Cita Cita Menjadi Pengarang Novel

8
MENAKLUKKAN DUNIA SASTRA DENGAN MENGGAPAI CITA-CITAKU SEBAGAI PENGARANG NOVEL TUGAS MENGARANG Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia : Disusun oleh: INTAN ULLA AL-KARIMAH No.Absen:

Transcript of Cita Cita Menjadi Pengarang Novel

Page 1: Cita Cita Menjadi Pengarang Novel

MENAKLUKKAN DUNIA SASTRA DENGAN MENGGAPAI

CITA-CITAKU SEBAGAI PENGARANG NOVEL

TUGAS MENGARANG

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia :

Disusun oleh:

INTAN ULLA AL-KARIMAH No.Absen:

SEKOLAH MENENGAH ATAS AL-FALAH

KETINTANG-KOTA SURABAYA

OKTOBER 2013

Page 2: Cita Cita Menjadi Pengarang Novel

MENAKLUKKAN DUNIA SASTRA DENGAN MENGGAPAI

CITA-CITAKU SEBAGAI PENGARANG NOVEL

Oleh: Intan Ulla Al-Karimah

Semua orang pasti mempunyai mimpi dan cita-cita. Semua kesuksesan

berawal dari mimpi yang dijadikan kenyataan dengan ikhtiar dan doa. Saya pun

juga merupakan seseorang yang mempunyai mimpi dan cita-cita yang ingin

dicapai. Walaupun pada awalnya, karena saya termasuk dari salah satu orang yang

sangat mudah tertarik akan suatu hal yang baru, hampir setiap saat cita-cita saya

berganti,. Saat saya sedang menggemari manga (komik jepang) misalnya, saya

bercita-cita ingin menjadi mangaka (pengarang komik jepang), saat sedang

tertarik dengan fotografi, cita-cita saya berubah menjadi seorang fotografer,

sedangkan saat saya sedang senang-senangnya bermain game (terutama game

RPG), cita-cita saya berubah lagi menjadi seorang (game) character designer, dan

cita-cita saya terus berubah seperti itu.

Hingga jenjang sekolah menengah pertama, saya masih tidak memiliki cita-

cita yang pasti, tetapi Alhamdulillah begitu saya masuk ke jenjang sekolah

menengah atas, pada akhirnya saya mendapatkan cita-cita yang insya allah

merupkan cita-cita saya yang sesungguhnya yang akan saya perjuangkan. Cita-

cita saya itu adalah menjadi seorang pengarang cerita, atau yang bisa disebut juga

sebagai seorang penulis atau novelis. Cita-cita sebagai penulis ini juga sempat

menjadi bagian dari salah satu cita-cita saya yang dulu sering berubah-rubah dan

tergantikan oleh cita-cita baru lainnya. Ini disebabkan karena dulu saya merasa

tidak percaya diri bisa menjadi seorang pengarang, karena jujur saja, saya

sebenarnya tidak pandai menulis.

Alasan saya memilih pekerjaan sebagai seorang pengarang sebagai cita-cita

saya adalah, karena sedari kecil saya memiliki imajinasi yang besar. Karena

imajinasi ini lah saya menjadi suka membayangkan sesuatu dan mengarang

sebuah cerita. Berawal dari sebuah kata atau peristiwa kecil, saya membuat

kelanjutan cerita dengan imajinasi sendiri. Mengarang cerita dengan kendali

penuh di tangan kita, membuat dunia baru yang dapat dengan bebas kita

Page 3: Cita Cita Menjadi Pengarang Novel

bayangkan ingin menjadi seperti apa, menciptakan karakter sesuai yang kita

inginkan, hal-hal seperti ini memberikan kebahagiaan tersendiri bagi saya.

Berbeda dengan hobi lainnya, hobi mengarang sangat spesial bagi saya,

karena selain hobi mengarang memberikan sesuatu kepada saya (yang bisa berupa

kesenangan, dan lain lain), saya pun juga memberikan sesuatu kepada cerita yang

kita karang. Setiap dunia yang kita buat, setiap tokoh yang kita ciptakan,

semuanya kita beri kehidupan. Maka dari itu, tidaklah salah bila seseorang

mengatakan bahwa sebuah cerita itu “hidup”. Semakin seorang penulis

memikirkan tentang tokoh yang ia ciptakan, semakin hidup dan berharga pula

tokoh itu, seperti yang dikatakan sebuah kutipan dari cerita The Cat Returns,

“Setiap kali seseorang menciptakan sesuatu dengan sepenuh hati mereka, maka

ciptaan itu diberikan jiwa.” Meskipun misalnya ada sebuah cerita yang kita tidak

lanjutkan—apakah itu karena tidak ada waktu, tidak ada ide lagi, ataupun yang

terburuk adalah karena malas—setidaknya dalam situasiku sebagai pengarang

amatir, saya tetap membuat akhir dari cerita itu di kepala saya.

Karena semua inilah saya bercita-cita untuk menjadi seorang pengarang

yang dapat menghidupkan berbagai macam tokoh dan dunia. Dan tentunya, dapat

membagi cerita itu kepada orang lain di sekitarku sehingga mereka juga akan

dapat merasakan kehidupan yang ada di dalamnya. Tetapi tentu saja semua hal

yang saya inginkan ini tidak akan tercapai bila saya tidak melakukan ikhtiar dan

doa. Seperti yang dikatakan di buku The Girl’s Book of Succes, ketika kau melihat

seorang pemain basket memainkan basket di TV, kelihatannya mudah sekali. Apa

yang tidak kau lihat adalah banyaknya jam, hari, bulan, tahun—terkadang

sepanjang hidupnya—dengan kerja keras, dan bersedia menghadapi tantangan.

Ya, kita harus bekerja keras untuk mencapai yang terbaik.

Pertama-tama saya akan melakukan hal yang terpenting terdahulu, yaitu

latihan. Mau sepintar apapun seseorang, bila tidak melakukan kerja keras dan

mengasah otaknya dengan latihan, maka akan sia-sia saja kepintarannya itu.

Karena dulu saya menganggap mengarang itu sebagai sebuah hobi saja, maka

saya hanya mengarang di waktu saya ingin mengarang, dan berhenti jika saya

sudah bosan atau capek. Mungkin memang hobi itu untuk bersenang-senang,

Page 4: Cita Cita Menjadi Pengarang Novel

dengan kebebasan melakukan hal yang kita sukai di waktu senggang. Tetapi

karena sekarang saya sudah bertekad untuk menjadi pengarang yang professional,

kegiatan mengarang tidak lagi hanya sebatas hobi.

Usaha disebut dengan “perjuangan”, dan “kerja keras” karena yang kita

lakukan untuk itu adalah mengeluarkan pengorbanan sebesar mungkin. Saya tidak

bisa hanya meinginginkan kesenangan saja. Saya tidak boleh mengarang hanya

karena sedang mood lagi, saya harus menahan diri dan juga segala keegoisan serta

keinginan yang tidak terlalu penting saya, agar dapat meraih apa yang saya

inginkan.

Tidak hanya latihan menulis, saya juga harus latihan untuk mengarang cerita

yang bervariasi. Walaupun dari dulu saya sudah terbiasa mengarang, tidak berarti

saya bisa bersantai-santai dalam hal ini. Tidak seperti saat mengarang masih

merupakan hobi semata, saya tidak boleh memaksakan kehendak untuk menulis

cerita yang saya suka suja. Karena kesukaan dan pendapat orang itu berbeda-beda,

ada kemungkinan akan ada beberapa orang yang tidak suka ataupun tertarik

dengan cerita yang saya buat. Karena itu saya juga harus memerhatikan apa yang

pembaca suka. Seorang pengarang mendapat kepuasan dari kebahagian pembaca

yang membaca ceritanya. Bila pembaca itu tidak menyukai cerita yang dibuat oleh

sang pengarang, maka hal itu merupakan salah satu kesalahan pengarang yang

harus ia perbaiki nantinya, karena demi pembaca yang bersedia membaca dan

membayangkan dunia yang kita buat, kita pun harus memberikan cerita yang

terbaik untuk mereka.

Selain latihan mengarang dan menulis, saya juga harus memperbanyak

membaca buku. Kita tentu pernah mendengar kalimat “Penulis harus banyak

membaca”. Ini disebabkan karena membaca buku dapat memberikan banyak hal

positif terhadap seorang penulis. Dengan membaca banyak buku, seseorang dapat

memperbanyak kosakata yang ia punya. Tidak hanya itu, membaca buku juga

dapat menjadi refrensi untuk mengarang; bagaimana cara menulis yang baik,

bagaimanakah cerita yang dapat menarik minat membaca, dan lainnya. Membaca

juga dapat memberikan inspirasi serta ketenangan yang dibutuhkan saat seorang

pengarang terkena writer block, yang merupakan suatu kondisi di mana seorang

Page 5: Cita Cita Menjadi Pengarang Novel

penulis kehilangan kemampuan untuk menghasilkan karya baru. Tidak hanya

buku novel yang harus saya baca, saya juga harus membaca buku-buku yang

dapat membantu saya dalam mewujudkan cita-cita saya ini. Misalkan, seperti

buku yang berisi tips-tips dan bantuan, buku berisi kata dan cerita motivasi yang

mungkin akan kubutuhkan nanti, dan buku bahasa Indonesia yang dapat

membantuku dalam penggunaan tanda baca dan penulisan yang benar lainnya.

Mungkin buku-buku seperti ini sedikit membosankan, tetapi sebenarnya buku-

buku ini akan sangat bermanfaat bagi saya, sehingga saya harus memperbanyak

membaca buku-buku sejenis ini juga.

Di luar dari semua usaha dan latihan untuk menjadi pengarang yang dapat

membuat cerita yang berkualitas, saya pun harus rajin belajar, karena tujuan

utama saya sekarang adalah lulus dari sekolah menengah dengan hasil yang

memuaskan. Dengan begitu saya dapat masuk ke universitas yang saya inginkan

dan meraih mimpi saya. Untuk mencapai hal itu saya harus menghilangkan sifat

buruk saya sedari kecil, yang tidak lain adalah malas. Saya pun juga harus

mengurangi waktu bermain saya yang terkadang terlalu berlebihan, dan

memperbanyak belajar untuk memperlancar saya naik ke kelas 2 dan masuk ke

kelas IPA seperti yang saya inginkan, karena saya menyukai biologi. Selain itu,

saya juga harus menguatkan tekad dan mental, karena tanpa tekad dan mental

yang kuat, suatu saat saya akan terjatuh karena tidak bisa mengatasi masalah yang

menghadang.

Dengan semua ikhtiar ini ditambah dengan doa kepada Allah SWT dengan

sungguh-sungguh, maka saya yakin segala mimpi dan cita-cita saya dapat saya

raih dengan lebih mudah. Setelah itu saya akan menyerahkan segala sesuatunya ke

tangan Allah. Apapun yang akan terjadi, baik itu hal baik ataupun buruk adalah

kehendak-NYA.