City Planning and Political Values

download City Planning and Political Values

of 29

description

CITY PLANNING PRESENTATION

Transcript of City Planning and Political Values

PowerPoint Presentation

CITY PLANNING AND POLITICAL VALUESTEORI PERENCANAAN

Agus Zuliantom. Anwan burhaniVEMI ASA HARDINIYULI ALFIANIPENDAHULUAN

PENDAHULUANTeori perencanaan kontemporer telah menerima argumen bahwa perencanaan sudah tak terhindarkan lagi dari politik.Posisi politik dalam perencanaan jika kita mendefinisikan perencanaan adalah future-oriented, yang terkait dengan pengambilan keputusan publik yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.Proses pengambilan keputusan publik tentu selalu terkait erat dengan berbagai kelompok.

Perencanaan kota mau tidak mau memasuki ranah politik untuk mempengaruhi kepentingan-kepentingan lain yang ada.Proses mempengaruhi itulah dimensi dari politik dalam perencanaan. Sehingga, politik merupakan alat untuk memperoleh keputusan di antara kelompok pemangku kepentingan. Maka untuk melihat siapa yang bermain politik dalam perencanaan, lihatlah siapa pelaku yang memutuskan tujuan dan cara mencapai tujuan perencanaan.ISI UTAMA

TYPOLOGI PLANNINGPerencanaan adalah sebuah proses yang bertujuan ke depan dan menjadi keputusan publik yang berisi tujuan-tujuan akhir yang spesifik. Umumnya perencanaan dilakukan terbatas oleh individuPerencanaan sesekali dilakukan oleh institusi-institusi pemerintahan yang menentukan kebijakan publikKeputusan dalam kebijakan publik bersifat formal dan rasional, serta memiliki tujuan dan makna yang jelas

PERENCANAAN TRADISIONALPERENCANAAN DEMOKRATISPERENCANAAN EKUITAS (KEMERATAAN)PERENCANAAN INKREMENTAL

TYPOLOGI PLANING Perencanaan Tradisional : Memberi kesempatan perencana untuk merumuskan tujuan perencanaan dan maksud yang terkandung di dalamnyaJustifikasi dilakukan dengan melihat pendekatan tentang ada atau tidaknya metode yang benar atau metode yang salah dalam merencanakan sebuah kotaPerencana yang berpengalaman akan mampu membedakan rencana yang berat sebelahPrinsip yang digunakan oleh perencana tradisional adalah secara teratur membangun lingkungan perkotaan dan kedekatan tujuan perencanaan berasal dari standar yang terukurEfisiensi dan tatanan administratif di pemerintahan tidak melayani adanya ketertarikan masyarakatGans (1993:128) : secara umum perencana membuat kebijakan yang berasal dari atas

TYPOLOGI PLANING Perencanaan Tradisional :Perencana tradisional melakukan pendekatan secara fisik yang tercermin dari adanya sistem dari atas ke bawah yang banyak menyangkut fasilitas, penggunaan lahan yang mengeliminasi adanya kelompok pekerja kelas bawah dan kelompok etnis tertentu. Mereka merencanakan adanya perbaikan fisik, tetapi tidak perbaikan sistemBanyak dikritisi : adanya sekelompok bangunan dalam kota yang tersusun rapi yang diperuntukkan bagi warga berpengasilan tinggi yang ditujukan untuk memperbaiki ketertiban lingkungan perkotaan secara fisik, tetapi melupakan adanya permukiman kumuh yang berada di perkotaan meskipun terdapat beberapa usaha tetapi tidak fokus.

TYPOLOGI PLANING Perencanaan Demokratis :Muncul tahun 1960 sebagai kritik atas perencanaan tradisionalPara pencetus perencanaan demokratis menyerukan untuk mengganti sistem top-down menjadi sistem partisipatifJohn Friedman menegaskan bahwa perbaikan kondisi masyarakat melalui ide-ide pemerintahan demokratis ala Barat adalah dasar.Dia mendiskusikan tentang aturan perencana radikal dalam mencapai perubahan sosial, mereka haruslah terbuka terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh orang lain. Yang terdepan dalam aksi, komunitas lokal, dan gerakan sosial.

TYPOLOGI PLANING Perencanaan Ekuiti :Tipe perencanaan yang secara progresif mempromosikan kepentingan umum bersama yang lebih besar (tidak hanya kepentingan satu kelompok saja) sekaligus menentang ketidakadilan di perkotaanPerencanaan ekuiti mengikuti pendapat perencanaan advokasi akar-akar ketidakadilan sosio-ekonomis perkotaan perlu diatasi,tapi tidak sependapat bahwa perencana mempunyai tanggung-jawab eksplisit untuk membantu pihak-pihak yang tidak beruntung.Hasil perencanaan ekuiti dapat saja menjadi satu dengan hasil perencanaan komprehensif atau perencanaan strategis bila partisipasi kaum pinggiran (kelompok minoritas)yang memperjuangkan keadilan bagi kelompoknyatelah terwadahi dengan memuaskan.Perencanaan Inkrimental :Perencanaan inkrimental Didasarkan pada kemampuan institusi dan kinerja personalnyaBersifat desentralisasi dan tidak cocok untuk jangka panjang. Jadi perencanaan ini menekankan perencanaan dalam jangka pendek saja.Pendekatan ini juga dikritik berkaitan dengan kelemahannya dalam berpikir induktif dengan berasumsi bahwa stimulus dan respon jangka pendek dapat menggantikan kebutuhan terhadap visi dan teori. Pendekatan ini juga dikritik berkaitan dengan kelemahannya dalam berpikir induktif dengan berasumsi bahwa stimulus dan respon jangka pendek dapat menggantikan kebutuhan terhadap visi dan teori.TYPES OF POLITICAL THEORYPOLITICAL THEORYTYPES OF POLITICAL THEORYPerencanaan Tradisional & Teori Politik (Teknokratik) :Perencanaan tradisional mempunyai karakteristik bahwa penetapan tujuan perencanaan dan cara pencapaian tujuan dilakukan oleh perencana (Gans, 1993, dalam Fainstein dan Fainstein, 1996: 266). Alasan bahwa hal itu sebaiknya dilakukan oleh perencana karena para perencanalah yang paling tahu tujuan dan cara yang benar, karena mereka adalah pakar dan berpengalaman, sehingga mereka dapat dipercaya untuk menerapkan keahliannya dalam perencanaan publik. Perencanaan tradisional merupakan produk dari teori politik teknokratik (Fainstein dan Fainstein, 1996: 273).Mereka beranggapan bahwa dengan menerapkan pendekatan ilmiah lewat teknologi akan dapat diatasi masalah perkotaan yang dihadapi. Pengatasan teknokratik ini merasa tidak perlu minta pendapat masyarakat.

TYPES OF POLITICAL THEORYPerencanaan Demokratis dan Teori Politik (Demokrasi):Perencanaan demokratis mulai muncul tahun 1960an dengan mengkritik perencanaan tradisional sebagai memaksakan rumusan tujuan perencanaannya kepada masyarakat luas yang belum tentu menerima rumusan tujuan tersebut. Dalam perencanaan demokratis, pihak yang berwenang menetapkan tujuan perencanaan dan cara mencapainya adalah masyarakat (publik). Dalam kondisi terdapat banyak kelompok dan banyak kepentingan yang bertentangan, maka perencanaan demokratis perlu mendapatkan legitimasi dari semua kelompok dan kepentingandalam arti didukung oleh mayoritas masyarakat.pendapat dari mayoritas merupakanpendapat yang paling benar. Dalam perencanaan demokratis, maka tujuan dan cara harusberdasarkan pada kepentingan atau pendapat mayoritas tersebut.

TYPES OF POLITICAL THEORYPerencanaan Ekuiti dan Teori Politik(sosialis) :Perencanaan ekuiti agak mirip dengan perencanaan demokratis. Perencanaan demokratik memfokuskan pada proses partisipasi, sedangkan perencanaan ekuiti menekankan pada program-program substantif.Perencana ekuiti berupaya memberikan pilihan yang lebih luas bagi sekelompok warga masyarakat, sedangkan perencana demokratis melakukan (satu) perencanaan bagi masyarakat luas.Dalam hal ini, istilah perencanaan ekuiti dan perencanaan advokasi (pembelaan) sering dipertukarkan, meskipun dari lontaran aslinya oleh Davidoff (1965), dua ragam perencanaan ini berbeda. Perencanaan ekuiti percaya ada satu kesepakatan publik sehingga dapat diwujudkan satu rencana publik, sedangkan perencanaan advokasi tidak mempercayai hal itu.

TYPES OF POLITICAL THEORYPerencanaan Inkrimental dan teori Politik (Liberalis) :Perencanaan inkrimental melakukan perencanaan dalam jangka pendek, sepotong demi sepotong bersambung, bukan dipikirkan secara jangka panjang.Pelaku perencanaannya juga bukan hanya satu instansi atau lembaga tapi seluruh unsur atau kelompok-kelompok masyarakat.Karena dilakukan sepotong demi sepotong, perencanaan tipe ini tidak mengenal tujuan perencanaan atau cara mencapainya (maka ada yang berpendapat bahwa corak inkrimental bukanlah perencanaan).Potongan perencanaan yang satu bersifat bebas, indipenden terhadap potongan yang lain, dan ini dilakukan karena perencanaan inkrimental berlandaskan teori politik liberal. Liberalisme mendorong penyebaran kekuasaan di antara kelompokkelompok masyarakat, sehingga tiap kelompok masyarakat dapat melakukan perencanaannya sendiri, yang sepotong-sepotong dan tidak terikat dengan pencapaian jangka panjang.

LIBERALISME & INKREMENTALISMELiberalisme merupakan konsepsi dasar tentang manusia sosial yang memandang kepentingan pribadi mereka sendiri. Dalam liberalisme kepentingan umum diterima, tetapi dianggap sebagai hasil perpaduan dari kepentingan-kepentingan pribadi yang sama dalam batas-batas pasar politik.LIBERALISMEKewajiban Utama Pemerintah Liberal

LIBERALISMELiberalisme positif yang dikembangkan pada awal abad ke-20 memberikan fungsi tambahan pada pemerintah, yakni memajukan konsep yang dimiliki untuk kepentingan umum. Dalam aktivitasnya, pemerintah membantu kepentingan pribadi yang diperlakukan dengan buruk di pasar. Liberalisme positif memadukan konsep teknokratis dengan tindakan konstruktif pemerintah terhadap pemikiran liberal secara umum.Kebebasan bagi liberalisme adalah nilai sosial yang paling penting, dan efisiensi adalah hasil dari aktivitas tersebutINKREMENTALISMEInkrementalisme, seperti liberalisme klasik, didasarkan pada nilai prosedural dan memaksimalkan kebebasan individu. Akibatnya, menguntungkan terutama kelompok-kelompok sosial yang sudah istimewa. Inkrementalisme menunjukkan kelemahan liberalisme. Lebih lanjut, kepentingan yang sangat pluralisme membuat perubahan transformatif sangat sulit, Jadi, misalnya upaya pelestarian lingkungan dan konservasi sumber daya energi sebagai hasil dari proses pengambilan keputusan yang membatasi ruang lingkup perubahan.

INKREMENTALISMEHubungan antara jenis perencanaan dan teori-teori politik menunjukkan konsep berencana untuk tidak hanya analog dengan ketegangan tertentu dalam pemikiran politik modern namun sebenarnya fragmen ini adalah formulasi politik. Jenis perencanaan dalam hal nilai asumsi dan justifikasi kuasa oleh masyarakat mengijinkan kita untuk memahami mengapa Amerika telah menolak besar-besaran program perencana kota - terlepas dari pengecualian tertentu, tentang daerah taman, zonasi, dan pembaharuan perkotaan.Tidak seperti perencanaan demokratis, perencanaan tradisional terhambat oleh tidak adanya mekanisme kelembagaan maupun oleh tidak adanya kondisi sosial yang mendukung.

DUA PRASYARAT UNTUK PERENCANAAN SOSIALISPara perencana yang berniat untuk memperbaiki kondisi harus mengakui bahwa perubahan tidak akan terjadi tanpa konflik sosial.Perencana harus realistis pada pandangan bahwa mereka dapat melayani seluruh masyarakat sama-sama baik dan bahwa ada kebaikan sosial tak terpisahkan, yang fakta-fakta mereka dari bias teknokratis yang mendasari retorika profesional perencanaan dan membangun pemikiran baru untuk diri mereka sendiri.INKREMENTALISMEContoh Kasus :Seperti Eropa, Amerika Serikat memiliki kelas ilmiah-industri yang kuat. Namun kelompok ini di Amerika sebagian besar menolak pemikiran teknokratis dalam mendukung liberalisme. Ide teknokrat telah diwujudkan dalam rencana kota Eropa, perusahaan publik-swasta campuran, kecenderungan seluruh dirigiste dari ekonomi Eropa Barat modern.Perencanaan tradisional di Amerika Serikat telah berhasil seperti dalam kasus-kasus di mana kepentingan bisnis telah berpartisipasi dalam "kemitraan publik-swasta" untuk meningkatkan pusat kota.Diasumsikan bahwa setiap orang akan mendapat manfaat dari ekspansi ekonomi yang konon akan dihasilkan dari pembangunan gedung kantor baru dan pusat ritel, meskipun sebagian besar dari orang-orang yang menerima keuntungan tertentu dalam hal subsidi pemerintah sudah berkecukupan.

PEMBAHASAN

Keterkaitan Keragaman Corak Perencanaan antara Planning Typology dan Types of Political TheoryPembahasan tentang tipe-tipe perencanaan diatas maka dapat ditarik suatu rangkuman bahwa:

Perencanaan publik (yang berdasar satu kesepakatan publik) terkandung dalam tipe-tipe perencanaan komprehensif, perencanaan induk, perencanaan strategis, dan perencanaan ekuiti.

Perencanaan non-publik (swasta, masyarakat, non-pemerintah) terkandung dalam tipetipe perencanaan advokasi, dan perencanaan inkrimental (perencanaan inkrimental dapat pula dipakai dalam perencanaan publik).

Tipe perencanaan yang biasa dikenal sebagai perencanaan partisipatori adalah: perencanaan advokasi, dan perencanaan ekuiti (meskipun demikian, dalam perencanaan strategis, partisipasi masyarakat/stakeholders juga cukup besar).

Keterkaitan Keragaman Corak Perencanaan antara Planning Typology dan Types of Political Theory

Keterkaitan Keragaman Corak Perencanaan antara Planning Typology dan Types of Political TheoryContoh :Negara kita hanya dua corak perencanaan yang telah lama ada perencanaan induk dan perencanaan komprehensif :Perencanaan induk (master planning) biasanya diterapkan pada perencanaan komplek bangunan atau kota baru secara fisik Proses perencanaan induk mengacu pada perencanaan dan perancangan arsitekturperencanaan komprehensif dilakukan dari semua aspek kehidupan perkotaan (kependudukan, perekonomian, sosial, fisik, dan sebagainya). Meskipun demikian, hasilnya berupa rencana fisik dan tata ruang

Keterkaitan Keragaman Corak Perencanaan antara Planning Typology dan Types of Political TheoryContoh Corak Perencanaan lainnya :Perencanaan strategis tapi karena sifat corak ini yang mempunyai banyak versi dan tidak mempunyai versi baku, maka perlu dilakukan banyak studi atau penelitian bertema penerapan perencanaan strategis di Indonesia. Perencanaan equiti dan advokasi : Kajian yang dilakukan dalam perencanaan ini juga juga perlu dilakukan terhadap tema penerapan perencanaan advokasi dan perencanaan ekuiti di Indonesia. Perencanaan ekuiti maupun advokasi mungkin sekali akan dilakukan oleh berbagai LSM (lembaga swadaya masyarakat).Perencanaan inkrimental Meskipun (oleh beberapa pihak) dianggap bukan perencanaan karena tidak mengantisipasi masa depan yang berjangka panjang; tetapi suatu agenda penelitian perlu dilakukan dengan tema praktek corak perencanaan inkrimental di Indonesia, dalam rangka memperkaya pengetahuan perencanaan kota dan daerah di Indonesia.

SEKIANPertanyaan :Sheto : perencanaan inkremental (jangka pendek) ?Mentari : Demokratis, apa bedanya dengan rencana strategis yang membawa masyarakat ?