distribusi/Penyimpanan

• Pemanfaatan (Rumah Tangga, Komersial, Industri, Transportasi)

Lampiran C

Page 6: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 6/30

3. BAURAN PENYEDIAAN ENERGI NASIONAL 

SISPENNAS masih sangat tergantung pada

bahan bakar fosil (95,61%) , terdiri dari:minyak bumi (49,84%), gas bumi (22,21%)dan batubara (23,56%), yang merupakansumber gas rumah kaca.

Konsumsi terus meningkat (7% per tahun)

Masih disubsidi

Total kapasitas pembangkit listrik barumencapai 30 GW (tahun 2009)

Rasio elektrifikasi baru mencapai 66% (tahun2009)

Pemanfaatan energi belum efisien

Pemanfaatan EBT belum optimal. Perkembangan bauran energi dan konsumsi

energi dalam 20 tahun terakhir

(Lampiran D)

Minyak Bumi49.84%

Gas Bumi22.21%

Batubara23.56%

Panas Bumi1.5%

Air2.9%

ENERGY MIX - 2009

Page 7: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 7/30

4. SUMBER GAS RUMAH KACA SEKTOR ENERGI

Sisi Penyediaan Energi Pembangkitan tenaga listrik dengan

bahan bakar fosil : 112 juta Ton CO2 

Sisi Pemanfaatan Energi :

Pemakaian langsung Bahan Bakar Fosil(minyak, gas, dan batubara) pada:

- Transportasi : 90 juta Ton CO2 - Industri : 109 juta Ton CO2 

- Rumah Tangga : 22 juta Ton CO2 

- Komersial dll : 18 juta Ton CO2 

TOTAL EMISI CO2 SEKTOR ENERGI

TAHUN 2008 SEBESAR 351 JUTA TON

Upaya Pengurangan Emisi GRK dilakukan dengan program REFF-Burn(Lampiran E)Potensi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca sebesar sebesar 166 juta TonCO2 pada tahun 2020 (Lampiran F)

Page 8: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 8/30

 A. Peluang Investasi di Bidang EBT   a.l . :

• Potensi Sumber Daya Energi baik yang terbarukan maupun takterbarukan masih besar (Lampiran G)

• Proyek Percepatan Pengembangan PLTP (10.000 MW Tahap II)seperti pada Lampiran H

• Pengembangan Tenaga Air (PLTA), Bahan Bakar Nabati (BBN)dan EBT lainnya

•  Jasa dan pabrikasi peralatan EBT

B. Kendala Investasi di Bidang EBT a.l. :

• Kurang lengkapnya data potensi EBT

• Belum ada kepastian tentang Pembelian Panas Bumi hasil

tender karena masih ada permasalahan harga jual panas bumi(Lampiran I)

•  Missmatch antara pabrik dan bahan baku

• Hambatan berbagai perizinan di Daerah

5. Peluang dan Kendala Investasi

Page 9: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 9/30

6. KEBIJAKAN DAN STRATEGIKebijakan:

• Menerapkan manajemen energi bagi pengguna 6.000

TOE per tahun atau lebih• Mandatori pemanfaatan energi terbarukan

• Menerapkan Feed-in tariff untuk energi terbarukan

• Menerapkan Carbon Management berbasis “Kedaulatan

Karbon” (Carbon Sovereignty)

Strategi :

• Melaksanakan upaya pengurangan karbon secaraterintegrasi (REFF-Burn) . Lampiran J

• Meningkatkan efisiensi penggunaan energi

• Meningkatkan penggunaan EBT• Menggunakan bahan bakar yang lebih bersih ( fuel 

switching)

• Memanfaatkan teknologi energi bersih

Page 10: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 10/30

7. INSTRUMEN KEBIJAKAN

 A. Instrumen Legal : Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (Rancangan Perpres RAN-GRK),

Bappenas, Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) Sektor Energi

B Instrumen Fiskal : Pemberian insentif untuk pelaksanaan program konservasi energi (Inpres

No.2/2008). Pembebasan pajak impor, penetapan harga dan pengalihan subsidi dari energi

fosil ke energi baru terbarukan (“Green Paper” Kemenkeu)

C. Instrumen Kelembagaan : Kementerian ESDM sebagai Otoritas Energi Kementerian Lingkungan Hidup sebagai Otoritas Lingkungan (mitigasi

perubahan iklim) Instansi/Institusi Terkait

Penyelenggara Pasar KarbonD. Instrumen Pendanaan :

Unilateral / Dana Sendiri (APBN, Anggaran Badan Usaha) Bantuan Negara Donor (Bilateral/Multilateral) Carbon Market (a.l. CDM)

Page 11: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 11/30

8. KERANGKA REGULASI ENERGI BERSIH

 A. Regulasi Keteknikan

a. Penetapan SNI “Energi Bersih” oleh BSN

b. Pemberlakuan SNI “Energi Bersih” oleh Menteri ESDM

c. Akreditasi

d. Sertifikasi

e. MRV (Measureable, Reportable, Verifiable)

B. Regulasi Pasar Karbon

a. Badan Penyelenggara Pasar Karbon

b. Para pelaku pasar karbon

c. Feed-in Tariff 

d. Komoditi karbon (Harga dan batasan karbon yangdiperdagangkan)

Page 12: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 12/30

9. PROGRAM PEMBANGUNAN ENERGI BERSIH

 A. Program Survey Sumber Daya Energi Bersih

B. Program Pencegahan Karbon Fosil (Pre Fossil Combustion) 

a. Peningkatan Pemanfaatan Energi Terbarukan 

b. Peningkatan Efisiensi Energi

c. Fugitive Emission Reduction 

C. Program Penangkalan Karbon Fossil (During Fossil Combustion) 

a. Clean Coal Tecnology b. Clean Fuel Technology 

c. Flared Gas Reduction 

d. Clean Energy Utilization (Household, Commercial, Transportation, Industry)

D. Program Penanggulangan Karbon Fosil (Post Fossil Combustion) 

a. Carbon Capture and Storage 

b. Algae 

c. Post Mining Reclamation

d. Utilization of CO2 

Page 13: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 13/30

E. New Initiative for Clean Energy Program

F. Pengelolaan Pasar Karbon (Carbon Market Management)

G. Program Kemitraan Energi Bersih (Clean Energy Partnership)

H. Program Percontohan Energi Bersih (Iconic Role Models)

a. Clean Factory 

b. Clean Industrial Park  

c. Smart Grid  

d. Clean City 

e. Clean Island  

 f. Clean Province(s) 

 g. Green Building 

h. Integrated Strategic Project on Clean Energy Developmenti. Low Carbon Tourism

I. Program Kelitbangan Teknologi Energi Bersih (R&D in Clean Energy Technology)

 J. Program Kediklatan Energi Bersih (Capacity Building in Clean Energy Initiative)

K. Social Engineering tentang Energi Bersih

9. PROGRAM PEMBANGUNAN ENERGI BERSIH(Lanjutan)

Page 14: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 14/30

www.djebtke.esdm.go.idwww.reffburn.org

www.energiterbarukan.netwww.konservasienergi.net

Page 15: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 15/30

Kehutanan, Gambut,

Pertanian

680 Juta Ton

Sektor Energi 30 Juta Ton

Limbah 48 Juta Ton

Industri dan Transportasi 9 Juta Ton

Melalui pengembangan

energi baru terbarukan danpelaksanaan konservasi

energi dari seluruh sektor

Komitmen Presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP15

Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2020

26%(767 juta Ton)

41%Upayasendiri Upaya sendiri dandukungan

internasional

LAMPIRAN A KOMITMEN NASIONAL PENGURANGAN GRK

LAMPIRAN B

Page 16: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 16/30

ENERGY SUPPLY SIDE MANAGEMENT ENERGY DEMAND SIDE MANAGEMENT 

LAMPIRAN BPERUBAHAN PARADIGMA PENGELOLAAN ENERGI

SUPPLY SUPPLY DEMAND DEMAND 

Saat ini: Ke depan:1. Kebutuhan energi belum efisien2. Kebutuhan energi tersebut dipenuhi dengan energi

fosil dengan biaya berapapun dan malah disubsidi3. Energi terbarukan hanya sebagai alternatif

4. Sumber energi terbarukan yang tidak termanfaatkanadalah menyia-nyiakan karunia Tuhan

1. Efisienkan kebutuhan energi2. Maksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi

terbarukan, paling tidak dengan harga pada avoided 

fossil energy cost , bila perlu disubsidi 3. Energi fosil dipakai sebagai penyeimbang4. Sumber energi fosil yang tidak termanfaatkan

adalah sebagai warisan untuk anak-cucu / diekspor

Energi Fosil dengan biaya

berapapun

(Malah Disubsidi)

Energi Terbarukan

Sebagai Alternatif 

Kebutuhan Energi

Sektoral

yang belum efisien:

-RumahTangga

- Transportasi

- Industri- Komersial

Maksimalkan Penyediaan

dan Pemanfaatan Energi

Terbarukan dengan harga

 Avoided Fossil Energy 

Costs

Energi Fosil sebagai Faktor

Penyeimbang

Kebutuhan Energi

Sektoral yang Efisien:

-RumahTangga

- Transportasi

- Industri- Komersial

(KONSERVASI)

(DISVERSIFIKASI)

LAMPIRAN C

Page 17: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 17/30

Hulu (Mengangkat dari perut bumi ) Hilir (Mengolah menjadi produk mineral / produk energi )

CadanganMinyak

Bumi

Pengolahan

Pengolahan

PembangkitanListrik

Pengangkutan/Transmisi

Pengangkutan/Transmisi

Transmisi

Penyimpanan /Penimbunan

Penyimpanan /Penimbunan

DistribusiListrik

CadanganGasBumi

CadanganPanasBumi

NiagaDengan Aset

NiagaTanpa Aset

NiagaDengan Aset

NiagaTanpa Aset

Penjualan

Gas Bumi

Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Efisiensi Pemanfaatan Energi)

INDUSTRI PRIMER PEMANFAATAN AKHIR

CadanganBatubara Pengolahan

Pengangkutan/

Transmisi

Penyimpanan /

Penimbunan

Niaga

Dengan Aset

NiagaTanpa Aset

Batubara Bahan Bakar Batubara

Bahan Bakar Minyak

Bahan Bakar Gas

Tenaga Listrik

BBM

BBG

TenagaListrik

Hasil :

BBB

Produk Energi

Komersial

Industri

Transportasi

Rumah Tangga

SDA

Panas Bumi

EnergiSurya

dll

TenagaAir

GeologiSumber

Daya

Eksploitasi

Eksploitasi

Eksploitasi

EksploitasiEksplorasi

Eksplorasi

Eksplorasi

Eksplorasi

PengolahanPengangkutan/

TransmisiPenyimpanan /

Penimbunan

NiagaTanpa Aset

NiagaDengan Aset

BBNBahanBakuNabati

Minyak Bumi

LAMPIRAN CValue Chain Industri Energi

Bahan Bakar Nabati

LAMPIRAN D

Page 18: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 18/30

727

772800

859 873896 897

956

10141065

EBT

4,07 %

Batubara34,47 %

Gas Bumi

18,48 %

Minyak Bumi

42,99 %

LAMPIRAN DPerkembangan Konsumsi Energi Sektoral

2000 200320022001 2004 2005 2006 2007 2008 2009

439454 451

491509 511

513

552

619

645

Industri

51,86 %

Transportasi

30,77%

Komersial

4,28 %

Rumah

Tangga

13,08 %

39,60%

DEMAND (dalam juta SBM)

SUPPLY (dalam juta SBM)

37,53 %

22,88 %

62,61 %

7,82 %

22,06 %

7,52 %

1990 199319921991 1994 1995 1996 1997 1998 1999

618568

548507

467438

414386

363335

371

348360

323299

276261

242227210

Page 19: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 19/30

LAMPIRAN ESumber Gas Rumah Kaca dan Upaya Pengurangannya

Eksplorasi

CadanganEnergi Fosil

SumberDaya Energi

Fosil

SumberEnergi Fosil

Bahan

Bakar FosilEksploitasi

Gas Flaring 

Flare Gas Reduction 

(Pencegahan)

Clean Mining Technology 

(Pencegahan)

ProduksiBahan Bakar

Fosil

Clean Fossil Technology 

(Penangkalan)

Flared Gas 

Fugitive Emission 

Pembangkit

Transportasi

RumahTangga

Industri

Useful Energy 

Efficient Energy Technology 

(Penangkalan)

EnergiTerbarukan

Carbon Capture &Storage (CCS)

(Penanggulangan )Storage 

CARBON SOURCE (GREENHOUSE GASSES) 

CARBON MANAGEMENT 

*) Melalui “REFF- Burn” (Reducing Emission from Fossil Fuel Burning ), pengelolaan karbon(pencegahan, penangkalan dan penanggulangan) karbon

GAS RUMAH KACA

LAMPIRAN F

Page 20: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 20/30

Potensi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (dalam Juta Ton CO2):

Potensi pengurangan emisi CO2 pada tahun 2020diharapkan sebesar 166,33 juta ton (17,53%)dengan rincian:- Transportasi : 43,88 juta ton (21,23 %)- Rumah Tangga : 3,83 juta ton (12,11 %)- Pembangkit Listrik : 61,88 juta ton (15,34%)- Industri : 54,47 juta ton (19,96 %)

- Komersial dll : 2,26 juta ton (6,54 %)

LAMPIRAN FPOTENSI PENGURANGAN GRK SEKTOR ENERGI

Pemakaian energi primer terus meningkat, terutama untuk keperluan pembangkitan tenaga listrik,

transportasi dan industri, sehingga mengakibatkan meningkatnya emisi gas rumah kaca, terutama

CO2.

Implementasi bauran energi yang optimal dan rencana induk konservasi energi dapat menurunkan

emisi CO2 dari penggunaan energi secara signifikan

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

     2     0     0       6

     2     0     0     7

     2     0     0       8

     2     0     0     9

     2     0     1     0

     2     0     1     1

     2     0     1     2

     2     0     1     3

     2     0     1     4

     2     0     1     5

     2     0     1       6

     2     0     1     7

     2     0     1       8

     2     0     1     9

     2     0     2     0

     2     0     2     1

     2     0     2     2

     2     0     2     3

     2     0     2     4

     2     0     2     5

BAU

RAN-GRK

REFF-Burn

30 Juta Ton CO2e (1%)

   J  u   t  a   T  o  n   C   O   2

LAMPIRAN G

Page 21: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 21/30

NO ENERGI TERBARUKAN/SUMBER DAYA

(SD)

KAPASITASTERPASANG (KT)

RASIO KT/SD(%)

1 2 3 4 5 = 4/3

1 Tenaga Air 75,670 MW 5,705.29 MW7.54

2 Panas Bumi 28,543 MW 1,189 MW 4.17

3 Mini/Mikro Hydro 769.69 MW 217.89 MW 28.31

4 Biomass 49,810 MW 1,618.40 MW 3.25

5 Tenaga Surya 4.80 kWh/m2 /day 13.5 MW -

6 Tenaga Angin 3 – 6 m/s 1.87 MW -

7 Uranium3.000 MW

(e.q. 24,112 ton) for 11 years*) 30 MW 1.00

*) Hanya di Kalan – Kalimantan Barat

LAMPIRAN GCADANGAN DAN PRODUKSI ENERGI

No ENERGI TAK TERBARUKANSUMBER

DAYA(SD)

CADANGAN(CAD)

RASIOSD/CAD

(%)

PRODUKSI(PROD)

RASIOCAD/PROD(TAHUN)*)

1 2 3 4 5 = 4/3 6 7 = 4/6

1 Minyak Bumi (miliar barel ) 56.6 7.99 **) 14 0.346 232 Gas Bumi (TSCF ) 334.5 159.64 51 2.9 55

3 Batubara (miliar ton ) 104.8 20.98 18 0.254 83

4 Coal Bed Methane/CBM (TSCF ) 453 - - - -

*) Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan baru

**) Termasuk Blok Cepu

LAMPIRAN H

Page 22: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 22/30

NOGeothermal Power

Plant ProjectStatus Province

Estimation

of Capacity

(MW)

Installed

Capacity

2014 (MW)

Required

Financing 2014

(US$ Million)

1 Seulawah Agam New WKP Aceh 1x55 55 165

2 Jaboi New WKP Aceh 1x7 7 21

3 Sarulla 1 Existing WKP North Sumatera 3x110 330 990

4 Sarulla 2 Existing WKP North Sumatera 2x55 110 330

5 Sorik Merapi New WKP North Sumatera 1x55 55 165

6 Muaralaboh New WKP West Sumatera 2x110 220 660

7 Lumut Balai Existing WKP South Sumatera 4x55 220 660

8 Rantau Dadap New WKP South Sumatera 2x110 220 660

9 Sungai Penuh Existing WKP Jambi 2x55 110 330

10 Hululais Existing WKP Bengkulu 2x55 110 330

11 Rajabasa New WKP Lampung 2x110 220 660

12 Ulubelu 3 dan 4 Existing WKP Lampung 2x55 110 330

13 Rawa Dano New WKP Banten 1x110 110 330

14 Kamojang 5 & 6 Existing WKP West Java 1x40 & 1x60 100 300

15 Cibuni Existing WKP West Java 1x10 10 30

16 Cisolok-Cisukarame New WKP West Java 1x50 50 15017 Darajat Existing WKP West Java 2x55 110 330

18 Karaha Bodas Existing WKP West Java 1x30 & 2x55 140 420

19 Patuha Existing WKP West Java 3x60 180 540

20 Salak Existing WKP West Java 1x40 40 120

21 Tampomas New WKP West Java 1x45 45 135

22 Tangkuban Perahu I New WKP West Java 2x55 110 330

NOGeothermal Power

Plant ProjectStatus Province

Estimation

of Capacity

(MW)

Installed

Capacity

2014 (MW)

Required

Financing 2014

(US$ Million)

23 Tangkuban Perahu II Existing WKP West Java 2x30 60 180

24 Wayang Windu Existing WKP West Java 2x120 240 720

25 Batu Raden New WKP Central Java 2x110 220 660

26 Dieng Existing WKP Central Java 1x55 & 1x60 115 345

27 Guci New WKP Central Java 1x55 55 165

28 Ungaran New WKP Central Java 1x55 55 165

29 Ijen New WKP East Java 2x55 110 330

30 Iyang Argopuro Existing WKP East Java 1x55 55 165

31 Wilis/Ngebel New WKP East Java 3x55 165 495

32 Lahendong 5 dan 6 Existing WKP North Sulawesi 2x20 40 120

33 Kotamobagu 1 dan 2 Existing WKP North Sulawesi 2x20 40 120

34 Kotamobagu 3 dan 4 Existing WKP North Sulawesi 2x20 40 120

35 Bora Open Area Central Sulawesi 1x5 5 15

36 Merana/Masaingi New WKP Central Sulawesi 2x10 20 60

37 Huu New WKP West Nusa Tenggara 2x10 20 60

38 Sembalun Open Area West Nusa Tenggara 2x10 20 6039 Atadei New WKP East Nusa Tenggara 2x2,5 5 15

40 Sukoria New WKP East Nusa Tenggara 2x2,5 5 15

41 Tulehu Existing WKP Maluku 2x10 20 60

42 Jailolo New WKP North Maluku 2x5 10 30

43 Songa Wyaua New WKP North Maluku 1x5 5 15

3967 11.901Total Development of Geothermal Power Plant until 2014

LAMPIRAN HProyek Percepatan Pengembangan PLTP (10.000 MW Tahap II)

LAMPIRAN I

Page 23: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 23/30

8,7  

Sistem JAMALI US$  MALUT

5.9 

26.9   26.9  

Sistem NTT

20.9 

SUMBAGUT

TT

TM

9.5 

6.9 

SUMBAGSEL-BARAT-RIAU

25.7  

BPP per kWh

Sistem PLN

Setempat 

Harga PLTP

Hasil Tender

per kWh 

   T  a  n  g   k  u   b  a  n

   P  e  r  a   h  u   (   1   2   0   M   W   )

19.1  

6.6 

7.0 

8.09 

   J  a   i   l  o   l  o

   (   1   0   M   W   )

   T  a  m  p  o  m  a  s

   (   4   5   M   W   )

   C   i  s  o   l  o   k   C   i  s  u   k  a  r  a  m  e

   (   4   0   M   W   )

   U  n  g  a  r  a  n

   (   1   1   0   M   W   )

   A   t  a   d  e   i

   (   1   0   M   W   )

9.5 

8.1 

   S  o  r   i   k   M  e  r  a  p   i

   (   2   4   0   M   W   )

 

8,7   8,7  

8,7  

   S  o   k  o  r   i  a

   (   3   0   M   W   )

13.8 

23.9

 

   P   L   T   P   J  a   b  o   i

   (   1   0   M   W   )

18.9  

6.3 

9.4 

6.3 6.3 

   M  u  a  r  a   l  a   b  o   h

   (   2   2   0   M   W   )

     R  a   j  a   b  a  s  a

   (   2   2   0   M   W   )

     S  u  o   h   S  e   k   i  n  c  a  u

   (   1   1   0   M   W   )

 

5,9  

HARGA PANAS BUMI HASIL TENDER vs BPP PLN

6.9 

Ceiling Price 9.7 

TDL rata-ratasaat ini

    S   u    b   s    i    d    i

BPP PLN rata-rata saat ini

Subsidi Listrikdihemat

12.9 

Page 24: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 24/30

LAMPIRAN JUpaya Terintegrasi Pengurangan Emisi Sektor Energi

(REFF-Burn)

 1. Pre-Fossil Combustion  untuk mencegah penggunaan energi fosil yang lebih

banyak, a.l. dengan :

• Efficient Energy Technology

• Renewable Energy Technology

• Fugitive Emission Reduction

 2. During Fossil Combustion untuk menangkal pelepasan GRK:

• Clean Coal Technology

• Clean Fuel Technology

• Flared Gas Reduction Technology

• Clean Energy Utilization (Household, Commercial, Transportation, Industry)

 3. Post Fossil Combustion untuk menanggulangi GRK yang sudah ada :

• Carbon Capture and Strage (CCS)

•  Algae

• Reklamasi Pasca Tambang

• Utilization of CO224

Page 25: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 25/30

Page 26: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 26/30

LAMIRAN F

Page 27: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 27/30

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

PERKEMBANGAN PANGSA DAN SUBSIDI FOSIL 2000 – 2009

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

1. Subsidi Listrik 3,93 4,30 4,10 3,36 3,31 10,65 33,90 37,48 78,58 53,72

2. Subsidi Listrik Fosil *) 3.30 3.55 3.49 2.92 2.86 9.20 29.75 32.63 68.16 46.14

3. Subsidi BBM 55.64 63.26 31.75 30.04 59.18 103.35 64.21 83.79 139.03 45.04

4. Subsidi LPG 0 0 0 0 0 0 0 0.15 3.84 7.78

Total Subsidi Fosil 58.94 66.81 35.24 32.96 62.04 112.55 93.96 116.57 211.03 98.96

42,99 %

34,47 %

18,48 %

4,07%

*) Proporsional dengan peran fosil dalam komposisi energi pr imer untuk penyediaan tenaga listrik

Peningkatan rata-rata

dalam 10 tahun terakhir:

1.Minyak : 0,52 %/tahun

2.Batubara : 13,70 %/tahun

3.Gas : 1,81 %/tahun

4.Total : 4,33 %/tahun

A. Perkembangan Pangsa Total (dalam juta SBM)

B. Perkembangan Subsidi Fosil (dalam triliun Rupiah)

727 772

800859 873 896 897

956

1065 EBT

Batubara

Gas Bumi

MinyakBumi

1014

Page 28: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 28/30

KLASTERISASI ENERGI BARU (G) DAN TERBARUKAN (T)

ForumUsaha Inti EBT

Forum UsahaPenunjang EBT

Forum AsosiasiProfesi EBT

Forum AsosiasiPengguna EBT

“Komunitas” Energi Baru (KEB) “Komunitas” Energi Terbarukan (KET) 

Hulu

Hilir

Jasa

Pabrikan

AsosiasiKeteknikan

AsosiasiPengguna

UsahaInti

UsahaPenunjang

Keteknikan

Teknologi

METI?

KEBIJAKAN ENERGI SEKTORAL

K bij k E i S k R h T

 S 

Page 29: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 29/30

Rencana IndukKonservasi Energi

Nasional(RIKEN)

Rencana Induk

Diversifikasi EnergiNasional(RIDEN)

Rencana IndukEnergi

Konvensional/Fosil

Kebijakan Energi Sektor Rumah Tangga

Kebijakan Energi Sektor BangunanKomersial

Kebijakan Energi Sektor Transportasi

Kebijakan Energi Sektor Industri

KEBIJAKAN ENERGI KLASTERAL*)

Energi Baru

Kebijakan Energi Klaster Nuklir

Kebijakan Energi Klaster Panas Bumi

Energi Terbarukan

Kebijakan Energi Klaster CBM

Kebijakan Energi Klaster Gasified Coal 

Kebijakan Energi Klaster Liquified Coal 

Kebijakan Energi Klaster Hidrogen

Kebijakan Energi Klaster Hidro

Kebijakan Energi Klaster Bioenergi

Kebijakan Energi Klaster Energi Surya

Kebijakan Energi Klaster Energi Angin

Kebijakan Energi Klaster Samudera

Kebijakan Energi Klaster Minyak Bumi

Kebijakan Energi Klaster Gas Bumi

Kebijakan Energi Klaster Batubara

VisiEnergi BaruTerbarukan

25/25

*) Klaster sesuai dengan UU 30/2007 tentang Energi 

Energi Tak Terbarukan

Si   s i  k  e b  u t   uh  an

 S i   s i  P  en y  e d i   a an

Update 11-11-2010

ARAH KEBIJAKAN ENERGI

Page 30: Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

8/3/2019 Clean Energy Intitative Rev 28 Jan_1

http://slidepdf.com/reader/full/clean-energy-intitative-rev-28-jan1 30/30

Batubara,

34.6%

Gas Bumi,

20.6%

Minyak

Bumi,

41.7%

EBT, 3.1%

Batubara, 33%

GasBumi, 30%

Minyak

Bumi,20%

EBT,17%

, 0.0%

Batubara

; 32%

Gas

Bumi;

23%

MinyakBumi;

20%

EBT;

25%Batubara,

30.7%

Gas

Bumi,

Minyak

Bumi,43.9%

EBT,

4.4%

ARAH KEBIJAKAN ENERGI

EBT

Gas Bumi

Batubara

M. Bumi

21 %

30,7 %

43,9%

4,4 %

EBT

Gas Bumi

Batubara

M. Bumi

2010* 2015 2020

2025

KONSERVASI

ENERGI (37,25%)

D I   V E R  S 

I   F I   K A  S I   

E N E 

R  G I   

BAU**

Sumber: *Prakiraan 2010, **Blueprint PEN 2006-2025 

PERPRES 5/2006 VISI 25/25

25 %

32 %

20 %

23 %

41.7%

20,6%

34.6%

3,1%

5100JutaSBM

3200JutaSBM

3200JutaSBM

113,1JutaSBM