CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

36
1 Proposal Penelitian PENCITRAAN DAN MAKNA DALAM IKLAN TELEVISI COCA COLA VERSI “HISTORY OF CELEBRATION(Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Mahasiswa FISIP Unswagati Cirebon Selaku Audiens Iklan Televisi) 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu bentuk komunikasi massa, kegiatan periklanan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Dengan wujudnya yang beragam iklan dapat ditemui dengan mudah di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat terutama di kota-kota besar, mulai dari spanduk di jalan raya sampai iklan televisi. Dalam era globalisasi dan konsumerisme seperti sekarang ini, periklanan telah menembus setiap bidang kehidupan masyarakat seperti seni, budaya, olahraga, fashion, politik dan bahkan agama. Tak dapat terelakkan iklan mempengaruhi masyarakat untuk berperilaku dalam suatu cara tertentu. Dalam masyarakat kapitalis, periklanan

Transcript of CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

Page 1: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

1

Proposal Penelitian

PENCITRAAN DAN MAKNA DALAM IKLAN TELEVISI COCA COLA VERSI “HISTORY OF CELEBRATION”

(Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Mahasiswa FISIP Unswagati Cirebon Selaku Audiens Iklan Televisi)

1.1. Latar Belakang Masalah

Sebagai salah satu bentuk komunikasi massa, kegiatan periklanan telah

menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Dengan

wujudnya yang beragam iklan dapat ditemui dengan mudah di dalam kehidupan

sehari-hari masyarakat terutama di kota-kota besar, mulai dari spanduk di jalan raya

sampai iklan televisi. Dalam era globalisasi dan konsumerisme seperti sekarang ini,

periklanan telah menembus setiap bidang kehidupan masyarakat seperti seni, budaya,

olahraga, fashion, politik dan bahkan agama. Tak dapat terelakkan iklan

mempengaruhi masyarakat untuk berperilaku dalam suatu cara tertentu. Dalam

masyarakat kapitalis, periklanan menciptakan kebutuhan akan produk-produk dan

jasa yang bisa jadi sangat diperlukan atau lebih mungkin hanya untuk mempertinggi

gaya hidup.

Iklan menemukan kekuatannya ketika menggunakan jasa media massa seperti

radio, televisi, surat kabar dan majalah. Sifat media massa yang mempunyai

kemampuan untuk memikat perhatian secara serempak (simultaneous) dan serentak

(instantaneous) memungkinkan iklan untuk lebih efektif mengkomunikasikan pesan

Page 2: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

2

yang hendak disampaikannya. Televisi merupakan media dimana periklanan paling

berkembang. Iklan dan televisi memiliki hubungan yang saling menguntungkan.

Televisi media yang paling ideal untuk penyampaian ide-ide iklan, karena televisi

adalah media murah dan dimiliki secara umum. Selain itu, televisi dapat

meningkatkan kemampuan iklan dalam mengkonstruksi citra produk kepada pemirsa

karena kekuatan audio visualnya. Sementara iklan adalah sumber pendapatan utama

sebuah perusahaan pertelevisian.

Pesan yang disampaikan oleh iklan lebih dari sekedar informasi, tetapi juga

persuasi terhadap khalayak agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi

pemasaran untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Iklan menyampaikan

informasi dan memediasi hubungan-hubungan sosial, memberitahu individu-individu

apa yang harus mereka beli untuk menjadi fashionable, populer, dan sukses sembari

membujuk mereka untuk membeli produk-produk tertentu untuk mencapai tujuan-

tujuan ini. Untuk itu iklan menggunakan simbol-simbol kelas sosial dan simbol-

simbol budaya modern seperti kemewahan, kualitas, efektifitas, kenikmatan dan cita

rasa, kemudahan, aktualitasasi serta simbol budaya populer dan kelas sosial lainnya.

Karenanya, pengiklan dan pihak pemasaran berperan dalam “menghasilkan sistem-

sistem makna, prestise, dan identitas dengan mengasosiasikan produk-produk mereka

dengan gaya-gaya hidup, nilai simbolis, dan kesenangan-kesenangan tertentu”

(Kellner:WWW). Inilah yang disebut pencitraan.

Keberhasilan Coca Cola menjadi salah satu perusahaan multinasional tak bisa

lepas dari upaya pencitraan melalui iklan. Pertama kali Coca Cola diperkenalkan

Page 3: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

3

dalam iklan di surat kabar Atlanta Journal pada 29 Mei 1886 sebagai minuman baru

bersoda yang “Nikmat dan Menyegarkan”, sebuah tema yang digunakan sampai

sekarang. McCann Erickson,Inc., agen periklanan yang mengembangkan kampanye-

kampanye nasional AS iklan Coca Cola menyebutkan bahwa periklanan adalah

“kebenaran yang dikatakan dengan baik”. Filosofi ini mendasari setiap pembuatan

iklan Coca Cola yang disebut oleh manajemen Coke sebagai suatu pengalaman yang

menyenangkan, menyegarkan untuk dilihat dan menyenangkan untuk didengar. Hal

itu tergambar dengan jelas dalam slogan-slogan yang mereka pakai dalam kampanye

iklan Coca Cola selama ini seperti slogan baru Coca Cola yang dipublikasikan pada

tahun 2009, yaitu “Open Happiness” yang di Indonesia diterjemahkan sebagai “Buka

Semangat Baru”.

Dalam upaya memperkuat citra, Coca Cola juga melakukan sponsorship

terhadap event-event bergengsi seperti event olahraga internasional. Coca Cola

berkolaborasi dengan FIFA sejak event Piala Dunia 1978. Pada event Piala Dunia

Afrika Selatan 2010, Coca Cola kembali bekerja sama dengan FIFA. Iklan-iklan

mereka di media dengan jelas mengambil tema Piala Dunia dan tentu saja Afrika

sebagai benua yang untuk pertama kalinya menjadi tempat penyelenggaraan Piala

Dunia. Dalam salah satu iklan televisi Coca Cola yang mengambil tema Piala Dunia

2010 “History of Celebration”, ditampilkan seorang pesepakbola asal Kamerun,

Roger Milla, yang mewakili simbol kelas sosial tertentu. Bagi produsen iklan

mengkonstruksi citra tertentu bertujuan agar diterima oleh audiens seperti yang

Page 4: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

4

dimaksud oleh mereka. Namun, citra yang dikonstruksi produsen iklan bisa sama bisa

berbeda dengan makna yang dikode oleh audiens.

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan suatu penelitian tentang upaya

pencitraan dalam iklan serta makna yang dikode oleh audiens (khususnya audiens

dari kalangan mahasiswa FISIP Unswagati Cirebon) terhadap pencitraan tersebut

melalui suatu studi deskriptif kualitatif. Untuk itu, penulis mengajukan judul

penelitian sebagai berikut: “Pencitraan dan Makna dalam Iklan Televisi Coca

Cola Versi “History of Celebration”.”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

“Bagaimana pencitraan dan makna dalam iklan televisi Coca Cola versi

“History of Celebration”?”

1.3. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk pesan (audio dan visual) dalam iklan televisi Coca Cola

versi “History of Celebration”?

2. Apa citra yang ingin ditampilkan oleh pengiklan dalam iklan Coca Cola versi

“History of Celebration”?

3. Bagaimana makna dalam iklan televisi Coca Cola versi ”History of

Celebration” menurut audiens?

Page 5: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

5

4. Sejauh mana citra dalam iklan televisi Coca Cola versi “History of

Celebration” mempersuasi audiens?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan bagaimana bentuk pesan (audio dan visual) yang digunakan

untuk mengkonstruksi citra dalam iklan televisi Coca Cola versi “History of

Celebration”

2. Mengetahui citra apa yang ingin ditampilkan oleh pengiklan dalam iklan Coca

Cola versi “History of Celebration”

3. Mengetahui bagaimana makna dalam iklan televisi Coca Cola versi ”History

of Celebration” menurut audiens.

4. Mengetahui sejauh mana citra dalam iklan televisi Coca Cola versi “History

of Celebration” mempersuasi audiens.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian media

massa terutama iklan serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

Selain itu, penulisan hasil penelitian ini juga dapat dijadikan

referensi bagi rekan-rekan mahasiswa lain yang akan melakukan

penelitian terhadap masalah yang sama.

Page 6: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

6

1.5.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini antara lain

dapat memberikan rekomendasi kepada calon praktisi komunikasi

mengenai upaya pencitraan melalui media massa terutama melalui iklan.

Bagi pemirsa iklan, diharapkan penelitian ini dapat memberi pemahaman

bahwa realitas di dalam iklan adalah bagian dari upaya pencitraan, bukan

realitas yang sesungguhnya.

1.6. Batasan Penelitian

Peneliti akan membatasi penelitian ini pada iklan televisi Coca Cola produksi

2010 yang mengambil tema Piala Dunia 2010. Iklan yang akan diteliti adalah iklan

televisi Coca Cola Piala Dunia 2010 versi “History of Celebration”.

1.7. Kerangka Pemikiran

1.7.1. Teori Komunikasi

Definisi komunikasi menurut Tubbs dan Moss adalah “proses

penciptaan makna antara dua orang atau lebih.” Definisi ini sesuai

dengan pendapat Pace dan Faules yang menyebutkan bahwa terdapat

dua bentuk umum tindakan yang dilakukan orang yang terlibat dalam

komunikasi, yaitu penciptaan pesan dan penafsiran pesan. Lebih jauh,

teori Laswell menggambarkan komunikasi sebagai suatu proses yang

terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: komunikator, pesan, medium,

Page 7: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

7

komunikan, dan efek. Ia menggambarkannya melalui formulasi: Who?

(siapa), Says what? (Mengatakan Apa), In which channel? (Dengan

melalui saluran apa), To whom? (Ditujukan kepada siapa), With what

effect? (Menimbulkan efek apa).

1.7.2. Teori Komunikasi Massa

Secara sederhana komunikasi massa merupakan komunikasi

melalui media massa. Joseph Devito mendefinisikan komunikasi sebagai

“Komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan

atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih

logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar,

majalah, film, buku dan pita)” (Nurudin, 2007:12)

Janowitz (1986, dalam Ruslan, 2004:90) menjelaskan bahwa:

“Komunikasi massa terdiri dari lembaga dan teknis yang dilakukan oleh

kelompok-kelompok khusus yang memiliki kemampuan menyediakan

perangkat teknologi informasi (perusahaan penerbitan pers, radio, film

dan sebagainya) untuk menyebarluaskan isi pesan-pesan (simbol)

bermuatan besar, beragam dan mampu mencapai khalayak yang tersebar

secara luas.

Istilah ‘audiens media’ berlaku universal dan secara sederhana

dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca,

Page 8: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

8

pendengar, pemirsa berbagai media atau komponen isinya (McQuail,

2005:201)

Iklan televisi merupakan suatu bentuk komunikasi massa. Bovee

dalam Advertising Excellence (1995:14) mendeskripsikan iklan sebagai

sebuah proses komunikasi dimana terdapat: pertama, orang yang yang

disebut sebagai sumber munculnya iklan; kedua, media sebagai medium;

dan ketiga, audiens.

Dalam proses menuangkan ide ke dalam pesan, terjadi proses

encoding dimana ide itu dituangkan dalam bahasa iklan yang

meyakinkan orang (Bungin, 2008:108-109). Ketika iklan disiarkan di

media, terjadi decoding yaitu proses pemaknaan pesan dalam iklan

tersebut oleh audiens. Dalam proses decoding, seseorang

mengoperasikan sistem internalnya. Sistem internal ini adalah sistem

nilai yang dibawa oleh seorang individu ketika ia berpartisipasi dalam

komunikasi, yang ia cerap selama sosialisasinya dalam berbagai

lingkungan sosialnya (Mulyana, 2003: 105-106). Sistem internal ini

disebut juga kerangka rujukan (frame of reference) dan bidang

pengalaman (field of experience).

1.7.3. Teori Determinisme Teknologi

Teori ini dikemukakan oleh Marshall McLuchan pertama kali

pada tahun 1962. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang

Page 9: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

9

terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula

keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu

bagaimana cara berpikir dan berperilaku dalam masyarakat.

Menurut McLuhan budaya kita dibentuk oleh bagaimana cara

kita berkomunikasi. McLuhan mengatakan bahwa “Kita membentuk

peralatan untuk berkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk

komunikasi yang kita gunakan membentuk atau mempengaruhi

kehidupan kita sendiri.”

Teknologi komunikasi menyediakan pesan dan membentuk

perilaku kita sendiri. Radio menyediakan pesan kepada manusia melalui

indera pendengaran (audio), sementara televisi menyediakan pesan tidak

hanya melalui pendengaran, tetapi juga penglihatan (audio visual), dari

situ McLuhan menyimpulkan bahwa media adalah pesan itu sendiri (the

medium is the message).

McLuhan membagi periode perkembangan teknologi

komunikasi menjadi empat yaitu: era kesukuan, era tulisan, era mesin

cetak, dan terakhir era media elektronik. Kini kita berada di era

elektronik. Kemampuan yang terjadi akibat era elektronik menyebabkan

perluasan yang lebih baik pada pikiran dan perasaan manusia. Manusia

tidak saja mengandalkan pendengaran atau penglihatan, tapi keduanya

sekaligus (Nurudin, 2007:185).

Page 10: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

10

Teori ini dapat menjelaskan bahwa pencitraan dalam iklan

televisi dan pemaknaannya dipengaruhi oleh batasan kemampuan

(determinisme) teknologi televisi itu sendiri.

1.7.2. Teori Konstruksi Citra

Philip Kotler (2000:553, dalam Ruslan, 2004: 80)

mengemukakan bahwa: “Citra adalah seperangkat keyakinan, ide dan

kesan seseorang terhadap suatu objek tertentu. Sikap dan tindakan

seseorang terhadap suatu objek akan ditentukan oleh citra objek tersebut

yang menampilkan kondisi terbaiknya.”

Sedangkan Roberts (1977, dalam Rakhmat, 2007:223)

mengatakan bahwa citra (image) “merepresentasikan keseluruhan

informasi tentang dunia ini yang telah diolah, diorganisasikan, dan

disimpan individu”.

Bungin (2008:122) menyebutkan beberapa kategorisasi

penggunaan pencitraan dalam iklan televisi, yaitu: Citra Perempuan,

Citra Maskulin, Citra Kemewahan dan Eksklusif, Citra Kelas Sosial,

Citra Kenikmatan, Citra Manfaat, Citra Persahabatan, Citra Seksisme

dan Seksualitas.

Menurut Burhan Bungin (2008:157) pesan iklan televisi

memiliki dua tahap penting: pertama, tahap menyampaikan informasi,

dan kedua, tahap membangun citra, pembenaran, dan persuasi tindakan.

Page 11: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

11

Citra dikonstruksi melalui pengelolaan pesan yang disampaikan

dalam iklan, yaitu melalui penggunaan simbol-simbol kelas sosial,

simbol-simbol budaya populer; seperti kemewahan, kualitas, efektifitas,

kenikmatan dan cita rasa, kemudahan, aktualitasasi serta simbol budaya

populer dan kelas sosial lainnya (Bungin: 2008:155). Pembentukan

konstruksi citra lewat media massa bisa berbentuk: 1) model good news

dan 2) model bad news. Iklan biasanya menggunakan model good news

dengan maksud utama mencitrakan kebaikan dari apa yang

diiklankannya (Bungin, 2008:199),

Bungin menggambarkan model konstruksi citra (image) dengan

tahapan-tahapannya sebagai berikut:

Gambar 1.1 Model Konstruksi Citra (Image)Sumber: Bungin (2008: 157)

Model di atas menggambarkan bahwa dalam iklan ada produk

yang diiklankan. Kemudian ada pesan produk dengan menggunakan

ProdukPesan imageSimbol-simbol budayadan kelas sosial

KesanPembenaran

Persuasitindakan

Bangunan realitas media massaDan konstruksi citra

Page 12: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

12

simbol-simbol kelas sosial, kemudian pula ada pembenaran.

Penggunaan simbol kelas sosial dan pembenaran serta realitas yang

tercipta melalui proses ini merupakan bangunan realitas yang dibangun

oleh iklan televisi untuk tujuan persuasi tindakan konsumen.

Teori mengenai konstruksi citra di atas membantu peneliti untuk

menjelaskan bagaimana iklan televisi melakukan pencitraan tertentu

melalui pesan (audio dan visual) yang menggunakan simbol-simbol

kelas sosial dan budaya populer untuk mempengaruhi audiens.

1.7. Definisi Istilah

1.7.1. Pencitraan

Citra adalah gambaran tentang realitas dan tidak harus selalu

sesuai dengan realitas (Rakhmat, 2007:223). Citra (image)

merepresentasikan keseluruhan informasi tentang dunia ini yang telah

diolah, diorganisasikan, dan disimpan individu (Roberts:1977, dalam

Rakhmat, 2007:223).

Maka yang dimaksud dengan pencitraan adalah upaya

membentuk citra.

1.7.2. Makna

Jalaluddin Rakhmat (2007:278) mengatakan bahwa makna

terletak pada pikiran orang, yaitu pada persepsinya. Makna terbentuk

Page 13: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

13

berdasarkan frame of reference (kerangka rujukan) dan field of

experience (bidang pengalaman) masing-masing individu.

Yang dimaksud makna dalam penelitian ini adalah makna yang

dikode oleh audiens (pemirsa) iklan terhadap pencitraan dalam iklan. Jadi

makna adalah hasil dari persepsi setelah melakukan decoding terhadap

pesan. Oleh karena itu, makna bisa juga disebut sebagai hasil dari

penafsiran pesan.

1.7.3. Iklan

Iklan adalah alat pemasaran yang digunakan dalam proses

komunikasi untuk mengirim pesan ke penerima (konsumen), yang akan

bereaksi atau menanggapi dengan cara tertentu.

Pada dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau

mempengaruhi sikap-sikap khalayak, dalam hal ini tentunya sikap-sikap

konsumen (Jefkins, 1997:5).

1.7.4. Televisi

Televisi merupakan salah satu jenis media massa elektronik yang

bersifat audio-visual.

Page 14: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

14

1.8. Metodologi Penelitian

1.8.1. Metode Penelitian

Peneliti akan menggunakan metode penelitian kualitatif berjenis

deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menjelaskan

fenomena sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data dan kemudian

menggambarkannya dengan penjelasan lebih rinci terkait dengan

permasalahan yang diajukan yaitu bagaimana konstruksi citra dalam

iklan televisi Coca Cola versi “History of Celebration”.

1.8.2. Jenis Sumber Data

Sumber data primer yang akan digunakan oleh penulis dalam

penelitian ini adalah video rekaman iklan televisi Coca Cola yang bertema

Piala Dunia 2010 versi “History of Celebration”. Video yang akan

dianalisa berformat .flv.

Sementara data sekunder diperoleh dari referensi dan pustaka yang

berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dan hasil wawancara

dengan informan.

1.8.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui:

1. Studi Kepustakaan (Library Research), yaitu mencari data atau

informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku

Page 15: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

15

referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan

atau internet.

2. Studi Lapangan (Field Research), yaitu melakukan penelitian di

lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung

dengan mendatangi dan mewawancarai informan.

1.8.4. Teknik Pemilihan Informan

Sampel pada penelitian kualitatif disebut informan atau subjek

riset, yaitu orang-orang yang dipilih untuk diwawancarai atau diobservasi

sesuai tujuan riset. Disebut subjek riset, karena informan dianggap aktif

mengkonstruksi realitas, bukan hanya sekedar objek yang hanya

diwawancarai. Subjek penelitian dari sasaran penelitian ini ditentukan

berdasarkan teknik purposif, karena tidak adanya kerangka sampling dari

seluruh unsur yang terdapat dalam populasi tersebut (Kriyantono, 2008).

Dalam penelitian ini pemilihan informan disesuaikan dengan

keterkaitannya pada tujuan penelitian.

1.8.5. Teknik Analisis Data

Penulis akan menganalisis data dengan menggunakan teknik

model Miles dan Huberman, yaitu:

Page 16: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

16

1. Pengumpulan Data, yaitu mencari dan mengumpulkan data yang

diperlukan yang dilakukan terhadap berbagai jenis dan bentuk

data yang ada di lapangan kemudian data-data tersebut dicatat.

2. Reduksi Data, yaitu hasil penelitian di lapangan sebagai bahan

mentah dirangkum, direduksi, kemudian disusun supaya lebih

sistematis untuk mempermudah peneliti di dalam mencari kembali

data yang diperoleh apabila diperlukan kembali.

3. Sajian Data, yaitu penyajian data dalam bentuk uraian singkat

dengan teks yang bersifat naratif untuk memudahkan penelitii

memahami apa yang terjadi.

4. Verifikasi Data, yaitu data-data yang diperoleh dari hasil

wawancara, diobservasi kemudian peneliti mencari makna hasil

penelitian. Peneliti berusaha mencari pola, hubungan serta hal-hal

yang sering timbul. Dari hasil penelitian atau data yang diperoleh

peneliti membuat kesimpulan-kesimpulan untuk kemudian

diverifikasi.

1.8.6. Lokasi dan Sasaran Penelitian

Lokasi untuk penelitian ini yaitu di kampus Universitas Swadaya

Gunung Jati Cirebon. Pemilihan lokasi didasarkan atas pertimbangan

keunikan dan kemenarikan yang sesuai dengan topik penelitian.

Page 17: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

17

Sasaran penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive,

karena tidak adanya kerangka sampling dari seluruh unsur yang terdapat

dalam populasi tersebut. Dari sini sasaran akan dipilih secara purposive

sesuai dengan keperluan karena yang digali dalam penelitian ini adalah

kedalaman informasi, bukan kuantitas responden (Kriyantono, 2008).

Dalam penelitian ini yang dijadikan sasaran penelitian adalah

mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unswagati Cirebon

yang pernah menonton iklan televisi Coca Cola versi “History of

Celebration”.

1.9. Uji Keabsahan Data

Ukuran kualitas sebuah penelitian terletak pada keabsahan atau validitas data

yang dikumpulkan selama penelitian. Secara umum validitas penelitian kualitatif

terletak pada proses sewaktu peneliti mengumpulkan data dan sewaktu proses

analisis-interpretatif data (Kriyantono, 2008:68).

Salah satu cara paling penting dan mudah dalam menguji keabsahan data

adalah dengan melakukan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,2002).

Dwidjowinoto (2002:9) menyebutkan ada beberapa macam triangulasi,

diantaranya: triangulasi sumber, triangulasi waktu, triangulasi teori, triangulasi periset

dan triangulasi metode. Peneliti akan menggunakan tiga teknik triangulasi, yaitu:

Page 18: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

18

1. Triangulasi Sumber

Yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Membandingkan apa

yang dikatakan umum dengan yang dikatakan pribadi.

2. Triangulasi Metode

Yaitu menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk

mandapatkan data yang sama.

3. Triangulasi Teori

Yaitu memanfaatkan dua atau lebih teori untuk dipadu. Untuk itu diperlukan

rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap supaya

hasilnya komprehensif.

1.10. Rencana Jadwal Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan dalam rentang waktu lima bulan terhitung mulai

bulan April 2010 sampai dengan Agustus 2010. Berikut ini adalah gambaran tahapan-

tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan:

Page 19: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

19

NO KEGIATAN BULAN KEGIATAN/TAHUN 2010Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4I.

1.

2.

3.

4.

Tahap Persiapan

Studi Literatur

Pengumpulan dan Pengamatan DataPenyusunan dan Bimbingan ProposalSeminar Proposal

II.

1.

2.

3.

Tahap Pelaksanaan

Wawancara Informan

Pemilahan danAnalisis DataPenyusunan dan Bimbingan Draft Skripsi

III.

1.

2.

Tahap Akhir

Seminar Skripsi

Sidang Skripsi

Page 20: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

20

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro & Erdinaya, Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.

Boveē, Gurtland L., & Arens, William F., Contemporary Advertising, Illinois:Irwin, Homewood, 1986.

Bungin, Burhan, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger & Thomas Luckmann, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.

Dyer, Gillian, Advertising As Communication, NY: Routledge, 1998, tansfered to digital printing 2005, diakses pada Maret 2010http://books.google.co.id/books?id=uTgOAAAAQAAJ&dq=advertising+as+communication+%22dyer%22&printsec=frontcover&source=bn&hl=id&ei=e0DFS728GoPGrAeeje2UDg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CBoQ6AEwAw#v=onepage&q&f=false

Jefkins, Frank, Periklanan, Jakarta: Erlangga, 1997.

Kellner, D. Towards A Critical Theory of Advertising, diakses pada Maret 2010http: // www.uta.edu/english/dab/illuminations/kell6.html

Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

McQuail, Dennis, Teori Komunikasi Massa – Suatu Pengantar, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005.

Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi – Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.

Mulyana, Deddy & Rakhmat, Jalaluddin (ed.), Komunikasi Antar Budaya: Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-orang Berbeda Budaya, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Page 21: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

21

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.

Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Page 22: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

22

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEMIRSA IKLAN TELEVISI

COCA COLA VERSI “HISTORY OF CELEBRATION”

1. Merek minuman ringan apa yang kamu pikirkan saat saya menyebut Piala

Dunia?

2. Kamu tahu iklan televisi Coca Cola Piala Dunia?

3. Apa kesan kamu terhadap iklan televisi Coca Cola Piala Dunia?

4. Apa saja yang kamu ingat tentang iklan ini?

5. Menurut kamu iklan ini menceritakan apa?

6. Kamu tahu siapa bintang utama dalam iklan ini?

7. Apa yang kamu pikirkan jika saya menyebut nama Roger Milla?

8. Kamu pernah menonton Piala Dunia?

9. Apa kesan kamu tentang Piala Dunia?

10. Kamu tahu dimana Piala Dunia 2010 diadakan? Bagaimana persepsi kamu

tentang negara itu?

11. Kamu berminat untuk menonton Piala Dunia 2010?

12. Jika ya, apakah iklan Coca Cola ini ikut mempengaruhi kamu untuk menonton

Piala Dunia?

13. Apa kesan kamu tentang selebrasi (ekspresi perayaan kemenangan) yang

dilakukan pesepakbola dalam iklan ini?

14. Bagaimana kesan kamu tentang penampilan para penonton? Suka atau tidak

suka? Kenapa?

15. Menurut kamu siapa saja yang ada di dalam iklan ini? Maksudnya kamu bisa

membedakan ras dan kebangsaannya?

16. Apakah kamu melihat kesan rasisme dalam iklan ini atau sebaliknya?

17. Apakah kamu melihat adanya kesan persahabatan dalam iklan ini?

18. Secara visual apa yang paling menarik perhatian kamu dari iklan ini?

Page 23: CITRA DAN MAKNA PESAN IKLAN

23

19. Kamu tahu lagu yang dipakai dalam iklan ini?

20. Siapa penyanyinya? Apa yang kamu ketahui tentang dia?

21. Bagaimana lagu ini menurut kamu? Suasana apa yang kamu dapatkan kalau

mendengarkan lagu ini?

22. Bagaimana pandangan kamu tentang musik hip-hop?

23. Apa pendapat kamu tentang slogan “buka ekspresikan semangat barumu”?

24. Kamu tahu apa maksudnya?

25. Menurut kamu iklan ini anak muda banget tidak? Alasan?

26. Menurut kamu apakah iklan ini cukup berkualitas, keren, biasa-biasa saja atau

basi?

27. Menurut anda apa saja yang menonjol (keren) dari iklan ini?

28. Jika saya mengatakan Coca Cola, apa yang anda bayangkan?

29. Bagaimana produk Coca Cola digambarkan dalam iklan ini?

30. Yang kamu ingat, dalam iklan ini siapa saja yang minum Coca Cola?

31. Ketika menonton iklan ini di televisi apakah anda menjadi ingin minum Coca

Cola?

32. Secara keseluruhan kesan atau suasana apa yang anda tangkap setelah

menonton iklan ini?